Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

Strategi Yayasan dalam Mencapai Kemandirian Keuangan

Panti Asuhan NU An-Nuur Kota Kediri

Siska Yulia Weny 1


1
Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri
*Penulis koresponden, e-mail: siskayuliaw@iainkediri.ac.id

Abstract:
The financial surplus at the NU An-Nuur Orphanage in Kediri over the past four years
has driven the implementation of a financial independence strategy, allowing the
administrator to fund the orphanage's needs without prioritizing donations. This study
intends to determine the NU An-Nuur Orphanage in Kediri's foundation's strategy for
reaching financial independence. The methodology employed is qualitative, and the
backdrop of the NU An-Nuur Orphanage in Kediri is considered. Through interviews,
observations, and documentation, data were gathered. The stage of data analysis begins
with data gathering, followed by data reduction, data presentation, and data conclusion
or verification. Triangulation is used to confirm the accuracy of the data. According to
the findings of this investigation, the NU An-Nur Orphanage in Kediri can be
considered financially independent. The orphanage has numerous sorts of organizational
autonomy, including learning autonomy, socialization autonomy, and financial
autonomy. In order to achieve financial independence, the orphanage implements a
number of strategies, including implementing an independent financial management
system, fostering the entrepreneurial spirit of foster children, determining priority
sources of income, and fostering the spirit of sharing in foster children, and conducting
a number of businesses, including renting a rented house, boarding house for girls,
shops, catering, livestock business, cloth bags, and equipment rental. The orphanage
faces difficulties in operating its business due to insufficient bookkeeping of business
results, fear of the risk of business loss, a lack of human resources, and ineffective
product marketing tactics.
Keywords: Financial Independence, Orphanage, Strategy

Abstrak:
Situasi surplus keuangan di Panti Asuhan NU An-Nuur Kota Kediri dalam 4 tahun
terakhir merupakan dampak dari strategi kemandirian keuangan yang diterapkan
pengelola sehingga dapat mendanai kebutuhan panti asuhan tanpa mengutamakan dana
sumbangan. Penelitian ini bertujuan mengetahui strategi yayasan dalam mencapai
kemandirian keuangan Panti Asuhan NU An-Nuur Kota Kediri. Metode yang
digunakan ialah kualitatif, dengan mengambil latar di Panti Asuhan NU An-Nuur Kota
Kediri. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, serta dokumentasi. Tahapan
analisis data diantaranya pengumpulane data, reduksie data, penyajiane data, dan
menyimpulkane data atau memverifikasie data. Keabsahan data menggunakan
triangulasi. Hasil penelitiane ini menunjukkane bahwa Panti Asuhan NU An- Nuur
Kota Kediri dapat dikatakan mandiri secara keuangan. Panti memiliki beberapa jenis
kemandirian organisasi yaitu kemandirian belajar, kemandirian sosialisasi, dan
kemandirian keuangan. Dalam mencapai kemandirian keuangan panti asuhan
menerapkan sejumlah strategi menerapkan sistem pengelolaan keuangan mandiri,
menumbuhkan jiwa kewirausahaan anak asuh, menentukan prioritas sumber pendapatan
dan menumbuhkan jiwa berbagi dengan sesama pada anak asuh, melakukan beberapa
usaha antara lain sewa rumah kontrakan, kost putri, toko, catering, usaha peternakan,
tas kain, sewa alat transportasi dan kemitraan kerjasama dengan telkomsel. Kemudian
untuk beberapae kendala yang dialami dalam mengelolae usaha bisnisnya adalah
pembukuane hasil usahae yang belum memadai, takut akan risiko kerugian pada usaha,
keterbatasan sumber daya manusia dan strategi pemasaran produk belum maksimal.
Kata kunci: Kemandirian Keuangan, Panti Asuhan, Strategi

Siska Yulia Weny, Strategi Yayasan dalam mencapai... 117


PENDAHULUAN dan dapat mengatasi masalah keuangan
Anak merupakan generasi masa dan lebih mempermudah dalam
depan yang mempunyai hak mendapat pengambilan keputusan bagi pihak
pendidikan dan bimbingan baik dari eksternal dalam perkembangan panti ke
orangtua maupun lembaga pendidikan depannya (Martini, R., 2018).
serta lingkungan sekitar. Negara Pada lain sisi, dalam memberikan
memberikan perlindungan terhadap pelayanan dan fasilitas yang memadai
pemberian hak pendidikan dan pembinaan bagi anak asuh, panti asuhan
bagi anak terlantar dan tidak mampu membutuhkan sejumlah pendanaan yang
dalam sejumlah perangkat pengaturan tak sedikit. Bantuan dari pemerintah
hukum mulai dari Undang-Undang Dasar hanya terbatas pada bantuan terkait
1945 hingga sejumlah peraturan kebutuhan pendidikan anak asuh.
perundang-undangan terkait masalah Kebutuhan operasional panti asuhan
sosial. Salah satu bentuk kepedulian seperti kebutuhan akan makanan, pakaian,
masyarakat guna memenuhi kebutuhan listrik dan lain-lain dipenuhi dengan
pendidikan anak, khususnya anak menggunakan dana dari bantuan donatur
terlantar ialah melalui bantuan yayasan sosial seperti sumbangan masyarakat yang
panti asuhan. tidak mengikat, dana Zakat, Infaq dan
Berdasarkan penelitian terdahulu Shodaqah (ZIS) kaum muslimin. Namun
yang dilakukan oleh Zahri pada tahun demikian bantuan dana dalam bentuk ini
2017 disebutkan bahwa Panti asuhan merupakan bantuan yang bersifat tidak
merupakan lembaga usaha kesejahteraan tetap, sehingga panti akan sangat rawan
sosial yang mempunyai tanggung jawab menghadapi kesulitan keuangan apabila
untuk memberikan pelayanan pengeluaran operasional lebih besar
kesejahteraan sosial kepada anak terlantar dibandingkan dengan dana yang masuk.
dengan melaksanakan penyantunan dan Dengan demikian kebutuhan yang terjadi
pengentasan anak terlantar (Zahri, 2017). setiap bulannya tidak bisa terpenuhi
Kemudian berdasarkan penelitian dengan seimbang (Rahmah, A., 2017).
terdahulu Rita Martini menyebutkan Berdasarkan hal tersebut dibutuhkan
bahwa panti asuhan memerlukan standar kemandirian yang harus dimiliki oleh
akuntansi, diharapkan pihak panti dapat Panti asuhan dari segi keuangan.
menilai aset, liabilitas maupun aset neto Kemandirian adalah siapnya dan

118 JoIEM, Vol 3, No 2, Bln Thn | Oktober - 2022


mampunyai individu yang dalam hal ini memenuhi kebutuhannya. Panti Asuhan
panti asuhan sebagai sebuah yayasan NU An-Nuur Kota Kediri ini merupakan
untuk berdiri sendiri yang memiliki ciri salah satu panti yang telah mencoba
berani dalam pengambilan ide, berusaha berbagai jenis usaha bisnis untuk
mandiri dalam menyelesaikan masalah, memenuhi kebutuhannya dan sebagai
berusaha menunjukkan sikap menuju upaya mencapai kemandirian. Hal ini
kebaikan. terlihat pada arus kas panti selama 4 tahun
Kemandirian seperti ini telah terakhiri yang tidak pernah mengalami
ditunjukkan oleh sikap Nabi Muhammad defisit. Tujuan penelitian ini ialah untuk
SAW mengemban tugas suci yaitu mengetahui strategi yayasan dalam
terkandungnya doktrin-doktrin mencapai kemandirian keuangan Panti
kemandirian, amal shaleh, praktek, dan Asuhan NU An-Nuur Kota Kediri.
berusaha kerja keras (Badriyah, n.d.).
Doktrin-doktrin yang dibawa beliau METODE PENELITIAN
bukanlah mengajarkan untuk berpangku Rancangan penelitian ini merupakan
tangan, kebekuan, kemandegan dan penelitian kualitatif. Jenis data yang
kepasrahan. Ajaran yang dilakukan beliau digunakan dalam penelitian ini adalah
adalah doktrin yang menuntut adanyae data primer dan data sekunder. Menurut
inisiatif, kreatifitas, inovasi, proaktif dan Sugiyono, sumber data primer adalah
improvisasi serta reformatif. sumber data yang diperoleh secara
Dari sejumlah penelitian terdahulu langsung dari sumber, baik dari individu
tersebut maka diketahui bahwa dalam atau perorangan. Sedangkan sumber data
pengelolaannya, Panti asuhan seharusnya sekunder merupakan sumber yang tidak
memiliki laporan keuangan yang dapat langsung memberikan data kepada
dijadikan acuan di bidang keuangan. pengumpulan data, misalnya berupa arsip,
Kemudian juga diperlukan kemandirian laporan-laporan dan dokumen-dokumen
dalam pengelolaan keuangan untuk yang relevan melalui orang lain atau
memenuhi kebutuhan terutama melalui dokumen (Sugiyono, 2016). Data
pendidikan bagi anak terlantar. primer dalam penelitian ini diperoleh dari
Mandiri dalam keuangan artinya hasil wawancara untuk mengetahui
sebuah lembaga tidak lagi bergantung fenomena yang terjadi secara mendetail
pada dana dari pihak lain untuk kepada pengurus Yayasan Panti Asuhan

Siska Yulia Weny, Strategi Yayasan dalam mencapai... 119


NU An-Nuur Kota Kediri. Selanjutnya nantinya data yang terkumpul dapat
observasi pada kegiatan panti dan dipertanggungjawabkan.
pengumpulan bukti lapangan terkait Analisis data yang dilakukan penelitian
aktivitas-aktivitas pengumpulan dana kualitatif dilakukan pada saat
dalam mencapai kemandirian keuangan pengumpulan data berlangsung atau pada
panti asuhan (Arikunto, 2019). Pada saat selesai melakukan pengumpulan data
penelitian ini, yang menjadi informan (Raco, 2010). Pada saat wawancara,
wawancara adalah Ketua, Wakil, Waka peneliti sudah dapat melakukan analisis
Kewirausahaan dan Penanggung jawab terhadap hasil wawancara. Jika jawaban
atau Pengurus Yayasan Panti Asuhan NU pada saat wawancara dianalisis belum
An-Nuur Kota Kediri. memuaskan maka peneliti dapat
Selanjutnya pendapat Yin, metode melanjutkan wawancara lagi agar dapat
pengumpulan data yang digunakan dalam menghasilkan jawaban yang memuaskan
studi kasus ada beberapa metode yaitu (Ratno et al., 2021). Menurut Bogdan,
seperti dokumentasi, rekaman arsip, analisis data adalah proses mencari dan
wawancara, observasi langsung, Menyusun data secara sistematis yang
perangkati serta, dan perangkat fisik (Yin, diperoleh dari hasil wawancara,
Robert. K., 2013). Data sekunder yakni catatan.lapangan, atau bahan-bahan lain
berupa arsip, laporan, dan dokumen yang (Sugiyono, 2019).
berkaitan dengan strategi yang dilakukan
Yayasan Panti Asuhan NU An-Nuur Kota HASIL
Kediri dalam mencapai kemandirian Tabel 1 Catatan Penerimaan dan Pengeluaran
keuangan. Panti Asuhan An-Nur
Penerimaan Jumlah Pengeluaran Jumlah
Kemudian dalam metode
(Rp) (Rp)
dokumentasi ini peneliti mengumpulkan Usah

data-data yang dimiliki Yayasan terkait Peternakan 20.240.000 Peternakan (Makan 9.000.000
dan Perawatan)
aktivitas yang mendukung strategi Modal

kemandirian keuangan dan peneliti


menformulasikan serta menyusunnya Usaha Toko 5.200.000 Modal Toko 2.964.000
Peralatan Kebutuha
An Nuur
dalam bentuk laporan sesuai dengan Rumah Tangga

kebutuhan yang diperlukan. Sehingga

120 JoIEM, Vol 3, No 2, Bln Thn | Oktober - 2022


Usaha 14.000.000 Pendidikan 6.000.000 2. Kemandirian Keuangan Panti Asuhan
Kontrakan
NU An-Nuur Kota Kediri dapat
Keluarga
Usaha Rumah 1.600.000 Operasional 2.300.000 dikatakan mandiri secara keuangan
Kost Putri
karena 75% sudah bisa memenuhi
kebutuhannya dari hasil usahanya
Usaha 5.000.000 Modal Roti 2.000.000
Catering sendiri. Namun untuk sebagian 25%
An-Nuur
masih bergantung kepada donasi.
TK Putra 600.000 Konsumsi 15.000.000
Bangsa An- Keterbatasan panti untuk mandiri ada
Nuur
pada ketakutan pengurus dalam
Polres Kediri 6.000.000 Gaji 12.500.000 memperbesar usaha sehingga hasil
Kota
Karyawan
yang didapat juga belum maksimal.
Usaha Sewa 2.000.000 Honor Guru 1.500.000
Transportasi
Les
Panti dikatakan mandiri secara
Santunan 6.000.000 Santunan 1.000.000 keuangan jika sepenuhnya ia mampu
RSUD Lansia memenuhi kebutuhannya sendiri.
Gambiran
Kediri Kebutuhan tersebut mencakup
Santunan 3.050.000 kebutuhan utama yaitu konsumsi,
Asuh luar pendidikan dan operasional. Tentunya
Total 60.640.000 Total 55.314.000
hal ini juga didapat dari pengelolaan
Kemudian hasil temuan penelitian bisnis yang dilakukan panti.
juga menghasilkan data sebagai berikut: Kemandirian keuangan bagi Panti
1. Kemandirian berorganisasi Panti Asuhan NU An-Nuur Kota Kediri
Asuhan NU An-Nuur di dukung bukan hanya untuk lembaga saja,
dengan visi, misi, dan program serta melainkan kemandirian keuangan juga
kegiatan yang telah dirancang. Panti menjadi harapan panti kepada anak
Asuhan NU An-Nuur Kota Kediri asuh selepas dari panti. Panti Asuhan
memiliki 3 jenis kategori kemandirian NU An-Nuur Kota Kediri ingin ketika
organisasi yaitu: anak asuh lepas dari panti, mereka
a. Kemandirian Belajar dapat menopang hidupnya dengan
b. Kemandirian organisasi dan mandiri. Sumber pendanaan Panti
sosialisasi Asuhan NU An-Nuur Kota Kediri
c. Kemandirian keuangan yaitu terdiri dari :

Siska Yulia Weny, Strategi Yayasan dalam mencapai... 121


a. Dana dari donatur tetap dan tidak usaha catering, penyewaan alat
tetap transportasi, dan bidang pendidikan
b. Dana dari usaha bisnis panti seperti TK Putra Bangsa An-Nuur. Usaha
asuhan lain seperti penyewaan aula gedung
c. Strategi Kemandirian Keuangan serbaguna, Usaha kemitraan, penjualan
Panti Asuhan NU An-Nuur Kota kartu perdana bekerjasama dengan
Kediri. Kemandirian yang dimiliki telkomsel, serta penjualan tas kain yang
sebuah panti asuhan secara tidak diikutsertakan dalam pendapatan
keuangan akan mengurangi sifat karena dinilai belum memiliki
bergantung kepada donatur, pemasukan yang stabil, cenderung tidak
sehingga panti bisa mengatur tetap dan memiliki waktu tidak tentu
keuangannya dengan strategi yang dalam beroperasi. Hal ini dikarenakan
diinginkan. kurangnya sumber daya manusia untuk
menjaga toko dan stan penjualan.
PEMBAHASAN
Penerimaan selain dari usaha bisnis
Catatan Penerimaan dan
adalah berasal dari donasi. Persentase
Pengeluaran Panti Asuhan NU An-Nuur
sumber. dana dari. hasil .usaha dan.
Kota Kediri periode Desember 2020 tidak
donasi. adalah. 75%.:.25%. Persentase ini
mencantumkan secara detail terkait
sedikit berbeda dengan yang disampaikan
sumber penerimaan. Hal ini karena panti
Ibu Hj. Siti Rochmah yang
membedakan antara laporan penerimaan
menyampaikan skala 60%-70% saja.
dan laporan pengeluaran, dimana terdapat
Namun hasil.tersebut menunjukkan
kendala bahwa data laporan penerimaan
bahwa Panti Asuhan An-Nuur Kota
hilang ketika komputer panti mengalami
Kediri sudah dapat dikatakan mandiri
kerusakan. Maka pengelola mengolah
secara keuangan meskipun belum 100%.
kembali laporan pengeluaran yang ada
Karena kemandirian keuangan terjadi
berdasarkan informasi dari narasumber
ketika sebuah organisasi memiliki dana
agar dapat dengan mudah melihat detail
hasil usaha sendiri yang lebih besar
kembali penerimaan dan pengeluaran.
daripada dana yang diperoleh dari
Pada sisi penerimaan,
eksternal.
pendapatan diperoleh dari hasil usaha
Berdasarkan pembahasan
peternakan, toko kebutuhan rumah tangga
sebelumnya, Panti Asuhan NU An- Nuur
An-Nuur, rumah kontrakan, rumah kost,

122 JoIEM, Vol 3, No 2, Bln Thn | Oktober - 2022


Kota Kediri dapat dikatakan telah kekuatan dan kelemahan pesaing
mandiri secara keuangan karena memiliki bisnis.
komposisi penerimaan yang lebih besar 3) Strategi pemasaran tepat. Bisnis
pada hasil pengelolaan usaha dibanding yang baik tentunya memiliki
donasi. Untuk mencapai hal tersebut, strategi pemasaran yang tepat.
Panti Asuhan NU An-Nuur Kota Kediri Hal ini akan menjadi poin penting
saat ini telah mengupayakan berbagai dalam menentukan keberhasilan
kegiatan untuk mencapai kemandirian dari sebuah bisnis. Merencanakan
keuangan. strategi pemasaran dengan lengkap
Berikut beberapa langkah-langkah mulai dari promosi produk atau jasa,
dan strategi yang dilakukan Panti yaitu target pasar, biaya promosi, tempat
sebagai berikut : dan waktu promosi, hingga media
a) Langkah- langkah Panti Asuhan NU promosi.
An-Nuur dalam membantu 4) Membuat laporan keuangan yang
mewujudkan strategi kemandirian transparan dan detail. Tata kelola
keuangan: bisnis yang baik akan
1) Membuat deskripsi usaha yang mengantarkan usaha menuju
terdiri dari menguraikan gambaran kesuksesan. Mempelajari berbagai
harga produk atau jasa, biaya macam pengelolaan keuangan
operasional, target bisnis dan mulai dari rencana anggaran
sistem kerja. Dimulai dengan belanja hingga laporan keuangan.
menyusun visi dan misi, tujuan dan 5) Menjaga kualitas produk atau jasa.
rencana strategi kedepan hingga Bisnis yang baik adalah bisnis yang
strategi marketing yang dilakukan, selalu mengedepankan kualitas
bagaimana target pasar, keunggulan produk atau jasa kepada para
produk, lokasi, konsep manajemen pelanggan. Hal ini bertujuan
dan bentuk usaha. sebagai pengembangan bisnis
2) Analisa dari pesaing usaha dengan secara cepat, serta memiliki potensi
melakukan analisa sederhana keuntungan yang lebih besar.
mengenai pesaing bisnis untuk b) Strategi dalam Mencapai Kemandirian
dapat menciptakan strategi bisnis Keuangan Panti Asuhan:
jitu. Selain itu juga mengetahui

Siska Yulia Weny, Strategi Yayasan dalam mencapai... 123


1) Menjalankan beberapa usaha bisnis. 1. Pembukuan hasil usaha tidak
Usaha yang ditekuni yaitu usaha dilakukan secara detail sehingga
bidang pertokoan, persewaan, dan kesulitan dalam melihat
catering. Keterbatasan memiliki keberhasilan tiap sub usaha.
aset produktif membuat panti 2. Pengurus Panti Asuhan NU An-
memilih menjalankan usaha bisnis Nuur Kota Kediri cenderung
dengan modal dan risiko yang bersifat risk aversion dalam
rendah. pengambilan keputusan usaha.
2) Sistem manajemen keuangan yang 3. Mereka masih takut akan risiko
baik dengan melakukan empat kerugian sehingga membuat
tahap manajemen yaitu pertumbuhan usaha bisnis Panti
perencanaan, pengorganisasian, Asuhan NU An-Nuur Kota Kediri
pelaksanaan dan pengendalian mengalami pertumbuhan yang
keuangan. Menggunakan hasil lambat.
usaha sebagai opsi utama sumber 4. Keterbatasan sumber daya manusia
dana pemenuhan kebutuhan dan untuk melakukan proses produksi
menyimpan sebagian dana donasi sampai penjualan setiap sub usaha.
yang tersisa di Koperasi Yayasan 5. Strategi pemasaran produk yang
An Nuur. belum maksimal.
3) Menerapkan teori pecking order PENUTUP
dengan membuat urutan mencari Berdasarkan hasil dari pembahasan
sumber dana jika dalam kondisi dapat disimpulkan bahwa Panti Asuhan
defisit NU An-Nuur Kota Kediri sudah dapat
4) Menumbuhkan jiwa mandiri anak dikatakan mandiri secara keuangan karena
asuh dengan mengadakan pelatihan persentase komponen sumber modal 75%
keterampilan kerja. berasal dari hasil pengelolaan usaha.
5) Berbagi kepada sesama. Adapun strategi Panti Asuhan NU An-
Nuur Kota Kediri dalam mencapai
c) Kendala dalam Mencapai
kemandirian keuangan mencakup
Kemandirian Keuangan Panti Asuhan
beberapa strategi.
NU An-Nuur Kota Kediri Beberapa
Strategi pertama adalah melakukan
kendala yang dialami panti dalam
beberapa usaha bisnis. Panti Asuhan NU
mengelola usaha bisnisnya antara lain :

124 JoIEM, Vol 3, No 2, Bln Thn | Oktober - 2022


An-Nuur Kota Kediri telah melakukan 8 suka berbagi kepada sesama dalam diri
jenis usaha yaitu 1) Sewa Rumah anak asuh. Pengurus Panti Asuhan NU
Kontrakan, 2) Kost Putri, 3) Toko An- An-Nuur Kota Kediri memotivasi anak-
Nuur, 4) Catering An-Nuur, 5) Tas Kain, anak asuh agar peduli terhadap sesama
6) Usaha Peternakan, 7) Sewa Alat dengan prinsip “Berbagi bukanlah
Transportasi, 8) Kemitraan dengan mengurangi harta akan tetapi menambah
Telkomsel. Strategi kedua adalah dari sisi harta” dengan berbagi kepada Sesame.
manajemen keuangan dimana Panti Kemudian untuk beberapa kendala
Asuhan NU An-Nuur Kota Kediri sama yang dialami panti dalam mengelola
halnya dengan lembaga lain yang usaha bisnisnya antara lain:
melakukan 4 prinsip manajemen a. Pembukuan hasil usaha tidak
keuangan meliputi perencanaan dengan dilakukan secara detail sehingga
menyusun Rencana Anggaran Panti kesulitan dalam melihat keberhasilan
(RAP), pengorganisasian dengan tiap sub usaha.
mengalokasikan pengeluaran sesuai skala b. Pengurus Panti Asuhan NU An- Nuur
prioritas, pelaksanaan dengan Kota Kediri cenderung bersifat risk
melaksanakan sesuai perencanaan di awal, aversion dalam pengambilan keputusan
dan proses pengendalian dengan usaha. Mereka masih takut akan risiko
mengadakan monitoring dan evaluasi di kerugian sehingga membuat
akhir tahun. Strategi ketiga yang pertumbuhan usaha bisnis Panti
dilakukan Panti Asuhan NU An-Nuur Asuhan NU An-Nuur Kota Kediri
Kota Kediri untuk mencapai kemandirian mengalami pertumbuhan yang lambat.
keuangan adalah menerapkan teori c. Keterbatasan sumber daya manusia
pecking order. Berbagai macam pelatihan untuk melakukan proses produksi
diberikan agar kemampuan anak-anak sampai penjualan setiap sub usaha.
asuh semakin terasah seperti pelatihan d. Strategi pemasaran produk yang belum
keterampilan memasak, membuat kue, maksimal.
budidaya tanaman hias, dan pelatihan SARAN
menjahit, bordir, sablon, membuat tas dari 1. Bagi Panti Asuhan NU An-Nuur Kota
kain sebagai bentuk penerapan ilmu Kediri sebaiknya memiliki dokumen-
kewirausahaan yang telah diberikan. dokumen yang lengkap serta memiliki
Strategi keempat yaitu menanamkan sifat pencatatan yang baik dalam laporan

Siska Yulia Weny, Strategi Yayasan dalam mencapai... 125


keuangan. Hal ini dapat diatasi DAFTAR RUJUKAN
dengan menambah pengetahuan terkait
Abdul, Halim. (2015). Manajemen
tata cara pencatatan keuangan yang Keuangan Daerah Bunga Rampai.
baik dan benar kepada pengurus Panti Yogyakarta: UPP AMP YKN
Yogyakarta
Asuhan NU An- Nuur Kota Kediri
Amaliawati, Sabrina. (2017).
2. Bagi pengurus yang bertanggung
Pengelolaan Manajemen Keuangan
jawab pada usaha bisnis Panti Asuhan pada Institusi Pendidikan: Studi
NU An-Nuur Kota Kediri perlu untuk Kasus pada SMP Prawira Marta
melaksanakan dan memantau dengan Kartsura. Laporan Penelitian,
Fakultas Keguruan dan Ilmu
baik terkait kaderisasi anak pengabdian Pendidikan Universitas Sebelas
agar ilmu kewirausahaan yang dimiliki Maret Surakarta
tidak berhenti dan tidak tersalurkan Arikunto. (2019). Metodelogi Penelitian,
kepada anak asuh yang lain. Suatu Pengantar Pendidikan.
Jakarta: Rineka Cipta.
3. Bagi Pemerintah dan pihak terkait agar
Badriyah, L. (n.d.). Telaah Kritis
mengeluarkan kebijakan atau bantuan
Eksistensi Pesantren sebagai
terkait edukasi pengelolaan usaha Refleksi Pendidikan Islam Holistik
bisnis secara efisien serta cara dalam Membentuk Generasi Muslim
pengelolaan dan pencatatan keuangan Berkarakter. 19.

untuk seluruh Panti Asuhan. Sehingga Kemitraan Australia Indonesia. (2017)


Manajemen Keuangan Sekolah atau
diharapkan nantinya Panti Asuhan bisa
Madrasah. Materi Pelatihan Pelatih.
mandiri secara keuangan dan tidak
Komariah, Nur. (2018). Konsep
bergantung kepada donatur. Manajemen Keuangan Pendidikan.
4. Bagi penelitian selanjutnya Jurnal AlAfkar. 6(1). 72-90.
dihharapkan dapat meneliti strategi Masditou. (2017). Manajemen
kemandirian keuangan Panti Asuhan Pembiayaan Pendidikan Menuju
Pendidikan yang Bermutu. Jurnal
NU An-Nuur Kota Kediri dengan ANSIRU. 1(2). 126-136.
lebih mendalam lagi dan
Mulyadi, Mohammad. (2011). Penelitian
informan yang lebih banyak lagi Kuantitatif dan Kualitatif Serta
agar dapat menghasilkan penelitian Pemikiran Dasar
Menggabungkannya. Jurnal Studi
yang lebih umum terkait upaya-upaya
Komunikasi dan Media Pusat
mencapai kemandirian keuangan. Pengkajian. 15(1). 134.

126 JoIEM, Vol 3, No 2, Bln Thn | Oktober - 2022


Raco, (2010). Metode Penelitian (2019). Metode Penelitian
Kualitatif. Jakarta: Gramedia Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D.
Widiasarana Indonesia. Bandung: Alfabeta.
Rahmah, Aaliyah. (2017). Pendidikan Sylvia, Ani. (2018). Strategi
Kemandirian Berbasis Peningkatan Pendanaan Mandiri
Kewirausahaan Independence Panti Asuhan Melalui Pelatihan
Education Based On Sablon. 1 doi:
Entrepreneurship Education. Tadbir doi.org/10.24127/.v1i1.122.
Muwahhid. 1(2). Undang-Undang Dasar RI 1945 tentang
Martini, R. (2018). Pembukuan Dan Pendidikan dan Kebudayaan
Pelaporan Informasi Akuntansi Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003,
Keuangan Berbasis Psak 45: Pada tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Panti Asuhan Al-Amanah,
Palembang. Aplikasi Teknologi Yin., Robert. K. (2013). Studi Kasus;
Untuk Masyarakat. 1(2). Desain Dan Metode. Jakarta:
Rajawali Pers.
Ratno, P. P., Aida, A. T. N., &
Qomariyah, L. N. (2021). Korelasi Zahri. (2017). Layanan Konseling
Layanan Internet Dengan Akses Dalam Meningkatkan Kepercayaan
Layanan Perpustakaan di Kalangan Diri Anak Panti Asuhan.
Mahasiswa Dalam Membantu International Counseling and
Manajemen Perpustakaan (Studi Education Seminar.
Kasus di Perpustakaan IAIN Kediri).
2(1), 18.
Sugiyono. (2016). Memahami Penelitian
Kualitatif. Bandung: Alfabeta

Siska Yulia Weny, Strategi Yayasan dalam mencapai... 127

You might also like