Professional Documents
Culture Documents
Abstract
Abstract
Correspondence Author:
William Grandinata Soeseno
Department of Pediatric Health, Udayana University Medical Faculty, Sanglah Central
General Hospital Denpasar
Jl. Diponegoro, Dauh Puri Klod, Denpasar, Indonesia
Email: Williamgrandinata@gmail.com
Abstract
Program Studi Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar,
Indonesia
Penulis Korespondensi:
William Grandinata Soeseno
Departement Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Rumah Sakit
Umum Pusat Sanglah Denpasar
Jl. Diponegoro, Dauh Puri Klod, Denpasar, Indonesia
Email: Williamgrandinata@gmail.com
Abstrak
Latar belakang. Lupus Eritematosus Sistemik (LES) adalah prototipe penyakit autoimun,
yang merupakan suatu penderitaan yang dapat menimbulkan manifestasi klinis dengan
spektrum yang luas dan gangguan imunologi yang beragam yang melibatkan hampir semua
sistem organ Bagi banyak pasien yang terdiagnosis LES, penyakit ini terus memiliki dampak
besar pada kehidupan sehari-hari mereka. Salah satunya adalah gangguan nutrisi yang timbul
setelah fase induksi I.
Pasien dan Metode. Penelitian ini merupakan penelitian potong lintang. Data anak LES
diambil dari rekam medis sejak tahun 2015-2020. Sampel dihitung dengan menggunakan
rumus sampel. Data dianalisa dengan membandingkan proporsi anak yang memiliki status
nutrisi baik dengan yang malnutrisi/obesitas pada saat diagnosa dan akhir fase induksi I.
Pengolahan dan analisa data menggunakan SPSS 22.
Hasil. Didapatkan 90 anak dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 17 (18,9%) dan
perempuan 73 (81,1%). Status nutrisi pada saat terdiagnosa SLE, gizi baik 38 (42,2%), PEM
ringan 12 (13,3%), PEM sedang 12 (13,3%), PEM berat 4 (4,4%), gizi lebih 8 (8,9%),
obesitas 16 (17,8%). Status nutrisi setelah fase induksi I, gizi baik 37 (41,1%), PEM ringan 14
(15,6%), PEM sedang 12 (13,3%), PEM berat 2 (2,2%), gizi lebih 15 (16,7%), obesitas 10
(11,1%). Analisa data menggunakan Chi-square didapatkan p value 0,762 (p >0,05) dan
konfidens interval 0,605-1,985.
Kesimpulan. Hipotesis nol diterima bahwa tidak ada hubungan status nutrisi terhadap fase
terdiagnosa dan setelah fase induksi I pada anak LES.