Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit), 7 (x): x-xx, Date 201x

Website: http://journal.umy.ac.id/index.php/mrs
DOI: 10.18196/jmmr.6101.

Pengaruh Pendekatan Manajemen (Management Approach)


Dalam Model Praktik Keperawatan Profesional Dan Kepuasan
Kerja Perawat Terhadap Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rs
Pku Muhammadiyah Bantul

INDEXING ABSTRACT
Keywords: The factor can be effect of nurse performance are management approach
Hospital; and nurse job satisfaction. The nurse performance is the speardhead in
Management health service, good image of hospital can be determined by nurse
Approach; performance. In the PKU Muhammadiyah Bantul Hospital there are nurse
Jobs Satisfaction;
have performance below of standard has been set, there are up to 15% of
Perfoemens of
Nurse; total nurse in patient room. The purpose of this study is to know the effect
of management approach and nurse job satisfaction on nurse
performance in patient room of PKU Muhammadiyah Bantul Hospital.
Type this research is quantitative research with cross sectional approach.
Population of this research is all of nurse in patient room, with the sample
are 101 nurse in patient room PKU Muhammadiyah Bantul Hospital.
Analysis data use linear regration analysis. Result of t test of management
approach on nurse performance, obtained t value of 5.393 (5.393>1.1984)
and result t tes of job satisfaction on nurse performance, obtained t value
of 2.916 (2.916>1.984), it is maen management approach and nurse job
satisfaction have a significant effect on the nurse performance. While the
F test result, obtained F value of 21.135 (21,135>3.089) with the P value
(0.000), it is mean management approach and nurse job satisfaction have
Kata kunci: a significant joint effect on the nurse performance. Conclusion: the
Rumah Sakit; management approach and job satisfaction have a significant joint effect
Pendekatan on the nurse performance in PKU Muhammadiyah Bantul Hospital.
Manajemen; Faktor yang dapat mempengaruhi kinerja adalah pendekatan manajemen
Kepuasan Kerja; dan kepuasan kerja perawat. kinerja perawat merupakan ujung tombak
Kinerja Perawat dalam pelayanan kesehatan, baik buruknya citra rumah sakit dapat
Kuesioner; ditentukan oleh kinerja perawatnya. Di RS PKU Muhammadiyah Bantul
masih ada perawat yang memiliki kinerja dibawah standar yang telah
ditetapkan, mencapai angka 15% dari total perawat pelaksanan. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendekatan manajemen
dan kepuasan kerja perawat terhadap kinerja perawat di ruang rawat inap
RS PKU Muhammadiyah Bantul. penelitian ini adalah penelitian kuantitatif
dengan pendekatan cross sectional. Populasinya adalah seluruh perawat
di ruang rawat inap dengan sampel 101 perawat. Analisis data
menggunakan analisis regresi linier. Hasil uji t pendekatan manajemen
diperoleh nilai t hitung sebesar 5.393 (5.393>1.984) dan kepuasan kerja
diperoleh nilai t hitung sebesar 2.916 (2.916>1.984) yang artinya
pendekatan manajemen dan kepuasan kerja secara parsial memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perawat. Sedangkan hasil uji F
diperoleh nilai F hitung 21.135 (21.135>3.089) dengan nilai p (0,000),
yang artinya ada pengaruh secara bersama-sama yang signifikan
pendekatan manajemen kepala ruang dan kepuasan kerja terhadap
kinerja perawat. Kesimpulan, pendekatan manajemen dan kepuasan kerja
secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
© 2017 JMMR. All rights reserved
Article history: received xx sept 2017; revised xx Sept 2017; accepted xx xx 2017
JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit), x (x), x-xxx |2|

LATAR BELAKANG kinerja perawat yang baik mencerminkan


Perawat merupakan tenaga profesi jaminan kualitas pelayanan yang diberikan
yang bertanggung jawab selama 24 jam kepada pasien. Faktor lain yang
setiap harinya untuk memberikan asuhan mempengaruhi kinerja perawat adalah
keperawatan yang komfrehensif dan kepuasan kerja perawat. Kepuasan kerja
profesional kepada pasien. Tenaga adalah sikap positif seseorang terhadap
perawat memiliki kontribusi yang besar pekerjaannya yang ditunjukkan dengan
dalam upaya meningkatkan kualitas disiplin dalam bekerja, mencintai pekerjaan
pelayanan di rumah sakit mengingat yang berdampak pada prestasi kerja.
kualitas pelayanan keperawatan sering Kepuasan kerja perawat merupakan
dijadikan sebagai tolok ukur mutu salah satu faktor yang berpengaruh
pelayanan yang mencerminkan citra rumah terhadap peningkatan kinerja perawat. Hal
sakit di masyarakat14. Untuk meningkatkan ini di dukung oleh penelitian yang dilakukan
kualitas pelayanan keperawatan rumah oleh Rohayati (2014) bahwa kepuasan
sakit perlu memperhatikan faktor-faktor kerja berpengaruh dalam peningkatan
yang mempengaruhi kinerja perawat, kinerja perawat yaitu semakin puas
diantaranya adalah pendekatan seorang perawat dalam bekerja maka
manajemen dan kepuasan kerja. Untuk semakin baik kinerja yang dimiliki oleh
mencapai kinerja perawat yang baik perawat tersebut. Hal ini didukung pula
diperlukan pendekatan manajemen yang oleh penelitian yang dilakukan oleh
mampu memberikan kepuasan kerja Nurrohmawati yang menyatakan bahwa
terhadap perawat, dengan pendekatan kepuasan kerja perawat berpengaruh
manajemen yang baik dan terpenuhinya signifikan terhadap kinerja perawat,
kepuasan kerja maka diharapkan kinerja sehingga kepuasan kerja perawat yang
perawat bisa ditingkatkan dan akan tinggi dapat berpengaruh pada
berdampak pada peningkatan kinerja meningkatnya kinerja perawat dalam
rumah sakit14. melakukan tugasnya6. Ini juga sesuai
Pada penelitian ini, proses pendekatan dengan penelitian Ahmadi yang
manajeman meliputi perencanaan mengemukakan bahwa variabel yang
(planning), pengorganisasian (organizing), berkontribusi terhadap kinerja karyawan
pengarahan (directing), pengawasan adalah kepuasan kerja, supervisi, promosi,
(supervisi) dan pengendalian (controling) komitmen organisasi, pembayaran, kondisi
yang merupakan satu siklus yang saling kerja, pengalaman kerja1.
berkaitan satu dengan yang lain13. Terkait dengan penilaian kinerja
Pendekatan manajemen yang diterapkan perawat, berdasarkan laporan hasil
oleh kepala ruangan memiliki pengaruh penilaian kinerja RS PKU Muhammadiyah
terhadap kinerja perawat, hal ini sesuai Bantul 3 tahun terakhir, pada tahun 2014
dengan penelitian Magdalene yang sekitar 74% perawat pelaksana yang
menyatakan bahwa faktor-faktor yang memiliki kinerja diatas standar yang telah
mempengaruhi kurangnya kinerja perawat ditetapkan oleh rumah sakit, tahun 2015
diantaranya adalah kepemimpinan dan terjadi peningkatan menjadi 79%, demikian
pendekatan manajemen yang kurang baik, pula pada tahun 2016 terjadi peningkatan
tidak adanya sistem penilaian kinerja yang menjadi 85%. Dari angka-angka tersebut
formal, dan kondisi kerja yang buruk3. dapat dilihat bahwa secara umum kinerja
Untuk itu kepala ruang keperawatan perawat menunjukkan adanya peningkatan
dituntut untuk merencanakan, dari tahun ketahun, namun angka tersebut
mengorganisir, memimpin, serta belum mencerminkan target yang ingin
mengevaluasi setiap kegiatan yang dicapai oleh RS PKU Muhammadiyah
berkaitan dalam pemberian asuhan Bantul, mengingat Rumah sakit selalu
keperawatan kepada pasien dengan mengupayakan agar seluruh perawat
sebaik-baiknya7. pelaksana di RS memiliki kinerja diatas
Kinerja perawat merupakan ujung standar yang telah ditetapkan oleh rumah
tombak dalam pelayanan kesehatan, sakit, dan berdasarkan angka tersebut
|3 | Author – title Articel…………………………………

masih ditemukan perawat yang memiliki reliabel sehingga dapat digunakan dalam
kinerja dibawah standar yang ditetapkan pengambilan data. Untuk analisis data
oleh rumah sakit mencapai angka 15% dari pada penelitian ini menggunakan uji regresi
keseluruhan perawat pelaksana yang ada linier dengan bantuan SPSS 16 for
di rumah sakit. karena kinerja perawat windows.
merupakan aspek yang paling penting
untuk meningkatkan mutu pelayanan HASIL PENELITIAN
rumah sakit. Penelitian ini dilakukan pada bulan
Mengingat pentingnya kinerja perawat Mei 2017 di Ruang Rawat Inap RS PKU
dalam mencapai tujuan organisasi, maka Muhammadiyah Bantul dengan
perlu dikaji faktor-faktor yang dapat respondennya adalah perawat pelaksana
menigkatkan kinerja perawat untuk diseluruh ruang rawat inap dengan jumlah
menunjang keberhasilan rumah sakit 101 orang perawat pelaksana. Berikut
dikemudian hari. Berdasarkan uraian adalah gambaran hasil penelitian yang
tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan peneliti tampilkan dalam bentuk tabel-tabel
penelitian tentang analisis pendekatan dibawah ini.
manajemen (management approach) dan
kepuasan kerja perawat terhadap kinerja
perawat di ruang rawat inap Rumah sakit. Tabel 1. Gambaran hasil karakteristik
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk responden
mengetahui pengaruh pendekatan Variabel Frekuen Presentase
manajemen (management approach) si
kepala ruang dan kepuasan kerja perawat Umur 20-30 thn 58 57,5
terhadap kinerja perawat di Ruang Rawat 31-40 thn 36 35,6
Inap rumah sakit. >40 thn 7 6,9
Total 101 100
METODE PENELITIAN Jenis Laki-laki 14 13,9
Penelitian ini merupakan penelitian kela Perempu 87 86,1
kuantitatif dengan pendekatan cross min an
sectional yaitu rancangan yang digunakan Total 101 100
untuk mengetahui pengaruh antara Pendi D III 81 80,2
variabel bebas (independent) dan variabel dikan S1 Kep 20 19,8
terikat (dependent)5. Populasi dalam Ns
penelitian ini adalah seluruh perawat Total 101 100
pelaksana yang ada di ruang rawat inap Lama 1-3 tahun 43 42,6
rumah sakit yaitu berajumlah 101 perawat, kerja >3-5 39 38,6
sedangkan tehnik pengambilan sampel tahun
yang digunakan dalam penelitian ini >5 tahun 19 18,9
menggunakan total sampling, yaitu teknik Total 101 100
pengambilan sampel bila semua populasi Gaji >2 juta 55 51,5
dijadikan sampel. Jadi sampel dalam 2-3 juta 36 35,6
penelitian ini berjumlah 101 responden. <3 juta 10 9,9
Pengambilan data pada penelitian ini Total 101 100
menggunakan kuesioner, kuesioner yang Statu Tetap 87 86,1
digunakan adalah kuesioner pendekatan s Kontrak 14 13,9
manajemen, kuesioner kepuasan kerja dan Total 101 100
kuesioner kinerja perawat, yang
sebelumnya sudah dilakukan uji validitas Berdasarkan tebel 1 diatas dapat dilihat
dan uji reliabilitas dengan hasil seluruh bahwa sebagian besar responden berumur
item kuesioner dinyatakan valid dan 20-30 tahun dengan jumlah 58 orang
JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit), x (x), x-xxx |4|

(57,5%), jenis kelamin responden sebagian diterapkan kepala ruang dalam kategori baik
besar adalah perempuan dengan jumlah 87 yaitu sebanyak 50 orang (49,5%), pada
orang (86,1%), pendidikan responden variabel kepuasan kerja sebagian besar
sebagian besar adalah D III keperawatan responden merasa puas terhadap
yaitu sebanyak 81 orang (80,2%), lama pekerjaannya yaitu sebanyak 53 orang
kerja responden sebagian besar 1-3 tahun (52,5%), sedangkan pada variabel kinerja
yaitu sebanyak 43 orang (42,6%), gaji perawat sebagian besar perawat memiliki
responden sebagian besar < 2 juta yaitu kinerja yang baik yaitu sebanyak 43 orang
sebanyak 55 orang (51,5%) dan status (42,6%).
pegawai responden sebagian besar
berstatus sebagai pegawai tetap yaitu Tabel 3
sebanyak 87 orang (86,1%). Hasil Uji t pendekatan manajemen,
kepuasan kerja dan kinerja perawat
Tabel 2. Gambaran distribusi frekuensi Variabel Nilai t Nilai p
pendekatan manajemen, kepuasan kerja
dan kinerja perawat di ruang rawat inap Pendekatan 5.393 0.001
rumah sakit manajemen
kepuasan kerja 2.916 0,004
Variabel Kategori Freku Present
kinerja perawat
ensi ase
Pendekatan sangat 21 20,8
Berdasarkan tabel 3 diatas dapat dilihat
manajemen baik
bahwa hasil uji t pada variabel pendekatan
Baik 50 49,5
manajemen didapatkan nilai t hitung lebih
Cukup 21 20,8
besar dari nilai t table (5.393>1.98) dengan
Kurang 9 8,9
nilai p (0,001) yang artinya ada pengaruh
sangat 0 0
yang signifikan antara pendekatan
kurang
manajemen dengan kinerja perawat. Dan
Total 101 100
pada variabel kepuasan kerja didapatkan
Kepuasan Sangat 15 14,9
nilai t hitung lebih besar dari nilai t table
kerja puas
(2.916>1.98) dengan nilai p (0,004) yang
Puas 53 52,5
artinya ada pengaruh yang signifikan antara
Cukup 25 24,8
kepuasan kerja perawat terhadap kinerja
puas
perawat.
Kurang 7 6,9
Tabel 4
puas
Hasil Uji F pendekatan manajemen,
sangat 1 1,0
kepuasan kerja terhadap kinerja perawat
kurang
Total 101 100 Variabel Nilai F Nilai p
Kinerja sangat 37 36,6 Pendekatan 21.135 0.001
perawat baik manajemen
Baik 43 42,6 kepuasan kerja
Cukup 17 16,8 kinerja perawat
Kurang 4 4,6
sangat 0 0 Berdasarkan tabel 4.12 dapat dilihat bahwa
kurang hasil uji F didapatkan nilai F hitung lebih
Total 101 100 besar dari nilai F tabel (21.135>3.089)
dengan nilai p (0.001) yang artinya ada
Berdasarkan tabel 2diatas dapat dilihat pengaruh secara bersama-sama yang
bahwa pada variabel pendekatan signifikan antara pendekatan manajemen
manajemen sebagian besar responden kepala ruang dan kepuasan kerja perawat
menilai pendekatan manajemen yang terhadap kinerja perawat.
|5 | Author – title Articel…………………………………

Hasil penelitian ini menunjukkan


PEMBAHASAN penilaian pendekatan manajemen yang
Hasil karakteristik berdasarkan umur diterapkan sebagian besar dalam kategori
sebagian besar pada kelompok umur 20-30 baik (49,5 %), penilaian kepuasan kerja
tahun yaitu sebanyak 58 orang (57,5%), perawat paling banyak masuk dalam
usia tersebut merupakan usia dewasa awal kategori puas (52,5%), sedangkan untuk
yang dimana pada usia tersebut seseorang penilaian kinerja perawat sebagian besar
biasanya menginginkan karir yang bagus masuk dalam kategori baik (42,6%)
dimasa depan sehingga memiliki motivasi
untuk meningkatkan kinerja yang dimiliki12. Pengaruh pendekatan manajemen kepala
Karakteristik berdasarkan jenis kelamin ruang terhadap kinerja perawat
didominasi oleh perawat perempuan yaitu Hasil analisis data menujukkan bahwa
berjumlah 87 orang (86,1%). Menurut adanya pengaruh yang signifikan antara
Sahyuni tingkat kepuasan pada perempuan pendekatan manajemen kepala ruang
biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan terhadap kinerja perawat dengan hasil uji t
laki-laki, hal ini disebabkan karena didapatkan nilai t hitung lebih besar dari nilai
perbedaan konsep persepsi serta harapan t table (5.393>1.98) dengan nilai p sebesar
yang terkait dengan tingkat ambisi yang 0,001 (0,001<0,05). Ini berarti semakin baik
lebih tinggi pada laki-laki dibandingkan pendekatan manajemen yang diterapkan
dengan perempuan sehingga perempuan maka semakin baik pula kinerja perawat
lebih cepat merasakan kepuasan kerja dalam bekerja.
dibandingkan dengan laki-laki12. Pengaruh signifikan ini menunjukkan
Berdasarkan dari tingkat pendidikan bahwa pendekatan manajemen mempunyai
terakhir perawat di RS PKU Muhammadiyah peranan penting dalam meningkatkan
Bantul sebagian besar memiliki tingkat kinerja perawat. Kepala ruangan yang
pendidikan DIII keperawatan yaitu sebanyak melakukan perencanaan, pengorganisasian,
81 orang (80,2%), sedangkan S1 pengarahan, pengawasan dan
keperawatan berjumlah 20 orang (19,8%). pengendalian dengan baik akan mendorong
Parjiana mengatakan bahwa perawat yang perawat meningkatkan kinerjanya dalam
memiliki tingkat pendidikan minimal DIII memberikan asuhan keperawatan kepada
keperawatan merupakan perawat pasien.
professional pemula8. Orang dengan Berdasarkan hasil penelitian ini
pendidikan yang lebih tinggi akan lebih pendekatan manajemen yang diterapkan
rasional dan kreatif serta terbuka dalam oleh kepala ruang sebagian besar pada
menerima adanya usaha pembaharuan kategori baik (49,5%), ini menunjukkan
serta dapat dengan mudah menyesuaikan bahwa pendekatan manajemen kepala
diri terhadap perubahan tersebut serta ruang yang diterapkan secara umum sudah
perawat yang memiliki pendidikan lebih bagus, perawat pelaksana yang menilai
tinggi cendrung bersikap baik dibanding pendekatan manajemen yang diterapkan
dengan perawat yang memiliki pendidikan oleh kepala ruang sebagian besar sudah
lebih rendah16. merasakan bahwa kepala ruangan
Perawat di Ruang rawat inap RS PKU melakukan fungsi perencanaan,
Muhammadiyah Bantul sebagian besar pengorganisasian, pengerahan,
telah bekerja 1-3 tahun yaitu sebanyak 43 pengawasan dan pengendalian dengan
orang (42,6). Kepuasan sangat dipengaruhi baik. Hal ini didukung pula dengan hasil
oleh masa kerja, semakin lama masa kerja penilaian kinerja perawat yang menunjukkan
seseorang maka tingkat kepuasan sebagian besar perawat pelaksana memiliki
seseorang semakin tinggi terkait dengan kinerja baik yaitu (42,6%) dan sangat baik
tunjangan golongan yang semakin tinggi12. (36,6%). Ini menunjukkan bahwa
pendekatan manajemen yang baik yang
JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit), x (x), x-xxx |6|

dirasakan oleh perawat pelaksana, untuk jaminan promosi jabatan yang


berdampak pada peningkatan kinerja yang dilakukan di RS melalui penilaian kinerja
dimilikinya. yang hasilnya akan menjadi bahan
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang pertimbangan untuk promosi jabatan
dilakukan oleh Rizal yang menyimpulkan terhadap perawat yang terkait. Hal ini
bahwa ada hubungan antara fungsi didukung pula dengan hasil penilaian kinerja
manajemen kepala ruang (perencanaan, perawat yang menunjukkan sebagian besar
pengorganisasian, pengarahan, perawat pelaksana memiliki kinerja baik
pengawasan, pengendalian) dengan kinerja yaitu (42,6%) dan sangat baik (36,6%). Ini
perawat dengan hasil p sebesar 0,0019. Hal menunjukkan bahwa kepuasan kerja yang
ini didukung oleh pendapat Wahyuni yang dirasakan oleh perawat pelaksana,
mengatakan bahwa kepala ruang berdampak pada peningkatan kinerja yang
keperawatan dituntut untuk memiliki dimilikinya.
perencanaan setiap kegiatan serta mampu Hasil ini sejalan dengan penelitian yang
mengorganisir, memimpin dan dilakukan oleh Maryani yang mengatakan
mengevaluasi setiap kegiatan yang bahwa kepuasan kerja memiliki hubungan
berkaitan dengan asuhan keperawatan, hal yang signifikan terhadap kinerja. Hasil ini
ini berkaitan dalam upaya peningkatan didukung pula oleh penelitian Mulyono
kinerja perawat pelaksana dalam melakukan dengan hasil penelitian memperlihatkan nilai
asuhan keperawatan kepada pasien15. p value 0,000 (0,000<0,05) serta koefisien
regresi (B: 0,588) yag artinya ada pengaruh
Pengaruh kepuasan kerja perawat yang signifikan dan dominan antara
terhadap kinerja perawat kepuasan kerja dengan kinerja perawat4.
Hasil analisis data menunjukkan bawha
ada pengaruh yang signifikan antara Pengaruh pendekatan manajemen kepala
kepuasan kerja perawat terhadap kinerja ruang dan kepuasan kerja terhadap
perawat dengan hasil uji t didapatkan nilai t kinerja perawat
hitung lebih besar dari nilai t tabel Hasil uji F antara pendekatan
(2.916>1.98) dengan nilai p sebesar 0,004 manajemen dan kepuasan kerja perawat
(0,004<0,05). yang artinya semakin puas terhadap kinerja perawat didapatkan bahwa
perawat dalam bekerja maka kinerja nilai F hitung lebih besar dari nilai F tabel
perawatpun akan meningkat. (21.135>3.089) dengan nilai p sebesar
Berdasarkan hasil ini dapat dilihat 0.001 (0,001<0,05) yang artinya ada
bahwa kepuasan kerja yang didapatkan pengaruh secara bersama-sama yang
oleh perawat pelaksana sebagian besar signifikan antara pendekatan manajemen
dalam kategori puas (52,5%), hal ini kepala ruang dan kepuasan kerja perawat
menunjukkan bahwa perawat sudah merasa terhadap kinerja perawat. Hasil ini
puas terhadap kebijakan-kebijakan yang memperlihatkan bahwa pendekatan
ditetapkan oleh Rumah sakit, begitupun manajemen yang baik serta terpenuhinya
dengan jaminan pengembangan karir serta kepuasan kerja perawat secara bersama-
jaminan finansial yang didapatkan oleh sama akan meningkatkan kinerja perawat
perawat. Tingginya tingkat kepuasan kerja dalam melaksanakan asuhan keperawatan
yang ditunjukkan pada penelitian ini kepada pasien.
merupakan bukti bahwa kebijakan-kebijakan Hasil ini sejalan dengan yang
rumah sakit sudah mengena dan diungkapkan Magdalene dalam
mengayomi perawatnya, fakta ini penelitiannya di enam rumah sakit di
menunjukkan bahwa sistem remunerasi Nimibia yang menyimpulkan bahwa fungsi
yang diterapkan dalam upaya meningkatkan kepemimpinan dan pendekatan manajemen
kepuasan perawat terhadap pemberian merupakan faktor yang mempengaruhi
intensif sudah memenuhi sasaran, selain itu kinerja perawat3. Hal ini didukung oleh
|7 | Author – title Articel…………………………………

Warsito yang menyatakan bahwa dalam bangsal di RS serta menjamin kepuasan


upaya peningkatan kinerja perawat kerja perawat pelaksana yang bekerja di
dibutuhkan kemampuan kepala ruang dalam ruang rawat inap RS. Sesuai dengan hasil
mengelola ruang rawat inap dengan konsep penelitian ini yang menyimpulkan bahwa
pendekatan manajemen keperawatan yang terdapat pengaruh yang signifikan secara
benar, yaitu kepala ruang harus memiliki bersama-sama antara pendekatan
keterampilan dalam komunikasi, manajemen kepala ruang dan kepuasan
kemampuan memberi motivasi kepada staf, kerja perawat dengan kinerja perawat di
ketrampilan memimpin, keterampilan ruang rawat inap RS PKU Muhammadiyah
mengatur waktu serta mampu mengambil Bantul.
keputusan dan memecahkan masalah16.
Hasil ini didukung oleh Hubberd dalam KESIMPULAN
peneltian Rohayani yang mengatakan Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu:
bahwa seorang manajer diharapkan mampu 1. Ada pengaruh yang signifikan antara
mengelola pelayanan keperawatan di ruang pendekatan manajemen kepala ruang
rawat inap dengan menggunakan terhadap kinerja perawat
pendekatan manajemen keperawatan yaitu 2. Ada pengaruh yang signifikan antara
melalui fungsi perencanaan, kepuasan kerja perawat terhadap
pengorganisasian, pengarhan, pengawasan kinerja perawat
dan pengendalian yang baik10. 3. Ada pengaruh secara bersama-sama
Selain dari faktor pendekatan yang signifikan antara pendekatan
manajemen, faktor yang berpengaruh pada manajemen kepala ruang dan
peningkatkan kinerja perawat dalam kepuasan kerja perawat terhadap
pemberian asuhan keperawtaan di ruang kinerja perawat
rawat inap ialah faktor kepuasan kerja
perawat. Al-ahmadi mengatakan dalam ACKNOWLEDGMENT
penelitiannya di rumah sakit Riyadh Arab Penulis mengucapkan rasa syukur
Saudi, bahwa kepuasan kerja merupakan kepada Allah SWT, serta apresiasi kepada
salah satu variabel yang dapat Ibu, Bapak, Istri dan seluruh keluarga yang
meningkatkan kinerja perawat yang terkait telah mendukung penulis dalam
dengan kondisi pekerjaan, pembayaran, menyelesaikan penelitian ini. Serta ucapan
promosi dan pengalaman kerja1. Hal ini terimakasih kepada Dr. Kusbaryanto dan
didukung pila oleh Weihui yang mengatakan Dr. Qurratul Aini selaku pembimbing dalam
bahwa semakin tinggi tingkat kepuasan penelitian ini yang telah memberikan
kerja seorang karyawan maka akan kontribusi yang signifikan dalam
mendorong komitmen pada organisasi yang penyelasaian penelitian ini.
pada akhirnya akan meningkatkan kinerja
karyawan17. REFERENCE
Kinerja perawat merupakan ujung
tombak dalam pelayanan kesehatan sebab 1. Al-ahmadi H. Factor Affecting
kinerja perawat yang baik merupakan Performance of Hospital Nurse in
cerminan kualitas pelayanan yang diberikan Ryadh Region Saudi Arabia. Int J
kepada pasien, sehingga meningkatkan Heal Care Qual Assur. 2009;22(1).
kinerja perawat merupakan salah satu kunci 2. Bogaert P. The relationship between
untuk meningkatkan mutupelayanan di nurse practice environment, nurse
rumah sakit2. Dalam upaya meningkatkan work characteristics, burnout and job
kinerja perawat yang ada di ruang rawat outcome and quality of nursing care:
inap RS dapat diupayakan dengan A cross-sectional survey. Int J Nurs
melakukan pendekatan manajemen yang Stud. 2013;50(12).
baik dan benar oleh kepala ruang disetiap 3. Magdalene H. Factor Affecting the
JMMR (Jurnal Medicoeticolegal dan Manajemen Rumah Sakit), x (x), x-xxx |8|

Performance of Professional Nursing Panembahan Senopati Bantul.


in Namibia. AOASIS Open J Univ Universitas Muhammadiyah
South Africa. 2013;97. Yogyakarta; 2014.
4. Mulyono H. Faktor yang 12. Sahyuni R. Kepuasan kerja
Berpengaruh Terhadap Kinerja karyawan, analisis Swot dan
Perawat di Rumah Sakit Tingkat III rencana strategic pengembangan
Ambon. J AKK. 2013;2(1). sumber daya manusia dalam upaya
5. Notoatmodjo S. Metodelogi meningkatkan pelayanan di RSUD
Penelitian Kesehatan. Jakarta: H. abdul Aziz Marabahan
Rineka Cipta; 2012. Kalimantan Selatan. E-Journal
6. Nurrohmawati D. Pengaruh Budaya Kesehat Masy E-ISSN 2356-3346.
Organisasi Dan Kepuasan Kerja 2009;
Perawat Terhadap Kinerja Perawat 13. Siagian S. Manajemen Sumberdaya
Melalui Komitmen Organisasi Pada Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara;
Rumah Sakit Siti Khodijah 2008.
Sepanjang Sidoarjo. Universitas 14. Sitorus S. Model Praktik
Muhammadiyah Yogyakarta; 2013. Keperawatan Profesional di Rumah
7. Nursalam. Manajemen Keperawatan Sakit. Jakarta: EGC; 2006.
, Aplikasi dan Praktik Keperawatan 15. Wahyuni S. Analisis Kompetensi
Profesional. Jakarta: Salemba Kepala Ruangan dalam
Medika; 2011. Pelaksanaan Standar Manajemen
8. Parjiana. Kepuasan Perawat yang Pelayanan Keperawatan dan
berhubungan dengan Peran Kasi Pengaruhnya terhadap Kinerja
Keperawatan dalam Mengambil Perawat dalam
Keputusan terkait dengan Kebijakan Mengimplementasikan Model Praktik
dibidang Keperawatan di RSJD Keperawatan Profesional di Instalasi
Dr.RM.Soedjarwadi Klaten. Ber Ilmu rawat inap. E-Journal Undip Nurse
Keperawatan ISSN 1979-2697. Media J Nurs E-ISSN 2406-8799, P-
2008;2(1). ISSN 2087-7881. 2010;54.
9. Rizal AAF. Analisis Pelaksanaan 16. Warsito B. Pengaruh Persepsi
Fungsi Manajemen Kepala Ruang Perwat Pelaksana Tentang Fungsi
dengan Motivasi Perawat Manajerial Kepala Ruang Terhadap
Pelaksanan dalam Memberikan Pelaksanaan Manajemen Asuhan
Layanan Keperawatan di Ruang Keperawatan Di Ruang Rawat Inap
Rawat Inap RSUD Kota Semarang. RSJD Dr. Amino Gondohutomo
E-Journal Undip Nurse Media J Nurs Semarang. E-Journal Kesehat Masy
E-ISSN 2406-8799, P-ISSN 2087- E-ISSN 2356-3346. 2010;59.
7881. 2015; 17. Weihui F. The Impact of Caring
10. Rohayani L. Hubungan Persepsi Climate, Job Satisfaction, and
Perawat Pelaksana Tentang Gaya Organizational Commitment on Job
Kepemimpinan Kepala Ruangan Performance of Employees in a
Dengan Kinerja Perawat Pelaksana China’s Insurance Company. J Bus
Dalam Melaksanakan Tindakan Ethics. 2014;124(2).
Keperawatan. In: Prosiding
Konferensi Nasional PPNI Jawa
Tengah. 2013.
11. Rohayati L. Pengaruh Kepuasan
Kerja Terhadap Komitmen
Organisasi Dan Kinerja Perawat Di
Ruang Rawat Inap RSUD
|9 | Author – title Articel…………………………………

You might also like