Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 15
26 Bab 1 Tak, Tekan, dan Geser (©) Perubahan volume batan dihitung dari Persamaan (1-13): AV = Vee(l — 20) = ALe(1 = 2») = 12,37 in2)(4,0 (12 in/RY-377,3 x 10°%(1 ~ 0,60) = -0,0896 in? « Perubehan volume ini negatif yang menunjukkan pengurangan volume, sebagaimana adalah garis lurus yang melalui titik asal, sebagaimana terjadi pada kasus n ~ ‘tarik. Untak daerah elastis linier ini, tegangan geser dan regangan gesernya sebanding sehingga kita mempunyai persamaan berikut untuk hukum Hooke pada kondisi geser: ne 72 Gy (7) yang mana-G adalah’ modulus elastisitas geser (disebut juga modulus + Figiditas). Modulus geser G mempunyai satuan yang sama dengan modu- lus tarik, E, psi atau ksi dalam satuan, USCS dan pascal dalam satuan SI. 32 Bab 1 Tarik, Tekan, dan Geser ‘Untuk baja lunak, harga tipikal G adalah 11.000 ksi atau 75 GPa; untuk paduan aluminium, harga tipikalnya adalah 4000 ksi atau 28 GPa, Harga- harga Jainnya dicantumkan dalam Tabel H-2, Lampiran H. Modulus elastisitas untuk kasus tarik dan kasus geser dihubungkan dengan persamaan berikut: (1-18) di mana y adalah rasio Poisson, Hubungan ini, yang diturunkan dalam ‘Subbab 3.6, menunjukkan babwa E, G, dan v bukanlah besaran-besaran clastis bahan yang independen, Karena rasio Poisson untuk bahan biasa ada di antara nol dan setengah, kita lihat dari Persamaan (1-18) bahwa G harus dari sepertiga sampai setengah E. Contoh berikut ini mengilustrasikan beberapa analisis tipikal yang ‘melibatkan pengaruh geser. Contoh 1-4 berkenaan dengan tegangan tumpu dan geser di suatu sendi dan baut, Contoh 1-5 berkaitan dengan tegangan geser pada plat berlubang, dan Contoh 1-6 melipati pencarian tegangan geser dan regangan geser pada landasan elastomeric bearing yang ‘mengalami gaya geser horizontal. Contoh 1-4 ‘Sebuah batang dari baja yang merupakan pengekang dari sebuah kapel menyalurkan gaya tekan P = 54 KN ke dek dari sebuah tiang (hat Gambar 1-292). Batang, tekan ini mempunyai penampang bujur sangkar berlubang dengan tebal dinding t = 12 mm (Gembar 1-29b), dan sudut @ antara batang dan horizontal adalah 40°. ‘Sebuah sendi yang menembus batang tersebut menyalurkan gaya dari batang tekan kedua plat buhul G yang dilas ke plat landasan 2. Empat baut angkur ‘menghubungkan plat landasan ke dek. Diameter sendi adalah d,, = 18 mm, tebal plat buhul adalah ¢, = 15 mm, tebal plat landasan adalah f, = 8 mm, dan diameter baut angkur adalah d,, = 12 mm, ‘Tentukan tegangan-tegangan berikut: (a) tegangan tumpu antara betang tekan dengan sendi, (&) tegangan geser di sendi, () tegangen tumpu antara sendi dan plat buhul, (4) tegangan tumpu antara baut angkur dan plat landasan, dan (e) fegangan geser di baut angkur, (Abaikan gesekan afar plat landasan dan dek,) Solusi (@) Tegangan sumpu antara batang tekan dan sendi. Harga rata-rata tegangan tampu antara batang tekan dan sendi dapat dihitung dengan membagi ‘gaya di batang tekan dengan Iuas tumpu antara batang tekan dan sendi. Luas ‘ersebut sama dengan dua kali tebal batang tekan (Karena tumpu terjadi di doa Jokasi) dikalikan diameter sendi (lihat Gambar 1-296). Jad, tegangan tumpu adalah Pp 2adyn S4kN 202 mm)(18 man} On = = 125MPa « ‘Tegangan ini tidak berlebihan untuk scbuah batang tekan yang terbuat dari baja kavena tegangan luluhnya mungkin lebih besar daripada 200 MPa (Iinat Tabel H- 3, Lampiran H), Gambar 1-29 Contoh 1-4: (@) Hobuogan sendi antara batang tekan $ din plat landasan 3. () Petongan melitang yang melalui Dbaang tekan S. “. +. Mokanika Bahan 33. (b) Tegangan geser di sendi. Sebegaimana terlihat dalam Gambar 1-29, sendi tersebut cenderung tergeser di dua bidang, yaitu bidang antara batang tekan S4KN fee * Fathcra Zatiemmyya OSM ‘Sendi biasanya terbuat dari beje berkekuatan tinggi (tegangai Taluhnya lebih besar éaripada 340 MPa) dan dapat dengan mudah menahan tegangan geser sebesar ini (egangan luluh Karena geser biasanys tidak kurang dari 50% tegangan luluh arena tat). (©. Tegangan tumpu antara seni dan plat buhul. Sendi menumpu ke plat bubul di dua lokasi, sehingga luas tumpunya dua kali tebal plat bubul dikalikan dicimeter sends jad, S4kN O02 = Bodgg 25 mm)8 mn) = 100 MPa « ‘yang lebih kecil daipads tegangan tumpa batang tekan. 3@) Tegangan tumpu: antara baut angkur dan plat landasan. Komponen vertikal gaya P (iat Gambar 1-29a) disalurkan ke tiang dengan adanya tumpu Jangging antaa plat Iandasan dan tiang. Nammun, komponen horizontalnya disalurkan ‘melalui baut angkur. Tegangan tumpu rata-rta antara plat landasan dan baut angkur sama dengan komponen horizontal dari gaya P dibagi dengan Iuas tampa cemipat bavt. Luas tumpu uatuk satu-baut sarha dengan tebal plat dikalikan diam- ° + eter baut. Dengan demikian, tegangan tampunya adalah 5 = Fzaldo - ce100ns ao) : 00 = aid 4G mmy(12 my ~ 18 MP * (©) Tegangan geser di baut angkur. Tegungan geset rata-ata di baut angkur sama dengan komponen horizontal dari gaya P dibagi dengan las penampang total empat baut (perhatikan bahwa setiap beot mengalami geser tunggal). Fadi, seg, = Peas 40” _ (SAKNY(C08 40" 7 Te pr eC a) 4 19MPa « * Gesekan ane plat lands an ang apa xa menguranibeban yang bekerja ‘i baut angkur. 34 Bab 1 Tank, Tekan, dan Geser ™ Contoh 1-5 ‘Sebush pelubang (pembuat lubang) pada plat baja terihat dalam Gambar 1-30a, Asumsikan bahwa pelubang yang diameternya 0,75 in itu digunakan untuk ‘melubangi plat yang tebalnya 1/4 in, seperti terlihat datam Gambar 1-306. Jika gaya P = 28,000 Ib dibutuhkan untuk itu, berapakah tegangan geser rata-rata di plat tersebut dan tegangen tekan rata-rata di pelubang? Gambar 1-30 Contoh 1-5. ‘Membuatlubang, pada plat baja Solusi ‘Tegangan geser ratarata di plat dihitong dengan membagi gaya P dengan luas ‘geser plat. Luas geser A, sama dengan Keliling Iubang dikalikan tebal plat, atau A, = mat = 1(0,75 in.X0,25 in) = 0,5890 in? di mana d adalah diameter pelubang, dan 1 adalah tebal plat. Dengan demi tegangan geser rata-rata di plat adalah P. «28.000 Ib Tomnms = “A, 0.5890 in? = 7500 psi « ‘Tegangan tekan rate-rata di pelubang adalah P P 28.0001 : = gh = aE, = W200 Ib 63.400 « OC Re RTE ~ 50,15 in yD bag i mana A,,,.. adalah Iuas penampang pelubang, Craton, Analisis inl sani digelissikarena kita mengabaikan ef keut yang terjadi apabila suatu pelubang menembus pla. (Pninjavan efek in tmembutubkan metode analisis lau d oar ruang ngkap mekanika baban ™ Contoh 1-6 ‘Sebuah bantalan yang biasa digunakan untuk memikul mesin dan gelagar jembatan terdiri atas bahan yang bersifat clasts linier (biasanya elastomer, seperti kare!) yang dilapisi oleh plat baja (Gambar 1-31a). Asumsikan bahwa tebal elastomer adalah /, dimensi plat adalah a x b, dan bantalan ini mengalani gaya geser horizontal V. ‘Metanika Bahan 35 ‘Torunkanlah romus tegangan geser rata-Tata Ty elastomer dan peralihan horizontal d di plat (Gambar 1-316). Solusi . . ‘Asumsikan bahwa tegangan geser di elastomer terbogi rata di seluruh volume. ‘Dengan demikian, tegangan geser di setiap bidang horizontal yang melalui elas- tomer sama dengan gaya geser V dibagi dengan luas bidang (Gambar 1-31a): v Tats = ap (19) ‘Tegangan gesernya (dari hukum Hooke untuk geser) adalah Tren, = V_ 2 Y G, 2G, (1-20) 4: mu G, sh nen ihn cso ings, pean Rs Garber 131 Co i dan i geser =h h tan (_V_ At a= huny en (Se) a Di dalam praktek, umumnya regangan geser (adalah sudut yang kecil sehingga tan y dapat diganti dengan % - av d= hy= a (22) Persamaan (1-21) dan (1-22) memberikan hasil pendeketan untuk peralihan hori- zontal plat kazena keduanya berdasarkan asumsi bahwa tegangan dan regangan geser Konstan di seloruh volume bahan elastomerik. Pada kenyataannya, tegangan geser adalah nol di tepi-tepi bahan (Karena tidak ada tegangan geser di muka vertkal yang bebas), sehingga deformasi baban akan lei rumit daripada yang terlhat dalam Gambar 1-31b, Sekalipun demikian, jika panjong a dari plat cukup besardibandingkan dengan tbalh dari elastomer, maka hast datas sudah memadai ‘untuk ryjuan desain, 17 — I TEGANGAN IZIN DAN BEBAN IZIN Rekayasa dapat dengan bebas didefinisikan sebagai penerapan ilmu untuk tujuan unum dalam hidup. Untuk memenuhi misi tersebut, insinyur _ mendesain sangat banyak obyek untuk melayani kebutuhan masyarakat. Kebutuhan ini melipati perumahan, pertanian, transportasi, komunikasi dan berbagai aspek kehidupan modem lain. Faktor-faktor yang perlu . itinjau dalam desain meliputi kegunaan, kekuatan, tampilan, ekonomi,

You might also like