Professional Documents
Culture Documents
717-Article Text-2285-1-10-20210926
717-Article Text-2285-1-10-20210926
717-Article Text-2285-1-10-20210926
Tahu Amda
Abstract: Regarding the Covid-19 problem on MSME income in the Tofu Factory business,
there are currently many complaints by factory entrepreneurs that the price of tofu raw
materials is soaring and also the lack of buyers during the covid-19 pandemic. The purpose of
this study was to find out the impact of Covid-19 on MSME Revenue at the Amda Tofu
Factory and the resolution of problems carried out by MSMEs in the Tofu business factory in
dealing with the Covid-19 pandemic situation. This type of research uses descriptive
qualitative methods. The results of this study indicate that the impact of Covid-19 has caused
a decrease in revenue for MSMEs in the Tofu Amda Business Factory by 36.03%. Income
before the Covid 19 pandemic was Rp. 250,800,000 and after the Covid 19 pandemic was Rp.
160,425,000, with a difference in income decline of Rp. 90,375,000. This means that the
impact of Covid-19 has been able to reduce income which is quite high for MSMEs in the
Tofu Business Factory. The solution to the problem carried out by MSMEs in the Tofu
Business Factory in dealing with the Covid-19 pandemic situation is reducing employee
salaries, continuing to produce tofu but reducing the amount of production and continuing to
sell products to the market according to customer orders.
Covid-20 juga berdampak signifikan adalah usaha rakyat kecil dan tradisional,
terhadap pertumbuhan ekonomi usaha kecil dengan nilai bersih Rp 50 juta sampai
dan menengah (UKM), terutama dari sisi dengan 200 juta dan omset tahunan lebih
penjualan dan koperasi yang menurun dari 1 miliar, menurut UU UMKM,
sehingga menimbulkan guncangan ekonomi tahun 2008, dengan nilai bersih Rp. 50
akibat pandemi COVID-19 (Amri., 2020) . ribu.
Taktik penguncian tiba-tiba menghentikan 4. Keppres No. 16 tahun 1994, menyatakan
kegiatan ekonomi dan mengurangi bahwa UMKM adalah perusahan yang
permintaan dan merusak sistem pasokan di kekayaan bersih maksimal Rp. 400 juta.
seluruh dunia. 5. Depertemen Perindustrian dan
Dari latar belakang yang telah perdagangan, menyatakan bahwa
disebutkan, peneliti akan melakukan kajian UMKM adalah:
yang akan memecahkan kesulitan yang a. Perusahan yang memiliki asset
dihadapi proyek penelitian yaitu Usaha maksimal Rp. 600 juta di luar tanah
Pabrik Tahu Amda. dan bangunan.
b. Perusahan yang memilki modal
Usaha Mikro Kecil Dan Menengah kerja dibawah Rp. 25 juta.
(UMKM) 6. Kementerian Keuangan telah
Dalam hal negara dan karakteristik mendeklarasikan bahwa UMKM adalah
lainnya, UMKM dicirikan dalam banyak hal usaha dengan pendapatan tahunan Rp
menurut Hubeis (2009). Oleh karena itu, 600 juta, termasuk asset (tidak termasuk
evaluasi khusus terhadap konsep-konsep ini tanah dan bangunan).
diperlukan untuk mencapai pemahaman yang 7. Deperteman kesehatan, menyatkan
konsisten dengan UMKM, yaitu untuk bahwa UMKM adalah perusahan yang
mematuhi ukuran kuantitatif yang konsisten memiliki penandaan standar mutu
dengan pertumbuhan ekonomi. berupa sertifikat penyuluhan (SP), merek
Indonesia memiliki beberapa definisi Dalam Negeri (MD) dan merek Luar
UMKM berdasarkan kepentingan institusi Negeri (ML).
yang memberikan istilah tersebut, dan
definisi UMKM yang berbeda-beda (dalam Peran UMKM di Indonesia
Hubeis, 2009). yaitu: Perkembangan UMKM di Indonesia
1. UMKM adalah badan usaha atau industri yang semakin meningkat setiap tahunnya
dengan posisi 5-19 orang, menurut Badan memberikan peningkatan bagi sektor
Pusat Statistik. UMKM adalah perusahaan perekonomian. Adapun 3 peran inti UMKM
atau industri yang mempekerjakan 5-19 yaitu:
orang. 1. Pemerataan Perekonomian
2. Bank Indonesia (BI) menunjukkan bahwa Di berbagai pelosok, UMKM dapat
UMKM adalah perusahaan atau industri menyeimbangkan perekonomian.
sebagai berikut: Tanpa bepergian ke kota-kota besar,
a. Investasi di bawah Rp. 20 juta, orang-orang di lokasi pedesaan dapat
b. Hanya membutuhkan Rp.5.000.000 memenuhi kebutuhan mereka. Total
untuk satu putaran bisnis, UMKM di Indonesia mencapai 99,9
c. Memiliki aset tidak melebihi Rp. persen, itulah sebabnya UMKM
600 juta kecuali tanah dan berperan besar dalam membantu
bangunan, mewujudkan perekonomian yang
d. Lebih dari Rp. 1 miliar dalam berkeadilan.
penjualan tahunan. 2. Pengurangan Kemiskinan
3. Departemen Usaha Kecil & Menengah Tingginya penyerapan tenaga kerja
(sekarang Menteri Negara) (UU No 9 di Indonesia berada pada posisi untuk
Tahun 1994) menyebutkan bahwa UMKM mengentaskan kemiskinan dan
pengangguran. Angka pelaku UMKM
Jurnal Akuntansi Kompetif, Online ISSN:2622-5379
Vol. 4, No. 3, September 2021
Dampak Covid-19 Terhadap Pendapatan UMKM Pada Pabrik Usaha Tahu Amda 265
(Nency Diera Hamanay; Luh Dina Ekasari; Ahmad Mukoffi)
Juni
July
Maret
Mei
Februari
Agustus
November
Januari
September
April
Oktober
Desember
Februari Rp 21,225,000 Rp 17,175,000
Maret Rp 21,700,000 Rp 14,725,000
April Rp 20,875,000 Rp 13,750,000
Sebelum Covid 19 (2019)
Mei Rp 20,850,000 Rp 9,875,000
Sebelum Covid 19 (2020)
Juni Rp 20,375,000 Rp 12,375,000
July Rp 19,600,000 Rp 11,375,000 Sumber : Diolah (2021)
Agustus Rp 20,075,000 Rp 11,750,000 Gambar 1 Grafik dampak Covid-19
September Rp 19,850,000 Rp 13,375,000
terhadap pendapatan UMKM pada Pabrik
Usaha Tahu Amda
Oktober Rp 22,225,000 Rp 10,750,000
November Rp 22,025,000 Rp 14,125,000
Diketahui berdasarkan statistik bahwa
Desember Rp 20,250,000 Rp 12,525,000 pengaruh Covid-19 terhadap Usaha Pabrik
Total Rp 250,800,000 Rp 160,425,000 Tahu telah menurunkan pendapatannya
Selisih (penurunan) (Rp 90,375,000) yang cukup besar bagi UMKM. Hasil ini
Persen (%) penurunan mengkonfirmasi Putri et al. Penelitian
Perhitungan persen = Rp 90,375,000 / Rp (2021) menunjukkan bahwa UMKM
250,800,000 x 100 = 36,03% mengalami penurunan pendapatan yang
Sumber: Data Sekunder Diolah (2021) sangat signifikan sejak pemerintah
menetapkan sistem jarak sosial yang
Berdasarkan tabel 4.1 diketahui bahwa disebut PSBB (Pembatasan Sosial Berskala
dampak Covid-19 menyebabkan terjadinya Besar). Pendapatan adalah jumlah uang
penurunan pendapatan pada UMKM Pabrik yang diterima seseorang dari bisnisnya,
Usaha Tahu Amda sebanyak 36,03%. sebagian besar melalui penjualan barang
Pendapatan sebelum pandemi Covid 19 dan/atau jasa kepada klien. Keuntungan dari
sebanyak Rp.250,800,000 dan sesudah pendapatan sebagai modal untuk memenuhi
pandemi Covid 19 sebanyak Rp.160,425,000, kebutuhan dalam negeri.
dengan selisih penurunan pendapatan Tingkat pendapatan untuk pekerjaan
sebanyak Rp. 90,375,000. Hal ini yang dilakukan adalah salah satu faktornya.
membuktikan bahwa dengan adanya pandemi Ketika pendapatan relatif buruk, kemajuan
Covid 19 menyebabkan terhambatnya dan kemakmuran mungkin juga
kegiatan usaha sehingga bisa menurunkan dipertimbangkan di bawah ini. Tingkat
jumlah pendapatan bagi semua kalangan pendapatan sebagai semua penerimaan
usaha. berupa uang atau barang-barang dagangan
dari pihak lain maupun barang-barang
industri, yang dinilai berdasarkan jumlah
uang dari harta kekayaan yang pada waktu
itu berlaku Pendapatan merupakan sumber
Jurnal Akuntansi Kompetif, Online ISSN:2622-5379
Vol. 4, No. 3, September 2021
268 Dampak Covid-19 Terhadap Pendapatan UMKM Pada Pabrik Usaha Tahu Amda
(Nency Diera Hamanay; Luh Dina Ekasari; Ahmad Mukoffi)
uang yang harus dipenuhi seseorang. dukungan sosial kepada pelaku UMKM
kebutuhan sehari-hari dan sangat signifikan. yang dirugikan akibat Covid-19. Inisiatif
Pendapatan adalah serangkaian pencapaian bantuan ini dirancang untuk mendukung
dan berhubungan dengan pekerjaan yang pelaku UMKM yang mengalami penurunan
sedang dilakukan dan dilakukan. Peningkatan modal. Melalui rekening tersendiri,
pendapatan operasional, volume penjualan pembiayaan modal kerja UMKM,
yang kuat, dan keberhasilan perusahaan restrukturisasi, dan relaksasi kredit
menunjukkan indikator pendapatan untuk diperluas melalui prosedur pemberian
Baridwan (2014). Laba operasi adalah kepada pelaku UMKM. Termasuk kartu
pendapatan perusahaan dikurangi biaya pra-kerja yang merupakan bagian dari
eksplisit atau biaya akuntansi perusahaan, inisiatif utama pemerintah, Pemerintah
semakin besar laba operasi, semakin besar bertujuan untuk memperluas jumlah
tingkat laba operasi. Laba operasi dapat penerima dukungan sosial atau moneter
digunakan untuk menilai efisiensi laba untuk pengusaha mikro. Apalagi, di tengah
perusahaan. Jumlah unit produk atau jasa wabah COVID-20, pemerintah
yang dapat dijual adalah volume penjualan. menghimbau para pelaku UMKM untuk
Semakin banyak produk yang terjual, memanfaatkan platform ekonomi digital.
semakin besar jumlah pendapatan, sebagai Namun hasil wawancara dari Ibu
metrik yang menunjukkan kuantitas atau Asmaniyah selaku pemilik Pabrik Usaha
tingkat jumlah produk atau layanan yang Tahu Amda dari pihak pemerintah setempat
terjual. Kemajuan usaha adalah suatu bentuk didaerah di karangploso atau pemerintah
kamampuan usaha untuk mengembangkan kota Malang belum memberikan solusi
dan meningkatkan produk yang dijual. ataupun pelatihan dan pendampingan serta
Kemajuan usaha sebagai perkembangan fasilitas akses mengenai platform digital
usaha menjadi lebih baik lagi dan agar bagi UMKM diera pandemic covid-19.
mencapai pada satu titik atau puncak menuju
kesuksesan. SIMPULAN
Dampak Covid-19 menyebabkan
Penyelesaian Masalah Yang Dilakukaan terjadinya penurunan pendapatan pada
UMKM Pabrik Usaha Tahu Dalam UMKM Pabrik Usaha Tahu Amda
Menghadapi Situasi Pandemi Covid-19 sebanyak 36.03%. Pendapatan sebelum
Berdasarkan hasil wawancara diketahui pandemi Covid 19 sebanyak
bahwa penyelesaian masalah yang dilakukan Rp.250,800,000 dan sesudah pandemi
UMKM Pabrik Usaha Tahu dalam Covid 19 sebanyak Rp.160,425,000,
menghadapi situasi pandemi Covid-19 yaitu dengan selisih penurunan pendapatan
mengurangi gaji karyawan, tetap melakukan sebanyak Rp. 90,375,000. Hal ini berarti
produksi tahu namun jumlah produksi di dampak Covid-19 mampu menurunkan
kurangi dan tetap menjual produk ke pasar pendapatan yang cukup tinggi pada UMKM
sesuai pesanan pelanggan. Pengurangan gaji Pabrik Usaha Tahu Amda. Penyelesaian
karyawan bersifat sementara karena masalah yang dilakukan UMKM Pabrik
pendapatan menurun dan tidak melakukan Usaha Tahu dalam menghadapi situasi
pengurangan jumlah karyawan. Jumlah pandemi Covid-19 yaitu mengurangi gaji
produksi produk dikurangi karena karyawan, tetap melakukan produksi tahu
permintaan pasar menurun akibat banyak namun jumlah produksi di kurangi dan
warung yang tutup. Penjualan produk tetap tetap menjual produk ke pasar sesuai
berjalan di lingkungan pasar yang ada di pesanan pelanggan.
Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota
Batu.
Solusi yang diberikan pemerintah bagi
Jawaban pemerintah adalah memberikan
Jurnal Akuntansi Kompetif, Online ISSN:2622-5379
Vol. 4, No. 3, September 2021
Dampak Covid-19 Terhadap Pendapatan UMKM Pada Pabrik Usaha Tahu Amda 269
(Nency Diera Hamanay; Luh Dina Ekasari; Ahmad Mukoffi)