Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

Curr. Biochem. 2021.

8(1): 1-16

CURRENT BIOCHEMISTRY
ISSN: 2355-7877
e-ISSN: 2355-7931
Journal homepage: http://journal.ipb.ac.id/index.php/cbj
Journal E-mail: current.biochemistry@gmail.com

Review: Gallotannins; Biosynthesis, Structure Activity Relationship,


Anti-inflammatory and Antibacterial Activity
(Gallotanin; Biosintesis, Hubungan Struktur Aktivitas, Aktivitas Anti-Inflamasi dan Anti-Bakteri)

Ilham Kurniawan1*, Hafizh Zahra1


1
Department of Biochemistry, IPB University, Bogor, 16680, Indonesia

Received: 28 December 2020 ; Accepted: 19 May 2021

Corresponding author : Ilham Kurniawan, Depatemen Biokimia IPB: e-mail: Ilham_024@apps.ipb.ac.id

ABSTRACT
Tannins are one of the main compounds in plants with potential health benefits. Gallotannin is one
of the biologically active tannins groups produced by some medicinal plants. Gallotannins is a hydrolyzable
tannin compound biosynthesized through gallic acid, shikimic acid, and pentagalloylglucose pathways.
Gallotannins can be separated by cascade solvent extraction procedures, column chromatography, and
preparative HPLC. This review focuses on the discussion of biosynthesis and structure activity relationship
of tannins as antibacterial and anti-inflammatory. The structure-activity relationship (SAR) and biological
activity of gallotannins is caused by the molecular bonds between gallotannins and certain other compounds,
especially proteins, which make complex compounds, change physiological and morphological processes in
bacterial cells or tissues. The biological activities of gallotannin include anti-inflammatory, anticancer or
antitumour, antiviral, antioxidant, antibacterial, and antidiabetic. This review used the Preferred Reporting
Items for Systematic Review and Meta-Analyses (PRISMA) method approach in a short, concise, and clear
summary about tannins through various references.
Keywords: Biological activities, Biosynthesis, Gallotannins

ABSTRAK
Tanin adalah salah satu senyawa utama dalam tumbuhan yang bermanfaat untuk kesehatan.
Gallotanin merupakan salah satu senyawa bioaktif termasuk dalam kelompok tanin yang diproduksi oleh
beberapa tumbuhan obat. Gallotanin merupakan bagian dari tanin terhidrolisis yang disintesis melalui jalur
asam shikimat, asam galat, dan pentagalloilglukosa. Gallotanin dapat diisolasi dengan ekstraksi pelarut
kaskade, kromatografi kolom dan metode HPLC preparatif. Review ini memfokuskan pada pembahasan
biosintesis dan hubungan struktur aktivitas senyawa gallotanin sebagai antibakteri dan anti-inflamasi.
Hubungan struktur aktivitas (SAR) dan aktivitas biologis gallotanin disebabkan oleh ikatan kimia antara
gallotanin terhadap beberapa senyawa atau gugus kimia lainnya, terutama ikatan dengan protein yang
membentuk senyawa kompleks dan perubahan fisiologis dalam proses-proses dalam sel atau jaringan
makhluk hidup. Aktivitas biologis dari gallotanin meliputi anti-inflamasi, antikanker atau antitumor,
antivirus, antioksidan, antibakteri, dan antidiabetes. Review ini menggunakan metode Preferred Reporting
Items for Systematic Review and Meta-Analyses (PRISMA) yang menghasilkan ringkasan materi tentang
tanin yang singkat, padat, dan jelas melalui berbagai referensi.

1
Kurniawan dan Zahra. – Review: Gallotannins; Biosynthesis, Anti-inflammatory and Anti-bacterial Activity

Kata kunci: Aktivitas biologi, Biosintesis, Gallotanin, SAR

1. PENDAHULUAN (Ghamba et al. 2014). Tanin memiliki


Tumbuhan digunakan sebagai bahan kemampuan dalam mengendapkan protein,
dasar utama dalam pengobatan tradisional karena tanin dan molekul protein mengandung
telah menjadi bagian kebudayaan kebanyakan banyak gugus ikatan fungsional yang kuat,
wilayah dan negara di dunia (Lee et al. 2000). yang menimbulkan ikatan silang yang besar
Menurut WHO (2013) sekitar 80% dari dan kompleks, yaitu protein-tanin. Berat
populasi beberapa negara Asia dan Afrika molekul tanin sekitar 0,5-20 KD. Tanin secara
menggunakan obat herbal untuk kebutuhan alami dapat larut dalam air dan memberi
perawatan kesehatan primer. Pengobatan warna yang bervariasi dari terang sampai
modern menggunakan banyak senyawa yang merah tua atau cokelat, karena setiap turunan
diturunkan dari tumbuhan sebagai bahan dasar tanin mempunyai warna yang berbeda,
untuk obat farmasi atau medis (Lack dan tergantung sumbernya (Ahadi et al. 2015).
Rousseau 2016). Amerika Serikat Tanin mengikat karbohidrat dengan
menggunakan sekitar 25% bahan dasar obat membentuk jembatan oksigen, sehingga tanin
berupa senyawa yang berasal tumbuhan dapat dihidrolisis menggunakan asam sulfat
(WHO 2013). Tumbuhan mengandung atau asam klorida. Gallotanin merupakan
berbagai metabolit sekunder atau senyawa senyawa gabungan dari karbohidrat dengan
aktif yang memiliki aktivitas farmakologis. asam galat (Gambar 1a) (Firdausi et al. 2013).
Metabolit sekunder merupakan senyawa aktif Gallotanin memiliki bobot molekul sekitar
yang tidak berperan secara langsung dalam 1.000-1.500 Da, sedangkan ellagitanin
pertumbuhan, integrasi metabolisme dan memiliki bobot molekul sekitar 1000-3.000
perkembangan tumbuhan (Stepp dan Moerman Da. Ester asam hexahydroxydiphenic (HHDP)
2001). Metabolit sekunder telah banyak disebut sebagai senyawa ellagitanin sederhana.
digunakan dalam pengembangan obat Senyawa ester asam hexahydroxydiphenic
alternatif berbahan dasar herbal (Harvey dapat dihidrolisis menjadi asam elagat saat
2000). dilarutkan dalam air. Asam elagat adalah
Senyawa aktif atau metabolit sekunder produk sampingan yang terbentuk selama
tumbuhan dibedakan menjadi empat kategori, hidrolisis ester asam hexahydroxydiphenic
yaitu: fenol, terpenoid, alkaloid dan asam (Gambar 1b) (Okuda dan Ito 2011, McCreath
amino non protein. Klasifikasi tersebut dan Delgoda 2016).
mengacu pada prekursor, struktur dasar, jalur Tanin kompleks merupakan unit katekin
biosintesis serta keanekaragaman struktur terikat secara glikosidik ke gallotanin atau
kimia, distribusi dan fungsinya. Gugus fenolik ellagitanin, epigallocatechin gallate (EGCG)
dicirikan adanya cincin aromatik dengan satu dan epicatechin gallate (ECG) termasuk dalam
atau dua gugus hidroksil. Gugus fenol tersusun tanin kompleks (strc) (Arapitasas 2012). Tanin
dari ribuan senyawa, antara lain flavonoid, terkondensasi atau proantosianidin adalah
asam fenolat, fenilpropana, pigmen kuinon, polimer dari flavonoid yang dihubungkan
antosianin, lignin, melanin, dan tanin. melalui C8 dan C4. Proantosianidin dapat
Senyawa tersebut banyak terdapat pada terkondensasi membentuk asam klorida,
berbagai jenis tumbuhan (Kumar dan Mina namun tidak dapat dihidrolisis. Tanin
2013). terkondensasi biasanya tersusun dari polimer
Tanin adalah senyawa kimia yang flavonoid yang merupakan senyawa fenolik.
diklasifikasikan sebagai senyawa polifenol Kehadiran gugus fenolik dapat menyebabkan

2
Curr. Biochem. 2021. 8 (1): 1-16

tanin terkondensasi dengan formaldehida. (Gambar 1d) (McCreath dan Delgoda 2016).
Tanin terkondensasi memiliki reaktivitas Dengan demikian, fokus penelitian saat ini
tinggi terhadap formaldehida serta dapat terkait pengkajian biosintesis, pengembangan
membentuk produk kondensasi. Tanin dan pemanfaatan hubungan struktur aktivitas
terkondensasi adalah senyawa tak berwarna gallotanin sebagai antibakteri dan
yang ditemukan pada semua tumbuhan, antiinflamasi.
terutama tumbuhan berkayu dan paku-pakuan

Gambar 1 Struktur tanin dan turunannya; (a) Struktur gallotanin (tanin terhidrolisis); (b) Struktur
ellagitanin (tanin terhidrolisis); (c) Struktur tanin kompleks (turunan tanin terkondensasi); (d)
Struktur tanin terkondensasi (McCreath dan Delgoda 2016)

2. METODOLOGI strategi ekstraksi data, 7) data strategi yang


Review ini merupakan rangkuman atau komprehensif.
kajian sistematis yang disusun menggunakan
metode Preferred Reporting Items for 3. PEMBAHASAN
Systematic Review and Meta-Analyses Biosintesis Gallotanin
(PRISMA) yang menghasilkan ringkasan Metabolit sekunder tanin pada tumbuhan
materi tentang tanin yang singkat, padat, dan memiliki kemampuan dalam mengikat dan
jelas melalui berbagai referensi. Proses mengendapkan protein. Secara struktural tanin
tinjauan sistematis meliputi beberapa langkah, digolongkan menjadi dua kelompok utama
yaitu 1) penyusunan latar belakang dan tujuan, yaitu tanin terkondensasi dan tanin
2) pertanyaan penelitian, 3) pengambilan terhidrolisis. Tanin terhidrolisis diklasifikasi
dokumen, 4) kriteria pemilihan, 5) menjadi dua kelompok yaitu gallotanin dan
penyaringan aktual, 6) quality checklist, 6) ellagitanin yang keduanya dicirikan dengan

3
Kurniawan dan Zahra. – Review: Gallotannins; Biosynthesis, Anti-inflammatory and Anti-bacterial Activity

ester asam galat dan glukosa sebagai penyusun (1) melalui (jalur a, Gambar 2). Pembentukan
primernya (Khanbabaee dan van Ree 2001). asam galat melalui jalur a dengan prekursor
Reaksi spesifik dalam biosintesis senyawa asam trihydroxycinnamic (7) Gambar 2 tidak
gallotanin tertentu bervariasi tergantung jenis pernah ditemukan di alam, sehingga jalur a
tumbuhan dan kandungan senyawanya. Oleh dianggap sebagai asam yang hilang atau
karena itu, penelitian biosintesis tanin dan missing acid. Variasi jalur pembentukan asam
tururannya selalu mengalami perkembangan. galat arah pertama terdapat melalui langkah
Jalur biosintesis gallotanin dibagi degradasi rantai samping pada asam kafeat (5)
menjadi tiga tahap reaksi pembentukan. Gambar 2 membentuk asam galat dengan
Pertama, biosintesis asam galat, struktur senyawa perantara prokatekuat (6) (Jalur b,
penyusun utama gallotanin. Proses biosintesis Gambar 2). Pembentukan asam galat dengan
asam galat terjadi melalui jalur shikimat yang prekursor katekuat tidak pernah dilakukan
membentuk reaksi dua arah. Arah pertama, pengamatan lebih lanjut. Arah kedua,
melalui pembentukan L-fenilalanin (4) Pada pembentukan asam galat (1) dari asam 3-
Gambar 2, yang diperantarai oleh arogenat dehidroksikimat (8) yang dapat diubah dengan
(3) pada Gambar 2. Pembentukan asam kafeat cara kimia oksidasi ringan (misalnya Cu2+)
(5) pada Gambar 2, dari prekusor L-fenilalanin atau asam protekuat dengan memanaskan HCl,
dapat dihambat oleh enzim L-2-aminooxy-3- serta 3-dehidroshikimat (8) terbentuknya asam
phenylpropionic acid (L-AOPP). Asam kafeat galat melalui proses hidrogenasi pada atom C3
akan membentuk asam trihydroxycinnamic (7) (1) (Gambar 2) (Hemingway dan Laks 1992).
pada Gambar 2, sehingga terbentuk asam galat

Gambar 2 Jalur pembentukan asam galat (Hemingway dan Laks 1992)

4
Curr. Biochem. 2021. 8 (1): 1-16

Gambar 3 Biosintesis β-glucogallin oleh UDP-glukosa (Hemingway dan Laks 1992)

Gambar 4 Proses galloilasi pembentukan 1,2,3,4,6-pentagalloilglukosa (Hemingway dan Laks 1992)

Tahap kedua yakni biosintesis atau alifatik dari gugus poliol OH dalam inti
pembentukan pentagalloilglukosa dimulai dari molekul. β-glukogallin bertindak sebagai
reaksi uridin-5-difosfat glukosa (UDO-Glc) donor asil dalam berbagai reaksi pembentukan
dengan asam galat yang kemudian membentuk gallotanin (Gambar 5) (Hemingway dan Laks
β-glukogallin (Gambar 3). Penggantian atom 1992; McCreath dan Delgoda 2016).
hidrogen (H) pada 4 gugus hidroksil dengan 4
Hubungan Struktur Aktivitas
gugus galloil pada β-glukogallin yang disebut Hubungan struktur aktivitas atau SAR
dengan reaksi galloilasi. Reaksi galloilasi
adalah hubungan antara struktur kimiawi suatu
dimulai dari gugus hidroksil ke-1, ke-6, ke-2, molekul dan aktivitas biologinya. Analisis
ke-3, dan yang terakhir ke-4. Reaksi galloilasi SAR memungkinkan penentuan kelompok
akan membentuk 1,2,3,4,6-pentagalloilglukosa kimia yang bertanggung jawab untuk
dengan bantuan enzim galloiltransferase memberikan efek biologis target organisme.
(Gambar 4) (Hemingway dan Laks 1992). Sifat struktural gallotanin berkontribusi
Tahap ketiga merupakan pembentukan terhadap aktivitas biologinya, terutama
langsung menuju senyawa golongan gallotanin gallotanin memiliki aktivitas dalam
dengan galloilasi struktur dari 1,2,3,4,6- menghambat perkembangan bakteri Gram
pentagalloilglukosa, membentuk karakteristik positif dan Gram negatif (Boakye et al. 2016).
ikatan meta depsida antara gugus galat yang
Gallotanin yang memiliki banyak hidroksil
menghasilkan heksa, hepta, dan fenolik bertindak sebagai pengaktivasi cincin
oktagalloilglukosa. Gugus OH fenolik dan donor elektron. Substituen pendonor
digunakan dalam menghubungkan dua elektron dapat meningkatkan aktivitas
molekul galat berbeda dengan karakterisasi antibakteri dan aktivitas biologis lainnya

5
Kurniawan dan Zahra. – Review: Gallotannins; Biosynthesis, Anti-inflammatory and Anti-bacterial Activity

seperti antioksidan (Aini et al. 2007). kemampuan dalam mengikat dan


Keberadaan OH akan memengaruhi proses mengendapkan besi melalui proses galloilisasi
hidroksilasi dalam mengubah senyawa larut sehingga besi tidak tersedia pada lingkungan
lemak lipofilik menjadi senyawa larut air atau yang digunakan sebagai zat penting
hidrofilik sehingga gugus hidroksil akan pertumbuhan bakteri (Farha 2020).
mengganggu partisi senyawa ke dalam Gugus galloil bebas merupakan faktor
membran biologis (Wang et al. 2018). paling penting bagi gallotanin terhadap
Keberadaan gugus dihidroksi fenil aktivitas biologisnya terutama sebagai
dapat memengaruhi ketersedian besi pada antibakteri (Shimozu et al. 2017). Keberadaan
lingkungan yang digunakan organisme lain 2,6-Tri-O-galloyl-β-D-glucopyranose pada
dalam pertumbuhan dan perkembangan. gallotanin akan meningkatkan kemampuannya
Gugus dihidroksifenil dapat mengikat paling dalam mengelat ion besi dan meningkatkan
sedikit tiga ion besi tergantung jenis derajat galloilisasi pada aktivitasnya (Bag et
gallotaninnya, pengikatan besi menyebabkan al. 2013). Kelompok galloil memiliki
terbentuknya endapan besi sehingga kemampuan dalam pengikatan protein dan
ketersediaan besi terhadap organisme akan inaktivasi enzim sehingga menyebabkan
berkurang. Efek antibakteri gallotanin lebih gangguan metabolisme, perubahan morfologi,
tinggi dari ellagitanin di pengaruhi keberadaan aglutinasi, dan lisis pada bakteri (Gambar 6)
gugus galloil pada senyawa gallotanin dalam (Firdausi et al. 2013; Dong et al. 2018).
aktivitas antibakteri. Gugus galloil memiliki

Gambar 5 Pembentukan larengsung senyawa golongan gallotanin (McCreath dan Delgoda 2016)

6
Curr. Biochem. 2021. 8 (1): 1-16

Gambar 6 Hubungan struktur aktivitas gallotanin (Farha et al. 2020)

Aktivitas Biologi Gallotanin Respons ini dapat menekan terjadinya


Aktivitas biologi gallotanin mengacu inflamasi dan memodulasi peradangan
pada ikatan antara gallotanin dengan protein vaskular yang terlibat pada tahap awal
yang membentuk tanin-protein, senyawa aterosklerosis (Lee et al. 2006). Aktivitas anti-
dengan berat molekul tinggi, senyawa inflamasi dari 4-O-methyl-gallic acid
sederhana, dan ion logam berat pada struktur (4MeGA) menunjukkan adanya pengurangan
(Hemingway dan Laks 1992). Ikatan protein- pelepasan sitokin proinflamasi, prostaglandin
tanin membentuk kompleks senyawa yang E2 (PGE2), NO, serta penghambatan ekspresi
menyebabkan perubahan morfologi dan gen Cyclooxygenase-2 (COX-2) dan inducible
fisiologis, aglutinasi, dan sitolisis terhadap sel Nitric Oxide Synthase (iNOS). Gallotanin 4-O-
atau jaringan mahluk hidup. Penelitian selalu methyl-gallic acid (4MeGA) memberikan efek
mengalami perkembangan untuk terutama pada penekanan atau inaktivasi
mengeksplorasi senyawa dan aktivitas biologi Nuclear factor kappa B (NF-κB) yang
gallotanin. Aktivitas biologi gallotanin antara merupakan faktor transkripsi yang berperan
lain sebagai antimikrobia, antihipertensi, dalam respons seluler terhadap rangsangan
antivirus, antiinflamasi, antioksidan, dan seperti stres, logam berat, iradiasi ultraviolet,
antikanker/tumor. radikal bebas, LDL yang teroksidasi, sitokina,
dan bakteri atau virus (antigen) (Kiss dan
Anti-inflamasi Piwowarski 2018).
Tabel 1. Senyawa gallotanin 4-O-metil Gugus 1,2,3,4,6- penta-O-galloyl-β-D-
asam galat (4MeGA) memiliki kemampuan glucose (PGG) merupakan struktur penyusun
dalam mengurangi adhesi leukosit yang dasar gallotanin, memiliki aktivitas biologis
diinduksi oleh faktor nekrosis tumor alfa dalam mengurangi pelepasan tumor necrosis
(TNF-α) terhadap Human umbilical vein factor alpha (TNF-α), monocyte
endothelial cells (HUVECs), yang berkaitan chemoattractant protein-1 (MCP-1/CCL2),
dengan penurunan molekul adhesi molekul Interleukin-6 (IL-6), dan interleukin 8 (IL-8)
adesi intraselular-1 (ICAM-1) dan ekspresi dengan melakukan inaktivasi Nuclear factor
molekul adesi sel vaskular-1 (VCAM-1). kappa B (NF-κB). 1,2,3,4,6-penta-O-galloyl-β-

7
Kurniawan dan Zahra. – Review: Gallotannins; Biosynthesis, Anti-inflammatory and Anti-bacterial Activity

D-glucose dalam konsentrasi rendah (0.2–1.0 makrofag J774 dan THP-1, dan dapat
µM) dapat menghambat proses oksidatif yang mempengaruhi ekspresi down-regulated ox-
disebabkan oleh stimulasi neutrofil (Kiss et al. LDL dari SR-BI dan ABCA1. PGG memiliki
2010), dalam konsentrasi (0,8 µg/ml, 4 µg/ml, aktivitas dalam downregulated ox-LDL
dan 20 µg/ml, 1,2,3,4,6-penta-O-galloyl-β-D- pengeluaran kolesterol dari kolesterol yang
glucose dapat menghambat prostaglandin dimuat makrofag (Zhao et al. 2015). PGG
(PGE-2) sebesar 35, 41, dan 68% (Lee et al. dapat menstimulasi transpor glukosa dalam
2003). adiposit dan menghambat diferensiasi adiposit
PGG dapat menginduksi ekspresi dengan potensialnya efek menguntungkan
scavenger receptor-BI (SR-BI) dan ATP- pada diabetes dan sindrom metabolik (Mohan
binding cassette (ABC), transporter A1 et al. 2013).
(ABCA1) memediasi transport kolesterol pada

Tabel 1. Aktivitas gallotanin sebagai anti inflamasi (Kiss dan Piwowarski 2018)

Pemanfaatan anti-inflamasi dari antivirulensi dari gallotanin serta mekanisme


senyawa golongan tanin seperti 4,6-di-O- aksi potensial. Sifat antibakteri dari
galloyl-glucose, 1,3,6-tri-O-galloyl-glucose, nanopartikel yang mengandung tanin /
3,6-di-O-galloyl-glucose, 1,2,6-tri-O-galloyl- hidrogel juga ditinjau. Mekanisme gallotanin
glucose, 1,2,3,6-tetra-O-galloylglucose, 3,4,6- dalam menghambat aktivitas pertumbuhan
tri-O-galloyl-glucose, 1,2,4,6-tetra-O- bakteri terbagi atas tiga. Pertama, mengkelat
galloylglucose, dan 1,2,3,4,6-penta-O- ion besi. Zat besi merupakan bahan penting
galloylglucose yang diisolasi dari untuk pertumbuhan bakteri, gallotanin
Arctostaphylos uvaursi (daun bearberry) memiliki kemampuan dalam mengikat dan
menunjukkan penurunan kadar IL-6 dan MCP- melarutkan besi pada lingkungan sehingga
1 dalam serum, meningkatkan glukosa darah, tidak ada ketersediaan ion besi bagi
kreatinin serum dan kadar protein urin, pertumbuhan bakteri. Proses pengelatan ion
penurunan ekspresi berlebih MCP-1, ICAM-1, besi dipengaruhi oleh keberadaan gugus o-
TGF-β1, IL-6, dan reseptor untuk produk dihidroksifenol yang mengikat ion besi
akhir glikasi lanjutan (RAGE) dalam sel sehingga membentuk endapan besi bersama
mesangial atau jaringan ginjal nefropati tanin. Menurut Chan et al. (2018) semua
diabetik tikus secara in vivo (He et al. 2014). senyawa tanin dan turunan memiliki
kemampuan dalam menghambat bakteri
Anti bakteri patogen dengan memengaruhi keberadaan ion
Gallotanin menunjukkan efek antibakteri yang besi tergantung jenis senyawa tanin.
baik. Penelitian The Web of Science Core
Collection melaporkan efek antibakteri dan

8
Curr. Biochem. 2021. 8 (1): 1-16

Tabel 2 Aktivitas anti inflamasi dari senyawa golongan gallotanin


Tanaman Obat
Nama Senyawa Aktivitas anti-inflamasi Referensi
(Medicinal plants)
Hamamelis okta-O-galloilglukosa in vivo: (Duckstein dan
virginiana undeka-O-galloilglukosa Penghambatan fase kronis dari Stintzing 2011;
(daun) nona-O-galloilglukosa edema alas kaki tikus yang Duwiejua et al.
hepta-O-galloilglukosa diinduksi karagenan 1994)
deka-O-galloilglukosa
heksa-O-galloilglukosa

Quercus infectoria 1,2,6-tri-O-galloilglukosa in vitro: Kiss dan


penta-O- galloilglukosa 1. Menghambat produksi Piwowarski
okta-O-galloilglukosa PGE2 dan nitrit oksida 2018)
nona-O-galloilglukosa (NO) di makrofag
hepta-O-galloilglukosa
peritoneal tikus yang
heksa-O-galloilglukosa
1,2,3,6-tetra-O- distimulasi LPS.
galloilglukosa 2. Menghambat degranulasi
dirangsang fMLP dalam
neutrofil.

in vivo:
Pemberian oral menghambat
karagenan, histamin, serotonin
dan (PGE2) paw oedema, dan
menghambat peradangan
telinga yang diinduksi PMA

Rhus chinensis di-O-galloilglukosa in vitro: Lee et al. 2015;


gall 1,2,3,4,6-penta-O- Aktivitas antioksidan pada Tian et al. 2009a;
(Galla chinensis) galloylglucose radikal bebas (DPPH, FRAP, Tian et al. 2009b;
tri-O-galloilglukosa sistem asam linoleat β-
Kiss dan
tetra-O-galloilglukosa karoten, dan radikal hidroksil)
penta-O- galloilglukosa Piwowarski
okta-O-galloilglukosa 2018)
nona-O-galloilglukosa
hepta-O-galloilglukosa in vivo:
heksa-O-galloilglukosa Penghambatan perekrutan
tri-deka- dan tetra-deka inflamasi sel ke paru-paru,
galloilglukosa menekan TNF-α, IL-6 dan
tingkat ekspresi mRNA MCP-
1 di jaringan paru-paru
sebagai respons inflamasi paru
dalam asap rokok (Cigarette
Smoke) pada tikus model yang
terpapar

9
Kurniawan dan Zahra. – Review: Gallotannins; Biosynthesis, Anti-inflammatory and Anti-bacterial Activity

Lanjutan Tabel 2 ...


Paeonia 3,6-di-O- galloilglukosa in vitro: He et al. 2014; Kong
suffruticosa 3,4,6-tri-O- galloilglukosa 1. Penghambatan IgE- et al. 2014; Kee et al.
(Korteks mutan) 1,2,6-tri-O- galloilglukosa dimediasi DNP-BSA 2015; Zhang et al.
Paeonia lactiflora 4,6-di-O- galloilglukosa diinduksi β-
2014; Jiang et al.
(Radix Paeoniae 1,2,3,6-tetra-O- hexosaminadase dan
alba) galloilglukosa pelepasan TNF-α melalui 2011; Kiss dan
1,2,4,6-tetra-O- inaktivasi NF-κB, p38, Piwowarski 2018;
galloilglukosa Akt, dan ERK, di RBL- Hong et al. 2010
1,2,3,4,6-penta-O- 2H3 sel (sel mast)
galloilglukosa 2. Menekan pelepasan
1,3,6-tri-O-galloilglukosa histamin dari peritoneal
tikus sel mast
3. Menurunkan ekspresi
TNF-α dan IL-6 dalam sel
HMC-1 yang distimulasi
PMA- dan A23187
4. Efek penghambatan pada
aktivitas cAMP-PDE, pada
produksi O2-dan pelepasan
elastase dari neutrofil.

in vivo:
1. Penurunan kadar IL-6 dan
MCP-1 dalam serum,
meningkatkan glukosa
darah, kreatinin serum dan
kadar protein urin,
penurunan ekspresi
berlebih IL-6, TGF-β1,
MCP-1, ICAM-1 dan
reseptor untuk produk
akhir
2. Menghambat peradangan
artritis lokal yang
diinduksi secara
eksperimental (derajat
pembengkakan, kapiler
permeabilitas) dalam
model tikus
3. Menghambat reaksi
anafilaksis kulit pasif
manusia: menggabungkan
pengobatan kapsul paeony
dengan citirizine
menunjukkan efek kuratif
pada urtikaria kronis,
dengan tingkat
kekambuhan rendah dan
tanpa reaksi yang
merugikan

10
Curr. Biochem. 2021. 8 (1): 1-16

Lanjutan Tabel 2 ...

Euphorbia jolkinii, 3-O-galloil-asam kuinat in vitro: Kiss dan Piwowarski


Euphorbia 1,3,6-tri-O-galloilalosa Penghambatan akumulasi TG 2018
fisheriana, 1,2,3-tri-O-galloilglukosa dalam adiposit Sel 3T3-L1 dan
Euphorbia lunulata 2-O-galloilglukosa NO produksi di lini sel
1-O-galloilglukosa makrofag aktif LPS dan IFN-γ
1,3,4,6-tetra-O- RAW 264,7
galloilglukosa
1,3,6-tri-O-galloilglukosa
1,2,3,4,6-penta-O-
galloilglukosa
1,2,6-tri-O-galloilallosa
l

Arctostaphylos Galloil-asam kuinat in vitro: Panusa et al. 2015;


uvaursi tri-O-galloilglukosa Menghambat produksi NO Vranješ et al. 2016
(daun bearberry) penta-O-galloilglukosa pada stimulus LPS makrofag
galloil-asam shikimat
di-O-galloilglukosa in vivo:
tetra-O-galloilglukosa Menginduksi kapasitas
antioksidan pada ginjal mencit
setelah oral extract
pretreatment

1,2,3,4,6- penta-O- P. aeruginosa 0.056 mM Bobrowska et al.


galloyl-β-D- 2018
glucose S. aureus, MRSA 256–512 μg/mL Burapadaja dan
Bunchoo 1995
B. subtilis 0.2–3.30 g/L Engels et al. 2011
Anaerococcus sp. A20, 4–500 mg/L Fujii et al. 2014
Corynebacterium xerosis,
S. aureus, S. epidermidis,
Propionibacteria acnes
H. pylori 12.5 μg/mL Funatogawa et al.
2004
S. aureus, MRSA 0.13–0.16 mg/mL Jiamboonsri et al.
2011

Kedua, penghambatan sintesis dinding fosfoenolpiruvat (PEP) dan UDP-N


sel. Dinding peptidoglikan bakteri terdiri atas asetilglukosamin (UDP-Glc-Nac) menjadi
kopolimer linear dari N-asetil-glukosamin UDP-GlcNAc-enolpiruvat.
(GlcNAc) dan asam N-asetilmuramat Mekanisme antibakteri gallotanin
(Mur2Ac) yang berikatan glikosida pada melalui aktivitas reaksi terhadap membran sel,
β1→4 serta memiliki ikatan silang (cross inaktivasi biokatalisator atau enzim, dan
linking) terhadap peptida yang menempel pada inaktivasi fungsi materi genetik. Gallotanin
asam N-Asetilmuramat (Mur2Ac) (Nelson dan dapat menghambat aktivitas enzim UDP-N-
Cox 2017). Enzim MurA mengkatalisis proses acetylglucosamine enolpyruvyl transferase
biosintesis atau pembentukan peptidoglikan (MurA). Sintesis dinding sel pada bakteri yang
dinding sel bakteri dengan mengkondensasi terhambat menyebabkan aglutinisasi,

11
Kurniawan dan Zahra. – Review: Gallotannins; Biosynthesis, Anti-inflammatory and Anti-bacterial Activity

perubahan morfologi, autolisis, dan sitolisis membran sel diikuti oleh autolisis atau
pada bakteri akibat ketidakseimbangan kematian bakteri (Tian et al. 2009b). Beberapa
tekanan osmotik, diikuti pengaktifan enzim senyawa gallantonin sebagai antibakteri
hidrolase (Dong et al. 2018). ditunjukkan dalam Tabel 3.
Ketiga, Gangguan membran sel. Senyawa tanin dapat menghambat
Gallotanin dapat berinteraksi dengan membran proses pertumbuhan bakteri. Setiawan et al.
sel bakteri dalam memediasi efek antibakteri (2019) menyatakan bahwa tanin mampu
dengan cara memengaruhi potensi membran menghambat terjadinya akibat infeksi dari
atau meningkatkan permeabilitas membran aktivitas bakteri dan jamur, dengan
(Funatogawa et al. 2004; Trentin et al. 2013). mempengaruhi konversi asam laktat menjadi
Senyawa gallotanin yaitu heksa dan hepta- asam asetat, asam butirat atau etanol.
galloylglucopyranoses memiliki kemampuan Penurunan konversi asam laktat disebabkan
dalam menghambat S. Typhimurium dan B. oleh bakteri Clostridium sp. jenis bakteri
cereus dengan berinteraksi melalui ikatan pembusuk yang jumlahnya berkurang, yang
hidrogen dengan protein membran bakteri, ditandai dengan berkurangnya kandungan
menyebabkan perubahan permeabilitas asam butirat dalam silase.

Tabel 3. Gallotanin sebagai anti bakteri


Gallotanin Bakteri MIC Referensi
Staphylococcus aureus 100 mg/L Akiyama et al. 2001
Streptococcus mutans, Streptococcus 15–31.3 Yoshioka et al. 2005
sobrinus ATTC 33478 μg/mL
S. aureus, Alcaligenes faecalis, Chung et al. 1993
Enterobacter aerogenes, Escherichia coli,
Klebsiella pneumoniae, Listeria
monocytogenes, Proteus vulgaris,
5 mg/mL
Pseudomonas fluorescens, Salmonella
Asam Tanat enteritidis, Salmonella paratyphi, Shigella
flexneri, Streptococcus faecalis,
Streptococcus pyogenes, Yersinia
enterocolitica
Bacteroides fragilis, Clostridium Chung et al. 1998
clostridiiforme, Clostridium perfringens,
100–1000 μg/
Clostridium paraputrificum, E. coli,
mL
Enterobacter cloacae, Salmonella
enterica Typhimurium
MRSA, S. aureus 40–160 μg/mL Dong et al. 2018
B. subtilis, Bacillus amyloliquefaciens, L. Engels et al. 2011
Hexa-O-galloylglucose monocytogenes, S. aureus, S. warneri, E. 0.1–3.30 g/L
coli
B. subtilis, B. amyloliquefaciens, S. Kim et al. 2016
warneri, L. monocytogenes, S. aureus, L.
Hepta-O-galloylglucose lactis, L. plantarum, E. faecalis, E.coli, P. 0.1–1.70 g/L
fluorescens, C. jejuni, Enterotoxigenic
E.coli, S. Typhimurium
1,3,6-Tri-O-galloyl-β- 460–1.02 × Burapadaja dan
S. aureus, MRSA
D-glucopyranose 103 μg/mL Bunchoo 1995
1,2,6-Tri-O-galloyl-β- Multidrug-resistant E. coli, P. aeruginosa, 12.1–67 Bag et al. 2013
D-glucopyranose K. pneumoniae, S. aureus μg/mL
1,2,3,6-Tetra-O-galloyl- H. pylori, B. Subtilis 8–50 μg/mL Zhang et al. 2013
β-Dglucopyranose

12
Curr. Biochem. 2021. 8 (1): 1-16

Diperoleh kesimpulan bahwa Bag A, Bhattacharyya S, Chattopadhyay R.


Gallotanin termasuk ke dalam kelompok tanin 2013. Isolation and identification of a
terhidrolisis yang dibentuk melalui jalur asam gallotannin 1,2, 6-Tri-O-galloyl-β-d-
glucopyranose from hydroalcoholic
shikimat, asam galat, dan pentagalloilglukosa.
extract of Terminalia chebula fruits
Gallotanin dapat diisolasi dengan ekstraksi effective against multidrug-resistant
pelarut kaskade, kromatografi kolom dan uropathogens. Journal of Applied
metode HPLC preparatif. Hubungan struktur Microbiology. 11(5): 390–397.
aktivitas (SAR) dan aktivitas biologis Boakye YD, Agyare C, Hensel A. 2016. Anti-
gallotanin disebabkan oleh ikatan kimia antara infective properties and time-kill kinetics
gallotanin terhadap beberapa senyawa atau of Phyllanthus muellerianus and its
gugus kimia lainnya, terutama ikatan dengan major constituent geraniin. Medicinal
protein yang membentuk senyawa kompleks Chemistry: Current Research. 6(1): 95–
dan perubahan fisiologis dalam proses-proses 104.
dalam sel atau jaringan makhluk hidup. Bobrowska DM, Czyrko J, Eljaszewicz A,
Beragam penelitian telah dilakukan untuk Grubczak K, Wlodarczyk AJ,
mempelajari aktivitas biologi gallotanin, Moniuszko M, Brzezinski K, Plonska-
Brzezinska ME. 2018. 1,2,3,4,6-Penta-
namun diperkirakan masih banyak hal yang
O-galloyl-β-D-glucopyranose: Its anti-
belum terungkap. Aktivitas biologis dari inflammatory and antibacterial
gallotanin meliputi anti-inflamasi, anti-kanker properties. Chemistry Select. 31(5):
atau anti-tumor, anti-virus, anti-oksidatif, anti- 2498–2501.
bakteri, dan anti diabetes. Burapadaja S, Bunchoo A. 1995.
Antimicrobial activity of tannins from.
DAFTAR PUSTAKA
Terminalia citrina. Planta Medica. 61:
[WHO] World Health Organization. 2013. 365–366.
Traditional Medicine [internet]. [diacu
Chan CL, Gan RY, Shah NP, Corke H. 2018.
2020 Desember 6]. Tersedia dari
Polyphenols from selected dietary spices
https://apps.who.int/gb/ebwha/pdf_files/
and medicinal herbs differentially affect
EB134/B134_24-en.pdf
common food-borne pathogenic bacteria
Ahadi A, Firmasyah MA, Soekarno BPW, and lactic acid bacteria. Food Control.
Wirtarto. 2015. Effect of tannin to 9(2): 437–443.
control leaf blight disease on toona
Chung KT, Stevens SE, Lin WF, Wei CI.
sureni caused by to isolate of Rhizotonia
1993. Growth inhibition of selected
sp. Journal Pathology. 14(3): 148-152.
food-borne bacteria by tannic acid,
Aini NB, Purwono, Tahir I. 2007. Analisis propyl gallate and related compounds.
hubungan struktur-aktivitas antioksidan Letters in Applied Microbiology. 17: 29–
dari isoeugenol, eugenol, vanilin dan 32.
turunannya. Indo J Chem. 7(1): 61-66.
Chung KT, Lu Z, Chou M. 1998. Mechanism
Akiyama H, Fujii K, Yamasaki O, Oono T, of inhibition of tannic acid and related
Iwatsuki K. 2001. Antibacterial action of compounds on the growth of intestinal
several tannins against Staphylococcus bacteria. Food and Chemical Toxicology
aureus. Journal of Antimicrobial 36(1): 1053–1060.
Chemotherapy. 48: 487–491.
Dong G, Liu H, Yu X, Zhang X, Lu H, Zhou,
Arapitsas P. 2012. Hydrolyzable tannin T. 2018. Antimicrobial and anti-biofilm
analysis in food. Food Chem. 13(5):708- activity of tannic acid against
717. Staphylococcus aureus. Natural Product
Research. 32(4): 2225–2228.

13
Kurniawan dan Zahra. – Review: Gallotannins; Biosynthesis, Anti-inflammatory and Anti-bacterial Activity

Duckstein SM, Stintzing FC. 2011. natural products. Drugs Discovery


Investigation on the phenolic Trends. 5 (7): 294-300.
constituents in Hamamelis virginiana He C, Peng B, Dan Y, Peng Y, Xiao P.2014.
leaves by HPLCDAD and LC-MS/MS. Chemical taxonomy of tree peony
Anal. Bioanal. Chem. 401: 677-688. species from China based on root cortex
Duwiejua M, Zeitlin IJ, Waterman PG, Gray metabolic fingerprinting.
AI. 1994. Anti-inflammatory activity of Phytochemistry. 10(7): 69-79.
Polygonum bistorta, Guaiacum Hemingway RW, Laks PE. 1992. Plant
officinale and Hamamelis virginiana in Polyphenols: Synthesis, Properties, and
rats. J. Pharm. Pharmacol. 4(6): 286- Significance. New York (US): Springer-
290. Verlag New York Inc.
Engels C, Schieber A, G¨anzle MG. 2011. Hong MH, Kim JH, Na SH, Bae H, Shin YC,
Inhibitory spectra and modes of Kim SH, Ko SG. 2010. Inhibitory effects
antimicrobial action of gallotannins from of Paeonia suffruticosa on allergic
mango kernels (Mangifera indica L.). reactions by inhibiting the NF-
Applied and Environmental kappaB/IkappaBalpha signaling
Microbiology. 77(14): 2215–2223. pathway and phosphorylation of ERK in
Farha AK, Yang QQ, Kim G, Li GB, Zhu F, an animal model and human mast cells.
Liu HY, Gan RY, Corke H. 2020. Biosci. Biotechnol. Biochem. 74: 1152-
Tannins as an alternative to antibiotics. 1156.
Food Bioscience. 38(10):1-11. Jiamboonsri P, Pithayanukul P, Bavovada R,
Firdausi A, Siswoyo TA, Wiryadiputra S. Chomnawang MT. 2011. The inhibitory
2013. Identifikasi tanaman potensial potential of Thai mango seed kernel
penghasil tanin-protein kompleks untuk extract against methicillin-resistant
penghambatan aktivitas α-amylase Staphylococcus aureus. Molecules.
kaitannya sebagai pestisida nabati. 16(10): 6255–6270.
Jurnal Pelita Perkebunan. 29 (1):31–43. Jiang D, Chen Y, Hou X, Xu J, Mu X, Chen
Fujii T, Shinozaki J, Kajiura T, Iwasaki K, W. 2011 Influence of Paeonia lactiflora
Fudou R. 2014. A newly discovered roots extract on cAMPphosphodiesterase
Anaerococcus strain responsible for activity and related anti-inflammatory
axillary odor and a new axillary odor action. J Ethnopharmacol. 13(7): 914-
inhibitor, pentagalloyl glucose. FEMS 920.
Microbiology Ecology. 8(9): 198–207. Kee JY, Inujima A, Andoh T, Tanaka K, Li F,
Funatogawa K, Hayashi S, Shimomura H, Kuraishi Y, Sakurai H, Shibahara N,
Yoshida T, Hatano T, Ito H. 2004. Saiki I, Koizumi K. 2015. Inhibitory
Antibacterial activity of hydrolyzable effect of Moutan Cortex aqueous
tannins derived from medicinal plants fraction on mast cell-mediated allergic
against Helicobacter pylori. inflammation. J. Nat. Med. 6(9): 209-
Microbiology and Immunology. 48(1): 217.
251–261. Khanbabaee K, van Ree T. 2001. Tannins:
Ghamba PE, Balla, Goje LJ, Halidu A, Dauda Classification and Definition. Natural
MD. 2014. In vitro antimicrobial Product Report. 18(6):641-649.
activities of Vernonia amygdalina on
Kim TY, Cha SH, Cho S, Park Y. 2016.
selected clinical isolate. IJCMAS. 3(4): Tannic acid-mediated green synthesis of
1103-1113. antibacterial silver nanoparticles.
Harvey A. 2000. Strategies for discovering Archives of Pharmacal Research. 3(9):
drugs from previously unexplored 465–473.

14
Curr. Biochem. 2021. 8 (1): 1-16

Kiss AK, Filipek A, Czerwińska M, Lee KH, Wang HK, Itokawa H, Morris NH.
Naruszewicz M. 2010. Oenothera 2000. Current perspectives on chinese
paradoxa defatted seeds extract and its medicines and dietary supplements in
bioactive component penta-O-galloyl-β- China, Japan and the United States.
D-glucose decreased production of Journal of Food and Drug Analysis. 8
reactive oxygen species and inhibited (4): 219–228
release of leukotriene B4, interleukin-8, Lee SJ, Lee IS, Mar W. 2003. Inhibition of
elastase and myeloperoxidase in human inducible nitric oxide synthase and
neutrophils. J. Agric. Food Chem. cyclooxygenase-2 activity by 1,2,3,4,6-
58(12): 9960-9966. penta-O-galloyl-β-glucose in murine
Kiss AK, Piwowaski JKP. 2018. Ellagitannins, macrophage cells. Arch. Pharmacal Res.
gallotannins and their metabolites-the 26(11): 832-839.
contribution to the anti-inflammatory McCreath SB, Delgoda R. 2016.
effect of food products and medicinal Pharmacognosy Fundamentals,
plants. Current Medicinal Chemistry. Applications and Strategy. San Diego
25(12): 4946-4967. (US): Elsevier Science Publishing Co
Kong M, Liu HH, Xu J, Wanga CR, Lu M, Inc.
Wang XN, Li YB, Li SL. 2014. Mohan CG, Viswanatha GL, Savinay G,
Quantitative evaluation of Radix Rajendra CD, Halemani PD. 2013.
Paeoniae Alba sulfur-fumigated with 1,2,3,4,6 Penta-O- galloyl-beta-dglucose,
different durations and purchased from a bioactivity guided isolated compound
herbal markets: Simultaneous from Mangifera indica inhibits 11beta-
determination of twelve components HSD-1 and ameliorates high fat diet-
belonging to three chemical types by induced diabetes in C57BL/6 mice.
improved high performance liquid Phytomedicine. 20(6): 417-426.
chromatography-diode array detector. J.
Pharm. Biomed. Anal.9(8): 424-433. Nelson DL, Cox MM. 2017. Lehninger
Principles of Biochemistry Seventh
Kumar P, Mina U. 2013. Life Sciences: Edition. New York (US): W.H. Freeman
Fundamentals and practice 3rd Edition. and Co Ltd.
.New Delhi (IN): Pathfinder Academy.
Okuda T, Ito H. 2011. Tannins of constant
Lack CW, Rousseau J. 2016. Critical structure in medicinal and food plant –
Thinking, Science, and Pseudoscience: hydrolyzable tannins and polyphenols
Why We Can't Trust Our Brains.New
related to tannins. Molecules. 16(2):
York (US) Springer Publishing 2191-2217.
Company
Panusa A, Petrucci R, Marrosu G, Multari G,
Lee G, Na HJ, Namkoong S, Kwon HJ, Han S, Gallo FR. 2015. UHPLC-PDA-ESI-
Ha KS, Kwon YG, Lee H, Kim YM. TOF/MS metabolic profiling of
2006. 4-O-methylgallic acid down- Arctostaphylos pungens and
regulates endothelial adhesion molecule Arctostaphylos uva-ursi. A comparative
expression by inhibiting NF-κB-DNA- study of phenolic compounds from leaf
binding activity. Eur. J. Pharmacol. methanolic extracts. Phytochemistry.
55(1): 143-151. 11(5): 79-88.
Lee H, Yu SR, Lim D, Lee H, Jin EY, Jang Setiawan LTK, Nugraha J, Lestari P, Sinansari
YP, Kim J. 2015. Galla Chinensis
R, Soegianto L, Handayani LPTM. 2019.
attenuates cigarette smokeassociated Effect of arican leaf (Vernonia
lung injury by inhibiting recruitment of amygdalina) toil-6 and IL-10 level on
inflammatory cells into the lung. Basic Staphylococcus aureus infection.
Clin. Pharmacol. Toxicol. 11(6): 222-
228.

15
Kurniawan dan Zahra. – Review: Gallotannins; Biosynthesis, Anti-inflammatory and Anti-bacterial Activity

Indonesian Journal of Tropical and tannin. Biocontrol Science. 10(1): 163–


Infectious Disease. 7(4): 70-74. 167.
Shimozu Y, Kuroda T, Tsuchiya T, Hatano T. Zhang MH, Feng L, Zhu MM, Gu JF, Jiang J,
2017. Structures and antibacterial Cheng XD, Ding SM, Wu C, Jia XB.
properties of isorugosins H–J, 2014. The antiinflammation effect of
oligomeric ellagitannins from Moutan Cortex on advanced glycation
Liquidambar formosana with end products-induced rat mesangial cells
characteristic bridging groups between dysfunction and High-glucose-fat diet
sugar moieties. Journal of Natural and streptozotocin-induced diabetic
Products.80(11): 2723–2733. nephropathy rats. J.
Ethnopharmacol.151: 591-600.
Stepp JR, Moerman DE. 2001. The importance
of weeds in ethno-pharmacology. Zhang XQ, Gu HM, Li XZ, Xu ZN, Chen YS,
Journal of Ethnopharmacology. 7(5): Li Y. 2013. Anti-Helicobacter pylori
19-23. compounds from the ethanol extracts of
Geranium wilfordii. Journal of
Tian F, Li B, Ji B, Yang J, Zhang G, Chen Y,
Ethnopharmacology. 14(7): 204–207.
Luo Y. 2009b. Antioxidant and
antimicrobial activities of consecutive Zhao W, Haller V, Ritsch A. 2015. The
extracts from Galla chinensis: The polyphenol PGG enhances expression of
polarity affects the bioactivities. Food SR-BI and ABCA1 in J774 and THP-1
Chem. 11(3): 173-179. macrophages. Atherosclerosis. 24(2):
611-617.
Tian F, Li B, Ji B, Zhang G, Luo Y. 2009a.
Identification and structure-activity
relationship of gallotannins separated
from Galla chinensis. LWT - Food Sci.
Technol. 42(2): 1289-1295.
Trentin DS, Silva DB, Amaral MW, Zimmer
KR, Silva MV, Lopes N, Giordani RB,
Macedo AJ. 2013. Tannins Possessing
Bacteriostatic Effect Impair
Pseudomonas aeruginosa Adhesion and
Biofilm Formation. Plos One. 8(6): 1-13.
Vranješ M, Popović BM, Štajner D, Ivetić V,
Mandić A, Vranješ D. 2016. Effects of
bearberry, parsley and corn silk extracts
on diuresis, electrolytes composition,
antioxidant capacity and
histopathological features in mice
kidneys. J. Funct. Foods. 21(1): 272-
282.
Wang TY, Li Q, Bi KS. 2018. Bioactive
flavonoids in medicinal plants: Structure,
activity and biological fate. Asian
Journal of Pharmaceutical Sciences. 13:
12-23.
Yoshioka S, Toyama H, Kishimoto N, Fujita
T. 2005. Inhibition of cariogenic factors
of mutans Streptococci by persimmon

16

You might also like