Professional Documents
Culture Documents
38783-Article Text-157373-1-10-20211212
38783-Article Text-157373-1-10-20211212
8(1): 1-16
CURRENT BIOCHEMISTRY
ISSN: 2355-7877
e-ISSN: 2355-7931
Journal homepage: http://journal.ipb.ac.id/index.php/cbj
Journal E-mail: current.biochemistry@gmail.com
ABSTRACT
Tannins are one of the main compounds in plants with potential health benefits. Gallotannin is one
of the biologically active tannins groups produced by some medicinal plants. Gallotannins is a hydrolyzable
tannin compound biosynthesized through gallic acid, shikimic acid, and pentagalloylglucose pathways.
Gallotannins can be separated by cascade solvent extraction procedures, column chromatography, and
preparative HPLC. This review focuses on the discussion of biosynthesis and structure activity relationship
of tannins as antibacterial and anti-inflammatory. The structure-activity relationship (SAR) and biological
activity of gallotannins is caused by the molecular bonds between gallotannins and certain other compounds,
especially proteins, which make complex compounds, change physiological and morphological processes in
bacterial cells or tissues. The biological activities of gallotannin include anti-inflammatory, anticancer or
antitumour, antiviral, antioxidant, antibacterial, and antidiabetic. This review used the Preferred Reporting
Items for Systematic Review and Meta-Analyses (PRISMA) method approach in a short, concise, and clear
summary about tannins through various references.
Keywords: Biological activities, Biosynthesis, Gallotannins
ABSTRAK
Tanin adalah salah satu senyawa utama dalam tumbuhan yang bermanfaat untuk kesehatan.
Gallotanin merupakan salah satu senyawa bioaktif termasuk dalam kelompok tanin yang diproduksi oleh
beberapa tumbuhan obat. Gallotanin merupakan bagian dari tanin terhidrolisis yang disintesis melalui jalur
asam shikimat, asam galat, dan pentagalloilglukosa. Gallotanin dapat diisolasi dengan ekstraksi pelarut
kaskade, kromatografi kolom dan metode HPLC preparatif. Review ini memfokuskan pada pembahasan
biosintesis dan hubungan struktur aktivitas senyawa gallotanin sebagai antibakteri dan anti-inflamasi.
Hubungan struktur aktivitas (SAR) dan aktivitas biologis gallotanin disebabkan oleh ikatan kimia antara
gallotanin terhadap beberapa senyawa atau gugus kimia lainnya, terutama ikatan dengan protein yang
membentuk senyawa kompleks dan perubahan fisiologis dalam proses-proses dalam sel atau jaringan
makhluk hidup. Aktivitas biologis dari gallotanin meliputi anti-inflamasi, antikanker atau antitumor,
antivirus, antioksidan, antibakteri, dan antidiabetes. Review ini menggunakan metode Preferred Reporting
Items for Systematic Review and Meta-Analyses (PRISMA) yang menghasilkan ringkasan materi tentang
tanin yang singkat, padat, dan jelas melalui berbagai referensi.
1
Kurniawan dan Zahra. – Review: Gallotannins; Biosynthesis, Anti-inflammatory and Anti-bacterial Activity
2
Curr. Biochem. 2021. 8 (1): 1-16
tanin terkondensasi dengan formaldehida. (Gambar 1d) (McCreath dan Delgoda 2016).
Tanin terkondensasi memiliki reaktivitas Dengan demikian, fokus penelitian saat ini
tinggi terhadap formaldehida serta dapat terkait pengkajian biosintesis, pengembangan
membentuk produk kondensasi. Tanin dan pemanfaatan hubungan struktur aktivitas
terkondensasi adalah senyawa tak berwarna gallotanin sebagai antibakteri dan
yang ditemukan pada semua tumbuhan, antiinflamasi.
terutama tumbuhan berkayu dan paku-pakuan
Gambar 1 Struktur tanin dan turunannya; (a) Struktur gallotanin (tanin terhidrolisis); (b) Struktur
ellagitanin (tanin terhidrolisis); (c) Struktur tanin kompleks (turunan tanin terkondensasi); (d)
Struktur tanin terkondensasi (McCreath dan Delgoda 2016)
3
Kurniawan dan Zahra. – Review: Gallotannins; Biosynthesis, Anti-inflammatory and Anti-bacterial Activity
ester asam galat dan glukosa sebagai penyusun (1) melalui (jalur a, Gambar 2). Pembentukan
primernya (Khanbabaee dan van Ree 2001). asam galat melalui jalur a dengan prekursor
Reaksi spesifik dalam biosintesis senyawa asam trihydroxycinnamic (7) Gambar 2 tidak
gallotanin tertentu bervariasi tergantung jenis pernah ditemukan di alam, sehingga jalur a
tumbuhan dan kandungan senyawanya. Oleh dianggap sebagai asam yang hilang atau
karena itu, penelitian biosintesis tanin dan missing acid. Variasi jalur pembentukan asam
tururannya selalu mengalami perkembangan. galat arah pertama terdapat melalui langkah
Jalur biosintesis gallotanin dibagi degradasi rantai samping pada asam kafeat (5)
menjadi tiga tahap reaksi pembentukan. Gambar 2 membentuk asam galat dengan
Pertama, biosintesis asam galat, struktur senyawa perantara prokatekuat (6) (Jalur b,
penyusun utama gallotanin. Proses biosintesis Gambar 2). Pembentukan asam galat dengan
asam galat terjadi melalui jalur shikimat yang prekursor katekuat tidak pernah dilakukan
membentuk reaksi dua arah. Arah pertama, pengamatan lebih lanjut. Arah kedua,
melalui pembentukan L-fenilalanin (4) Pada pembentukan asam galat (1) dari asam 3-
Gambar 2, yang diperantarai oleh arogenat dehidroksikimat (8) yang dapat diubah dengan
(3) pada Gambar 2. Pembentukan asam kafeat cara kimia oksidasi ringan (misalnya Cu2+)
(5) pada Gambar 2, dari prekusor L-fenilalanin atau asam protekuat dengan memanaskan HCl,
dapat dihambat oleh enzim L-2-aminooxy-3- serta 3-dehidroshikimat (8) terbentuknya asam
phenylpropionic acid (L-AOPP). Asam kafeat galat melalui proses hidrogenasi pada atom C3
akan membentuk asam trihydroxycinnamic (7) (1) (Gambar 2) (Hemingway dan Laks 1992).
pada Gambar 2, sehingga terbentuk asam galat
4
Curr. Biochem. 2021. 8 (1): 1-16
Tahap kedua yakni biosintesis atau alifatik dari gugus poliol OH dalam inti
pembentukan pentagalloilglukosa dimulai dari molekul. β-glukogallin bertindak sebagai
reaksi uridin-5-difosfat glukosa (UDO-Glc) donor asil dalam berbagai reaksi pembentukan
dengan asam galat yang kemudian membentuk gallotanin (Gambar 5) (Hemingway dan Laks
β-glukogallin (Gambar 3). Penggantian atom 1992; McCreath dan Delgoda 2016).
hidrogen (H) pada 4 gugus hidroksil dengan 4
Hubungan Struktur Aktivitas
gugus galloil pada β-glukogallin yang disebut Hubungan struktur aktivitas atau SAR
dengan reaksi galloilasi. Reaksi galloilasi
adalah hubungan antara struktur kimiawi suatu
dimulai dari gugus hidroksil ke-1, ke-6, ke-2, molekul dan aktivitas biologinya. Analisis
ke-3, dan yang terakhir ke-4. Reaksi galloilasi SAR memungkinkan penentuan kelompok
akan membentuk 1,2,3,4,6-pentagalloilglukosa kimia yang bertanggung jawab untuk
dengan bantuan enzim galloiltransferase memberikan efek biologis target organisme.
(Gambar 4) (Hemingway dan Laks 1992). Sifat struktural gallotanin berkontribusi
Tahap ketiga merupakan pembentukan terhadap aktivitas biologinya, terutama
langsung menuju senyawa golongan gallotanin gallotanin memiliki aktivitas dalam
dengan galloilasi struktur dari 1,2,3,4,6- menghambat perkembangan bakteri Gram
pentagalloilglukosa, membentuk karakteristik positif dan Gram negatif (Boakye et al. 2016).
ikatan meta depsida antara gugus galat yang
Gallotanin yang memiliki banyak hidroksil
menghasilkan heksa, hepta, dan fenolik bertindak sebagai pengaktivasi cincin
oktagalloilglukosa. Gugus OH fenolik dan donor elektron. Substituen pendonor
digunakan dalam menghubungkan dua elektron dapat meningkatkan aktivitas
molekul galat berbeda dengan karakterisasi antibakteri dan aktivitas biologis lainnya
5
Kurniawan dan Zahra. – Review: Gallotannins; Biosynthesis, Anti-inflammatory and Anti-bacterial Activity
Gambar 5 Pembentukan larengsung senyawa golongan gallotanin (McCreath dan Delgoda 2016)
6
Curr. Biochem. 2021. 8 (1): 1-16
7
Kurniawan dan Zahra. – Review: Gallotannins; Biosynthesis, Anti-inflammatory and Anti-bacterial Activity
D-glucose dalam konsentrasi rendah (0.2–1.0 makrofag J774 dan THP-1, dan dapat
µM) dapat menghambat proses oksidatif yang mempengaruhi ekspresi down-regulated ox-
disebabkan oleh stimulasi neutrofil (Kiss et al. LDL dari SR-BI dan ABCA1. PGG memiliki
2010), dalam konsentrasi (0,8 µg/ml, 4 µg/ml, aktivitas dalam downregulated ox-LDL
dan 20 µg/ml, 1,2,3,4,6-penta-O-galloyl-β-D- pengeluaran kolesterol dari kolesterol yang
glucose dapat menghambat prostaglandin dimuat makrofag (Zhao et al. 2015). PGG
(PGE-2) sebesar 35, 41, dan 68% (Lee et al. dapat menstimulasi transpor glukosa dalam
2003). adiposit dan menghambat diferensiasi adiposit
PGG dapat menginduksi ekspresi dengan potensialnya efek menguntungkan
scavenger receptor-BI (SR-BI) dan ATP- pada diabetes dan sindrom metabolik (Mohan
binding cassette (ABC), transporter A1 et al. 2013).
(ABCA1) memediasi transport kolesterol pada
Tabel 1. Aktivitas gallotanin sebagai anti inflamasi (Kiss dan Piwowarski 2018)
8
Curr. Biochem. 2021. 8 (1): 1-16
in vivo:
Pemberian oral menghambat
karagenan, histamin, serotonin
dan (PGE2) paw oedema, dan
menghambat peradangan
telinga yang diinduksi PMA
9
Kurniawan dan Zahra. – Review: Gallotannins; Biosynthesis, Anti-inflammatory and Anti-bacterial Activity
in vivo:
1. Penurunan kadar IL-6 dan
MCP-1 dalam serum,
meningkatkan glukosa
darah, kreatinin serum dan
kadar protein urin,
penurunan ekspresi
berlebih IL-6, TGF-β1,
MCP-1, ICAM-1 dan
reseptor untuk produk
akhir
2. Menghambat peradangan
artritis lokal yang
diinduksi secara
eksperimental (derajat
pembengkakan, kapiler
permeabilitas) dalam
model tikus
3. Menghambat reaksi
anafilaksis kulit pasif
manusia: menggabungkan
pengobatan kapsul paeony
dengan citirizine
menunjukkan efek kuratif
pada urtikaria kronis,
dengan tingkat
kekambuhan rendah dan
tanpa reaksi yang
merugikan
10
Curr. Biochem. 2021. 8 (1): 1-16
11
Kurniawan dan Zahra. – Review: Gallotannins; Biosynthesis, Anti-inflammatory and Anti-bacterial Activity
perubahan morfologi, autolisis, dan sitolisis membran sel diikuti oleh autolisis atau
pada bakteri akibat ketidakseimbangan kematian bakteri (Tian et al. 2009b). Beberapa
tekanan osmotik, diikuti pengaktifan enzim senyawa gallantonin sebagai antibakteri
hidrolase (Dong et al. 2018). ditunjukkan dalam Tabel 3.
Ketiga, Gangguan membran sel. Senyawa tanin dapat menghambat
Gallotanin dapat berinteraksi dengan membran proses pertumbuhan bakteri. Setiawan et al.
sel bakteri dalam memediasi efek antibakteri (2019) menyatakan bahwa tanin mampu
dengan cara memengaruhi potensi membran menghambat terjadinya akibat infeksi dari
atau meningkatkan permeabilitas membran aktivitas bakteri dan jamur, dengan
(Funatogawa et al. 2004; Trentin et al. 2013). mempengaruhi konversi asam laktat menjadi
Senyawa gallotanin yaitu heksa dan hepta- asam asetat, asam butirat atau etanol.
galloylglucopyranoses memiliki kemampuan Penurunan konversi asam laktat disebabkan
dalam menghambat S. Typhimurium dan B. oleh bakteri Clostridium sp. jenis bakteri
cereus dengan berinteraksi melalui ikatan pembusuk yang jumlahnya berkurang, yang
hidrogen dengan protein membran bakteri, ditandai dengan berkurangnya kandungan
menyebabkan perubahan permeabilitas asam butirat dalam silase.
12
Curr. Biochem. 2021. 8 (1): 1-16
13
Kurniawan dan Zahra. – Review: Gallotannins; Biosynthesis, Anti-inflammatory and Anti-bacterial Activity
14
Curr. Biochem. 2021. 8 (1): 1-16
Kiss AK, Filipek A, Czerwińska M, Lee KH, Wang HK, Itokawa H, Morris NH.
Naruszewicz M. 2010. Oenothera 2000. Current perspectives on chinese
paradoxa defatted seeds extract and its medicines and dietary supplements in
bioactive component penta-O-galloyl-β- China, Japan and the United States.
D-glucose decreased production of Journal of Food and Drug Analysis. 8
reactive oxygen species and inhibited (4): 219–228
release of leukotriene B4, interleukin-8, Lee SJ, Lee IS, Mar W. 2003. Inhibition of
elastase and myeloperoxidase in human inducible nitric oxide synthase and
neutrophils. J. Agric. Food Chem. cyclooxygenase-2 activity by 1,2,3,4,6-
58(12): 9960-9966. penta-O-galloyl-β-glucose in murine
Kiss AK, Piwowaski JKP. 2018. Ellagitannins, macrophage cells. Arch. Pharmacal Res.
gallotannins and their metabolites-the 26(11): 832-839.
contribution to the anti-inflammatory McCreath SB, Delgoda R. 2016.
effect of food products and medicinal Pharmacognosy Fundamentals,
plants. Current Medicinal Chemistry. Applications and Strategy. San Diego
25(12): 4946-4967. (US): Elsevier Science Publishing Co
Kong M, Liu HH, Xu J, Wanga CR, Lu M, Inc.
Wang XN, Li YB, Li SL. 2014. Mohan CG, Viswanatha GL, Savinay G,
Quantitative evaluation of Radix Rajendra CD, Halemani PD. 2013.
Paeoniae Alba sulfur-fumigated with 1,2,3,4,6 Penta-O- galloyl-beta-dglucose,
different durations and purchased from a bioactivity guided isolated compound
herbal markets: Simultaneous from Mangifera indica inhibits 11beta-
determination of twelve components HSD-1 and ameliorates high fat diet-
belonging to three chemical types by induced diabetes in C57BL/6 mice.
improved high performance liquid Phytomedicine. 20(6): 417-426.
chromatography-diode array detector. J.
Pharm. Biomed. Anal.9(8): 424-433. Nelson DL, Cox MM. 2017. Lehninger
Principles of Biochemistry Seventh
Kumar P, Mina U. 2013. Life Sciences: Edition. New York (US): W.H. Freeman
Fundamentals and practice 3rd Edition. and Co Ltd.
.New Delhi (IN): Pathfinder Academy.
Okuda T, Ito H. 2011. Tannins of constant
Lack CW, Rousseau J. 2016. Critical structure in medicinal and food plant –
Thinking, Science, and Pseudoscience: hydrolyzable tannins and polyphenols
Why We Can't Trust Our Brains.New
related to tannins. Molecules. 16(2):
York (US) Springer Publishing 2191-2217.
Company
Panusa A, Petrucci R, Marrosu G, Multari G,
Lee G, Na HJ, Namkoong S, Kwon HJ, Han S, Gallo FR. 2015. UHPLC-PDA-ESI-
Ha KS, Kwon YG, Lee H, Kim YM. TOF/MS metabolic profiling of
2006. 4-O-methylgallic acid down- Arctostaphylos pungens and
regulates endothelial adhesion molecule Arctostaphylos uva-ursi. A comparative
expression by inhibiting NF-κB-DNA- study of phenolic compounds from leaf
binding activity. Eur. J. Pharmacol. methanolic extracts. Phytochemistry.
55(1): 143-151. 11(5): 79-88.
Lee H, Yu SR, Lim D, Lee H, Jin EY, Jang Setiawan LTK, Nugraha J, Lestari P, Sinansari
YP, Kim J. 2015. Galla Chinensis
R, Soegianto L, Handayani LPTM. 2019.
attenuates cigarette smokeassociated Effect of arican leaf (Vernonia
lung injury by inhibiting recruitment of amygdalina) toil-6 and IL-10 level on
inflammatory cells into the lung. Basic Staphylococcus aureus infection.
Clin. Pharmacol. Toxicol. 11(6): 222-
228.
15
Kurniawan dan Zahra. – Review: Gallotannins; Biosynthesis, Anti-inflammatory and Anti-bacterial Activity
16