Professional Documents
Culture Documents
Aksesibilitas Penyandang Disabilitas Dalam Pemilihan Umum Di Indonesia
Aksesibilitas Penyandang Disabilitas Dalam Pemilihan Umum Di Indonesia
Aksesibilitas Penyandang Disabilitas Dalam Pemilihan Umum Di Indonesia
Julita Widya Dwintari, Aksesibilitas Penyandang Disabilitas Dalam Pemilihan Umum di Indonesia
Abstract
The purpose of this article is to describe: 1) the guarantee of accessibility of persons with
disabilities in legislation related to elections in Indonesia; 2) Implementation of guarantee of
accessibility of persons with disabilities in elections in Indonesia; and 3) Factors inhibiting the
implementation of guarantee of accessibility of Persons with Disabilities in Elections in
Indonesia. The method used is literature review with inductive model analysis. The accessibility
guarantee of Persons with Disabilities in Elections in Indonesia is included in Article 28H
paragraph (2) and Article 28I paragraph (2) of the 1945 Constitution, Law Number 8 of 2016
concerning Persons with Disabilities, Law Number 10 of 2008 concerning General Elections of
Members of DPR, DPD, and DPRD, Law Number 42 of 2008 concerning General Elections of
the President and Vice President, and other implementing regulations. These laws and
regulations regulate that persons with disabilities be included and facilitated access to facilities
both in the data collection stage, the campaign to the stage of the election implementation. In
reality, the implementation of elections in Indonesia has not been fully accessed by persons with
disabilities. This is caused by several factors such as: 1) The role of the family that has not been
maximized; 2) apathy of persons with disabilities; 3) Unresponsiveness of election
administrators; 4) Indonesia's territory is so vast that it is difficult to accommodate properly,
especially remote areas; 5) regulations that often change which often confuse the people; 6)
Indonesia's population which is too much makes the socialization process not optimal; 7)
Unaccessed media for people with disabilities. Seeing that maximum synergy between
expectations, rules and reality has not yet been created, the Indonesian government needs to
immediately improve the election implementation system which is easier, cheaper, affordable
and of course accessible to Persons with Disabilities.
.
24
JISIP-UNJA,Vol.1, No 2, Januari-Juli 2018
25
Julita Widya Dwintari, Aksesibilitas Penyandang Disabilitas Dalam Pemilihan Umum di Indonesia
26
JISIP-UNJA,Vol.1, No 2, Januari-Juli 2018
27
Julita Widya Dwintari, Aksesibilitas Penyandang Disabilitas Dalam Pemilihan Umum di Indonesia
Provinsi Banten menggelar Pelatihan Hak belum maksimal. Kecacatan yang dimiliki
Penyandang Disabilitas dan Pemilu dengan Penyandang Disabilitas hanya mendapat
penyelenggara Pemilu baik dari KPU perhatian dari partai politik untuk menarik
Provinsi serta KPU kabupaten/kota. Dalam empati dan simpati dari masyarakat.
menyelenggarakan pelatihan, KPU Banten Aksesibilitas itu masih belum dapat
bekerja sama dengan Jaringan Pendidikan dirasakan, mengingat lokasi TPS yang masih
Pemilih untuk Rakyat (JPPR) serta General sulit dijangkau kursi roda, alat bantu khusus
Election Network for Disability Access seperti braile template yang belum
(AGENDA)” (KPU Banten, 2016). ditemukan di beberapa tempat dan panitia
Pada sisi lain, jumlah Penyandang yang tidak responsif dan ramah Penyandang
Disabilitas yang besar ternyata cuma Disabilitas. Oleh karena itu, diperlukan
dimanfaatkan oleh partai-partai politik yang suatu perbaikan sistem Pemilu yang segera
ada untuk mendapatkan suara darinya, dapat meningkatkan partisipasi Penyandang
misalnya, menjelang Pemilu, partai-partai Disabilitas dalam Pemilu. Barangkali
politik berlomba-lomba memberikan Penyandang Disabilitas sendiri perlu
santunan atau sumbangan untuk menarik meningkatan kesadarannya dalam berpolitik,
masyarakat. Padahal, Penyandang termasuk untuk menghimbau pihak-pihak
Disabilitas sudah memiliki jaminan dari yang berwewenang dalam proses Pemilu
negara untuk mendapatkan pelayanan dasar untuk memperbaiki sistem Pemilu yang ada.
sebagai mana warga negara lainnya dan Berkaitan dengan tersedianya
pelayanan yang bersifat khusus berkenaan jaminan hukum namum belum terlaksana
dengan kecacatannya. Sebut saja Undang- secara maksimal jaminan aksesibilitas bagi
Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak para Penyandang Disabilitas dalam Pemilu
Asasi Manusia, Undang-Undang Nomor 8 menyebabkan penulis tertarik untuk
tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, mengangkatnya dalam makalah ini yang
Undang-Undang RI Nomor 8 Tahun 2012 berjudul Jaminan Aksesibilitas Penyandang
Tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, Disabilitas dalam Pemilu Indonesia sebagai
DPD, dan DPRD, dan Undang–Undang Upaya Perwujudan Negara Demokrasi yang
Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Berkeadilan.
Umum Presiden dan Wakil Presiden. Berdasarkan hal tersebut,, artikel ini
Sayangnya, jaminan tersebut realitanya akan mendeskripsikan: 1) jaminan
28
JISIP-UNJA,Vol.1, No 2, Januari-Juli 2018
29
Julita Widya Dwintari, Aksesibilitas Penyandang Disabilitas Dalam Pemilihan Umum di Indonesia
30
JISIP-UNJA,Vol.1, No 2, Januari-Juli 2018
31
Julita Widya Dwintari, Aksesibilitas Penyandang Disabilitas Dalam Pemilihan Umum di Indonesia
32
JISIP-UNJA,Vol.1, No 2, Januari-Juli 2018
33
Julita Widya Dwintari, Aksesibilitas Penyandang Disabilitas Dalam Pemilihan Umum di Indonesia
34
JISIP-UNJA,Vol.1, No 2, Januari-Juli 2018
35
Julita Widya Dwintari, Aksesibilitas Penyandang Disabilitas Dalam Pemilihan Umum di Indonesia
36
JISIP-UNJA,Vol.1, No 2, Januari-Juli 2018
37
Julita Widya Dwintari, Aksesibilitas Penyandang Disabilitas Dalam Pemilihan Umum di Indonesia
38
JISIP-UNJA,Vol.1, No 2, Januari-Juli 2018
39
Julita Widya Dwintari, Aksesibilitas Penyandang Disabilitas Dalam Pemilihan Umum di Indonesia
Berikut adalah gambar ilustrasi denah TPS yang aksesibel bagi Penyandang Disabilitas:
Gambar 1. Denah TPS Aksesibel bagi Penyandang Disabilitas (Sumber : PPUA PENCA,
2016: 25)
40
JISIP-UNJA,Vol.1, No 2, Januari-Juli 2018
41
Julita Widya Dwintari, Aksesibilitas Penyandang Disabilitas Dalam Pemilihan Umum di Indonesia
Tabel 1. Permasalahan yang Masih Dihadapi dan Kemudahan yang Dibutuhkan Penyandang
Disabilitas dalam Pemilu Indonesia
KEMUDAHAN YANG
MASALAH YANG INSTITUSI/
NAMA DIPERLUKAN
DIRASAKAN PENYANDANG LEMBAGA
NO TAHAPAN PENYANDANG CACAT
CACAT DALAM TAHAPAN PENANGGUNG
PEMILU DALAM TAHAPAN
PEMILU JAWAB
PEMILU
1 Pemutakhira a. Para pemilih yang Pendampingan dari Badan Pusat
nData mengalami kesulitan Keluarga merupakan Statistik,
Pemilih dan pendengaran tidak solusi yang tepat bagi KPU
penyusunan didaftarkan secara terpenuhinya hak Pusat/Daerah.
Daftar semestinya; dan mereka memilih bagi Kementrian
Pemilih tidak menerima Penyandang Cacat tuna Dalam
perlakuan yang sama grahita. Negeri.
dengan para pemilih
lainnya.
b. Pada saat pendaftaran
pemilih, masih ada
pihak keluarga yang
menyembunyikan
anggota keluarganya
yang menyandang cacat
untuk didaftar sebagai
pemilih.
c. Banyak orang yang
diklasifikasikan sebagai
memiliki keterbatasan
kecerdasan
“menengah” atau
“buruk” tidak
didaftarkan Tidak ada
iklan layanan
42
JISIP-UNJA,Vol.1, No 2, Januari-Juli 2018
KEMUDAHAN YANG
MASALAH YANG INSTITUSI/
NAMA DIPERLUKAN
DIRASAKAN PENYANDANG LEMBAGA
NO TAHAPAN PENYANDANG CACAT
CACAT DALAM TAHAPAN PENANGGUNG
PEMILU DALAM TAHAPAN
PEMILU JAWAB
PEMILU
masyarakat yang
menggambarkan
pendataan pemilih
Penyandang Cacat.
43
Julita Widya Dwintari, Aksesibilitas Penyandang Disabilitas Dalam Pemilihan Umum di Indonesia
KEMUDAHAN YANG
MASALAH YANG INSTITUSI/
NAMA DIPERLUKAN
DIRASAKAN PENYANDANG LEMBAGA
NO TAHAPAN PENYANDANG CACAT
CACAT DALAM TAHAPAN PENANGGUNG
PEMILU DALAM TAHAPAN
PEMILU JAWAB
PEMILU
berupa TV dan Radio layar TV dan atau dan Informasi,
namun kurang tersedianya teks berjalan Kementrian
mempertimbangkan di TV Bagi Tunanetra : Dalam
hambatan bagi tunarungu a. Membuat media Negeri.
dan tunanetra informasi/ Pengelola
pengumuman dalam Media
bentuk braille elektronik
b. Informasi melalui
Radio,Website yang
dilengkapi dengan
teknologi screen
reading yang
memudahkan
tunanetra
4 Penetapan Sosialisasi/Pengumuman Bagi tunarungu adanya KPU
Jumlah Tahapan Penetapan Hasil interpreter tunarungu Pusat/Daerah,
Kursi Dan Pemilu Dilakukan melalui dilayar bagian bawah Kementerian
Daerah media cetak, elektronik sebelah kiri atau kanan Komunikasi
Pemilihan berupa TV dan Radio layar TV dan atau dan Informasi,
namun kurang tersedianya teks berjalan Kementrian
mempertimbangkan di TV Bagi Tunanetra : Dalam
hambatan bagi tunarungu a. Membuat media Negeri.
dan tunanetra informasi/ Pengelola
pengumuman dalam Media
bentuk braille elektronik
b. Informasi melalui
Radio,Website yang
44
JISIP-UNJA,Vol.1, No 2, Januari-Juli 2018
KEMUDAHAN YANG
MASALAH YANG INSTITUSI/
NAMA DIPERLUKAN
DIRASAKAN PENYANDANG LEMBAGA
NO TAHAPAN PENYANDANG CACAT
CACAT DALAM TAHAPAN PENANGGUNG
PEMILU DALAM TAHAPAN
PEMILU JAWAB
PEMILU
dilengkapi dengan
teknologi screen
reading yang
memudahkan
tunanetra
5 Pencalonan Sosialisasi/Pengumuman Bagi tunarungu adanya KPU
Anggota Pencalonan Anggota DPR, interpreter tunarungu Pusat/Daerah,
DPR, DPD, DPRD Propinsi, dan dilayar bagian bawah Kementerian
DPD, DPRD Dilakukan melalui sebelah kiri atau kanan Komunikasi
DPRD media cetak, elektronik layar TV dan atau dan Informasi,
Propinsi, berupa TV dan Radio tersedianya teks berjalan Kementrian
dan namun kurang di TV Bagi Tunanetra : Dalam
DPRD mempertimbangkan a. Membuat media Negeri.
hambatan bagi tunarungu informasi/ Pengelola
dan tunanetra Kandidat pengumuman dalam Media
Tunarungu tidak dapat bentuk braille elektronik
mengakses informasi b. Informasi melalui
tahapan penetapan peserta Radio,Website yang
Pemilu bila dilakukan di dilengkapi dengan
radio dan TV seperti iklan teknologi screen
layanan masyarakat tentang reading yang
Pemilu. Kandidat tunanetra memudahkan
tidak dapat akses atas tunanetra
informasi yang dibuat dalam
bentuk Cetakan kertas
seperti koran, reflet, poster
6 Masa Sosialisasi/Pengumuman Bagi tunarungu adanya KPU
45
Julita Widya Dwintari, Aksesibilitas Penyandang Disabilitas Dalam Pemilihan Umum di Indonesia
KEMUDAHAN YANG
MASALAH YANG INSTITUSI/
NAMA DIPERLUKAN
DIRASAKAN PENYANDANG LEMBAGA
NO TAHAPAN PENYANDANG CACAT
CACAT DALAM TAHAPAN PENANGGUNG
PEMILU DALAM TAHAPAN
PEMILU JAWAB
PEMILU
Kampanye Tahapanmasa Kampanye interpreter tunarungu Pusat/Daerah,
Materi kampanye dilayar bagian bawah Kementerian
dari peserta Pemilu di sebelah kiri atau kanan Komunikasi
sampaikan layar TV dan atau dan Informasi,
melalui media cetak. tersedianya teks berjalan Kementrian
Elektronik di TV Bagi Tunanetra : Dalam
tv dan radio, namun tidak a. Membuat media Negeri.
mempertimbangkan informasi/ Pengelola
hambatan pengumuman dalam Media
bagi tunarungu dan bentuk braille elektronik
tunanetra b. Informasi melalui
Radio,Website yang
dilengkapi dengan
teknologi screen
reading
b. yang memudahkan
tunanetra
7 Masa Sosialisasi/Pengumuman Bagi tunarungu adanya KPU
Tenang Tahapan Masa Tenang Iklan interpreter tunarungu Pusat/Daerah,
Pemilu dibuat sebagai dilayar bagian bawah Kementerian
sosialisasi tentang berbagai sebelah kiri atau kanan Komunikasi
informasi tentang layar TV dan atau dan Informasi,
penyelenggaraan pemiliu tersedianya teks berjalan Kementrian
baik berkaitan dengan di TV Bagi Tunanetra : Dalam
waktu penyelenggaraan, a. Membuat media Negeri.
proses Pemilu yang akan informasi/ Pengelola
dilakukan, nama-nama pengumuman dalam Media
46
JISIP-UNJA,Vol.1, No 2, Januari-Juli 2018
KEMUDAHAN YANG
MASALAH YANG INSTITUSI/
NAMA DIPERLUKAN
DIRASAKAN PENYANDANG LEMBAGA
NO TAHAPAN PENYANDANG CACAT
CACAT DALAM TAHAPAN PENANGGUNG
PEMILU DALAM TAHAPAN
PEMILU JAWAB
PEMILU
calon dst. Dilakukan bentuk Braille elektronik
melalui media cetak, b. Informasi melalui
elektronik berupa TV dan Radio,Website yang
Radio namun tidak dilengkapi dengan
mempertimbangkan teknologi screen
hambatan bagi tunarungu reading yang
dan tunanetra memudahkan
tunanetra
8 Pemungutan Penyandang tuna grahita Akses Lokasi TPS Bagi KPU
dan sedang Pengguna Kursi Roda: Pusat/Daerah,
Perhitungan dan berat banyak yang tidak Sebaiknya memilih Kementerian
Suara ikut pemungutan suara. Ada lokasi TPS yang tidak Komunikasi
TPS yang tidak akses bagi bertangga- tangga, tidak dan Informasi,
pengguna kursi roda berumput tebal dan tidak Kementrian
sehingga pemungutan suara melalui got pemisah Dalam
bagi pengguna kursi roda (ditempat yang rata. Alat Negeri.
petugas yang mendatangi. Bantu Contreng Pengelola
Tuna rungu pada saat (Template) Tuna Netra Media
dipanggil namanya untuk Bagi pemilih tuna netra elektronik
giliran mencoblos mereka sebaiknya disediakan alat
tidak mendengar sehingga Bantu contreng untuk
tidak mencoblos karena memudahkan
dianggap tidak ada. Sistem melaksanakan hak
contreng/coblos yang tidak pilihnya saat melakukan
konsisten pada Pemilu 2009 pemungutan suara/
pencontrengan di bilik
suara Petugas KPPS yang
47
JISIP-UNJA,Vol.1, No 2, Januari-Juli 2018
KEMUDAHAN YANG
MASALAH YANG INSTITUSI/
NAMA DIPERLUKAN
DIRASAKAN PENYANDANG LEMBAGA
NO TAHAPAN PENYANDANG CACAT
CACAT DALAM TAHAPAN PENANGGUNG
PEMILU DALAM TAHAPAN
PEMILU JAWAB
PEMILU
memahami kebutuhan
Penyandang Cacat.
Sistem coblos merupakan
pilihan yang paling tepat
untuk tuna netra, karena
bisa dilaksanakan oleh
semua lapisan
masyarakat.
48
Julita Widya Dwintari, Aksesibilitas Penyandang Disabilitas Dalam Pemilihan Umum di Indonesia
No.29 Tahun 2009 dan Peraturan KPU dalam revisi daftar pemilih yang
No. 23 Tahun 2008 menjadi faktor digunakan untuk mengumpulkan
pendukung bagi penyediaan data pemilih untuk DPT.
aksesibilitas. Penyandang Disabilitas 2) TPS yang tidak terakses
dalam Pemilu Indonesia. Walaupun Beberapa lokasi TPS tidak terakses
jaminan hukumnya telah ada dan tertulis bagi penyandang disabilitas,
dengan baik, namun masih terkendala misalnya jalan yang sempit atau
dengan pelaksanaan yang kurang terhalang, jalan masuk atau keluar
memperhatikan jaminan tersebut. yang tidak terakses, dan peralatan
AGENDA mencatat dalam TPS misalnya meja bilik suara atau
pelaksaan Pemilu Presiden 2014 kotas suara yang terlalu tinggi.Selain
memiliki beberapa masalah terkait itu, walaupun peralatan bantuan
aksesibilitas yaitu: seperti template Braille diwajibkan
1) Tidak adanya Data Khusus terkait tersedia di tiap TPS, peralatan
Disabilitas tersebut tidak dapat ditemukan di
Walaupun sudah adat aturan dan tiap TPS. Memastikan bahwa setiap
instruksi dari KPU untuk mendata TPS memiliki semua peralatan dan
informasi tentang jenis disabilitas atribut yang seharusnya sangatlah
pemilih saat mendaftarkan Pemilu, dibutuhkan untuk menjamin Pemilu
data pemilih penyandnag disabilitas akses bagi penyandang disabilitas.
di Pilpres 2014 belum ada. 3) Pelaporan media yang tidak terakses
Tampaknya aturan dan instruksi Temuan AGENDA menunjukkan
tersebut tidak diimplementasikan bahwa kebanyakan penyandang
secara efektif oleh eptugas di disabilitas tidak menerima informasi
lapangan. Temuan AGENDA apapun terkait Pemilu. Media yang
mengindikasikan bahwa terdapat aksesibel bagi penyandang
kesenjangan antara proses disabilitas jumlahnya sangat terbatas
pengumpulan data awal dan proses dan terjadi kurangnya informasi.
pemutakhiran data dan ini sangat Padahal pendidikan pemilih bagi
tergantung apakah petugas penyandang disabilitas
mengikutsertakan jenis disabilitas di mengharuskan tersedianya cara
49
JISIP-UNJA,Vol.1, No 2, Januari-Juli 2018
50
Julita Widya Dwintari, Aksesibilitas Penyandang Disabilitas Dalam Pemilihan Umum di Indonesia
51
JISIP-UNJA,Vol.1, No 2, Januari-Juli 2018
untuk menuju dan kembali dari TPS orang-orang dengan gangguan mobilitas,
(Komnas HAM, 2013: 224). dan membuat surat suara lebih mudah
Schur, Adya, & Ameri, (2015: 63) dibaca dan dimengerti penyandang
menjelaskan bahwa sejumlah negara disabilitas kognitif dan visual. Melihat
telah bekerja untuk memantau dan adanya jaminan aksesibilitas bagi
meningkatkan aksesibilitas fisik tempat penyandang disabilitas, akan tetapi
pemungutan suara. Ini termasuk pelaksanaannya belum maksimal, maka
berbagai upaya untuk menghilangkan perlu ada perbaikan pada Pemilu di masa
berbagai jenis hambatan, termasuk depan agar lebih memperhatikan
pemindahan hambatan untuk masuk ke aksesibilitas bagi penyandang disbailitas
dalam tempat pemungutan suara untuk di Indonesia.
.
KESIMPULAN aksesibilitas dalam Pemilu Indonesia. Pada
Undang-Undang Dasar 1945 Pasal kenyatannya, pelaksanaan Pemilu di
28H ayat (2) dan Pasal 28I ayat (2), Indonesia masih belum sepenuhnya terakses
Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2011 oleh Penyandang Disabilitas. Permasalahan
tentang Pengesahan Konvensi Mengenai yang terjadi antara lain TPS yang sempit dan
Hak-Hak Penyandang Disabilitas, Undang- sulit dijangkau karena terletak di taman
Undang Nomor 8 tahun 2016 tentang berumput tebal, bahkan masih tidak
Penyandang Disabilitas, Undang-Undang ditemukannya alat bantu seperti braile
Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pemilihan template bagi yang tuna netra di beberapa
Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD, TPS di indonesia. Hal ini disebabkan oleh
Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008 beberapa faktor seperti: 1) Peran keluarga
tentang Pemilihan Umum Presiden dan yang belum maksimal; 2) sikap apatis dari
Wakil Presiden, Peraturan KPU Nomor 35 PenyandangDisabilitas; 3)
Tahun 2008, Peraturan KPU Nomor 3 Ketidaktanggapan petugas penyelenggara
Tahun 2009, Peraturan KPU Nomor 29 Pemilu.; 4) wilayah Indonesia yang begitu
Tahun 2009 dan Peraturan KPU Nomor 23 luas sehingga sulit terakomodir dengan baik
Tahun 2008 merupakan beberapa payung terutama daerah terpencil; 5) Regulasi yang
hukum yang memberikan jaminan bagi sering berubah yang sering membingungkan
Penyandang Disabilitas untuk mendapatkan rakyat; 6) Penduduk Indonesia yang terlalu
52
Julita Widya Dwintari, Aksesibilitas Penyandang Disabilitas Dalam Pemilihan Umum di Indonesia
53