Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

JURNAL RISET KESEHATAN

POLTEKKES DEPKES BANDUNG


Vol 13 No 1 Mei 2021

STUDI LITERATUR: PAPARAN PESTISIDA DAN KEJADIAN


GANGGUAN FUNGSI GINJAL PADA PETANI
Study Literature: Exposure to Pesticides and Incidence
of Kidney Function Disorders of Farmers

Poppi Nastasia Yunita Dewi1*), Nurjazuli 1, Budiyono1


1
Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro
1*)
Email: poppi.nastasia@gmail.com

ABSTRACT
The main causes of chronic kidney disease (CKD) globally are diabetes and
hypertension, but the epidemic of chronic kidney disease of unknown etiology (CKDu) is
occurring in Central America and Indonesia. Although it is also observed in women,
CKDu is concentrated in men in the agricultural sector. Hence, suspicion initially fell on
exposure to pesticides, but chronic heat stress and dehydration are currently considered
the main etiological factors. In response to persistent public and scientific concerns about
the role of pesticides, we conducted a systematic review of epidemiological studies that
examined the relationship between indicators of pesticide exposure and incidence of
chronic kidney disease (CKD). Of the 5 analytic studies we identified, 4 were positive
and 1 was negative. One study conducted in the Indonesia investigated the interactions
between pesticides and other related exposures in agricultural work, specifically
environmental factors (humidity and temperature) that cause heat stress and
dehydration. In conclusion, existing research provides significant evidence for a link
between pesticides and regional CKDu epidemics and a role for nephrotoxic
agrochemicals due to poor pesticide use. Future research should undertake lifetime
exposure assessments to specific relevant pesticides and sufficient power to discern.
interactions with other major risk factors, in particular heat stress.
Key words: Agrochemicals, Chronic kidney disease (CKD), Etiology, Exposure,
Pesticides
ABSTRAK
Penyebab utama Chronic Kidney Disease (CKD) atau penyakit ginjal kronis secara
global adalah diabetes dan hipertensi, tetapi epidemi Chronic Kidney Disease Unknown
(CKDu) atau penyakit ginjal kronis yang tidak diketahui etiologi terjadi di Amerika Tengah
dan Indonesia. Meskipun juga diamati pada wanita, CKDu terkonsentrasi pada pria di
sektor pertanian. Oleh karena itu, kecurigaan awalnya jatuh pada paparan pestisida,
tetapi stres panas kronis dan dehidrasi saat ini dianggap sebagai faktor etiologi utama.
Menanggapi keprihatinan masyarakat dan ilmiah yang gigih tentang peran pestisida,
peneliti melakukan tinjauan sistematis studi epidemiologi yang membahas hubungan
antara indikator paparan pestisida dan kejadian penyakit ginjal kronis. Dari 5 studi
analitik, 4 studi menunjukkan hasil yang positif dan 1 studi negatif. Salah satu penelitian
yang dilakukan di Indonesia menyelidiki interaksi antara pestisida dan paparan lain yang
terkait dalam pekerjaan pertanian, khususnya faktor lingkungan (kelembaban dan suhu)
yang menyebabkan timbulnya tekanan panas dan dehidrasi. Kesimpulannya, penelitian
yang ada memberikan bukti yang signifikan untuk hubungan antara pestisida dan
epidemi Chronic Kidney Disease Unknown (CKDu) dari adanya efek paparan bahan
kimia pertanian nefrotoksik karena penggunaan pestisida yang buruk. Penelitian di masa
depan harus melakukan penilaian paparan seumur hidup terhadap pestisida spesifik
yang relevan dan daya yang cukup untuk melihat interaksi dengan faktor risiko utama
lainnya, khususnya suhu yang tinggi.

29
https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v13i1.1825
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES DEPKES BANDUNG
Vol 13 No 1 Mei 2021

Kata kunci: Agrokimia, Penyakit Ginjal Kronis, Etiologi, Paparan, Pestisida

PENDAHULUAN Malaysia pada tahun 2013 menunjukkan


bahwa prevalensi penyakit ginjal kronis
Chronic Kidney Disease (CKD) atau adalah 9,07%.6 Menurut Data Riset
Penyakit ginjal kronis adalah kondisi Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun
progresif yang ditandai dengan 2018 menunjukkan 3,8% penduduk di
hilangnya fungsi ginjal secara bertahap. Indonesia dilaporkan mengalami
Menurut sistem data penyakit ginjal di 7
penyakit ginjal kronis. Pada tahun
Amerika Serikat tahun 2019, penyebab 2017, tercatat 30.831 pasien
penyakit ginjal kronis yang paling umum hemodialisis baru di Indonesia, dari
adalah diabetes, hipertensi, jumlah tersebut, lebih dari 48,3%
glomerulonefritis, dan kistik ginjal.1 dikaitkan dengan hipertensi atau
Penyakit diabetes dan hipertensi diabetes dan 4% diidentifikasi memiliki
dominan sebagai penyebab penyakit etiologi yang tidak diketahui.8
ginjal kronis di banyak negara maju dan Beberapa penelitian telah
berkembang, sementara menunjukkan hubungan antara CKDu
glomerulonefritis lebih umum hanya di dan kegiatan pertanian, terutama di
beberapa negara seperti Asia dan lahan pertanian di mana bahan kimia
Afrika.2 Penelitian terbaru saat ini, pertanian digunakan secara
Chronic Kidney Disease Unknown intensif. 9,10,11
Agrokimia diketahui
(CKDu) atau penyakit ginjal kronis memiliki efek kesehatan yang
dengan etiologi tidak diketahui berbahaya pada manusia, contohnya
terindentifikasi juga disebabkan oleh kerusakan ginjal dan ada lebih dari 1000
faktor risiko individu, lingkungan dan senyawa aktif yang dijual sebagai bahan
pekerjaan. Diagnosis seseorang apabila kimia pertanian, pestisida dan pupuk.11
dikatakan terkena penyakit ginjal kronis Penelitian yang dilakukan oleh Valcke et
dengan etiologi tidak diketahui (CKDu), al. pada tahun 2017 menunjukkan
yaitu jika seseorang memiliki eGFR bahwa ada hubungan antara pestisida
rendah (<60 mL / menit / 1,73 m2) dan dan epidemi CKDu regional, tetapi
proteinuria, tetapi tanpa memiliki mengingat masih banyak kurangnya
penyakit bawaan seperti diabetes, dalam penilaian paparan pestisida,
hipertensi, batu ginjal, uretritis dan asam peran bahan kimia pertanian nefrotoksik
urat.3 Asupan fruktosa yang berlebihan, (pestisida) tidak dapat dijelaskan secara
penggunaan alkohol dan merokok signifikan.11 Studi tersebut juga
dikenal sebagai faktor risiko individu merekomendasikan bahwa penelitian
yang berhubungan langsung dengan masa depan harus mengadakan
CKDu.4 Faktor risiko lingkungan yang penilaian paparan seumur hidup untuk
terkait dengan CKDu adalah paparan pestisida spesifik yang relevan.
agrokimia (pestisida dan pupuk), Indonesia merupakan negara
paparan logam berat (kadmium, arsen) agraris dimana sekitar 40%
dari makanan dan air yang dikonsumsi penduduknya bermata pencaharian
dan dehidrasi kronis.3 sebagai petani. Tiga provinsi dengan
Studi yang dilakukan Hill et al pada jumlah petani terbanyak yaitu Jawa
tahun 2016 menunjukkan prevalensi Tengah (94.689 rumah tangga), Jawa
CKD Stadium 1 sampai 5 berkisar dari Barat (105.677 rumah tangga) dan Jawa
8,66% (Afrika Selatan, Senegal, Kongo) Timur (211.700 rumah tangga).12
sampai 18,38% (Eropa).5 Penelitian Sebagai negara agraris, Indonesia
yang dilakukan oleh Hooi et al di termasuk negara yang cukup tinggi

30
https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v13i1.1825
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES DEPKES BANDUNG
Vol 13 No 1 Mei 2021

dalam penggunaan pestisida. dan mengakibatkan kerusakan ginjal


Kementerian Pertanian melaporkan pada tikus setelah terpapar kronis
adanya peningkatan penggunaan konsentrasi air ultra-rendah sebesar 0,1
pestisida dari tahun 2008 hingga 2014. ppb dari RoundUp.17
Penggunaan pestisida jenis insektisida Sampai saat ini, penelitian yang
dan herbisida tercatat paling banyak dilakukan untuk menyelidiki paparan
digunakan di Indonesia yaitu 1198 merk pestisida dapat berpengaruh terhadap
insektisida dan 944 merk herbisida.13 penyakit ginjal kronis sudah banyak
Sebagai negara yang terletak di dibuktikan di berbagai negara, namun di
garis katulistiwa, Indonesia juga Indonesia masih sedikit yang melakukan
mengalami dampak pemanasan penelitian tersebut. Oleh karena itu
global.14 Beberapa penelitian telah peneliti tertarik untuk melakukan jurnal
menunjukkan bahwa pekerja yang review terkait efek ginjal kronis dari
tinggal di wilayah tropis lebih berisiko bahan kimia pertanian sehingga dapat
mengalami cedera dan penyakit terkait lebih memahami bukti terkini untuk efek
panas pada pekerja.15 Studi yang nefrotoksik kronis dari pestisida pada
dilakukan di Indoneisa pada tahun 2020 populasi manusia dan bagaimana efek
telah menunjukkan bahwa faktor nefrotoksik tersebut dapat atau tidak
ketinggian dapat mempengatuhi dapat mendasari epidemi regional
kejadian CKDu, di mana petani di kejadian penyakit ginjal kronis yang
daerah dataran rendah (lebih panas dan muncul secara global.
lebih lembab) memiliki risiko lebih tinggi
terkena CKDu dibandingkan dengan
petani di daerah dataran tinggi (lebih METODE
dingin dan kurang lembab).4
Data toksikologi dan epidemiologi Metode yang digunakan dalam
menunjukkan bahwa dari 36 pestisida penulisan literatur review ini adalah
yang digunakan secara historis oleh dengan penelusuran yang bersumber
perusahaan tebu di El Salvador, enam dari database elektronik mencakup
pestisida yang digunakan saat ini atau di ScinceDirect, ProQuest, Pubmed, dan
masa lalu (2,4- D, paraquat dichloride, Wiley Online dengan kata kunci Chronic
captan, insektisida organofosfat (OP), Kidney Disease (CKD), Agricultural,
organoklorin (OC) dan glyphosate) Pesticides. Peneliti hanya menjaring
terdapat bukti kuat atau baik tentang artikel yang dipubliskan dalam kurun
hubungan dengan kerusakan ginjal waktu 2015-2020. Data yang diperoleh
akut.16 Pada petani pemotong tebu di El ditelaah, disusun secara sistematis,
Salvador, residu urin dari beberapa dibandingkan satu sama lain dan
pestisida yang relevan atau dibahas literatur terkait.
metabolitnya (klorpirifos, 2,4-D,
piretroid) melebihi baku mutu dan residu HASIL
klorpirifos berada di bawah tingkat rata-
rata yang ditemukan pada populasi Hasil literatur review didapatkan bahwa
umum Swedia untuk pestisida ini paparan pestisida berhubungan dengan
(Kristina Jakobsson , Universitas terjadinya kejadian penyakit ginjal
Gothenburg, komunikasi pribadi). kronis. Hal itu menyebabkan terjadinya
Berdasarkan bukti eksperimental dan kasus penyakit ginjal kronis pada petani
terkadang klinis, pestisida glifosat juga yang cukup tinggi. Adapun jurnal terkait
telah terbukti memicu efek epigenetik adalah sebagai berikut:

31
https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v13i1.1825
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES DEPKES BANDUNG
Vol 13 No 1 Mei 2021

Tabel 1. Daftar Literatur Review Jurnal

No Nama Author Tujuan Desain Populasi studi Instrumen Temuan kasus/ Hasil penelitian Kesimpulan
& Negara Penelitian Penelitian penelitian hasil
1. Judul: Untuk Case control N= 90 laki-laki yang  Kuesioner: Rasio asam urat Analisis bivariat, paparan Tidak ada hubungan
Evaluation of mengetahui didalamnya karakteristik (11,65 ± 11,14 ) / pestisida dengan kadar antara paparan
the Effects of hubungan antara terdapat 58 petani responden dan kreatinin (6,10 ± kreatin dan asam urat pestisida dan gangguan
Agro paparan pestisida yang masih aktif penggunaan 5,12). Dari hasil dalam darah (p=0,090) fungsi ginjal
Pesticides Use dan penyakit dalam kegiatan pestisida rasio tersebut
on Liver and ginjal kronis penyemprotan  Pengambilan berkurang sekitar
Kidney (CKD) pestisida dan 32 sampel darah 48% pada petani
Function in laki-laki yang tidak (pengujian kreatin
Farmers from terlibat dalam dan asam urat)
Buea, penggunaan
Cameroon pestisida
Penulis: Pascal
et al., 2020
Cameroon

2. Judul: Untuk Cross N= 354 petani  Kuesioner: Kadar kreatin tinggi: Analisis bivariat antara Ada hubungan antara
Environmental mendapatkan Sectional terdiri dari 186 Informasi 11 (3,1%) petani faktor lingkungan (suhu lokasi (dataran rendah
and estimasi petani di Kab. demografis, faktor (SCr > 1.2 mg/L) dan kelembaban) dengan dan dataran tinggi)
Occupational prevalensi PGK Karawang dan 168 pekerjaan dan CKDu: dengan kejadian
Risk Factors pada petani padi petani di Kab. faktor resiko Proteinuria: ada 15 OR untuk lokasi: 0,01 (1,2- penyakit ginjal kronis
Associated laki-laki di Jawa Bogor. penyakit seperti (4,2%) petani positif 3,5)
with Chronic Barat, Indonesia; diabetes dan (+2 atau lebih)
Kidney dan menganalisis Kriteria inklusi: hipertensi OR petani tradisional : 0,29
Disease of hubungan antara petani laki-laki  Pengambilan Stage 2 (eGFR 60– (0,4-25,9)
Unknown CKDu dan faktor berusia 20-65 sampel darah dan 89 mL/min/1.73 m2 &
Etiology in lingkungan dan tahun, tinggal di urin dari petani positive proteinuria): OR petani modern dan
West Javanese pekerjaan. Kab. Karawang untuk mengetahui 69 (19,5%) petani. tradisional : 0,01 (1,3-6,4)
Rice Farmers, dan Kab. Bogor kadar serum
Indonesia minimal 2 tahun kreatinin (SCr) CKD stage 1-4 OR petani modern: 0,76
sebelum dilakukan dan proteinuria sebanyak 88 (0,1-7,4)
Penulis: Fitria penelitian (24,9%) petani
et al., 2020

32
https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v13i1.1825
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES DEPKES BANDUNG
Vol 13 No 1 Mei 2021

Jawa Barat,
Indonesia

3. Judul: Untuk Cohort Dari Sistem Data Kuesioner: Dari total kasus Analisis bivariat: Ada hubungan antara
Pesticide use mengatahui Ginjal AS Karakteristik sebanyak 320 (308  Lebih dari satu pasien rawat inap yang
and risk of hubungan antara mengidentifikasi responden, paparan swasta dan 12 kunjungan dokter dan bekerja di pertanian
end-stage paparan pestisida 320 kasus ESRD pestisida, intensitas komersial) rawat inap karena dengan ESRD
renal disease dan gangguan yang didiagnosis penggunaan didiagnosis dengan penggunaan pestisida
among ginjal antara pendaftaran pestisida dan jenis ESRD selama rata- dengan ESRD (p = Tidak ada hubungan
licensed (1993–1997) dan pestisida yang rata 15,7 tahun 0,038) antara intensitas
pesticide Desember 2011 di digunakan masa tindak lanjut  Intensitas paparan paparan pestisida dan
applicators in antara 55.580 laki- (Incidence rate: 36,6 pestisida dan frekuensi frekuensi penggunaan
the Agricultural laki pemakai kasus ESRD per penggunaan pestisida pestisida dengan ESRD
Health Study pestisida berlisensi. 100.000 orang- dengan ESRD (p=
tahun) 0,4667) Ada hubungan
Penulis: Lebov  Intensitas penggunaan intensitas penggunaan
et al., 2016 pestisida berdasarkan pestisida berdasarkan
Lowa dan jenis pestisida jenis pestisida (Atrazine,
Carolina Utara (Atrazine, Pendimethalin,
(Amerika Pendimethalin, Metolachlor, Alachlor,
Serikat) Metolachlor, Alachlor, dan Paraquat) dengan
dan Paraquat) dengan ESRD
ESRD (p=0,0078;
p=0,0057; p=0,0084;
p=0,0146; p=0,0164)

4. Judul: Untuk Case N= 300 terbagi Pengambilan Pada pasien Ada hubungan antara Peningkatan kadar
Organochlorine mengetahui Control dalam 3 kelompok, sampel darah untuk Chronic Kidney kadar pestisida p, hal’ – pestisida organoklorin
pesticide level hubungan antara yaitu kontrol pengujian kadar Disease (CKD) DDE (OR=1,63) dengan dalam darah berkaitan
in patients with Chronic Kidney (n=100), pasien pestisida terdapat 2 kadar penyakit Chronic Kidney dengan kejadian
chronic kidney Disease dengan Chronic organoklorin dalam pestisida α- HCH Disease (CKD) pada Chronic Kidney Disease
disease of Unknown (CKDu) Kidney Disease darah dan p, hal’ – DDE pasien kontrol Unknown (CKDu) atau
unknown dengan kadar Unknown (CKDu) lebih tinggi penyakit ginjal kronis
etiology and its pestisida (n=100), dan dibandingkan pasien Ada hubungan antara dengan etiologi yang
association organoklorin pasien dengan kontrol kadar pestisida y-HCH tidak diketahui
with renal dalam darah Chronic Kidney (OR=2,05), β-endosulfan
function Disease (CKD) Pada pasien (OR=1,92) dan p, hal’-DDE
(n=100) Chronic Kidney (OR=2,13) dengan
Disease Unknown penyakit Chronic Kidney

33
https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v13i1.1825
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES DEPKES BANDUNG
Vol 13 No 1 Mei 2021

Penulis: Ghosh (CKDu) terdapat 4 Disease Unknown (CKDu)


et al., 2017 kadar pestisida α- pada pasien kontrol
(India) HCH, aldrin, β-
endosulfan dan p, Ada hubungan kadar
hal’ – DDE lebih pestisida β-endosulfan
tinggi dibandingkan (OR=2,16) dan p, hal’-DDE
dengan pasien (OR=3,20) dengan
kontrol penyakit Chronic Kidney
Disease Unknown (CKDu)
Kadar pestisida pada kelompok pasien
dalam darah antara Chronic Kidney Disease
2 pasien CKD dan (CKD)
CKDu terjadi
peningkatan 2 kadar
pestisida β-
endosulfan dan p,
hal’ – DDE

5. Judul: The Untuk Cross Populasi sebanyak Pengukuran Prevalensi Chronic Prevalensi Chronic Kidney Chronic Kidney Disease
Chronic Kidney mengetahui Sectional 4817 orang tekanan darah Kidney Disease Disease (CKD) di El (CKD) atau penyakit
Disease prevalensi dewasa dan dengan (CKD) di El Salvador Salvador sebanyak 12, 8% ginjal kronis sudah
Epidemic in El Chronic Kidney sampel yang sphygmomanometer sebanyak 12, 8% (laki-laki 18% dan mencapai proporsi
Salvador: A Disease (CKD) diambil sebanyak digital perempuan 8,7%) dengan epidemi di El Salvador.
Cross- pada orang 118 orang namun Prevalensi Chronic rentang usia dari 20-40 Populasi tertinggi pada
Sectional dewasa di El hanya 20 orang Pengambilan Kidney Disease tahun dan faktor resiko kelompok pria usia
Study Salvador yang masuk ke sampel darah untuk Unknown (CKDu) yaitu tekanan darah tinggi lanjut.
dalam kriteria pengukuran kadar sebanyak 3.9% (37,0%)
Penulis: inklusi kreatin, albuminuria, Tingkat keterpaparan
Manuel et al., kolesterol total, Prevalensi Chronic Kidney penduduk terhadap
2019 Kriteria inklusi: HDL, LDL dan Disease Unknown (CKDu) bahan kimia pertanian di
(El Salvador) mengalami trigliserida sebanyak 3.9% (laki-laki El Salvador juga relatif
dehidrasi, kondisi 6,1% dan perempuan tinggi terutama di
kerja yang Kuesioner: pola 2,2%) dengan faktor resiko daerah pedesaan.
tergolong berat dan konsumsi air dan yaitu tingkat konsumsi
tergolong beresiko manis, riwayat makanan manis yang tinggi
terpapar bahan penyakit dan (81,0%), hidrasi yang tidak
kimia yang tinggi paparan pestisida mencukupi (65,9%), tingkat
paparan bahan kimia
pertanian yang tinggi di
lingkungan kerja (12,6%)

34
https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v13i1.1825
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES DEPKES BANDUNG
Vol 13 No 1 Mei 2021

PEMBAHASAN dataran tinggi (500 m).3 Analisis


menunjukkan bahwa di antara petani
Dalam literatur review ini peneliti yang menerapkan jenis pertanian
memasukkan semua penelitian modern yang jauh lebih mekanis, risiko
epidemiologi yang dilakukan pada 5 terjadinya CKDu lebih rendah di
tahun terakhir, yaitu tentang hubungan lingkungan dataran tinggi / suhu WBGT
antara paparan pestisida dengan rendah dibandingkan dengan
kejadian penyakit ginjal kronis. Secara lingkungan di ketinggian rendah / suhu
umum, heterogenitas dalam desain WBGT lebih tinggi.
studi, penilaian eksposur dan hasil atau Pertanian tradisional di Indonesia
definisi kasus, bersama dengan bias umumnya dilakukan dengan
penting dalam kebanyakan studi, sangat menggunakan tangan dan beberapa
membatasi interpretasi hasil positif dan jenis peralatan manual sederhana.
negatif dan perbandingan antara studi Dalam praktiknya pertanian tradisional,
ini. Secara khusus penilaian paparan petani menggunakan cangkul untuk
pestisida yang tidak ditentukan dan / mengolah tanah, menanam benih ke
atau tidak spesifik berkontribusi pada dalam tanah secara manual
kualitas penelitian yang rendah. menggunakan tangan dan
Prevalensi penyakit ginjal kronis (CKD) menggunakan parang untuk memanen
di antara petani laki-laki dalam padi. Ini membutuhkan lebih banyak
penelitian yang dilakukan di Indonesia aktivitas fisik dan beban kerja fisik yang
adalah 24,9%, yang serupa dengan lebih tinggi dibandingkan dengan praktik
temuan di antara pekerja tebu di El pertanian yang menggunakan peralatan
Salvador 20,2-28,9%.3 Prevalensi mekanis modern. Sebuah studi oleh
penyakit ginjal kronis dengan etiologi Groborz dan Juliszewski menunjukkan
yang tidak diketahui (CKDu) di bahwa beban kerja selama tugas-tugas
Indonesia adalah 18,6%, serupa dengan yang dibantu oleh mekanisasi biasanya
penelitian di Sri Lanka 15,1-22,9%.18 sangat rendah atau relatif rendah dan
Pada hasil penelitian tersebut membantu pekerjaan dengan perangkat
menunjukkan bahwa salah satu faktor mekanis mengurangi beban kerja
risiko lingkungan untuk CKDu adalah petani.19 Beban kerja yang beresiko
letak lokasi pertanian. Kabupaten Bogor lebih tinggi terkena penyakit ginjal
terletak di dataran tinggi (di atas 450 m) karena aktivitas fisik yang berat di iklim
dan memiliki temperatur WBGT yang panas dan lembab dapat menghasilkan
lebih rendah sedangkan Kabupaten stres panas dan dehidrasi yang
Karawang terletak di dataran yang lebih dianggap sebagai faktor risiko berulang
rendah (0–5 m) dan memiliki temperatur dalam kejadian penyakit ginjal kronis
WBGT yang tinggi. Petani di Kabupaten (CKD).20,21 Dari beberapa temuan,
Bogor berisiko dua kali lebih tinggi peneliti menyarankan bahwa jenis
mengalami CKDu dibandingkan petani pertanian dapat menjadi pengganti
di Kabupaten Karawang. Temuan ini beban kerja dan oleh karena itu mungkin
bertolak belakang dengan hipotesis merupakan faktor risiko yang lebih
awal kami yang didasarkan pada studi di penting untuk CKDu daripada
El Salvador yang menunjukkan pekerja perbedaan ketinggian dan WBGT yang
tebu yang tinggal dan bekerja di daerah terlihat dalam penelitian ini.
pesisir (lingkungan dengan suhu tinggi Faktor pekerjaan lainnya yang
yang rendah) mengalami peningkatan kami analisis dalam penelitian ini yaitu
kadar SCr dan eGFR lebih rendah paparan bahan kimia pertanian. Kami
dibandingkan dengan pekerja tebu di

35
https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v13i1.1825
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES DEPKES BANDUNG
Vol 13 No 1 Mei 2021

menemukan bahwa risiko CKDu ini mungkin melibatkan stres oksidatif


meningkat seiring dengan penggunaan lokal dengan peroksidasi lipid terkait,
insektisida selama bertahun-tahun. apoptosis dan nekrosis sebagai
Pada hasil penelitian menunjukkan fenomena umum dalam perjalanan
bahwa lokasi pertanian, IMT dan lama nefrotoksisitas logam ini.22,23
bekerja sebagai petani merupakan Penelitian yang dilakukan oleh
faktor resiko terjadinya penyakit ginjal Valcke et al. tahun 2017 menyimpulkan
kronis yang belum diketahui (CKDu) bahwa penelitian yang ada di banyak
pada petani yang menggunakan negara memiliki penilaian paparan
insektisida 10–19 tahun dan lebih dari pestisida yang masih buruk, dan ada
20 tahun adalah 2,2 dan 2,3 kali lebih kebutuhan untuk penelitian di masa
tinggi dibandingkan dengan petani yang depan tentang penilaian paparan
menggunakan insektisida kurang dari 10 seumur hidup terhadap pestisida
tahun. Kami juga menemukan bahwa spesifik yang relevan terkait CKD dan
risiko CKDu meningkat seiring dengan CKDu.11 Secara keseluruhan,
peningkatan frekuensi penggunaan berdasarkan hasil literatur review ini,
insektisida. Disesuaikan dengan lokasi faktor risiko lingkungan dan pekerjaan
pertanian, jenis pertanian, IMT dan lama CKDu mungkin tidak terbatas pada
bekerja sebagai petani, risiko terjadinya metode pertanian dan paparan
CKDu pada petani yang menggunakan insektisida. Ada banyak faktor risiko
insektisida 2-4 kali per bulan, dan lebih lingkungan dan pekerjaan potensial
dari empat kali per bulan adalah 1,2 dan yang belum kami kaji dalam penelitian
2,3 kali lebih tinggi dibandingkan ini. Oleh karena itu, perlu dilakukan
dengan petani yang lebih jarang penelitian lebih lanjut untuk mengetahui
menggunakan insektisida (2-4 kali per potensi faktor risiko lingkungan dan
musim tanam). Untuk produksi padi di pekerjaan CKDu lainnya. Intervensi
Indonesia, satu musim tanam yang kami rekomendasikan adalah
membutuhkan waktu sekitar tiga sampai mendorong petani untuk rutin
empat bulan. Sebuah studi review oleh mengunjungi puskesmas setempat
Lebov et al. melaporkan bahwa empat untuk memeriksakan kesehatannya,
studi dengan desain yang lebih kuat dan termasuk pengukuran tekanan darah
penilaian paparan menemukan dan detak jantung dan untuk tenaga
hubungan antara pestisida yang kesehatan di puskesmas, kami
berbeda dan CKD / CKDu.11 merekomendasikan untuk melakukan
Penggunaan pestisida yang berlebihan, intervensi dukungan manajemen
metode penanganan dan penyimpanan mandiri pada petani dengan PGK /
yang salah dan juga petani yang relatif CKDu untuk meningkatkan aktivitas
kurang berpendidikan yang perawatan diri petani.24,25,26
menggunakan bentuk pertanian yang
kurang mekanis, meningkatkan kontak
langsung dengan bahan kimia SIMPULAN
11
pertanian. Beberapa agen nefrotoksik
dalam pestisida termasuk kadmium, Literatur review ini menemukan
arsenik, kromium dan logam berat beberapa bukti hubungan antara
lainnya. Paparan kronis terhadap logam paparan pestisida dan penyakit ginjal
berat tersebut dikaitkan dengan nefritis kronis atau penyakit ginjal kronis yang
tubulointerstitial kronis. Mekanisme dengan etiologi yang tidak diketahui,
kerusakan dimulai ketika logam berat lebih jelas dalam studi dengan desain
menumpuk di sel tubulus proksimal, yang lebih kuat dan penilaian paparan
menyebabkan kerusakan fungsional yang lebih baik. Meskipun temuan ini
dan struktural, dan mengakibatkan menambah pengakuan bahwa pestisida
cacat reabsorpsi dan sekretori. Proses tertentu menghasilkan kerusakan ginjal

36
https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v13i1.1825
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES DEPKES BANDUNG
Vol 13 No 1 Mei 2021

akut dan kronis pada manusia, tidak ada R.; Wang, A.Y-M. Chronic kidney
bukti epidemiologi yang kuat bahwa disease: Global dimension and
pestisida adalah penyebab epidemi perspectives. Lancet (2013): 382:
CKDu di Cameroon. Penggunaan 260-272
herbisida di Amerika Serikat 3. Peraza S, Wesseling C, Aragon A,
menunjukkan hasil yang signifikan Leiva R, Trabanino R.A.G.
terhadap terjadinya penyakit ginjal Decreased Kidney Function Among
kronis. Agar pestisida tertentu menjadi Agricultural Workers in El
penyebab utama epidemi yang Salvador. Am. J. Kidney Dis.
besarnya terlihat di Amerika Serikat, (2012):59: 531-540
pestisida yang digunakan oleh petani 4. Almaguer M, Herrera R, Orantes
selama periode waktu yang lama dalam C.M. Chronic Kidney Disease of
keragaman pengaturan pertanian di Unknown Etiology in Agricultural
banyak negara, dapat menimbulkan Communities. MEDICC Rev.
peningkatan paparan faktor resiko (2014): 16: 9-15
pekerjaan atau lingkungan. Namun, 5. Hill N.R, et al. Global Prevalence of
hingga saat ini, belum ada penelitian Chronic Kidney Disease- A
yang dilakukan di daerah endemik Systematic Review and Meta-
CKDu dengan desain yang kuat dan Analysis. PLoS ONE. (2016): 11,
meneliti peran paparan seumur hidup e0158765
terhadap pestisida atau kelompok kimia 6. Hooi L.S, et al. A population-based
tertentu dengan tindakan toksikologi study measuring the prevalence of
serupa, terutama tidak dikombinasikan chronic kidney disease among
dengan paparan panas atau faktor risiko adults in West Malaysia. Kidney Int.
utama lainnya. Oleh karena itu, paparan (2013): 84: 1034-1040
agrokimia nefrotoksik dalam etiologi 7. Indonesia Ministry of Health. Basic
CKDu dan sejauh mana kontribusinya Health Research-Riskesda. Badan
terhadap epidemi CKDu perlu dilakukan Penelitian dan Pengembangan
penelitian lebih lanjut. Kesehatan Kemenkes RI: Jakarta.
Saran yang dapat dilakukan (2013).
adalah bahwa setiap penelitian pestisida 8. Indonesian Renal Registry. 10th
di masa depan harus dilakukan dengan Report of Indonesian Renal
penilaian sebaik mungkin tentang Registry—2017. [Diakses 20 Maret
paparan seumur hidup terhadap 2021]. Available at:
pestisida spesifik yang relevan dan https://www.indonesianrenalregistr
kekuatan yang cukup untuk melihat y.org.
interaksi dengan faktor risiko lain, 9. Weaver, V.M, Fadrowski, J.J, Jaar,
khususnya tekanan panas. B.G. Global dimensions of chronic
kidney disease of unknown etiology
(CKDu): A modern era
DAFTAR RUJUKAN environmental and/or occupational
nephropathy? BMC Nephrol.
1. United State Renal Data System. US (2015): 16: 145.
Renal Data System 2019 Annual 10. Jayasinghe, S. Chronic kidney
Data Report: Epidemiology of disease of unknown etiology should
Kidney Disease in the United States. be renamed chronic agrochemical
[Diakses 25 Maret 2021]. Available nephropathy. MEDICC Rev.
at: (2014): 16: 72–74.
www.udrds.org/2019/view/USRDS 11. Valcke, M.; Levasseur, M.E.; da
_2019_ES_final Silva, A.S.; Wesseling, C. Pesticide
2. Jha, V.;Garcia, G.G,;Iseki, K.; exposures and chronic kidney
Li,Z.;Naicher,S.;Plattner, B.;Saran, disease of unknown etiology: An

37
https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v13i1.1825
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES DEPKES BANDUNG
Vol 13 No 1 Mei 2021

epidemiologic review. Lanka. Int. J. Occup. Environ.


Environmental Health. (2017): 16: Health. (2016): 22: 259–264.
49. 19. Groborz A, Juliszewski T.
12. Statistic Indonesia. [Diakses 15 Comparison of farmers workload by
Maret 2021]. Available at: manual and mechanical tasks on
https://www.bps.go.id/publication/2 family farms. Ann. Agric. Environ.
014/05/05/statistic. Med. (2013): 20: 356–360.
13. Indonesia Ministry of Agriculture. 20. Nerbass F.B, Pecoits-Filho R, Clark
Statistik Prasarana dan Sarana W.F, Sontrop J.M, McIntyre C.W,
Pertanian Tahun 2011–2015 Moist L. Occupational heat stress
(Agricultural Infrastructure and and kidney health: From farms to
Facilities Statistic 2011–2015). factories. Kidney Int. Rep. (2017):
Direktorat Jenderal Prasarana dan 2: 998–1008.
Sarana Pertanian Kementerian 21. García-Trabanino R, Jarquín E,
Pertanian Republik Indonesia: Wesseling C, Johnson R.J,
Jakarta, Indonesia. (2015): 59–76. González-Quiroz M, Weiss I, Glaser
14. Faqih A dan Boer R. Fenomena J, José V.J, Stockfelt L, Roncal C, et
Perubahan Iklim di Indonesia. In al. Heatstress, dehydration, and
Politik Pembangunan Pertanian kidney function in sugarcane cutters
Dalam Menghadapi Perubahan in El Salvador—A cross-shift study
Iklim (IAARD) Press: Jakarta, of workers at risk of Mesoamerican
Indonesia. (2013): 11–28. nephropathy. Environ. Res. (2015):
15. Lucas R.A, Epstein Y, Kjellstrom T. 142: 746–755.
Excessive occupational heat 22. Brook, D. Final Scoping Study
exposure: A significant ergonomic Report—Epidemiology of Chronic
challenge and health risk for current Kidney Disease in Nicaragua.
and future workers. Extrem. Physiol Boston University School of Public
Med. (2014): 3: 14. Health: Boston, MA: USA. (2009).
16. Mc. Clean M, Laws R, Ramirez 23. Sabolic, I. Common mechanisms in
Rubio O, Brooks D. Industrial nephropathy induced by toxic
hygiene/ occupational health metals. Nephron Physiol. (2006):
assessment: Evaluating potential 104: 107–114.
hazards associated with chemicals 24. Mazoteras-Pardo V, Becerro-De-
and work practices at the Ingenio Bengoa-Vallejo R, Losa-Iglesia
San Antonio (Chichigalpa, M.E, López D, Rodríguez-Sanz D,
Nicaragua). Boston University Casado-Hernández I, Calvo-Lobo
School of Public Health. (2010). C, Palomo-López P. QardioArm
Available at: Upper Arm Blood Pressure Monitor
http://www.caoombudsman.org/cas Against Omron M3 Upper Arm
es/document/links/documents/FIN Blood Pressure Monitor in Patients
ALIHReportAUG302010- With Chronic Kidney Disease: A
ENGLISH.pdf. Validation Study According to the
17. Mesnage R, Arno M, Costanzo M, European Society of Hypertension
Malatesta M, Séralini G-E, International Protocol Revision. J.
Antoniou M.N. Transcriptome Med. Internet Res. (2019): 21:
profile analysis reflects rat liver and e14686.
kidney damage following chronic 25. Mazoteras-Pardo V, Becerro-De-
ultra-low dose Roundup exposure. Bengoa-Vallejo R, Losa-Iglesias
Environ Health. (2015):14:70. M.E, López D, Calvo-Lobo C,
18. Rajapakse S, Shivanthan M.C, Rodríguez-Sanz D, Eva María
Selvarajah M. Chronic kidney Martínez-Jiménez E.M, Palomo-
disease of unknown etiology in Sri López P. An Automated Blood

38
https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v13i1.1825
JURNAL RISET KESEHATAN
POLTEKKES DEPKES BANDUNG
Vol 13 No 1 Mei 2021

Pressure Display for Self- management support interventions


Measurement in Patients with for people with comorbid diabetes
Chronic Kidney Disease (iHealth and chronic kidney disease: A
Track): Device Validation Study. systematic review and meta-
JMIR Mhealth Uhealth. (2020): 8: analysis. Syst. Rev. (2018): 7: 84.
e14702.

26. Zimbudzi E, Lo C, Misso M.L,


Ranasinha S, Kerr P.G, Teede H.J,
Zoungas S. Effectiveness of self-

39
https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v13i1.1825

You might also like