Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 52
PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA RENCANA KERJA PERANGKAT DAERAH TAHUN 2022 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA YOGYAKARTA 2021 BABI PENDAHULUAN Berdasarkan Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 124 Tahun 2020 Tentang Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, Dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Pada Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Umum Daerah Kota Yogyakarta merupakan unit organisasi bersifat khusus yang memiliki cotonomi dalam pengelolaan keuangan dan barang milk daerah, kepegawaian serta kearsipan, Sebagai rumah sakit milk Pemerintah Kota Yogyakarta, Rumah Sakit Umum Daerah Kota Yogyakarta menyediakan sarana kesehatan untuk pelayanan Kesehatan rawat inap, rawat jalan, pelayanan penunjang pemeriksaan, pelayanan gawat darurat, serta tindakan medik yang dilaksanakan selama 24 jam melalui upaya Kesehatan perorangan dalam penyelenggaraan pelayanan rumah sakit. Dengan demikian, rumah sakit harus selalu melakukan upaya peningkatan mutu pelayanan umum dan pelayanan medik. Dalam perkembangannya, rumah sakit telah berubah menjadi suatu institusi yang sangat kompleks sehingga memerlukan suatu manajemen yang baik. Upaya peningkatan mutu pelayanan kesehatan dapat diartikan keseluruhan upaya dan kegiatan secara komprehensif dan integrative yang menyangkut struktur, proses, outcome secara objektif, sistematik dan berlanjut memantau dan menilai mutu dan kewajaran pelayanan terhadap pasien, menggunakan peluang untuk meningkatkan pelayanan pasien, dan memecahkan masalah-masalah yang muncul sehingga pelayanan yang diberikan di rumah sakit berdaya guna dan berhasil guna. Pengelolaan rumah sakit, baik dari aspek manajemen maupun operasional dituntut_ untuk semakin berkembang seiring dengan meningkatnya tuntutan pelayanan. Pengelolaan rumah sakit yang baik bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu dan biaya pelayanan kesehatan terkendali sehingga diharapkan beryjung pada kepuasan pasien. Peningkatan mutu pelayanan Kesehatan di rumah sakit perlu didukung oleh sumber daya yang dimiliki meliputi sumber daya manusia, sarana, prasarana, peralatan medis, dan ‘anggaran rumah sakit yang memadai. Pada tahun 2015 Rumah Sakit Umum Daerah Kota Yogyakarta ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan regional sesuai dengan Surat Keputusan Direktur rl Jenderal Bina Upaya Kesehatan No. H.K. 02.03/1/0363/2015 tentang Penetapan Rumah Sakit Rujukan Provinsi dan Rumah Sakit Rujukan Regional. Maka menjadi tantangan tersendiri bagi RSUD Kota Yogyakarta yang menjadi salah satu dari 184 (seratus delapan puluh empat) Rumah Sakit yang ditetapkan sebagai Rumah Sakit Rujukan Regional. Rumah Sakit Rujukan Regional sebagaimana yang dimaksud pada keputusan tersebut adalah: 1. Menjadi rumah sakit rujukan sebagai pengampu rujukan medik dan transfer of knowledge dari rumah sakit dibawahnya sesuai ketentuan yang beriaku. 2. Menjalin kerjasama dengan rumah sakit rujukan nasional dan/atau antar rumah sakit rujukan terutama dalam pemenuhan kebutuhan sumber daya 3. Mengembangkan layanan unggulan spesialistik sesuai klasifikasi dan jenis Tumah sakit serta analisa setempat untuk rumah sakit rujukan regional 4, Mengembangkan sarana, prasarana dan peralatan penguatan sebagai rumah sakit rujukan dengan prioritas penguatan IGD, IBS, ICU, ICCU, NICU, PICU dan tempat tidur kelas Il serta layanan ambulans untuk penguatan SPGDT (Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu). Rumah Sakit Umum Daerah Kota Yogyakarta adalah rumah sakit tipe B Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) dengan penetapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK BLUD) secara penuh melalui keputusan Walikota Yogyakarta No.423/KEP/2007 tanggal 21 September 2007 dan Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Kota Yogyakarta. Oleh karena itu dinarapkan pengelolaan suatu Badan Layanan Umum dapat menjadi lebih responsif dan agresif dalam menghadapi tuntutan masyarakat dengan memberikan pelayanan prima yang efektif dan efisien namun tidak meninggalkan fungsi sosiainya. 14, Latar Belakang Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah (Renja OPD) merupakan dokumen perencanaan Organisasi Perangkat Daerah yang memuat kebijakan, program, dan kegiatan sebagai arah dan acuan dalam kebijakan pembangunan 12 kesehatan. Penyusunan Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah mengacu pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Yogyakarta yang telah mengakomodir program Organisasi Perangkat Daerah (OPD), lintas OPD, dan program kewilayahan. Rumah Sakit Umum Daerah Kota Yogyakarta sebagai unit organisasi bersifat khusus dibawah Dinas Kesehatan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta sesuai dengan Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 124 Tahun 2020 maka dalam hal penyusunan Rencana Kerja harus senyampang dan menjadi bagian dari Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta. Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2022 ini berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang berlaku dengan melakukan pemetaan (mapping) terhadap nomenklatur program dan kegiatan dalam RPJMD dengan program, kegiatan dan sub kegiatan, untuk kemudian dilakukan perubahan dengan nomenklatur perencanaan pembangunan daerah sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 dan RPJMN 2020-2024. Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Yogyakarta tahun 2022 mengusung tema “Peningkatan Infrastruktur dan Perekonomian Berbasis Pariwisata untuk Kesejahteraan Masyarakat’ dengan prioritas pada peningkatan kualitas SDM, peningkatan infrastruktur dan Pembangunan wilayah, peningkatan perekonomian, serta pemantapan kineria aparatur dan birokrasi. Sedangkan visi RPJMD Kota Yogyakarta tahun 2017 - 2022 adalah “Meneguhkan Kota Yogyakarta Sebagai Kota Nyaman Huni dan Pusat Pelayanan Jasa Yang Berdaya Saing Kuat Untuk Keberdayaan Masyarakat Dengan Berpijak Pada Nilai Keistimewaan’. Berdasar pada visi tersebut telah ditetapkan 13 sasaran dan target, Rumah Sakit Umum Daerah kota Yogyakarta masuk ke dalam sasaran 8 yaitu sasaran harapan hidup masyarakat meningkat dengan target tahun 2022 sebesar 74,66%. Dalam penyusunan Rencana Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kota Yogyakarta tahun 2022 ini dilakukan melalui perencanaan yang bersifat bottom-up berdasarkan masukan dari setiap unit kegiatan di lingkungan rumah sakit sebagai ujung tombak pelayanan. Kegiatan yang direncanakan disesuaikan dengan prioritas pelayanan dan kebutuhan rumah sakit. Dokumen Rencana Kerja ini merupakan dokumen perencanaan tahunan yang bersifat indikatif dan memuat 13 berbagai program dan kegiatan yang akan dilaksanakan secara langsung oleh Rumah Sakit Umum Daerah Kota Yogyakarta sekaligus sebagai pedoman dalam menyusun Rencana Belanja dan Anggaran (RBA) RSUD Kota Yogyakarta Tahun 2022. Selaras dengan Program Pembinaan Upaya Kesehatan yang tercantum dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015 Tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019, yaitu meningkatnya akses pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang berkualitas bagi masyarakat; maka Visi RSUD Kota Yogyakarta untuk tahun 2017-2022 adalah : “TERWUJUDNYA RUMAH SAKIT RUJUKAN REGIONAL YANG PRIMA BERBASIS KESELAMATAN PASIEN DAN WAHANA PENDIDIKAN BERKOMPETEN” yang ditetapkan sebagai penjabaran Visi tersebut adalah : “Mewujudkan pelayanan Rumah Sakit sesuai standar,berbasis keselamatan pasien, dan Rumah Sakit sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelatihan, dan pengembangan” Secara spesifik, program dan kegiatan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Yogyakarta disesuaikan dengan Sasaran yang tercantum pada Program Pembinaan Upaya Kesehatan Rujukan pada Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2014-2019, yaitu tersedianya fasiltas pelayanan kesehatan rujukan berkualitas yang dapat dijangkau oleh masyarakat. Seiring dengan hal tersebut, Rumah Sakit Umum Daerah Kota Yogyakarta yang telah ditetapkan sebagai Rumah Sakit Rujukan Regional untuk wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta diharapkan mampu menjadi pengampu rujukan medik dan transfer of knowledge dari rumah sakit di bawahnya sesuai ketentuan yang beraku. 4.2.Landasan Hukum a. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; b. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit; 14 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata cara Penyusunan, Pengendaiian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; |. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 Tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerahdan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah; Peraturan kementerian Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 Tentang Badan Layanan Umum Daerah; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 Tentang Kiasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah; Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1045/MENKES/PER /XI/2006 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit di Lingkungan Departemen Kesehatan; Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi dan Periinan Rumah Sakit Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Saki, Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 1214/Menkes/SK/Xl/2007 tentang Peningkatan Kelas Rumah Sakit Jogia Milk Pemerintah Daerah Kota Yogyakarta; Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 772IMENKES/SK/VU/2002 tentang Pedoman Peraturan internal Rumah Sakit; Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/MENKES/52/2015 Tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019; . Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/MENKES/391/2014 Tentang Pedoman Penetapan Rumah Sakit Rujukan Regional; Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.03/1/0233/2014 tentang Penetapan RSUD Kota Yogyakarta sebagai Rumah Sakit Pendidikan; Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan Nomor HK.02.03/1/0363/2015 Tentang Penetapan Rumah Sakit Rujukan Provinsi dan Rumah Sakit Rujukan Regional; . Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Pembentukan, Susunan, Kedudukan dan Tugas Pokok Lembaga Teknis Daerah Kota Yogyakarta; |. Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 124 Tahun 2020 Tentang Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, Dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Pada Dinas Kesehatan. Surat Edaran Walikota Yogyakarta Nomor 050/349/SE/2021 Tentang Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan Penyusunan Rencana Kerja Perangkat Daerah Tahun 2022 1.3. Maksud dan Tujuan 1 Maksud Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Kota Yogyakarta Tahun 2022 ini disusun sebagai pedoman bagi seluruh personil organisasi dan pihak-pihak yang terkait dalam rangka mewujudkan tujuan yang hendak dicapai di tahun 2022. Tujuan Tujuan disusunnya Rencana Kerja Rumah Sakit Umum Daerah kota Yogyakarta Tahun 2022 ini adalah : © Tujuan Umum Dengan tersusunnya Rencana Kerja ini, maka diharapkan akan: a. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan manajemen Rumah Sakit yang transparan, efektif dan efisien, responsif serta berkeadilan, dengan tersedianya rencana kerja sebagai pedoman arah dan tujuan yang pasti, b. Memantapkan pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi sebagai wujud pertanggungjawaban dalam pencapaian visi, misi, tujuan rumah sakit 1-6 ©. Mengembangkan pola pikir sumber daya manusia dan manajemen Tumah sakit kepada sikap dan tindakan yang berorientasi pada koridor perencanaan yang telah ditetapkan. d. Tercapainya Efektifitas dan Efisiensi dalam penggunaan sumber daya yang ada guna terwujudnya visi, tercapainya misi dan tujuan pembangunan. © Tujuan Khusus a. Tersusunnya Program, Rencana Kegiatan, dengan indikator-indikator program dan kegiatan yang akan dicapai, sumber-sumber pembiayaan/dana yang diperlukan, Tatakala Kegiatan dengan jelas, terinci dan terstruktur, sehingga dapat diwujudkannya visi, dan tercapainya misi yang diinginkan pada waktu yang telah direncanakan. b. Dikenali dan dapat diantisipasinya kelemahan, tantangan serta hambatan yang akan dihadapi dalam pelaksanaan Rencana Kerja sehingga dapat menyusun strategi pemecahan masalah dengan tepat. 1.4, Sistematika Penulisan Menguraikan pokok bahasan dalam Rencana Kerja Organisasi Perangkat Daerah serta susunan garis besar isi dokumen terdiri dari: BAB | PENDAHULUAN 1.1, Latar Belakang 1.2. Landasan Hukum 1.3, Maksud dan Tujuan 1.4, Sistematika Penulisan BAB II HASIL EVALUASI RENJA PERANGKAT DAERAH TAHUN LALU 2.1 Evaluasi Pelaksanaan Renja Perangkat Daerah Tahun Lalu dan Capaian Renstra Perangkat Daerah 2.2 Analisis Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah 2.3 Isu-su Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah 2.4 Review terhadap Rancangan Awal RKPD 2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat BAB IIl TUJUAN DAN SASARAN PERANGKAT DAERAH 3.1 Telaah terhadap Kebijakan Nasional 3.2 Tujuan dan Sasaran Renja Perangkat Daerah 3.3 Program dan Kegiatan BAB IV RENCANA KERJA DAN PENDANAAN PERANGKAT DAERAH BABV PENUTUP 24 BABII HASIL EVALUASI RENJA PERANGKAT DAERAH TAHUN LALU Evaluasi Pelaksanaan Renj Capaian Renstra Perangkat Daerah Pelaksanaan Rencana Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Tahun 2020 berdasarkan tugas pokok, fungsi dan urusan dalam menyelenggarakan urusan pemerintah daerah dibidang kesehatan dengan Visi dalam Rencana Strategi Bisnis (Renstra) tahun 2017-2022 adalah: "TERWUJUDNYA RUMAH SAKIT RUJUKAN REGIONAL YANG PRIMA BERBASIS KESELAMATAN PASIEN DAN WAHANA PENDIDIKAN BERKOMPETEN” Misi yang ditetapkan sebagai penjabaran Visi tersebut adalah : “Mewujudkan pelayanan RS sesuai standar,berbasis keselamatan pasien, dan RS sebagai wahana pendiikan, penelitian, pelatinan, dan pengembangen” Berikut ini hasil evaluasi pelaksanaan Rencana Kerja tahun 2020 dan capaian Renstra I-l Tabel 2.1 Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja Perangkat Daerah dan Pencapaian Renstra Perangkat Daerah s/d Tahun 2020 A z z = a 7 Pi a oxser]_—[ a Naa a Fan [— veaangon | Fa [tense | fe [tena [erage [Pat [eng [Reve leattertsen —|enapatylaton Jemanssveioge —|minmalz0jimper | SOX 29% " sso 10% ax emeeorenre| ee a 2 2 20% ou reat sytem) Jesatontpays——|Opeasioa Poonam eer cont laaee s2buten|26:16400000| rrasioreas] 12, | ssnasoass | 22, | r2seasrse2| 100% | raasx |, ao JagntanPondtang —|Poayarantosehaan Jrsyenannesehaten |ASRubtanyeresessi | sony | s9.957706368| samaazs.ma2e| som | soansesas00 sasunsa7.c02| 0,008 | 22.776 |100%| Jintantomansaie |andae ° fem | sis 1-2 Tax [ —newsresn [tak [Reve —[ Fak | —temnpnn | rok [ —ievargen |e Deosngen [ae] evar Peogmangsn Siam santa gmegaies |? a ett sem) lantanteneaaae Tanne U3 7 [ognan Rina Jrwingen Praia un organ [sostanbonyaen [cs enunjangurcen fegatenremeinerson fenenPeningtaten Berdasarkan tabel 2.1 diatas, dari ketiga indikator program, semua indikator program dapat mencapai target yang telah ditentukan. Namun demikian, pada tahun 2020 telah dilakukan reviu Renstra perubahan target indikator program, yaitu pada indikator Persentase karyawan mendapatkan pelatihan minimal 20 jam per tahun. Target yang semula 45% diturunkan menjadi 8% dikarenakan kondisi yang disebabkan karena pandemi Covid-19, Sejalan dengan dilakukannya reviu Renstra tahun 2020, RSUD Kota Yogyakarta tetap mencari alternatif pencapaian target pelatihan/peningkatan SDM dengan metode yang lebih tepat (metode daring) dan In House Training, walaupun ada kemungkinan beberapa pelatihan/peningkatan mutu SDM tidak dapat dilaksanakan dengan metode daring. ‘Sementara, dari dua indikator lain yaitu Persentase sarana prasarana dan peralatan kesehatan sesuai standar rumah sakit rujukan regional kelas B Pendidikan dan Pengembangan Sistem Informasi Rumah Sakit Terintegrasi (Integrated Health System) tidak mengalami banyak hambatan dalam percapaiannya. Namun demikian, pada tahun 2020 dilakukan pembaharuan SIM RS di RSUD Kota Yogyakarta dan mulai diaplikasikan pada pertengahan tahun 2021 sehingga besar kemungkinan adanya perbedaan perhitungan formula indikator pada indikator Pengembangan Sistem Informasi Rumah Sakit Terintegrasi (Integrated Health System) untuk tahun-tahun berikutnya. Adapun faktor-faktor pendorong tercapainya realisasi yang melebihi target tersebut antara lain adalah sebagai berikut 1. Dengan ditetapkannya perpanjangan masa tanggap darurat bencana non alam COVID- 19 sampai dengan saat ini oleh pemerintah, maka beberapa kegiatan yang bersifat mendukung pencegahan dan penanganan COVID-19 dapat dilakukan percepatan dalam proses pengadaannya. 2. Kebutuhan pelayanan penanganan Covid-19 mendorong rumah sakit untuk lebih mengutamakan belanja-belanja yang terkait langsung dengan penanganan kesehatan. 3. Kebutuhan akan pengembangan SIM RS yang akan diterapkan pada pertengahan tahun 2021 sehingga sarana dan prasarana pendukung untuk dapat dipenuhi pada tahun 2020. 4, Kebutuhan untuk memperbaiki tampilan fisik/bangunan rumah sakit agar lebih menarik ILS 2.2 Analisis Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah Pencapaian Kinerja Pelayanan Dengan ditetapkannya status masa tanggap darurat bencana non alam COVID-19 oleh pemerintah pada bulan Maret 2020 memaksa Rumah Sakit untuk membatasi jumlah kunjungan pasien umum dengan tujuan untuk meminimalisir potensi penularan COVID-19, hal ini berdampak pada penurunan jumiah Kunjungan pasien ke Rumah Sakit. Kinerja pelayanan RSUD Kota Yogyakarta tahun 2020 sebagai berikut 1) Rawat Darurat Pelayanan rawat darurat di Instalasi Gawat Darurat dilakukan oleh SDM yang terlatih sesuai dengan bidang keahliannya, antara lain : a) Dokter bersertiikat ATLS, ACLS dan GELS b) Perawat Terlatih PPGD ©) Instruktur PPGD d) Ambulance 118 Berikut jumiah kunjungan di Instalasi Gawat Darurat dalam tahun 2020 Grafik 1 Jumiah Kunjungan Pasien |GD Periode: Januari s.d. Desember 2020 3.000 2500 TT Jan Feb Mar a Mei jun Jul (Okt Nov Des ‘= Jumlah Pasien Rujukan vow nu sJumiah See Tee 828 839 939 934 763 978 1.029 940 Jumlah Kunjungan IGD _2.2032.1102.5241.088 859 870 956 951 780 948 1.083 951 SJumlah Pasion Rujukan —sJumlah Paslen Non Rujukan © Jumlah Kunjungan 1GD ‘Sumber : Data Rekam Medis RSUD Kota Yogyakarta tahun 2020, diolah 16 Pada periode Januari sampai dengan Desember 2020, kunjungan pasien IGD cenderung mengalami penurunan dengan kunjungan tertinggi berada di bulan Maret 2020 (2.524) dan kunjungan terendah terjadi di bulan September 2020 (780). Dari seluruh kunjungan pasien di IGD masin didominasi oleh Pasien Non Rujukan. Kunjungan pasien Non Rujukan tertinggi teriadi pada bulan Maret 2020 (2499) dan terendah pada bulan September 2020 (763). Dari seluruh kunjungan IGD, pasien non rujukan lebih mendominasi jumlah kunjungan dengan persentase sebesar 98,21% dan pasien rujukan sebesar 1,79% dari total 15.283, kunjungan. Grafik 2. Jumlah Kunjungan Pasien IGD per Kasus Periode: Januari s.d. Desember 2020 Kunjungan IGD Per Kasus ‘Sumber : Data Rekam Medis RSUD Kota Yogyakarta tahun 2020, diolah Kunjungan pasien IGD pada periode bulan januari sampai dengan bulan desember 2020 berdasarkan kasus didominasi oleh pasien penyakit dalam yakni 56.40% dari total kunjungan pasien IGD. 2) Rawat Jalan Grafik 3. Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan Periode : Januari - Desember 2020 Kunjungan Pasien Rawat Jalan 2.000 2.000 7.000 6.000 s.000 14000 a aa = WR ° Wa Jan Feb Mar Apr Mel Jun Jul Agu Sep Okt Nov. Des ‘= Kunjungan Baru 3.812 3.168 2.665 930 737 1.673 1.906 2.005 3.409 1895 2486 1543, sm Kunjungan Lama 4.316 4.235 3.795 2.914 2.610 3.409 3.863 4.077 4.034 3914 4597 3439 umiah Kunjungan 8.128 7.403 6 460 3.844 3.347 5,082 5.769 6,082 7.443 5,809 8,088 4.982 s:Kunjungan Barus Kunjungen Lama sJumlah Kunungan ‘Sumber : Data Rekam Mecis RSUD Kota Yogyakarta tahun 2020, diolah Kunjungan pasien rawat jalan pada periode Januari sd. Desember 2020 cenderung mengalami penurunan. Jumiah Kunjungan pasien rawat jalan tertinggi terjadi pada bulan Januari 2020 (8128) dan terendah terjadi pada bulan Mei 2020 (3347). 1-8 Grafik 4. Jumlah Kunjungan Pasien Rawat Jalan per Klinik Bulan Januari - Desember 2019 ve TT 11.443 Penyakit Calon Te 11.272 Check) TT 2.615 Onkol TT 7.763 Kerdiclog ATA 6.058 Syarat A 3.987 Kulit dan Kelamin A 3.898 Mata GE 3.657 Gigi dan Mulut resem 3.416 Orthopedi RAEN 2.426 THT RE 1.987 Urologi ERNE 1.961 Obsgyn [ER 1.665 Bedah [EME 1.563 Kesehatan Anak Hl 1.202 ‘Akupuntur Medis i 915 Hemato-Onkologi 435, Perjanjian /Eksekutif_ | 102 Digestive | 54 Home care 9 Melati 3 Mawar 0 © — 2.000 4,000 6.000 8.000 10.000 12.000 14.000 ‘Sumber : Data Rekam Medis RSUD Kota Yogyakarta tahun 2020 Dalam periode tahun 2020, ada 3 Klinik dengan jumlah kunjungan tertinggi yaitu Kinik Jiwa 11.443, Klinik Penyakit Dalam 11.271 dan Kiinik MCU 8.615. Klinik 19 Jiwa menempati jumlah tertinggi karena selama tahun 2020 melayani surat keterangan sehat untuk keperluan pendaftaran CPNS. Kunjungan terendah ada pada Klinik melati sebanyak 3 pasien. Klinik melati adalah Klinik yang melayani pemeriksaan HIV-AIDS. Pada masa pandemi ini kunjungan rawat jalan ‘mengalami penurunan yang signifikan dikarenakan adanya anjuran pemerintah untuk meminimaikan kunjungan ke fasiitas kesehatan dan adanya ketakutan masyarakat terhadap penularan virus corona. 3) Pelayanan Rawat Inap Grafik 5. Perbandingan 5 (lima) Tahun Pelayanan Rawat Inap Grafik Barber Johnson : Length of Stay ( LOS ) (hari) o 1 2 3 #4 5 6 7 6 98 W ‘Turn Over Interval ( TO!) (hari) ‘Sumber : Data Rekam Medis RSUD Kota Yogyakarta tahun 2020 1-10 Grafik barber Johnson merupakan salah satu tolok ukur dalam melihat efisiensi penggunaan tempat tidur di rumah sakit. Dalam kurun waktu § tahun terakhir (2016 s.d. 2020), titik performance pelayanan rawat inap di RSUD Kota Yogyakarta belum berada pada daerah efisien. Pada Tahun 2020, gratfik Barber Johnson tersebut memperiihatkan bahwa nilai efisiensi pengelolaan tempat tidur di RSUD Kota Yogyakarta menjauhi daerah efisien apabila dibandingan dengan tahun sebelumnya — ] BOR LOS TOL BIO. | Tahun (Dalam %) | (Dalam Hari) | (Dalam Hari) | (Dalam Kali) | Tahun 2020 35.69 4.04 7.68 30.67 Tahun 2019 | 50.47 _ 43 8375 | Tahun 2018 | 6 3.80 46.49 Tahun 2017 56.48 3.14 50.66 Tahun 2016 53.56 | 3.48 | 49.01 |__Nilai Ideal 60-85% | 69 13 40-50 ‘Sumber : Data Rekam Medis RSUD Kota Yooyakarta tahun 2020 Berdasarkan tabel tersebut di atas, Nilai BOR, LOS, TOI, dan BTO RSUD Kota Yogyakarta untuk periode Tahun 2020 tidak berada pada nilai ideal Grafik 6. Indikator GDR & NDR Periode: Januari s.d. Desember 2020 100 80 nm Cy 50 40 30 20 10 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Sep Okt Nov Des son enor {near (GDR) Linear (NDR) ‘Sumber : Data Rekam Medis RSUD Kota Yogyakarta tahun 2020, diolah Ul Standar nilai ideal GDR oleh Depkes adalah sebesar kurang dari 45 permil. Nilai GDR pada periode Januari sampai dengan Desember 2020 di RSUD Kota Yogyakarta mayoritas melebihi nilai ideal, nilai GDR tertinggi terjadi pada bulan November 2020 yaitu sebesar 92 permil Sedangkan standar nilai ideal untuk nilai NDR adalah kurang dari 25 permil Nilai NDR pada periode Januari sampai dengan Desember 2020 di RSUD Kota Yogyakarta mayoritas melebihi nilai ideal, nilai NDR tertinggi terjadi pada bulan November yaitu sebesar 54 permil 4) Pelayanan Penunjang a) Kegiatan Laboratorium Grafik 7, Jumlah Pemeriksaan Laboratorium Periode: Januari s.d. Desember 2020 35000 30411 30417 30337 5 a) fra ss po i 23 | nse? om ree ype 38021 | ars é g 15000 136832584 4 a7 i a iid 3 10000 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul gust Sep Okt Nop ‘Sumber :Data Rekam Medis RSUD Kota Yogyakarta tahun 2020 Jumlah pemeriksaan Labolatorium pada periode Januari s.d. Desember 2020 cenderung mengalami penurunan. Jumlah Pemeriksaan Laboratorium tertinggi terjadi pada bulan Februari sebesar 30.417 dan terendah terjadi pada bulan Mei sebesar 11.171 M12 b) Kegiatan Radiologi Grafik 8 Jumiah Pemeriksaan Radiologi Periode: Januari s.d. Desember 2020 2500 2000 ‘=Radiodiagnostic(DR) mFotoGigi =CTSan #USG ‘Sumber :Data Rekam Medis RSUD Kota Yogyakarta tahun 2020 uratan | Jan | rev | otar | Apr | met | Jun | sut | age | sep | ons | Nop | Des Fao Gig wlasfolo fols{ultis| is [v[a|n Sean mlololol[wlo|nlwl s | | [os uso iz [200 [vw [26 [x0 [i [ue [in [ss [om [on [si Pada bulan januari sampai dengan desember 2020, jumlah pemeriksaan radiologi_mengalami penurunan seiring dengan menurunnya jumiah kunjungan pasien 1-13 ©) Kegiatan Rehabiltasi Medis Grafik 9 Jumiah Kunjungan Rehabiltasi Medis Periode: Januari s.d. Desember 2020 ‘Sumber: Data Rekam Medis RSUD Kota Yogyakarta tahun 2020, diolah Pelayanan Rehabilitasi Medis yang dilakukan di RSUD Kota Yogyakarta terdiri dari tindakan Fisioterapi, Okupasi Terapi dan Terapi Wicara. Tindakan Fisioterapi selama tahun 2020 mengalami penurunan di bulan april dan mei dikarenakan menurunnya jumlah kunjungan pasien seiring dengan ditetapkannya status masa darurat COVID-19 pada bulan maret 2020. Jumlah pasien kembali menunjukkan kenaikan pada bulan juli hingga desember 2020. Hampir sama dengan tindakan fisioterapi, pelayanan okupasi terapi dan terapi wicara juga mengalami penurunan pada bulan yang sama. 1-14 d) Kegiatan Farmasi Grafik 10. Jumlah Pelayanan Farmasi Periode: Januari s.d. Desember 2020 ‘30000 70000 160000 0000 40000 30000 20000 10000 ° Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des ‘sami Resep yg ditulis di RS & diterima di Inst Farmasi ‘mw Resep yang clayani di Rumah Sakit ‘Sumber : Data Rekam Medis RSUD Kota Yogyakarta tahun 2020, diolah Pada periode januari sampai dengan desember 2020, jumlah resep yang ditulis di RS mengalami penurunan. Jumlah resep yang ditulis di RS tertinggi terjadi pada bulan Januari 2020 sebesar 68.608 dan terendah terjadi pada bulan Mei 2019 sebesar 31.659. Sedangkan jumlah resep yang dilayani di RS tertinggi terjadi pada bulan Januari 2019 (67.406) dan terendah terjadi pada bulan Juni 2019 (30.926). I-15 e) Kegiatan Kamar Operasi Grafik 11. Jumlah Tindakan Operasi di IBS Periode : Januari s.d. Desember 2020 250 229 203 200 186 150 108 105 16 | liltti : iii ° Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des ‘= Jumiah Tindakan Operasi di 18S ‘Sumber : Data Rekam Medis RSUD Kota Yogyakarta tahun 2020 Jumlah tindakan operasi di Instalasi Bedah Sentral mengalami penurunan selama periode januari sampai desember 2020. Jumlah tindakan Operasi tertinggi teriadi pada bulan Januari 2020 sebesar 229 dan terendah terjadi pada bulan Mei sebesar 43 Grafik 12. Jumlah Kegiatan Operasi Berdasarkan Spesialisasi Periode : Januari s.d, Desember 2020 Kedah Orthop TT 419 Urologi eee 223, Digestive SEE 193 Gigidan Mulut Same 152 | Obstetri dan Ginekologi amammmmmmmn 139 Bedah Umum essen 134 Mata mem 97 Kardiovaskuler jams 42 Laintain fam 26 THT 6 Onkologi | 4 ° 100 200 «300-400-500 Jumlah Tindakan Operast ‘Sumber : Data Rekam Medis RSUD Kota Yogyakarta tahun 2020 11-16 Apabila dilihat dari jumlah kegiatan operasi berdasarkan spesialisasinya, jenis tindakan operasi tertinggi pada periode Januari s.d. Desember 2020 yaitu bedah Orthopedi 419 (29%), Bedah Urologi 223 (16%) dan Digestive 193 (13%). f) Kegiatan Bank Darah Grafik 13. Jumlah Pemakaian Darah di BDRS Periode : Januari s.d. Desember 2020 346 Ben 337 300 281 253 250 240 232231 za 206 200 184 150 100 st Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agust Sep Okt Nop Des "= Pemakaian Darah di BDRS ‘Sumber :Data Rekam Medis RSUD Kota Yogyakarta tahun 2020 Pada periode januari sampai dengan Desember 2020, jumlah pemakaian darah di Bank Darah Rumah Sakit mengalami penurunan. Jumlah pemakaian darah terendah terjadi pada bulan Mei 2020 yaitu sebesar 184, sedangkan yang tertinggi terjadi di bulan Januari sebesar 346. U-17 9) Kegiatan Pelayanan Penunjang Lain Grafik 14. Jumlah Kunjungan Pelayanan Penunjang Lain Periode : Januari s.d. Desember 2020 ] l 1 li ‘Tindakan Hemodiaisis 909 wPemerksaanEEG 77 0 0 0 0 0 ) 1 Pemeriksaan c 733 448 308 511 583 551 1074 547.5 sm Audiomett 61 0 0 0 0 0 0 a Kemotera 97 91 94 9 99 97 103 104 101 109 96 Endoscopy 3 0000000 ‘Sumber :Data Rekam Medis RSUD Kota Yogyakarta tahun 2020, diolah Kegiatan pelayanan penunjang lain di RSUD Kota Yogyakarta antara lain yaitu Tindakan Hemodialisa, Pemeriksaan EEG, Pemeriksaan EKG, Audiometri, Kemoterapi, dan Endoscopy. Dari grafik terlinat jumlah kunjungan setiap bulan pelayanan pada masing-masing pelayanan penunjang lainnya. 2. Pencapaian Kinerja Keuangan RSUD Kota Yogyakarta yang telah ditetapkan untuk menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan BLUD yang diberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menjalankan praktek-praktek bisnis yang sehat dalam rangka meningkatkan pelayanan. Fleksibilitas yang diberikan tersebut antara lain pengelolaan penerimaan pendapatan yang langsung dapat digunakan untuk membiayai kebutuhan operasional rumah sakit. Berdasarkan data kunjungan pasien dan cara bayar, pendapatan Rumah Sakit paling tinggi berasal dari pasien BPJS Kesehatan (JKN). Maka dari itu kineria 1-18 Penerimaan pendapatan dipengaruhi oleh pembayaran kiaim pasien BPJS Kesehatan (JKN). Sedangkan pembayaran dari pasien umum maupun penjaminan lainnya cenderung mengalami penurunan. Hal ini disebabkan oleh adanya ketentuan peraturan perundangan terkait Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang mengamanatkan bahwa seluruh penduduk di wilayah RI harus mengikuti program jaminan kesehatan nasional maupun jaminan ketenagakerjaan terhitung sejak tahun 2014. Presentase jumlah kunjungan pasien berdasarkan cara bayar sebagai berikut : Persentase Jumlah Kunjungan Pasien Berdasarkan Cara Bayar Pada Tahun 2020 Cara Bayar | Rawatatan | 1GD Rawat inap JKN 57% 54% 82% Umum 42% 45% 16% Lainnya 1% 1% 2% ‘Sumber : Data Rekam Medis RSUD Kota Yogyakarta, diolah Dari data kunjungan pasien berdasarkan cara bayar di RSUD Kota Yogyakarta terlihat bahwa kunjungan pasien rawat jalan, IGD maupun rawat inap didominasi oleh pasien JKN. Berikut ini data yang menunjukkan keseluruhan penerimaan pendapatan RSUD Kota Yogyakarta pada tahun 2020 : I-19 Data Penerimaan Pendapatan sampai dengan bulan Desember 2020 xo vues eS ‘BULAN INT (KURANG) fa Raa Tra fata TS BRETT TORT ee Hoesen MT TION TTS Kiss baci —f—neorraoae| “aaron — Mee i is Scorn — se ToT] OTT Tamika vasa] Aron Sama — Sas Ta in ean Sram} —TRaesepo| — TTR cas Ta TEmoion| — Taser aonf —~ ea Ta amon wares] TAOS Rn tage Ta Teoma, RT ara ia izana ogo | ean | exaocomfT3 TT Tia a Ra | — TERT | Tae | — a feaaan ot Tae aoe} — pacar] — Tear aan eT : aero eam —f —esemae| cream | or ee arsine — sean] — Tea eee Tae fash hain Ba | TT Ta ST inte Seton] meat eT a a : Tastee Ta SOOMOT|—ESTSTOOOT| TTT Sate Toner, —esaranar| ery abt TES saraie eo | TEFL ‘Sumber : Data penerimaan pendapatan RSUD Kota Yogyakarta tahun 2020 Realisasi penerimaan pendapatan BLUD RSUD Kota Yogyakarta tahun 2020 melebihi target yang telah dianggarkan dalam DPPA BLUD, hal ini disebabkan karena pembayaran klaim BPJS Kesehatan sudah lebih lancar dibandingkan tahun 2019 yang mengalami keterlambatan dan ketidakpastian. Pembayaran klaim dari pasien BPJS (JKN) mempunyai kontribusi terbesar dari penerimaan pendapatan yang merupakan komponen penerimaan Jasa Layanan yang merupakan *bisnis inti core business” Rumah Sakit. Besamya realisasi penerimaan pendapatan dari target yang direncanakan sebagaimana tabel diatas, dipengaruhi oleh perencanaan yang mendasarkan pada asumsi-asumsi sebagai berikut : 11-20 a. Adanya kebijakan penetapan RSUD Kota Yogyakarta sebagai RS Rujukan regional sehingga berdampak pada jumlah kunjungan pasien, disamping juga, pembertakuan sistem rujukan secara regionalisasi di wilayah Propinsi DIY. b. Pengajuan klaim peserta JKN ke BPJS Bidang Kesehatan yang tidak seluruhnya dibayarkan namun berdasarkan pemilahan berkas yaitu layak, revisi, pending dan tidak layak. ©. Kebijakan dan/atau ketentuan yang diberlakukan dalam pelaksanaan program JKN, seringkali mengalami perubahan, Salah satu kebijakan pelayanan kesehatan bagi peserta BPJS Kesehatan adalah penerapan uji coba rujukan online, yang dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan peserta BPJS Kesehatan secara berjenjang dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) sesuai kompetensi. Adapun dampak dari kebijakan rujukan online ini adalah penurunan jumlah kunjungan pasien yang cukup signifikan di RSUD Kota Yogyakarta. Mendasarkan pada ketentuan peraturan perundangan tentang BLUD maka hasil penerimaan pendapatan sebagaimana diuraikan diatas, dapat langsung digunakan untuk membiayai operasional rumah sakit. Struktur biaya sesuai ketentuan berbeda dengan struktur belanja pada perangkat daerah pada umumnya, amun untuk proses penyusunan anggaran maupun laporan realisasi biayanya dilakukan konversi ke jenis belanja sesuai struktur belanja untuk memudahkan konsolidasi Berikut ini disajikan data realisasi biaya sampai dengan akhir tahun 2020 sebagai berikut : 1-21 Data Realisasi Biaya BLUD Kota Yogyakarta sampai dengan bulan Desember 2020 “am ‘eaten * fF Lee aiebres | aberberember | S*PAme | eaten (PENDAPATA aaa ea Lan SETA AO BERT TA a | TOIT TRIO] 14701 Hh zissoondo | —2r0<00co7. 90] @so000m9n} LF 1470108) Hel a Some Tra61255.0 | —140.051039.00] — Gk 18674490) “Ore 146170105) Pen BED eg 59.9700 | 4.2129. 00| 16.48 7.00 [OP bint 7596.07.00 |. 671600| TEE 1.98.00) 122% [BELA T [BELANIA OPERAST Baan) ase moo] EO] Te E_| Hea Pes SBTRATS 00 39,7999696500] 67H. 165,00] TOR osc | els Bung dan [HLT 3450 [268 81 0.00] 9A S1.261.00 | LANA MODAL. Sa] Bea Mode Taw seamnpo] Taser spo] — ssrA | ae 52301 | Beha Moin Pagan Altai Angas Da Rear | — 200009000 — 772 Tm.om oD | — a T.OMAD| 19% 32.08 | ela Moda Papin Alta Beg Tomi. 09n00] —asiaomnon] 138795300 Bare 52.10 | eh Mode Pes Peni Kato Tay st.09000] Tez s70425,00] —Boon9. 5750] 17% 2.11 | Blas Mods Pea efergagan Kane 31.60, 00 | — 30 8 208,00 | 12.65 752.00 | a 52312 [elas Mods Penge Komp 71x20 90 | 655740. 00| 57325 n.00| 9% 52313 [elas Mode Pergdan Mel Soon o0 | — 5.100000 | — 250 0.00 | se 23.4 | Beas Modal axa Pesan Dar To«.oon00| — 775340000] —— 2246 600.0 re 52.15 | Belg Nodal Pecan Peng une Rar Tang 00000 75s. 00000 00 | ae 52.16 | Dele Mods Penis Aba St oo n,00 | — sora 200.00 | Tora 90 [95 52.117 | Dee Mods Pepsi Att Kori 7.60006 | 161773000] 7225000 | Tes 52.118 | ea Mod Pops AaB Ui spam 00000] — 2409. 00000 | TL 7o.00080 |r 52.118 | Belay Mods Penpdhan Abt Keds Tit snonotw| —Ta3asz7oRao0| —TroaaMMR | 52.430 | eles Mods Peps A= Labora i 5 =[oe | “Beep Mods Penn Konda As = aa 32425 | Bem Mods Penpdin sas Lstk dn Topo Tass | saw ow 52.438 | Bes Moda Pepi Kcr Penta?)Hengiran —| —155.00000.00 | — 132.8 70000 —20.16.00.00| wih 52.27-| ena Moi Pegs Dab Keqsaacn 300n500,90| 293520000] 00,90 ora 52.420 | Bj Nodal Papin Hone Tok es Ta 30 060.9010 | 4.950 10,00 | 15,550.00 09 | 25% 52.36 | Baja Modal Patines Tavs nn. 00 | “Fe .628.60| Tor 30.72.09 956 52337 | Bens Made Kanan 256s 09 | — 210-18 500.00 — 56.311 50.00 | 7s Jamia | 9i.6.250.44500 | 7E236867-50.00 | STA 90100 | TRAST ‘Sumber : Laporan Realisasi Keuangan RSUD Kota Yogyakarta tahun 2020 3. Pencapain Kinerja Pelayanan Daerah Dalam kinerja pelayanan daerah yang dilihat dari pencapaian indikator sasaran maupun indikator program RSUD Kota Yogyakarta sesuai dengan target yang telah ditetapkan dalam Renstra (RSB) RSUD Kota dapat dilihat dari tabel berikut : 11-22 Tabel 2.2 Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah stander TaigetRensta Perangkat Daerah Realises! Capaian Proyelsi Capaian ; te inthator eewstnde| oq es res Cope catan Tahun 2020] Tahun 2021] Tahun 2022] Tahun 2028] Tahun 2020 | Tahun2021 | Tehuna0z2 | Tahun 2020 ow oy of oe @ wy ey o Woy wy i) Te ‘Ania Sasa ‘was aus [tus [Luu | tous 1 | ast avedtasi Papua ‘esis ‘ncediasi | Avedtas! | Acediasi | Ateaias | ‘Us Avesta] Laue Arodtas| Luvs Aedias! talus Mcedtas Parpume Parpuma | Paripume | Parpuma | Parpune eu " — m 3 ator Program Persentasekanawan mendapatkan 1 Jpelatnan minima 20 jam pertahun coo |e | oe 13.60% ia Personae serene, praserana dan peraisan resenetansesvalstancor 2 Truman sekitrujkan regional Kalas 8 CGS cs wean 21.00% Pendiskan Lumian modul Satem intrest 23. [Rumah Sekt Teritegras(neprte| 2 ™ 2 2 2m Heatn System) Personae Kelncaran 4 [Adminisees Kevangen dan 100% | 100% | 100% 100% 100% loperasionalPerkantoran Personae Satana dan Pa3arana 5 lagarouryang memadel 100% | 100% | 100% 100% 100% Personas Peningkaian Laporan al ean 00% | 100% | 100% 100% 100% 1-23 2.3 Isu-isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Perangkat Daerah 4, Pemenuhan standar sarana, prasarana dan peralatan kesehatan rumah sakit sebagai RS Rujukan Regional dapat dipenuhi dalam waktu 5 (lima) tahun sesuai dengan target kinerja utama Kementerian Kesehatan RI dalam melaksanakan program Indonesia Sehat. Sehubungan dengan hal tersebut, maka penetapan RSUD Kota Yogyakarta sebagai RS Rujukan Regional diharapkan mampu memenuhi kebutuhan sarana, prasarana dan peralatan Kesehatan sesuai standar. Hal ini bertujuan agar RSUD Kota Yogyakarta dapat menjadi pengampu rujukan medik dan transfer of knowledge dari RS di bawahnya sesuai ketentuan yang berlaku. Dalam Penyusunan Rencana Kerja Tahun 2022 ini, RSUD Kota Yogyakarta memprioritaskan pada pembangunan ruang HCU (High Care Unit). Pelayanan HCU adalah bagian dari ICU yang diperuntukkan bagi pasien yang menunjukkan perbaikan kondisi, tidak pertu lagi ditangani di ICU, namun masih perlu pengawasan ketat dari tenaga medis. Adanya HCU diharapkan bisa meningkatkan efektivitas dan efisiensi layanan ICU bagi pasien dengan kondisi respirasi, hemodinamik, dan kesadaran yang stabil. Pembangunan HCU ini selain untuk memenuhi kebutuhan pelayanan juga untuk memenuhi standar jumlah ruang perawatan intensif yang ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2021 Tentang Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan. Jumiah ruang perawatan intensif yang harus dipenuhi adalah sebesar 10% dari jumiah keseluruhan TT yang dimiliki oleh Rumah Sakit. Sedangkan RSUD Kota Yogyakarta baru terpenuhi sebesar 8%. Kebijakan penunjukan RS Rujukan Regional dari sisi pemenuhan anggaran untuk pemeliharaan alat sudah memadai, namun dari sisi regulasi harusnya diringi dengan regulasi yang mengarahkan rujukan ke tipe RS yang lebih tinggi melalui RSUD Kota Yogyakarta sebagai RS Rujukan Regional. Terkait hal tersebut, muncul wacana akan dilakukan eninjauan ulang dasar aturan mengenai penunjukkan RS Rujukan dari Kementerian Kesehatan; sehingga RSUD Kota Yogyakarta harus bersiap apabila tidak lagi menjadi RS Rujukan Regional. 2. Telah ditetapkannya RSUD Kota Yogyakarta sebagai RS Pendidikan Satelit Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 1-24 yang berlaku untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun yaitu tahun 2020 - 2023. Paradigma bahwa fungsi pendidikan akan mengganggu pelayanan dan kenyamanan pasien di rumah sakit harus dapat disingkirkan dengan tetap mengutamakan kualitas mutu layanan dan keselamatan pasien. Sistem pelayanan kesehatan berjeniang sesuai ketentuan pelaksanaan BPJS dapat membatasi cakupan pelayanan kesehatan (kasus lanjut) RSUD Kota Yogyakarta. Sebagai RS kelas B; pasien BPJS hanya dapat dilayani apabila ada rujukan dari fasiitas kesehatan di bawahnya walaupun secara akses lebin dekat ke RSUD Kota Yogyakarta. Penerapan system P-Care yang dilakukan BPJS Bidang Kesehatan semakin mempersempit akses pasien untuk berobat ke RSUD Kota Yogyakarta karena akan ditapis sesuai sistem dengan hanya dapat dilayani oleh RS dengan kelas dibawah RSUD Kota Yogyakarta. . Sehubungan dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 Tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah dan adanya Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 124 Tahun 2020 Tentang Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, Dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Pada Dinas Kesehatan. RSUD Kota Yogyakarta merupakan unit organisasi bersifat khusus memiliki otonomi dalam pengelolaan keuangan dan barang milik daerah, kepegawaian sera kearsipan yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dengan status UPT Khusus. Hal ini akan mempengaruhi pengambilan keputusan/kebijakan secara_langsung khususnya dalam penanganan kasus medis, disamping juga kemungkinan adanya tumpang tindin pelaksanaan operasional oleh Karena penyatuan fungsi regulasi dan fungsi operator (pelaksana). RSUD dengan kelembagaan yang besar, SDM banyak dan anggaran besar dan lingkup pelayanan yang kompleks, apabila berada di bawah Dinas Kesehatan berpotensi menyebabkan birokrasi yang lebih panjang, jika belum ada rentang kendali koordinasi yang komprehensif. Oleh karena itu fungsi Perencanaan, Kepegawaian, Keuangan harus dikendalikan langsung secara otonomi oleh RSUD Kota Yogyakarta. Sementara itu 0-25 Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta diharapkan berperan dalam fungsi regulator (kebijakan). ‘Adanya Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 51 Tahun 2018, tentang pengenaan urun biaya dan selisih biaya dalam program jaminan Kesehatan. Saat ini yang beriaku adaiah penerapan seiisin biaya, sedangkan urun biaya belum diterapkan. Sementara itu, peraturan tersebut belum disosialisasikan secara detail dan komprehensif agar dipahami dan dimengerti oleh publik. Kondisi bangunan yang sebagian besar sudah masuk kategori bangunan tua sehingga membutuhkan perhatian serius. Disamping itu layout bangunan yang ada saat ini tidak terpadu dan kurang komprehensif, sehingga kurang efisien dan efektif untuk dijangkau baik pengunjung ‘maupun karyawan. Ditetapkannya masa tanggap darurat oleh pemerintah karena munculnya pandemi besar yang melanda hampir seluruh negara-negara di dunia pada tahun 2020, yaitu Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Indonesia sendiri termasuk negara yang cukup besar terkena dampak Pandemi Covid-19 dimana telah menyebar di berbagai daerah di Indonesia. Hal ini menuntut layanan kesehatan di berbagai daerah di Indonesia untuk dapat menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan untuk menangani pasien Covid-19, terutama pada rumah sakit yang telah ditunjuk oleh Pemerintah sebagai rumah sakit rujukan pasien Covid-19. RSUD Kota Yogyakarta sendiri telah ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan untuk menangani pasien COVID-19 sehingga dalam pengembangan pelayanan RSUD Kota Yogyakarta harus sigap menyediakan fasiltas yang dapat menunjang perawatan pasien Covid-19. Jumiah SDM tenaga kesehatan yang tidak proporsional. Karena adanya pandemi COVID-19 yang telah ditetapkan masa tanggap daruratnya oleh Pemerintah sejak bulan Maret 2020, RSUD Kota Yogyakarta sebagai Rumah Sakit rujukan COVID-19 menambah ruang perawatan khusus untuk pasien COVID-19 dan mengerahkan seluruh sumber daya yang ada termasuk SDM tenaga Kesehatan. Sedangkan tenaga kesehatan yang ditugaskan untuk pelayanan pasien COVID-19 membutuhkan syarat dan spesifikasi khusus 11-26 2.4 Review terhadap Rancangan Awal RKPD Rencana Kerja Tahun 2022 RSUD Kota Yogyakarta ini berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang berlaku dengan melakukan pemetaan (mapping) terhadap nomenklatur program dan kegiatan dalam RPJMD dengan program, kegiatan dan sub kegiatan, untuk kemudian dilakukan perubahan dengan nomenklatur perencanaan pembangunan daerah sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 dan RPJMN 2020-2024, Dokumen Rencana Kerja Tahun 2022 ini merupakan pedoman dalam menyusun Rencana Belanja dan Anggaran (RBA) RSUD Kota Yogyakarta Tahun 2022; serta merujuk pada Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 1 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Yogyakarta Tahun 2005-2025 dan Rancangan Awal Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Yogyakarta Tahun 2022 yang mengarah pada koridor pembangunan Kota Yogyakarta. Sehingga program dan kegiatan yang direncanakan oleh RSUD Kota Yogyakarta untuk dilaksanakan pada tahun 2022 guna mendukung target dan sasaran pembangunan khususnya pembangunan bidang kesehatan di daerah teriihat pada tabel berikut : 1-27 Tabel23 Review terhadap Rancangan Awal RKPD tahun 2022 Kota Yogyakarta Rancangan Awal RAPD, Fas Aralsis Kebutuhe Standar peayanan RS [Rarinatrast Kova berbasis mutu dan kesetamatan pasien 11-28 Penyelenagaraan sist nformesi Kesehatan Secara Terintegrasi Program IPemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan Dan lupaya Kesehatan Masyarakat Penyediaan Fasitas Pelayanan Kesehatan Untuk UKM dan UKP Kew enangan Daerah Kabupaten Kota Penyediaan Layanan Kesehatan Untuk UKM keselamatan pasien Joan UKP Rujkan meningkat Tingkat Daerah Kabupatenkota [Srandar pelayanan RS erbasis mutu dan keselaratan pasien reringkat Penyelenggaraan sem Iformasi Kesehatan Secare Terntegrasi Sander pelayanan RS berbasis mutu dan andar pelayanan RS berbasis mutu dan keselamatan pasion 1-29 2.5 Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat Tabel 2.4 Usulan Program dan Kegiatan dari Para Pemangku Kepentingan Tahun 2022 Kota Yogyakarta Ne] Program Kegitan | Lokasi | "aSKator | BesaranVolume Catatan 1-30 BAB III TUJUAN DAN SASARAN PERANGKAT DAERAH 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional Kebijakan pemerintah untuk mengatasi permasalahan Kesehatan, yang tertuang dalam Renstra Kementerian Kesehatan Ri, telah mencanangkan Program Indonesia Sehat, sebagai upaya mewujudkan masyarakat Indonesia yang berperilaku sehat, hidup di lingkungan sehat, serta mampu menjangkau pelayanan Kesehatan yang bermutu untuk mencapai derajad kesehatan yang setinggitingginya. Program Indonesia Sehat ini terdiri atas paradigma sehat; penguatan pelayanan kesehatan primer; dan jaminan kesehatan nasional. Ketiganya akan dilakukan dengan menerapkan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis resiko (health risk. Paradigma Sehat menyasar pada 1) penentu kebijakan pada lintas sektor, untuk memperhatikan dampak Kesehatan dari kebijakan yang diambil baik dari hulu maupun di hilir, 2) tenaga kesehatan, yang mengupayakan agar orang sehat tetap sehat atau tidak menjadi sakit, orang sakit menjadi sehat dan orang sakit tidak menjadi lebih sakit; 3) institusi kesehatan, yang diharapkan penerapan standar mutu dan standar tarif dalam pelayanan kepada masyarakat, serta 4) masyarakat, yang merasa kesehatan adalah harta berharga yang harus dijaga. Penguatan Kesehatan, untuk tahun 2015-2019 dilakukan melalui 1) kesiapan 6.000 Puskesmas di 6 regional; terbentuknya 14 RS Rujukan Nasional; serta terbentuknya 184 RS Rujukan Regional. Jaminan Kesehatan Nasional, dilakukan melalui Kartu Indonesia Sehat (KIS) yang bertujuan 1) menjamin dan memastikan masyarakat kurang mampu untuk mendapat manfaat pelayanan Kesehatan seperti yang dilaksanakan melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan; 2) perluasan cakupan Penerima Bantuan lur (PBI) termasuk penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) dan bayi baru lahir dari peserta penerima PBI; serta 3) memberikan ii tambahan manfaat berupa layanan preventif, promotif dan deteksi dini ditaksanakan lebih intensif dan terintegrasi Rumah Sakit Umum Daerah Kota Yogyakarta yang merupakan rumah sakit milk Pemerintah Kota Yogyakarta dengan klasifikasi RS Tipe B Pendidikan, sesuai Undang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, adalah institusi atau organisasi perangkat daerah, pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Seiring dengan pelaksanaan kebijakan Program Indonesia Sehat sebagaimana diuraikan diatas, dalam rangka optimalisasi penguatan pelayanan Kesehatan primer maka pada tahun 2015 melalui Keputusan Direktur Jenderal Bina Upaya Kesehatan No. H.K. 02.03/1/0363/2015 tentang Penetapan Rumah Sakit Rujukan Provinsi dan Rumah Sakit Rujukan Regional, RSUD Kota Yogyakarta merupakan salah satu dari 184 RS yang ditetapkan sebagai RS Rujukan Regional di wilayah Propinsi DIY. Adapun arah kebijakan penetapan RSUD Kota Yogyakarta sebagai RS Rujukan regional adalah agar: a. menjadi rumah sakit rujukan sebagai pengampu rujukan medik dan transfer of knowledge dari rumah sakit dibawahnya sesuai ketentuan yang berlaku b. menjaiin kerjasama dengan rumah sakit rujukan nasional dan/atau antar Tumah sakit rujukan terutama dalam pemenuhan kebutuhan sumber daya c. mengembangkan layanan unggulan spesialistik sesuai Klasifikasi dan jenis rumah sakit sera analisa setempat untuk rumah sakit rujukan regional d, mengembangkan sarana, prasarana dan peralatan penguatan sebagai rumah sakit rujukan dengan prioritas penguatan IGD, IBS, ICU, ICCU, NICU, PICU dan tempat tidur kelas III serta layanan ambulans untuk penguatan SPGDT. Sejalan dengan hal tersebut diatas, mengacu pada Rencana Kerja Pembangunan Jangka Menengah Nasional untuk tahun 2019, tema pembangunan daerah Kota Yogyakarta adalah “Peningkatan Kualitas TH-2 Sumber Daya Manusia dalam Rangka Mendorong Pemerataan Pembangunan'. Dari aspek kesehatan pembangunan diarahkan pada upaya mewujudkan: Peningkatan kualitas pelayanan Kesehatan bagi seluruh masyarakat, sehingga tercipta peningkatan umur harapan hidup masyarakat. ‘Sebagai pelaksanaan dari salah satu misi Kementerian Kesehatan yang sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Pembentukan, Susunan, Kedudukan dan Tugas Pokok Lembaga Teknis Daerah Kota Yogyakarta; maka ditetapkan tugas pokok dan fungsi RSUD Kota Yogyakarta melalui Peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 124 Tahun 2020 Tentang Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas, Fungsi, Dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Pada Dinas Kesehatan. 3.2 Tujuan dan Sasaran Renja Perangkat Daerah Berpedoman pada Peraturan Walikota Yogyakarta No 15 tahun 2014 tentang Pola Tata Kelola Rumah Sakit Umum Daerah Kota Yogyakarta, sebagaimana disebutkan di dalam Pasal 8 dan Pasal 9 sebagai berikut © Pasal8 (1) Rumah Sakit mempunyai tugas membantu Walikota dalam menyelenggarakan tugas umum pemerintahan, melaksanakan upaya kesehatan secara berdayaguna dan berhasilguna dengan ‘mengutamakan upaya penyembuhan (kurati) dan pemulihan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan pencegahan penyakit (preventin, upaya peningkatan promosi kesehatan (promoti, melaksanakan upaya rujukan kesehatan dan melaksanakan pelayanan bermutu sesuai standar pelayanan. (2) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud Pasal 8, Rumah Sakit Umum Daerah Kota Yogyakarta mempunyai tugas sebagai: a) menyelenggarakan pelayanan medis paripuma; b) menyelenggarakan pelayanan penunjang medis dan non medis; ¢)_ menyelenggarakan pelayanan dan asuhan keperawatan; 1-3 )_menyelenggarakan pelayanan rujukan; ) menyelenggarakan pelayanan pendidikan dan pelatihan; 1) menyelenggarakan pelayanan penelitian dan pengembangan; 9) menyelenggarakan penapisan teknologi bidang kesehatan; 1h) menyelenggarakan pelayanan administrasi dan keuangan rumah sakit; i) melaksanaken tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. * Pasal9 RSUD mempunyai fungsi pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan paripuma tingkat sekunder dan tersier, pelaksanaan pendidikan dan pelatinan tenaga kesehatan dalam rangka meningkatkan kemampuan sumber daya manusia dalam pemberian pelayanan kesehatan, pelaksanaan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka pelayanan Kesehatan serfa pelaksanaan administrasi kesehatan. Sesuai dengan tugas dan fungsinya berdasarkan Rencana Strategi dan Bisnis yang telah disusun, Sasaran target kinerja RSUD Kota Yogyakarta sebaga berikut: “Mewujudkan pelayanan RS sesuai standar, berbasis keselamatan pasien, dan RS sebagai wahana pendidikan, penelitian, pelatihan, dan pengembangan” 3.3 Program dan Kegiatan Penyusunan Rencana Kerja (Renja) Tahun 2022 RSUD Kota Yogyakarta mendasarkan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Yogyakarta Tahun 2017-2022 dan Rencana Strategis Bisnis (RSB) RSUD Kota Yogyakarta Tahun 2017-2022. Namun pada 2021 ada perubahan nomenklatur perencanaan pembangunan daerah sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Kiasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perecanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah. Dari hasil pemetaan terhadap m4 nomenklatur program dan kegiatan dalam RPJMD dengan menyesuaikan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 menjadi acuan dalam penyusunan RKPD dan KUA-PPAS, sepanjang tidak merubah target dan indikator dalam RPJMD. Sedangkan anggaran pendapatan dari belanja daerah tahun 2022 disusun berdasarkan Peraturan Pemerintah No 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 70 Tahun 2019 tentang Sistem Informasi Pemerintahan Daerah, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah. Dengan adanya penyesuaian dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019; program dan kegiatan RSUD Kota Yogyakarta mengalami perubahan dari rencana kerja tahun sebelumnya, Pada rencana kerja tahun 2022 dapat dilihat rumusan Indikator Program dan Indikator Kegiatan sebagai berikut Target Kinerja Indikator Program IPROGRAM PENUNIANG URUSAN IPEMERINTAHAN DAERAH IPersentase Kelancaran Administrasi, IKeuangan dan Operasional Persentase Sarana dan Prasarana |Aparatur yang Memadai Persentase Peningkatan Laporan 00% |Capaian Kinerja dan Keuangan a 100% PROGRAM PEMENUHAN UPAYA |prasarana dan Peralatan Kesehatan KESEHATAN PERORANGAN DAN |Sesuai Standar Rumah Sakit lUPAVA KESEHATAN MASYARAKAT| [Pengembangan Sistem informasi Rumah Sakit Terintegrasi (Integrated | 26 modul Health System) Prosentase Karyawan Mendapatkan Pelatinan Minimal 20 Jam per Tahun us Target Kinerja Indikator Kegiatan dan Sub Kegiatan arn Sab egitan asi eb Kogan UWusanProgammaptn “lok ut Tage lo kur Te [Rains evangan Patan aca [ese Searacin Pama pzar [100 Peseta Sac esara Apart [T jeg erat hg erat [SibRega ergn can Reyepn ten Tergipn essen RegitanPrenanan,Pngunggarn dan rss Prank Daerah (Neat estan Dare Pearan [eargat Cae [Sb eget eras can Psu apr Jeon cen tsa Resikere SD [admins Ou Seger eyed Ponban in reine Petenapn arr munca ose peten [Sbrerean endear targOabancn Deen ap arcana frog mann open ptetran fb Regen aryrigacan Ppa oc Duarte trea acs [enka FD msm cpanel porta youn ban aoa cong Diargatstadep ream tres leben msn cpr pttren itn eye xe ang an [van tcp eter atta ewiten rh |rmden cease prrtran [eyedann se Sat eat [Diagn etrcar acta [yaa Fe ore Ser Da Papen Pang eae [hae hnpnbtatip eam atnias OR stk und opasiralpertran [eeyaanFeerng atk fin FrtaeantRienrg Ar aban Frteyaan leno et faba Fert leg TV Fab aban Fetzer Pan Urmianor —__[ebayaran pogo LLD Webancin 2buen —Oderyn tdi earcawn acre) eg Tbs unum ops ptetan aitanPretaran Garang Cert Penang Usan Pemerinaan Der Fayette Js pena Bea Perera cn aj tencran errr es tu tr Dres.titan [eyed sa Feetran Baya Peeters Pj en PercrenKatren Crs Crate T-6 aren UatanPrograniegtn ued Took kur Tanet tee gilanPenetharan Prana mee Liye eer aati Geirg an genta er an Onrpemaapc aoe ODN mange nope pire [even aetna [sa eter ar zn — [Olan pacar aa |H angen nope ptertan vein Taree [aT ar or etapa aiste [TOR aren cn pearl ptertran canara Trem fomersas a reemen |S eS ahaa ara OTR Berorenkane fnpranrr learn can ors peter Fane aa Congas; [rvs npg gra pa [WE etapa casa) OT ferme opr pte fa earee (S Aah Fincien Reesaateraron Parana Fociren ne on aa Laan are | ores ates fear dincprsid pefanze, er ocr Os Ops Dat ete [RrataanRiniean regan Gang [ba Ferelan Torn Riensad —_|TTban [lkagntenatapemcamennatan | tr mun an opr ptetan [Pein ein Ream GaRareg Reem [praia Raymer teroain [ban [Gasol perascanran [ODN PprandnFenrergGLiDReben — [naRERaRmarnvoomdan DESY [Onan anise an [1H eyed sis Peja eseatan untuk Ua en Kewenangen Cerah kage ta Fetes anrnobwen Rena [rman pang pemana tS [Tai [Uhre percha 0 esas sar psu carat est [can Gram aia rr oa ga aa a ecg ra iajrntestatn Figs RatkseanaRararg ek [Rasen ova valon, ipl [Ong prgetana pene [OR FstasPomaransettn easy fasts sora pasar cn atestan [cenit Vals (ian Vash Fen re retarencnpeean [OR fa st prance [ran aS le [BP MeFi Draviny [Bn Papen | estas sara, saan atest TG Ba Kraan N AEN [rma [iran pegerngeice pan [TR nrg ek Fs Pyar ese [fener BABIV RENCANA KERJA DAN PENDANAAN PERANGKAT DAERAH Rencana Kerja (Renja) merupakan acuan perangkat daerah dalam melaksanakan program dan kegiatan perangkat daerah sesuai tugas pokok dan fungsinya dalam mencapai visi jangka menengah daerah. Penyusunan Rencana Kerja perangkat daerah berpedoman pada Renstra perangkat daerah dan rencana kerja pemerintah daerah (RKPD). Penyusunan Renja perangkat daerah merupakan suatu serangkaian kegiatan dengan penyusunan RKPD, dan ‘merupakan bagian dari rangkaian kegiatan penyusunan APBD. Rumusan program dan kegiatan perangkat daerah tahun 2022 ‘sebagaimana tercantum datam tabel berikut : IV-1 eter “iret crc rt ms te Ee aaa Fama Sa ere =a _ |-— oo Pometrmerred ct oa | —— ae ‘ethene i | cantmrmn | tamttennn | teen cna | nro ant Sa oe =. tot" oe ee) “| soe [rete ae ree nal pr fromm storm, uctrtansnrcn fsurantene nnn louenawnaede fegniom feovns |, low oreo Jwstrotian shor kn |spuia0 ssn jf pe fs feces setae, ten fem fat is fea po [Fee far — fr ieee sa ail tin feat eaten oon Fesergntawrapsin Pa, uu 00 Jstrntansacr ce |spuiea d fs foe for fes Jor fron cs " [sven mens |Sectartneriooalace, Fase Jovan feo 4 james [elon fr fox fone fo festrasinsiaret> ave gpmnnetanleatiartnearcamnefesie AMM Lame | zag Patrerten simak poms ato} fee ronnie anariinmicmoal ic, [hy faa i h fe fs Ietrninsiarsis fupoancoungn (ovomgminirartin mtn fatto? Leman uo, oman aU |r sncrain [spi -so ‘nova re pe frseom ftemetn area Sm, fsa sus frre oo rnogt Var Jvewcoanacan L de ow Jetrisian nprtanninny rmeaanin Sam ame Jane ne sound Oo Leipeninturan [re | one Fr [nomics forrangntupovenanermmraant, icon fan (MH joup [smn (an lorena foe | vgn Ne Jrercoanaran Ietenreanan fesreninsee in ocisine —— (eromonarte Shum fem lene hens none beepeienser an smn h fe for foe von Sen [em fcr post ~— “~ Sagviaimraca’ forme a ae Tana | Jenetate mare bee [oscararan bs fe fs fr fa fortran trtinsiarn fenton Fescccs | femme homeo foe tne von hw roel [din ngs pero eran [SOCAN _—_| a ee sae saa L a Lecnx } fe fs fr foams emma hemseniraet rman esc, AS [amin fon seve {sete fone ane Jaan ing rage eran [SOON —| eawier pees Le am = J foe fr fos foe emt cmt ttn sei feet eer framorn, fagerw Jott how assume fectremmsicrsin fararm | asso Jpombapaan Ratan g Wepon| dan ing peangecaeren |e een _| fazer faves, fos st leowame Neinanauran [pann bf fe fw be fete te finan ann feces force [use™ [iin fe sam bear rare | aman Program dan KelatanPoraghat Darah ota Yegpaerta sescmates termes bate Soret tte ens oa = | ar os — -— ae wn | Seperate — —J Prey a | carne | stamstgan | mteanen [ESS feciantay war mrmameray amie nn] cng [ananassae “a ST" nom mae) a revit faa ae Taser] "eaTon 3] Melee lt forme |e ese SP betreemsran Jooaire | sen bss iss beatae bss Metedeete se fator le sven i ba avs feta fetrmn srs snnse fcc fmm ager Joss ave manne ia ftmetanssoran pow | rans fe Feet age [nes pe bse ei eer "| [penne Ne [Pemabaraar/Re 222s ya Pesan SN cieh mare te Voatara, [A sn08 beret JHeslPentnin SAK cn | 80 J eo om o femme fae jusrmtramnn ars ls fom |e sre mt lemme | russe |aanguran aro frsentert Imrcshurg blanca tages [Ua frac sen ieararasse foo “| aw eae mama aml (recto c me re — ferret nf js or 210 or [Mbmmndimouong [puna priin ” [oveasol ties |pmomaannne ina jo:s2:e0x fret fro seanzasase fercaaseow | szenaonon} Ieemntno fee arts fence fe (steam Sen [artnet ces FPO a Rea ae ea peace | joan Sse Pe Feta | Le Wake ented ener foiiornen fataacnac fees fa fr foe saan prams | ane ea. ee Se, fs Fee ee eeeer sem fem ethers oer eee ence ar eae eee _ a eed J ——— = em pauagest en eres oo Se a ee ee Son “egiaton gate oe —| on ben Fema foo emaw lesa

You might also like