Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 12

ANALISIS KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI

PADA SISWA KELAS V MENGGUNAKAN


PEMBELAJARAN MODEL DARING

ARTIKEL PENELITIAN

OLEH:
ANITA SARI SURVEYATI
NIM. F1082171038

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


JURUSAN PENDIDIKAN DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PONTIANAK
2021

1
LEMBAR PERSETUJUAN

ANALISIS KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI


PADA SISWA KELAS V MENGGUNAKAN
PEMBELAJARAN MODEL DARING

ARTIKEL PENELITIAN

ANITA SARI SURVEYATI


NIM. F1082171038

Disetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Hj. Siti Halidjah, M.Pd Rio Pranata, M.Pd


NIP. 197205282002122002 NIP.198810052019031010

Mengetahui,

Sekretaris Jurusan
Dekan FKIP Pendidikan Dasar

Dr. H. Martono, M.Pd Suparjan, S.Pd., M.Pd


NIP. 196803161994031014 NIP.197801162005011002

2
ANALISIS KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA
SISWA KELAS V MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN MODEL DARING
DI SEKOLAH DASAR NEGERI 39 PONTIANAK KOTA

Anita Sari Surveyati, Siti Halidjah, Rio Pranata


Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Pontianak
Email: anitasarisurveyati@student.untan.ac.id

Abstract

The study aims to analyze a student's ability to write a description essay. The method
used in this study is a qualitative descriptive method. The object of this study is the
student's essay that is assessed from the titlebook's content, spelling, diction, sentence
structure, interdepartmental sentences, interdepartmental paragraphs, overall content,
and orderliness. The source of data for the study is the 39th country's B.S.D. 's poll of 31
students. It enhances interviews, documentaries. This study suggests that the average
descriptive writing ability is that 75 falls in category (good). The percentage of students
is seen in terms of a very good 2 person or 0.6% category, either 14 person category or
0.45%, enough category 13 person or 0.43%, less 2 person or 0.6%. The difficulties
students encounter are several aspects of the use and spelling of spelling (use of capital
letters, punctuation, writing words that are less letters, connecting signs), overall content,
sentence structure, paragraph alignment (difficult to develop a paragraph or less able to
suspend an idea). Thus, it may be concluded that the ability to write a description on
class vb specifies the learning of online models is sufficient because there are still some
of the students' difficulties in writing the description.

Keywords: writing ability, made-up description, online learnin.

PENDAHULUAN Hasil wawancara yang dilakukan di


Dengan dilaksanakan pembelajar model Sekolah Dasar Negeri Pontianak Kota,
daring akan berdampak dalam mencapai tujuan ditemukan kesulitan-kesulitan yang terdapat
pembelajaran bagi semua mata pembelajaran dalam proses pembelajaran bahasa indonesia
yang harus dikuasai siswa khususnya terutama pada aspek menulis karangan. Guru
pembelajaran bahasa. Pembelajaran Indonesia wali kelas VB mengungkapkan masih banyak
mencakupi empat keterampilan berbahasa yaitu siswa mengalami kesulitan dalam mengolah
mendengarkan, berbicara, membaca, dan kata menjadi sebuah kalimat, belum sesuai
menulis. Kegiatan menulis dalam pembelajaran dengan Pendoman Umum Ejaan Bahasa
menjadikan siswa aktif dan mestimulus Indonesia (PUEBI). Selain itu siswa sangat sulit
kemampuan siswa dalam merangkai kata-kata menungkan ide, siswa juga belum mampu
dan membentuk kalimat. menempatkan penggunaan huruf kapital dan
Dalman (2016) menyatakan bahwa tanda baca, kontribusi siswa dalam belajar
“Karangan deskripsi merupakan karangan yang masih kurang atau tergolong rendah. Siswa
menggambarkan suatu objek tertentu dengan masih banyak yang kurang memperhatikan guru
menggunakan kata-kata”. Menulis karangan yang memberi materi sehingga jika ditugaskan
deskripsi merupakan cara yang mudah untuk untuk mengerjakan tugas siswa masih
siswa melatihkan diri menulis dengan imajinasi kebingungan. Terdapat 13 siswa yang
dan pola pikirnya, kemudian dituangkan dalam memperoleh nilai di bawah KKM yang
bentuk tulisan. ditetapkan sekolah yaitu 75.

13
Dari Pernyataan di atas sudah jelas khusus dalam penelitian di sekolah ini adalah
memberi pengertian bahwa menulis karangan sebagai berikut: (1) Bagaimana kemampuan
deskripsi sangat penting dikuasi oleh siswa, menulis karangan deskripsi pada siswa VB
karena dengan menulis karangan deskripsi menggunakan pembelajaran model daring di
dapat melatih siswa untuk berfikir kritis dan Sekolah Dasar Negeri Pontianak?
logis serta berlatih untuk membuat tulisan (2) Apa saja kesulitan yang dihadapi siswa
menjadi bagus, dapat menuangkan ide, maupun kelas VB Sekolah Dasar Negeri Pontianak Kota
perasaan dalam bentuk tulisan. Dari faktor dalam menulis karangan deskripsi
Itulah adanya keinginan untuk melakukan menggunakan pembelajaran model daring?
penelitian dengan mengangkat judul “Analisis Tujuan umum dalam penelitian ini adalah
Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi pada sebagai berikut. (1) Untuk mendeskripsikan
Siswa Kelas VB Menggunakan Pembelajaran bagaimana hasil kemampuan siswa dalam
Model Daring di Sekolah Dasar Negeri menulis karangan deskripsi pada siswa VB
Pontianak”. menggunakan pembelajaran model daring di
Berdasarkan latar belakang yang telah Sekolah Dasar Negeri Pontianak Kota, (2)
diuraikan, maka fokus umum dalam penelitian Untuk mendeskripsikan apa saja kesulitan yang
ini adalah “Bagaimana kemampuan menulis dihadapi siswa kelas VB Sekolah Dasar Negeri
karangan deskripsi pada siswa VB Pontianak Kota dalam menulis karangan
menggunakan pembelajaran model daring di deskripsi menggunakan model daring.
Sekolah Dasar Negeri Pontianak Kota?”, fokus
METODE PENELITIAN Sekolah Dasar Negeri Pontianak Kota. Data
Jenis yang digunakan dalam penelitian ini yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah
adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut hasil dokumentasi menulis karangan deskripsi
Lexy (2013) menyatakan bahwa: ” Penelitian siswa kelas VB Sekolah Dasar Negeri
deskriptif kualitatif adalah sumber data yang Pontianak Kota.
dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan Instrumen pengumpulan data dalam
bukan angka-angka”. Oleh karena itu, penelitian ini adalah dengan (1) wawancara, (2)
penelitian ini termasuk jenis penelitian dokumentasi. Wawancara dengan siswa untuk
deskriftif kualitatif dengan menganalisis dan mengumpulkan data mengenai pengetahuan
mendeskripsikan data yang didapat pada dalam menulis karangan deskripsi serta
penelitian. Dari pendapat ahli di atas, dapat kesulitan-kesulitan yang dihadapi siswa.
ditarik kesimpulan bahwa penelitian ini Wawancara melalui whatsapp dapat dilakukan
mendeskripsikan objek penelitian berdasarkan dengan berbagai cara, yakni melakukan dengan
data dan fakta sebenarnya dalam kemampuan pesan teks, voice note (pesan suara), dan video
menulis karangan deskripsi pada siswa kelas call (panggilan video). Dokumentasi data yang
VB menggunakan pembelajaran model daring. dikumpulkan berupa lembaran kerja siswa
Peneliti merupakan instrumen utama yang dalam menulis karangan deskripsi siswa kelas
merancang penelitian, melaksanakan penelitian VB Sekolah Dasar Negeri Pontianak Kota.
dengan dibantu wali kelas VB, mengumpulkan Analisis data adalah suatu metode atau
data berupa dokumentasi menulis karangan cara yang dilakukan untuk mengolah data
deskripsi serta melaksanakan wawancara menjadi informasi yang mudah dipahami.
dengan siswa kelas VB, menganalisis data dan Sugiyono (2018) menyatakan bahwa“Analisis
melaporkan hasil penelitian. Partisipan dalam adalah proses penyelidikan suatu peristiwa
penelitian ini adalah guru wali kelas VB dan untuk mengetahui keadaan sebenarnya dan
seluruh siswa kelas VB Sekolah Dasar Negeri menyusun secara sistematis data yang dipeoleh
Pontianak Kota. Penelitian ini dilakukan pada dari hasil wawancara, catatan lapangan,
semester kedua tahun ajaran 2020/2021. dokumentasi”. Penelitian ini menggunakan
Sumber data peneliti adalah sumber data teknik analisis model miles and hubermen yaitu
yang didapat dari subjek yang diteliti. Sumber pengumpulan data, reduksi data, penyajian data,
data dalam penelitian ini siswa kelas V dan penarikan kesimpulan.

42
HASIL DAN PEMBAHASAN model daring. Berdasarkan nilai rata-rata
Hasil menulis karangan deskripsi per aspek adalah
Berdasarkan hasil penelitian yang sebagai berikut aspek yaitu isi keseluruhan
dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri 39 memperoleh nilai rata-rata (59,03), penggunaan
Pontianak Kota. Dilaksanakan dengan dan penulisan ejaan memperoleh nilai rata-rata
menggunakan satu kelas yaitu kelas VB. (66,48), pilihan kata/diksi memperoleh nilai
Penelitian dilakukan melalui pembelajaran rata-rata (89,96), struktur kalimat memperoleh
model daring dengan menggunakan aplikasi rata-rata (64,03), keterpaduan antar kalimat
(whatsapp), karena penelitian pada saat masa (dari segi ide) memperoleh nilai rata-rata
darurat covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk (74,38), keterpaduan antar paragraf
mendeskripsikan hasil analisis kemampuan memperoleh nilai rata-rata (46,90), kesesuaian
menulis karangan deskripsi siswa kelas VB judul dengan isi karangan memperoleh nilai
menggunakan pembelajaran model daring, dan rata-rata (87,09), kerapian memperoleh nilai
mendeskripsikan hasil wawancara dengan siswa rata-rata (92,41).
kelas VB. Kesulitan Siswa dalam Menulis Karangan
Kemampuan Siswa dalam Menulis Deskripsi adalah pada aspek isi keseluruhan
Karangan Deskripsi. Berdasarkan hasil dalam karangan deskripsi yang ditulis masih
penelitian yang telah dilakukan di Sekolah ada 29 siswa yang mengalami kesulitan seperti
Dasar Negeri Pontianak Kota yang dimulia kurang mampu mengembangkan ide sesuai
sejak tanggal 22-23 Februari, peneliti dapat tema karangan yang di deskripsikan, susunan
mengumpulkan data melalui instrumen kalimatnya kurang jelas, tanda baca kurang
dokumentasi. Data dalam penelitian ini adalah diperhatikan. Aspek penggunaan dan penulisan
dokumentasi menulis karangan deskripsi siswa ejaan dalam karangan deskripsi yang ditulis
kelas VB Sekolah Dasar Negeri Pontianak Kota rata-rata masih mengalami kesulitan seperti
dengan menggunakan pembelajaran model penggunaan huruf kapital tidak sesuai dengan
daring. Penilaian terhadap data penelitian ini tempatnya, penepatan tanda baca yang masih
meliputi 8 aspek di antaranya aspek kerapian, kurang tepat. Aspek struktur kalimat dalam
aspek kesesuaian judul dengan isi karangan, karangan deskripsi yang ditulis masih terdapat
aspek penggunaan dan penulisan ejaan, aspek 12 mengalami kesulitan seperti belum terlalu
pilihan kata/diksi, aspek struktur kalimat, aspek mampu menggunakan struktur kalimat dengan
keterpaduan antar kalimat, aspek keterpaduan benar, hubungan antara bagiannya cukup logis,
antar paragraf. Adapun nilai-nilai yang kehematan menggunakan masih kurang. Aspek
diperoleh siswa dari hasil kemampuan menulis keterpaduan antar kalimat (dari segi ide) dalam
karangan deskripsi yang bertema “Kegiatanku karangan deskripsi yang ditulis masih terdapat
di rumah selama pandemi covid-19”. Jadi 15 mengalami kesulitan seperti kalimatnya
kemampuan nilai rata-rata siswa kelas VB kurang tersusun dengan rapi dan kurang sesuai
Sekolah Dasar Negeri Pontianak Kota dalam dengan posisinya. Berdasarkan paparan di atas,
menulis karangan deskripsi menggunakan dapat ditarik kesimpulan kesulitan siswa dari
pembelajaran model daring adalah 75,52. aspek keterpaduan antar paragraf dalam
Apabila nilai rata-rata ini dimasukan ke dalam karangan deskripsi yang ditulis rata-rata
klasifikasi nilai menulis karangan deskripsi mengalami kesulitan seperti kurang mampu
dengan menggunakan pembelajaran model memenuhi 3 syarat yaitu kesatuan (kohesi) dan
daring nilai rata-rata (mean) termasuk kategori kepaduan (koherensi), dan pengembangan
sudah mencapai KKM. Dengan kata lain paragraf. Karangan deskripsi masih terdapat 1
mereka belum mampu menulis karangan paragraf yang terdiri dari 4 kalimat.
deskripsi dengan menggunakan pembelajaran

Data penelitian tersebut kemudian diolah siswa kelas VB dilakukan dengan menyusun
dengan menggunakan teknik statistik tabel distribusi frekuensi dan menghitung rata-
sederhana. Pengolahan data yang berupa nilai rata (mean). Pengolahan data tersebut dilakukan
mentah kemampuan menulis karangan deskripsi didalam tabel sebagai berikut:

5
3
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi

No Nilai Frekuensi Persentase


Kualitatif Kuantitatif
1 Sangat Baik 80-100 2 0,6%
2 Baik 75-80 14 0,45%
3 Cukup 60-74 13 0,43%
4 Kurang 40-59 2 0,6%
5 Sangat Kurang ≤39 - -
Jumlah 31 100%

Menentukan nilai rata-rata (Mean). menulis karangan deskripsi, sedangkan


Nilai rata-rata kemampuan menulis sisanya mendapatkan nilai dibawah
karangan deskripsi dengan rata-rata sesuai dengan jawaban
menggunakan pembelajaran model wawancara bahwa mereka belum
daring adalah sebagai berikut: pernah menulis karangan deskripsi.

X=
∑x Berdasarkan hasil wawancara juga ada
sekitar 0,67% belum terlalu mahir
N
dalam menulis karangan deskripsi dan
2.347
X= sekitar 0,74% juga siswa merasa
31 mengalami kesulitan menuangkan ide,
X = 75,52 penggunaan ejaan dalam menulis
karangan deskripsi.
Jadi kemampuan nilai rata-rata Pembahasan
siswa kelas VB Sekolah Dasar Negeri Kemampuan Siswa Kelas VB
39 Pontianak Kota dalam menulis Menulis Karangan Deskripsi.
karangan deskripsi menggunakan Berdasarkan hasil penelitian
pembelajaran model daring adalah menunjukan bahwa secara umum
75,52. Apabila nilai rata-rata ini kemampuan menulis karangan
dimasukan ke dalam klasifikasi nilai deskripsi siswa kelas VB memperoleh
menulis karangan deskripsi dengan nilai rata-rata 70 masuk kategori cukup.
menggunakan pembelajaran model Hal ini sejalan dengan pendapat
daring nilai rata-rata (mean) termasuk Dalman (2016) bahwa terdapat 8
kategori cukup. Dengan kata lain kriteria penulisan karangan deskripsi
mereka belum mampu menulis yaitu isi keseluruhan, penggunaan dan
karangan deskripsi dengan penulisan ejaan, pilihan kata/diksi,
menggunakan pembelajaran model struktur kalimat, keterpaduan antar
daring. kalimat (dari segi ide), keterpaduan
Berdasarkan hasil wawancara, antar paragraf, kesesuaian judul dengan
dapat ditarik kesimpulan bahwa dari 31 isi karangan, kerapian. 8 kriteri tersebut
siswa kelas VB rata-rata menyukai dijadikan pendoman penilaian yang
bahasa indonesia dan menganggap digunakan untuk menilai hasil karangan
pembelajaran menulis itu penting. Pada deskripsi yang dikerjakan siswa.
saat wawancara ternyata ada 6 siswa Pertama, isi keseluruhan karangan
yang belum pernah menulis karangan deskripsi yang ditulis siwa masih
deskripsi berdasarkan hasil termasuk kategori cukup. Karangan
dokumentasi menulis karangan deskripsi yang ditulis siswa hanya
deskripsi siswa 6 siswa ini, 2 terdiri dari 1-5 paragraf, satu paragraf
diantaranya mendapatkan nilai diatas terdapat satu, dua, atau tiga sampai 9
rata-rata walaupun belum pernah kalimat. Hal ini sejalan dengan

6
pendapat Dalman (2016) bahwa “Bila siswa. Beberapa siswa yang belum
kita mengembangkan karangan, maka memperhatikan penggunaan dan
kita harus bisa menguraikan gagasan penulisan ejaan dalam menulis
yang terdapat pada karangan tersebut”. karangan deskripsi. Hal ini sejalan
Penggunan tanda baca yang kurang dengan pendapat Dalman (2016) bahwa
diperhatikan oleh siswa dalam menulis “Ejaan memegang peran penting dalam
karangan deskripsi ini dapat sebuah karangan tercakup dalam
menyebabkan pembaca kebingungan penulisan ejaan adalah huruf kapital,
memahami isi dari karangan deskripsi penulisan kata dan pemakaian”.
tersebut. Jadi Jumlah siswa yang Berdasarkan skor yang dimiliki pada
memperoleh skor 13 adalah 0,09% atau aspek ini adalah skor 10 berjumlah
sama dengan 3 siswa masuk kategori 0,06% atau sama dengan 2 siswa yang
sangat baik mampu megembangkan ide masuk kategori sangat baik tidak ada
sesuai tema yang dideskripsikan, kesalahan huruf kapital, penulisan kata.
susunan kalimatnya jelas, sudah Skor 9 berjumlah 0,45% atau sama
menggunakan tanda baca. Skor 12 dengan 14 siswa yang masuk kategori
berjumlah 0,41% atau sama dengan 13 baik kesalahan terdapat satu huruf
siswa, sudah mulai mampu kapital. Skor 8 berjumlah 1 atau 0,03%
mengembangkan ide sesuai tema yang masuk kategori baik terdapat dua
karangan yang dideskripsikan, susunan kesalah ejaan tanda baca, penulisan
kalimatnya jelas, menggunakan tanda kata. Skor 7 berjumlah 0,03% atau
baca. Skor 11 berjumlah 0,09% atau sama dengan 1 siswa yang termasuk
sama dengan 3 siswa, sudah mampu kategori baik terdapat tiga kesalahan
mengembangkan ide sesuai tema yang huruf kapital, penulisan kata, tanda
dideskripsikan, terdapat satu susunan baca. Skor 5 berjumlah 0,03% atau 1
kalimatnya kurang jelas. Skor 10 siswa yang termasuk kategori cukup
berjumlah 0,06% atau sama dengan 2 jumlah kesalahan (4-7 huruf kapital,
siswa, sudah mampu megembangkan penulisan kata, tanda baca). Skor 3
ide sesuai tema yang dideskripsikan, berjumlah 10% atau sama dengan 3
terdapat satu susunan kalimatnya siswa termasuk kategori kurang ( lebih
kurang jelas. Skor 9 berjumlah 0,06% dari 7 kesalahan huruf kapital,
atau sama dengan 2 siswa , sudah penulisan kata, tanda baca). Jadi nilai
mampu megembangkan ide sesuai tema rata-rata kemampuan menulis karangan
yang dideskripsikan, susunan deskripsi secara keseluruhan pada
kalimatnya jelas. Skor 7 berjumlah aspek penggunan dan penulisan ejaan
0,03% atau sama dengan 1 siswa, adalah 66,48 masuk kategori cukup.
mampu megembangkan ide sesuai tema Ketiga, pilihan kata/diksi yang
yang dideskripsikan, terdapat satu digunakan siswa sudah baik, namun
susunan kalimatnya jelas. Mendapatkan masih terdapat beberapa kata yang
skor 4 berjumlah 0,22% atau sama digunakan kurang tepat dan tidak sesuai
dengan 7 siswa belum mampu dengan konteks baku. Penggunaan kata
megembangkan ide sesuai tema yang baku masih kurang dipahami siswa
dideskripsikan, terdapat satu susunan dipahami siswa, ada bebrapa siswa
kalimatnya kurang jelas. Jadi nilai rata- masih menggunakan kata tidak baku
rata kemampuan menulis karangan dalam karangan yang ditulisnya. Hal ini
deskripsi secara keseluruhan pada sejalan dengan pendapat Dalman
aspek isi keseluruhan adalah 59,03 (2016) bahwa “Kata-kata yang dipilih
masuk kategori kurang. harus secara tepat mengungkapkan
Kedua, penggunan dan penulisan pengertian yang akan dikatakan,
ejaan perlu menjadi perhatian bagi persyaratan kesesuaian ini mencakup

75
kecocokan antara kata yang digunakan masuk kategori sangat baik struktur
dengan kesempatan, situasi dan kalimat yang disusun lengkap,
keadaan pembaca”. Berdasarkan skor hubungan antar bagianya logis,
yang dimilki pada aspek ini jumlah kehematan. Skor terdapat 11 sekitar
siswa yang memperoleh skor 11 adalah 0,06% atau atau sama dengan 2 siswa,
berjumlah 0,09% atau sama dengan 3 sudah masuk kategori sangat baik
siswa masuk kategori sangat baik tidak menggunakan struktur kalimat dengan
ada pilihan kata yang tidak sesuai lengkap, hubungan antar kalimatnya
dengan lingkungan sekitarnya. Skor 10 logis, kehematan. Skor 10 berjumlah
berjumlah 0,54% atau sama dengan 17 0,38% atau sama dengan 12 siswa
siswa masuk kategori baik terdapat satu masuk kategori baik sudah
pilihan kata yang tidak sesuai dengan menggunakan struktur kalimat lengkap,
lingkungan. Skor 9 berjumlah 0,16% hubungan antar bagianya kurang logis,
atau 5 siswa masuk kategori baik kehematan dan menggunakan kata
terdapat dua pilihan kata yang tidak sudah baik. Skor 9 berjumlah 0,06%
sesuai dengan lingkungan. Skor 8 atau sama dengan 2 siswa masuk
berjumlah 0,06% atau 2 siswa masuk kategori baik sudah menggunakan
kategori baik terdapat 1-2 pilihan kata struktur kalimat ylengkap dengan
yang tidak sesuai. Skor 7 berjumlah benar, hubungan antar bagian logis,
0,09% atau sama dengan 3 siswa masuk ada bebrapa kalimat yang kurang
kategori cukup penggunaan pilihan kata menerapkan kehematan dan
kurang tepat (ada tiga pilihan kata menggunakan kata. Skor 8 berjumlah
yang tidak sesuai dengan 0,09% atau sama dengan 3 siswa masuk
lingkunganya). Dan yang memperoleh kategori baik sudah menggunakan
skor 5 berjumlah 0,03% atau sama struktur kalimat dengan benar,
dengan 1 masuk kategori kurang hubungan antar bagianya logis,
terdapat empat pilihan kata yang tidak kehematan. Skor 7 berjumlah 0,19%
sesuai dengan objek yang diamati. Jadi atau sama dengan 6 siswa yang masuk
nilai rata-rata kemampuan menulis kategori cukup sudah menggunakan
karangan deskripsi secara keseluruhan struktur kalimat dengan benar,
pada aspek pilihan kata/diksi adalah hubungan antar bagian kurang logis,
89,96 masuk kategori baik. kehematan dan menggunakan. Skor 6
Keempat, struktur kalimat yang berjumlah 0,03% atau sama dengan 1
disusun siswa sudah cukup. Karangan siswa masuk kategori cukup ada
deskripsi yang ditulis siwa sudah beberapa kalimat saja yang
tampak kesatuan, hubungan antar menggunakan struktur kalimat,
kalimatnya sudah cukup, dan hubungan antara bagianya logis,
kehematan menggunakan kata sudah kehematan dan menggunakan kata
mulai terlihat, tetapi masih terdapat cukup baik. Skor 4 berjumlah 0,09%
beberapa siswa yang tidak menghemat. atau sama dengan 3 siswa masuk
Hal ini sejalan dengan pendapat kategori kurang ada beberapa kalimat
Dalman (2016) bahwa “Untuk itu yang menggunakan struktur kalimat
penyampaian harus memenuhi syarat lengkap, hubungan antar kalimat tidak
sebagai kalimat yang baik, yaitu logis, kehematan. Jadi nilai rata-rata
strukturnya benar, pilihan katanya kemampuan menulis karangan
tepat, hubungan antara bagiannya logis, deskripsi berdasarkan hasil analisi
kehematan menggunakan kata”. secara keseluruhan pada aspek struktur
Berdasarkan skor yang diperoleh pada kalimat adalah 62 masuk kategori
aspek ini adalah skor 12 berjumlah cukup.
0,03% atau sama dengan 1 siswa, sudah Kelima, keterpaduan antar kalimat yang sudah

6
disusun siswa masuk kategori cukup. Sebagian Keenam, keterpaduan antar
besar siswa menulis karangan deskripsi hanya paragraf pada karangan yang disusun
terdiri dari beberapa kalimat saja dalam satu oleh siswa masuk kategori kurang.
paragraf. Menulis karangan deskripsi Sebagian besar siswa menulis karangan
hendaknya terdiri beberapa kalimat dan satu deskripsi terdiri dari satu paragraf yang
paragraf yang disusun dengan kalimat yang berisi uraian singkat, maka tidak dapat
jelas agar objek yang dideskripsikan dapat diketahui hubungan paragraf satu
dipahami oleh pembaca. Hal ini sejalan dengan dengan paragraf lainya yang ditulis
pendapat Dalman (2016) bahwa “ Adalah siswa. Hal ini sejalan dengan pendapat
susunan kalimat yang baik haruslah tersusun Dalman (2016) bahwa “Topik suatu
secara rapi dan berurut sesuai pada posisinya karangan diuraikan ditiap paragraf
sehingga pembaca dapat memahami kalimat- berupa suatu ide pokok dan beberapa
kalimat tersebut”. Berdasarkan skor yang ide penjelas. Suatu paragraf yang baik
dimilki pada aspek ini jumlah siswa yang haruslah memenuhi tiga syarat yaitu
memperoleh skor 13 berjumlah 0,06% atau kesatuan, kepaduan, pengembangan”.
sama dengan 2 siswa, masuk kategori sangat Berdasarkan skor yang dimilki pada
baik kalimat tersusun dengan rapi sesuai aspek ini jumlah siswa yang
dengan posisinya. Skor 12 berjumlah 0,35% memperoleh skor 13 adalah berjumlah
atau sama dengan 11 siswa masuk kategori baik 0,03% atau sama dengan 1 siswa
mampu menyususun kalimat yang baik, kalimat mampu menuangkan ide pokok, dapat
tersusun dengan rapi dan kurang sesuai pada memenuhi 3 syarat kesatuan, kepaduan,
posisinya. Skor 11 berjumlah 0,09% atau sama pengembangan paragraf. Skor 12
dengan 3 siswa masuk kategori baik mampu berjumlah 0,25% atau sama dengan 8
menyususun kalimat yang baik, kalimat siswa mampu menuangkan ide pokok, 7
tersusun dengan rapi dan terdapat dua kalimat dapat memenuhi 2 syarat yaitu
kurang sesuai pada posisinya. Skor 10 kesatuan, kepaduan dalam paragraf.
berjumlah 0,16% atau sama dengan 5 siswa Skor 10 berjumlah 0,06% atau sama
masuk kategori baik kalimat tersusun dengan dengan 1 siswa mampu menuangkan
rapi dan 2 kalimat kurang sesuai pada ide pokok dapat memenuhi 2 syarat
posisinya. Skor 9 berjumlah 0,12% atau sama yaitu kesatuan dan kepaduan paragraf.
dengan 4 siswa masuk kategori baik mampu Skor 9 berjumlah 0,03% atau sama
menyusun kalimat yang baik dan kurang sesuai dengan 1 siswa mampu menuangkan
pada posisinya. Skor 8 berjumlah 0,09% atau ide pokok dapat memenuhi 2 syarat
sama dengan 3 siswa masuk kategori cukup yaitu kesatuan dan kepaduan paragraf.
mampu menyusun kalimat dengan baik, kalimat Skor 8 berjumlah 0,12% atau sama
kurang rapi dan kurang sesuai pada posisinya. dengan 4 siswa mampu menuangkan
Skor 7 berjumlah 0,03% atau sama dengan 1 ide pokok dapat memenuhi 1 syarat
siswa masuk kategori cukup mampu menyusun yaitu kesatuan dalam paragraf. Skor 5 7
kalimat dengan baik, terdapat dua kalimat berjumlah 0,09% atau sama dengan 1
kurang rapi. Skor 6 berjumlah 0,03% atau sama siswa mampu menuangkan ide pokok
dengan 1 siswa masuk kategori cukup mampu dapat memenuhi 1 syarat yaitu kesatuan
menyusun kalimat dengan baik, terdapat tiga dalam paragraf. Skor 4 berjumlah
kalimat kurang rapi. Skor 4 berjumlah 0,03% 0,35% atau sama dengan 11 siswa
atau sama dengan 1 siswa masuk kategori mampu menuangkan ide pokok, tidak
kurang kalimatnya tidak tersusun dengan rapi dapat memenuhi 3 syarat yaitu
dan tidak sesuai pada posisinya. Jadi nilai rata- kesatuan, kepaduan, pengembangan.
rata kemampuan menulis karangan deskripsi Jadi nilai rata-rata kemampuan menulis
secara keseluruhan pada aspek keterpaduan karangan deskripsi secara keseluruhan
antar kalimat (segi ide) adalah 74,38 masuk pada aspek keterpaduan antar paragraf
kategori cukup. adalah 47 masuk kategori kurang.

9
Ketujuh, kesesuaian judul dengan Berdasarkan skor yang diperolehi pada
isi karangan. Isi karangan yang ditulis aspek ini adalah, skor 9 berjumlah
siswa sudah sesuai dengan judul yang 0,51% atau sama dengan 16 siswa,
dipilih siswa. Hal ini menunjukan yaitu masuk kategori sangat baik rapi
bahwa siswa sudah mampu dan tidak ada coretan, dan yang
mendeskripsikan objek yang diamati memperoleh skor 8 berjumlah 0,32%
dengan tepat. Pemilihan judul atau sama dengan 10 siswa yang masuk
merupakan langkah pertama yang harus ketegori sangat baik tidak ada coretan
dilakukan sebelum menulis karangan tapi tulisan kurang begitu rapi.
deskripsi. Hal ini sejalan dengan Sedangkan yang mendapatkan skor 7
pendapat Dalman (2016) bahwa “ berjumlah 0,16% atau sama dengan 5
Adakah karangan yang ditulis harus siswa yang masuk kategori baik tulisan
mempunyai kesesuaian antara isi rapi tapi terdapat 1-2 coretan. Jadi nilai
dengan judul”. Judul sebuah karangan rata-rata kemampuan menulis karangan
akan menggambarkan sebuah isi secara 7 deskripsi secara keseluruhan pada
keseluruhan. Berdasarkan skor yang aspek kerapian adalah 92,41 masuk
dimiliki pada aspek ini adalah, skor 10 kategori sangat baik.
berjumlah 0,29% atau sama dengan 9 Kesulitan Siswa Kelas VB dalam
siswa yang masuk kategori sangat baik Menulis Karangan Deskripsi. Beberapa
judul menarik sesuai dengan isi kriteria yang belum mampu dicapai
karangan, dan yang memperoleh skor 9 siswa terutama, penggunaan dan
berjumlah 0,22% atau sama dengan 7 penulisan ejaan yang perlu diperhatikan
siswa masuk kategori sangat baik judul lagi bagi siswa. Siswa sudah cukup
sesuai dengan isi karangan tapi dalam menggunakan dan menulis ejaan
judulnya kurang menarik. Selanjutnya yang sesuai dalam tulisan, tapi
yang memperoleh skor 8 berjumlah beberapa siswa masih belum
0,41% atau sama dengan 13 siswa memperhatikan penggunaan dan
masuk ketegori baik kesesuaian judul penulisan ejaan dalam menulis
dengan isi karangan sudah baik. karangan deskripsi. Dalam karangan
Sedangkan yang memperoleh skor 6 deskripsi yang ditulis siswa rata-rata
berjumlah 0,03% atau sama dengan 1 masih mengalami kesulitan seperti
siswa, yaitu termasuk kategori cukup penggunaan huruf kapital tidak sesuai
judul karangan kurang sesuai dengan isi dengan tempatnya, penepatan tanda
karangan. Jadi nilai rata-rata baca yang masih kurang tepat,
kemampuan menulis karangan penulisan kata, bentuk kata ulang tidak
deskripsi secara keseluruhan pada ditulis dengan menggunkan tanda
aspek kesesuain judul dengan isi hubung (-). Peran serta guru sangat
karangan adalah 89,09 masuk kategori dibutuhkan untuk lebih membimbing
sangat baik. siswa dalam penggunaan dan penulisan
Kedelapan, kerapian hasil ejaan, agar siswa terbiasa menulis karya
karangan yang ditulis siswa sudah tulis sesuai dengan aturan PUEBI.
sangat baik, tapi masih ada beberapa Struktur kalimat dalam karangan
siswa yang belum terlalu rapi menulis deskripsi yang ditulis masih terdapat 12
karangan deskripsi masih terdapat siswa yang mengalami kesulitan seperti
beberapa coretan dan kurangnya jarak belum terlalu mampu menggunakan
penulisan yang perlu diatur. Hal ini struktur kalimat dengan benar,
sejalan dengan pendapat Dalman hubungan antara bagiannya cukup
(2016) bahwa “Kerapian merupakan logis, kehematan menggunakan masih
salah satu aspek penilaian yang di kurang. Keterpaduan antar kalimat (dari
dalam tulisan atau karangan”. segi ide) yang digunakan siswa sudah

10
cukup. Didalam satu paragraf hanya baik 2 orang atau 0,6%, kategori baik
terdiri dari beberapa kalimat. maka 14 orang atau 0,45%, kategori cukup 13
tidak dapat diketahui adanya hubungan orang atau 0,43%, kategori kurang 2
paragraf satu dengan paragraf lainya orang atau 0,6%. Kesulitan-kesulitan
yang di tulis siswa. yang dihadapi siswa Sekolah Dasar
Keterpaduan antar paragraf dalam Negeri Pontianak kota ada beberapa
karangan deskripsi yang ditulis rata- aspek diantaranya penggunaan dan
rata mengalami kesulitan seperti kurang penulisan ejaan (penggunaan huruf
mampu memenuhi 3 syarat yaitu kapital, tanda baca, penulisan kata yang
kesatuan (kohesi) dan kepaduan kurang huruf, tanda penghubung), isi
(koherensi), dan pengembangan keseluruhan, struktur kalimat,
paragraf. Karangan deskripsi masih keterpaduan antar paragraf (sulit
terdapat 1 paragraf. Masing-masing mengembangkan paragraf atau kurang
paragraf hanya terdiri dari 4 kalimat mampu menungkan ide).
saja. Dalam karangan deskripsi yang Saran
ditulis masih ada 29 siswa yang Berdasarkan hasil penelitian ini, diharapkan
mengalami kesulitan seperti kurang dapat memberi masukan pemikiran demi
mampu mengembangkan ide sesuai meningkatkan mutu pendidikan, khususnya
tema karangan yang di deskripsikan, dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, untuk
susunan kalimatnya kurang jelas, tanda itu diberikan beberapa saran yaitu. Kemampuan
baca kurang diperhatikan. Karangan menulis siwa kelas VB Sekolah Dasar Negeri
deskripsi yang ditulis siswa hanya Pontianak Kota, belum terlalu maksimal. Oleh
terdiri dari 1-5 paragraf, satu paragraf karena itu, guru hendaknya menggunakan
terdapat satu, dua, atau tiga sampai 9 metode pembelajaran menulis yang sesuai
kalimat. Penggunan tanda baca yang dengan kondisi dan kemampuan siswa, selain
kurang diperhatikan oleh siswa dalam itu guru harus banyak memberi latihan menulis
menulis karangan deskripsi ini dapat kepada siswa. Siswa diberikan motivasi agar
menyebabkan pembaca kebingungan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan
memahami isi dari karangan deskripsi dianjurkan untuk sering berlatih menulis
tersebut. Tanda baca wajib diperhatikan sehingga dapat terampil dalam menulis. (1)
siswa yaitu penggunaan tanda titik dan pihak sekolah agar dapat lebih menyiapkan
koma, agar pembaca dapat memahami sarana dan prasarana penunjang pembelajaran
kalimat yang ditulis siswa serta untuk dapat meningkatkan kemampuan siswa
memahami makna karangan deskripsi 8 menulis karangan deskripsi, (2) guru lebih
yang ditulis. berperan penting dalam membimbing dan
KESIMPULAN DAN SARAN melatih siswa menulis karangan deskripsi agar
Kesimpulan siswa mampu menghasilkan karangan yang
Berdasarkan hasil penelitian dapat baik, (3) diharapkan siswa benar-benar mampu
dikemukakan kesimpulan yaitu mengembangkan ide yang dimilikinya saat
kemampuan menulis karangan menulis karangan deskripsi sehingga dapat
deskripsi pada siswa kelas VB menghasilkan karya yang menarik dan
menggunakan pembelajaran model disenangi oleh pembaca.
daring di Sekolah Dasar Negeri
Pontianak Kota secara keseluruhan
masih perlu ditingkatkan. Rata-rata DAFTAR PUSTAKA
kemampuan menulis karangan
deskripsi secara umum yaitu 75,52
masuk kategori cukup. Hal tersebut
dilihat dari segi persentase siswa
memperoleh nilai pada kategori sangat

11
Dalman. (2016). Keterampilan Menulis. Jakarta: Rajawali Press.
Gusty. (2020). Belajar Mandiri Pembelajaran Daring di Tengah Pandemi Covid-19. Jakarta:
Yayasan Kita Menulis.
Lexy. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

12

You might also like