Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Entalpi Pendidikan Kimia

e-issn: 2774-5171

Pengembangan E-Content Berbasis Discovery Learning pada


Materi Ikatan Kimia Kelas X SMA/MA
Development of E-Content Based on Discovery Learning Topic of
Chemical Bonding for Senior High School

Vika Erlina1 and Rahadian Zainul1*


1
Program Studi Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika dan IPA, Universitas Negeri Padang,
Sumatera Barat, Indonesia.
*
Email: rahadianzmsiphd@yahoo.com

ABSTRACT
This research to develop E-Content based on discovery learning on chemical bonding
material for class X SMA/MA. This type of research and development (R&D) using the
ADDIE model consists of 5 stages namely analysis, design, development, implementation
and evaluation. E-Content is used to help students study remotely due to the Covid-19
pandemic. E-Content also provides learning videos, PPT. E-Content in it there are quiz
questions and evaluation questions that can measure studens ability to understand chemical
bonding material. The data analysis technique used is in the form of validity and practicality
sheets. The content validity test was carried out by 3 chemistry lecturers and 3 chemisrty
teachers, while the media validity was carried out by 3 lecturers in the field of technology
while the practicality test was carried out by 20 students of class X. The results of the
analysis of the content validity sheet, media, practicality by students successively the average
score of V was 0.82, 0.91 and 0.84. The data obtained indicate that the E-Content on
chemical bonding material is valid and practical.
Keywords: E-Content, Discovery Learning, Chemical Bonding, ADDIE Model
ABSTRAK
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengembangkan E-Content berbasis discovery
learning pada materi ikatan kimia kelas X SMA/MA. Jenis penelitian ini adalah Research
and Development (R&D) dengan menggunakan model ADDIE. Model ADDIE terdiri dari 5
tahapan yaitu analysis, design, development, implementation dan evaluation. E-Content
digunakan untuk membantu siswa belajar jarak jauh akibat pandemi covid-19. E-Content juga
menyediakan vidio pembelajaran, PPT. E-Content di dalamnya terdapat soal kuis dan soal
evaluasi yang dapat mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi ikatan kimia.
Teknik analisa data yang digunakan berupa lembar validitas dan praktikalitas. Uji validitas isi
dilakukan oleh 3 orang dosen kimia dan 3 orang guru kimia, sedangkan validitas media
dilakukan oleh 3 orang dosen dibidang teknologi sedangkan uji praktikalitas dilakukan oleh
20 orang siswa kelas X. Hasil analisis lembar validitas isi, media, praktikalitas oleh siswa
berturut-turut didapatkan skor rata-rata v yaitu 0,82, 0,91 dan 0,84. Data yang didapat
menunjukkan bahwa E-Content pada materi ikatan kimia sudah valid dan praktis.

77
Entalpi Pendidikan Kimia
e-issn: 2774-5171

Kata Kunci: E-Content, Discovery Learning, Ikatan Kimia, Model ADDIE

PENDAHULUAN masalah pembelajaran dan mencapai tujuan


pembelajaran yang lebih baik (Dinata &
Pembelajaran online mencakupi distribusi Zainul, 2020). Dampak nyata dari
pembelajaran dalam format digital, di mana perkembangan teknologi di bidang
di transmisikan secara digital melalui pendidikan adalah konversi bahan cetak ke
internet. Pembelajaran online adalah satu- dalam format elektronik dengan
satunya media yang menyediakan materi menggunakan sumber belajar (Cahyadi,
antara pendidik dan siswa, dalam kasus 2019).
darurat Covid-19. Sementara guru pada Selain itu, pemanfaatan teknologi
pembelajaran online menjadi pusat dalam pendidikan mempermudah pendidik
dalam memberikan materi dan
pembelajaran, siswa diminta mendengarkan
mempermudah siswa dalam memahami
pendidik (Imania & Bariah, 2019).
materi pelajaran (Wulansari dkk., 2018).
Oleh karena itu, pendidik diharapkan Perkembangan teknologi yang pesat telah
mampu merancang dan merencanakan memungkinkan peran TIK dalam proses
pelajaran yang dapat membantu siswa, pembelajaran, misalnya dengan mengubah
siswa dapat dengan mudah memahami materi cetak menjadi format elektronik
topik tanpa proses pembelajaran tatap muka. seperti konten elektronik.
Dengan memilih cara yang benar untuk E-Content umunya dirancang untuk
menggunakan bahan ajar (Dachi, 2018). membimbing peserta didik melalui banyak
Menurut (Rahma, 2019) mengatakan bahwa informasi, E-Content mencakup semua
penggunaan media dalam pembelajaran jenis konten yang dibuat dan disampaikan
dapat membuat peserta didik lebih melalui berbagai media elektronik dengan
termotivasi untuk belajar, mendorong kombinasi teks, gambar dan vidio
peserta didik untuk menulis, berbicara dan (Nachimuthu, 2012).
berimajinasi. Selain itu (Nurrita, 2018) Menurut (Saiman & Apriyanty, 2016)
media pembelajaran tidak hanya E-Content adalah penyajian informasi
memungkinkan pendidik untuk aktif disiplin ilmu tertentu dalam format
memberikan materi kepada siswanya, tetapi elektronik yang terstruktur. Bidang ilmu
juga siswa untuk berpatisipasi aktif dalam tersebut meliputi beragam informasi berupa
proses pembelajaran. teks, audio, vidio topok terbatas atau
Hal ini sejalan dengan fakta yang spesifik, dan evaluasi tugas.
penulis temukan selama pelaksanaan PPL Untuk menciptakan lingkungan belajar
di SMA Pembangunan Laboratorium UNP, yang aktif dalam menemukan konsep
sebagian besar pendidik mengunakan bahan sendiri diantaranya adalah model Discovery
ajar cetak seperti buku yang disediakan di Learning (Kemendikbud, 2013). Discovery
perpustakaan, namun pemakaian bahan ajar learning didasarkan pada pandangan
cetak baik itu buku paket atau modul cetak kognitif dari prinsip belajar dan
tidak efisien. Terlebih dalam masa konstuktivisme. Model pembelajaran yang
pembelajaran online. dikembangakan oleh J. Bruner (Depdiknas,
Perkembangan ilmu pengetahuan dan 2005).
teknologi dapat dimanfaatkan untuk Discovery learning adalah model
pengembangan bahan ajar dan media yang pembelajaran yang mendorong siswa untuk
dibutuhkan saat ini, teknologi memegang mengamati, bereksperimen, atau bertindak
peran penting dalam pelaksanaan secara ilmiah (Saxena dkk., 2011).
pembelajaran, membantu memecahkan

78
(Erlina & Zainul, 2022) Entalpi Pendidikan Kimia

Discovery learning merupakan model dan tujuan pembelajaran yang sesuai


pembelajaran yang mengajak peserta didik dengan kompetensi yaang diharapkan
belajar aktif menemukan sendiri kurikulum 2013 revisi 2018.
pengetahuannya (Hartinah dkk., 2021). Pada tahap design peneliti mendesain
Model discovery learning diawali dengan perangkat pembelajaran, di mana pada fase
pendidik memberikan pertanyaan yang ini dimulai dengan merancang
dapat merangsang peserta didik untuk pengembangan E-Content. Ini
berpikir dan mendorong untuk membaca dikembangkan menurut hasil analisis yang
dan melakukan aktivitas belajar. (Mubarok dilakukan sebelumnya. Tahap desain
& Sulistyo, 2014) kemudian dilanjutkan dengan menentukan
Tujuan dari penelitian ini adalah elemen-elemen yang dibutuhkan untuk
mengembangkan E-Content berbasis konten elektronik. Peneliti juga
Discovery learning pada materi ikatan mengumpulkan sumber yang digunakan
kimia kelas X SMA/MA serta menguji untuk mengembangan E-Content. Peneliti
tingkat validitas dan praktikalitas. E- juga mengembangkan alat untuk
Content diharapkan mampu menjadi media mengevaluasi kontent elektronik yang
alternalif yang dapat digunkan oleh siswa dibuat. Instrumen disusun dengan
dalam memahami materi ikatan kimia. memeperhatikan aspek penilaian seperti
kelayakan isi, kelayakan bahasa, kelayakan
METODE penyajian, dan juga kesesuaian dengan
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pendekatan yang digunakan. Kemudian E-
Content yang sudah disusun akan di
pengembangan atau research and
validasi agar didapatkan instrumen
development (R&D). Dengan model
penilaian yang valid.
pengembangan ADDIE. Model ADDIE Tahap development yaitu realisasi
mempunyai lima tahapan diantaranya produk. Selama fase pengembangan E-
analysis, design, development, Content itu di lakukan sesuai dengan
implementation, dan evaluation (Tegeh, desain. selanjutnya E-Content dilakukan uji
2013). Uji validitas dilakukan oleh 3 orang validasi oleh dosen Kimia FMIPA, dosen
dosen kimia, 3 orang guru kimia SMA dan TI UNP dan guru SMA. Dalam kegiatan
3 orang dosen bidang IT, sedangkan untuk validasi, validator menggunakan instrumen
praktikalitas dilakukan oleh 20 orang yang sudah disusun pada tahap sebelumnya.
peserta didik kelas X SMA Pembangunan Validasi dilaksanakan untuk menilai
Laboratorium UNP. validitas konten dan media. Validator
Tahap analysis dilakukan untuk diminta memberikan penilaian terhadap E-
mengidentifikasi masalah yang dihadapi Content yang disusun berdasarkan butir
peserta didik, bagaimana persepsi peserta aspek kelayakan E-Content serta
didik dan juga kendala yang dihadapi memberikan saran dan komentar yang akan
pendidik dalam proses pembelajaran kimia digunakan sebagai revisi, untuk perbaikan
serta ketersediaan sarana dan prasarana dan penyempurnaan pengembangan E-
pendukung dalam proses pembelajaran. Content, validasi dilakukan sampai
Pada analisis ini dilakukan tiga macam akhirnya multimedia pengembangan E-
yaitu: 1). Informasi utama dalam proses Content dinyatakan layak untuk
pembelajaran perlu dianalisis terlebih diimplementasikan dalam kegiatan
dahulu, menganalisis keadaan sekolah, dan pembelajaran.
ketersedian materi yang dapat mendukung Tahap implementation penerapan yang
pelaksanaan proses pembelajaran seperti dilakukukan di sekolah yang ditunjuk
kerja komputer dan koneksi juga sebagai tempat penelitian. Peneliti
diperlukan; 2). Analisis kurikulum melakukan proses pembelajaran dengan
bertujuan untuk mengembangkan indikator bantuan E-Content yang telah disusun.

79
(Erlina & Zainul, 2022) Entalpi Pendidikan Kimia

Kemudian peneliti melaksanakan tersedianya labor komputer yang berfungsi


pembagian angket kepada siswa yang berisi dengan baik, proyektor, Wi-Fi,
pertanyaan-pertanyaan tentang penggunaan laboratorium IPA dan ruang kelas yang
E-Content dalam pembelajaran, hal ini sesuai dengan siswa.
bartujuan untuk mendaptkan nilai
kepraktisan penggunaan E-Content, peserta Analysis Kurikulum
didik juga di mintak untuk memberikan Selanjutnya hasil observasi dengan guru
komentar sebagai acuan untuk dilakukan kimia terkait sistem pembelajaran yang
revisi kedua sesuai dengan digunukan diketahui bahwa SMA
tanggapan peserta didik. Pembangunan Laboratorium UNP dan
Tahap evaluation merupakan tahap SMA N 5 Solok Selatan menggunakan
terakhir pada penelitian ADDIE dengan Kurikulum 2013 revisi 2018 sebagai acuan
melakukan revisi terakhir pada E-Content untuk melakukan pembelajaran.
berdasarkan masukan dari angket respon
siswa. Design
Instrumen yang dipakai pada penelitian Tahap selanjutnya dalam prosedur
adalah kuesioner, kuesioner validitas dan pengembangan adalah merancang produk.
angket praktikalitas. Data yang didapat dari pengembangan produk E-Content dilakukan
lembar validitas dan praktikalitas akan menggunakan aplikasi Powtoon, Microsoft
dianalis dengan menggunakan formula Power Point 2013, Microsoft Word, dan
Aiken’s. untuk penyimpanan dilakukan di YouTube,
Google Drive. Terdapat kegunaan pada
setiap aplikasi yang digunakan untuk
mendukung pengembangan E-Content ini.
Keterangan : Aplikasi Microsoft Power Point 2013
Lo = angka penilaian validitas terendah digunakan untuk membuat bahan ajar PPT,
(Lo-1) dan juga membuat cover dari E-Content.
c = angka panilaian validitas yang tertinggi Aplikasi Microsoft Word digunakan untuk
(c = 4) membuat kata pengantar, identitas E-
r = skor kategori pilihan validator Content, panduan penggunaan dll.
n = banyaknya validator Sedangkan Powtoon digunakan untuk
membuat vidio pembelajaran ikatan kimia.
Selanjutnya (Anggara, 2021), YouTube dan
(Aiken, 1985) Google Drive digunakan untuk menyimpan
bahan ajar yang akan digunakan dan
HASIL DAN DISKUSI
kemudian di ambil link dari masing-masing
Tahap Analysis bahan ajar yang telah disimpan untuk di
Tiga tahap analysis meliputi: masukan ke dalam wordpress untuk
mempermudah peserta didik selah proses
Analysis Kebutuhan pembelajaran berlangsung. E-Content
Berdasarkan Analysis kebutuhan yang telah mempunyai beberapa komponen meliputi
dilakukan di SMA Pembangunan cover E-Content, pendahuluan, kata
Laboratorium UNP dan SMA N 5 Solok pengantar, panduan penggunaan E-Content
Selatan diketahui bahwa bahan ajar yang bagi guru dan peserta didik, identitas, vidio
digunakan 95% berupa buku cetak, 58% pembelajaran, PPT, referensi buku, kuis,
LKS, 45% vidio, 36% internet. Dan untuk daftar hadir peserta didik (Asral & Zainul,
sarana dan prasarana di SMA Pembangunan 2020).
Laboratorium UNP dan SMA N 5 Solok
Selatan cukup memadai untuk proses
Development
pembelajaran. Hal ini terbukti dengan

80
(Erlina & Zainul, 2022) Entalpi Pendidikan Kimia

Pada fase ini, produk dikembangkan sesuai bisa mengikuti proses pembelajaran dengan
dengan desain tertentu. Hasil maksimal.
pengembangan E-Content berbasis e. Identitas E-Content
discovery learning adalah sebagai berikut. Identitas E-Content dibuat untuk
a. Cover E-Content menginformasikan kepada peserta didik
Cover E-Content yang dikembangkan materi apa yang akan dipelajari, kompensi
meliputi beberapa hal seperti judul materi dasar, dan indikator pencapaian kompetensi
pada E-Content, identitas penulis, identitas yang harus dicapai selama proses
dosen pembimbing, instansi penulis. Judul pembelajaran berlangsung.
materi pada E-Content berfungsi untuk f. Buku referensi
memberikan informasi kepada pengguna Buku referensi yang digunakan merupakan
mengenai materi yang akan dibahas dalam buku universitas dan buku kimia kelas X
mengembangkan E-Content ini, identitas yang didalamnya terdapat materi ikatan
penulis, identitas dosen serta instansi dibuat kimia. Buku ini dapat digunakan sebagai
untuk menginformasikan kepada pengguna salah satu referensi peserta didik dalam
mengenai penulis, dosen dan intansi mempelajari materi ikatan kimia.
penulis. Bagian cover juga berisikan g. Kegiatan pembelajaran
gambar pendukung yang berhubungan Kegiatan pembelajaran menggunakan E-
dengan instansi penulis. Cover E-Content di Content ini berlangsung selama empat kali
rancang semenarik mungkin agar peserta pertemuan. Pada awal pertemuan terdapat
didik tertarik mempelajari materi ikatan kegiatan pendahuluan yang menampilkan
kimia menggunakan E-Content. vidio, teks, ataupun gambar. Pada kegiatan
b. Pendahuluan ikatan kimia pendahuluan ini peserta didik bisa
Pendahuluan E-Content berisi gambaran mengaitkan pembelajaran sebelumnya
secara singkat tentang apa itu E-Content dengan pelajaran ikatan kimia, kemudian
dan manfaat dari penggunaan E-Content peserta didik juga akan mengetahui
tersebut dan model pembelajaran yang begaimana hubungan atau penerapan materi
digunakan dalam E-Content ini, untuk ikatan kimia dalam kehidupan sehari-hari.
mempermudah peserta didik sebelum Hal ini berfungsi untuk membuat peserta
belajar mengunakan E-Content ini. didik termotivasi untuk belajar dan
c. Kata pengantar membangun kesadaran diri peserta didik
Kata pengantar pada E-Content berisi bahwa pembelajaran tersebut penting untuk
ucapan syukur dari penulis karena telah dikakukan. Penyajian kegiatan
menyelesaikan pembuatan konten pembelajaran berdasarkan tahap-tahap
elektronik berbasis penemuan. discovery learning.
d. Panduan penggunaan E-Content
Panduan pembelajaran E-Content berbasis Uji Validitas
discovery learning berisi gambaran Uji validitas bertujuan untuk
bagaimana prose pembelajaran mengungkapkan validitas dari E-Content
menggunakan bahan ajar berupa E-Content berbasis discovery learning pada materi
pada materi ikatan kimia berbasis discovery ikatan kimia kelas X SMA/MA. Uji
learning. Panduan pembelajaran ini validitas terdiri dari validitas isi dan
diperuntukan bagi pendidik dan peserta validitas media.
didik. Panduan ini dapat diunduh dalam a. Validitas Isi
bentuk pdf ataupun dilihat langsung secara Uji validitas didasarkan pada tiga aspek
online. Panduan ini dirancang semenarik yaitu komponen kelayakan isi, komponen
mungkin sehingga dapat menimbulkan kebahasaan, komponen penyajian. Hasil
minat peserta didik dalam mempelajari validasi didapat nilai Aiken’s V yaitu 0,82
panduan pembelajaran agar peserta didik dengan kriteria valid. Bisa dilihat pada
Gambar 1 berikut:

81
(Erlina & Zainul, 2022) Entalpi Pendidikan Kimia

Berdasarkam gambar di atas dapat


disimpulkan bahwa E-Content yang
dikembangkan telah sesuai dengan materi
ikatan kimia.
Implementation
Fase ini merupakan fase produk berupa E-
Content berbasis discovery learning. Uji
coba dilakukan kepada siswa kelas X yang
mempelajari materi ikatan kimia. Oleh
karena itu, pendidik dan sisiwa
Gambar 1. Grafik Hasil Validasi Isi E-
menggunakan E-Content berbasis discovery
Content
learning sebagai bahan ajar, termasuk
Berdasarkam gambar di atas dapat kegiatan yang telah disajiikan didalam E-
disimpulkan bahwa E-Content yang Content. Kuesioner diberikan kepada 20
dikembangkan telah sesuai dengan materi siswa kelas X MIPA di SMA Pembangunan
ikatan kimia berdasarkan pendapat para ahli, Laboratorium UNP. Pemilihan peserta didik
dilakukan berdasarkan tingkat kemampuan
dimana menurut (Sugiyono, 2010) validitas
peserta didik yaitu peserta didik
dapat dilakukan dengan minimal 3 orang berkemampuan tinggi, sedang, dan rendah.
pendapat ahli. Pemilihan peserta didik direkomendasikan
b. Validitas media secara langsung oleh guru kimia ynag
Uji validitas media pada E-Content berbasis mengajar di SMA Pembangunan
penemuan pada materi ikatan kimia kelas X Laboratorium UNP. Uji praktikalitas E-
SMA/MA, diperoleh menggunakan lembar Content dilakukan dengan cara pengisian
validasi media ini terdiri dari tiga aspek angket praktilkalitas oleh peserta didik,
yaitu komponen panduan informasi, setelah peserta didik belajar menggunakan
komponen kinerja program, dan komponen E-Content tersebut. Terdapat tiga aspek
desain dan komponen kegrafikan. Validasi penilaian praktikalitas E-Content yaitu
media dilakukan oleh tiga orang dosen aspek kemudahan penggunaan, efisiensi
teknik elektrokimia UNP. Penilaian tiga waktu pembelajaran dan manfaat dengan
orang ahli ini sesuia dengan pendapat rata- rata nilai aiken’s V yaitu 0,84 dengan
(Sugiyono, 2010). Hasil validasi didapat kategori praktis. Dapat dilihat pada Gambar
nilai Aiken’s V yaitu 0,91 dengan kriteria 3 berikut:
valid. Bisa dilihat pada Gambar 2 berikut:

Gambar 3. Rata-rata Nilai Praktikalitas

Gambar 2. Grafik Hasil Validasi Media E- Hasil analisis data pada uji praktikalitas E-
Content Content menunjukan bahwa E-Content
yang dikembangkan telah praktis untuk

82
(Erlina & Zainul, 2022) Entalpi Pendidikan Kimia

setiap item pada masing-masing aspek Learning Pada Materi Fluida


penilaian. Dinamis Kelas XI sma. IAIN
Palangka Raya.
Evaluation Asral, S. S. T. & Zainul, R. (2020).
Berdasarkan hasil tanggapan siswa tersebut, Pengembangan Konten
diajukan saran untuk media pembelajaran Pembelajaran E-Learning untuk
E-Content yaitu rata-rata peserta didik Materi Larutan Elektrolit dan Non
senang dengan adanya E-Content ini karena Elektrolit Menggunakan Aplikasi
mereka bisa menyesuaikan waktu belajar Moodle. Entalpi Pendidikan Kimia,
kapan saja dan dimana saja, dan juga bisa 1.
diulang-ulang sesuai dengan waktu yang
meraka miliki untuk belajar selain itu Cahyadi, R. A. H. (2019). Pengembangan
peserta didik juga memberikan saran untuk bahan ajar berbasis ADDIE model.
waktu quiz ataupun ulangan hariannya di Halaqa: Islamic Education Journal,
perpanjang. Dan dari hasil verifikasi produk 3(1), 35-42.
peneliti dapat mengetahui bahwa Dachi, S. W. (2018). Upaya Pengembangan
pembelajaran E-Content sangat layak Materi Ajar Berbasis Media
digunkan dalam proses pembelajaran dari Instructional dalam Meningkatkan
hasil validasi produk dan dari segi Motivasi Belajar Mahasiswa Pada
tanggapan siswa didapatkan tanggapan Prodi Pendidikan Matematika FKIP
bahwa E-Content yang dikembangkan UMSU. EduTech: Jurnal Ilmu
layak digunakan di dalam proses Pendidikan dan Ilmu Sosial, 4(2).
pembelajaran. Berdasarkan tahapan terakhir Dinata, A. A., & Zainul, R. (2020).
model ADDIE yang telah dilakukan, maka Pengembangan E-Modul Larutan
disimpulkan bahwa telah dihasilkan E- Penyangga Berbasis Discovery
Content yang valid dan praktis pada semua Learning Untuk Kelas XI SMA/MA
aspek penilaian. (Development of Discovery
Learning Based E-Module on
KESIMPULAN Buffer Solution Topic for Class XI
Senior High School (SMA/MA)).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan EduKimia Journal, 2(1), 6-11.
peneliti dapat disimpulkan bahwa E- Hartinah, D. D. D., Haryanto, Z., Ningrum,
Content berbasis discovery learning pada M. V. R., & Goma, E. I. (2021).
materi ikatan kimia yang telah Perbedaan Hasil Belajar
dikembangkan menggunakan model Menggunakan Model Discovery
ADDIE melalui lima tahapan yaitu Learning Dan Problem Based
analysis, design, development, Learning Pada Materi Posisi
implementation dan evaluation. Media yang Strategis Indonesia Sebagai Poros
dihasilkan sudah diuji validitas isi, media Maritim Dunia. Jurnal Georafflesia:
dan praktikaltis dengan rata-rata Aiken’ s V Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi,
yaitu 0,82; 0,91 dan 0,84. 6(1), 11-19.
Imania, K. A., & Bariah, S. K. (2019).
REFERENSI
Rancangan Pengembangan
Aiken, L. R. (1985). Three Coefficients For Instrumen Penilaian Pembelajaran
Analyzing The Reliability and Berbasis Daring. Jurnal Petik,
Validity Of Ratings. Educational Vol.5, No.1.
and psychological measurement,
45(1), 131-142. Kemedikbud, P. W. (2020). Kemendikbud
Anggara, D. (2021). Pengembangan E- Terbitkan Pedoman
Module Berbasis Discovery Penyelenggaraan Belajar Dari

83
(Erlina & Zainul, 2022) Entalpi Pendidikan Kimia

Rumah. Kementerian Pendidikan Dalam Mempersiapkan


dan Kebudayaan, 29. Kemerdekaan Indonesia Kelas V
Mubarok, C., & Sulistyo, E. (2014). Sdn Tapak Panekan Magetan.
Penerapan Model Pembelajaran Premiere Educandum: Jurnal
Discovery Learning Terhadap Hasil Pendidikan Dasar dan
Belajar Siswa Kelas X Tav Pada Pembelajaran, 3(01).
Standar Kompetensi Melakukan Saxena, A., Gandhi, I., & Open, N. (2011).
Instalasi Sound System di SMK Pedagogical Designs for Generation
Negeri 2 Surabaya. Jurnal of Contents for the Community.
Pendidikan Teknik Elektro, 3(2). Community Development, 1–11.
Nachimuthu, K. (2012). Need of E-Content Sugiyono, S. (2010). Metode Penelitian
Developments In Education. Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D.
Education Today, An International Bandung : Alfabeta.
Journal Of Education & Tegeh, I. M. (2013). Pengembangan Bahan
Humanities, APH Pub, New Delhi. Ajar Metode Penelitian Pendidikan
Nurrita, T. (2018). Pengembangan Media dengan ADDIE Model. Jurnal Ika,
Pembelajaran untuk Meningkatkan 11.
Hasil Belajar Siswa. Misykat: Wulansari, E. W., Kantun, S., & Suharso,
Jurnal Ilmu-ilmu Al-Quran, Hadist, P. (2018). Pengembangan E-Modul
Syari'ah dan Tarbiyah, 3(1), 171. Pembelajaran Ekonomi Materi Pasar
Rahma, F. I. (2019). Media Pembelajaran Modal untuk Siswa Kelas XI IPS
(Kajian Terhadap Langkah-langkah MAN 1 Jember Tahun Ajaran
Pemilihan Media dan 2016/2017. Jurnal Pendidikan
Implementasinya dalam Ekonomi: Jurnal Ilmiah Ilmu
Pembelajaran Bagi Anak Sekolah Pendidikan, Ilmu Ekonomi Dan
Dasar). Jurnal Studi Islam: Ilmu Sosial, 12(1), 1-7.
Pancawahana, 14(2), 87-99.
Saiman, S., & Apriyanty, R. (2016).
Pengembangan E-Materi Berbasis
Courselab Mata Pelajaran IPS
Pokok Bahasan Menghargai Jasa
Dan Peranan Tokoh Perjuangan

84

You might also like