Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

Jurnal Ada Na Gau: Public Administration

ISSN: 2723-5505
Volume 2 ∣ Issue 1 ∣ Juni 2021

Analisis Kinerja Pegawai Kantor Desa Dalam Memberikan Pelayanan


Administrasi Kepada Masyarakat
(Studi Kasus di Kantor Desa Wage Kecamatan Sabbangparu Kabupaten Wajo)

Andi Rosmala Dewi1*, Syamsiar2, Besse Herlina3


1Mahasiswa Program Pascasarjana, Program Studi Administrasi Publik, Universitas Puangrimaggalatung
2,3Program Studi Administrasi Publik, Universitas Puangrimaggalatung

*Corresponding author: email: andi.rosmaladewi01@gmail.com

ABSTRACT
The quality of a public service is influenced by several factors, including employee performance factors
in implementing public services. The ability of employees greatly affects the quality of service. Village
officials are employees of public service officials who have duties and responsibilities for services to the
community, and assist the village head in carrying out his duties to be able to provide services according
to the wishes of the community, therefore village officials are required to have commitment, ability, skills
and feelings sincere attention and requires a high sense of empathy in carrying out their duties. The
purpose of this study was to analyze the performance of village office employees in providing
administrative services to the community in Wage Village and to find out the factors that hamper and
support the performance of village office employees in providing administrative services to the
community in Wage Village. The research method is survey research using qualitative descriptive
methods. There are 5 informants by purposive sampling. Data collection techniques using interview
guidelines, literature study and documentation. Data analysis techniques with data reduction, data
display and data verification.The results showed that all these informants provided information that the
performance of the village office employees had met the standardization of public services based on the
research sub-focus, namely 1) work performance (achievement). 2) Skills (skills) 3) Leadership
(leadership). The behavior (Attitude) does not meet the standardization of public services. This
determination proves that improving employee performance will provide effective results for services
to the community
Keywords: Performance; Village Office Employees; Administrative Services; Society

ABSTRACT
Kualitas suatu pelayanan publik dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor kinerja
pegawai dalam melaksanakan pelayanan publik. Kemampuan pegawai sangat mempengaruhi kualitas
pelayanan. Perangkat Desa merupakan pegawai pejabat pelayanan publik yang mempunyai tugas dan
tanggung jawab terhadap pelayanan kepada masyarakat, dan membantu kepala desa dalam
menjalankan tugasnya untuk harus dapat memberikan pelayanan sesuai dengan keinginan masyarakat,
oleh karena itu para perangkat desa dituntut memiliki komitmen, kemampuan, ketrampilan dan
perasaan perhatian yang tulus dan membutuhkan rasa empati yang tinggi dalam melaksanakan
tugasnya. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis Kinerja pegawai kantor desa dalam memberikan
pelayanan administrasi kepada masyarakat di Desa Wage dan mengetahui faktor-faktor yang menjadi
penghambat dan pendukung kinerja pegawai kantor desa dalam memberikan pelayanan administrasi
kepada masyarakat di Desa Wage. Metode penelitian yaitu penelitian survey dengan menggunakan
metode deskriktif kualitatif. Informan sebanyak 5 orang secara purposive sampling. Teknik
pengumpulan data menggunakan pedoman wawacara, study pustaka dan dokumentasi. Teknik analisis
data dengan reduksi data, display data dan verifikasi data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua
informan tersebut memberikan informasi bahwa kinerja pegawai kantor desa telah memenuhi
standarisasi pelayanan public berdasarkan kepada sub focus penelitian yaitu 1) Prestasi kerja
(achievement). 2) Keahlian (skill) 3) Kepemimpinan (leadership). Adapun Perilaku (Attitude) kurang
memenuhi standarisasi pelayanan public. Dengan adanya penetian ini membuktikan bahwa peningkatan
kinerja pegawai akan memberikan hasil yang efektif terhadap pelayanan kepada masyarakat
Kata Kunci : Kinerja, Pegawai Kantor Desa, Pelayanan Administrasi, Masyarakat

348
Jurnal homepage: http://ojs.lppmuniprima.org/index.php/jangpa ISSN: 2723-5505

1. Pendahuluan
Kinerja pada sektor publik, pada hakikatnya merupakan hasil kerja yang dicapai oleh
aparatur pemerintah, baik secara individu, kelompok maupun institusi sesuai dengan visi, misi
dan tujuan yang telah ditetapkan. Dalam konteks ini, kinerja pada sektor publik semakin menarik
untuk dicermati, menyusul terjadinya berbagai fenomena yang mencerminkan disparitas antara
kinerja yang ditampilkan oleh aparat dan kelembagaan pemerintah dengan ekspektasi yang
diidamkan oleh masyarakat.
Kinerja (performance) dapat diartikan sebagai pencapaian hasil kerja sesuai dengan
aturan dan standar yang berlaku pada masing-masing organisasi. Kinerja merupakan suatu
persyaratan-persyaratan tertentu yang akhirnya secara langsung dapat tercermin dari output
yang dihasilkan baik yang berupa jumlah maupun kualitasnya (Simamora, 2016).
Pemerintahan desa merupakan sub-sistem dari sistem penyelenggaraan pemerintahan,
sehingga desa memiliki kewenangan untuk mengatur masyarakatnya. Sesuai dengan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Pemerintah Desa adalah penyelenggara urusan
pemerintahan oleh pemerintahan desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat
bersama dengan perangkat desa.
Perangkat Desa merupakan pegawai pejabat pelayanan publik yang mempunyai tugas
dan tanggung jawab terhadap pelayanan kepada masyarakat, dan membantu kepala desa dalam
menjalankan tugasnya untuk harus dapat memberikan pelayanan sesuai dengan keinginan
masyarakat, oleh karena itu para perangkat desa dituntut memiliki komitmen, kemampuan,
ketrampilan dan perasaan perhatian yang tulus dan membutuhkan rasa empati yang tinggi dalam
melaksanakan tugasnya melayani masyarakat. Harapannya masyarakat merasa nyaman dan puas
mendapatkan pelayanan dari perangkat desa dalam menyelesaikan segala permasalahan
administratif di desa diantaranya adalah : 1) pelayanan pembuatan surat pengantar Kartu Tanda
Penduduk (KTP), 2) pengantar Kartu Keluarga (KK), 3) pengantar surat nikah, 4) pengantar akta
kelahiran, 5) surat pindah, 6) surat keterangan tidak mampu, 7) surat izin usaha.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan di lapangan di kantor Desa Wage diperoleh
informasi bahwa para perangkat desa masih kurang efisien dalam menjalankan tugasnya,
memakan waktu yang lama, sikap yang kurang inisatif, kurang bisa bekerja sama dan kurang
tepat waktu. Hal ini membutuhkan kinerja yang baik bagi perangkat desa dalam menjalankan
tugas pelayanan kepada masyarakat sebagai komitmen tanggung jawab mereka. Keberhasilan
perangkat desa dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat ditentukan oleh penilaian
terhadap kinerjanya.
Untuk memberikan batasan dan arah dari penelitian ini maka dirumuskan masalah
sebagai berikut : (1) Bagaimana kinerja pegawai kantor desa dalam memberikan pelayanan
administrasi kepada masyarakat di Desa Wage? (2) Faktor-faktor apa saja yang menjadi

349
Jurnal homepage: http://ojs.lppmuniprima.org/index.php/jangpa ISSN: 2723-5505

pendukung dan penghambat kinerja pegawai kantor desa dalam memberikan pelayanan
administrasi kepada masyarakat di Desa Wage?
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu : (1) Untuk menganalisis Kinerja pegawai kantor
desa dalam memberikan pelayanan administrasi kepada masyarakat di Desa Wage. (2) Untuk
mengetahui factor pendukung dan penghambat kinerja pegawai kantor desa dalam memberikan
pelayanan administrasi kepada masyarakat di Desa Wage.
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini yaitu manfaat teoritis : (1) penelitian
ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dlam bidang
pelayanan public. Supaya dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan untuk penelitian
selanjutnya. (2) Memperkaya hasil penelitian tentang kinerja pegawai dam memberikan
pelayanan pada istansi pemerintahan khususnya kantor Desa. Manfaat Praktis: (1) Memberi
masukan kepada para pegawai diberbagai istansi pemerintahan untuk meningkatkan
pengetahuan dalam hal pelayanan kepada masyarakat. (2) Sebagai bahan rujukan dalam hal
pengambilan keputusan dan sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.

2. Metode
Penelitian ini adalah penelitian studi kasus dengan metode deskriptif kualitatif, yaitu
metode penelitian yang dalam prosedur penelitiannya menggunakan data hasil wawancara yang
berkaitan dengan Kinerja Pegawai Kantor Desa Dalam Memberikan Pelayanan Administrasi di
Knator Desa Wage Kecamatan Sabbangparu Kabupaten Wajo. Informan dalam penelitian ini
diantaranya adalah:1) Kepala Desa; 2) Sekertaris Desa; 3) Perangkat Desa; 3) Masyarakat. Fokus
penelitian ini adalah kinerja pegawai dalam memberikan pelayanan administrasi kepada
masyarakat dengan sub focus yaitu : 1) Prestasi kerja (achievement); 2) Keahlian (skill); 3)
Perilaku (attitude) dan 4) Kepemimpinan (leadership). Teknik pengumpulan data dengan
wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analsis data dengan reduksi data, display data
dan verifikasi Mies &Huberman (Sugiyono, 2012).

3. Hasil dan Pembahasan


Desa Wage merupakan suatu wilayah kesatuan masyarakat di Kecamatan Sabbangparu
Kabupaten Wajo yang merupakan salah satu lembaga pemerintahan yang memiliki peran
strategis dalam mengatur masyarakat desa dan keberhasilan pembangunan nasional
sebagaimana yang tertuang di dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014. Upaya yang
dilakukan oleh pemerintah Desa Wage dalam rangka memberikan pelayanan administrasi
kepada masyarakat, yaitu pegawai kantor Desa dituntut memiliki komitmen, kemampuan,
keterampilan dan perasaan perhatian yang tulus dan membutuhkan rasa empati yang tinggi
dalam melaksanakan tugasnya melayani masyarakat yang tertuang dalam bentuk kinerja.

350
Jurnal homepage: http://ojs.lppmuniprima.org/index.php/jangpa ISSN: 2723-5505

diperoleh dari hasil wawancara mendalam kepada aparat desa dan masyarakat Desa Wage
berdasarkan sub focus penelitian sebagai berikut :
a. Prestasi Kerja (Achievement)
Prestasi kerja menurut Hasibuan (2005) merupakan suatu hasil kerja yang dicapai
seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas
kecakapan, pengalaman, kesungguhan dan waktu serta kesediaan melakukan tugas tanpa adanya
paksaan. Sejalan dengan hal tersebut, Mangkunegara (2005) menyatakan bahwa prestasi kerja
adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Hasil wawancara mendalam tentang prestasi kerja pegawai kantor desa dalam
memberikan pelayanan administrasi kepada masyarakat terhadap inisial “NS” yang merupakan
perangkat desa Wage pada tanggal 27 Oktober 2020 di kantor Desa Wage menyatakan bahwa
salah bentuk prestasi pegawai adalah menyelesaikan peyanan tepat waktu sesai dengan SOP yang
telah ditetapkan danmasyarakat merasa puas dengan pelayanan yang berikan. Hal yang sama
juga diungkapkan oleh inisial “JB” kepala Desa Wage pada tanggal 27 Oktober 2020 di kantor
Desa Wage menyatakan bahwa pegawai kantor Desa dengan cepat dan tanggap serta
bertanggungjawab dalam memberikan pelayanan administrasi kepada masyarakat. Sehingga
masyarakat merasa puas atas pelayanan yang diberikan oleh pegawai kantor Desa.
Demikian pula hasil wawancara yang dilakukan terhadap inisial “NF” salah masyarakat
Desa Wage pada tanggal 26 Oktober 2020 menyatakan bahwa Saya merasa puas terhadap
pelayanan yang diberikan oleh pegawai kantor Desa Wage. Berdasarkan hasil wawancara
tersebut dapat disimpulkan bahwa kinerja pegawai kantor pada sub fokus prestasi kerja
merupakan keberhasilan pegawai menyelesaikan pekerjaannya dengan tepat waktu penuh
tanggunghjawab sehingga masyarakat merasa puas dengan pelayanan yang diberikan.
b. Keahlian (Skill)
Keahlian merupakan sesuatu minat atau bakat yang harus dimiliki oleh seseorang,
dengan keahlian yang dimilikinya memungkinkan untuk dapat menjalankan dan menyelesaikan
tugas-tugas secara baik dengan hasil yang maksimal. Keahlian merupakan keterampilan dari
seorang ahli. Sedangkan ahli didefinisikan sebagai seseorang yang memiliki tingkat keahlian
tertentu atau pengetahuan yang tinggi dalam subjek tertentu yang diperoleh dari pelatihan dan
pengalaman (Murtanto, 2009).
Berdasarkan hasil wawancara bersama inisial “AR” yang merupakan perangkat Desa
Wage pada tanggal 26 Oktober 2020 di Kantor Desa Wage menyatakan bahwa pegawai kantor
Desa mampu mengoperasikan computer dan memanfaatkan jaringan Wifi dalam memberikan
pelayanan administrasi kepada masyarakat. Selain itu pegawai bekerja sesuai dengan tupoksinya
serta pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik. Sejalan dengan hal tersebut kepala Desa Wage

351
Jurnal homepage: http://ojs.lppmuniprima.org/index.php/jangpa ISSN: 2723-5505

yang berinisial “JB” pada tanggal 26 Oktober 2020 di Knator Desa Wage menyatakan bahwa untuk
pelayanan administrasi seperti KTP, KK, Keterangan Kelahiran, dan Keterangan kematian
pegawai sudah dibekali dengan pelatihan sehingga pelayanan yang dibutuhkan masyarakat lebih
cepat diselesaikan.
Dari hasil wawancara tersebut diketahui bahwa dalam memberikan pelayanan yang
berkualitas kepada masyakat, diperlukan keahlian dari para pegawai sehingga pekerjaan dapat
diselesaikan dengan mudah dan cermat. Hasil penelitian tersebut sejalan dengan pendapat
Famella (2015) bahwa keahlian atau keterampilan merupakan sebuah kemampuan pegawai
dalam mengoperasikan pekerjaan pekerjaan secarah lebih mudah dan tepat.
c. Perilaku (Attitude)
Hasibuan (2001) menjelaskan bahwa perilaku adalah respon atau pernyataan baik
yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan dalam melakukan pekerjaan atau
pengorbanan jasa, jasmani dan pikiran.
Berdasarkan hasil wawancara tentang perilaku pegawai dengan inisial “NM” salah satu
masyarakat Desa Wage pada tanggal 26 Oktober 2020 di kediamannya yang berlokasi di Desa
Wage menyatakan bahwa pegawai kantor Desa berlaku baik dan sopan memberikan pelayanan
kepada masyarakat setiap ada pengurusan dikantor desa serta dapat diselesaikan dengan cepat.
Yang menjadi maslah kalau pegawai biasanya tidak datang di kantor tepat waktu. Hal senada juga
disampaikan oleh inisial “NF” masyarakat Desa Wage pada tanggal 27 Otober 2020 di Kantor Desa
Wage menyatakan bahwa perangkat desa berlaku baik dan sopan memberikan pelayanan yang
masyarakat butuhkan. Adapun mengenai kedisiplinan pegawai saya rasa kurang disipling karena
biasanya datang ke kantor tidak tepat waktu.
Hasil wawancara tentang perilaku pegawai dalam memberikan pelayanan
admnisitrasi kepada masyarakat juga diperoleh dari inisial ”NS” yang merupakan perangkat Desa
Wage pada Tanggal 26 Oktober 2020 bertempat di Kantor Desa Wage menyatakan bahwa kami
perangkat Desa Wage Selalu berusaha bersikap Sopan dan baik dalam meberikan pelayanan
pembuatan administrasi kerja masyarakat dengan harapan memberikan kepuasan kepada
masyarakat. Dalam memberikan pelayanan kami perangkat menanamkan kedisiplinan dalam diri
kami masing- masing salah satu contohnya yaitu datang tepat waktu di kantor Desa dan
menyelesaikan pekerjaan tanpa harus ditunda. Hal yang sama juga di sampaikan oleh inisial “JB”
Kepala Desa Wage bahwa dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat pegawai bekerja
dengan cepat sesuai dengan peraturan undang-undang yang berlaku. Adapun maslah
kedisiplinan kadang pegawai datang ke kantor tidak tepat waktu.
Dari hasil wawancara tersebut diatas disimpulkan bahwa upaya yang dilakukan dalam
meningkatkan kinerja pegawai kantor desa yaitu dengan menunjukan sikap yang baik, sopan,
disiplin dan taat pada peraturan undang-undang yang berlaku. Dengan demikian masyarakat

352
Jurnal homepage: http://ojs.lppmuniprima.org/index.php/jangpa ISSN: 2723-5505

akan merasa puas dengan pelayanan yang diberikan. Hal ini sejalan dengan pendapat yang
dikemukan oleh Mangkunegara (2000) bahwa kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sedangkan Menurut Rivai (2004) bahwa kinerja
adalah perilaku yang ditampilkan oleh setiap orang dalam menjalangkan tugasnya.
d. Kepemimpinan (Leadership)
Kepemimpinan merupakan salah satu kunci dalam menentukan terciptanya efisiensi
dan efektifitas kerja, serta peningkatan kerja bawahan. Pimpinan dapat berhasil mengelola suatu
organisasi yang dikelolanya bila pimpinan yang dimaksud dapat berperan dengan baik. Seorang
pemimpin harus melakukan kegiatan dalam hal membimbing, mengarahkan perilaku
bawahannya pada suatu tujuan tertentu. Menurut Fiedler (Nasrudin, 2010), kepemimpinan
adalah pengaruh antar pribadi melalui proses komunikasi untuk mencapai tujuan tertentu
sebagai proses mempengaruhi sekelompok orang sehingga mau bekerja dengan sungguh-
sungguh untuk meraih tujuan kelompoknya.
Hasil wawancara tentang kepemimpinan pegawai kantor desa dalam memberikan
pelayanan administrasi kepada masyarakat diperleh dari inisial “AR” yang merupakan perangkat
Desa Wage pada tanggal 26 Oktorber 2020 bertempat di Kantor Desa Wage menyatakan bahwa
perangkat desa bertanggung jawab terhadap pekerjaannya sesuai dengan tugasnya masing-
masing sehingga kebutuhan masyarakat lebih cepat terselesaikan. Senada dengan hal tersebut
hasil wawancara bersama inisial “NS” perangkat Desa Wage pada tanggal 26 Oktober 2020 di
Kantor Desa Wage menyatakan bahwa perangkat desa cepat dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat sebagai bentuk tanggung jawab yang ditugaskan kepadanya. Meskipun
pekerjaan biasa di tinggalkan ketika ada panggilan mendadak dari pimpinan. Demikian pula
kepala desa sebagai pemimpin senantiasa mengarahkan perangkat desa untuk bekerja secara
maksimal sesuai dengan tugas masing-masing
Lebih lanjut hasil wawancara bersama inisial “JB” kepala Desa Wage pada tanggal 26
Oktober 2020 di Kantor Desa Wage menjelaskan bahwa setiap pegawai menurut saya sudah
bertanggung jawab dengan tugasnya masing-masing terutama dalam pelayanan pembuatan
administrasi kependudukan. Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa bertuk kepemimpinan pegawai kantor desa yang dimaksudkan pada
penelitian ini adalah tanggung jawab yang dimiliki oleh kepala desa dan perangkat desa dalam
menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat penuh dedikasi dalam memberikan pelayanan
administrasi kepada masyarakat. Hal ini sesuai dengan pendapat Saepuloh (2017) yang
menyatakan bahwa pada hakikatnya manusia itu adalah pemimipin yang harus terhadap apa
yang dibebankan kepadanya.

353
Jurnal homepage: http://ojs.lppmuniprima.org/index.php/jangpa ISSN: 2723-5505

5. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa :
a. Kinerja pegawai kantor Desa dalam memberikan pelayanan administrasi kepada
masyarakat didesa wage dari segi prestasi kerja pegawai pegawai menyelesaikan
pekerjaan tepat waktu dan penuh tanggungjawab,keahlian yang dimiliki sesuai dengan
tupoksinya,perilaku sopan,displin dan taat pada peraturan UUD yang berlaku,sedangakn
dari segi Kepemimpinanan memiliki tanggunghawab yang tinggi dalam menyelesaikan
pekerjaanya.
b. Faktor Pendukung Kinerja Pegawai kantor desa dalam memberikan pelayanan
administrasi kepada masyarakat didesa wage adalah ketersediaan sarana dan
prasarana,sedangkan factor penghambat adalah rendahnya kedisplinan pegawai dalam
melaksanakan tugasnya.
Adapun saran yang dapat dikemukakan pada penelitian ini diantaranya adalah :
a. Sebagai pelayan public hendaknya pegawai kantor Desa datang tepat pada waktunya
sehingga pelayanan administrasi dapat diselesaikan dengan cepat dan masyarakat tidak
harus menunggu terlalu lama.
b. Bagi peneliti berikutnya dapat dijadikan bahan rujukan untuk pengembagan penelitian
dengan objek yang berbeda.

Referensi

Famella. 2015. Pengaruh Keterampilan Kerja dan Sikap Kerja Terhadap Kinerja Karyawan.
Jurusan Manajemen. Universitas Jember. Diakses 02 Januari 2020.

Hasibuan. Malayu S.P. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara.

Mahsun, Mohamad. 2006. Pengukuran Kinerja SektorPublik. BPFE.Yogyakarta.

Mangkunegara, A.P. 2005. Evaluasi Kinerja SDM. PT. RedifikaAdiyama. Bandung.

Murtanto. 2009. Pengaruh Keahlian dan Independensi Terhadap Audit. Jurnal.

Nasruddin. 2010. Kepemimpinan dalam Organisasi. Indeks. Jakarta.

Nasution, M. Nur. 2004. Manajemen Jasa Terpadu. Bogor: Ghalia Indonesia.

Nurcholis, Hanif . 2001. Pertumbuhan dan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa. PT Glora Aksara
Pratama.

Pasuraman. 2010. Manajemen Pelayanan Umum. Bumi Aksara. Jakarta.

354
Jurnal homepage: http://ojs.lppmuniprima.org/index.php/jangpa ISSN: 2723-5505

Rivai. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. PT Raja grafindo Persada.

Saepuloh. 2017. Tanggung Jawab Kepemimpinan. Skripsi Universitas Islam Negeri Sultan
Maulana. Diakses 2 Januari 2021.

Sedarmayanti. 2011. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung: Mandar Maju

Siagian. S. P. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara. Jakarta.

Simamora, Henry. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 2, STIE YKPN.Yogyakarta

Sinambella, Poltak, Lijan. 2002. Reformasi Pelayanan Publik, Teori, Kebijakan dan Implementasi.
BumiAksara. Jakarta.

Sugiyono.2007. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif, R & D. Alfabeta. Bandung.

Pustaka yang berupamajalah/jurnalilmiah:

Cadith, J. & Haris, D.M. (2014). Analisis Peralihan Pajak PBB Pedesaan dan Perkotaan dari Pajak
Pusat Menjadi Pajak Daerah Di Kota Serang. Jurnal Administrasi Bisnis, 5, (2), 127-148.

Nugroho, K.S., Sjafari, A. & Arenawati. (2016). Telaah Pembangunan Kesehatan Masyarakat di
Kabupaten Serang Tahun 2016. Jurnal Administrasi Bisnis, 7, (2), 118-136.

Penlisanpustakasebaiknyamenggunakan software Mendeley atau Zotero dengan APA (American


Psychological Association)style6th Editionatau 7th Edition

Pustaka yang berupa judul buku:

Azwar, S. (2007). Metodepenelitian. Yogyakarta: PustakaPelajar.

Lunsford, A., & Ede, L. (2009). Child education: Perspective on teaching activities. Carbondale:
Illinois University Press.

Willig, C. (2008). Introducing qualitative research in psychology: adventures in theory and


method. (2nd ed.). London: McGraw-Hill Open University Press

Pustaka yang berupa Prosiding Seminar:

Desiningrum, D. R. (2011). Future time perspective, goal orientation, and subjective well being in
elderly. The Padjadjaran International Conference on Psychology (pp.17-23). Bandung,
Indonesia: Faculty of Psychology, Padjadjaran University.

Pustaka yang berupadisertasi/tesis/skripsi:

Pratama, A. G. (2009). Kontribusikesejahtera-an subjektif pada religiusitas Islam,


persepsitentangpenyakit, dan perilakumenjagakesehatandiridalam model
perilakumemeliharakesehatan: Suatuupayamenemukan model perilaku meme-

355
Jurnal homepage: http://ojs.lppmuniprima.org/index.php/jangpa ISSN: 2723-5505

liharakesehatandengantarafkeccokan optimal pada penderita HIV+. Disertasi. Program


PascasarjanaUniversitasPadjadjaran Bandung.

Pustaka yang berupa Handbook:

Albarracin, Johnson, &Zanna. (2005). The handbook of attitudes. New Jersey: Erlbaum.

American Psychological Association. (2010). Publication manual of the American Psychological


Association. Sixth edition. Washington D.C.: American Psycho-logical Association

356

You might also like