Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 12

SULTAN JURISPRUDANCE: JURNAL RISET ILMU

HUKUM
Fakultas Hukum, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang-Banten, Indonesia Volume 1 Nomor 1, Juni 2021, hlm. (1-4)
P-ISSN: ---------- | e-ISSN: --------
https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jurisprudence/index
SULTAN JURISPRUDENCE
Jurnal Riset Ilmu Hukum

Analisis Penegakan Hukum Terhadap Pelaku Pencemaran Lingkungan


Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
(Studi Kasus Dumping Limbah B3 Kabupaten Karawang)

Meilani Sri Ayuningsih, Nadhifa Rahma, Nizma Amalia, Levina Vania


Yuniandra, Khusna Dewi Fransisca , Putri Rishandayani
(Fakultas Hukum Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jl. Raya Jakarta Km 4 Pakupatan,
email: 1111200082@untirta.ac.id)

Info Artikel
|Submitted: |Revised: |Accepted:

How to cite:

ABSTRAK:

In the current time of dumping waste is a major problem to the environment, because these
dumped dumping activities have resulted in a very dangerous impact on its own environment, as
well as human health and living things. The environment becomes a living residence to be
maintained, especially by humans, so the environment can function as it should and can continue
to support the lives of living things. In consequence this research is intended to determine the
legislation of regional pollution in terms of permanent waste dumping and to know the
implementation of law enforcement of existing legislation in the case of Karawang, West Java
Province. In this study, the research method used is the type of normative juridical research or also
called as a legal study of document decision study. Research shows based under article 59 (1) the
2009 article no. 32 act on the protection and management of the environment on the management
of hazardous and toxic waste products, each that produces hazardous and toxic waste is obliged to
do dangerous and toxic waste management. Law enforcement is conducted to avoid and reduce
damage, environmental pollution produced by waste b3 while restoring the quality of the
environment according to its collapse Law enforcement is carried out to avoid and reduce damage,
environmental pollution generated by B3 waste as well as restoring environmental quality in
accordance with its invention. The waste management that should be undertaken according to the
rules is not done by it, harming living beings around the place of the waste disposal activities.
Keywords: law enforcement, hazardous and toxic waste material, environment

SULTAN JURISPRUDANCE: JURNAL RISET ILMU HUKUM, Vol. 1 No. 1 Juni 2021, ISSN----------| 1
Peradilan Gacaca Sebagai Suatu Sistem Alternatif Peradilan Untuk Membantu Memproses Hukum Pelaku Genosida di
Rwanda

ABSTRAK:

Dalam perkembangan zaman saat ini dumping limbah menjadi masalah besar 
terhadap lingkungan, karena kegiatan dumping limbah ini mengakibatkan dampak 
yang sangat berbahaya terhadap lingkungannya sendiri, dan juga kesehatan 
manusia dan makhluk hidup. Lingkungan menjadi tempat tinggal makhluk hidup yang
harus tetap dijaga, khususnya oleh manusia, agar lingkungan dapat berfungsi
sebagaimana mestinya dan dapat terus mendukung kehidupan makhluk hidup. Oleh
karena itu, penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaturan perundang-
undangan mengenai pencemaran lingkungan hidup dalam hal dumping limbah tanpa
izin dan untuk mengetahui implementasi penegakan hukum dari peraturan perundang-
undangan yang ada terhadap kasus di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat. Dalam
Penelitian ini, metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian yuridis normatif
atau disebut juga sebagai penelitian hukum keputusan studi dokumen.  Hasil penelitian
menunjukan berdasarkan Pasal 59 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009
Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mengenai pengelolaan
limbah Bahan Berbahaya dan Beracun setiap yang menghasilkan limbah Bahan Berbahaya
dan Beracun wajib melakukan pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun yang
dihasilkan. Penegakan hukum dilakukan untuk menghindari dan mengurangi kerusakan,
pencemaran lingkungan yang dihasilkan oleh limbah B3 seraya dengan memulihkan
kualitas lingkungan sesuai dengan peruntukannya. Pengelolaan limbah yang seharusnya
dijalankan sesuai peraturan justru tidak dilakukan oleh karena itu, merugikan bagi
makhluk hidup yang berada di sekitar tempat berlangsungnya kegiatan pembuangan
limbah tersebut. 

Keywords : Penegakan hukum, limbah Bahan Berbahaya dan Beracun,  lingkungan hidup

2| Sultan Jurisprudance: Jurnal Riset Ilmu Hukum, Vol. 1 No. 1 Juni 2021, ISSN.-----------
Peradilan Gacaca Sebagai Suatu Sistem Alternatif Peradilan Untuk Membantu Memproses Hukum Pelaku Genosida di
Rwanda

Pendahuluan Tim PPLH Balai Gakkum juga


menemukan timbunan limbah B3 yang
Lingkungan hidup itu sangat berupa sludge IPAL, peralatan medis, kain
penting bagi kehidupan manusia, majun, botol bahan kimia, filter oli bekas,
sehingga lingkungan hidup itu harus limbah elektronik (cartridge printer), obat
dijaga, dipelihara dan dilestarikan serta dan kemasan kadaluarsa, filter bekas dari
dikelola secara bijaksana untuk kebaikan fasilitas pengendalian pencemaran udara,
semua umat makhluk hidup. Menurut cetakan print sablon dan juga ditemukan
Munadjat Danusaputro, “lingkungan spanduk bahwa penanggung jawab lokasi
hidup dapat diterangkan sebagai semua tersebut adalah saudara yang berinisial
benda dan daya serta kondisi, termasuk MU, umur 46 tahun. Kemudian, Tim
di dalamnya manusia dan tingkah laku PPLH Balai Gakkum melaporkan kejadian
perbuatannya, yang terdapat dalam tersebut kepada penyidik Balai Gakkum
ruang dimana manusia berada dan Wilayah Jawa Bali dan Nusa Tenggara
mempengaruhi kelangsungan hidup supaya dapat dilakukan proses
serta kesejahteraan manusia dan jasad- penyidikannya. 
jasad hidup lainnya”.1 Oleh karena itu,
lingkungan yang rusak pasti akan Penyidik Gakkum KLHK Wilayah
menjadi masalah yang sangat Jabalnusra menetapkan MU (46) sebagai
meresahkan dan merugikan bagi tersangka yang diduga telah melakukan
manusia dan juga makhluk hidup pembuangan limbah bahan berbahaya dan
lainnya, contohnya seperti ancaman dari beracun (B3) ke media lingkungan hidup
pencemaran lingkungan akibat tanpa izin dalam Kawasan IPHPS di
pembuangan limbah industri yang Dusun Simargalih V, Desa Parungmulya,
dilakukan oleh perusahaan-perusahaan. Kecamatan Ciampel, Kabupaten
Karawang, Provinsi Jawa Barat dan saat ini
Seperti halnya pada MU ditahan di Rumah Tahanan Kelas IA
pengungkapan kasus dumping limbah B3 Salemba, Jakarta Pusat.3
di Karawang, yang berawal dari adanya Akibat dari dumping limbah B3
pengaduan masyarakat sekitar terkait ilegal tersebut sangat berdampak kepada
terjadinya kebakaran di lokasi Kawasan warga sekitar yang mengaku bahwa
Izin Pemanfaatan Hutan Perhutanan sejumlah hewan ternak mereka mati dan
Sosial (IPHPS) yang diduga dijadikan kesehatan warga juga terancam. Dari
sebagai tempat penimbunan limbah B3. pengakuan warga juga ada yang mengaku
Setelah mendapat pengaduan ini, Tim sakit kepala saat mencium bau limbah
Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup yang menyengat.4
(PPLH) Balai Gakkum Wilayah Jawa Bali
dan Nusa Tenggara kemudian Berdasarkan uraian latar belakang
menindaklanjuti dengan melakukan tersebut, maka dapat diidentifikasi
verifikasi di lapangan pada tanggal 18
Mei 2022. Pada saat melakukan verifikasi Limbah B3 di Karawang, Tribunnews, 2022
3
itu, kondisi limbah B3 sedang dalam BSI LHK, Gakkum KLHK Tahan Dua
kondisi terbakar dan membakar sebagian Tersangka Kasus Dumping Limbah B3 dan
dari limbah B3 yang tertimbun di lokasi Pembukaan Kebun Sawit Ilegal, 2022.
4
tersebut.2 Kompas.com, 5 Saksi Dumping Limbah B3 di
Kawasan Perhutanan Sosial Karawang
1
Munadjat Danusaputro, Hukum Diperiksa, 2022,
Lingkungan Buku : I Umum, Bina Cipta, https://amp.kompas.com/bandung/read/202
Jakarta, 1985. hlm 67. 2/05/25/122804278/5-saksi-dumping-limbah-
2
Naufal Lanten, Balai Gakkum Jabalnusra b3-dikawasan-perhutanan-sosial-karawang-
KLHK Beberkan Kronologi Kasus Dumping diperiksa.

Sultan Jurisprudance: Jurnal Riset Ilmu Hukum, Vol. 1 No. 1 Juni 2021, ISSN ------------|3
Peradilan Gacaca Sebagai Suatu Sistem Alternatif Peradilan Untuk Membantu Memproses Hukum Pelaku Genosida di
Rwanda

permasalahan yaitu, mengenai tidak sering berubah-ubah. Ketidakstabilan


bagaimana dampak dari dumping limbah karakteristik    tersebut    dipengaruhi    oleh
B3 yang terjadi di Kabupaten Karawang banyak    faktor    eksternal,    seperti    suhu,
serta solusi dalam mengatasinya dan juga tekanan  atau  gesekan,  dan  pencampuran
menganalisis bagaimana penegakan limbah  B3  dengan  bahan  yang  berbeda. Ini
hukum terhadap pelaku pencemaran dapat   mengaktifkan   aktivitas   bahan B3
lingkungan hidup akibat limbah Bahan seperti ledakan,  sifat  mudah  terbakar  atau
Berbahaya dan Beracun (B3) Industri hepatotoksisitas.5
berdasarkan Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Menurut Peraturan Pemerintah
Pengelolaan Lingkungan Hidup yang Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2000,
terjadi di Dusun Simargalih V, bahan berbahaya dan beracun (B3) adalah
Kabupaten Karawang. limbah yang mengandung bahan
berbahaya dan beracun yang karena
METODE sifatnya dan atau konsentrasinya dan atau
jumlah, baik secara langsung maupun
Dalam penelitian ini, metode tidak langsung, dapat mencemarkan
penelitian yang digunakan adalah jenis dan/atau merusak lingkungan hidup, dan
penelitian yuridis normatif (Normative atau membahayakan lingkungan hidup,
Legal Research) atau disebut juga sebagai kesehatan, kelangsungan hidup manusia
penelitian hukum kepustakaan studi serta makhluk hidup lainnya. Saat ini tidak
dokumen. penelitian ini menggunakan sulit dalam menemukan jumlah aktivitas
penelitian hukum hukum normatif yang menghasilkan limbah B3. Karena
dikarenakan penelitian ini ditujukan produk-produk yang digunakan oleh
hanya pada peraturan-peraturan yang manusia banyak yang tidak memenuhi
tertulis atau bahan-bahan hukum yang standar aman terhadap lingkungan dan
lain. Dalam hal ini, penulis tanaman, sisa bahan kimia yang tidak
mengumpulkan informasi yang terdapat terpakai atau bahkan sudah kedaluwarsa.
dalam buku-buku, artikel, serta menelaah Sifat limbah tersebut terkadang ada yang
beberapa bahan pustaka yang berupa bersifat reaktif, mudah terbakar dan
karya ilmiah dari para ahli yang tersusun meledak, menyebabkan infeksi, karat,
dalam literatur dan peraturan beracun, dan lain sebagainya. 
perundang-undangan.
Produk-produk yang mengandung
PEMBAHASAN bahan berbahaya, beracun, dan mudah
terbakar berada di lingkungan kita sehari-
1. Dampak dan Solusi dari Dumping hari sangat banyak, seperti pengharum
Limbah B3 ruangan, pemutih pakaian, pembersih
kamar mandi, deterjen, pembasmi
a. Dampak dari Dumping Limbah serangga, lem perekat, hairspray, batu
B3 baterai, berbagai alat elektronik yang
sudah kedaluwarsa atau tidak
Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun dipergunakan lagi, dan lain sebagainya. 
(B3) adalah limbah yang dihasilkan oleh
kegiatan produksi yang baik jenis,
konsentrasi maupun jumlahnya,
mengandung bahan berbahaya dan beracun 5
Aisya Nursabrina, Kondisi Pengelolaan
yang dapat mencemari lingkungan dan
Limbah B3 Industri di Indonesia dan Potensi
menimbulkan  risiko  kesehatan.  Limbah  B3 Dampaknya: Studi Literatur, Jurnal Riset
memiliki  sifat  dan  karakteristik  yang Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung Vol 13
sangat berbeda    dengan    limbah No 1, 2021.
konvensional, terutama   pada sifatnya   yang

4 | Jurnal Nurani Hukum : Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 3 No. 2 Desember 2020, ISSN.2655-7169
Peradilan Gacaca Sebagai Suatu Sistem Alternatif Peradilan Untuk Membantu Memproses Hukum Pelaku Genosida di
Rwanda

Limbah berbahaya berdampak yang kedua di Indonesia. Pada saat ini,


pada kesehatan dan merugikan perizinan untuk pembangunan fasilitas
masyarakat melalui dua cara yakni secara tersebut telah didapat. Dalam hal ini
langsung (melalui ledakan, kebakaran, pemrakarsa kegiatan telah menunjuk kami
reagen, zat korosif) dan tidak langsung sebagai Lembaga Penyedia Jasa Penyusun
(toksik akut dan kronis). Limbah B3 AMDAL (LPJP AMDAL) untuk rencana
masuk ke lingkungan melalui media air, kegiatan tersebut.6
tanah, udara, dan biota yang
mempengaruhi secara kontinyu dan Untuk mencegah pencemaran
tidak  kontinyu, bertahap dan seketika, lingkungan hidup maka dibutuhkan
teratur dan tidak teratur. Limbah pengelolaan limbah yang baik dan benar,
berbahaya meracuni organisme melalui pengelolaan limbah diatur dalam Pasal 59
fenomena organik dan mengekspos Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009
organisme (tumbuhan, hewan, dan Tentang Perlindungan dan Pengelolaan
manusia) Bagian tubuh manusia sangat Lingkungan Hidup mengenai pengelolaan
sensitif terhadap efek residu B3, seperti: limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3),
yang dilakukan dengan :
 Ginjal dan jantung: umumnya
disebabkan zat beracun a) Setiap orang yang menghasilkan
kadmium limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) wajib melakukan
 Tulang: umumnya disebabkan pengelolaan limbah Bahan
zat beracun benzena Berbahaya dan Beracun (B3) yang
 Otak dan Sistem Saraf: dihasilkan.
umumnya disebabkan zat
beracun methyl mercury dan b) Dalam hal Bahan Berbahaya dan
timbal Beracun (B3) sebagaimana
 Liver: umumnya disebabkan zat dimaksud dalam pasal 58 ayat (1)
beracun karbon tetraklorida telah kadaluarsa, pengelolaannya
 Paru-paru: umumnya mengikuti ketentuan pengelolaan
disebabkan zat beracun limbah Bahan Berbahaya dan
paraquat Beracun (B3).
 Mata : umumnya disebabkan
c) Dalam hal setiap orang tidak
bahan beracun chloroquine dan
mampu melakukan sendiri
juga efek paling terkenal yang
pengelolaan limbah Bahan
berpengaruh pada pertumbuhan
Berbahaya dan Beracun (B3),
dan pertumbuhan.
pengelolaannya diserahkan
b. Solusi pengelolaan dari limbah kepada pihak lain.
B3
d) Pengelolaan limbah Bahan
Pemerintah memberikan solusi Berbahaya dan Beracun (B3) wajib
dengan membangun fasilitas pengelolaan mendapat izin dari Menteri,
limbah B3 terintegrasi yang baru, agar Gubernur, atau Bupati/Walikota
dapat menampung dan mengelola sesuai dengan kewenangannya.
limbah B3 yang semakin banyak
dihasilkan baik oleh kegiatan industri
maupun kegiatan jasa. Oleh sebab itu, 6
PT. Citra Melati Alam Prima, Solusi dalam
salah satu investor yang berstatus Pengelolaan Limbah B3, 2020,
Penanaman Modal Asing (PMA) tertarik https://primax.co.id/blogs/solusi-dalam-
untuk membangun fasilitas terintegrasi pengelolaan-limbah-b3.html 

Sultan Jurisprudance: Jurnal Riset Ilmu Hukum, Vol. 1 No. 1 Juni 2021, ISSN ------------|3
Peradilan Gacaca Sebagai Suatu Sistem Alternatif Peradilan Untuk Membantu Memproses Hukum Pelaku Genosida di
Rwanda

e) Menteri, Gubernur, atau Dinas Lingkungan Hidup (DLH)


Bupati/Walikota wajib Samarinda mengungkapkan beberapa
mencantumkan persyaratan bahaya limbah B3, antara lain:
lingkungan hidup yang harus  Beracun, radioaktif, meledak
dipenuhi dan kewajiban yang  Karsinogenik (mengakibatkan
harus dipatuhi pengelola limbah kanker)
Bahan Berbahaya dan Beracun  Teratogenik (mengakibatkan cacat
(B3) dalam izin. lahir)
 Mutagenik (mengakibatkan
f) Keputusan pemberian izin wajib kerusakan kromosom)
diumumkan.  Bioakumulasi (peningkatan
konsentrasi bahan berbahaya di
g) Ketentuan lebih lanjut mengenai ujung rantai makanan).
pengelolaan limbah Bahan  
Berbahaya dan Beracun (B3) Limbah B3 yang sangat
diatur dalam peraturan membahayakan adalah limbah dari
pemerintah. industri kimia. Limbah dari industri kimia
umumnya mengandung berbagai macam
Urgensi penanganan dan unsur logam berat, seperti Al, Cr, Cd, Cu,
pengelolaan limbah B3 industri Fe, dan zat kimia lainnya yang digunakan
mendorong pemerintah untuk berbagai industri cat, kertas,
mengeluarkan peraturan tentang pertambangan, peleburan timah hitam, dll.
pengelolaan limbah bahan berbahaya Limbah B3 ini memiliki sifat kumulatif dan
dan beracun secara menyeluruh, beracun sehingga berbahaya bagi
terpadu dan berkelanjutan. Peraturan kesehatan manusia.7
Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021  
tentang Penyelenggaraan Perlindungan Maka sangat penting bagi
dan Pengelolaan Lingkungan Hidup perusahaan yang menggunakan B3 untuk
mengatur setiap orang yang melakukan pengelolaan terhadap
menghasilkan limbah B3 wajib limbahnya dengan benar sesuai regulasi
melakukan kegiatan pengolahan limbah yang berlaku, yakni PP No.22 Tahun 2021.
B3 yang meliputi pengurangan, PP ini merupakan turunan dari UU Cipta
penyimpanan, pengumpulan, Kerja yang membahas mengenai
pengangkutan, pemanfaatan, penyelenggaraan perlindungan dan
pengolahan, dan/atau penimbunan.  pengelolaan lingkungan hidup.8 Berikut
pengelolaan limbah B3 berdasarkan
Berdasarkan PP No. 22 Tahun regulasi nasional terbaru PP No. 22 Tahun
2021, yang dimaksud limbah B3 adalah 2021, di antaranya:
sisa suatu usaha dan/atau kegiatan yang
mengandung B3. B3 ini merupakan zat, a. Pengurangan
energi, dan/atau komponen lain yang
7
karena sifat, konsentrasi, dan/atau Safety Sign Indonesia, Cara Mengelola Limbah
jumlahnya, baik secara langsung maupun B3 Bagi Industri, Bagaimana Menurut Regulasi
tidak langsung, dapat mencemarkan Terbaru?, 2021.
dan/atau merusak lingkungan hidup, https://safetysignindonesia.id/cara-
dan/atau membahayakan lingkungan mengelola-limbah-b3-bagi-industri-bagaimana-
menurut-regulasi-terbaru/
hidup, kesehatan, serta kelangsungan 8
Mochamad Januar Rizki, Kewajiban Pelaku
hidup manusia dan makhluk hidup lain. Usaha Mengolah Limbah B3 dan Non B3
dalam PP 22/2021, 2021.
  https://www.hukumonline.com/berita/a/ke
wajiban-pelaku-usaha-mengolah-limbah-b3-
dan-non-b3-dalam-pp-22-2021-lt605b01edcd2e1

4 | Jurnal Nurani Hukum : Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 3 No. 2 Desember 2020, ISSN.2655-7169
Peradilan Gacaca Sebagai Suatu Sistem Alternatif Peradilan Untuk Membantu Memproses Hukum Pelaku Genosida di
Rwanda

Sesuai PP No.22 Tahun 2021 Pasal Sesuai PP No.22 Tahun 2021 Pasal
283, setiap orang yang menghasilkan 298, setiap orang yang menghasilkan
limbah B3 wajib melakukan pengurangan limbah B3 wajib menyerahkan limbah B3
limbah B3. Pengurangan limbah B3 bisa yang dihasilkannya kepada pengumpul
dilakukan melalui: limbah B3, dalam hal:
 Substitusi bahan: pemilihan  Tidak mampu memenuhi
bahan baku dan/atau bahan ketentuan jangka waktu
penolong yang semula penyimpanan limbah B3,
mengandung B3 digantikan dan/atau
dengan bahan baku dan/atau  Kapasitas tempat penyimpanan
bahan penolong yang tidak limbah B3 terlampaui.
mengandung B3.  
 Modifikasi proses: pemilihan dan d. Pengangkutan
penerapan proses produksi yang Sesuai PP No.22 Tahun 2021 Pasal
lebih efisien. 310, pengangkutan limbah B3 wajib
 Penggunaan teknologi ramah dilakukan dengan menggunakan alat
lingkungan. angkut yang tertutup untuk limbah B3
  kategori 1 dan alat angkut terbuka untuk
b. Penyimpanan limbah B3 kategori 2. Sesuai Pasal 311,
Sesuai PP No.22 Tahun 2021 Pasal pengangkutan limbah B3 wajib memiliki
285, setiap orang yang menghasilkan rekomendasi pengangkutan limbah B3 dan
limbah B3 wajib melakukan perizinan berusaha di bidang
penyimpanan limbah B3 dan dilarang pengangkutan limbah B3. Rekomendasi
melakukan pencampuran limbah B3 yang pengangkutan limbah B3 ini nantinya akan
disimpannya. menjadi dasar diterbitkannya perizinan
Untuk dapat melakukan berusaha di bidang pengangkutan limbah
penyimpanan limbah B3, setiap orang B3.
yang menghasilkan limbah B3 wajib  
memenuhi: e. Pemanfaatan
 Standar penyimpanan limbah B3 Sesuai PP No.22 Tahun 2021 Pasal
yang diintegrasikan ke dalam 315, pemanfaatan limbah B3 wajib
nomor induk berusaha, bagi dilaksanakan oleh setiap orang yang
penghasil limbah B3 dari usaha menghasilkan limbah B3. Jika perusahaan
dan/atau kegiatan wajib memiliki Anda tidak mampu melakukannya sendiri,
Surat Pernyataan Pengelolaan pemanfaatan limbah B3 diserahkan
Lingkungan (SPPL) kepada pemanfaat limbah B3.
 Rincian teknis penyimpanan Sesuai Pasal 316, pemanfaatan
limbah B3 yang dimuat dalam limbah B3 meliputi:
persetujuan lingkungan  Pemanfaatan limbah B3 sebagai
 Penghasil limbah B3 dari usaha substitusi bahan baku
dan/atau kegiatan wajib  Pemanfaatan limbah B3 sebagai
melakukan Analisis Mengenai substitusi sumber energi
Dampak Lingkungan (Amdal)  Pemanfaatan limbah B3 sebagai
atau Upaya Pengelolaan bahan baku
Lingkungan – Upaya Pemantauan  Pemanfaatan limbah B3 sesuai
Lingkungan (UKL-UPL) dengan perkembangan ilmu
 Instansi pemerintah yang pengetahuan dan teknologi.
menghasilkan limbah B3.  
  f. Pengolahan
c. Pengumpulan Sesuai PP No.22 Tahun 2021 Pasal
342, pengolahan limbah B3 wajib

Sultan Jurisprudance: Jurnal Riset Ilmu Hukum, Vol. 1 No. 1 Juni 2021, ISSN ------------|3
Peradilan Gacaca Sebagai Suatu Sistem Alternatif Peradilan Untuk Membantu Memproses Hukum Pelaku Genosida di
Rwanda

dilaksanakan oleh setiap orang yang hukum yaitu pengertian menurut Satjipto
menghasilkan limbah B3. Jika perusahaan Rahardjo, penegakan hukum diartikan
Anda tidak mampu melakukannya sebagai : “Suatu proses untuk
sendiri, pengolahan limbah B3 mewujudkan keinginan-keinginan hukum,
diserahkan kepada pengolah limbah B3. yaitu pikiran-pikiran dari badan-badan
Sesuai Pasal 343, pengolahan limbah B3 pembuat undang-undang yang
dapat dilakukan dengan cara: dirumuskan dan ditetapkan dalam
 Termal peraturan-peraturan hukum yang
 Stabilisasi dan solidifikasi kemudian menjadi kenyataan”.9
 Cara lain sesuai dengan
perkembangan ilmu Soedarto mengartikan bahwa
pengetahuan dan teknologi. penegakan hukum itu sebagai perhatian
  dan penggarapan perbuatan melawan
g. Penimbunan hukum yang sungguh- sungguh terjadi
Sesuai PP No.22 Tahun 2021 Pasal (onrecht in actu) maupun perbuatan
366, setiap orang yang menghasilkan melawan hukum yang mungkin terjadi
limbah B3 wajib melaksanakan (onrecht in potentie).10 Menurut Biezeveld,
penimbunan limbah B3. Jika perusahaan penegakan hukum lingkungan dapat
Anda tidak mampu melakukannya didefinisikan sebagai penerapan hukum
sendiri, penimbunan limbah B3 dapat dengan wewenang pemerintah untuk
diserahkan kepada penimbun limbah B3. memastikan kepatuhan terhadap
Sesuai Pasal 367, penimbunan peraturan lingkungan, dengan cara:11
limbah B3 oleh penghasil limbah B3 wajib a. administrasi pengawasan
memiliki persetujuan lingkungan dan terhadap kepatuhan peraturan
perizinan berusaha dengan persyaratan lingkungan.
sesuai perundang-undangan yang b. tindakan administratif atau sanksi
berlaku. Penimbunan limbah B3 dapat jika terjadi ketidakpatuhan.
dilakukan pada fasilitas penimbunan c. penyelidikan pidana dalam kasus
limbah B3 berupa: yang diduga pelanggaran.
 Penimbunan akhir d. tindakan pidana atau sanksi
 Sumur injeksi dalam kasus tindak pidana.
 Penempatan kembali di area e. tindakan sipil (gugatan hukum)
bekas tambang dalam kasus mengancam
 Bendungan penampung limbah ketidakpatuhan.
tambang
 Fasilitas penimbunan limbah B3 Dumping (pembuangan) dalam
lain sesuai dengan perkembangan Pasal 1 butir (24) Undang-Undang Nomor
ilmu pengetahuan dan teknologi. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (PPLH)
2. Analisis Penegakan Hukum adalah: “Kegiatan membuang,
Bagi Pelaku Dumping Limbah
B3 9
Satjipto Rahardjo, Masalah Penegakan
Hukum, Suatu Tinjauan Sosiologis, Sinar Baru,
Penegakan hukum pidana di Bandung, 1993, hlm. 15.
Indonesia tentu saja tidak akan terlepas 10
Soedarto, Kapita Selekta Hukum Pidana,
dari aparatur penegak hukum itu sendiri, Alumni, Bandung, Cetakan Ke-2, 1986, hlm.
dimana sebagai aparat penegak hukum 111.
dituntut untuk menegakan hukum secara 11
So Woong Kim, Kebijakan Hukum Pidana
tegas dan adil berdasarkan hukum yang Dalam Upaya Penegakan Hukum Lingkungan
berlaku di Indonesia. Penegakan Hukum Hidup (Tesis), Universitas Diponegoro,
(law enforcement) menurut para ahli Semarang, 2009, hlm. 54.

4 | Jurnal Nurani Hukum : Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 3 No. 2 Desember 2020, ISSN.2655-7169
Peradilan Gacaca Sebagai Suatu Sistem Alternatif Peradilan Untuk Membantu Memproses Hukum Pelaku Genosida di
Rwanda

menempatkan, dan/atau memasukkan 1. Kerugian ekonomi dan sosial


limbah dan/atau bahan dalam jumlah, (economic and social in jury)
konsentrasi, waktu, dan lokasi tertentu 2. Gangguan sanitair (sanitary
dengan persyaratan tertentu ke media hazard). Kegiatan industri yang
lingkungan hidup tertentu”. Menurut menghasilkan limbah B3 dan
Muhamad Erwin, Penetapan baku mutu pelaku usaha tidak melakukan
lingkungan adalah : “Salah satu upaya pengelolaan limbah yang
untuk mendorong kalangan yang dihasilkannya sebelum
potensial menimbulkan pencemaran membuangnya ke lahan terbuka
seperti industri/pabrik guna menekan dengan cara ditimbun yang
kadar bahan polutan yang terkandung menyebabkan pencemaran dan
dalam limbah seminimum mungkin, agar kerusakan lingkungan hidup dan
pembuangan limbah dari kegiatan- wajib memberikan ganti kerugian
kegiatan pabrik/industri tersebut tidak sesuai dengan Pasal 87 ayat (1)
merusak atau mencemari lingkungan.” Undang-Undang No. 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan
Kebanyakan pencemaran Pengelolaan Lingkungan Hidup,
lingkungan dilakukan dengan sengaja, menyatakan : “Setiap
hal ini dikarenakan perusahaan tidak penanggung jawab usaha
mau merepotkan dengan masalah limbah dan/atau kegiatan yang
industri yang harus diolah terlebih melakukan perbuatan melanggar
dahulu sebelum dibuang. Buangan hukum berupa pencemaran
limbah industri selain mengganggu dan/atau perusakan lingkungan
kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup yang menimbulkan
hidup, juga sesuatu yang tidak akan kerugian pada orang lain atau
hilang begitu saja, dalam analisis Emil lingkungan hidup wajib
Salim:12 “Limbah industri yang dibuang membayar ganti rugi dan/atau
bisa dianggap hilang oleh pengusaha melakukan tindakan tertentu”.
industri, tetapi limbah yang sama ini
masuk dalam lingkungan alam melalui Menurut Pasal 60 Undang-Undang
air, udara atau tanah sehingga No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan
mengganggu kesehatan anggota dan pengelolaan Lingkungan Hidup,
masyarakat, bahkan semua buangan menyatakan : “Setiap orang dilarang
industri, rumah tangga, manusia, melakukan dumping limbah dan/atau
binatang dan sebagainya tidak lenyap bahan ke media lingkungan hidup tanpa
tanpa bekas. Buangan kotoran ini masuk izin.” Menurut Pasal 61 ayat (1) dan (2)
ke tempat lain untuk beredar dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2009
siklus lingkungan.” tentang Perlindungan dan pengelolaan
Lingkungan Hidup, menyatakan
Pencemaran lingkungan “Dumping sebagaimana dimaksud dalam
menimbulkan kerugian yang dapat Pasal 60 hanya dapat dilakukan dengan
terjadi dalam bentuk :13 seizin dari Menteri, gubernur atau
bupati/walikota sesuai dengan
12
Syamsuharya Bethan, Penerapan Prinsip kewenangannya.”
hukum Pelestarian Fungsi Lingkungan “Dumping sebagaimana dimaksud
Hidup Dalam Aktivitas Industri Nasional : pada ayat (1) hanya dapat dilakukan di
Sebuah Upaya Penyelamatan Lingkungan lokasi yang telah ditentukan.” Apabila
Hidup dan Kehidupan Antar Generasi, perusahaan industri tidak melakukan
Alumni, Bandung, 2008, hlm 294. pengelolaan limbah B3 yang
13
Muhammad Erwin, Hukum Lingkungan
dalam Sistem Kebijaksanaan Pembangunan Bandung, 2008, hlm 58.
Lingkungan Hidup, Refika Aditama,

Sultan Jurisprudance: Jurnal Riset Ilmu Hukum, Vol. 1 No. 1 Juni 2021, ISSN ------------|3
Peradilan Gacaca Sebagai Suatu Sistem Alternatif Peradilan Untuk Membantu Memproses Hukum Pelaku Genosida di
Rwanda

dihasilkannya, maka dapat dipidana kegiatan penanggung jawab usaha


dengan ancaman Pasal 102 dan 103 dan/atau kegiatan terhadap peraturan
Undang-Undang No 32 Tahun 2009 perundang- undangan dan izin
tentang Perlindungan dan Pengelolaan lingkungan sebagaimana dimaksud dalam
Lingkungan Hidup. Pasal 103 Undang- Pasal 71 dan 72, yang mengakibatkan
Undang No 32 Tahun 2009 tentang terjadinya pencemaran dan/atau
Perlindungan dan Pengelolaan kerusakan lingkungan yang
Lingkungan Hidup, menyatakan : “Setiap mengakibatkan hilangnya nyawa manusia,
orang yang menghasilkan limbah B3 dan dipidana dengan pidana penjara paling
tidak melakukan pengelolaan lama 1 (satu) tahun atau denda paling
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59, banyak Rp.500.000.000,00 (lima ratus juta
dipidana dengan pidana penjara paling rupiah).”
singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 3
(tiga) tahun dan denda paling sedikit Rp. Pasal 3 Peraturan Daerah
1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah) dan Kabupaten Karawang Nomor 10 Tahun
paling banyak Rp. 3.000.000.000,00 (tiga 2013 tentang Pengelolaan Limbah Bahan
milyar rupiah)”. Berbahaya dan Beracun, menyatakan :
“Tujuan pengelolaan limbah B3 di
Pasal 116 ayat (1) Undang- Daerah adalah untuk mencegah dan
Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang menanggulangi pencemaran dan/atau
Perlindungan dan Pengelolaan kerusakan lingkungan hidup yang
Lingkungan Hidup, menyatakan : diakibatkan oleh limbah B3, serta
(1) Apabila tindak pidana melakukan pemulihan kualitas lingkungan
lingkungan hidup dilakukan yang telah tercemar sesuai fungsinya.”
oleh, untuk, atau atas nama Berdasarkan uraian diatas penulis dapat
badan usaha, tuntutan pidana menganalisis bahwa pabrik-pabrik yang
dan sanksi pidana dijatuhkan berada di wilayah Kabupaten karawang
kepada: mencemari hutan yang wilayahnya berada
a. badan usaha; dan/atau di Kabupaten Karawang telah melanggar
b. orang yang memberi perintah beberapa ketentuan, MU sebagai
untuk melakukan tindak penanggung jawab perusahaan tersebut
pidana tersebut atau orang telah melanggar Pasal 59 Undang-Undang
yang bertindak sebagai Nomor 32 tahun 2009 tentang
pemimpin kegiatan dalam Perlindungan dan Pengelolaan
tindak pidana tersebut. Lingkungan Hidup karena telah
membuang limbah bahan berbahaya dan
Pemerintah khususnya lembaga beracun (B3) ke media lingkungan hidup
terkait berkewajiban untuk melakukan tanpa izin dalam Kawasan Izin
pengawasan terhadap kerusakan Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial
dan/atau pencemaran lingkungan hidup, (IPHPS) di Dusun Simargalih V, Desa
apabila tidak melakukan pengawasan Parungmulya, Kecamatan Ciampel,
sesuai prosedur yang berlaku maka Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa
dapat diberikan ancaman yang terdapat Barat.
pada Pasal 112 Undang-Undang No 32
Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Tanggung jawab korporasi dalam
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pasal hal lingkungan merupakan suatu
112 Undang-Undang No 32 Tahun 2009 pertanggung jawaban dari badan hukum,
tentang Perlindungan dan Pengelolaan perseroan, perserikatan, yayasan, atau
Lingkungan Hidup, menyatakan : “Setiap organisasi lain yang telah melakukan
pejabat berwenang yang dengan sengaja tindak pidana pencemaran/perusakan
tidak melakukan pengawasan terhadap lingkungan dan dapat diancam sanksi

4 | Jurnal Nurani Hukum : Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 3 No. 2 Desember 2020, ISSN.2655-7169
Peradilan Gacaca Sebagai Suatu Sistem Alternatif Peradilan Untuk Membantu Memproses Hukum Pelaku Genosida di
Rwanda

pidana berupa denda, ganti kerugian, senyawa korosif, maupun secara tidak
pidana penjara maupun pidana langsung yaitu beracun akut dan kronis.
tambahan.14 Perbuatan mencemari dan Limbah B3 ini juga akan mempengaruhi
menimbulkan kerusakan lingkungan lingkungan secara terus menurus,
yang dilakukan MU dengan melakukan bertahap, rutin, serta tidak menentu atau
dumping B3 di kawasan IPHPS ini secara tiba-tiba melalui media air, tanah,
merupakan kegiatan yang secara udaha, dan biota. Melalui proses organik,
langsung atau tidak langsung dapat limbah berbahaya dapat meracuni dan
membahayakan kehidupan dan jiwa memaparkan organisme bahaya untuk
manusia. perbuatan tersebut merupakan tanaman, hewan, dan manusia. Efek residu
tindakan yang melanggar hukum B3 tersebut juga sangat sensitif kepada
khususnya dalam hal hukum pidana.15  bagian-bagian tubuh atau organ manusia.

Penutup Berdasarkan uraian tersebut, dapat


disimpulkan bahwa tindakan yang
dilakukan MU dengan melakukan
dumping limbah B3 itu melanggar Undang-
Lingkungan hidup merupakan Undang Nomor 32 Tahun 2009. Karena
hal yang sangat penting bagi kehidupan pencemaran tersebut menimbulkan
manusia, sehingga lingkungan hidup itu kerugian dalam bentuk ekonomi dan
harus dijaga, dipelihara dan dilestarikan sosial, gangguan sanitair serta merupakan
serta dikelola secara bijaksana untuk tindakaan yang melanggar hukum dan
kebaikan semua umat makhluk hidup. wajib membayar ganti rugi dan/atau
Oleh karena itu, bagi seluruh manusia melakukan tindakan tertentu. Berdasarkan
dan makhluk hidup lainnya, lingkungan Pasal 61 ayat (1) dan (2) Undang-Undang
yang rusak pasti akan menjadi masalah Nomor 31 Tahun 2009 tentang
yang sangat menjengkelkan dan Perlindungan dan Pengelolaan
merugikan. Lingkungan Hidup, dumping hanya bisa
dilakukan jika sudah mendapatkan izin
dari Menteri, gubernur atau
bupati/walikota sesuai dengan
Sama halnya dengan kerusakan kewenangan. Jika tidak maka seluruh
lingkungan yang diakibatkan dari masyarakat dilarang melakukan dumping
dumping limbah B3 yang dilakukan oleh limbah tersebut.
MU di Karawang yang akan berdampak
sangat buruk kepada lingkungan hidup
serta seluruh makhluk hidup lainnya.
Dampak dari limbah berbahaya tersebut Untuk merealisasikan lingkungan
memiliki efek buruk pada kesehatan yang terjaga, maka Pemerintah juga wajib
manusia dan juga merugikan seluruh mengawasi kerusakan dan/atau
masyarakat, baik secara langsung yaitu pencemaran terhadap lingkungan,
melalui kebakaran, ledakan, dan terutama bagi instansi yang terkait, jika
tidak melakukan atau melakukan
14
Hasbullah F. Sjawie, Direksi Perseroan pengawasan tetapi tidak sesuai prosedur
Terbatas Serta Pertanggungjawaban Pidana maka dapat diberi ancaman pidana yang
Korporasi, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2013 terdapat pada Pasal 112 Undang-Undang
15
Takdir Rahmadi, Hukum Lingkungan Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Indonesia, Jakarta: Raja Grafindo Persada, Perlindungan dan Pengelolaan
2012. Lingkungan Hidup.

Sultan Jurisprudance: Jurnal Riset Ilmu Hukum, Vol. 1 No. 1 Juni 2021, ISSN ------------|3
Peradilan Gacaca Sebagai Suatu Sistem Alternatif Peradilan Untuk Membantu Memproses Hukum Pelaku Genosida di
Rwanda

cet. 9. Jakarta: Rajawali Press,


2006.
Tujuan pemidaan yang
dimaksudkan adalah untuk menghindari
Sujatmoko, Andrey. “Pengadilan
dan mengurangi kerusakan dan/atau
Campuran (“Hybrid Tribunal”)
pencemaran lingkungan yang disebabkan
oleh limbah B3, serta memulihkan sebagai Forum Peneyelesaian
kualitas lingkungan sesuai dengan atas Kejahatan Internasional”,
peruntukannya. Berdasarkan uraian dalam Jurnal Hukum Humaniter
diatas juga dapat disimpulkan bahwa Nomor 5 Volume 3, (2007): 977-
pencemaran yang dilakukan di wilayah 978.
Kabupaten Karawang telah mencemari
hutan dan telah melanggar ketentuan
dalam Undang-Undang. MU selaku
pengelola perusahaan juga telah
melanggar Pasal 59 Undang-Undang
Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup dengan membuang
limbah bahan berbahaya dan beracun
atau B3 ke media lingkungan tanpa izin
pada wilayah IPHPS dan harus diberikan
hukuman pidana agar kejahatan yang
dilakukan dalam lingkungan dapat
berkurang.

Daftar Pustaka

4 | Jurnal Nurani Hukum : Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 3 No. 2 Desember 2020, ISSN.2655-7169

You might also like