Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

KAJIAN PROPORSI DAGING SAPI DAN WORTEL (Daucus carota L.

)
TERHADAP KARAKTERISTIK TEKSTUR, WARNA DAN SENSORIS
DENDENG GILING OVEN

(Studies the Proportion of Beef and Carrot (Daucus carota L.) on the
Texture Characteristic, Color and Sensory Properties of Baked Minced
Indonesian Traditional Jerky (Dendeng)
Erni Setijawatya*, Thomas Indarto Putut Susenoa, Timara Andriania

a Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Indonesia

*Penulis korespondensi
Email: erniwong@yahoo.com

ABSTRACT
Dendeng is one of the example of Intermediate Moisture Food (IMF) product. Dendeng is processed
with the addition of spices, which is then dried using sunlight for 1 until 2 days. Before serving, the
product is dried beforehand. Dendeng which is processed with this method produced a dark colored
o
product with hard and tough texture. Drying dendeng with oven at 100 C only require 1 hour and will
produce a dendeng that is dendeng that is ready for consumption. The addition of carrots to baked
dendeng will produce a a product with softer and juicier texture. Carrots have a good nutritional value.
Carrots also contain dietary fiber and carotenoid as antioxidant which gives positive effect to human
health. The high amount of dietary fiber and carotene pigment in carrots is expected to affect the texture
and color as well as the sensory characteristics of baked dendeng. The experiment used Randomized
Block Design (RBD) with one factor which is the difference in proportions of beef and carrot with 7 levels :
100:0, 92,5:75, 85:15, 77,5:22,5, 70:30, 62,5:37,5, 55:45. The parameters observed are texture
(hardness), color, and preference of texture. Fiber content from the best treatment of the preference of
texture is measured. The results showed that different proportion of beef and carrot significantly affected
texture with the average of 1337,433-4054,387 g , the score value of prefeference of texture ranging from
3,81-5,41 , and color parameter (hue) ranging from 13,0-29,1 (red purple-red). The best treatment
according to texture preference is dendeng with beef and carrot with the proportion of 85:15 and fiber
content of 2,81%.

Keywords: dendeng, beef, carrots

ABSTRAK
Dendeng merupakan salah satu produk Intermediate Moisture Food (IMF). Dendeng diolah dengan
menambahkan bumbu berupa rempah-rempah kemudian dikeringkan menggunakan bantuan sinar
matahari selama 1 hingga 2 hari dan pada penyajiannya dilakukan penggorengan. Dendeng yang
diproses dengan cara ini memiliki tekstur yang keras dan liat serta warna yang cenderung gelap.
Pengeringan dendeng menggunakan oven pada suhu 100⁰ C hanya memerlukan waktu sekitar 1 jam
dan menghasilkan dendeng yang siap untuk dikonsumsi. Penambahan wortel pada dendeng oven dapat
menghasilkan dendeng yang empuk dan lebih juicy.Wortel memiliki kandungan gizi yang baik.Wortel juga
memiliki serat pangan dan karotenoid sebagai antioksidan yang memberi efek positif bagi
kesehatan.Tingginya serat pangan dan pigmen karoten pada wortel diduga dapat mempengaruhi tekstur
dan warna serta sifat sensoris dendeng giling oven. Rancangan penelitian yang digunakan adalah
Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor, yaitu perbedaan proporsi daging sapi dan wortel
dengan tujuh taraf perlakuan yaitu 100:0, 92,5:7,5, 85:15, 77,5:22,5, 70:30, 62,5:37,5, 55:45 (b/b) dengan
4 ulangan tiap perlakuan dengan pengujian analisis varian dengan taraf sigifikansi 5%. Paramater yang

112
Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi
Journal of Food Technology and Nutrition
Vol 18 (2): 112-118, 2019.

diuji adalah tekstur (hardnes), warna dan kesukaan terhadap tekstur serta kadar serat pada perlakuan
terbaik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh proporsi daging sapi dan wortel pada tekstur
berkisar (1337,344-4054,387 g) dan kesukaan terhadap tekstur berkisar 3,81-5,41 yaitu mulai agak tidak
suka hingga agak suka sedangkan parameter warna diperoleh nilai ⁰ hue berkisar 13,0-29,1 yaitu warna
merah ungu sampai merah, perlakuan terbaik berdasarkan kesukaan terhadap tekstur yaitu pada
proporsi daging sapi dan wortel sebesar 85:15 dengan kadar serat pangan sebesar 2,81%.

Kata kunci: dendeng giling, daging sapi, wortel

PENDAHULUAN wortel yaitu memiliki kandungan karotenoid


yang yang bermanfaat sebagai antioksidan.
Dendeng merupakan salah satu produk Karoten berupa pigmen warna kuning dan
IMF (Intermediate Moisture Food). Produk jingga yang dapat dikonversikan menjadi
IMF memiliki kadar air 10-40% dengan nilai vitamin A (Suojala, 2000) Wortel memiliki
aktivitas air 0,6-0,9. Karakteristik dendeng vitamin A sebesar 16706 IU per 100 gram
pada umumnya yaitu kering, kompak dan bahan (USDA National Nutrient Database,
padat, rasa manis dan memiliki umur 2007) Selain itu, wortel tergolong sebagai
simpan yang panjang. Dendeng diolah salah satu jenis sayuran yang memiliki
dengan menambahkan bumbu berupa kadar serat pangan yang tinggi baik serat
rempah-rempah pada daging yang telah pangan larut maupun tidak larut (Mucthtadi,
digiling kemudian dikeringkan 2000). Serat mempunyai banyak manfaat
menggunakan bantuan sinar matahari bagi kesehatan tubuh salah satunya
selama 1 hingga 2 hari dan pada menjaga sistem pencernaan. Wortel
penyajiannya dilakukan penggorengan. memiliki komponen serat sebesar 2,8%
Dendeng yang diproses dengan cara ini (USDA National Nutrient Database, 2007).
memiliki tekstur yang keras dan liat serta Penambahan wortel dalam pembuatan
warna yang cenderung gelap. Upaya dendeng merupakan salah satu upaya
memperbaiki tekstur dendeng dapat memperbaiki tekstur pada dendeng sapi
dilakukan dengan menggunakan metode giling yaitu tekstur yang empuk, tidak liat
pengeringan dendeng menggunakan oven dan juicy sekaligus meningkatkan serat
pada suhu 100⁰ C hanya memerlukan pada dendeng.Menurut Darojat (2011)
waktu sekitar 1 jam dan menghasilkan adanya serat pangan dalam produk olahan
dendeng yang siap untuk dikonsumsi. daging berperan dalam meningkatkan daya
Penambahan wortel pada dendeng giling ikat air, stabilitas dan memperbaiki tekstur
oven dapat menghasilkan dendeng yang pada produk pangan. Tujuan penelitian ini
empuk, tidak liat dan lebih juicy.Kelebihan adalah mengetahui pengaruh proporsi
lain penambahan wortel pada dendeng daging sapi dan wortel yang berbeda
yaitu dapat menambahkan serat pangan terhadap karakteristik tekstur, warna dan
pada dendeng yang memberi efek positif sensoris dendeng giling oven.
bagi kesehatan dan juga menurunkan biaya
produksi. Kelemahan penggunaan wortel BAHAN DAN METODE
adalah timbulnya aroma langu akibat
adanya senyawa isocaumarin namun Bahan dan Alat
dengan penambahan rempah-rempah Bahan baku yang digunakan dalam
dengan aroma yang tajam mampu menutupi pembuatan dendeng ini yaitu daging sapi
aroma langu dari wortel. bagian gandik dengan spesifikasi warna
Wortel memiliki kandungan gizi yang merah segar, pH 6,7- 7,0 dan wortel dengan
baik untuk kesehatan. Keunggulan lain spesifikasi warna jingga, kondisi segar dan

113
Erni Setijawaty et al., 2019

umur panen sekitar 100 hari yang diperoleh digoreng dengan deep fryer (150⁰ C, 20
dari pasar lokal di Surabaya. Bahan detik).
tambahan yang digunakan adalah gula
pasir komersial, light brown sugar HASIL DAN PEMBAHASAN
komersial, garam dapur komersial, STPP Dari hasil pengujian kadar air dendeng
(Sodium Tripolyphospat), bawang putih, giling oven sapi-wortel diperoleh rerata
lengkuas, lada, dan ketumbar. Alat-alat kadar air berkisar 18,13% hingga 22,75%
yang digunakan pada proses pembuatan yang menunjukkan bahwa dendeng masih
dendeng giling oven adalah neraca digital berada pada kisaran kadar air produk IMF
(Denver Instrument), chopper, oven, yaitu 10-40%. Hasil pengujian rerata
kompor, deep fryer, termometer, kemasan aktivitas air (Aw) diperoleh kisaran 0,704-
alumunium foil, juicer. Alat-alat analisa yang 0,761. Nilai Aw tersebut masih berada pada
digunakan antara lain, neraca analitis kisaran Aw produk IMF yaitu 0,6-0,8
(Pioneer), oven (Memmet), oven vakum (Purnomo,1996). Adapun hasil analisis
(Heracus), colour reader, Texture Profile terhadap tekstur, warna dan uji sensoris
Analyzer (TA-XT Plus), kuesioner. diuraikan sebagai berikut:

Rancangan Penelitian Tekstur (Hardness)


Rancangan penelitian yang digunakan Tekstur dendeng giling oven sapi-wortel
adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) diuji menggunakan Texture Analyzer
faktor tunggal, yaitu proporsi daging sapi dengan menggunakan probe bite jaws.
dan wortel yang terdiri dari tujuh taraf Tekstur yang terukur didasarkan pada nilai
perlakuan yaitu 100:0 (P1), 92,5:7,5 (P2), hardness. Berdasarkan hasil penelitian
85:15 (P3), 77,5:22,5 (P4), 70:30 (P5), didapatkan rata-rata nilai tekstur dendeng
62,5:37,5 (P6) dan 55:45 (P7) dengan giling oven sapi-wortel berkisar di antara
empat kali ulangan. Data yang diperoleh 1337,344-4054,387 g (Tabel 1).
dianalisa secara statistik menggunakan Berdasarkan hasil pengujian, semakin tinggi
ANOVA (Analysis of Variance) pada taraf proporsi wortel yang digunakan maka terjadi
signifikasi 5%.Apabila ada perbedaan nyata kecenderungan penurunan nilai hardness
maka dilanjutkan dengan uji DMRT (Duncan dapat dilihat pada Gambar 1.
Mutiple Range Test). Analisis statistik Tekstur dendeng giling oven sapi-wortel
dilakukan menggunakan SPSS versi 2016. yang dihasilkan dipengaruhi oleh
kemampuan pembentukan gel oleh protein
Proses Pembuatan Dendeng Giling Sapi- otot pada daging. Soeparno (1998)
Wortel menyatakan bahwa salah satu faktor yang
Proses pembuatan dendeng giling sapi- menentukan tekstur daging adalah daya ikat
wortel terbagi menjadi dua tahap, yaitu air oleh protein daging. Protein otot
pembuatan padatan wortel dan pembuatan tersusun atas miofibril, yaitu struktur filamen
dendeng giling sapi-wortel. Tahap proses yang berukuran sangat kecil tersusun dari
pembuatan padatan wortel meliputi protein kompleks yaitu filamen aktin dan
pengupasan, pencucian, penghancuran, miosin. Komposisi miosin sebesar 60-70%
dan pengurangan air. Tahap pembuatan dan aktin sebesar 20-25% dari protein total
dendeng sapi-wortel meliputi pemotongan pada otot (Awik, 2004). Miosin berperan
daging, curing (150 ppm, 30 menit), atas sifat tektur produk olahan daging.
penirisan, penggilingan (20 detik), Nishioka et al. (1983) menyatakan bahwa
pencampuran, pencetakan (30 cm x 25 cm miosin memiliki peran utama dalam
x 0,25 cm), pemanasan dengan oven (80- pembentukan gel dan aktin membuat gel
90⁰ C, 60 menit), pengeringan dengan yang terbentuk semakin kuat. Matriks gel
cabinet dryer (50⁰ C, 2 jam). Pada terbentuk selama proses pemanasan dan
pengujian organoleptik dendeng giling mulai terbentuk pada kisaran suhu 52o C

114
Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi
Journal of Food Technology and Nutrition
Vol 18 (2): 112-118, 2019.

Tabel 1. Uji DMRT Tekstur Dendeng Giling Oven Sapi-Wortel


Perlakuan Rata-rata Nilai Hardness (g) Notasi
P1 (100:0) 4.054,387 ± 574,985 e
P2 (92,5:7,5) 3.045,586 ± 299,200 d
P3 (85:15) 2.573,309 ± 257,983 cd
P4 (77,5:22,5) 2.263,754 ± 241,124 bc
P5 (70:30) 1.960,975 ± 330,571 b
P6 (62,5:37,5) 1.856,496 ± 389,087 ab
P7 (55:45) 1.337,344 ± 279,878 a
Keterangan : Rata-rata dengan notasi huruf yang berbeda menujukkan perbedaan nyata
pada α = 5%

Hardness
5,000.000
y = -397.92x + 4033.4
R² = 0.9222
Nilai Hardness (g)

4,000.000

3,000.000

2,000.000

1,000.000

0.000
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Perlakuan (proporsi daging sapi:wortel)

Gambar 1. Kecenderungan Penurunan Nilai Hardness Dendeng Giling Sapi-Wortel

dengan membentuk ikatan silang matriks gel sehingga semakin banyak


intermolekul sehingga menghasilkan gel konsentasi serat menyebabkan daya rekat
yang kuat (Sano et al., 1988). Sifat gelasi antar daging menjadi lebih rendah dan
dipengaruhi oleh konsentrasi protein, pH dendeng menjadi lebih lunak.
dan suhu pemasanan. Peningkatan Kecenderungan penurunan ini mengikuti
konsentrasi protein dapat meningkatkan persamaan garis linear y = -397,92x +
kekuatan gel. 4033,4 dengan R2 = 0,9222 (Gambar 1).
Menurut Fenemia et al., (1997),
penambahan serat pangan dapat Warna
memperbaiki sifat produk pangan karena Pengukuran warna dilakukan dengan
serat dapat berperan dalam pengikatan alat Color Reader Minolta CR-10 Chroma
air.Pada produk dendeng giling oven sapi- Meter.Lightness, Croma dan Hue
wortel, wortel yang ditambahkan merupakan merupakan parameter yang dilihat dalam
penyumbang serat. Seiring dengan pengujian warna. Hasil pengujian warna
meningkatnya proporsi wortel berdampak dendeng giling oven sapi-wortel dapat
pada penurunan hardness pada dendeng dilihat pada Tabel 2.
yang dihasilkan. Serat pada wortel akan
mengikat air namun tidak membentuk

115
Erni Setijawaty et al., 2019

Nilai L (lightness) menyatakan tingkat kisaran antara 0-100. Skala 0-50


kecerahan suatu produk yang memiliki
Tabel 2. Hasil Analisa Warna Dendeng Giling Sapi-Wortel
o
Perlakuan L C h
P1 41,7 ± 0,4 8,9 ± 1,2 13,0 ± 0,8
P2 41,9 ± 0,5 9,9 ± 0,6 16,7 ± 1,4
P3 42,2 ± 0,4 10,1 ± 0,8 21,7 ± 1,0
P4 42,6 ± 0,6 10,6 ± 0,8 22,1 ± 0,9
P5 43,3 ± 0,3 11,1 ± 0,5 24,4 ± 0,4
P6 43,6 ± 0,5 11,8 ± 0,7 27,5 ± 1,5
P7 44,2 ± 0,4 12,6 ± 0,7 29,1 ± 1,2

Tabel 3. Uji DMRT Kesukaan Tekstur Dendeng Giling Oven Sapi-Wortel


Perlakuan Rata-rata Nilai Kesukaan Tekstur Notasi
P1 (100:0) 3,81 ± 1,6591 a
P2 (92,5:7,5) 5,06 ± 1,3633 de
P3 (85:15) 5,41 ± 1,2327 e
P4 (77,5:22,5) 4,90 ± 1,1023 d
P5 (70:30) 4,37 ± 1,2269 bc
P6 (62,5:37,5) 4,43 ± 1,3128 c
P7 (55:45) 3,95 ± 1,5882 ab
Keterangan : Rata-rata dengan notasi huruf yang berbeda menujukkan perbedaan nyata pada
α = 5%

menunjukkan warna gelap sedangkan skala Nilai C (chroma) menunjukkan ukuran


50-100 menunjukkan warna terang. intensitas warna suatu sampel. Hasil
Berdasarkan hasil penelitian, nilai penelitian pada Tabel 2 menunjukkan nilai
lightness dendeng giling sapi-wortel chroma dendeng giling sapi-wortel
meningkat seiring dengan peningkatan mengalami peningkatan seiring dengan
proporsi wortel dan penurunan proporsi meningkatnya proporsi wortel yang
daging sapi. Warna pada dendeng digunakan. Penurunan proporsi daging sapi
terbentuk karena adanya reaksi maillard menyebabkan protein yang berfungsi untuk
yang merupakan reaksi pencoklatan non pembentukan gel berkurang dan digantikan
enzimatis dan terjadi karena adanya reaksi dengan padatan wortel yang memiliki warna
antara gula pereduksi dengan gugus amin solid sehingga intensitas warna dendeng
bebas dari asam amino atau meningkat. Pembentukan gel yang
proteinsehingga terbentuk pigmen kompleks transparan menyebabkan warna merah
berwarna gelap (Catrien dkk, 2008). pada dendeng menjadi tidak terlalu tegas.
Penurunan proporsi daging menyebabkan Nilai hue menunjukkan jenis warna
kandungan protein dalam adonan dendeng sampel berdasarkan sudut lingkarannya.
yang akan bereaksi dengan gula pereduksi Nilai ᵒhue yang diperoleh (Tabel 2) memiliki
menjadi berkurang sehingga meningkatkan rentang sebesar 13,0-29,1 yang termasuk
nilai lightness pada dendeng. Peningkatan dalam warna merah ungu sampai merah.
nilai lightness seiring bertambahnya Dendeng giling oven sapi-wortel memiliki
proporsi wortel juga dapat disebabkan warna merah karena adanya proses curing
karena wortel memiliki pigmen beta-karoten yang dilakukan. Peningkatan proporsi wortel
yang berwarna jingga (Sunarno, 2012). menyebabkan peningkatan nilai hue yaitu
Warna jingga dari wortel meningkatkan warna merah dendeng semakin jelas dan
kecerahan warna dendeng yang dihasilkan. mengarah ke warna jingga (yellow red).
Warna jingga disebabkan wortel memiliki

116
Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi
Journal of Food Technology and Nutrition
Vol 18 (2): 112-118, 2019.

pigmen karotenoid dalam jumlah yang penurunan nilai hardness namun


banyak. Karotenoid adalah pigmen meningkatkan nilai kesukaan terhadap
berwarna kuning, jingga dan jingga tekstur sampai pada konsentrasi 15%.
kemerahan (Sunarno, 2012). Wortel Peningkatan proporsi wortel akan
memiliki karoten sebesar 10,0236 mg per meningkatkan nilai lightness dan chroma
100 gram bahan (USDA National Nutrient pada dendeng giling oven sapi-wortel.
Database, 2007). Kadar serat pangan pada dendeng dengan
konsentrasi wortel 15% adalah sebesar
Kesukaan Terhadap Tekstur 2,81% sedangkan dendeng tanpa
(Organoleptik) penambahan wortel memiliki kadar serat
Pengujian organoleptik terhadap tekstur sebesar 0,89%.
dilakukan dengan menguji kemudahan
sampel dendeng giling oven sapi-wortel DAFTAR PUSTAKA
untuk digigit. Nilai kesukaan terhadap
tekstur berkisar antara 3,81 (agak tidak AOAC, 2005. Methods of the Analysis.
suka) sampai 5,41 (agak suka) dapat dilihat Washington: Assosiation of Official
pada Tabel 3. Peningkatan proporsi wortel Analytical Chemistry.
sampai konsentrasi 15% menyebabkan Catrien, T. Ernanto, Y.S. Surya.2008.
tekstur dendeng giling yang dihasilkan Reaksi Maillard Pada Produk Pangan.
semakin lunak dan tidak liat sehingga PKM Penulisan Ilmiah, Fakultas Ilmu
disukai oleh panelis. Namun penggunaan dan Teknologi Pangan, Institut
wortel dengan proporsi lebih tinggi akan Pertanian Bogor, Bogor.
menyebabkan tekstur lebih lunak karena Femenia, A.,A.C. Lefebvrre, J.Y .
menurunnya daya rekat antar komponen Theabudin, J.A. Roberston, dan C.M.
penyusun dendeng sehingga menurunkan Boengeois. 1997. Evaluasi Gizi Pada
tingkat kesukaan panelis. Pengolahan Bahan Pangan. Bamdung:
Wortel juga memiliki komponen serat ITB Press.
yang mampu mengikat dan Muchtadi, D. 2000. Sayur-sayuran: Sumber
mempertahankan air sehingga tekstur Serat dan Antioksidan; Mencegah
dendeng menjadi lebih lunak. Tekstur yang Penyakit Degeratif. Bogor: Institut
diharapkan adalah tekstur yang tidak terlalu Pertanian Bogor.
keras atau terlalu lunak tetapi masih bersifat Nishioka, F.R., Machida dan Y. Shimizu.
elastis. Hasil uji organoleptik kesukaan Kamaboko-Firming Ability of Dorphinfish
panelis terhadap tekstur dendeng memiliki Myosin. Soc. Science Fish, Japan, Vol
hubungan dengan pengukuran tekstur 49:1233.
secara obyektif yang menunjukkan adanya Purnomo, H. 2011.Physico-Chemical and
pengaruh nyata. Uji tekstur secara Microbial Quality of Indigenous
organoleptik menunjukkan bahwa Indonesian Spicy Dried Meat.
peningkatan proporsi wortel menyebabkan International Journal of Food Sciences
tekstur dendeng semakin tidak liat yang and Nutrition, 62(2):133-138.
ditandai dengan penurunan nilai hardness. Sano, T.,S.F. Noguchi, T.Tsuchiya, dan J.J.
Matsumoto. 1988. Dynamic Viscoelastic:
KESIMPULAN Behaviorof Natural Actomyosin and
Perbedaan proporsi daging sapi dan Myosin during Thermal Gelation. Journal
wortel memberikan pengaruh nyata of Food Science, Vol 53(3):925-926.
terhadap tekstur (hardness) yaitu Soeparno, 2005. Ilmu dan Teknologi
peningkatan proporsi wortel pada dendeng Daging. Edisi ke-4. Yogyakarta:
giling oven sapi-wortel menyebabkan Universitas Gajah Mada.

117
Erni Setijawaty et al., 2019

Suojala, T. 2000. Pre and Post Harvest for Standard. Reference.


Development of Carrot Yield and http://www.nal.usda.gov/finic/foodcomp/
Quality. New York: Academic Press. cgi-bin/list_nut_edit.pl.
United States Department of Agricultural,
2007. USDA National Nutrient Database

118

You might also like