Download as pdf
Download as pdf
You are on page 1of 37
Oph > BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN DEPUTI PENGAWASAN INSTANSI PEMERINTAH BIDANG POLITIK, HUKUM, KEAMANAN, PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN PERATURAN DEPUTI KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN BIDANG PENGAWASAN INSTANSI PEMERINTAH BIDANG POLITIK, HUKUM, KEAMANAN, PEMBANGUNAN MANUSIA, DAN KEBUDAYAAN NOMOR 27 TAHUN 2022 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN PENGADAAN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEPUTI KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN BIDANG PENGAWASAN INSTANSI PEMERINTAH BIDANG POLITIK, HUKUM, KEAMANAN, PEMBANGUNAN MANUSIA, DAN KEBUDAYAAN, Menimbang bahwa untuk memenuhi kebutuhan penambahan Aparatur Sipil Negara secara nasional dan berkelanjutan, perlu dilaksanakan pengadaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja; bahwa Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan melakukan pengawasan terhadap pengadaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja; bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 16 huruf b Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, Deputi Badan Pengawasan Mengingat Keuangan dan Pembangunan Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Politik, Hukum, Keamanan, Pembangunan Manusia dan Kebudayaan menyelenggarakan fungsi penyusunan pedoman dan petunjuk teknis pengawasan intern terhadap —_akuntabilitas, keuangan negara dan program lintas sektoral pembangunan nasional instansi pemerintah pusat bidang politik, hukum, keamanan, pembangunan manusia, dan kebudayaan; bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Deputi Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Politik, Hukum, Keamanan, Pembangunan Manusia, dan Kebudayaan tentang Pedoman Pengawasan Pengadaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja; Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890); Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6264); Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 400); Menetapkan -3- 4, Peraturan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor 1 Tahun 2019 tentang Standar Kerja Pengawasan Intern Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 63); MEMUTUSKAN: : PERATURAN DEPUTI KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN BIDANG PENGAWASAN INSTANSI PEMERINTAH BIDANG POLITIK, HUKUM, KEAMANAN, PEMBANGUNAN MANUSIA, DAN KEBUDAYAAN TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN PENGADAAN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA. Pasal 1 Peraturan Deputi Kepala ini merupakan pedoman dalam melaksanakan pengawasan pengadaan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja tahun 2022. Pasal 2 (1) Pedoman Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dimaksudkan sebagai acuan dalam melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan pengadaan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja Tahun 2022. (2) Pedoman pengawasan scbagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk =memudahkan _ pelaksanaan pengawasan pengadaan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja tahun 2022. Pasal 3 (1) Pedoman pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 digunakan oleh: ‘a. Tim Pengawas Panitia Seleksi Nasional Pengadaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja Tahun 2022; dan b. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. “4s (2) Pedoman pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dapat digunakan oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah pada Kementerian/Lembaga, _Tentara Nasional Indonesia/Kepolisian Republik Indonesia dan Pemerintah Daerah. (3) Dalam hal Pedoman digunakan oleh pihak-pihak sebagaimana dimaksud pada ayat (2), perlu disusun dalam suatu pedoman yang ditetapkan oleh Pimpinan Instansi. Pasal 4 Sistematika pedoman pengawasan scbagaimana dimaksud dalam Pasal 1 terdiri atas: a. BABI PENDAHULUAN; b. BABII GAMBARAN UMUM PENGADAAN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN — PERJANJIAN KERJA; c. BABII KERANGKA ACUAN PENGAWASAN; d. BABIV PROSEDUR PENGAWASAN PENGADAAN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA; e BABV HASIL PENGAWASAN; dan f. BABVI PENUTUP. Pasal 5 Pedoman pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Deputi Kepala ini. Pasal 6 Peraturan Deputi Kepala ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 11 November 2022 (. DEPUTI KEPALA BADAN pencawasane KEUANGAN DAN = PEMBANGUNAN BIDANG PENGAWASAN __INSTANSI PEMERINTAH BIDANG _POLITIK, HUKUM, KEAMANAN, PEMBANGUNAN 6s LAMPIRAN PERATURAN DEPUTI KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN ~~ DAN. PEMBANGUNAN BIDANG PENGAWASAN INSTANS] PEMERINTAH — BIDANG POLITIK, HUKUM, KEAMANAN, PEMBANGUNAN -MANUSIA, = DAN KEBUDAYAAN NOMOR :27 TAHUN 2022 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN PENGADAAN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA. PEDOMAN PENGAWASAN PENGADAAN, PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA BABI PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Pemerintah saat ini sedang melaksanakan reformasi birokrasi salah satunya dalam bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur yang antara lain meliputi pénataan jumlah dan kualitas serta distribusi Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Masing-masing instansi melakukan analisis jabatan, beban kerja, redistribusi PPPK serta proyeksi kebutuhan PPPK untuk jangka waktu 5 tahun. Hasil tersebut dijadikan dasar bagi pemerintah untuk menyusun perencanaan pegawai secara nasional dan sebagai dasar dalam perumusan dan penetapan kebutuhan PPPK. Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) menyatakan bahwa ASN bertugas untuk: 1, melaksanakan kebijakan publik yang dibuat olch Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan; 2, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan -7 3. mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk mendorong pelaksanaan tugas tersebut, maka perlu dibangun aparatur sipil negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Proses pengadaan PPPK sebagai salah satu bagian dari manajemen ASN harus dapat memastikan negara memperoleh PPPK dari putra/putri terbaik yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, melalui proses pengadaan PPPK yang obyektif, transparan dan akuntabel perlu melibatkan unsur-unsur pengawas Internal dan eksternal dari BPKP dan APIP Kementerian/Lembaga dan APIP Pemerintah Daerah dalam semua tahapan proses pengadaan. Untuk menjamin obyektifitas pelaksanaan Pengadaan PPPK tahun 2022, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi membentuk Panitia Seleksi Nasional Pengadaan Aparatur Sipil Negara ‘Tahun 2022 melalui Keputusan Menteri PAN dan RB Nomor 82 Tahun 2022 tanggal 21 Maret 2022. Salah satu unsur dalam Panselnas adalah Tim pengawas dimana Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan terlibat didalamnya, dengan tugas: 1. Menyusun desain pengawasan pengadaan ASN; 2. Melakukan pengawasan terhadap semua tahapan pengadaan ASN, berkoordinasi dengan Tim Audit Teknologi, Tim Quality Assurance seta jika diperlukan dengan APIP K/L/D; 3. Melaksanakan tugas lainnya sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Ketua Tim Pengarah; 4. Melaporkan hasil pengawasan dan pelaksanaan tugas lainnya kepada Ketua Tim Pengarah. Proses pengadaan PPPK Jabatan Fungsional Guru pada Instansi Pemerintah Daerah Tahun 2022 direncanakan dilaksanakan Bulan Oktober 2022 Dengan masih adanya Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), Pelaksanaan pengedaan PPPK tahun 2022 menggunakan Protokol kesehatan Pencegahan Penyebaran COVID-19. a8 - Berdasarkan hal tersebut di atas, maka BPKP perlu untuk menyusun Pedoman Pengawasan Pengadaan PPPK Formasi Tahun 2022, untuk kemudian dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan pengawasan pengadaan PPPK Tahun 2022 dan periode berikutnya. PENGGUNA PEDOMAN Pengguna pedoman pengawasan pengadaan PPPK Tahun 2022 mencakup pihak-pihak sebagai berikut: 1 ai 3. 4, Tim Pengawas Panselnas Tahun 2022; BPKP; APIP Kementerian/Lembaga, TNI dan POLRI; dan APIP Pemerintah Daerah TUJUAN PEDOMAN Tujuan penyusunan pedoman pengawasan pengadan PPPK formasi tahun 2022 ini adalah: 1s Sebagai acuan langkah kerja bagi Tim Pengawas Panselnas, Perwakilan BPKP, APIP Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah guna menyamakan pola pengawasan dan menjamin standar kualitas dalam pelaksanaan pengawasan atas pengadaan PPPK. Agar pelaksanaan pengawasan lebih efisien dan efektif. Pedoman Pengawasan ini hanya memuat hal-hal pokok, sehingga diharapkan Tim Pengawas dapat mengembangkan langkah- langkah atau prosedur lain yang diperlukan sesuai kondisi khusus di masing-masing Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. -9- BAB II GAMBARAN UMUM PENGADAAN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA ‘TAHAPAN PENGADAAN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA Tahapan pengadaan PPPK sebagaimana tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja, sebagai berikut: Pengumuman Hasil Seleksi; dan 1. Perencanaan; 2. Pengumuman Lowongan; 3. Pelamaran; 4. Seleksi; 5. 6. Pengangkatan menjadi PPPK. Adapun uraian dalam tahapan pengadaan PPPK adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan Menyusun dan menetapkan perencanaan pengadaan PPPK. Perencanaan pengadaan paling sedikit meliputi: 1) Jadwal pengadaan PPPK; dan 2) Prasarana dan sarana pengadaan PPPK. 2. Pengumuman Lowongan a. Pengumuman lowongan pengadaan PPPK dilakukan secara terbuka kepada masyarakat dan dilaksanakan paling singkat 15 (lima belas) hari kalender; b. Pengumuman paling sedikit memuat: 1) nama Jabatan; 2) jumlah lowongan Jabatan; 3) unit kerja penempatan/Instansi yang membutuhkan; 4) kualifikasi pendidikan atau sertifikasi profesi; 5) _alamat dan tempat lamaran ditujukan; 6) _jadwal tahapan seleksi; dan 7) syarat yang harus dipenuhi oleh setiap pelamar. =10- 3. Pelamar a. Setiap warga negara Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk melamar menjadi PPPK dengan memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1) _ usia paling rendah 20 (dua puluh) tahun dan paling tinggi 1 (satu) tahun sebelum batas usia tertentu pada jabatan yang akan dilamar sesuai dengan ketentuan _peraturan perundang-undangan; 2) tidak pernah dipidana dengan pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan pidana penjara 2 (dua) tahun atau lebih; 3) tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil, PPPK, Prajurit Tentara Nasional Indonesia, Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, atau diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai swasta; 4) tidak menjadi anggota atau pengurus partai politik atau terlibat politik praktis; 5) _memiliki kualifikasi pendidikan sesuai dengan persyaratan jabatan; 6) memiliki kompetensi yang dibuktikan dengan sertifikasi keahlian tertentu yang masih berlaku dari lembaga profesi yang berwenang untuk jabatan yang mempersyaratkan; 7) sehat jasmani dan rohani sesuai dengan persyaratan jabatan yang dilamar; dan 8) _persyaratan lain sesuai kebutuhan jabatan yang ditetapkan oleh PPK. b. Penyampaian semua persyaratan pelamaran diterima paling lama 10 (sepuluh) hari kerja sebelum pelaksanaan seleksi. 4. Seleksi a, Seleksi pengadaan PPPK terdiri atas 2 (dua) tahap yaitu seleksi administrasi; dan seleksi kompetensi. b, Seleksi administrasi dilakukan untuk mencocokkan persyaratan administrasi dan kualifikasi dengan dokumen pelamaran <= c. Seleksi kompetensi dilakukan untuk menilai kesesuaian kompetensi manajerial, kompetensi teknis, dan kompetensi sosial kultural yang dimiliki oleh pelamar dengan standar kompetensi jabatan. d. Seleksi kompetensi teknis untuk jabatan yang mensyaratkan sertifikasi profesi dilakukan dengan uji kompetensi untuk menentukan peringkat ¢. Seleksi kompetensi teknis untuk jabatan yang belum mensyaratkan sertifikasi profesi dilakukan dengan uji kompetensi untuk menentukan ambang batas kelulusan dan peringkat. f. Panitia seleksi instansi pengadaan PPPK melaksanakan seleksi administrasi terhadap seluruh dokumen pelamaran yang diterima, dan harus mengumumkan hasil seleksi administrasi secara terbuka. g. Pelamar yang lulus seleksi administrasi, mengikuti seleksi kompetensi. h. Pelamar dinyatakan lulus seleksi kompetensi apabila memenuhi peringkat yang ditentukan sesuai kebutuhan jumlah dan jenis jabatan i. Pelamar yang telah dinyatakan lulus seleksi (administrasi dan kompetensi) pengadaan PPPK mengikuti wawancara untuk menilai integritas dan moralitas sebagai bahan penetapan hasil seleksi. j. Dalam hal diperlukan, panitia seleksi instansi pengadaan PPPK dapat melakukan uji persyaratan fisik, psikologis, dan/atau Kesehatan jiwa dalam pelaksanaan seleksi kompetensi sesuai dengan persyaratan jabatan pada Instansi Pemerintah k. Hasil seleksi kompetensi dan hasil wawancara disampaikan oleh panitia seleksi instansi pengadaan PPPK kepada Menteri dan Kepala BKN, dan hasil seleksi ditetapkan oleh PPK. Pengumuman Hasil Seleksi PPK mengumumkan pelamar yang dinyatakan lulus seleksi pengadaan PPPK secara terbuka, berdasarkan penetapan hasil scleksi kompetensi. -12- Pengangkatan PPPK a. Pelamar yang dinyatakan lulus seleksi diangkat sebagai Calon PPPK. b. Calon PPPK yang akan diangkat tidak berkedudukan sebagai calon Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Negeri Sipil, Prajurit Tentara Nasional Indonesia, Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia atau PPPK sejak yang bersangkutan ditetapkan sebagai calon PPPK. c. Pengangkatan calon PPPK sebagaimana dimaksud pada ditetapkan dengan keputusan PPK, dan disampaikan kepada Kepala BKN untuk mendapatkan nomor induk PPPK d.Penerbitan nomor induk PPPK diterima oleh PPK paling lama 25 (dua puluh lima) hari kerja sejak waktu penyampaian. ¢. Pelamar PPPK yang dinyatakan lulus seleksi wajib menyerahkan kelengkapan administrasi kepada Pejabat yang Berwenang (PyB) untuk ditetapkan pengangkatannya sebagai PPPK. {, PyB menyampaikan kelengkapan administrasi kepada Kepala BKN untuk dimasukkan dalam sistem informasi ASN. ¢. PPPK yang telah mendapatkan nomor induk melaksanakan tugas jabatan berdasarkan penetapan pengangkatan oleh PPK. h. PPK dapat memberikan kuasa kepada pejabat yang ditunjuk di lingkungannya untuk menctapkan pengangkatan sebagai pelaksana tugas jabatan. i. Keputusan pengangkatan ditetapkan setelah penandatanganan perjanjian kerja oleh Calon PPPK. j. Keputusan pengangkatan dijadikan sebagai dasar dimulainya hubungan perjanjian kerja PPPK dengan Instansi pemerintah. k. Perjanjian kerja paling kurang memuat: 1) Tugas; 2) Target kinerja; 3) Masa perjanjian kerja; 4) Hak dan kewajiban; 5) _Larangan; dan 6) Sanksi. 1 Masa Hubungan Perjanjian Kerja bagi PPPK paling singkat 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan dan berdasarkan penilaian kinerja -13- PENGADAAN SELEKSI PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA JABATAN FUNGSIONAL TENAGA KESEHATAN Mekanisme Seleksi Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja Untuk Jabatan Fungsional Tenaga Kesehatan dilaksnakan dengan mengacu kepada Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor: 968 Tahun 2022 dengan kriteria sebagai berikut: 1. Pelamar yang dapat melamar sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja pada Jabatan Fungsional Tenaga Kesehatan Tahun Anggaran 2022 terdiri dari: a. eks Tenaga Honorer Kategori II yang terdaftar dalam pangkalan data (database) pada Badan Kepegawaian Negara; atau b. tenaga Kesehatan NonAparatur Sipil Negara yang terdaftar di Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SISDMK) Kementerian Kesehatan. ‘Terdapat jabatan fungsional tenaga kesehatan yang mensyaratkan Surat Tanda Registrasi (STR) dan jenis jabatan fungsional tenaga kesehatan yang tidak mensyaratkan Surat Tanda Registrasi (STR). Pelamar wajib memiliki pengalaman dengan ketentuan sebagai berikut a. bagi pelamar pada jenis jabatan fungsional tenaga kesehatan yang mensyaratkan STR, wajib memiliki pengalaman dihitung dari masa kerja paling singkat 2 (dua) tahun untuk jenjang terampil dan pertama, serta 3 (tahun) untuk jenjang muda dan 5 (lima) tahun untuk jenjang madya sesuai dengan jabatan yang dilamar; dan b. bagi pelamar pada Jerns jabatan fungsional fungsional tenaga kesehatan yang tidak mensyaratkan STR, wajib memiliki pengalaman dihitung dari masa kerja paling singkat 3 (tiga) tahun untuk jenjang terampil dan pertama, serta 5 (lima) tahun untuk jenjang muda dan madya sesuai dengan jabatan yang dilamar. Masa kerja Pelamar pada jenis jabatan fungsional tenaga kesehatan yang mensyaratkan STR dan yang tidak mensyaratkan STR dibuktikan dengan surat keterangan yang ditandatangani oleh: a. Kepala puskesmas bagi pelamar yang memiliki pengalaman kerja di puskesmas; -14- b. Kepala Rumah Sakit bagi pelamar yang memiliki pengalaman kerja di rumah sakit; c. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama bagi pelamar yang memiliki pengalaman kerja di unit kerja pejabat pimpinan tinggi pratama; d. Pejabat administrator bagi pelamar yang memiliki pengalaman kerja di unit kerja pejabat administrator; atau . Kepala divisi yang membidangi sumber daya manusia bagi pelamar yang memiliki pengalaman kerja pada perusahaan swasta/lembaga swadaya nonpemerintah/yayasan Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja untuk Jabatan Fungsional Tenaga Kesehatan terdiri atas 2 (dua) tahap, yaitu: a, seleksi Administrasi; dan b. _seleksi Kompetensi yang terdiri atas seleksi kompetensi teknis, seleksi kompetensi manajerial, seleksi kompetensi sosial kultural, dan wawancara; Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja untuk Jabatan Fungsional Tenaga Kesehatan dilaksanakan dengan menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT) yang disclenggarakan oleh Badan Kepegawaian Negara dengan dukungan sarana prasarana dari Kementerian Kesehatan; Jumlah soal keseluruhan seleksi kompetensi yang terdsiri dari seleksi kompetensi teknis, seleksi kompetensi manajerial, seleksi kompetensi sosial kultural, dan wawancara adalah 145 (seratus empat puluh lima) soal, dengan rincian: a. seleksi kompetensi _ teknis sejumlah 90 (Sembilan puluh) butir soal; b. seleksi kompetensi manajerial sejumlah 25 (dua puluh lima) butir soal; c. _ seleksi kompetensi sosial kultural sejumlah 20 (dua puluh) butir soal; dan d. wawancara sejumlah 10 (sepuluh) butir soal. Keseluruhan seleksi kompetensi dilaksanakan dalam durasi waktu sebagai berikut: a. seleksi Kompetensi teknis, manajerial, dan sosial kultural dilaksanakan dalam durasi waktu 120 (seratus dua puluh) menit; dan 10, ql 12. 13. b. wawancara dilaksanakan dalam durasi waktu 10 (sepuluh) menit. Durasi waktu pelaksanaan Keseluruhan seleksi _kompetensi dikecualikan bagi pelamar penyandang disabilitas sensorik netra; Seleksi kompetensi bagi pelamar penyandang disabilitas sensorik netra dilaksanakan dalam durasi waktu sebagai berikut: seleksi kompetensi teknis, manajerial, dan sosial kultural dilaksanakan dalam durasi waktu 150 (seratus lima puluh) menit; dan b. wawancara dilaksanakan dalam durasi waktu 15 (lima belas) menit. Nilai kumulatif paling tinggi untuk keseluruhan seleksi kompetensi adalah 690 (enam ratus sembilan puluh), dengan rincian: a. 450 (empat ratus lima puluh) untuk seleksi kompetensi teknis; b. 200 (dua ratus) untuk seleksi kompetensi manajerial dan sosial kultural; dan c. 40 (empat puluh) untuk wawancara. Nilai Ambang Batas untuk seleksi kompetensi teknis, seleksi kompetensi manajerial, scleksi kompetensi sosial kultural, dan wawancara yaitu’ a. nilai untuk Seleksi Kompetensi Teknis bagi jabatan yang mensyaratkan Surat Tanda Registrasi adalah 0 (nol); b. nilai untuk Seleksi Kompetensi Teknis bagi jabatan yang tidak mensyaratkan Surat Tanda Registrasi adalah 158 (scratus lima puluh delapan); c. nilai untuk Seleksi Kompetensi Manajerial dan Sosial Kultural adalah 130 (seratus tiga puluh); dan d. nilai untuk wawancara adalah 24 (dua puluh empat) Kompetensi teknis bagi pelamar diberikan penambahan nilai dengan ketentuan sebagai berikut: a. _ pelamar dari penyandang disabilitas yang sudah diverifikasi jenis dan derajat kedisabilitasannya sesuai dengan jabatan yang dilamar mendapatkan tambahan nilai sebesar 10% (sepuluh persen) dari nilai paling tinggi kompetensi teknis yaitu sebesar 45 (empat puluh lima); b. pelamar yang melamar pada fasilitas pelayanan Kesehatan dengan kriteria terpencil dan sangat terpencil sesuai Keputusan 14. 15. 16. =16< Menteri Kesehatan mendapat tambahan nilai sebesar 35% (tiga puluh lima persen) dari nilai paling tinggi kompetensi teknis yaitu sebesar 158 (seratus lima puluh delapan); c. pelamar yang berusia 35 (tiga puluh lima) tahun ke atas pada saat mendafiar dan memiliki masa kerja paling singkat 3 (tiga) tahun secara terus menerus serta melamar di fasilitas kesehatan tempat bekerja saat ini sebagai nonapatur sipil negara, mendapat tambahan nilai sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari nilai paling tinggi kompetensi teknis yaitu sebesar 113 (seratus tiga belas); d. _ pelamar yang melamar di fasilitas kesehatan tempat bekerja saat ini sebagai nonapatur sipil negara,mendapat tambahan nilai sebesar 15% (lima belas persen) dari nilai paling tinggi kompetensi teknis yaitu sebesar 68 (enam puluh delapan); dan e. _ pelamar yang sedang dan/atau telah melaksanakan pengabdian berupa salah satu pelayanan kesehatan masyarakat melalui penugasan dari Kementerian Kesehatan sebagai berikut: 1) penugasan khusus di DTPK (Pensus DTPK); 2) pegawai tidak tetap (PTT Pusat); 3) nusantara sehat individu (NSI); 4) nusantara sehat berbasis tim (NST); atau 5) _wajib kerja dokter spesialis (WKDS)/pendayagunaan dokter spesialis (PGDS); mendapatkan penambahan nilai sebesar 5% (lima persen) dari nilai paling tinggi kompetensi teknis yaitu sebesar 23 (dua puluh tiga) Dalam hal pelamar mendapatkan tambahan nilai secara kumulatif, diberikan nilai kompetensi teknis tidak lebih dari nilai paling tinggi Kompetensi Teknis sebesar 100% (seratus persen). Tata cara verifikasi penambahan nilai seleksi kompetensi teknis disusun oleh Kementerian Kesehatan selaku Instansi Pembina Jabatan Fungsional Tenaga Keschatan. Pelamar yang telah dinyatakan lulus dan diangkat menjadi Pegawat Pemerintah dengan Perjanjian Kerja diberikan gaji sesuai pangkat sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 968 Tahun 2022. «17 C. PENGADAAN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA JABATAN FUNGSIONAL GURU, & Pemetaan Kebutuhan Guru Nasional Kemendikbudristek melaksanakan pemetaan kebutuhan PPPK untuk JF Guru tahun 2022 pada satuan Pendidikan berdasarkan Dapodik dan memperhatikan jumlah guru yang lulus atau memenuhi Nilai Ambang Batas pada seleksi pengasdaan PPPK untuk JF Guru tahun 2021 yang belum mendapatkan penempatan. Calon PPPK untuk JF Guru sebagaimana dimaksud dalam pemetaan tahun ini merupakan guru kelas, guru mata pelajaran, termasuk guru pendidikan agama dan guru bimbingan konseling. Pemetaan ini untuk mengetahui jumlah guru yang dibutuhkan oleh satuan pendidikan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan. Hasil__pemetaan kebutuhan ini dijadikan dasar dalam menetapkan kebutuhan Calon PPPK untuk JF Guru pada tahun 2022. Seleksi calon PPPK untuk JF Guru pada tahun 2021 dalam 2 (dua) tahap, namun berdasarkan evaluasi seleksi Tahap I dan Tahap II pada seleksi calon PPPK untuk JF Guru tahun 2021 masih belum dapat memenuhi kebutuhan guru secara Nasional. Berdasarkan kondisi tersebut, pada tahun 2022 dilaksanakan seleksi PPPK JF Guru menggunakan ketentuan sesuai dengan Peraturan Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2022 tentang Pengadaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja untuk Jabatan Fungsional Guru pada Instansi Daerah Tahun 2022. Penetapan Formasi PPPK untuk JF Guru Penetapan kebutuhan/formasi PPPK untuk JF Guru secara nasional diawali dengan perencanaan kebutuhan guru di provinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Perencanaan kebutuhan guru diperoleh melalui analisis beban kerja sehingga diperoleh jumlah ideal guru pada satuan pendidikan di provinsi dan kabupaten/kota. Pengusulan kebutuhan/formasi PPPK untuk JF Guru menggunakan sistem e-formasi sesuai Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi_ Nomor B 2156/M.PAN.RB/5/2014 tentang Penerapan Sistem e-Formasi. -18- Kategori Pelamar Kebutuhan formasi ASN PPPK JF Guru pada Instansi Daerah Tahun 2022 oleh Kemendikbud Ristek dipetakan berdasarkan hasil penjumlahan sisa formasi tahun 2021 dan formasi yang diajukan oleh Pemerintah Daerah Tahun 2022 yang terbagi menjadi dua kategori pelamar diantaranya Pelamar Prioritas dan Pelamar Umum. Dari dua kategori pelamar di atas dapat diuraikan sebagai berikut: Pelamar prioritas tebagi menjadi tiga kategori prioritas yaitu pelamar prioritas 1, Il dan pelamar prioritas III denga penejelasan berikut: a. Pelamar prioritas I Pelamar prioritas I terdiri dari: 1) THK-II yang memenuhi Nilai Ambang Batas pada seleksi PPPK JF Guru Tahun 2021; 2) Guru non-ASN yang memenuhi Nilai Ambang Batas pada seleksi PPPK JF Guru Tahun 2021; 3) Lulusan PPG yang memenuhi Nilai Ambang Batas pada seleksi PPPK JF Guru Tahun 2021; dan; 4) Guru Swasta yang memenuhi Nilai Ambang Batas pada seleksi PPPK JF Guru Tahun 2021. b. Pelamar prioritas II Pelamar prioritas dua merupakan THK-II cc. Pelamar prioritas III Pelamar prioritas III merupakan Guru non-ASN di sekolah negeri yang terdaftar di Dapodik dan memiliki masa kerja paling rendah 3 (tiga) tahun. Kepanitian Seleksi PPPK untuk JF Guru Kepanitiaan seleksi PPPK untuk JF Guru terdiri dari Panselnas, Kemdikbudristek, tim kerja, Panitia tingkat daerah, dan Panitia di tempat uji kompetensi (TUK) a. Panitia Seleksi Nasional Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) berasal dari unsur Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kemdikbudri, BKN, dll sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri PAN dan RB Nomor 82 Tahun 2022 tentang Panitia Seleksi Nasional Pengadaan Aparatur Sipil Negara Tahun 2022. -19- b. Panitia Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dibentuk oleh Kemdikbud sebagai berikut: Pengarah : ~—- MendikbudristekKetua: —Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Sekretaris : — Sekretaris Direktorat Jenderal GTK c. Tim Kerja Tim Kerja Panitia Seleksi PPPK untuk JF Guru terdiri Panitia Administrasi, Panitia Asesmen, Tim Penjaminan Mutu, dan Tim Publikasi. d. Panitia Tingkat Daerah Panitia Seleksi Instansi Daerah dibentuk oleh PPK dengan susunan keanggotaan sebagai berikut: Pengarah : __‘Kepala Daerah sesuai dengan kewenangannya Ketua : BKD/BKPSDM Sekretaris Kepala dinas yang menangani _bidang pendidikan Anggota berjumlah gasal/ganjil dan maksimal 7 (tujuh) orang ¢. _ Panitia di Tempat Uji Kompetensi (TUK) Panitia di TUK ditetapkan oleh Pusat. Penanggung Jawab tempat uji kompetensi adalah Kepala Sekolah yang sekolahnya digunakan sebagai lokasi tempat uji kompetensi atau Kepala Instansi lainnya yang instansi tersebut dijadikan TUK. Tugas Penanggung Jawab tempat uji kompetensi adalah: 1) Menjelaskan dan mengarahkan pelaksanaan _ seleksi kompetensi kepada pengawas dan administrator tempat uji kompetensi. 2) Memastikan ketersediaan sarana dan prasarana yang diperlukan bagi peserta yang akan mengikuti seleksi kompetensi sesuai dengan prosedur operasional standar. 3) Memantau dan memfasilitasi_pelaksanaan _seleksi kompetensi. 4) Berkoordinasi dengan penyelia terkait dengan pelaksanaan seleksi kompetensi. 5. Pelamaran Pelamar melakukan pelamaran seleksi Calon PPPK untuk JF Guru melalui portal nasional pada laman resmi BKN yaitu -20- https://sscasn.bkn.go.id proses pelamaran yang akan dilakkan antara lain: a. Pelamar melakukan pemilihan kebutuhan PPPK untuk JF Guru tahun 2022 yang dibuka lowongannya pada portal nasional Pemilihan kebutuhan PPPK JF Guru bagi pelamar prioritas dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Pelamar prioritas wajib mendaftar pada sekolah tempat bertugas sepanjang tersedia kebutuhan yang sesuai dengan sertifikat pendidik dan/atau kualifikasi akademik yang dimiliki; dan 2) Dalam hal tidak tersedia kebutuhan yang sesuai dengan sertifikat pendidik dan/atau kualifikasi akademik yang dimiliki pada sekolah tempat bertugas, pelamar prioritas dapat mendaftar ke sekolah lain yang masih tersedia kebutuhannya. b. Pelamar memilih jabatan pada portal nasional sesuai dengan kualifikasi_ pendidikan/akademik dan/atau sertifikat pendidik berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor: 4757 /B/GT.01.01/2022; Pelamar mengisi data pada portal nasional; Pelamar mengunggah dokumen persyaratan _pendaftaran meliputi: 1) KTP elektronik (e-KTP) asli atau surat keterangan asli telah melakukan perekaman kependudukan yang dikeluarkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan —Sipil (Disdukcapil}; 2) Pas foto terbaru berwarna dengan latar belakang merah; 3) Ijazah asli paling rendah sarjana (S-1) atau diploma empat (DIV) sesuai dengan jabatan yang dilamar bagi lulusan dalam negeri atau Surat penyetaraan jjazah asli dari Kemendikbudristek bagi lulusan Perguruan Tinggi luar negeri jenjang S-1/D-IV; 4) Transkrip nilai asli; dan 5) _ Sertifikat pendidik asli bagi yang memiliki ec. Khusus bagi penyandang disabilitas selain mengunggah dokumen persyaratan pendaftaran sebagaimana dimaksud pada angka 9 ditambah dengan: 221 < 1) Surat keterangan sli dari dokter Rumah Sakit Pemerintah/Puskesmas, yang menerangkan tentang jenis dan/atau tingkat disabilitas yang dialami; dan 2) link video singkat yang menunjukkan kegiatan sehari-hari pelamar dalam menjalankan tugas sebagai pendidik (mengajar) bagi penyandang disabilitas. Prinsip Seleksi Seleksi calon PPPK untuk JF Guru dilaksanakan dengan prinsip sebagai berikut: a. Kompetitif, yaitu semua pelamar bersaing secara sehat dan penentuan hasil didasarkan pada Nilai Ambang Batas kelulusan (passing grade) yang telah ditetapkan dan/atau nilai tertinggi dari pelamar; b. Adil, yaitu proses pelaksanaan tidak memihak dan sama rata; c. Objektif, yaitu dalam proses pendaftaran, dan penentuan kelulusan didasarkan pada persyaratan dan hasil seleksi; d. Transparan, yaitu proses pelamaran, pendaftaran, pelaksanaan seleksi, pengolahan hasil seleksi serta pengumuman hasil kelulusan dilaksanakan secara terbuka; . Bersih dari praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, yaitu seluruh proses seleksi PPPK untuk JF Guru harus terhindar dari unsur korupsi, kolusi, dan nepotisme; dan f. Tidak dipungut biaya, yaitu pelamar tidak dibebankan biaya apapun dalam proses seleksi calon PPPK untuk JF Guru. Ketentuan Seleksi Seleksi pengadaan PPPK untuk JF Guru dilaksanakan berdasarkan ketersediaan kuota penetapan kebutuhan. Ketentuan Seleksi Pelaksanaan Pengadaan PPPK untuk JF Guru sebagai berikut: a. Pelamar prioritas I menggunakan kelulusan hasil Seleksi Tahun 2021 dan langsung ditempatkan pada satuan pendidikan berdasarkan kuota penetapan kebutuhan PPPK JF Guru; b. Apabila masih tersedia kuota penetapan kebutuhan PPPK JF untuk Guru setelah penempatan pelamar prioritas I sebagaimana dimaksud pada angka 1, maka selanjutnya dilaksanakan seleksi Kompetensi melalui penilaian kesesuaian bagi pelamar prioritas Il dan prioritas III. Seleksi kompetensi ini juga dapat diikuti oleh -22- Pelamar prioritas I yang berasal dari THK-II dan Guru non-ASN yang belum ditempatkan di tempat tugasnya dan di sekolah lain; Apabila masih tersedia kuota penetapan kebutuhan PPPK JF untuk Guru setelah seleksi kompetensi melalui penilaian kesesuaian sebagaimana dimaksud pada angka 2, maka selanjutnya dilaksanakan seleksi CAT-UNBK bagi pelamar umum, Seleksi kompetensi ini juga dapat diikuti oleh pelamar prioritas I yang berasal dari Lulusan PPG dan Guru Swasta yang belum ditempatkan di tempat tugasnya dan di sekolah lain. Pelamar Umum Pelamar umum dapat memenuhi persyaratan sebagai berikut: a, Warga negara Indonesia; b. Usia paling rendah 20 (dua puluh) tahun dan paling tinggi 59 (ima puluh sembilan) tahun pada saat pendaftaran; c. Tidak pernah dipidana dengan pidana penjara berdasarkan putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan pidana penjara 2 (dua) tahun atau lebih; d. Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau tidak dengan hormat sebagai pegawai negeri sipil, PPPK, prajurit Tentara Nasional Indonesia, anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, atau diberhentikan dengan tidak dengan hormat sebagai pegawai swasta; ¢. Tidak menjadi anggota atau penGurus partai politik atau terlibat politik praktis; f. Memiliki sertifikat pendidik dan/atau kualifikasi pendidikan dengan jenjang paling rendah sarjana atau diploma empat sesuai dengan persyaratan; g. Sehat jasmani dan rohani sesuai dengan persyaratan Jabatan yang dilamar; h. Surat keterangan berkelakuan baik; dan i. Persyaratan lain sesuai kebutuhan jabatan yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan, kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Selain Selain harus memenuhi persyaratan umum, Pelamar yang berasal dari pelamar penyandang disabilitas juga harus memenubi persyaratan tambahan sebagai berikut: -23- Melampirkan surat keterangan dari dokter rumah sakit pemerintah/puskesmas yang menerangkan jenis dan derajat kedisabilitasannya; dan Menyampaikan video singkat yang menunjukkan kegiatan sehari-hari pelamar dalam menjalankan tugas sebagai pendidik. -24- BAB III KERANGKA ACUAN PENGAWASAN DASAR PENUGASAN Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara; Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 Tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah; Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja; Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; dan Keputusan Menteri PANRB Nomor 82 Tahun 2022 Tentang Panitia Seleksi Nasional Pengadaan ASN Tahun 2022 TUJUAN PENGAWASAN Tujuan pengawasan pengadaan PPPK Tahun 2022 adalah: 1 Memperoleh informasi perkembangan dan hambatan atas pelaksanaan pengadaan PPPK Tahun 2022; Meyakinkan pelaksanaan pengadaan PPPK Tahun 2022 telah sesuai dengan ketentuan/peraturan/perundang-undangan pada _setiap tahapan yang dilakukan oleh Panselnas dan Pansel Instansi; dan Memberikan saran atas hambatan yang dijumpai dalam pelaksanaan pengadaan PPPK Tahun 2022 maupun tahun berikutnya. RUANG LINGKUP PENGAWASAN Ruang lingkup pengawasan meliputi: 1 Mitra Pengawasan Mitra pengawasan adalah Pelaksana Kegiatan Pengadaan PPPK Tahun 2022 yang dilaksanakan oleh Panselnas dan Pansel Instansi. Cakupan Kegiatan Pelaksanaan pengawasan pengadaan PPPK mencakup kegiatan sejak tahapan Perencanaan, Pengumuman Lowongan, Pelamaran, Seleksi, Pengumuman Hasil Seleksi, dan Pengangkatan PPPK. Periode Pengawasan Periode pengawasan adalah periode terkait pelaksanaan seluruh tahapan pengadaan PPPK Tahun 2022 -25- 4. Standar Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan Pengawasan Pengadaan PPPK Tahun 2022 berpedoman pada Standar Audit Intern Pemerintah Indonesia (SAIPI) dan Standar Kerja Pengawasan Intern BPKP. METODE PENGAWASAN 1 Reviu dokumen Reviu dokumen merupakan pengkajian secara mendalam terhadap dokumen yang relevan untuk memperoleh simpulan atas kondisi pengadaan PPPK Tahun 2022. 2. Wawancara Wawancara dilakukan untuk mengeksplorasi informasi yang diperoleh dari reviu dokumen, dan/atau observasi serta untuk memperoleh informasi yang tidak diperoleh melalui reviu dokumen maupun observasi. 3. Observasi Observasi merupakan kegiatan pengamatan yang dilakukan dalam monitoring atau reviu pengadaan PPPK Tahun 2022. Seluruh metode dan prosedur pengawasan pengadaan PPPK Tahun 2022 harus dilaksanakan dengan memperhatikan Protokol Pencegahan Penyebaran COVID-19 yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, Satgas Penanganan COVID-19 Nasional, Pemerintah Daerah maupun Satgas Penanganan COVID-19 Daerah. RENCANA DAN JADWAL PENGAWASAN Rencana dan jadwal pengawasan disesuaikan dengan jadwal pelaksanaan pengadaan PPPK Guru Tahun 2022 mulai tanggal 31 Oktober 2022 sampai dengan 31 Maret 2023 sebagaimana yang telah ditetapkan, sedangkan rencana dan jadwal seleksi pengadaan PPPK JF tenaga kesehatan dan JF Lainnya akan diinformasikan menyusul. ORGANISASI PENGAWASAN Organisasi pengawasan Pengadaan PPPK Tahun 2022 terdiri dari: 1. Pengarah a. Pengarah adalah Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Politik, Hukum, Keamanan, -26- Pembangunan Manusia dan Kebudayaan selaku Ketua Tim Pengawas Panselnas Tahun 2022. b. Pengarah bertugas: 1) Memberikan garis besar dan arahan penyelenggaraan pengawasan Pengadaan PPPK Tahun 2022; 2) Menetapkan Pedoman Pengawasan Pengadaan PPPK Tahun 2022; 3) Melakukan monitoring dan evaluasi, serta memberikan pertimbangan dalam penyelenggaraan kegiatan pengawasan Pengadaan PPPK Tahun 2022; 4) Mclakukan koordinasi dengan Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri terkait pengawasan pengadaan PPPK Tahun 2021 oleh APIP Pemerintah Daerah; 5) Menyampaikan laporan kompilasi hasil pengawasan pengadaan PPPK Tahun 2022 secara berkala kepada Kepala BPKP dan Kementerian PANRB. 2. Direktorat Koordinator a. Direktorat Koordinator adalah Direktorat Pengawasan Bidang Pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Reformasi Birokrasi b. _Direktorat Koordinator bertugas: 1) Menyusun Pedoman Pengawasan Pengadaan PPPK Tahun 2022. 2) Melakukan diseminasi_ pedoman kepada APIP Kementerian/Lembaga, APIP Pemerintah Daerah dan Internal BPKP. 3) Menyelenggarakan Rapat Koordinasi Teknis Pengawasan Pengadaan PPPK Tahun 2022 secara berkala dengan mengundang APIP Kementerian/Lembaga serta Perwakilan BPKP. 4) Melaksanakan pengawasan Pengadaan PPPK Tahun 2022 secara tematik di lingkup Panselnas. 5) Melakukan pendalaman atas pengaduan/sanggehan yang disampaikan oleh peserta seleksi dengan dibantu oleh APIP Kementerian/Lembaga dan Perwakilan BPKP. 6) 7) -27- Menganalisis laporan hasil pengawasan pengadaan PPPK Tahun 2022 dari Pewakilan BPKP dan APIP Kementerian/Lembaga serta Pemerintah Daerah. Menyusun laporan kompilasi hasil pengawasan pengadaan PPPK Tahun 2022 secara berkala dengan pedoman yang telah ditetapkan. 3. Penanggung Jawab Pelaksanaan Pengawasan Pengadaan PPPK Tahun. 2022 a. Penanggung Jawab Pelaksanaan Pengawasan Pengadaan PPPK Tahun 2022 di setiap instansi adalah Pimpinan APIP Kementerian/Lembaga dan APIP Pemerintah Daerah. b. Tugas penanggung jawab sebagaimana butir a adalah: 1) 2) 3) 4) 5) Merencanakan pelaksanaan pengawasan pengadaan PPPK Tahun 2022 di Instansi masing-masing. Melaksanakan pengawasan Pengadaan PPPK Tahun 2022 di Instansi masing-masing sesuai dengan pedoman ini, Melakukan monitoring dan evaluasi penginputan hasil pengawasan pengadaan PPPK Tahun 2022 ke Aplikasi SiPP- ASN Menyampaikan hasil pengawasan pengadaan PPPK Tahun 2022 di Instansinya masing-masing kepada Pimpinan Kementerian/Lembaga atau Kepala Daerah dengan satu tembusan kepada BPKP, yaitu: a) Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Polhukam PMK untuk tembusan laporan hasil ~—pengawasan = dari_— PIP Kementerian/Lembaga; atau b) Kepala Perwakilan BPKP di wilayah masing-masing untuk tembusan laporan hasil pengawasan dari APIP Pemerintah Daerah. Melaksanakan pemantauan atas tindak lanjut rekomendasi hasil pengawasan pengadaan PPPK Tahun 2022 di instansinya masing-masing. 4. Direktorat Rendal di BPKP Direktorat Rendal di BPKP berperan dalam memperlancar komunikasi dan koordinasi dengan APIP Kementerian/Lembaga yang menjadi - 28 - mitra masing-masing pada penyelenggaraan pengawasan pengadaan PPPK Tahun 2022. Perwakilan BPKP a, Melakukan koordinasi dengan APIP Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota di wilayah masing-masing. b. Melakukan diseminasi desain dan pedoman pengawasan serta aplikasi monitoring pengadaan PPPK Tahun 2021 kepada APIP Pemerintah Daerah c. Monitoring progres pengawasan yang dilakukan oleh APIP Pemerintah Daerah di wilayah masing-masing. d. Melakukan Penjaminan Kualitas atas pelaksanaan pengawasan pengadaan PPPK yang dilakukan APIP Pemerintah Daerah sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan. Apabila dipandang perlu, dapat melakukan pendalaman penugasan pengawasan sesuai dengan Standar Kerja Pengawasan Intern (SKPI) BPKP. . Menyusun Laporan Kompilasi Hasil Pengawasan Pengadaan PPPK Guru dan non-Guru Tahun 2022 di Provinsi masing-masing dan disampaikan ke Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Politik, Hukum, Keamanan, Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dengan tembusan kepada Kepala BPKP, Pembina, dan Gubernur. Dukungan Teknologi Informasi (Tl) Pusat Informasi Pengawasan BPKP memberikan dukungan teknologi informasi yang diperlukan dalam pengawasan pengadaan PPPK Tahun 2022 pada setiap Tahapan Pengawasan Pengadaan PPPK Tahun 2022. Dukungan yang diberikan mencakup tetapi tidak terbatas pada: pemenuhan personil yang memahami aplikasi, penyediaan ruang penyimpanan database digital, pemeliharaan aplikasi, dan pengembangan aplikasi SiPP-ASN. Dalam memberikan dukungan TI tersebut Pusinfowas dapat bersinergi dengan Instansi lainnya. -29 - BAB IV PROSEDUR PENGAWASAN PENGADAAN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA Pelaksanaan pengawasan pengadaan PPPK dilaksanakan atas seluruh tahap pengadaan melalui kegiatan pemantauan dan reviu untuk memastikan kegiatan pengadaan yang dilaksanakan oleh Instansi telah sesuai dengan standar, rencana, atau norma yang telah ditetapkan. Seluruh prosedur pengawasan Pengadaan PPPK Tahun 2022 harus dilaksanakan dengan memperhatikan Protokol Pencegahan Penyebaran COVID-19 sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Kriteria. yang digunakan mengacu pada peraturan/ketentuan yang ada sebagai berikut: 1. Kriteria terkait PPPK a. Peraturan Pemerintah Nomor 49 tahun 2018 tentang Manajemen PPPK. b. Peraturan Menteri PANRB Nomor 29 Tahun 2021 tentang Pengadaan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja untuk Jabatan Fungsional; cc. Peraturan Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2022 tentang Pengadaan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja untuk Jabatan Fungsional Guru Pada Instansi Daerah Tahun 2022; d. Peraturan BKN Nomor 1 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis Pengadaan PPPK; dan memperhatikan: a. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 968 Tahun 2022 tentang Mckanisme Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja untuk Jabatan Fungsional Tenaga Kesehatan; b. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 349/P/2022 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Seleksi Calon Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja Untuk Jabatan Fungsional Guru Pada Instansi Daerah Tahun 2022. 2. Kriteria terkait Computer Assisted Test (CAT) a. Peraturan BKN Nomor 2 Tahun 2021 tentang Prosedur Penyelenggaraan Seleksi dengan Metode Computer Assisted Test Badan Kepegawaian Negara; dan -30- b. Surat Edaran Kepala BKN Nomor: 7 Tahun 2021 Tentang Prosedur Penyelenggaraan Seleksi dengan metode CAT BKN dengan Protokol Keschatan Pencegahan dan Pengendalian COVID-19. Pemantauan dan reviu oleh APIP K/L dan APIP Pemda dilaksanakan menggunakan Aplikasi Pengawasan Pengadaan ASN (SiPP ASN) BPKP yang dapat diakses melalui alamat web dengan password yang telah dimiliki oleh masing masing APIP K/L/D. Panduan Langkah kerja monitoring dan petunjuk pengisian SiPP ASN BPKP dapat diunduh = pada _—_tautan: https: //bit.ly/WasASN2022 dengan kata sandi: pppk_2022. Pelaksanaan pengadaan PPPK non-Guru sebagaimana diatur dalam Permenpan Nomor 29 Tahun 2021 Tentang Pengadaan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja Untuk Jabatan Fungsional yaitu pelaksanaan Seleksi Kompetensi menggunakan sistem CAT yang disclenggarakan oleh BKN. Sedangkan pelaksanaan pengadaan PPPK Guru yaitu seleksi kompetensi menggunakan sistem CAT-UNBK yang disclengearakan oleh Kemendikbud sesuai dengan Permenpan Nomor 20 Tahun 2022 tentang Pengadaan Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja untuk Jabatan Fungsional Guru Pada Instansi Daerah Tahun 2022. Langkah kerja pemantauan dan reviu pelaksanaan seleksi sebagaimana tertuang dalam pedoman ini merupakan panduan minimal yang harus dilaksanakan oleh Tim Pengawasan. 1. Pemantauan Sesuai pembagian peran di atas Monitoring dilakukan olch APIP Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. Direktorat Koordinator melakukan pemantauan dan Quality Assurance untuk memastikan APIP Kementerian/Lembaga melakukan kegiatan Pemantauan Pengadaan PPPK di instansinya masing-masing. Perwakilan BPKP melakukan pemantauan dan Quality Assurance untuk memastikan APIP Pemerintah Daerah melakukan kegiatan Pemantauan Pengadaan PPPK di wilayahnya masing- masing. a, Tujuan Memastikan pelaksanaan tahapan pengadaan PPPK telah sesuai dengan rencana dan ketentuan. b. Jenis dan Pelaksana Pemantauan ‘Tahapan Pengadaan PPK yang harus dilakukan pemantauan adalah: 1) Persiapan; 2) Pengumuman Rekrutmen; 2. Reviu -31- 3) Seleksi Administrasi; 4) Seleksi Kompetensi; dan 5) Pengumuman Akhir. Langkah Kerja Pemantauan Pemantauan oleh APIP Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dilaksanakan minimal _ sesuai langkah kerja menggunakan Aplikasi SiPP ASN. Langkah kerja pemantauan dan petunjuk pengisian hasil pemantauan ke dalam aplikasi SiPP ASN (dapat diunduh pada tautan https://bit.ly/WasASN2022 dengan kata sandi: pppk 2022. Direktorat Koordinator dan Perwakilan BPKP melakukan monitoring atas kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh APIP Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah melalui Aplikasi SiPP- ASN Tahun 2022 (sebagai viewer). Pelaksanaan pemantauan pengadaan PPPK dilaksanakan atas scluruh tahap pengadaan dengan memperhatikan Protokol Pencegahan Penyebaran COVID-19 yang telah ditetapkan oleh oleh Pemerintah Pusat, Satgas Penanganan COVID-19 Nasional, Pemerintah Daerah maupun Satgas Penanganan COVID-19 Daerah. Sesuai pembagian peran di atas reviu dilakukan oleh APIP Kementerian/Lembaga dan APIP Pemerintah Daerah. Direktorat Koordinator dan Perwakilan BPKP melakukan pemantauan dan Quality ‘Assurance untuk memastikan APIP Kementerian/Lembaga dan APIP Pemerintah Daerah melakukan kegiatan Pemantauan Pengadaan PPPK di instansinya masing-masing. a. Tujuan Reviu tersebut bertujuan untuk memperoleh informasi pengawasan terkait kesesuaian antara pelaksanaan kegiatan pengadaan PPPK dengan ketentuan, standar, rencana, atau norma pengadaan PPPK yang telah ditetapkan, Jenis dan Pelaksana Revit Pelaksanaan revi atas pengadaan PPPK dilakukan pada tiap tahap secara sampling. Tahapan Pengadaan PPPK yang harus dilakukan reviu adalah: 1) Pengumuman Rekrutmen; -32- 2) Seleksi Administrasi; 3) Seleksi Kompetensi; dan 4) Pengumuman Akhir. Langkah Kerja Reviu Reviu oleh APIP Kementerian/Lembaga dan APIP Pemerintah Daerah dilaksanakan minimal sesuai langkah kerja menggunakan Aplikasi SiPP ASN. Langkah kerja reviu dan petunjuk pengisian hasil pengawasan ke dalam aplikasi SiPP ASN dapat dapat diunduh pada tautan https://bit.lv/WasASN2022 dengan kata sandi: pppk_2022. -33- BAB V HASIL PENGAWASAN LAPORAN HASIL PENGAWASAN Hasil pengawasan pengadaan PPPK Tahun 2022 yang disusun oleh masing- masing pengawas sebagai berikut: Menyusun Laporan|Menyusun Laporan Per|1.Input — data Hasil Pengawasan | Provinsi yang memuat: hasil Nasional atas| 1.Hasil Pemantauan atas| kemajuan/ Pengadaan PPPK| Pengawasan oleh APIP| progres ‘Tahun 2022 dan atensi| | Pemda Prov/Kab/Kota di] _pelaksanaan kepada pihak-pihak | __wilayah kerjanya masing-| _ seluruh terkait sesuai| masing. tahapan kebutuhan 2. QA atas Reviu pengadaan| —pengadaan PPPK Guru dan non-Guru| PPPK melalui Laporan disampaikan| Tahun 2022 yang| = aplikasi_ SiPP secara berkala kepada | dilakukan APIP Pemda. ASN BPKP. Kepala BPKP dan | Laporan disampaikan | 2. Pelaporan Kementerian PANRB. | kepada Deputi Kepala BPKP| — dilakukan Bidang Pengawasan Instansi] pada _setiap Pemerintah Bidang Politik,} tahap Hukum, Keamanan,} pengadaan Pembangunan Manusia dan} PPPK — sesuai Kebudayaan dengan | jadwal tembusan kepada Kepala} pengadaan BPKP, Pembina, dan| PPPK Tahun Gubernur. Hail scan} 2022. laporan yang sudah final | Laporan diupload pada_—Folder | disampaikan Laporan Was ASN 2022 | kepada Pimpinan melaui tautan sebagai | Kementerian/ berikut Lembaga atau. https:/ / bit. ly/ WasASN2022 Kepala Daerah dengan kata dengan satu pppk_2022. tembusan kepada, yaitu : * Deputi BPKP BPKP, Kepala Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Polhukam PMK untuk tembusan laporan _ hasil pengawasan dari APIP Kementerian/L embaga, atau * Kepala Perwaki BPKP jlan di wilayah untuk masing-masing tembusan laporan _ hasil pengawasan dari APIP Pemerintah Daerah. -35- BENTUK LAPORAN Laporan pengawasan Pengadaan PPPK Tahun 2022 dikelompokkan menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu: 1. Laporan individual per Perwakilan Laporan individual Pengadaan PPPK Guru dan non-Guru Tahun 2022 berbentuk surat sebagai output atas hasil pengawasan yang dilaksanakan oleh BPKP Perwakilan. Format Laporan Hasil pengawasan Pengadaan PPPK Tahun 2021 secara individual minimal memuat hal-hal sebagai berikut: a. Dasar Pelaksanaan Pengawasan; b. Tujuan Pengawasan; c. Ruang Lingkup Pengawasan; d. Metodologi Pengawasan; 2 Hasil Pengawasan Hasil pengawasan menjelaskan permasalahan pada setiap tahapan pelaksanaan Pengadaan PPPK Tahun 2022 yang memuat informasi: 1) Hasil Pemantauan atas Pengawasan oleh APIP Pemerintah Daerah mitra kerja masing-masing; dan 2) Hasil QA atas Reviu pengadaan PPPK Tahun 2022 yang dilakukan APIP APIP Pemerintah Daerah. f, Simpulan dan Saran. Laporan Hasil Pengawasan Pengadaan PPPK oleh APIP Kementerian/Lembaga dan APIP Pemerintah Daerah Laporan Hasil pengawasan Pengadaan PPPK Tahun 2021 oleh APIP Kementerian/Lembaga dan APIP Pemerintah Daerah berbentuk surat sebagai output atas pemantauan dan hasil uji petik Reviu pengawasan oleh APIP Kementerian/Lembaga dan APIP Pemerintah Daerah. Format Laporan Hasil PengawasanPengadaan PPPK Tahun 2022 minimal memuat hal-hal sebagai berikut: a. _Dasar Pelaksanaan; b. Tujuan; Ruang Lingkup; 4. Metodologi; e. Hasil Pengawasan - 36 - Hasil pengawasan menjelaskan permasalahan pada setiap tahapan pelaksanaan Pengadaan PPPK Tahun 2022 di instansinya yang memuat informasi: 1) Hasil Pemantauan atas Pengawasan tiap tahap pengadaan PPPK di instansi masing-masing; dan 2) Hasil Reviu pengadaan PPPK Tahun 2022 yang dilakukan di instansi masing-masing, f. Simpulan dan Saran. Template laporan hasil pemantauan dan reviu oleh APIP Kementerian/Lembaga dan APIP Pemerintah Daerah setiap tahapan pengadaan. Laporan Kompilasi oleh Tim Pengawas Panselnas Format Laporan Hasil Pengawasan Pengadaan PPPK Tahun 2022 secara kompilasi dapat digambarkan sebagai berikut: Dasar Pelaksanaan; Tujuan Pelaksanaan; Ruang Lingkup Pelaksanaan; Boge Metodologi Pelaksanaan;; e. Hasil Pelaksanaan Hasil Pelaksanaan menjelaskan permasalahan pada setiap tahapan pelaksanaan Pengadaan PPPK Tahun 2022, f, Simpulan dan Saran. -37- BAB VI PENUTUP Pedoman Pengawasan Pengadaan PPPK Tahun 2022 disusun untuk memberikan gambaran umum pengawasan Kegiatan Pengadaan PPPK ‘Tahun 2022 serta menjadi panduan bagi Tim BPKP dalam persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan Laporan Hasil Pengawasan Kegiatan Pengadaan PPPK Tahun 2022. Scluruh metode dan prosedur pengawasan pengadaan PPPK Tahun 2022 harus dilaksanakan dengan memperhatikan Protokol Pencegahan Penyebaran COVID- 19 yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Langkah-langkah Pengawasan dalam pedoman ini dapat dikembangkan oleh Tim Pengawas sesuai kondisi dan kebutuhan di lapangan untuk lebih meningkatkan kualitas hasil pengawasan. Apabila dipandang perlu untuk dilakukan pengawasan yang lebih mendalam, maka Penanggung Jawab pengawasan pengadaan PPPK Tahun 2022 dapat melakukan pendalaman dengan Audit dengan Tujuan Tertentu (ATT). C peputt KEPALA BADAN oe KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN BIDANG PENGAWASAN INSTANSI PEMERINTAH BIDANG POLITIK, HUKUM, KEAMANAN, PEMBANGUNAN MANUSIA, DAN

You might also like