Oph >
BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
DEPUTI PENGAWASAN INSTANSI PEMERINTAH BIDANG POLITIK,
HUKUM, KEAMANAN, PEMBANGUNAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
PERATURAN
DEPUTI KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
BIDANG PENGAWASAN INSTANSI PEMERINTAH BIDANG POLITIK, HUKUM,
KEAMANAN, PEMBANGUNAN MANUSIA, DAN KEBUDAYAAN
NOMOR 27 TAHUN 2022
TENTANG
PEDOMAN PENGAWASAN PENGADAAN PEGAWAI PEMERINTAH
DENGAN PERJANJIAN KERJA.
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
DEPUTI KEPALA BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN
BIDANG PENGAWASAN INSTANSI PEMERINTAH BIDANG POLITIK, HUKUM,
KEAMANAN, PEMBANGUNAN MANUSIA, DAN KEBUDAYAAN,
Menimbang
bahwa untuk memenuhi kebutuhan penambahan
Aparatur Sipil Negara secara nasional dan
berkelanjutan, perlu dilaksanakan pengadaan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja;
bahwa Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan melakukan pengawasan terhadap
pengadaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja;
bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 16 huruf b
Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014
tentang Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan, Deputi Badan PengawasanMengingat
Keuangan dan Pembangunan Bidang Pengawasan
Instansi Pemerintah Bidang Politik, Hukum,
Keamanan, Pembangunan Manusia dan
Kebudayaan menyelenggarakan fungsi
penyusunan pedoman dan petunjuk teknis
pengawasan intern terhadap —_akuntabilitas,
keuangan negara dan program lintas sektoral
pembangunan nasional instansi pemerintah pusat
bidang politik, hukum, keamanan, pembangunan
manusia, dan kebudayaan;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c,
perlu menetapkan Peraturan Deputi Kepala Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Bidang
Pengawasan Instansi Pemerintah Bidang Politik,
Hukum, Keamanan, Pembangunan Manusia, dan
Kebudayaan tentang Pedoman Pengawasan
Pengadaan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
Kerja;
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008
tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4890);
Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018
tentang Manajemen Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 224, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6264);
Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014
tentang Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 400);Menetapkan
-3-
4, Peraturan Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan Nomor 1 Tahun 2019 tentang
Standar Kerja Pengawasan Intern Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 63);
MEMUTUSKAN:
: PERATURAN DEPUTI KEPALA BADAN PENGAWASAN
KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN BIDANG PENGAWASAN
INSTANSI PEMERINTAH BIDANG POLITIK, HUKUM,
KEAMANAN, PEMBANGUNAN MANUSIA, DAN KEBUDAYAAN
TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN PENGADAAN PEGAWAI
PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA.
Pasal 1
Peraturan Deputi Kepala ini merupakan pedoman dalam
melaksanakan pengawasan pengadaan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja tahun 2022.
Pasal 2
(1) Pedoman Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1 dimaksudkan sebagai acuan dalam melaksanakan
tugas dan fungsi pengawasan pengadaan pegawai
pemerintah dengan perjanjian kerja Tahun 2022.
(2) Pedoman pengawasan scbagaimana dimaksud pada ayat
(1) bertujuan untuk =memudahkan _ pelaksanaan
pengawasan pengadaan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja tahun 2022.
Pasal 3
(1) Pedoman pengawasan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1 digunakan oleh:
‘a. Tim Pengawas Panitia Seleksi Nasional Pengadaan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja Tahun
2022; dan
b. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan.“4s
(2) Pedoman pengawasan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1 dapat digunakan oleh Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah pada Kementerian/Lembaga, _Tentara
Nasional Indonesia/Kepolisian Republik Indonesia dan
Pemerintah Daerah.
(3) Dalam hal Pedoman digunakan oleh pihak-pihak
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), perlu disusun
dalam suatu pedoman yang ditetapkan oleh Pimpinan
Instansi.
Pasal 4
Sistematika pedoman pengawasan scbagaimana dimaksud
dalam Pasal 1 terdiri atas:
a. BABI PENDAHULUAN;
b. BABII GAMBARAN UMUM PENGADAAN PEGAWAI
PEMERINTAH DENGAN — PERJANJIAN
KERJA;
c. BABII KERANGKA ACUAN PENGAWASAN;
d. BABIV PROSEDUR PENGAWASAN PENGADAAN
PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN
PERJANJIAN KERJA;
e BABV HASIL PENGAWASAN; dan
f. BABVI PENUTUP.
Pasal 5
Pedoman pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Deputi Kepala ini.Pasal 6
Peraturan Deputi Kepala ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 11 November 2022
(. DEPUTI KEPALA BADAN pencawasane
KEUANGAN DAN = PEMBANGUNAN
BIDANG PENGAWASAN __INSTANSI
PEMERINTAH BIDANG _POLITIK,
HUKUM, KEAMANAN, PEMBANGUNAN6s
LAMPIRAN
PERATURAN DEPUTI KEPALA BADAN
PENGAWASAN KEUANGAN ~~ DAN.
PEMBANGUNAN BIDANG PENGAWASAN
INSTANS] PEMERINTAH — BIDANG
POLITIK, HUKUM, KEAMANAN,
PEMBANGUNAN -MANUSIA, = DAN
KEBUDAYAAN
NOMOR :27 TAHUN 2022
TENTANG
PEDOMAN PENGAWASAN PENGADAAN
PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN
PERJANJIAN KERJA.
PEDOMAN PENGAWASAN PENGADAAN,
PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
BABI
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Pemerintah saat ini sedang melaksanakan reformasi birokrasi salah
satunya dalam bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur yang antara
lain meliputi pénataan jumlah dan kualitas serta distribusi Pegawai
Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Masing-masing instansi
melakukan analisis jabatan, beban kerja, redistribusi PPPK serta proyeksi
kebutuhan PPPK untuk jangka waktu 5 tahun. Hasil tersebut dijadikan
dasar bagi pemerintah untuk menyusun perencanaan pegawai secara
nasional dan sebagai dasar dalam perumusan dan penetapan kebutuhan
PPPK.
Undang Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara
(ASN) menyatakan bahwa ASN bertugas untuk:
1, melaksanakan kebijakan publik yang dibuat olch Pejabat Pembina
Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;
2, memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas; dan-7
3. mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
Untuk mendorong pelaksanaan tugas tersebut, maka perlu dibangun
aparatur sipil negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme,
serta mampu menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan
mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan dan kesatuan
bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
Proses pengadaan PPPK sebagai salah satu bagian dari manajemen
ASN harus dapat memastikan negara memperoleh PPPK dari putra/putri
terbaik yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme,
melalui proses pengadaan PPPK yang obyektif, transparan dan akuntabel
perlu melibatkan unsur-unsur pengawas Internal dan eksternal dari BPKP
dan APIP Kementerian/Lembaga dan APIP Pemerintah Daerah dalam
semua tahapan proses pengadaan.
Untuk menjamin obyektifitas pelaksanaan Pengadaan PPPK tahun
2022, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
membentuk Panitia Seleksi Nasional Pengadaan Aparatur Sipil Negara
‘Tahun 2022 melalui Keputusan Menteri PAN dan RB Nomor 82 Tahun 2022
tanggal 21 Maret 2022. Salah satu unsur dalam Panselnas adalah Tim
pengawas dimana Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan
terlibat didalamnya, dengan tugas:
1. Menyusun desain pengawasan pengadaan ASN;
2. Melakukan pengawasan terhadap semua tahapan pengadaan ASN,
berkoordinasi dengan Tim Audit Teknologi, Tim Quality Assurance seta
jika diperlukan dengan APIP K/L/D;
3. Melaksanakan tugas lainnya sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan
oleh Ketua Tim Pengarah;
4. Melaporkan hasil pengawasan dan pelaksanaan tugas lainnya kepada
Ketua Tim Pengarah.
Proses pengadaan PPPK Jabatan Fungsional Guru pada Instansi
Pemerintah Daerah Tahun 2022 direncanakan dilaksanakan Bulan
Oktober 2022 Dengan masih adanya Pandemi Corona Virus Disease 2019
(COVID-19), Pelaksanaan pengedaan PPPK tahun 2022 menggunakan
Protokol kesehatan Pencegahan Penyebaran COVID-19.a8 -
Berdasarkan hal tersebut di atas, maka BPKP perlu untuk menyusun
Pedoman Pengawasan Pengadaan PPPK Formasi Tahun 2022, untuk
kemudian dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan pengawasan
pengadaan PPPK Tahun 2022 dan periode berikutnya.
PENGGUNA PEDOMAN
Pengguna pedoman pengawasan pengadaan PPPK Tahun 2022
mencakup pihak-pihak sebagai berikut:
1
ai
3.
4,
Tim Pengawas Panselnas Tahun 2022;
BPKP;
APIP Kementerian/Lembaga, TNI dan POLRI; dan
APIP Pemerintah Daerah
TUJUAN PEDOMAN
Tujuan penyusunan pedoman pengawasan pengadan PPPK formasi
tahun 2022 ini adalah:
1s
Sebagai acuan langkah kerja bagi Tim Pengawas Panselnas,
Perwakilan BPKP, APIP Kementerian/Lembaga dan Pemerintah
Daerah guna menyamakan pola pengawasan dan menjamin standar
kualitas dalam pelaksanaan pengawasan atas pengadaan PPPK.
Agar pelaksanaan pengawasan lebih efisien dan efektif.
Pedoman Pengawasan ini hanya memuat hal-hal pokok,
sehingga diharapkan Tim Pengawas dapat mengembangkan langkah-
langkah atau prosedur lain yang diperlukan sesuai kondisi khusus di
masing-masing Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah.-9-
BAB II
GAMBARAN UMUM PENGADAAN
PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
‘TAHAPAN PENGADAAN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN
KERJA
Tahapan pengadaan PPPK sebagaimana tertuang dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja, sebagai berikut:
Pengumuman Hasil Seleksi; dan
1. Perencanaan;
2. Pengumuman Lowongan;
3. Pelamaran;
4. Seleksi;
5.
6.
Pengangkatan menjadi PPPK.
Adapun uraian dalam tahapan pengadaan PPPK adalah sebagai
berikut:
1. Perencanaan
Menyusun dan menetapkan perencanaan pengadaan PPPK.
Perencanaan pengadaan paling sedikit meliputi:
1) Jadwal pengadaan PPPK; dan
2) Prasarana dan sarana pengadaan PPPK.
2. Pengumuman Lowongan
a. Pengumuman lowongan pengadaan PPPK dilakukan secara
terbuka kepada masyarakat dan dilaksanakan paling singkat 15
(lima belas) hari kalender;
b. Pengumuman paling sedikit memuat:
1) nama Jabatan;
2) jumlah lowongan Jabatan;
3) unit kerja penempatan/Instansi yang membutuhkan;
4) kualifikasi pendidikan atau sertifikasi profesi;
5) _alamat dan tempat lamaran ditujukan;
6) _jadwal tahapan seleksi; dan
7) syarat yang harus dipenuhi oleh setiap pelamar.=10-
3. Pelamar
a. Setiap warga negara Indonesia mempunyai kesempatan yang
sama untuk melamar menjadi PPPK dengan memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
1) _ usia paling rendah 20 (dua puluh) tahun dan paling tinggi 1
(satu) tahun sebelum batas usia tertentu pada jabatan yang
akan dilamar sesuai dengan ketentuan _peraturan
perundang-undangan;
2) tidak pernah dipidana dengan pidana penjara berdasarkan
putusan pengadilan yang sudah mempunyai kekuatan
hukum tetap karena melakukan tindak pidana dengan
pidana penjara 2 (dua) tahun atau lebih;
3) tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas
permintaan sendiri atau tidak dengan hormat sebagai
Pegawai Negeri Sipil, PPPK, Prajurit Tentara Nasional
Indonesia, Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia,
atau diberhentikan tidak dengan hormat sebagai pegawai
swasta;
4) tidak menjadi anggota atau pengurus partai politik atau
terlibat politik praktis;
5) _memiliki kualifikasi pendidikan sesuai dengan persyaratan
jabatan;
6) memiliki kompetensi yang dibuktikan dengan sertifikasi
keahlian tertentu yang masih berlaku dari lembaga profesi
yang berwenang untuk jabatan yang mempersyaratkan;
7) sehat jasmani dan rohani sesuai dengan persyaratan jabatan
yang dilamar; dan
8) _persyaratan lain sesuai kebutuhan jabatan yang ditetapkan
oleh PPK.
b. Penyampaian semua persyaratan pelamaran diterima paling lama
10 (sepuluh) hari kerja sebelum pelaksanaan seleksi.
4. Seleksi
a, Seleksi pengadaan PPPK terdiri atas 2 (dua) tahap yaitu seleksi
administrasi; dan seleksi kompetensi.
b, Seleksi administrasi dilakukan untuk mencocokkan persyaratan
administrasi dan kualifikasi dengan dokumen pelamaran<=
c. Seleksi kompetensi dilakukan untuk menilai kesesuaian
kompetensi manajerial, kompetensi teknis, dan kompetensi sosial
kultural yang dimiliki oleh pelamar dengan standar kompetensi
jabatan.
d. Seleksi kompetensi teknis untuk jabatan yang mensyaratkan
sertifikasi profesi dilakukan dengan uji kompetensi untuk
menentukan peringkat
¢. Seleksi kompetensi teknis untuk jabatan yang belum
mensyaratkan sertifikasi profesi dilakukan dengan uji
kompetensi untuk menentukan ambang batas kelulusan dan
peringkat.
f. Panitia seleksi instansi pengadaan PPPK melaksanakan seleksi
administrasi terhadap seluruh dokumen pelamaran yang
diterima, dan harus mengumumkan hasil seleksi administrasi
secara terbuka.
g. Pelamar yang lulus seleksi administrasi, mengikuti seleksi
kompetensi.
h. Pelamar dinyatakan lulus seleksi kompetensi apabila memenuhi
peringkat yang ditentukan sesuai kebutuhan jumlah dan jenis
jabatan
i. Pelamar yang telah dinyatakan lulus seleksi (administrasi dan
kompetensi) pengadaan PPPK mengikuti wawancara untuk
menilai integritas dan moralitas sebagai bahan penetapan hasil
seleksi.
j. Dalam hal diperlukan, panitia seleksi instansi pengadaan PPPK
dapat melakukan uji persyaratan fisik, psikologis, dan/atau
Kesehatan jiwa dalam pelaksanaan seleksi kompetensi sesuai
dengan persyaratan jabatan pada Instansi Pemerintah
k. Hasil seleksi kompetensi dan hasil wawancara disampaikan oleh
panitia seleksi instansi pengadaan PPPK kepada Menteri dan
Kepala BKN, dan hasil seleksi ditetapkan oleh PPK.
Pengumuman Hasil Seleksi
PPK mengumumkan pelamar yang dinyatakan lulus seleksi
pengadaan PPPK secara terbuka, berdasarkan penetapan hasil scleksi
kompetensi.-12-
Pengangkatan PPPK
a. Pelamar yang dinyatakan lulus seleksi diangkat sebagai Calon
PPPK.
b. Calon PPPK yang akan diangkat tidak berkedudukan sebagai
calon Pegawai Negeri Sipil, Pegawai Negeri Sipil, Prajurit Tentara
Nasional Indonesia, Anggota Kepolisian Negara Republik
Indonesia atau PPPK sejak yang bersangkutan ditetapkan sebagai
calon PPPK.
c. Pengangkatan calon PPPK sebagaimana dimaksud pada
ditetapkan dengan keputusan PPK, dan disampaikan kepada
Kepala BKN untuk mendapatkan nomor induk PPPK
d.Penerbitan nomor induk PPPK diterima oleh PPK paling lama 25
(dua puluh lima) hari kerja sejak waktu penyampaian.
¢. Pelamar PPPK yang dinyatakan lulus seleksi wajib menyerahkan
kelengkapan administrasi kepada Pejabat yang Berwenang (PyB)
untuk ditetapkan pengangkatannya sebagai PPPK.
{, PyB menyampaikan kelengkapan administrasi kepada Kepala
BKN untuk dimasukkan dalam sistem informasi ASN.
¢. PPPK yang telah mendapatkan nomor induk melaksanakan tugas
jabatan berdasarkan penetapan pengangkatan oleh PPK.
h. PPK dapat memberikan kuasa kepada pejabat yang ditunjuk di
lingkungannya untuk menctapkan pengangkatan sebagai
pelaksana tugas jabatan.
i. Keputusan pengangkatan ditetapkan setelah penandatanganan
perjanjian kerja oleh Calon PPPK.
j. Keputusan pengangkatan dijadikan sebagai dasar dimulainya
hubungan perjanjian kerja PPPK dengan Instansi pemerintah.
k. Perjanjian kerja paling kurang memuat:
1) Tugas;
2) Target kinerja;
3) Masa perjanjian kerja;
4) Hak dan kewajiban;
5) _Larangan; dan
6) Sanksi.
1 Masa Hubungan Perjanjian Kerja bagi PPPK paling singkat 1
(satu) tahun dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan dan
berdasarkan penilaian kinerja-13-
PENGADAAN SELEKSI PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN
KERJA JABATAN FUNGSIONAL TENAGA KESEHATAN
Mekanisme Seleksi Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja
Untuk Jabatan Fungsional Tenaga Kesehatan dilaksnakan dengan
mengacu kepada Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor: 968 Tahun 2022 dengan
kriteria sebagai berikut:
1.
Pelamar yang dapat melamar sebagai Pegawai Pemerintah dengan
Perjanjian Kerja pada Jabatan Fungsional Tenaga Kesehatan Tahun
Anggaran 2022 terdiri dari:
a. eks Tenaga Honorer Kategori II yang terdaftar dalam pangkalan
data (database) pada Badan Kepegawaian Negara; atau
b. tenaga Kesehatan NonAparatur Sipil Negara yang terdaftar di
Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SISDMK)
Kementerian Kesehatan.
‘Terdapat jabatan fungsional tenaga kesehatan yang mensyaratkan
Surat Tanda Registrasi (STR) dan jenis jabatan fungsional tenaga
kesehatan yang tidak mensyaratkan Surat Tanda Registrasi (STR).
Pelamar wajib memiliki pengalaman dengan ketentuan sebagai
berikut
a. bagi pelamar pada jenis jabatan fungsional tenaga kesehatan
yang mensyaratkan STR, wajib memiliki pengalaman dihitung
dari masa kerja paling singkat 2 (dua) tahun untuk jenjang
terampil dan pertama, serta 3 (tahun) untuk jenjang muda dan 5
(lima) tahun untuk jenjang madya sesuai dengan jabatan yang
dilamar; dan
b. bagi pelamar pada Jerns jabatan fungsional fungsional tenaga
kesehatan yang tidak mensyaratkan STR, wajib memiliki
pengalaman dihitung dari masa kerja paling singkat 3 (tiga) tahun
untuk jenjang terampil dan pertama, serta 5 (lima) tahun untuk
jenjang muda dan madya sesuai dengan jabatan yang dilamar.
Masa kerja Pelamar pada jenis jabatan fungsional tenaga kesehatan
yang mensyaratkan STR dan yang tidak mensyaratkan STR
dibuktikan dengan surat keterangan yang ditandatangani oleh:
a. Kepala puskesmas bagi pelamar yang memiliki pengalaman kerja
di puskesmas;-14-
b. Kepala Rumah Sakit bagi pelamar yang memiliki pengalaman
kerja di rumah sakit;
c. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama bagi pelamar yang memiliki
pengalaman kerja di unit kerja pejabat pimpinan tinggi pratama;
d. Pejabat administrator bagi pelamar yang memiliki pengalaman
kerja di unit kerja pejabat administrator; atau
. Kepala divisi yang membidangi sumber daya manusia bagi
pelamar yang memiliki pengalaman kerja pada perusahaan
swasta/lembaga swadaya nonpemerintah/yayasan
Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja untuk Jabatan
Fungsional Tenaga Kesehatan terdiri atas 2 (dua) tahap, yaitu:
a, seleksi Administrasi; dan
b. _seleksi Kompetensi yang terdiri atas seleksi kompetensi teknis,
seleksi kompetensi manajerial, seleksi kompetensi sosial
kultural, dan wawancara;
Seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja untuk Jabatan
Fungsional Tenaga Kesehatan dilaksanakan dengan menggunakan
sistem Computer Assisted Test (CAT) yang disclenggarakan oleh Badan
Kepegawaian Negara dengan dukungan sarana prasarana dari
Kementerian Kesehatan;
Jumlah soal keseluruhan seleksi kompetensi yang terdsiri dari seleksi
kompetensi teknis, seleksi kompetensi manajerial, seleksi kompetensi
sosial kultural, dan wawancara adalah 145 (seratus empat puluh lima)
soal, dengan rincian:
a. seleksi kompetensi _ teknis sejumlah 90 (Sembilan puluh) butir
soal;
b. seleksi kompetensi manajerial sejumlah 25 (dua puluh
lima) butir soal;
c. _ seleksi kompetensi sosial kultural sejumlah 20 (dua puluh) butir
soal; dan
d. wawancara sejumlah 10 (sepuluh) butir soal.
Keseluruhan seleksi kompetensi dilaksanakan dalam durasi waktu
sebagai berikut:
a. seleksi Kompetensi teknis, manajerial, dan sosial kultural
dilaksanakan dalam durasi waktu 120 (seratus dua puluh) menit;
dan10,
ql
12.
13.
b. wawancara dilaksanakan dalam durasi waktu 10 (sepuluh)
menit.
Durasi waktu pelaksanaan Keseluruhan seleksi _kompetensi
dikecualikan bagi pelamar penyandang disabilitas sensorik netra;
Seleksi kompetensi bagi pelamar penyandang disabilitas sensorik
netra dilaksanakan dalam durasi waktu sebagai berikut:
seleksi kompetensi teknis, manajerial, dan sosial kultural
dilaksanakan dalam durasi waktu 150 (seratus lima puluh)
menit; dan
b. wawancara dilaksanakan dalam durasi waktu 15 (lima belas)
menit.
Nilai kumulatif paling tinggi untuk keseluruhan seleksi kompetensi
adalah 690 (enam ratus sembilan puluh), dengan rincian:
a. 450 (empat ratus lima puluh) untuk seleksi kompetensi teknis;
b. 200 (dua ratus) untuk seleksi kompetensi manajerial dan sosial
kultural; dan
c. 40 (empat puluh) untuk wawancara.
Nilai Ambang Batas untuk seleksi kompetensi teknis, seleksi
kompetensi manajerial, scleksi kompetensi sosial kultural, dan
wawancara yaitu’
a. nilai untuk Seleksi Kompetensi Teknis bagi jabatan yang
mensyaratkan Surat Tanda Registrasi adalah 0 (nol);
b. nilai untuk Seleksi Kompetensi Teknis bagi jabatan yang tidak
mensyaratkan Surat Tanda Registrasi adalah 158 (scratus lima
puluh delapan);
c. nilai untuk Seleksi Kompetensi Manajerial dan Sosial Kultural
adalah 130 (seratus tiga puluh); dan
d. nilai untuk wawancara adalah 24 (dua puluh empat)
Kompetensi teknis bagi pelamar diberikan penambahan nilai dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. _ pelamar dari penyandang disabilitas yang sudah diverifikasi jenis
dan derajat kedisabilitasannya sesuai dengan jabatan yang
dilamar mendapatkan tambahan nilai sebesar 10% (sepuluh
persen) dari nilai paling tinggi kompetensi teknis yaitu sebesar 45
(empat puluh lima);
b. pelamar yang melamar pada fasilitas pelayanan Kesehatan
dengan kriteria terpencil dan sangat terpencil sesuai Keputusan14.
15.
16.
=16<
Menteri Kesehatan mendapat tambahan nilai sebesar 35% (tiga
puluh lima persen) dari nilai paling tinggi kompetensi teknis yaitu
sebesar 158 (seratus lima puluh delapan);
c. pelamar yang berusia 35 (tiga puluh lima) tahun ke atas pada
saat mendafiar dan memiliki masa kerja paling singkat 3 (tiga)
tahun secara terus menerus serta melamar di fasilitas kesehatan
tempat bekerja saat ini sebagai nonapatur sipil negara, mendapat
tambahan nilai sebesar 25% (dua puluh lima persen) dari nilai
paling tinggi kompetensi teknis yaitu sebesar 113 (seratus tiga
belas);
d. _ pelamar yang melamar di fasilitas kesehatan tempat bekerja saat
ini sebagai nonapatur sipil negara,mendapat tambahan nilai
sebesar 15% (lima belas persen) dari nilai paling tinggi
kompetensi teknis yaitu sebesar 68 (enam puluh delapan); dan
e. _ pelamar yang sedang dan/atau telah melaksanakan pengabdian
berupa salah satu pelayanan kesehatan masyarakat melalui
penugasan dari Kementerian Kesehatan sebagai berikut:
1) penugasan khusus di DTPK (Pensus DTPK);
2) pegawai tidak tetap (PTT Pusat);
3) nusantara sehat individu (NSI);
4) nusantara sehat berbasis tim (NST); atau
5) _wajib kerja dokter spesialis (WKDS)/pendayagunaan dokter
spesialis (PGDS);
mendapatkan penambahan nilai sebesar 5% (lima persen) dari
nilai paling tinggi kompetensi teknis yaitu sebesar 23 (dua puluh
tiga)
Dalam hal pelamar mendapatkan tambahan nilai secara kumulatif,
diberikan nilai kompetensi teknis tidak lebih dari nilai paling tinggi
Kompetensi Teknis sebesar 100% (seratus persen).
Tata cara verifikasi penambahan nilai seleksi kompetensi teknis
disusun oleh Kementerian Kesehatan selaku Instansi Pembina
Jabatan Fungsional Tenaga Keschatan.
Pelamar yang telah dinyatakan lulus dan diangkat menjadi Pegawat
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja diberikan gaji sesuai pangkat
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Keputusan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Republik
Indonesia Nomor 968 Tahun 2022.«17
C. PENGADAAN PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
JABATAN FUNGSIONAL GURU,
&
Pemetaan Kebutuhan Guru Nasional
Kemendikbudristek melaksanakan pemetaan kebutuhan PPPK untuk
JF Guru tahun 2022 pada satuan Pendidikan berdasarkan Dapodik
dan memperhatikan jumlah guru yang lulus atau memenuhi Nilai
Ambang Batas pada seleksi pengasdaan PPPK untuk JF Guru tahun
2021 yang belum mendapatkan penempatan. Calon PPPK untuk JF
Guru sebagaimana dimaksud dalam pemetaan tahun ini merupakan
guru kelas, guru mata pelajaran, termasuk guru pendidikan agama
dan guru bimbingan konseling. Pemetaan ini untuk mengetahui
jumlah guru yang dibutuhkan oleh satuan pendidikan sesuai dengan
ketentuan peraturanperundang-undangan. Hasil__pemetaan
kebutuhan ini dijadikan dasar dalam menetapkan kebutuhan Calon
PPPK untuk JF Guru pada tahun 2022.
Seleksi calon PPPK untuk JF Guru pada tahun 2021 dalam 2 (dua)
tahap, namun berdasarkan evaluasi seleksi Tahap I dan Tahap II pada
seleksi calon PPPK untuk JF Guru tahun 2021 masih belum dapat
memenuhi kebutuhan guru secara Nasional. Berdasarkan kondisi
tersebut, pada tahun 2022 dilaksanakan seleksi PPPK JF Guru
menggunakan ketentuan sesuai dengan Peraturan Menteri PANRB
Nomor 20 Tahun 2022 tentang Pengadaan Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja untuk Jabatan Fungsional Guru pada
Instansi Daerah Tahun 2022.
Penetapan Formasi PPPK untuk JF Guru
Penetapan kebutuhan/formasi PPPK untuk JF Guru secara nasional
diawali dengan perencanaan kebutuhan guru di provinsi dan
kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Perencanaan kebutuhan guru
diperoleh melalui analisis beban kerja sehingga diperoleh jumlah ideal
guru pada satuan pendidikan di provinsi dan kabupaten/kota.
Pengusulan kebutuhan/formasi PPPK untuk JF Guru menggunakan
sistem e-formasi sesuai Surat Edaran Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi_ Nomor B
2156/M.PAN.RB/5/2014 tentang Penerapan Sistem e-Formasi.-18-
Kategori Pelamar
Kebutuhan formasi ASN PPPK JF Guru pada Instansi Daerah Tahun
2022 oleh Kemendikbud Ristek dipetakan berdasarkan hasil
penjumlahan sisa formasi tahun 2021 dan formasi yang diajukan oleh
Pemerintah Daerah Tahun 2022 yang terbagi menjadi dua kategori
pelamar diantaranya Pelamar Prioritas dan Pelamar Umum. Dari dua
kategori pelamar di atas dapat diuraikan sebagai berikut:
Pelamar prioritas tebagi menjadi tiga kategori prioritas yaitu pelamar
prioritas 1, Il dan pelamar prioritas III denga penejelasan berikut:
a. Pelamar prioritas I
Pelamar prioritas I terdiri dari:
1) THK-II yang memenuhi Nilai Ambang Batas pada seleksi
PPPK JF Guru Tahun 2021;
2) Guru non-ASN yang memenuhi Nilai Ambang Batas pada
seleksi PPPK JF Guru Tahun 2021;
3) Lulusan PPG yang memenuhi Nilai Ambang Batas pada
seleksi PPPK JF Guru Tahun 2021; dan;
4) Guru Swasta yang memenuhi Nilai Ambang Batas pada
seleksi PPPK JF Guru Tahun 2021.
b. Pelamar prioritas II
Pelamar prioritas dua merupakan THK-II
cc. Pelamar prioritas III
Pelamar prioritas III merupakan Guru non-ASN di sekolah negeri
yang terdaftar di Dapodik dan memiliki masa kerja paling rendah
3 (tiga) tahun.
Kepanitian Seleksi PPPK untuk JF Guru
Kepanitiaan seleksi PPPK untuk JF Guru terdiri dari Panselnas,
Kemdikbudristek, tim kerja, Panitia tingkat daerah, dan Panitia di
tempat uji kompetensi (TUK)
a. Panitia Seleksi Nasional
Panitia Seleksi Nasional (Panselnas) berasal dari unsur
Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi, Kemdikbudri, BKN, dll sebagaimana tercantum dalam
Keputusan Menteri PAN dan RB Nomor 82 Tahun 2022 tentang
Panitia Seleksi Nasional Pengadaan Aparatur Sipil Negara Tahun
2022.-19-
b. Panitia Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dibentuk oleh
Kemdikbud sebagai berikut:
Pengarah : ~—- MendikbudristekKetua: —Direktur Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK)
Sekretaris : — Sekretaris Direktorat Jenderal GTK
c. Tim Kerja
Tim Kerja Panitia Seleksi PPPK untuk JF Guru terdiri Panitia
Administrasi, Panitia Asesmen, Tim Penjaminan Mutu, dan Tim
Publikasi.
d. Panitia Tingkat Daerah
Panitia Seleksi Instansi Daerah dibentuk oleh PPK dengan
susunan keanggotaan sebagai berikut:
Pengarah : __‘Kepala Daerah sesuai dengan kewenangannya
Ketua : BKD/BKPSDM
Sekretaris Kepala dinas yang menangani _bidang
pendidikan
Anggota berjumlah gasal/ganjil dan maksimal 7
(tujuh) orang
¢. _ Panitia di Tempat Uji Kompetensi (TUK)
Panitia di TUK ditetapkan oleh Pusat. Penanggung Jawab tempat
uji kompetensi adalah Kepala Sekolah yang sekolahnya
digunakan sebagai lokasi tempat uji kompetensi atau Kepala
Instansi lainnya yang instansi tersebut dijadikan TUK. Tugas
Penanggung Jawab tempat uji kompetensi adalah:
1) Menjelaskan dan mengarahkan pelaksanaan _ seleksi
kompetensi kepada pengawas dan administrator tempat uji
kompetensi.
2) Memastikan ketersediaan sarana dan prasarana yang
diperlukan bagi peserta yang akan mengikuti seleksi
kompetensi sesuai dengan prosedur operasional standar.
3) Memantau dan memfasilitasi_pelaksanaan _seleksi
kompetensi.
4) Berkoordinasi dengan penyelia terkait dengan pelaksanaan
seleksi kompetensi.
5. Pelamaran
Pelamar melakukan pelamaran seleksi Calon PPPK untuk JF Guru
melalui portal nasional pada laman resmi BKN yaitu-20-
https://sscasn.bkn.go.id proses pelamaran yang akan dilakkan
antara lain:
a. Pelamar melakukan pemilihan kebutuhan PPPK untuk JF Guru
tahun 2022 yang dibuka lowongannya pada portal nasional
Pemilihan kebutuhan PPPK JF Guru bagi pelamar prioritas
dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Pelamar prioritas wajib mendaftar pada sekolah tempat
bertugas sepanjang tersedia kebutuhan yang sesuai dengan
sertifikat pendidik dan/atau kualifikasi akademik yang
dimiliki; dan
2) Dalam hal tidak tersedia kebutuhan yang sesuai dengan
sertifikat pendidik dan/atau kualifikasi akademik yang
dimiliki pada sekolah tempat bertugas, pelamar prioritas
dapat mendaftar ke sekolah lain yang masih tersedia
kebutuhannya.
b. Pelamar memilih jabatan pada portal nasional sesuai dengan
kualifikasi_ pendidikan/akademik dan/atau sertifikat pendidik
berdasarkan Surat Edaran Direktur Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan Nomor: 4757 /B/GT.01.01/2022;
Pelamar mengisi data pada portal nasional;
Pelamar mengunggah dokumen persyaratan _pendaftaran
meliputi:
1) KTP elektronik (e-KTP) asli atau surat keterangan asli telah
melakukan perekaman kependudukan yang dikeluarkan
oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan —Sipil
(Disdukcapil};
2) Pas foto terbaru berwarna dengan latar belakang merah;
3) Ijazah asli paling rendah sarjana (S-1) atau diploma empat
(DIV) sesuai dengan jabatan yang dilamar bagi lulusan
dalam negeri atau Surat penyetaraan jjazah asli dari
Kemendikbudristek bagi lulusan Perguruan Tinggi luar
negeri jenjang S-1/D-IV;
4) Transkrip nilai asli; dan
5) _ Sertifikat pendidik asli bagi yang memiliki
ec. Khusus bagi penyandang disabilitas selain mengunggah
dokumen persyaratan pendaftaran sebagaimana dimaksud pada
angka 9 ditambah dengan:221 <
1) Surat keterangan sli dari dokter Rumah Sakit
Pemerintah/Puskesmas, yang menerangkan tentang jenis
dan/atau tingkat disabilitas yang dialami; dan
2) link video singkat yang menunjukkan kegiatan sehari-hari
pelamar dalam menjalankan tugas sebagai pendidik
(mengajar) bagi penyandang disabilitas.
Prinsip Seleksi
Seleksi calon PPPK untuk JF Guru dilaksanakan dengan prinsip
sebagai berikut:
a. Kompetitif, yaitu semua pelamar bersaing secara sehat dan
penentuan hasil didasarkan pada Nilai Ambang Batas kelulusan
(passing grade) yang telah ditetapkan dan/atau nilai tertinggi dari
pelamar;
b. Adil, yaitu proses pelaksanaan tidak memihak dan sama rata;
c. Objektif, yaitu dalam proses pendaftaran, dan penentuan
kelulusan didasarkan pada persyaratan dan hasil seleksi;
d. Transparan, yaitu proses pelamaran, pendaftaran, pelaksanaan
seleksi, pengolahan hasil seleksi serta pengumuman hasil
kelulusan dilaksanakan secara terbuka;
. Bersih dari praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, yaitu seluruh
proses seleksi PPPK untuk JF Guru harus terhindar dari unsur
korupsi, kolusi, dan nepotisme; dan
f. Tidak dipungut biaya, yaitu pelamar tidak dibebankan biaya
apapun dalam proses seleksi calon PPPK untuk JF Guru.
Ketentuan Seleksi
Seleksi pengadaan PPPK untuk JF Guru dilaksanakan berdasarkan
ketersediaan kuota penetapan kebutuhan. Ketentuan Seleksi
Pelaksanaan Pengadaan PPPK untuk JF Guru sebagai berikut:
a. Pelamar prioritas I menggunakan kelulusan hasil Seleksi Tahun
2021 dan langsung ditempatkan pada satuan pendidikan
berdasarkan kuota penetapan kebutuhan PPPK JF Guru;
b. Apabila masih tersedia kuota penetapan kebutuhan PPPK JF
untuk Guru setelah penempatan pelamar prioritas I sebagaimana
dimaksud pada angka 1, maka selanjutnya dilaksanakan seleksi
Kompetensi melalui penilaian kesesuaian bagi pelamar prioritas
Il dan prioritas III. Seleksi kompetensi ini juga dapat diikuti oleh-22-
Pelamar prioritas I yang berasal dari THK-II dan Guru non-ASN
yang belum ditempatkan di tempat tugasnya dan di sekolah lain;
Apabila masih tersedia kuota penetapan kebutuhan PPPK JF
untuk Guru setelah seleksi kompetensi melalui penilaian
kesesuaian sebagaimana dimaksud pada angka 2, maka
selanjutnya dilaksanakan seleksi CAT-UNBK bagi pelamar
umum, Seleksi kompetensi ini juga dapat diikuti oleh pelamar
prioritas I yang berasal dari Lulusan PPG dan Guru Swasta yang
belum ditempatkan di tempat tugasnya dan di sekolah lain.
Pelamar Umum
Pelamar umum dapat memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a, Warga negara Indonesia;
b. Usia paling rendah 20 (dua puluh) tahun dan paling tinggi 59
(ima puluh sembilan) tahun pada saat pendaftaran;
c. Tidak pernah dipidana dengan pidana penjara berdasarkan
putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap karena
melakukan tindak pidana dengan pidana penjara 2 (dua) tahun
atau lebih;
d. Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas
permintaan sendiri atau tidak dengan hormat sebagai pegawai
negeri sipil, PPPK, prajurit Tentara Nasional Indonesia, anggota
Kepolisian Negara Republik Indonesia, atau diberhentikan
dengan tidak dengan hormat sebagai pegawai swasta;
¢. Tidak menjadi anggota atau penGurus partai politik atau terlibat
politik praktis;
f. Memiliki sertifikat pendidik dan/atau kualifikasi pendidikan
dengan jenjang paling rendah sarjana atau diploma empat sesuai
dengan persyaratan;
g. Sehat jasmani dan rohani sesuai dengan persyaratan Jabatan
yang dilamar;
h. Surat keterangan berkelakuan baik; dan
i. Persyaratan lain sesuai kebutuhan jabatan yang ditetapkan oleh
menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
pendidikan, kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Selain Selain harus memenuhi persyaratan umum, Pelamar yang
berasal dari pelamar penyandang disabilitas juga harus memenubi
persyaratan tambahan sebagai berikut:-23-
Melampirkan surat keterangan dari dokter rumah sakit
pemerintah/puskesmas yang menerangkan jenis dan derajat
kedisabilitasannya; dan
Menyampaikan video singkat yang menunjukkan kegiatan
sehari-hari pelamar dalam menjalankan tugas sebagai pendidik.-24-
BAB III
KERANGKA ACUAN PENGAWASAN
DASAR PENUGASAN
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara;
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 Tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah;
Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja;
Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tentang Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan; dan
Keputusan Menteri PANRB Nomor 82 Tahun 2022 Tentang Panitia
Seleksi Nasional Pengadaan ASN Tahun 2022
TUJUAN PENGAWASAN
Tujuan pengawasan pengadaan PPPK Tahun 2022 adalah:
1
Memperoleh informasi perkembangan dan hambatan atas
pelaksanaan pengadaan PPPK Tahun 2022;
Meyakinkan pelaksanaan pengadaan PPPK Tahun 2022 telah sesuai
dengan ketentuan/peraturan/perundang-undangan pada _setiap
tahapan yang dilakukan oleh Panselnas dan Pansel Instansi; dan
Memberikan saran atas hambatan yang dijumpai dalam pelaksanaan
pengadaan PPPK Tahun 2022 maupun tahun berikutnya.
RUANG LINGKUP PENGAWASAN
Ruang lingkup pengawasan meliputi:
1
Mitra Pengawasan
Mitra pengawasan adalah Pelaksana Kegiatan Pengadaan PPPK Tahun
2022 yang dilaksanakan oleh Panselnas dan Pansel Instansi.
Cakupan Kegiatan
Pelaksanaan pengawasan pengadaan PPPK mencakup kegiatan sejak
tahapan Perencanaan, Pengumuman Lowongan, Pelamaran, Seleksi,
Pengumuman Hasil Seleksi, dan Pengangkatan PPPK.
Periode Pengawasan
Periode pengawasan adalah periode terkait pelaksanaan seluruh
tahapan pengadaan PPPK Tahun 2022-25-
4. Standar Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan Pengawasan Pengadaan PPPK Tahun 2022 berpedoman
pada Standar Audit Intern Pemerintah Indonesia (SAIPI) dan Standar
Kerja Pengawasan Intern BPKP.
METODE PENGAWASAN
1 Reviu dokumen
Reviu dokumen merupakan pengkajian secara mendalam terhadap
dokumen yang relevan untuk memperoleh simpulan atas kondisi
pengadaan PPPK Tahun 2022.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mengeksplorasi informasi yang diperoleh
dari reviu dokumen, dan/atau observasi serta untuk memperoleh
informasi yang tidak diperoleh melalui reviu dokumen maupun
observasi.
3. Observasi
Observasi merupakan kegiatan pengamatan yang dilakukan dalam
monitoring atau reviu pengadaan PPPK Tahun 2022.
Seluruh metode dan prosedur pengawasan pengadaan PPPK Tahun 2022
harus dilaksanakan dengan memperhatikan Protokol Pencegahan
Penyebaran COVID-19 yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat,
Satgas Penanganan COVID-19 Nasional, Pemerintah Daerah maupun
Satgas Penanganan COVID-19 Daerah.
RENCANA DAN JADWAL PENGAWASAN
Rencana dan jadwal pengawasan disesuaikan dengan jadwal pelaksanaan
pengadaan PPPK Guru Tahun 2022 mulai tanggal 31 Oktober 2022 sampai
dengan 31 Maret 2023 sebagaimana yang telah ditetapkan, sedangkan
rencana dan jadwal seleksi pengadaan PPPK JF tenaga kesehatan dan JF
Lainnya akan diinformasikan menyusul.
ORGANISASI PENGAWASAN
Organisasi pengawasan Pengadaan PPPK Tahun 2022 terdiri dari:
1. Pengarah
a. Pengarah adalah Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan
Instansi Pemerintah Bidang Politik, Hukum, Keamanan,-26-
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan selaku Ketua Tim
Pengawas Panselnas Tahun 2022.
b. Pengarah bertugas:
1) Memberikan garis besar dan arahan penyelenggaraan
pengawasan Pengadaan PPPK Tahun 2022;
2) Menetapkan Pedoman Pengawasan Pengadaan PPPK Tahun
2022;
3) Melakukan monitoring dan evaluasi, serta memberikan
pertimbangan dalam penyelenggaraan kegiatan pengawasan
Pengadaan PPPK Tahun 2022;
4) Mclakukan koordinasi dengan Inspektorat Jenderal
Kementerian Dalam Negeri terkait pengawasan pengadaan
PPPK Tahun 2021 oleh APIP Pemerintah Daerah;
5) Menyampaikan laporan kompilasi hasil pengawasan
pengadaan PPPK Tahun 2022 secara berkala kepada Kepala
BPKP dan Kementerian PANRB.
2. Direktorat Koordinator
a. Direktorat Koordinator adalah Direktorat Pengawasan Bidang
Pengembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Reformasi
Birokrasi
b. _Direktorat Koordinator bertugas:
1) Menyusun Pedoman Pengawasan Pengadaan PPPK Tahun
2022.
2) Melakukan diseminasi_ pedoman kepada APIP
Kementerian/Lembaga, APIP Pemerintah Daerah dan
Internal BPKP.
3) Menyelenggarakan Rapat Koordinasi Teknis Pengawasan
Pengadaan PPPK Tahun 2022 secara berkala dengan
mengundang APIP Kementerian/Lembaga serta Perwakilan
BPKP.
4) Melaksanakan pengawasan Pengadaan PPPK Tahun 2022
secara tematik di lingkup Panselnas.
5) Melakukan pendalaman atas pengaduan/sanggehan yang
disampaikan oleh peserta seleksi dengan dibantu oleh APIP
Kementerian/Lembaga dan Perwakilan BPKP.6)
7)
-27-
Menganalisis laporan hasil pengawasan pengadaan PPPK
Tahun 2022 dari Pewakilan BPKP dan APIP
Kementerian/Lembaga serta Pemerintah Daerah.
Menyusun laporan kompilasi hasil pengawasan pengadaan
PPPK Tahun 2022 secara berkala dengan pedoman yang
telah ditetapkan.
3. Penanggung Jawab Pelaksanaan Pengawasan Pengadaan PPPK Tahun.
2022
a. Penanggung Jawab Pelaksanaan Pengawasan Pengadaan PPPK
Tahun 2022 di setiap instansi adalah Pimpinan APIP
Kementerian/Lembaga dan APIP Pemerintah Daerah.
b. Tugas penanggung jawab sebagaimana butir a adalah:
1)
2)
3)
4)
5)
Merencanakan pelaksanaan pengawasan pengadaan PPPK
Tahun 2022 di Instansi masing-masing.
Melaksanakan pengawasan Pengadaan PPPK Tahun 2022 di
Instansi masing-masing sesuai dengan pedoman ini,
Melakukan monitoring dan evaluasi penginputan hasil
pengawasan pengadaan PPPK Tahun 2022 ke Aplikasi SiPP-
ASN
Menyampaikan hasil pengawasan pengadaan PPPK Tahun
2022 di Instansinya masing-masing kepada Pimpinan
Kementerian/Lembaga atau Kepala Daerah dengan satu
tembusan kepada BPKP, yaitu:
a) Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan Instansi
Pemerintah Bidang Polhukam PMK untuk tembusan
laporan hasil ~—pengawasan = dari_— PIP
Kementerian/Lembaga; atau
b) Kepala Perwakilan BPKP di wilayah masing-masing
untuk tembusan laporan hasil pengawasan dari APIP
Pemerintah Daerah.
Melaksanakan pemantauan atas tindak lanjut rekomendasi
hasil pengawasan pengadaan PPPK Tahun 2022 di
instansinya masing-masing.
4. Direktorat Rendal di BPKP
Direktorat Rendal di BPKP berperan dalam memperlancar komunikasi
dan koordinasi dengan APIP Kementerian/Lembaga yang menjadi- 28 -
mitra masing-masing pada penyelenggaraan pengawasan pengadaan
PPPK Tahun 2022.
Perwakilan BPKP
a, Melakukan koordinasi dengan APIP Pemerintah Provinsi dan
Kabupaten/Kota di wilayah masing-masing.
b. Melakukan diseminasi desain dan pedoman pengawasan serta
aplikasi monitoring pengadaan PPPK Tahun 2021 kepada APIP
Pemerintah Daerah
c. Monitoring progres pengawasan yang dilakukan oleh APIP
Pemerintah Daerah di wilayah masing-masing.
d. Melakukan Penjaminan Kualitas atas pelaksanaan pengawasan
pengadaan PPPK yang dilakukan APIP Pemerintah Daerah sesuai
dengan pedoman yang telah ditetapkan. Apabila dipandang perlu,
dapat melakukan pendalaman penugasan pengawasan sesuai
dengan Standar Kerja Pengawasan Intern (SKPI) BPKP.
. Menyusun Laporan Kompilasi Hasil Pengawasan Pengadaan
PPPK Guru dan non-Guru Tahun 2022 di Provinsi masing-masing
dan disampaikan ke Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan
Instansi Pemerintah Bidang Politik, Hukum, Keamanan,
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan dengan tembusan
kepada Kepala BPKP, Pembina, dan Gubernur.
Dukungan Teknologi Informasi (Tl)
Pusat Informasi Pengawasan BPKP memberikan dukungan teknologi
informasi yang diperlukan dalam pengawasan pengadaan PPPK Tahun
2022 pada setiap Tahapan Pengawasan Pengadaan PPPK Tahun 2022.
Dukungan yang diberikan mencakup tetapi tidak terbatas pada:
pemenuhan personil yang memahami aplikasi, penyediaan ruang
penyimpanan database digital, pemeliharaan aplikasi, dan
pengembangan aplikasi SiPP-ASN. Dalam memberikan dukungan TI
tersebut Pusinfowas dapat bersinergi dengan Instansi lainnya.-29 -
BAB IV
PROSEDUR PENGAWASAN PENGADAAN
PEGAWAI PEMERINTAH DENGAN PERJANJIAN KERJA
Pelaksanaan pengawasan pengadaan PPPK dilaksanakan atas seluruh
tahap pengadaan melalui kegiatan pemantauan dan reviu untuk memastikan
kegiatan pengadaan yang dilaksanakan oleh Instansi telah sesuai dengan
standar, rencana, atau norma yang telah ditetapkan. Seluruh prosedur
pengawasan Pengadaan PPPK Tahun 2022 harus dilaksanakan dengan
memperhatikan Protokol Pencegahan Penyebaran COVID-19 sesuai dengan
ketentuan yang berlaku. Kriteria. yang digunakan mengacu pada
peraturan/ketentuan yang ada sebagai berikut:
1. Kriteria terkait PPPK
a. Peraturan Pemerintah Nomor 49 tahun 2018 tentang Manajemen
PPPK.
b. Peraturan Menteri PANRB Nomor 29 Tahun 2021 tentang Pengadaan
Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja untuk Jabatan
Fungsional;
cc. Peraturan Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2022 tentang Pengadaan
Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja untuk Jabatan
Fungsional Guru Pada Instansi Daerah Tahun 2022;
d. Peraturan BKN Nomor 1 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis
Pengadaan PPPK;
dan memperhatikan:
a. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 968 Tahun 2022 tentang Mckanisme Seleksi Pegawai
Pemerintah dengan Perjanjian Kerja untuk Jabatan Fungsional
Tenaga Kesehatan;
b. Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi
Republik Indonesia Nomor 349/P/2022 tentang Petunjuk Teknis
Pelaksanaan Seleksi Calon Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian
Kerja Untuk Jabatan Fungsional Guru Pada Instansi Daerah Tahun
2022.
2. Kriteria terkait Computer Assisted Test (CAT)
a. Peraturan BKN Nomor 2 Tahun 2021 tentang Prosedur
Penyelenggaraan Seleksi dengan Metode Computer Assisted Test
Badan Kepegawaian Negara; dan-30-
b. Surat Edaran Kepala BKN Nomor: 7 Tahun 2021 Tentang Prosedur
Penyelenggaraan Seleksi dengan metode CAT BKN dengan Protokol
Keschatan Pencegahan dan Pengendalian COVID-19.
Pemantauan dan reviu oleh APIP K/L dan APIP Pemda dilaksanakan
menggunakan Aplikasi Pengawasan Pengadaan ASN (SiPP ASN) BPKP yang
dapat diakses melalui alamat web dengan password yang telah dimiliki oleh
masing masing APIP K/L/D. Panduan Langkah kerja monitoring dan petunjuk
pengisian SiPP ASN BPKP dapat diunduh = pada _—_tautan:
https: //bit.ly/WasASN2022 dengan kata sandi: pppk_2022.
Pelaksanaan pengadaan PPPK non-Guru sebagaimana diatur dalam
Permenpan Nomor 29 Tahun 2021 Tentang Pengadaan Pegawai Pemerintah
Dengan Perjanjian Kerja Untuk Jabatan Fungsional yaitu pelaksanaan Seleksi
Kompetensi menggunakan sistem CAT yang disclenggarakan oleh BKN.
Sedangkan pelaksanaan pengadaan PPPK Guru yaitu seleksi kompetensi
menggunakan sistem CAT-UNBK yang disclengearakan oleh Kemendikbud
sesuai dengan Permenpan Nomor 20 Tahun 2022 tentang Pengadaan Pegawai
Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja untuk Jabatan Fungsional Guru Pada
Instansi Daerah Tahun 2022.
Langkah kerja pemantauan dan reviu pelaksanaan seleksi sebagaimana
tertuang dalam pedoman ini merupakan panduan minimal yang harus
dilaksanakan oleh Tim Pengawasan.
1. Pemantauan
Sesuai pembagian peran di atas Monitoring dilakukan olch APIP
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah. Direktorat Koordinator
melakukan pemantauan dan Quality Assurance untuk memastikan APIP
Kementerian/Lembaga melakukan kegiatan Pemantauan Pengadaan PPPK
di instansinya masing-masing. Perwakilan BPKP melakukan pemantauan
dan Quality Assurance untuk memastikan APIP Pemerintah Daerah
melakukan kegiatan Pemantauan Pengadaan PPPK di wilayahnya masing-
masing.
a, Tujuan
Memastikan pelaksanaan tahapan pengadaan PPPK telah sesuai
dengan rencana dan ketentuan.
b. Jenis dan Pelaksana Pemantauan
‘Tahapan Pengadaan PPK yang harus dilakukan pemantauan adalah:
1) Persiapan;
2) Pengumuman Rekrutmen;2. Reviu
-31-
3) Seleksi Administrasi;
4) Seleksi Kompetensi; dan
5) Pengumuman Akhir.
Langkah Kerja Pemantauan
Pemantauan oleh APIP Kementerian/Lembaga dan Pemerintah
Daerah dilaksanakan minimal _ sesuai langkah kerja menggunakan
Aplikasi SiPP ASN. Langkah kerja pemantauan dan petunjuk
pengisian hasil pemantauan ke dalam aplikasi SiPP ASN (dapat
diunduh pada tautan https://bit.ly/WasASN2022 dengan kata sandi:
pppk 2022.
Direktorat Koordinator dan Perwakilan BPKP melakukan
monitoring atas kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh APIP
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah melalui Aplikasi SiPP-
ASN Tahun 2022 (sebagai viewer).
Pelaksanaan pemantauan pengadaan PPPK dilaksanakan atas
scluruh tahap pengadaan dengan memperhatikan Protokol
Pencegahan Penyebaran COVID-19 yang telah ditetapkan oleh oleh
Pemerintah Pusat, Satgas Penanganan COVID-19 Nasional,
Pemerintah Daerah maupun Satgas Penanganan COVID-19 Daerah.
Sesuai pembagian peran di atas reviu dilakukan oleh APIP
Kementerian/Lembaga dan APIP Pemerintah Daerah. Direktorat
Koordinator dan Perwakilan BPKP melakukan pemantauan dan Quality
‘Assurance untuk memastikan APIP Kementerian/Lembaga dan APIP
Pemerintah Daerah melakukan kegiatan Pemantauan Pengadaan PPPK di
instansinya masing-masing.
a.
Tujuan
Reviu tersebut bertujuan untuk memperoleh informasi pengawasan
terkait kesesuaian antara pelaksanaan kegiatan pengadaan PPPK
dengan ketentuan, standar, rencana, atau norma pengadaan PPPK
yang telah ditetapkan,
Jenis dan Pelaksana Revit
Pelaksanaan revi atas pengadaan PPPK dilakukan pada tiap tahap
secara sampling. Tahapan Pengadaan PPPK yang harus dilakukan
reviu adalah:
1) Pengumuman Rekrutmen;-32-
2) Seleksi Administrasi;
3) Seleksi Kompetensi; dan
4) Pengumuman Akhir.
Langkah Kerja Reviu
Reviu oleh APIP Kementerian/Lembaga dan APIP Pemerintah Daerah
dilaksanakan minimal sesuai langkah kerja menggunakan Aplikasi
SiPP ASN. Langkah kerja reviu dan petunjuk pengisian hasil
pengawasan ke dalam aplikasi SiPP ASN dapat dapat diunduh pada
tautan https://bit.lv/WasASN2022 dengan kata sandi: pppk_2022.-33-
BAB V
HASIL PENGAWASAN
LAPORAN HASIL PENGAWASAN
Hasil pengawasan pengadaan PPPK Tahun 2022 yang disusun oleh masing-
masing pengawas sebagai berikut:
Menyusun Laporan|Menyusun Laporan Per|1.Input — data
Hasil Pengawasan | Provinsi yang memuat: hasil
Nasional atas| 1.Hasil Pemantauan atas| kemajuan/
Pengadaan PPPK| Pengawasan oleh APIP| progres
‘Tahun 2022 dan atensi| | Pemda Prov/Kab/Kota di] _pelaksanaan
kepada pihak-pihak | __wilayah kerjanya masing-| _ seluruh
terkait sesuai| masing. tahapan
kebutuhan 2. QA atas Reviu pengadaan| —pengadaan
PPPK Guru dan non-Guru| PPPK melalui
Laporan disampaikan| Tahun 2022 yang| = aplikasi_ SiPP
secara berkala kepada | dilakukan APIP Pemda. ASN BPKP.
Kepala BPKP dan | Laporan disampaikan | 2. Pelaporan
Kementerian PANRB. | kepada Deputi Kepala BPKP| — dilakukan
Bidang Pengawasan Instansi] pada _setiap
Pemerintah Bidang Politik,} tahap
Hukum, Keamanan,} pengadaan
Pembangunan Manusia dan} PPPK — sesuai
Kebudayaan dengan | jadwal
tembusan kepada Kepala} pengadaan
BPKP, Pembina, dan| PPPK Tahun
Gubernur. Hail scan} 2022.
laporan yang sudah final | Laporan
diupload pada_—Folder | disampaikan
Laporan Was ASN 2022 | kepada Pimpinan
melaui tautan sebagai | Kementerian/
berikut Lembaga atau.
https:/ / bit. ly/ WasASN2022 Kepala Daerah
dengan kata dengan satu
pppk_2022. tembusankepada,
yaitu :
* Deputi
BPKP
BPKP,
Kepala
Bidang
Pengawasan
Instansi
Pemerintah
Bidang
Polhukam PMK
untuk
tembusan
laporan _ hasil
pengawasan
dari
APIP
Kementerian/L
embaga, atau
* Kepala
Perwaki
BPKP
jlan
di
wilayah
untuk
masing-masing
tembusan
laporan _ hasil
pengawasan
dari
APIP
Pemerintah
Daerah.-35-
BENTUK LAPORAN
Laporan pengawasan Pengadaan PPPK Tahun 2022 dikelompokkan
menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu:
1.
Laporan individual per Perwakilan
Laporan individual Pengadaan PPPK Guru dan non-Guru Tahun 2022
berbentuk surat sebagai output atas hasil pengawasan yang
dilaksanakan oleh BPKP Perwakilan.
Format Laporan Hasil pengawasan Pengadaan PPPK Tahun 2021
secara individual minimal memuat hal-hal sebagai berikut:
a. Dasar Pelaksanaan Pengawasan;
b. Tujuan Pengawasan;
c. Ruang Lingkup Pengawasan;
d. Metodologi Pengawasan;
2
Hasil Pengawasan
Hasil pengawasan menjelaskan permasalahan pada setiap
tahapan pelaksanaan Pengadaan PPPK Tahun 2022 yang
memuat informasi:
1) Hasil Pemantauan atas Pengawasan oleh APIP Pemerintah
Daerah mitra kerja masing-masing; dan
2) Hasil QA atas Reviu pengadaan PPPK Tahun 2022 yang
dilakukan APIP APIP Pemerintah Daerah.
f, Simpulan dan Saran.
Laporan Hasil Pengawasan Pengadaan PPPK oleh APIP
Kementerian/Lembaga dan APIP Pemerintah Daerah
Laporan Hasil pengawasan Pengadaan PPPK Tahun 2021 oleh APIP
Kementerian/Lembaga dan APIP Pemerintah Daerah berbentuk surat
sebagai output atas pemantauan dan hasil uji petik Reviu pengawasan
oleh APIP Kementerian/Lembaga dan APIP Pemerintah Daerah.
Format Laporan Hasil PengawasanPengadaan PPPK Tahun 2022
minimal memuat hal-hal sebagai berikut:
a. _Dasar Pelaksanaan;
b. Tujuan;
Ruang Lingkup;
4. Metodologi;
e. Hasil Pengawasan- 36 -
Hasil pengawasan menjelaskan permasalahan pada setiap
tahapan pelaksanaan Pengadaan PPPK Tahun 2022 di
instansinya yang memuat informasi:
1) Hasil Pemantauan atas Pengawasan tiap tahap pengadaan
PPPK di instansi masing-masing; dan
2) Hasil Reviu pengadaan PPPK Tahun 2022 yang dilakukan di
instansi masing-masing,
f. Simpulan dan Saran.
Template laporan hasil pemantauan dan reviu oleh APIP
Kementerian/Lembaga dan APIP Pemerintah Daerah setiap
tahapan pengadaan.
Laporan Kompilasi oleh Tim Pengawas Panselnas
Format Laporan Hasil Pengawasan Pengadaan PPPK Tahun 2022
secara kompilasi dapat digambarkan sebagai berikut:
Dasar Pelaksanaan;
Tujuan Pelaksanaan;
Ruang Lingkup Pelaksanaan;
Boge
Metodologi Pelaksanaan;;
e. Hasil Pelaksanaan
Hasil Pelaksanaan menjelaskan permasalahan pada setiap
tahapan pelaksanaan Pengadaan PPPK Tahun 2022,
f, Simpulan dan Saran.-37-
BAB VI
PENUTUP
Pedoman Pengawasan Pengadaan PPPK Tahun 2022 disusun untuk
memberikan gambaran umum pengawasan Kegiatan Pengadaan PPPK ‘Tahun
2022 serta menjadi panduan bagi Tim BPKP dalam persiapan, pelaksanaan, dan
penyusunan Laporan Hasil Pengawasan Kegiatan Pengadaan PPPK Tahun 2022.
Scluruh metode dan prosedur pengawasan pengadaan PPPK Tahun 2022 harus
dilaksanakan dengan memperhatikan Protokol Pencegahan Penyebaran COVID-
19 yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah.
Langkah-langkah Pengawasan dalam pedoman ini dapat dikembangkan oleh
Tim Pengawas sesuai kondisi dan kebutuhan di lapangan untuk lebih
meningkatkan kualitas hasil pengawasan. Apabila dipandang perlu untuk
dilakukan pengawasan yang lebih mendalam, maka Penanggung Jawab
pengawasan pengadaan PPPK Tahun 2022 dapat melakukan pendalaman
dengan Audit dengan Tujuan Tertentu (ATT).
C peputt KEPALA BADAN oe
KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN BIDANG
PENGAWASAN INSTANSI PEMERINTAH
BIDANG POLITIK, HUKUM, KEAMANAN,
PEMBANGUNAN MANUSIA, DAN