Professional Documents
Culture Documents
Pengendalian Emisi Dan Limbah Dari Industri Penyewaan Alat Berat Untuk Industri Tambang Batubara
Pengendalian Emisi Dan Limbah Dari Industri Penyewaan Alat Berat Untuk Industri Tambang Batubara
net/publication/347230717
CITATIONS READS
0 475
7 authors, including:
SEE PROFILE
All content following this page was uploaded by I Wayan Koko Suryawan on 02 May 2021.
Pavita Khansa1, Ni Kadek Dian Utami Kartini2, Leonardus Alvin Widi Vembrio3, Adela Savira
Maharani4, Sinthia Apriani5, I Wayan Koko Suryawan6*, Nurulbaiti Listyendah Zahra7
1,2,3,4,5,6,7
Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Perencanaan Infrastrukur, Universitas Pertamina
*
email: i.suryawan@universitaspertamina.ac.id
Abstract
The increasing number of waste-producing industries has led to the emergence of the application
of the concept of industrial waste management, including in the heavy equipment rental industry
which generates waste in every process of its activity. Not only does it reduce the potential for
environmental pollution, this concept can also benefit from a fulfillment of obligations and cost
savings. In order to support the achievement of this concept, field studies were carried out to
determine the characteristics of the waste produced, as well as literature studies to determine the
appropriate measures. After the analysis is carried out, the waste produced is solid waste in the
form of used spare parts from the checking and replacement of spare parts, liquid waste in the
form of sludge containing detergent, oil and water from the washing process, and CO2 emissions
from energy use. Waste minimization is the main effort in industrial waste management and can be
achieved by reducing CO2 emissions and applying technology in the form of a gravity separator
for wastewater treatment. Processed liquid waste can be reused as clean water so that it can
reduce usage and costs for clean water.
penyewaan alat berat. Pengelolaan limbah industri kotor dengan tanah dan lumpur kemudian
ini bertujuan untuk menganalisa emisi dan limbah dibersihkan untuk menjaga kinerja alat agar tetap
yang ditimbulkan oleh industri penyewaan alat maksimal. Adapun diagram proses kegiatan
berat untuk pekerjaan tambang batubara. industri terhadap alat-alat berat pertambangan
tertera pada Gambar 1.
2. Landasan Teori Alat-alat berat digunakan untuk proses
pertambangan. Setelah selesai digunakan, alat-alat
Alat berat biasanya menggunakan bahan bakar
tersebut akan dikembalikan ke kantor. Alat-alat
fosil (solar) dan melepaskan emisi yang berat akan diparkirkan, sebelum dilakukan
membentuk efek gas rumah kaca (Al Hakim dkk., pelepasan material. Setelah material-material alat
2014; Saksono dan Utomo, 2018). Namun, limbah
berat dilepas, kemudian dilakukan proses
yang paling banyak dihasilkan dari proses industri
pencucian dan pengeringan menggunakan blower.
ini adalah limbah cair dari hasil pencucian.
Setelah itu, pengecekan dilakukan untuk
Limbah cari dari kendaraan biasanya memiliki
mengetahui kondisi dan kualitas material-material
konsentrasi minyak dengan kisaran antara 86 -159 yang telah digunakan untuk proses pertambangan.
mg/L (Priyanti, 2012). Penelitian lain Jika material masih berfungsi dengan baik dan
menyebutkan konsentrasi minyak dan lemak
masih layak untuk digunakan, maka material akan
anatara 10 – 386 mg/L (Lahti, 2000; Rubí-Juárez
dilakukan perakitan kembali ke alat-alat berat.
dkk., 2015). Minyak dalam air limbah jika
Namun jika material tidak berfungsi dengan baik
diemisikan ke lingkungan dapat mencemari tanah
atau rusak, maka akan dilakukan pergantian suku
dan perairan hingga ke daerah sub-surface dan cadang sebelum material dirakit kembali ke alat
lapisan aquifer air tanah (Yudono dkk., 2010). berat. Alat-alat berat yang materialnya telah
Selain minyak dan lemak kadar surfaktan sebagai
dirakit dapat digunakan kembali untuk kegiatan
methylene blue active substances (MBAS)
pertambangan.
biasanya juga memiliki konsentrasi yang tinggi
Pada proses masuknya alat berat, bahan bakar
didalam air limbah hasil cucian. Air limbah cucian digunakan dan menghasilkan emisi gas CO2.
kendaraan bisanya mengandung 3 sampai 68 mg/L Kegiatan memarkirkan alat-alat berat tidak
konsentrasi surfaktan (Lahti, 2000; Fall dkk.,
menghasilkan emisi karena alat berat berada
2007; Rubí-Juárez dkk., 2015). Air limbah harus
dalam keadaan mati. Setelah itu, energi listrik
diolah agar tidak menyebabkan dampak buruk
digunakan dalam proses pelepasan material. Tahap
terhadap lingkungan (Apritama dkk., 2020;
ini menghasilkan emisi gas CO2. Pada tahap
Suryawan dan Sofiyah, 2020; Fadhilah et al., pencucian, air, deterjen, dan energi dari genset
2020). dibutuhkan, dan menghasilkan output berupa air,
deterjen, oli, dan emisi gas CO2. Energi dari
3. Metode Penelitian blower dibutuhkan dalam proses pengeringan.
Penelitian ini dilakukan di salah satu industri Proses ini menghasilkan emisi gas CO2. Setelah
di Kota Balikpapan yang bergerak pada bidang dilakukan pengeringan, pengecekan pada alat
penyewaan dan pencucian alat berat untuk dilakukan untuk memastikan kondisikan alat.
pekerjaan tambang batubara. Identifikasi timbulan Pergantian suku cadang dibutuhkan jika terdapat
emisi dan limbah dilakukan pada setiap proses bagian-bagian yang rusak atau tidak sesuai dengan
kegiatan pecucian alat berat yang dilakukan oleh standar yang berlaku. Pada proses ini, dibutuhkan
industri tersebut. Identifikasi dilakukan dengan suku cadang dan output berupa limbah padat dari
melakukan studi lapangan dan wawancara. bagian-bagian yang rusak. Jika pada proses
Penelitian ini dilakukan dengan observasi proses pengecekan tidak diperlukan pergantian suku
kegiatan dan melakukan studi literatur mengenai cadang, maka alat-alat akan dirakit kembali. Pada
pencegahan pencemaran yang dapat dilakukan. tahap ini, dibutuhkan energi dan output yang
Teknologi yang disarankan didasarkan pada hasil dihasilkan berupa emisi gas CO2.
studi penelitian terdahulu dan kesesuaian terhadap
karakteristik limbah yang dihasilkan. 4.2. Studi Pencegahan Pencemaran dan
Minimasi Limbah
4. Hasil dan Pembahasan
Reduksi limbah atau minimasi limbah harus
4.1 Identifikasi Timbulan Emisi dan Limbah
menjadi prioritas utama (Bishop, 2000). Aktivitas
Industri penyewaan alat berat ini menyediakan
yang dapat mereduksi limbah lebih diutamakan
alat-alat berat yang digunakan dalam proses
bila dibandingkan dengan aktivitas daur ulang
pertambangan. Alat-alat berat yang digunakan
limbah dalam pengelolaan limbah, karena dapat
dalam proses pertambangan. Alat-alat berat yang
mungkin dilakukan dan dapat menghemat biaya.
telah disewa kemudian akan dikembalikan ke
Sedangkan pemanfaatan limbah melalui daur
industri. Alat-alat berat hasil proses pertambangan
ulang dan perolehan kembali menjadi alternatif
yang dapat dilakukan untuk mengelola sisa limbah setiap kegiatan. Sehingga perusahaan tersebut
setelah metode reduksi pada sumber telah melakukan pencegahan atau minimasi limbah
dilakukan. Limbah yang dihasilkan Industri yang dihasilkan dari kegiatan pencucian alat berat
penyewaan alat berat berupa limbah cair berupa ataupun material. Rencana minimasi limbah yang
sludge hasil proses pencucian alat berat maupun akan diterapkan seperti recycle limbah cair
material. Limbah cair tersebut mengandung bahan tersebut agar dapat di daur ulang sehingga limbah
berbahaya seperti oli. Industri penyewaan alat menjadi tidak berbahaya dan dapat digunakan
berat telah melakukan upaya dalam menangani kembali untuk pencucian alat, dan perusahaan
limbah cair tersebut dengan membangun Water akan mengganti atau mengurangi bahan berbahaya
Treatment Plant. Industri penyewaan alat berat seperti oli agar limbah yang dihasilkan tidak
mempunyai komitmen seperti mengurangi berbahaya bagi lingkungan.
timbulan bahan berbahaya yang dihasilkan dari
4.3. Studi Pencegahan Pencemaran dan yang dapat mereduksi limbah lebih diutamakan
Minimasi Limbah bila dibandingkan dengan aktivitas daur ulang
Reduksi limbah atau minimasi limbah harus limbah dalam pengelolaan limbah, karena dapat
menjadi prioritas utama (Bishop, 2000). Aktivitas mungkin dilakukan dan dapat menghemat biaya.
Sedangkan pemanfaatan limbah melalui daur ulang menyisihkan minyak sebesar 93,10% (Priyanti dan
dan perolehan kembali menjadi alternatif yang Karnaningroem, 2012).
dapat dilakukan untuk mengelola sisa limbah
setelah metode reduksi pada sumber telah 2. Flotasi
dilakukan. Limbah yang dihasilkan Industri Dissolved air flotation (DAF) dapat
penyewaan alat berat berupa limbah cair berupa menurunkan kandungan minyak sebesar dari
sludge hasil proses pencucian alat berat maupun limbah oli bengkel dengan rata-rata 86,65%,
material. Limbah cair tersebut mengandung bahan 76,64% dan 82,39 % untuk waktu tinggal 30
berbahaya seperti oli. Industri penyewaan alat menit, 60 menit, dan 90 menit (Irfa'i, 2007). Selain
berat telah melakukan upaya dalam menangani penggunaan DAF, flotasi juga dapat dikonfigurasi
limbah cair tersebut dengan membangun Water sebagai electrocoagulation dan flotation (ECF).
Treatment Plant. Industri penyewaan alat berat Teknologi ECF dapat menyisihkan air pencucian
mempunyai komitmen seperti mengurangi kendaraan dengan effisiensi penyisihan COD,
timbulan bahan berbahaya yang dihasilkan dari turbidity dan MBAS sebesar 94.5%, 95% dan
setiap kegiatan. Sehingga perusahaan tersebut 95.2% (Emamjomeh dkk, 2019).
melakukan pencegahan atau minimasi limbah yang
dihasilkan dari kegiatan pencucian alat berat 3. Koagulasi Elektrokimia
ataupun material. Rencana minimasi limbah yang Penelitian menunjukkan penggunaan koagulasi
akan diterapkan seperti recycle limbah cair elektrokimia hanyam mampu menyisihkan
tersebut agar dapat di daur ulang sehingga limbah konsentrasi COD adalah 29,83%, dan belum
menjadi tidak berbahaya dan dapat digunakan memenuhi standar baku mutu limbah cair untuk
kembali untuk pencucian alat, dan perusahaan industry minyak yaitu 160 mg/L (Prabowo dkk.,
akan mengganti atau mengurangi bahan berbahaya 2012). Berbanding terbalik pengolahan dengan
seperti oli agar limbah yang dihasilkan tidak elektroda alumunium menghasilkan penyisihan
berbahaya bagi lingkungan. lebih besar yaitu COD 92.68%, deterjen 99.29 %,
Emisi CO2 dari kegiatan industri alat berat minyak dan lemak 94.55% (Iswanto dkk, 2010).
adalah mobilisasi alat berat yang terjadi di dalam
area pencucian. Mengacu pada Kadmaerubu dan Adapun kriteria pengolahan air limbah yang
Hermana, 2014 rencana pengurangan emisi dari ditentukan adalah:
mobilisasi transportasi alat berat dan penggunaan 1. Mampu meningkatkan kualitas air menjadi
energi di Industri adalah sebagai berikut: sebuah keharusan dalam rancangan alternatif
1. Melakukan penghematan energi bahan bakar ini, karena tujuan yang ingin dicapai yaitu
dan energi listrik menghilangkan kandungan minyak di dalam air
2. Penggunaan bahan bakar ramah lingkungan dan mampu meningkatkan kualitas air
(fuel switching) sebelumnya. Air yang telah diolah direncakan
3. Penggunaan teknologi bersih dalam akan di recycle dan dipergunakan kembali
pembangkit listrik dan mobilisasi transportasi dalam proses pencucian.
2. Tidak membutuhkan lahan tambahan.
4.4. Pemilihan Teknologi Pengolahan Teknologi yang dipilih diharuskan untuk tidak
membutuhkan lahan yang baru, karena lahan
Penentuan teknologi yang diprioritaskan adalah yang telah ada harus dipergunakan secara
teknologi pengolahan air limbah dalam efektif dan efisien. Jika membuka lahan baru
menyisihkan kandungan minyak dan lemak serta ataupun tambahan akan mengakibatkan
MBAS/surfaktan, adapun tahapan-tahapan yang perubahan tata letak fasilitas pengolahan yang
perlu dilakukan yaitu Gravity Separator, flotasi, telah ada sebelumnya.
dan koagulasi elektrokimia.
Teknologi pengolahan yang dipilih sebaiknya
1. Gravity Separator memiliki efektivitas yang tinggi untuk
Pengolahan air limbah yang mengandung menunjukkan keberhasilan dalam menyelasaikan
minyak dengan metode ini. Penelitian Pratiwi dan permasalahan dan mudah dioperasikan agar tidak
Hermana, 2014 menunjukkan efisiensi penyisihan memerlukan tenaga ahli sehingga dapat
Gravity Separator untuk minyak pelumas 71,33% mengurangi pengeluaran biaya perusahaan dalam
sampai 84,93%. Pemisahan minyak dan lemak merekrut pekerja baru. Teknologi yang
dapat berlangsung jika bilangan Reynolds masuk membutuhkan energi listrik yang kecil dianggap
dalam aliran laminar (Arifiani dan Hadiwidodo, perlu, karena jika membutuhkan penggunaan
2007). Gravity Separator dapat digabungkan listrik yang besar akan mengeluarkan biaya
dengan teknologi karbon aktif dimana operasional yang tinggi dan lamanya teknologi
menghasilkan penyisihan COD hingga 96,20% dan tersebut beroperasi akan mempengaruhi kebutuhan
listrik yang akan digunakan. Berdasarkan kriteria
dan penjelasan di atas, maka gravity separator Fadhilah, N., Vembrio, L. A. W., Safira, R. H.,
dinilai merupakan teknologi yang paling tepat Amiruddin, A., Sofiyah, E. S., & Suryawan,
dalah pengolahan limbah cair Industri penyewaan I. W. K. (2020). Modifikasi Unit Proses
dan pencucian alat berat. dalam Peningkatan Efisiensi Penyisihan
Amonium. Jurnal Sumberdaya Alam dan
5. Kesimpulan Lingkungan, 7(2), 1-10.
Fall, C., López-Vázquez, C. M., Jiménez-Moleon,
Proses pencucian alat berat pada Industri M. C., Bâ, K. M., Díaz-Delgado, C.,
penyewaan dan pencucian alat berat meliputi García-Pulido, D., & Lucero-Chavez, M.
proses masuknya alat berat yang dilanjutkan (2007). Carwash wastewaters:
dengan memakirkan alat berat, pencopotan characteristics, volumes, and treatability by
material, pencucian, pengeringan, pengecekan, gravity oil separation. Revista Mexicana de
penggantian suku cadang, dan perakitan kembali. Ingeniería Química, 6(2), 175-184.
Limbah cair berupa sludge yang mengandung air, Irfa'i, M. (2007). Efisiensi Pengolahan Limbah Oli
deterjen, dan oli dihasilkan pada proses pencucian. Bengkel Menggunakan Reaktor Dissolved
Proses pengecekan dan penggantian suku cadang Air Flotation Pada Skala Laboratorium.
akan menghasilkan limbah pada bila terdapat Jurnal Purifikasi, 8(1), 61-66
material yang tidak lagi dalam keadaan baik dan Iswanto, B., Silalahi, M. D., & Purnama, F. D.
memenuhi standar. Sementara itu, emisi CO 2 (2010). Pengolahan Air Limbah Emulsi
dihasilkan dari penggunaan energi pada semua Minyak-Deterjen dengan Proses
proses terkecuali proses memakirkan alat berat. Elektrokoagulasi Menggunakan Elektroda
Pencegahan dan minimasi limbah merupakan Aluminium. Jurnal Teknologi Lingkungan
prioritas utama dalam pengelolaan limbah industri Universitas Trisakti, 5(2), 55-61.
dan dapat dicapai dengan adanya penerapan Kadmaerubun, C. M., & Hermana, J. (2014).
teknologi pengolahan berupa gravity separator Kajian Tentang Kontribusi Jawa Timur
sehingga air hasil pengolahan dapat digunakan Terhadap Emisi CO2 Melalui Transportasi
kembali sebagai air bersih dan biaya yang dan Penggunaan Energi. Jurnal Teknik ITS,
dikeluarkan untuk air bersih dapat diminimalisasi. 3(2), F251-F255.
Upaya lain yang dapat diterapkan adalah minimasi Lahti WJ (2000) U.S. Patent No. 6,042,730. U.S.
emisi CO2 yang dikeluarkan. Patent and Trademark Office, Washington,
DC
Daftar Referensi Prabowo, A., Basrori, G. H., & Purwanto, P.
(2012). Pengolahan Limbah Cair Yang
Al Hakim, H. M., Supartono, W., & Suryandono, Mengandung Minyak Dengan Proses
A. (2014). Life Cycle assessment pada Elektrokoagulasi Dengan Elektroda Besi.
pembibitan kelapa sawit untuk menghitung Jurnal Teknologi Kimia dan Industri, 1(1),
emisi gas rumah kaca. Ziraa'ah Majalah 352-355.
Ilmiah Pertanian, 39(2), 72-80. Pratiwi, K. D. S., & Hermana, J. J. (2014).
Apritama, M. R., Suryawan, I. W. K., Afifah, A. Efisiensi pengolahan limbah cair
S., and Septiariva, I. Y., (2020). mengandung minyak pelumas pada oil
Phytoremediation of effluent textile WWTP separator dengan menggunakan plate
for NH3-N and Cu reduction using pistia settler. Jurnal Teknik ITS, 3(1), D5-D9.
stratiotes, Plant Archives, 20, pp. 2384- Priyanti, P. A. R., & Karnaningroem, N. (2012).
2388. Pengolahan Air Limbah Pencucian Mobil
Arifiani, N. F., & Hadiwidodo, M. (2007). Dengan Reaktor Pemisah Minyak dan
Evaluasi Desain Instalasi Pengolahan Air Karbon Aktif.
PDAM Ibu Kota Kecamatan Prambanan Rubí-Juárez, H., Barrera-Díaz, C., Linares-
Kabupaten Klaten. Jurnal Presipitasi, 3(2), Hernández, I., Fall, C., & Bilyeu, B. (2015).
78-85. A combined electrocoagulation-
Bishop, Paul, L. 2000. Pollution Prevention: electrooxidation process for carwash
Fundamental and Practice. US: The wastewater reclamation. Int J Electrochem
McGraw-Hill. Sci, 10(8), 6754-6767.
Emamjomeh, M. M., Jamali, H. A., Naghdali, Z., Saksono, P., & Utomo, P. P. (2018). Analisis
& Mousazadeh, M. (2019). Carwash Pengaruh Pembebanan Engine Terhadap
wastewater treatment by the application of Emisi Gas Buang Dan Fuel Consumption
an environmentally friendly hybrid system: Menggunakan Bahan Bakar Solar Dan
an experimental design approach. Desalin. Biodiesel B10 Pada Engine Cummins QSK
Water Treat, 160, 171-177. 45 C. POROS, 15(2), 136-141.