Professional Documents
Culture Documents
Mapping Modul
Mapping Modul
Mapping Modul
RESPIRASI
BRONKITIS
- Batuk berdahak / tidak 2-3 minggu
- Sesak nafas
- Demam ringan
- Px: barrel chest, fremitus taktil berkurang/ tidak ada, hipersonor, rhonki basah kasar,
wheezing
- Foto thorax: corakan paru >>
- Etiologi : Influenza A B, bakteri: streptococcus pneumoniae
- FrX : merokok, infeksi, polusi
- TX : antitusif : DMP 15 mg, kodein 10 mg
Ekspektoran : GG, ambroxol
PNEUMONIA
- Batuk, sesak, demam
- Tx : eritromisin 4x500 mg
Levofloxacin 1x750 mg
Azitromisin 500mg DT
Klaritromisin 2x250-500mg
Ibu hamil dan anak : amoksisilin
ASMA
- Intermiten : gejala <1xmg, <2x sebulan
- Persisten ringan : gejala >1x mgg, gejala >2x sebulan, 1 kalimat, berjalan, berbaring.
Tx: Glukokortikosteroid inhalasi (200- 400 μg BB/hari atau ekuivalennya)
- Persisten berat : terus menerus, duduk membungkuk, kata demi kata, nafas cuping
hidung
INFLUENZA
- Demam, bersin, batuk, sakit tenggorakan/nyeri saat menelan, suara serak, hidung meler, nyeri sendi dan
otot, sakit kepala dan lemah badan
- TX: simtomatis
FARINGITIS
LARINGITIS
- Suara serak
- Tx : simtomatis
- Px : laringoskopi
TONSILITIS
- T3-T3
Tx : penisilin, eritromisin.
Tx : Tonsilektomi
- Difteri : bullneck, dekerok mudah berdarah, pseudo membrane, riw. Imunisasi (-)
TB PARU
Kategori I : 2RHZE/4RH
Kategori II : 2RHZES/RHZE/5RHE
REPRODUKSI
Tx : kuretase
Tx : kuretase
Tx : supportif
- RUPTUR PERINEUM
2. Otot perineum
B. >50%
4. Sampai anus/rectum
GANGGUAN PAYUDARA
IMS
SARAF
o BELL’S PALSY
Tx : prednisone 1mg/kgBB atau 60mg maksimal, asiklovir 5x400mg 7-10 hari (jika virus
varicella zoster dicurigai, dosis 5x800mg)
o KEJANG DEMAM
- Pemberian obat kejang intermitten adalah pemberian diazepam oral dalam 48 jam pertama
anak dengan risiko tinggi kejang berulang yang mengalami demam, dengan dosis 0,3
mg/kg/kali, tiga kali sehari.
- Pemberian obat anti kejang rumatan diberikan pada kondisi tertentu seperti kejang fokal,
kejang lama >15 menit atau terdapat kelainan neurologis yang nyata sebelum atau sesudah
kejang. Obat yang dapat digunakan adalah asam valproat 15-40 mg/kg/hari atau fenobarbital
3-4 mg/kg/hari dalam 1-2 dosis yang diberikan selama 1 tahun.
o NYERI KEPALA
- BPPV : Dix-hallpike untuk menentukan diagnose, terapi dirumah brand darrof, manuver
eplay di RS.
- MIGRAIN 4-72 jam, >72 status migrain,
Aura : melihat cahaya, tanpa aura : tanpa melihat cahaya, Tx: non spesifik :
Aspirin, Spesifik : triptan 30mg , dihidroergotamin, ergotamine 1mg
- TTH (seperti terikat)
Tx: akut : Aspirin 1000mg / asetaminoven 1000mg/ ibuprofen 800mg
Kronis : amitripilin
- CLUSTER HEADACHE
Rhinorrhea mata berair
TETANUS
- Spasme pada otot leher dan rahang (trismus, lock jaw), kaku otot wajah (risus sardonicus),
meringis, mulut mencucu, kejang, demam, biasanya kalok ditempat bising kejang makin
menjadi, kalua kena cahaya merasa gelisah. Bakteri anaerob obligat gram positif
CLOSTRIDIUM TETANI.
- Riw. Trauma, mencari sumber infeksi.
- Px: Darah lengkap, EKG.
- Tx: ab: metronidazole 4x500 mg tiap 6 jam (30mg/kgBB/hari dibagi menjadi 4 dosis)
Netralisasi toksin tetanus, dengan Tetanus immunoglobulin (TIG),
Tetanus toksoid (TT), Anti tetanus serum (ATS) , “diliat jg riw.
Imunisasi”
- o TT 1
o TT2,jarakpemberian4minggu/1bulansetelahTT1,dapatmemberikan perlindungan selama
3 tahun
o TT 3, jarak pemberian 6 bulan setelah TT 2, masa perlindungan 5 tahun
PSIKIATRI
Sertraline 50 mg/hari
SISTEM INDERA
IMPACTED SERUMEN
Telinga terasa penuh, < pendengaran, nyeri (-), riw. Berenang, sering mengorek2
telinga,berdenging, tinnitus, ada penggumpalan serumen / massa kecoklatan, membrane
timpani tidak dapat dilihat.
Tx: Terapi simtomatik: anti nyeri dan anti histamin bila diperlukan
Serumen terlalu dalam : ear toilet pake H2O2 3% atau NaCl 0,9%
Hidung tersumbat, adanya secret berbau, factor resiko biasanya pada anak2.
EPISTAKSIS
- Anterior : usia dibawah <35 th, trauma, atau benda asing dirongga hidung.
Pleksus kiesselbach.
Kalok penekanan tidak mempan tampon bellocg (posterior)/ balon brigton, kateter foley,
epineprin 1:1000 3-5 menit, dan tampon anterior (boorzalf).
OTITIS EKSTERNA
Nyeri telinga, rasa tidak nyaman/ penuh pada telinga, gangguan pendengaran jika ada
edem, nyeri membuka mulut/ mengunyah, nyeri tekan tragus,
- BENIGNA
Difusa : swimmer ear, pseudomonas aeruginosa, 2/3 media, edem luas, MT sulit
dievaluasi, radang sistemik (+), gram (-).
TX: Analgesik atau antipiretik : ibu profen 2-3x200-400mg (dewasa) atau 2-3x5-
10mg/kgBB (anak), paracetamol 3-4 x500mg (dewasa) atau 3-4x 10-20
mg/kgBB, Asam mafenamat 3x500 mg (dewasa) anak <14th tidak diberikan.
Penyakit pada telinga tengah karenga radang dan inflamasi, didahului ISPA, nyeri pada
telinga, rasa tidak nyaman pd telinga, keluhan akut <1 bulan.
- Resolusi : sembuh
Akut : demam, pilek, ingus encer jernih, konka jernih, TX: antihistamin 1 :
chlorpeniramin maleat (CTM) 3x2-4mg/hari, gen 2 : loratadine 1x10mg/hari, cetirizine
1x10mg/hr, decongestan : pseudoefredin 2-3x30-60 mg/hr (oral),
oksimetasilin,xylometazoline, naphazoline, PCT 3x500mg/hr, asam mafenamat
3x500mg/hr.
Vasomotor : hidung tersumbat bergantian, ingus encer (serus)/ kental (mucus), konka
udem / mukosa hiperemis, dipengaruhi perubahan suhu ektrim (pagi malam memburuk,
siangnya membaik)
FURUNKEL HIDUNG
MIOPIA
Cahaya jatuh di depan retina, sferis dipilih terkecil (-), cekung/ konkaf, aksial lebih
Panjang.
HIPERMETROPIA
Ada perasaan tidak nyaman/ seperti mengganjal, adanya sensasi benda asing, nyeri,air
mata keluar berlebihan, sensitive terhadap cahaya, mata merah, visus normal.
Tx: jika benda asing dikonjungtiva ambil dengan cutton bud, jika perlu anastesi berikan
proparacine 0,5%. Benda asing di kornea RUJUK Sp.M.
KONJUNGTIVITIS
KARDIOVASKULAR
o HIPERTENSI (>140/90)
HT I : >140/90
HT II : >160/90
HT emergency : >180/100 , target organ demage, turunkan TD 25% @2jam, Tx :
nicardipine/ nivedipine IV.
- STABIL : Nyeri dada <20menit, membaik dengan istirahat, nyeri dada (-) dengan
nitrat/isds, pemeriksaan biasanya normal semua.
Penunjang : Tread meal test/ exercise post stress (penunjang awal) “akan
ditemukan T.Inverted/ ST depresi.
Nitrat (ISDN/ nitrogliserin) > (tx. Tepat) (kontraindikasi kalok tensi <90/70)
Beta bloker
TX : ONACOM
TX : insulin.
o DM tipe 2 : resistensi insulin secara kronis, 3P.
Faktor resiko : obesitas (IMT >/= 25kg/m2), genetic, dm gestasional, pcos, GDPT/TGT,
aktifitas kurang, HDL <35mg/dL, TG >250mg/dL, HT, penyakit kardio/
serebrovaskular.
o DEVISIENSI VITAMIN, MINERAL DAN ZAT BESI
GINJAL DAN INFEKSI SALURAN KEMIH
o STRIKTUR URETRA
residu urine makin banyak dan terjadi retensi urine. Untuk menentukan berat
ringannya keluhan tersebut, maka digunakan penghitungan dengan IPPS
(International Prostate Symptom Score).
Sedang (IPPS 9-18, maks. flow rate 10-15 ml/s) → Medikamentosa: α-blocker
Berat (IPPS >18, maks. flow rate < 10 ml/s Operatif terbuka bila ≥ 100 cc, endoskopik
TURP .
o TORSIO TESTIS
Inspeksi: testis membengkak, letaknya lebih tinggi dan lebih horisontal daripada testis
sisi kontralateral.
Palpasi: kadang-kadang pada torsio testis yang baru saja terjadi dapat diraba adanya
lilitan atau penebalan funikulus spermatikus.
Pemeriksaan sedimen urine tidak menunjukkan adanya lekosit dalam urine dan
pemeriksaan darah tidak menunjukkan tanda inflamasi, kecuali pada torsio testis yang
sudah lama dan telah mengalami keradangan steril.
TX : Detorsi manual, oprasi jika parah.
Diuretic : <5mm
AEDES AEGYPTY
Penunjang : NS1 : 1-4 hari, IgG & IgM : 5 hari, DL (faskes Pertama)
1. Kondisi ini merupakan gawat darurat dan mengharuskan rujukan segera ke RS.
2. Penatalaksanaan awal:
a) Berikan oksigen 2-4 liter/menit melalui kanul hidung atau sungkup muka.
b) Pasang akses intravena sambil melakukan pungsi vena untuk pemeriksaan DPL.
d) Segera lakukan rujukan sambil tetap dilakukan pemantauan klinis (tanda vital,
perfusi perifer) setiap30 menit.
MALARIA
1. Falciparum : Plasmodium falciparum. Gejala demam yang muncul dapat intermitten dan
dapat kontinu. Ini merupakan jenis malaria yang paling sering menjadi malaria berat dan
menimbulkan kematian. Hasil : banana shape, headphone/ maurer dots, sausage, bulan
sabit.
2. Malaria vivax disebabkan oleh Plasmodium vivax. Demam pada malaria vivax berulang
dengan interval bebas demam 2 hari. Malaria vivax dapat berlanjut menjadi malaria berat
juga. Hasil : creesent ring, scufner dot, 1/3 eritrosit
3. Malaria malariae disebabkan oleh Plasmodium malariae. Gejala demam berulang dengan
interval bebas demam 3 hari. Hasil : zienman dots, basket fom
4. Malaria Ovale disebabkan oleh Plasmodium ovale. Manifestasi klinis yang muncul
ringan, dengan pola demam seperti malaria vivax.
Sebelum berangkat ke daerah endemis : doksisiklin 100mg/hari dimulai 1-2 hari sebelum pergi +
4 mg setelah pulang.
o REAKSI ANAFILAKTIK
Hipersensitivitas tipe 1
Penunjang : skin prick test, intradermal test (antibiotic), pemeriksaan IgE,
challenge test.
RHEMATOID ATRITIS
Penyakit autoimun, biasanya pada sendi2 kecil pada Proximal Interpahalangeal (PIP),
Metacarpophalangeal (MCP), metatarsophalangeal (MTP), Distal Interphalangeal (DIP),
bengkak, terasa hangat, Gerakan menjadi terbatas.
LIPOMA
Benjolan dibawah kulit, membesar perlahan dalam waktu yang lama, nyeri (-),
Tx : tidak perlu Tindakan khusus kalua tidak ada menimbulkan gangguan fungsi.
Eksisi/ ekstirpasi,
Terapi pasca bedah : antibiotic, antinyeri.
RUJUK!! bila benjolan > 6cm, ada gejala nyeri tekan spontan.
ULKUS TUNGKAI
GRADE ULKUS :
Grade 0 : kulit intak/ utuh
Grade 1 : ulkus superfisial
Grade 2 : ulkus dalam (sampai tendon, tulang) Grade 3 : ulkus dalam dengan infeksi
Grade 4 : ulkus dengan gangren pada 1 -2 jari kaki Grade 5 : ulkus dengan gangren luas seluruh
kaki
Penunjang : darah lengkap, urinalisa, pemeriksaan kadar gula dan kolesterol, biakan kuman,
ulkus diabetikum px Ankle Brachial Indeks.
TX : simtomatik.
Ulkus varikosum : meninggikan tungkai saat berbaring untuk mengurangi hambatan aliran
vena.
OSTEOARTRITIS
Nyeri lutut biasanya membaik saat pagi hari, krepitasi (+), hambatan gerak, bengkak atau
peradangan pada sendi (+), usia >60th, pada perempuan >50th atau menopause, obes/
kegemukan, trauma.
INTEGUMEN
o TINEA
TX :
1. TINEA CAPITIS
KANDIDOSIS
o KANDIDIASIS INTERTRIGINOSA
o KANDIDIA PARONIKIA
o KANDIDIASIS ORAL
o KANDIDIASIS ATROFIK AKUT DAN KRONIS
o KANDDIDIASIS HIPERPLASTIK
DK ATOPIK : Adanya Riwayat dan reaksi alergi dalam tubuh, Riwayat atopi/ alergi pasa
keluarga (genetic)
Penunjang : patch test, titer Ig-E, skin prick test.
Tx : sama dengan DKI
o DERMATITIS NUMULARIS
Lesi berbentuk seperti koin.
Etio dan Patogenesis : micrococcus dan staphylococcus.
Tx : non farmakologi : menghindari factor pencetus, pemberian pelembab / emolien
apabila kulit kering.
Farmakologi : Topikal : larutan permaganas kalikus 1/10.000, kortikosteroid topical :
krim desonide 0,05% dan krim fluocinolone acetonide 0,025% selama 1-2 mgg.
Oral sistemik : antihistamin, antibiotic.
- VARICELA
Gejala mirip H. zoster tapi didahului atau bersamaan dengan demam, vesikel
seluruh tubuh (tetesan embun/ tear drop)
Tzank test : sel datia berinti banyak
TX : sama kayak herpes.
Acyclovir bumil >20mg.
- MORBILLI
3C (cought, coryza, conjungtivitis), demam 38-400C, KOPLIK SPOT, erupsi kulit
berawal dari belakang telinga, wajah, ekstremitas.
Penunjang : IgG dan IgM, darah rutin : leukopeni, limfositosis, trombositopenia.
TX : awal : tirah baring+antipiretik+analgesic
Vitamin A : <1th : 100.000 IU (biru)
>1th : 200.000 IU (merah).
LUKA TEMBAK
2. 4-6 jam, telah mulai dingin (suhu rektal 34-35ºC), kaku mayat di rahang telah ada,
begitu juga di beberapa persendian, lebam mayat masih hilang pada
penekanan.
3. 10-12 jam, mayat mulai dingin (suhu sekitar 29-30ºC), kaku mayat lengkap diseluruh
tubuh seperti papan, bila diangkat kaki, panggul dan punggung juga terangkat, lebam
mayat sangat jelas dan tidak hilang pada penekanan.
4. 16-18 jam, mayat dingin (sama dengan suhu ruangan 28-29ºC), kaku mayat dibeberapa
persendian telah hilang, mulai tampak tanda-tanda pembusukan terutama di
daerah perut bagian kanan bawah tampak biru kehijauan, lebam mayat meluas di
seluruh bagian terendah dari tubuh.
5. 20-24 jam, dingin, kaku mayat sudah menghilang (relaksasi sekunder), tanda
pembusukan makin jelas, perut mulai tegang, bau pembusukan, darah pembusukan
keluar dari hidung dan mulut.
6. 30-36 jam, mayat menggembung, muka bengkak, mata tertutup, bibir menebal, gas
dan air pembusukan keluar dari hidung dan mulut, tampak garis pembuluh darah di
permukaan tubuh (marble appearance).
7. 40-48 jam, gelembung pembusukan di seluruh tubuh, skrotum bengkak, lidah bengkak
dan menonjol keluar. Sebagian gelembung pecah,kulit mudah terkelupas.
8. 3 hari, pembusukan lanjut, uterus bisa prolaps. Demikian anus, mata menonjol keluar,
muka sangat bengkak kehitaman. Rambut dan kuku mudah dicabut.
9. 4-5 hari, perut mengempes kembali karena gas keluar dari celah jaringan yang
rusak/hancur, sutura kepala merenggang, otak mengalami perlunakan menjadi seperti
bubur.
10. 6-10 hari,jaringan lunak tubuh melembek dan lama-lama menjadi hancur,
rongga dada dan perut bisa terlihat karena sebagian otot sudah hancur dan seterusnya
hingga akhirnya tinggal tulang belulang