Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 10

PENGARUH PERUBAHAN HARGA PADA KONSUMSI

Harga Q1, P1 naik dari P10  P11


Q2
budget line berputar arah
Optimum bergeser dari A ke B
A
Price - consumption curve Jumlah konsumsi Q1 berubah dari
B
0A1 ke OB1 menjadi lebih kecil.
U2 Jadi kalau hanya naik jumlah barang
U1
yang dikonsumsi atau jumlah barang
0 Q1
A1
B1
yang diminta turun. Pada umumnya
demikian (termasuk barang normal
juga)
P1

Hubungan antara harga dan jumlah


P11 barang yang diminta (dikonsumsi)

P10 dapat digambarkan dengan kurva


permintaan (demond)

0
B1 A1 Permintaan (demond) : jumlah
barang yang diminta pada berbagai
tingkat harga.
Hukum permintaan (the law of demond) : kalau harga naik jumlah barang yang diminta
turun dan sebaliknya.
Pengukuran respon jumlah barang yang diminta (dikonsumsi) terhadap perubahan harga
dengan elastisitas harga dari permintaan.

Elastisitas harga dari permintaan (price elasticity of demond)


 Perbandingan perubahan relatif antara jumlah yang diminta dan harga.
 Perbandingan antara perentase perubahan jumlah barang yang diminta dan
persentase perubahan harga.

Δq/q Δq P
 = ΔP/P =
ΔP q

1
Contoh : kalau harga dari 6 ke 7 jumlah barang turun dari 2000 menjadi 1000

Δq P q2 – q1 ½(P2+P1) q2 – q1 P2 + P1
 = = =
ΔP q P2 – P1 ½(q2+q1) P2 – P1 q2 – q1

 = 1000-2000 7+6 = - 1000 13 = - 13 = - 4⅓


7-6 1000+2000 1 3000 3
Contoh : P
8
P Q  = -15
  < -1 permintaan elastis
8 0 -15 7
 = - 4,33
 > -1 permintaan inelastis
7 1000 -4,33 6  = - 2,2
 = -1 permintaan elastis unit
6 2000 -2,20 5 elasti  = - 1,29
s (unitary elasticity)
5 3000 -1,29 4  = - 0,78
4 4000 -0,29 E=-1
3  = - 0,45
3 5000 -0,78
2  = - 0,23
inelastis
2 6000 -0,45
1  = - 0,07
1 7000 -0,23
0 q
0 8000 -0,07 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 8000 9000

Jadi kalau demond linear : sebelah kiri titik tengah permintaan elastis
sebelah kanan titik tengah permintaan inelastis
pada titik tengah elastis unit.
Kalau fungsi permintaan kontinyu dan mulus (continuous & smooth).

q/q q P
 = =
P/P P q

Contoh : 1. q = a + b1P + b2Y 2. q = AP1b1Yb2

q P P q P
= = b1  = b1 b
P q q P q= 1

2
q2
q2 q2

p-Q, curve
p-e, curve
p-Q,curve
p-e, curve

0 q1 0 q1 q1
0
unitory elasticity elastis inelastis
e = -1 e < -1 e > -1

Giffen paradox : gejala yang berlawanan dengan hukum permintaan, harga naik jumlah
barang yang diminta naik, dan sebaliknya.
Barang demikian disebut barang Giffen (Giffen goods)
 
Barang normal : barang mewah >1 <0
kebutuhan pokok 0<<1 <0
Barang inferior <0 <0
Barang giffen <0 >0

EFEK SUBSTITUSI DAN EFEK PENDAPATAN


Pengaruh perubahan harga terhadap jumlah
barang yang diminta dapat dibagi menjadi
q2
dua efek :
Kasus harga naik 1. Efek substitusi (substitution effect), dan
C 2. Efek pendapatan (income effect)
B A Effek subsitusi : yang disebabkan karena
perubahan perbandingan harga pada
U0 tingkat utility yang sama (U0)

U1 (pada satu indifference curve).


0 q1
B1 C1 A1 * Change in quantity demonded
resulting from a change in relative
price in a indifference curve.
Dari A  C. Efek substitusi = 0A1 - 0C1 = A1C1 negatif

3
Efek pendapatan : * yang disebabkan karena perubahan pendapatan rieel (nyata) karena
perubahan harga.
* Change in quantity demonded resulting exclusively from change in
real income due to change in price.
Dari C  B. Efek pendapatan = 0C1 – 0B1 = C1B1 negatif.
Efek total (total effect) = efek substitusi + efek pendapatan.

Jenis Barang Efek substitusi Efek Pendapatan Efek Total


Barang normal negatif negatif negatif
Barang inferior negatif positif negatif
Barang giffen negatif positif positif

Redifinisi barang giffen : barang yang efek pendapatannya yang positif akibat perubahan
harga lebih besar dari pada efek substitusi yang negative.

q2
q2

Barang giffen
Barang inferior C

C A

U0
B U0 B

U1 U1
0 q1 0 q1
C1 B1 A1 C1 A1 B1
EFEK SILANG (CROSS EFFECT)

4
q2
Perubahan harga suatu barang (P1) dapat
mempengaruhi jumlah barang lain (Q2) yang
dikonsumsi atau diminta, disebut efek silang
C1 C (cross effect)
B1 B
A Hal ini dapat juga dibedakan efek substitusi
A1
dan efek pendapatan. Kalau P1 naik :
Efek substitusi : 0A2 – 0C2 = A2C2
0 q1 selalu positif selama indifference
P1 naik
curve convex.
Efek pedapatan : 0C2 – 0B2 = C2B
Efek total = efek substitusi (positif) + efek pendapatan (negatif).
Efek total dapat positif, negatif, atau nol tergantung besarnya efek substitusi dan efek
pendapatan.
Kalau efek total positif hubungan Q1 dan Q2 bersifat substitusi
negatif komplementer
nol independence

Elastisitas silang (cross elasticity) = elastisitas harga silang dari permintaan cross price
elasticity of demond.
: perbandingan perubahan relatif antara jumlah suatu barang yang
diminta dan harga barang lain.

Δq2/q2 Δq2 P1
z1 = ΔP1/P1 = ΔP1  q2 (are elasticity)

Q2 P1 150 - 200 30 + 40 =-50 70 = 1


Contoh : 200 40 z
1 =
30 - 40 150 + 200 -10 350
150 30 z >0 150 150substitusi.
maka hubungan Q1 dan Q2 bersifat
1

Kalau fungsi kontinyu dan mulus (smooth) dapat dicari point elasticity

Δq2 P1 Δq1 P2
z 1 = z 1 =
ΔP2 q1
ΔP1 q2

5
Kalau fungsi permntaan (demand function) merupakan fungsi dari harga-harga,
pendapatan, dan selera (taste), maka pada umumnya
q1 = f ( P1, P2, …., Pn, Y, T )

Dalam bentuk persamaan dengan elastisitas tetap.


q1 = AP1b1P2b2 …. Pnbn YaT
q1 = f ( P1, P2, …. Pn, Y, T )  selera tetap
Dalam bentuk ini maka, 11 = b1, 12 = b2, …. , 1 = b
=a
(bisa dibuktikan !)

Oleh karenanya dapat ditulis :

q1 = A P111 P212 …. Pn1 Y T

FUNGSI HOMOGEN DERAJAT k (homogenous function degree k)


Suatu persamaan (atau fungsi) dikatakan bersifat homogen derajat k kalau semua variabel
dikalikan dengan a, maka nilai fungsi itu menjadi berlipat ak.

Y = f ( x1, x2, …., x )


F (ax1, ax2, …., ax ) = ak y

Fungsi homogen derajat 1  k = 1


derajat 0  k = 0  ak = ao = 1
f ( ax1, ax2, …., ax ) = ao y = y (tetap)
Jadi fungsi homogen derajat nol, kalau semua variabel dikalikan dengan bilangan
tertentu, maka fungsi tersebut tetap.

Fungsi permintaan ini bersifat fungsi homogen derajat nol. Artinya kalau semua harga
dan pendapatan berubah dengan perbandingan yang sama maka jumlah barang yang
diminta tetap.

6
Y = ax1b1 x2b2 …. xb ini merupakan fungsi homogen derajat k,
kalau b1 + b2 + …. + b = k
Jadi, fungsi permintaan

q1 = A P111 P212 …. P1 y


n
11 + 12 + …. 1 +  = 0  ij = -
i=1

Jumlah elastisitas harga sendiri, harga silang, dan pendapatan dari permintaan sama
dengan nol.

MARKET DEMAND (PERMINTAAN PASAR)

Permintaan pasar atau permintaan agregat (aggregate demand) adalah jumlah


barang yang diminta pada berbagai tingkat harga oleh semua individu pada suatu pasar.
 Merupakan jumlah dari permintaan semua individu dipasar.
 Semua geometri : penjumlahan horizontal semua permintaan individual.

P
d1, d2, d3 dst individual demand
D market demand
D =  di
i

d 1 d2 d 3 d 4 D

7
P

7
Contoh : dua individu dengan permintaan q1 dan
6
q2, market demand Q = q1 + q2

5
P q1 q2 Q
8 0 0 0 4

7 1 1 2 3

6 2 2 4 2
Contoh : individual demand P = 8 – q
5 3 3 6
1
Pada suatu pasar ada 1000 individu market demand = ? Q
4 4 4 8 q1 = q2
P=8–q q=8–P 2 4 6 8 10 12 14 16
3 5 5 10
Q = 1000 q = 8000 – 1000 P
2 6 6 12
1 7 7 14

INCOME – LEISURE MODEL

Konsumen dihadapkan pada


Pendapatan
pilihan antara bekerja untuk
tg  = w ( = upah) memperoleh pendapatan, dan
Y0 menggunakan waktunya untuk
menikmati pendapatannya.

Y
A Baik pendapatan maupun “waktu
luang” (tidak bekerja), yang biasa
U

a
0 Leisure
L D
Leisure Waktu kerja

8
disebut leisure, dua-duanya
menghasilkan kepuasan atau
utility.

Sehingga antara pendapatan dan leisure dapat digambarkan indifference curve.


Pendapatan dihasilkan dari kegiatan kerja, semakin lama waktu kerja makin tinggi
pendapatan. Karena jumlah waktu kerja dan leisure tetap, maka makin lama waktu kerja,
makin kecil leisure.
OD = jumlah waktu yang dipunyai.
Kalau leisure nol, waktu kerja sebesar DO, pendapatan Yo.
Kalau waktu kerja nol, leisure sebesar OD, pendapatan nol.
Hubungan antara pendapatan dan leisure merupakan garis lurus (Y oD) dengan slope =
minus upah. Artinya pendapatan = waktu kerja kali upah. Garis Y oD dapat dipandang
sebagai budget line, menghasilkan consumer equilibrium pada titik A : pendapatan Y
leisure OL; waktu kerja DL

Pengaruh perubahan upah

income Kalau upah naik dari wo  w1


w2 equilibrium bergeser dari Ao  A1
pendapatan naik dari Yo  Y1
w1

Leisure turun dari OLo  OL1


Waktu kerja naik dari DLo  DL1
Y2 w o A1 A2
Y1 Jadi upah naik menyebabkan
Ao
Yo U2 waktu kerja naik.
U1
Uo

0 Leisure
L1 L2 L0 D

9
Hubungan antara waktu kerja dan
upah dapat digambarkan tersendiri
menghasilkan perawatan tenaga
kerja (labor supply).

Pengaruh upah premi pada waktu kerja

income
Upah premi diberikan sebagai
kenaikan upah terhitung mulai
w1 tingkat waktu kerja tertentu.
Pada gambar upah premi sebesar

A1
w1 > w diberikan setelah waktu
wo kerja DLo Kalau Ao memang
U1 merupakan titik keseimbangan, maka
Ao

Uo
upah premi dapat menyebabkan
0 L1 L0 D
Leisure waktu kerja naik dari DLo  DL1.

10

You might also like