Professional Documents
Culture Documents
Setengah
Setengah
Dibuat di : Bogor
Pada Tanggal : 16 November 2022
Mengetahui
Mengesahkan
Instruktur Mata Kuliah
Puji dan syukur ke hadirat Allah SWT Karena atas nikmat dan kuasanya
penyusun dapat menyelesaikan laporan Praktik Pembelajaran Berwawasan
Kemasyarakatan. Laporan Praktik Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan ini
memuat hasil pengalaman penyusun selama melaksanakan kegiatan praktik di
Desa Tegalwaru Kecamatan Ciampea.
Penyusun menyadari Laporan Praktik Pembelajaran Berwawasan
Kemasyarakatan ini dapat terselesaikan karena ada bantuan serta dukungan dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu penyusun ucapkan terima kasih sebesar-besarnya
kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan penyusun beribu-ribu kenikmatan,
sehingga penyusun dapat menyelesaikan susunan laporan ini.
2. Ibu Hj. Nunung Nuriyah,S.M selaku Kepala Desa Tegalwaru yang telah
mendukung kegiatan ini.
3. Bapak Mamat elgiswan selaku Ketua RT 02 Kampung Tegalwaru yang telah
mendukung kegiatan ini.
4. Bapak Iwan Irawan, S.Sos., M.Pd. selaku Tutor mata kuliah Pembelajaran
Berwawasan Kemasyarakatan yang selalu membimbing dan mengarahkan
penyusun dalam laporan praktik ini.
5. Pihak pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
senantiasa memberikan dukungan serta motivasi sehingga praktik Pembinaan
Keterampilan Kemasyarakatan dan Penyusunan laporan dapat diselesaikan.
Dalam menyusun laporan ini penyusun sepenuhnya masih banyak kekurangan,
maka dari itu penyusun meminta pendapat, saran dan kritik yang sifatnya
membangun, dan penyusun berharap semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi
penyusun umumnya bagi warga belajar.
1. Biodata Mahasiswa
2. Biodata Peserta KBM Kp. Tegalwaru Desa Tegalwaru
3. Lembar Identifikasi Kemampuan Awal dan Kebutuhan Belajar
4. Lembar Identifikasi Kemampuan 4
5. Lembar Identifikasi Kemampuan 5
6. Lembar Daftar Hadir Mahasiswa
7. Lembar daftar Hadir Warga Belajar
8. Foto-Foto Kegiatan
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pemuda adalah Dalam kosakata bahasa Indonesia, pemuda juga
dikenal dengan sebutan “generasi muda” dan “kaum muda”. Seringkali
terminologi pemuda, generasi muda, atau kaum muda memiliki pengertian
yang beragam. Pemuda adalah individu yang bila dilihat secara fisik sedang
mengalami perkembangan dan secara psikis sedang mengalami perkembangan
emosional, sehingga pemuda merupakan sumberdaya manusia pembangunan
baik untuk saat ini maupun masa datang. Walaupun definisi PBB tentang
pemuda biasanya mencakupi mereka yang berusia 15-35 tahun. Berdasarkan
sunsenas 2003, sekitar 2% tidak pernah sekolah, 16% masih sekolah dan 82%
tidak bersekolah lagi. Di Indonesia banyak terdapat organisasi pemuda dengan
tujuan untuk menyalurkan para remaja kedalamesibukan yang positif dan
produktif. Pemuda memiliki kedudukan dan peran yang sangat vital dalam
pembangunan, sehingga masa depan berada di tangan mereka. harap dan cita-
cita bangsa bergantung pada Pundak pemuda, sehingga pemuda dituntut
berperan aktif dan terampil terdepan dalam pembangunan bangsa, baik fisik
maupun metal spiritual atau karakter.
Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomer 40 Tahun 2009
tentang kepemudaan mendefinisikan pemuda sebagai warga negara Indonesia
yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia
16-30 tahun. Keberadaan pemuda sebagai penerus bangsa dan memiliki peran
penting dalam pembangunan haruslah memiliki suatu wadah atau tempat yang
dapat mengembangkan kemampuan maupun kreativitas yang dimiliki para
pemuda. Pengembangan potensi yang dimiliki pemuda merupakan sebuah
asset atau harta bagi kemajuan wilayahnya.
Tetapi jika dikaji secara mendalam tidak semua pemuda memiliki cita
- cita luhur untuk menjadikan bangsa ini bangsa yang lebih maju. Masih
banyak pemuda bangsa ini yang berbuat tidak sesuai dengan harapan generasi
sebelumnya.
Bahkan sekarang ini banyak pemuda yang justru merusak masa depan
mereka sendiri. Beberapa persoalan-persoalan yang memberikan bukti bahwa
generasi muda saat ini bertindak melawan norma-norma yang ada, diantaranya
ada sebagian pemuda yang senang mengkonsumsi minuman keras,
mengkonsumsi narkoba, melakukan tindak kriminal seperti memperkosa,
mencuri, merampok bahkan membunuh.
Oleh karena itu untuk mengurangi dampak buruk tersebut, maka
dibutuhkan kerjasama antara semua pihak untuk mengatasinya. Salah satunya
dengan melakukan Gerakan kepemudaan. Melalui kegiatan tersebut mereka
diharapkan bisa menyalurkan minat untuk melakukan kegiatan positif yang
berguna bagi diri sendiri dan orang lain.
Sekarang ini banyak organisasi kepemudaan yang dapat dijadikan
sebagai wadah pengembang nilai karakter pada pemuda. Contohnya seperti
organisasi kemasyarakan seperti perkumpulan pemuda pecinta alam ataupun
organisasi keagamaan seperti remaja masjid dan organisasi yang berdiri
disuatu wilayah tertentu seperti di Kecamatan, Kelurahan ataupun di suatu
dusun atau RT seperti organisasi kepemudaan karang taruna.
Salah satu organisasi yang dapat digunakan sebagai tempat untuk
menanamkan nilai-nilai karakter pada pemuda adalah melalui organisasi
kepemudaan karang taruna. Dimana karang taruna ini merupakan organisasi
yang berada disetiap dusun atau bahkan di setiap RT. Karang taruna
merupakan wadah terdekat bagi para pemuda untuk mengembangkan potensi
dalam dirinya. Selain itu karang taruna adalah sebuah organisasi kepemudaan
yang dalam keanggotaannya tidak berdasarkan pada sebuah latar belakang
tertentu, di mana itu berarti keanggotaan karang taruna tidak berdasar pada
tingginya pendidikan seseorang atau berdasarkan pada strata tertentu.
Perkumpulan ini dapat dijadikan media bagi para pemuda untuk
mengembangkan kemampuan atau keterampilan dan adapula mengasah
kreativitas mereka yang pada akhirnya dapat menjadikan mereka pemuda yang
memiliki visi dan misi sebagai peluang untuk mendapatkan sumber
penghasilan.
B. Tujuan Kegiatan
Tujuan diadakannya kegiatan pembinaan para pemuda adalah sebagai berikut:
1. Tujuan Umun
a. Pemuda dapat mengembangkan bakat dan minat sesuai dengan potensi
yang dimilikinya untuk menghasilkan produk. Sehingga mereka mampu
berperan langsung dalam meningkatkan taraf hidupnya.
b. Mengajak para pemuda agar mereka memiliki kegiatan dan menambah
skill para pemuda.
c. Meningkatkan kerjasama para pemuda di lingkungan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Mengajak warga membuat olahan ubi madu yang mudah ditemukan di
sekitar lingkungan dan memanfaatkan sumberdaya alam yang ada yaitu
membuat Bento Cake ubi madu.
b. Meningkatkan kemampuan kreativitas para pemuda sehingga para
pemuda memiliki peluang berbisnis.
C. Manfaat Kegiatan
Hasil kegiatan praktik ini diharapkan memiliki kontribusi sebagai berikut:
1. Mahasiswa mendapatkan pengalaman secara langsung, mengasah
membuat program kerja, serta menyalurkan bakat yang kita punya.
2. Pemuda yang dibina dapat termotivasi untuk menjadi pemuda yang kreatif,
mempunyai kemampuan dan keterampilan untuk membuat suatu karya
yang bisa menambah penghasilan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hakikat Pemuda
Pemuda merupakan pewaris generasi yang seharusnya memilik nilai-nilai
luhur, Bertingkah laku baik, berjiwa membangun cinta tanah air. memiliki visi
dan tujuan positif Pemuda harus bisa mempertahankan tradisi dan kearifan
lokal sebagai identitas bangsa. Pendidikan formal yang dilakukan juga harus
menjadi bekal untuk begaul dalam masyarakat. Undang -Undang No. 40 tahun
2009 tentang kepemudaan "Membatasi usia pemuda mulai 16 hingga 30 tahun
Meskipun saat ini masih banyak organisasi kepemudaan yang memiliki
pengurus aktif dengan usia diatas 30 tahun Pemuda menjadi perhatian dari
berbagai kalangan di segala bidang Dapat di simpulkan bahwa pemuda adalah
individu yang bisa dilihat secara fisik sedang mengalami perkembangan, dan
secara psikis sedang mengalami emosional, sehingga pemuda merupakan
sumber daya manusia perkembangan baik saat ini maupun masa yang akan
datang. Pemuda berperan aktif sebagai kekuatan moral, kontrol sosial, dan
perubahan dalam segala aspek pembangunan nasional. Adapun peran pemuda
dalam kehidupan ini, yaitu untuk melakukan perubahan - perubahan di negeri
ini agar menjadi negara yang maju karena keberhasilan para putera - puteri
bangsanya sendiri.
B. Hakikat Pembinaan
Pembinaan adalah upaya yang dilaksanakan secara sadar, terencana,
terarah, teratur dan bertanggung jawab dalam rangka memperkenalkan,
menumbuhkan, membimbing, mengembangkan pengetahuan. Pembinaan
menekankan pada pengembangan sikap, kemampuan, dan kecakapan Guna
mencapai tujuan hidup dan bekerja dengan secara efektif.
Pembinaan juga dapat diartikan bantuan dari seseorang atau sekelompok
orang yang ditujukan kepada orang atau sekelompok orang lain melalui materi
pembinaan dengan tujuan dapat mengembangkan kemampuan sehingga
sehingga tercapai apa yang diharapkan.
C. Pendekatan Andragogi
Andragogi berasal dari kata andr dan agogos. Dalam bahasa Yunanı andr
berarti orang dewasa, sedangkan agogos berarti memimpin atau membimbing
Yang berarti mengarahkan orang dewasa dan berbeda dengan istilah yang
lebih umum digunakan, yaitu pendadodi yang asal katanya berarti
mengarahkan anak-anak Andragogi adalah proses untuk melibatkan peserta
didik dewasa ke dalam suatu struktur pengalaman belajar.
Andragogi disebut juga sebagai teknologi pelibatan peserta didik dalam
kegiatan pembelajaran penerapan model. Andragogi tidak hanya ketika
menghadapi peserta didik yang sudah dewasa, tetapi dapat juga diterapkan
ketika menghadapi anak-anak dan remaja.
D. Hakikat Keterampilan
Keterampilan adalah kata yang digunakan untuk menunjukkan suatu
tingkat keberhasilan dalam melakukan suatu tugas semakin tinggi kemampuan
seseorang mencapai tujuan yang diharapkan, maka semakin terampil orang
tersebut. Untuk memperoleh tingkat keterampilan diperlukan pengetahuan
yang mendasar tentang bagaimana keretampilan tertentu dihasilkan atau
diperoleh serta perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang berperan dalam
mendorong penguasaan keterampilan.
E. Hakikat Kreativitas
madu
Mencontohkan proses dan
Senin, 14 13.30 s/d
4 cara membuat bento cake _
November 2022 15.00
ubi madu
B.
Pengeluaran
A. Hasil Pembinaan
Berdasarkan hasil pembinaan yang telah dilaksanakan pada 6 (enam) kali
pertemuan pembinaan keterampilan, sebagai upaya meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan warga belajar yang di dominasi oleh para
pemuda, sehingga mereka mempunyai kemampuan untuk mengolah dan
memanfaatkan alam yang ada termasuk olahan ubi yang biasa saja maka
masyarakat dapat dijadikan sebuah produk sebagai produk yang dapat
memiliki nilai jual. Pembahasan yang akan di uraikan sebagai berikut:
1. Pertemuan kesatu
1.1 Persiapan pembinaan
Pada pertemuan satu dilakukan pertemuan warga belajar,
mengidentifikasi kebutuhan dan kesiapan warga belajar mengenai
program kegiatan.
1.2 Hasil pengamatan
Pada pertemuan kedua mencari alat dan bahan untuk program kegiatan
pembuatan Bento Cake ubi madu.
2. Pertemuan kedua
2.1 Hasil pengamatan
Para pemuda mampu memilih dan memilah bahan yang akan
digunakan untuk membuat Bento Cake ubi madu.
2.2 Langkah langah pembuatan
Pada pertemuan ketiga ini menjelaskan langkah langkah pembuatan
Bento Cake ubi madu kepada para pemuda.
9
10
3. Pertemuan ketiga
3.1 Hasil pengamatan
Para pemuda mengetahui langkah langkah pembuatan Bento Cake ubi
madu dan akan melakukan pembuatan secara mandiri dengan
meningkatkan kreativitas warga belajar di pertemuan selanjutnya.
4. Pertemuan keempat
Pembimbingan pembuatan Bento Cake ubi madu pada pertemuan keempat
ini membimbing para pemuda membuat Bento Cake ubi madu.
4.1 Hasil pengamatan
Para pemuda dapat membuat Bento Cake ubi madu setelah
mendapatkan bimbingan sebelumnya dengan memahami cara
pembuatan produk yang disampaikan.
4.2 Melakukan penilaian
Pada pertemuan selanjutnya dan pertemuan terakhir melakukan
penilaan dan observasi mengenai produk yang telah dibuat.
5. Pertemuan kelima dan keenam
5.1 Hasil pengamatan
Dalam kegiatan hasil akhir pertemuan diberikan lembaran observasi
untuk warga belajar terhadap materi yang disampaikan. Disimpulkan
bahwa semua warga belajar paham dengan materi pembuatan produk
yang disampaikan.
B. Pembahasan
Setelah mengikuti pembinaan kepemudaan ini warga belajar (pemuda) di
harapkan mampu menjadi penduduk yang kreatif dan inovatif. Kegiatan yang
dilakukan ini merupakan salah satu kegiatan yang bertujuan untuk
memanfaaatkan ubi yang bisa diolah kembali menjadi produk yang bernilai
jual.
Untuk jauh lebih jelasnya hasil dari kegiatan yang telah dilaksanakan
dalam pembuatan Bento Cake dari ubi madu ini para pemuda diuraikan pada
pembahasan ini keberhasilan dan kendala dalam pembutan Bento Cake dari
11
ubi madu pada tahap pembuatan dengan rinci dapat tergambar menurut
pertemuan yang telah dilaksanakan sebagai berikut.
1. Persiapan pembinaan
1.1 Persiapan pembinaan
Pada pertemuan pertama dilakukan perekrutan warga belajar,
bersosialisasi dengan pemuda warga binaan mengenai materi yang
disampaikan kepada warga binaan dan yang disepakati antara warga.
1.2 Hasil pengamatan
Warga binaan dapat melakukan kegiatan mengenai kegiatan yang
akan dilaksanakan dengan warga belajar.
2. Pertemuan dua
2.1 Persiapan pembinaan
Pada pertemuan kedua bermusyawarah dengan warga binaan.
Jenis Jenis
keterampilan keterampilan
No Nama L/P Usia Ket
yang sudah yang sudah
dimiliki dimiliki
Membuat Bento
1 Nafilah P 20 - Cake
dari ubi madu
Membuat
2 Yuyun P - Bento Cake
22
dari ubi madu
Membuat
3 Heni P 19 - Bento Cake
dari ubi madu
Membuat
4 21 - Bento Cake dari ubi
Risma P
madu
Membuat
5 Rani P - Bento Cake dari ubi
21
madu
6 Harkilah P 20 - Membuat Bento
12
Cake
dari ubi madu
Membuat
7 Rumsyah P 23 - Bento Cake dari
ubi madu
2.5
1.5
Warga Belajar
0.5
0
80 70 75 85
Nilai
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap pemuda Indonesia memiliki potensi dalam dirinya. Potensi tersebut
perlu digali salah satunya dengan program kegiatan kepemudaan. Masyarakat
adalah tempat para pemuda menggali potensi tersebut. Tiap-tiap dari kita
wajib mengajarkan ilmu yang kita punya kepada generasi penerus bangsa.
Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan merupakan pembelajaran
yang ditujukan untuk mengadakan suatu pembelajaran yang berbasis
masyarakat melalui beberapa macam kegiatan pembinaan yang bertujuan
untuk meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam maupun sumber daya
manusia yang ada di lingkungan masyarakat.
Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan kepemudaan keterampilan
membuat Bento cake dari ubi madu di Kampung Tegalwaru Desa Tegalwaru
Kecamatan Ciampea dapat disimpulkan bahwa kegiatan ini berjalan lancar dan
para pemuda dapat melaksanakan dengan baik. Diharapkan kegiatan ini dapat
berdampak positif terhadap kelangsungan hidup para pemuda. Menjauhkan
para pemuda dari hal-hal yang negatif serta dapat menambah peluang usaha
para pemuda.
B. Saran
Sehubungan dengan kegiatan pembinaan yang telah kami laksanakan,
beberapa saran berikut dapat meningkatkan mutu pemuda yaitu:
1. Kegiatan ini diharapkan dapat membuat pemuda bisa menjadi lebih aktif
dalam berkegiatan.
2. Mengarahkan pemuda pada hal-hal positif.
3. Para pemuda dapat menerapkan ilmu yang telah diajarkan.
4. Pemuda dapat terus meningkatkan keterampilan melalui kegiatan-
kegiatan pembinaan keterampilan lainnya.
5. Kegiatan pembinaan ini dapat bermanfaat dan dapat membekali para
pemuda agar dapat mengembangkan potensi untuk berusaha.
16
C. Tindak Lanjut
Setelah mengadakan kegiatan pembinaan ini penyusun sebagai pelaksana
merasa bangga dan bersyukur atas kehadirat Allah SWT. Karena dapat
menyelesaikan kegiatan ini. Kegiatan kepemudaan ini menjadi pengalaman
yang sangat berguna bagi penyusun. Kegiatan pembinaan ini dapat bermanfaat
dan dapat membekali para pemuda agar dapat mengembangkan potensi untuk
berusaha. Pemuda dapat terus meningkatkan keterampilan melalui kegiatan-
kegiatan pembinaan keterampilan lainnya dan dapat menjadi sukses
dikemudian hari.
17
DAFTAR PUSTAKA