Makalah - Rifa Hidayati Marsyah

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 16

MAKALAH

TEORI DAN MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN KOMUNITAS

MC.FARLANE

OLEH:

RIFA HIDAYATI MARSYAH

(201211729)

DOSEN PENGAMPU:

Ns. Nurleny,M.Kep.

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MERCUBAKTIJAYA PADANG

2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, Kami
ucapkan puji dan syukur atas kehadiran-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “TEORI DAN
MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN KOMUNITAS MC.FARLANE”.

Tugas ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini.Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu dangan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman serta memberi manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Padang,8 Oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 latar belakang


1.2 rumusan masalah
1.3 tujuan

BAB ll PEMBAHASAN

1. pengertian dan konsep model community as partner


2. pendekatan paradigm keperawatan community as partner

BAB lll PENUTUP

A. kesimpulan
B. saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring berkembangnya zaman dan ilmu pengetahuan di bidang kesehatan, serta
bertambahnya penduduk dan masyarakat maka perlu adanya perawat kesehatan komunitas yang
dapat melayani masyarakat dalam dalam hal pencegahan, pemeliharaan, promosi kesehatan dan
pemulihan penyakit, yang bukan saja ditujukan kepada individu, keluarga, tetapi juga dengan
masyarakat dan inilah yang disebut dengan keperawatan komunitas.
Keperawatan Kesehatan Komunitas adalah pelayanan keperawatan profesional yang
ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya
pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan
kesehatan, dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan
melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan pelaksanaan dan evaluasi pelayanan
keperawatan.
Model community as partner merupakan salah satu dari model keperawatan komunitas
yang berproses dalam komunitas sebagai mitra atau partner dalam menangani masalah
kesehatan, meningkatkan derajat kesehatan dan pencegahan masalah keperawatan komunitas
Community as Partner merupakan salah satu model yang dapat diterapkan untuk
menurunkan stressor yang mencakup: keseimbangan sistem, sebuah komunitas sehat, dan
termasuk di dalamnya pemeliharaan kesehatan komunitas serta promosi kesehatan komunitas
(Anderson dan McFarlane, 2007).
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa akper kesdam tentang Teori
community as partner (Anderson dan McFarlane)
2. Tujuan khusus
a. Untuk mengetahui pengertian dan konsep model community as partner
(Anderson dan McFarlane)
b. Untuk mengetahui pendekatan dan paradigma keperawatan community as
partner (Anderson dan McFarlane)
c. Untuk mengetahui asuhan keperawatan komunitas berdasarkan model
community as partner (Anderson dan McFarlane)
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian dan Konsep Model Community as Partner


Model konseptual adalah sintesis seperangkat konsep dan pernyataan yang
mengintegrasikan konsep-konsep tersebut menjadi suatu kesatuan. Model keperawatan
dapat didefinisikan sebagai kerangka pikir, sebagai satu cara melihat keperawatan, atau
satu gambaran tentang lingkup keperawatan.Model ini sebagai panduan proses
keperawatan dalam pengkajian komunitas; analisa dan diagnosa; perencanaan;
implementasi komunitas yang terdiri dari tiga tingkatan pencegahan; primer, sekunder,
dan tersier, dan program evaluasi (Hitchcock, Schubert, Thomas, 1999).
Konsep Community as Partner diperkenalkan Anderson dan McFarlane yang
merupakan pengembangan dari model Neuman yang menggunakan pendekatan totalitas
manusia untuk menggambarkan status kesehatan klien.Komunitas sebagai klien/partner
berarti bahwa kelompok masyarakat tersebut turut berperan serta secara aktif dalam
meningkatkan kesehatan, mencegah dan mengatasi masalah kesehatannya.

B. Pendekatan Paradigma Keperawatan Community as Partner


Model komunitas sebagai mitra (community as partner) dikembangkan
berdasarkan model Neuman dengan pendekatan totalitas manusia untuk
menggambarkan masalah kesehatan yang ada. Model ini sekaligus menekankan bahwa
primary health care(PHC) sebagai filosofi yang mendasari komunitas untuk turut aktif
meningkatkan kesehatan, mencegah dan mengatasi masalah melalui upaya
pemberdayaan komunitas dan kemitraan.
Ada tiga pendekatan utama primary health care(PHC) yaitu memberikan pelayanan kesehatan
dasar dengan teknologi tepat guna, menjalin kerja sama lintas sektoral dan meningkatkan peran
serta masyarakat. Oleh karenanya model ini sangat menitikberatkan pada
kemitraan, melalui kemitraan komunitas akan merasa masalah kesehatannya juga
menjadi tanggung jawabnya.
Pada model health care system menurut Neuman bahwa klien adalah sebagai
sifat terbuka, dimana klien dan lingkungannya berada dalam interaksi yang dinamis dan
memiliki tiga garis pertahanan, yaitu fleksible line of defensedan resistance defence.
Dalam model community as partnerada dua komponen penting yaitu roda
pengkajian komunitas dan proses keperawatan. Roda pengkajian komunitas terdiri dari
dua bagian utama yaitu inti (core) sebagai intrasistem terdiri dari demografi, riwayat,
nilai dan keyakinan komunitas.
Ekstra sistemnya terdiri dari delapan subsistem yang mengelilingi inti yaitu
lingkungan fisik, pendidikan, keamanan dan transportasi, politik dan pemerintahan,
pelayanan kesehatan dan sosial, komunikasi, ekonomi dan rekreasi. Sedangkan proses
keperawatan yang dimaksud mulai dari pengkajian, diagnosa, perencanaan,
implementasi dan evaluasi (Hitchcock, Schubert, Thomas, 1999; Anderson &
McFarlane, 2000; Ervin, 2002).

C. Asuhan Keperawatan Community as Partner


1. Pengkajian
Pengkajian komunitas adalah untuk mengidentifikasi faktor (positif dan negatif)
yang berhubungan dengan kesehatan dalam rangka membangun strategi untuk promosi
kesehatan.(Anderson and Mc Farlane,2000)
yang dikaji meliputi demografi,riwayat, nilai keyakinandan riwayat kesehatan
individu yang dipengaruhi oleh sub system komunitas yang terdiri dari lingkungan
fisik, pendidikan, keamanan dan transportasi, politik dan pemerintahan, pelayanan
kesehatan dan sosial, komunikasi, ekonomi dan rekreasi.Aspek-aspek tersebut dikaji
melalui pengamatan langsung, data statistik,angket dan wawancara.
a. pengumpulan data
tujuan pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi
mengenai masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan
yang harus diambil untuk mengatasi masalah tersebut yang menyangkut aspek
fisik, psikologis, sosial ekonomi dan spiritual serta faktor lingkungan yang
mempengaruhinya. Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data
meliputi:
1) Data Inti
a) riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
riwayat terbentuknya sebuah komunitas (lama/baru). Tanyakan
pada orang-orang yang kompeten atau yang mengetahui sejarah area atau
daerah itu.
b) Data Demografi
karakteristik orang-orang yang ada di area atau daerah tersebut,
distribusi (jenis kelamin, usia, status perkawinan, etnis), jumlah penduduk.
c) vital statistik
meliputi kelahiran, kematian, kesakitan dan penyebab utama
kematian atau kesakitan.
d) nilai dan kepercayaan
nilai yang dianut oleh masyarakat yang berkaitan dengan
kesehatan, kepercayaan-kepercayaan yang diyakini yang berkaitan dengan
kesehatan, kegiatan keagamaan di masyarakat, kegiatan-kegiatan
masyarakat yang mencerminkan nilai-nilai kesehatan.

2) Subsistem
a) lingkungan fisik
catat lingkungan tentang mutu air, flora, perumahan, ruang, area hijau,
binatang, orang-orang, bangunan buatan manusia, keindahan alam, air, dan
iklim.

b) pelayanan kesehatan dan sosial


catat apakah terdapat klinik, rumah sakit, profesi kesehatan yang
praktek, layanan kesehatan publik, pusat emergency, rumah perawatan atau
panti werda, fasilitas layanan sosial, layanan kesehatan mental, dukun
tradisional/pengobatan alternatif

c) ekonomi
catat apakah perkembangan ekonomi di wilayah komunitas tersebut
maju dengan pesat, industri, toko, dan tempat-tempat untuk pekerjaan, adakah
pemberian bantuan sosial (makanan), seberapa besar tingkat pengangguran,
rata-rata pendapatan keluarga, karakteristik pekerjaan.
a) keamanan dan transportasi
apa jenis transportasi publik dan pribadi yang tersedia di wilayah
komunitas, catat bagaimana orang-orang bepergian, apakah terdapat trotoar
atau jalur sepeda, apakah ada transportasi yang memungkinkan untuk orang
cacat. jenis layanan perlindungan apa yang ada di komunitas (misalnya:
pemadam kebakaran, polisi,dan lain-lain), apakah mutu udara di monitor, apa
saja jenis kegiatan yang sering terjadi, apakah orang-orang merasa aman.

b) politik dan pemerintahan


catat apakah ada tanda aktivitas politik, apakah ada pengaruh partai
yang menonjol, bagaimana peraturan pemerintah terdapat komunitas
(misalnya: pemilihan kepala desa, walikota, dewan kota), apakah orang-orang
terlibat dalam pembuatan keputusan dalam unit pemerintahan lokal mereka.

c) Komunikasi
catat apakah oaring-orang memiliki tv dan radio, apa saja sarana
komunikasi formal dan informal yang terdapat di wilayah komunitas, apakah
terdapat surat kabar yang terlihat di stan atau kios, apakah ada tempat yang
biasanya digunakan untuk berkumpul.

d) Pendidikan
catat apa saja sekolah-sekolah dalam area beserta kondisi, pendidikan
lokal, reputasi, tingkat drop-out, aktifitas-aktifitas ekstrakurikuler, layanan
kesehatan sekolah, dan tingkat pendidikan masyarakat
d) Rekreasi
catat dimana anak-anak bermain, apa saja bentuk rekreasi utama, siapa
yang berpartisipasi, fasilitas untuk rekreasi dan kebiasaan masyarakat
menggunakan waktu senggang
3) jenis data
jenis data secara umum dapat diperoleh dari
a) data subjektif: yaitu data yang diperoleh dari keluhan atau masalah yang dirasakan
oleh individu, keluarga, kelompok dan komunitas, yang diungkapkan secara langsung
melalui lisan
b) data objektif: data yang diperoleh melalui suatu pemeriksaan, pengamatan dan
pengukuran
4) sumber data
a) data primer: data yang dikumpulakn oleh pengkaji dalam hal ini mahasiswa atau
perawat kesehatan masyarakat dari individu, keluarga, kelompok dan komunitas
berdasarkan hasil pemeriksaan atau pengkajian
b) data sekunder : data yang diperoleh dari sumber lain yang dapat dipercaya,
misalnya : kelurahan, catatan riwayat kesejatan pasien atau medical record. (wahit,
2005)
5) cara pengumpulan data
a) wawancara atau anamnesa
b) pengamatan
c) pemeriksaan fisik
6) pengolahan data
a) klasifikasi data atau kategorisasi data
b) perhitungan presentase cakupan dengan menggunakan tally
c) tabulasi data
7) interpretasi data analisis data
tujuan analisa data :
a) menetapkan kebutuhan komuniti
b) menetapkan kekuatan
c) mengidentifikasi pola respon komuniti
d) mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan
8) penentuan masalah dan perumusan masalah
9) prioritas masalah
Prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan perlu mempertimbangkan
berbagai faktor sebagai kriteria
a) perhatian masyarakat
b) prefalensi kejadian
c) berat ringannya masalah
d) kemungkinan masalah untuk datasi
e) tersedianya sumber daya masyarakat
f) aspek positif

2. Diagnosa keperawatan
Data-data yang dihasilkan dari pengkajian kemudian dianalisa seberapa besar
stresor yang mengancam masyarakat dan seberapa berat reaksi yang timbul dalam
masyarakat tersebut. Kemudian dijadikan dasar dalam pembuatan diagnosa atau masalah
keperawatan. Diagnosa keperawatan terdiri dari masalah kesehatan, karakteristik
populasi dan lingkungan yang dapat bersifat aktual, ancaman dan potensial. Selanjutnya
dirumuskan dalam tiga komponen yaitu problem, etiologi, sign symtom.
2. Perencanaan/intervensi
Perencanaan merupakan tindakan pencegahan primer,sekunder,tersier yang cocok
dengan kondisi klien (keluarga,masyarakat) yangsesuai dengan diagnosa yang telah
ditetapkan.Proses didalam tahap perencanaan ini meliputi penyusunan,pengurutan
masalah berdasarkan diagnosa komunitas sesuai dengan prioritas(penapisanmasalah),
penetapan tujuan dan sasaran, menetapkan strategi intervensi dan rencana evaluasi.

3. Pelaksanaan/Implementasi
Pelaksanaan kegiatan komunitas berfokus pada tiga tingkat pencegahan
(Anderson dan Mc farlene, 1985), yaitu:
a. Pencegahan primer
Pencegahan primer adalah pencegahan sebelum sakit atau disfungsi dan diaplikasikan ke
populasi sehat pada umumnya, mencakup pada kegiatan kesehatan secara umum dan
perlindungan khusus terhadap suatu penyakit. Misalnya, kegiatan penyuluhan gizi,
imunisasi, stimulasi dan bimbingan dini dalam kesehatan keluarga.

b. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder adalah kegiatan yang dilakukan pada saat terjadinya perubahan
derajat kesehatan masyarakat dan ditemukannya masalah kesehatan. Pencegahan
sekunder ini menekankan pada diagnosa dini dan inervensi yang tepat untuk
menghambat proses penyakit atau kelainan sehingga memperpendek waktu sakit dan
tingkat keparahan. Misalnya mengkaji dan memberi intervensi segera terhadap tumbuh
kembang anak usia bayi sampai balita.
c. Pencegahan tersier
Pencegahan tersier adalah kegiatan yang menekankan pada pengembalian individu pada
tingkat fungsinya secara optimal dari ketidakmampuan keluarga. Pencegahan ini dimulai
ketika terjadinya kecacatan atau ketidakmampuan yang menetap bertujuan untuk
mengembalikan ke fungsi semula dan menghambat proses penyakit.

Menurut Craven dan Hirnle (2000) secara garis besar terdapat tiga kategori dari
implementasi keperawatan, antara lain:
a. Cognitive implementations, meliputi pengajaran/ pendidikan, menghubungkan
tingkat pengetahuan klien dengan kegiatan hidup sehari-hari, membuat strategi untuk
klien dengan disfungsi komunikasi, memberikan umpan balik, mengawasi tim
keperawatan, mengawasi penampilan klien dan keluarga, serta menciptakan
lingkungan sesuai kebutuhan, dan lain lain.

b. Interpersonal implementations, meliputi koordinasi kegiatan-kegiatan, meningkatkan


pelayanan, menciptakan komunikasi terapeutik, menetapkan jadwal personal,
pengungkapan perasaan, memberikan dukungan spiritual, bertindak sebagai advokasi
klien, role model, dan lain lain

c. Technical implementations, meliputi pemberian perawatan kebersihan kulit,


melakukan aktivitas rutin keperawatan, menemukan perubahan dari data dasar klien,
mengorganisir respon klien yang abnormal, melakukan tindakan keperawatan
mandiri, kolaborasi, dan rujukan, dan lain-lain
3. Evaluasi atau Penilaian
Menurut Ziegler, Voughan – Wrobel, & Erlen (1986) dalam Craven & Hirnle
(2000), evaluasi terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:

a. Evaluasi struktur
Evaluasi struktur difokuskan pada kelengkapan tata cara atau keadaan
sekeliling tempat pelayanan keperawatan diberikan. Aspek lingkungan secara
langsung atau tidak langsung mempengaruhi dalam pemberian pelayanan. Persediaan
perlengkapan, fasilitas fisik, rasio perawat-klien,dukungan administrasi,
pemeliharaan dan pengembangan kompetensi staf keperawatan dalam area yang
diinginkan.

b. Evaluasi proses
Evaluasi proses berfokus pada penampilan kerja perawat dan apakah perawat
dalam memberikan pelayanan keperawatan merasa cocok, tanpa tekanan, dan sesuai
wewenang. Area yang menjadi perhatian pada evaluasi proses mencakup jenis
informasi yang didapat pada saat wawancara dan pemeriksaan fisik, validasi dari
perumusan diagnosa keperawatan, dan kemampuan tehnikal perawat.

c. Evaluasi hasil
Evaluasi hasil berfokus pada respons dan fungsi klien. Respons prilaku klien
merupakan pengaruh dari intervensi keperawatan dan akan terlihat pada pencapaian
tujuan dan kriteria hasil
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa komunitas sebagai mitra (community as partner)
merupakan pengembangan dari model health care system menurut Betty Neuman.
Komunitas sebagai klien/partner berarti bahwa kelompok masyarakat turut berperan serta
secara aktif dalam meningkatkan kesehatan, mencegah dan mengatasi masalah
kesehatannya.
Model ini sebagai panduan proses keperawatan dalam pengkajian komunitas;
analisa dan diagnosa; perencanaan; implementasi komunitas yang terdiri dari tiga
tingkatan pencegahan; primer, sekunder, dan tersier, dan program evaluasi (Hitchcock,
Schubert, Thomas, 1999).
Asuhan keperawatan pada communytas as partner di antaranya adalah pengkajian,
diagnosa keperawatan, perencanaaan, implementasi serta evaluasi.

B. Saran
Dengan adanya pembuatan makalah ini diharapkan rekan-rekan atau pembaca
dapat mengetahui dan memahami tentang konsep community as partner serta asuhan
keperawatan sesuai dengan konsep teori community as partner

DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/360302667/Teori-Anderson-
Dan-McFarlane-Bu-Laras

You might also like