Professional Documents
Culture Documents
Hukum 1 Termodinamika Uhaidi Latif
Hukum 1 Termodinamika Uhaidi Latif
Hukum 1 Termodinamika Uhaidi Latif
PENDAHULUAN
Pada kajian teori kali ini adalah tentang hukum 1 Termodinamika yang mencakup
beberapa aspek yaitu hubungan antara memanaskan sistem, melakukan kerja pada sistem, dan
perubahan energi internal sistem adalah dasar dari hukum pertama termodinamika (Tipler,
Gene : 2008).
Salah satu konsep sentral termodinamika adalah suhu. Misalnya, tahu untuk berhati-
hati dengan makanan panas dan kompor panas dan untuk menyimpan makanan yang mudah
rusak di kompartemen dingin. juga tahu cara mengontrol suhu di dalam rumah dan mobil, dan
bagaimana melindungi diri dari angin dingin dan sengatan panas. Contoh bagaimana
termodinamika berperan dalam kehidupan sehari-hari dan ilmu tidak terhitung jumlahnya.
Mekanik mobil prihatin dengan pemanasan mesin mobil, seperti saat balapan NASCAR.
Koki makanan prihatin dengan keduanya dengan pemanasan makanan yang tepat, seperti
pizza yang di-microwave, dan dengan pendinginan makanan yang tepat. Ahli geologi prihatin
dengan transfer energi panas dalam El Niño peristiwa dan pemanasan bertahap es di Kutub
Utara dan Antartika (Halliday, Rasnick : 2007)
PEMBAHASAN
A. KALOR
1 Cal = 4.186 J
B. HUKUM 1 TERMODINAMIKA
ΔU = Q – W (1)
Di mana Q adalah panas bersih yang ditambahkan
ke sistem dan W adalah kerja yang dilakukan oleh sistem.
Kita harus berhati-hati dan konsisten dalam mengikuti
konvensi tanda untuk Q dan W. karena W pada Persamaan
1 adalah kerja yang dilakukan oleh sistem. maka jika kerja
yang dilakukan pada sistem, W akan negatif dan U akan
meningkat. sama halnya, Q positif untuk kalor yang
Gambar 2
ditambahkan ke sistem, jadi jika kalor keluar dari sistem, Q
Ingot baja dalam tungku negatif. (Giancoli : 2007)
terowongan tabung kembar.
Tiga batangan baja karbon Yang artinya perubahan energi dalam (U) sistem
berdiameter 53 cm yang merupakan jumlah energi kalor (Q) dalam sistem yang
terlihat di sini telah
dipanaskan selamasekitar 7 dikurangi dengan kerja (W) yang dilakukan oleh system
jam hingga kira-kira Setiap (David E. Meltzer, 2004).
3200 kg ingot duduk di atas
mobil tungku yang Perlu diingat :
mengangkutnya melalui jalan
sepanjang 81 m tungku, yang
Q bertanda positif (+) jika sistem menyerap kalor.
dibagi menjadi 12 zona
pemanasan terpisah jadi Q bertanda negatif (-) jika sistem melepas kalor.
bahwa suhu ingot dinaikkan
W bertanda positif (+) jika sistem melakukan kerja.
secara bertahap ke mencegah
retak. Batang-batangnya, W bertanda negatif (-) jika sistem diberikan kerja.
bersinar dengan warna
ΔU bertanda positif (+) jika sistem mengalami
kuning-keputihan, keluar dari
tungku untuk digiling kenaikan suhu.
menjadi pipa besar
ΔU bertanda negatif (-) jika sistem mengalami
berdinding tebal. (Pipa &
Tabung Phoenix/ Lana penurunan suhu.
Berkovich.)
Agar benar-benar lengkap tentang hukum pertama,
perhatikan sebuah sistem yang bergerak, sehingga memiliki
energi kinetik Ek, dan misalkan juga ada energi potensial
EP. maka hukum pertama termodinamika akan mencakup
istilah-istilah ini dan akan ditulis sebagai:
D. PROSES TERMODINAMIKA
1. PROSES ISOTERMAL
W = nRT ln ( )
Secara numerik, usaha ini W sama dengan negatif dari
daerah yang diarsir di bawah PV kurva yang ditunjukkan
pada Gambar 7. Karena gas memuai, Vf > Vi dan nilai
kerja yang dilakukan pada gas negatif seperti yang kita
harapkan. Jika gas dimampatkan, maka Vf < Vi dan kerja
yang dilakukan pada gas adalah positif.( Tipler, Gene :
Gambar 7 2008).
Mengidentifikasi sifat jalur A, B, C 2. PROSES ISOKHORIK
dan D
Jika gas melakukan proses termodinamika dalam
volume yang konstan, gas dikatakan melakukan proses
isokhorik. Karena gas berada dalam volume konstan (∆V = 0),
gas tidak melakukan usaha (W = 0) dan kalor yang diberikan
sama dengan perubahan energi dalamnya. Kalor di sini dapat
dinyatakan sebagai kalor gas pada volume konstan QV.
(Serway, Jewett : 2008).
W = P dV = P . 0 = =0
3. PROSES ISOBARIK
Gambar 8
Grafik proses isokhorik Jika gas melakukan proses termodinamika dengan
menjaga tekanan tetap konstan, gas dikatakan melakukan
proses isobarik. Karena gas berada dalam tekanan
konstan, gas melakukan usaha. Kalor di sini dapat dinyatakan
sebagai kalor gas pada tekanan konstan Qp. Berdasarkan hukum I
termodinamika, pada proses isobarik berlaku : .( Tipler, Gene :
2008).
Gambar 9
Proses Isobarik
KESIMPULAN
Gagasan awal tentang panas didasarkan pada cairan yang disebut kalori yang
mengalir dari satu zat ke zat lain dan menyebabkan perubahan suhu. Dari ini muncul unit
energi yang berhubungan dengan termal proses, kalori (kal), yang didefinisikan sebagai
jumlah transfer energi yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 g air dari 14,5°C menjadi
15,5°C (Serway, Jewett : 2008).
ΔU = Q – W
1. Proses Adiabatik
2. Proses Volume Konstan
3. Proses Siklus
4. Proses Ekspansi Bebas
Proses-proses termodinamika :
1. Proses Isotermal
2. Proses Isokhorik
3. Proses Isobarik