Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 7

JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi)

Vol. X No. X Bulan Tahun | XX – XX


ISSN 2540-802x (Online)
DOI: http://dx.doi.org/10.31932/ JPBIO (Jurnal Pendidikan Biologi)
http://jurnal.stkippersada.ac.id/jurnal/index.php/JBIO

PROFIL MOTIVASI BELAJAR FISIKA SISWA MA. MIFTAHUL ULUM BETTET


PAMEKASAN

Uhaidi Latif1
1
Universitas Islam Madura, Pamekasan

E-mail: Uhaidilatif@gmail.com1

ABSTRAK

Motivasi dalam belajar merupakan daya penggerak yang berasal dari faktor internal maupun
eksternal pada aktivitas belajar guna mengapai tujuan pembelajaran. Tujuan dari penelitian
ini yaitu untuk menganalisis profil motivasi belajar siswa kelas XI MA. MIFTAHUL ULUM
Bettet. Jenis penelitian ini memakai metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan angket dan wawancara. Subjek
penelitian sebanyak 15 siswa kelas XI MA. MIFTAHUL ULUM dengan mengerjakan 25 butir
pernyataan yang mewakili 6 indikator motivasi belajar. Hasil analisis dari angket
menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang mempunyai motivasi belajar cukup tinggi, kurang
tinggi dan tidak tinggi. Kemudian sebanyak 73% siswa mempunyai motivasi belajar tinggi
dan 91% siswa mempunyai motivasi belajar sangat tinggi. Hasil analisis angket tersebut
berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran yang digunakan saat menyampaikan
materi fisika.
Kata kunci: Motivasi belajar, Media pembelajaran

ABSTRACT

Motivation in learning is the driving force that comes from internal and external factors in
learning activities to achieve learning objectives. The purpose of this research is to analyze
the profile of students' learning motivation in class XI MA. MIFTAHUL ULUM Bettet. This type
of research uses a qualitative descriptive method. Data collection techniques used in this
study using questionnaires and interviews. The research subjects were 15 students of class
XI MA. MIFTAHUL ULUM by working on 25 statement items representing 6 indicators of
learning motivation. The results of the analysis of the questionnaire showed that there were
no students who had high enough motivation to learn, neither high nor high. Then as many
as 73% of students have high learning motivation and 91% of students have very high
learning motivation. The results of the questionnaire analysis are related to the use of
learning media used when delivering physics material.
Keywords: Learning motivation, learning media

PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

JPBIO, Vol. X, No. X, Bulan Tahun: XX - XX


kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun
2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, t.t.). Belajar merupakan kegiatan pokok dalam
proses pendidikan di sekolah. Belajar adalah usaha yang dilakukan secara sadar untuk
merubah sikap dan tingkah lakunya. Dalam upaya mencapai perubahan tingkah laku
dibutuhkan motivasi. Motivasi adalah kekuatan yang menjadi pendorong kegiatan individu
(Dr. Ujam Jaenudin, Drs., M.Si & Drs. H. Dadang Sahroni, M.Pd, 2021). Motivasi belajar
dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu motivasi instrinsik (keadaan keadaan yang berasal
dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar) dan
motivasi ekstrinsik (keadaan yang datang dari luar individu siswa yang mendorongnya untuk
melakukan kegiatan belajar). Motivasi belajar adalah dorongan atau penggerak yang
menyebabkan seseorang untuk belajar atau mempelajari materi pelajaran (Prof. Dr.
Nurhidayah, M.Pd., dkk, 2017). Semakin tinggi motivasi belajar seseorang, maka semakin
tinggi pula hasil belajarnya khususunya pada ilmu-ilmu umum materi fisika.
Motivasi belajar berupa suatu segi kejiwaan yang mengalami perkembangan, artinya
siswa akan terpengaruh oleh kondisi fisiologis dan kematangan psikologis dalam dirinya
(Astuti, 2015) Ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi dalam belajar yaitu : cita-
cita, kemampuan siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan siswa, unsur dinamis dalam
belajar dan pembelajaran, dan upaya guru membelajarakn siswa.
Sesuai perkembangan zaman ilmu-ilmu umum seperti halnya Fisika sudah masuk ke
lembaga pesantren. Pondok pesantren sendiri yang identic dengan ilmu agamanya
perlahan-lahan berkembang dengan memasukkan berbagai ilmu umum untuk dipelajari. Hal
ini bertujuan agar lembaga pendidikan yang hidup ditengah arus modernisasi ini tetap bisa
mempertahankan eksistensinya dalam menghasilkan generasi penerus bangsa yang bisa
memenuhi kebutuhan zaman. Pernyataan diatas diperkuat oleh penelitian Mariyatul Kiftiah
yang mengutip dari buku Haidar Putra Daulay yang menyatakan bahwa pesantren
diwajibkan oleh tuntutan-tuntutan hidup anak didiknya kelak kaitanya dengan perkembangan
zaman untuk membekali mereka dengan kemampuan-kemampuan nyata yang dapat melalui
pendidikan atau pengajaran pengetahuan umum secara memadai (Mariyatul Kiftiah, 2013).
Berdasarkan observasi di MA. Miftahul Ulum Bettet pada saat PPL bahwa
pembelajaran fisika belum tercapai seperti yang diinginkan sekolah, khususnya dari segi
motivasi siswa terhadap pembelajaran fisika, sehingga berdampak terhadap pemahaman
mereka. Siswa menganggap pelajaran Fisika sangatlah membosankan, rumit dan susah
untuk dimengerti. Pandangan umum siswa ini didukung oleh penelitian Samudra dkk (2014)
yang menemukan bahwa Fisika merupakan pelajaran yang sulit dan paling tidak disukai oleh
siswa khususnya siswa SMA. Maka dari itu, pada saat pembelajaran diterapkan berbagai
macam cara agar bisa meningkatkan motivasis siswa dalam materi pembelajaran fisika
Pada penelitian kali ini bertujuan untuk mendeskripsikan motivasi belajar peserta didik
terhadap pembelajaran Fisika yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik, dan untuk
melihat sejauh mana motivasi belajar siswa di MA. Miftahul Ulum Bettet Pamekasan
METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Penelitian ini memakai metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. dimana data
diambil berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh. Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah instrument angket atau kuesioner
Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI MA. Miftahul Ulum Bettet Pamekasan.
Adapun sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS D Ma. Miftahul Ulum Bettet
yang berjumlahkan 15 orang. Yang diambil ketika program PPL berlangsung.
Prosedur penelitian ini ditampilkan pada Gambar 1.

JPBIO, Vol. X, No. X, Bulan Tahun: XX - XX


Gambar 1. Prosedur penelitian

Alur penelitian meliputi tahap identifikasi masalah dilapangan. Dilanjutkan dengan


identifikasi masslah dan latar belakang, juga menyusun instrument. Selajutnya yaitu
mengumpulkan data yang diambil ketika praktek mengajar. Dilanjutkan dengan mengolah
data yang diambil dan di analisis. Terakhir yaitu menyimpulkan dan menyususn laporan
Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket motivasi belajar siswa. Dengan
mencakup 25 pernyataan sebagai beikut

Tabel 1. Angket motivasi belajar siswa


No. Pernyataan Pilihan Jawaban Keterangan
Pertama kali saya melihat pembelajaran Biologi,
12345
1. saya percaya bahwa pembelajaran ini mudah bagi
saya
Pada awal pembelajaran, ada sesuatu yang 12345
2.
menarik bagi saya
Materi pembelajaran ini lebih sulit dari pada apa
12345
3. yang saya harapkan

Setelah membaca informasi pendahuluan, saya


yakin bahwa saya mengetahui apa yang harus saya
4. 12345
pelajari dari pembelajaran ini

Menyelesaikan tugas-tugas dalam pembelajran ini


membuat saya merasa puas terhadap hasil yang 12345
5.
telah
saya capai.
Jelas bagi saya bagaimana hubungan materi 12345
6.
pembelajaran ini dengan apa yang saya ketahui
7. Banyak halaman-halaman yang mengandung amat 12345

JPBIO, Vol. X, No. X, Bulan Tahun: XX - XX


banyak informasi sehingga sukar bagi saya untuk
mengambil ide-ide penting dengan mengingatnya.
12345
8. Materi pembelajaran ini sangat menarik perhatian
Terdapat cerita, gambar atau contoh yang
12345
9. menunjukkan kepada saya bagaimana manfaat
materi pembelajaran ini bagi beberapa orang
Menyelesaikan pembelajaran dengan berhasil
12345
10. sangat penting bagi saya

12345
11. Kualitas tulisannya membuat saya sangat tertarik
Pembelajran ini sangat abstrak sehingga sulit bagi
12. saya untuk tetap mempertahankan perhatian saya 12345

Bagi saya bekerja pada pembelajaran ini, saya


12345
13. percaya bahwa saya dapat mempelajari isinya

Saya sangat senang pada pembelajaran ini


sehingga saya ingin mengetahui lebih lanjut pokok 12345
14.
bahasan ini

Halaman-halamn pembelajran ini kering dan tidak


12345
15. menarik.

Isi pembelajran ini sesuai dengan minat saya 12345


16.
Cara penyusunan informasi pada halaman-halaman 12345
17.
membuat saya tetap mempertahankannya
Terdapat penjelasan dan contoh-contoh bagaimana
manusia pengetahuan dalam menggunakan 12345
18.
pembelajaran ini

Tugas-tugas latihan pada pembelajaran ini terlalu 12345


19.
sulit.
Pada pembelajaran ini ada hal-hal yang 12345
20.
merangsang rasa ingin tahu saya
Saya benar-benar senang mempelajari pembeljaran
12345
21. ini

Jumlah pengulangan pada pembelajaran ini kadang


12345
22. kadang membosankan saya.

Isi dan gaya tulisan pada pembelajaran ini memberi 12345


23.
kesan bahwa isisnya bermanfaat untuk diketahui
Setelah mempelajari pembelajaran ini, saat saya
12345
24. percaya bahwa saya akan berhasil dalam tes

Keanekaragaman pada bacaan, tugas, ilustrasi lain-


12345
25. lainnya pembelajaran ini memukau perhatian saya

Dan dengan indicator sebagai berikut :

JPBIO, Vol. X, No. X, Bulan Tahun: XX - XX


Tabel 2. Indicator motivasi belajar siswa
Indikator Motivasi Belajar Nomor Soal
Hasrat untuk tercapai 1, 5, 6, 7, 24
Dorongan dan kebutuhan dalam belajar 2, 3, 4, 8, 9, 14
Harapan dan cita-cita 10, 24
Penghargaan 14
Kegiatan yang menarik 11, 15, 17, 19, 21, 22
Lingkungan belajar yang kondusif 18, 20, 25
Ada 25 butir perntaan yang mewakili enam indicator motivasi belajar siswa yang berisi
19 butir pernyataan positif dan 6 pernyataan negative. Siswa hanya memberikan tanda (√)
pada kolom keterangan dengan rincian sebagaimana table 2

Tabel 3. Keterangan kolom pemilihan jawaban


Keterangan Nilai skor
Sangat tidak setuju 1
Tidak setuju 2
Ragu-ragu 3
Setuju 4
Sangat setuju 5

Untuk menganalisis presentase motivasi belajar siswa dengan menggunakan rumus :

jumlah skor total


%Motivasi Belajar Siswa = x 100%
jumlah total

Setelah diperoleh skor total masing-masing siswa, selanjutnya tingkat motivasi


belajar siswa dapat ditentukan dengan kriteria sebagai berikut:

Tabel 4. Kriteria Interpretasi Angket Motivasi Belajar Siswa


Penilaian Kriteria Interpretasi
0 % - 20 % Tidak tinggi
21 % - 40 % Kurang tinggi
41 % - 60 % Cukup tinggi
61 % - 80 % Tinggi
81 % - 100 % Sangat tinggi
Diadaptasi dari Riduwan. (2014)

HASIL PENELITIAN dan PEMBAHASAN


Berdasarkan hasil analasis jawaban siswa yang sudah ditulis pada lembar jawaban
dapat diketahui tingkat motivasi belajar tiap siswa pada pelajaran fisika. Angket disusun
sejumlah 25 pernyataan yang mewakili enam indikator motivasi belajar. Jumlah skor tiap
siswa dihitung dengan jumlah banyaknya siswa memilih jawaban pada kolom skor pada
angket yang diisi. Kemudian hasil yang diperoleh dalam (%) dihitung menggunakan total
skor yang didapat lalu dibagi total soal kemudian dikali seratus persen. Kriteria interpretasi
masing-masing siswa terlihat pada tabel berikut ini, diurut berdasarkan nomor absen siswa.

Tabel 5. Profil Motivasi Belajar Fisika Siswa


No. Absen Persentase Kriteria Interpretasi
1 97% Sangat tinggi
2 99% Sangat tinggi
3 84% Sangat tinggi

JPBIO, Vol. X, No. X, Bulan Tahun: XX - XX


4 70% Tinggi
5 94% Sangat tinggi
6 68% Tinggi
7 84% Sangat tinggi
8 75% Tinggi
9 92% Sangat tinggi
10 75% Tinggi
11 80% Tinggi
12 89% Sangat tinggi
13 95% Sangat tinggi
14 69% Tinggi
15 84% Sangat tinggi

Setelah diketahui kategori kriteria interpretasi masing-masing siswa kemudian


hasilnya akan dikelompokkan menurut tingkat kriteria motivasi belajar yang sama. Dari tabel
diatas dapat diketahui jumlah kriteria interpretasi motivasi belajar dalam satu kelas. Berikut
urutan kriteria motivasi belajar dari yang terendah sampai tertinggi. Bhawa tidak ada siswa
yang memperoleh kriteria “Tidak tinggi”, “Kurang Tinggi” dan “ Cukup Tinggi” dalam motivasi
belajar siswa. Ada 6 siswa memperoleh kriteria “Tinggi” dalam motivasi belajar siswa, dan 9
siswa memeperoleh kriteria “Sangat Tinggi” dalam motivasi belajar siswa.
Setelah dikelompokkan berdasarkan kriteria interpretasi motivasi belajar kemudian
data total tiap kriteria dapat ditunjukkan seperti pada garfik berikut:

91%

73%

0% 0% 0%

Sangat Tinggi Tinggi Cukup Tinggi Kurang Tinggi Tidak Tinggi


Gambar 2. Persentase Motivasi Belajar Siswa

Berdasarkan gambar 2 di atas, terlihat secara jelas bahwa tingkat motivasi belajar
siswa (dalam presentase) paling dominan atau tertinggi terdapat pada kategori “ Sangat
Tinggi ” yaitu sebesar 91%. Penggunaan media pembelajaran dapat membangkitkan
keinginan, minat dan motivasi siswa pada kegiatan belajar mengajar (Kusumawardani, t.t.).
oleh sebeb itu, dengan adanya rasa keinginan siswa pada kegiatan belajar mengajar dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa.

SIMPULAN
Berdasarakan pemaparan informasi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil
analisis dari angket menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang mempunyai motivasi belajar

JPBIO, Vol. X, No. X, Bulan Tahun: XX - XX


cukup tinggi, kurang tinggi dan tidak tinggi. Kemudian sebanyak 73% siswa mempunyai
motivasi belajar tinggi dan 91% siswa mempunyai motivasi belajar sangat tinggi.

UCAPAN TERIMA KASIH


Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Linda Triantika, S.Pd., M.Pd yang telah
berkontribusi dalam peningkatan analisis data

REFERENSI

Astuti, S. P. (2015). Pengaruh Kemampuan Awal dan Minat Belajar terhadap Prestasi
Belajar Fisika. Formatif: Jurnal Ilmiah Pendidikan MIPA, 5(1).
https://doi.org/10.30998/formatif.v5i1.167

Dr. Ujam Jaenudin, Drs., M.Si & Drs. H. Dadang Sahroni, M.Pd. (2021). PSIKOLOGI
PENDIDIKAN (1 ed.). Lagood’s Publishing
.
Kusumawardani, D. (t.t.). Pentingnya Peran Guru untuk Meningkatkan Minat dan Bakat
Siswa, Bagaimana Caranya? 4.

Mariyatul Kiftiah. (2013). Analisis Minat Belajar Santri Dalam Kelompok Ilmu Umum Di
Pondok Pesantren Al;Ansor Padangsidimpuan.

Prof. Dr. Nurhidayah, M.Pd., dkk. (2017). Psikologi Pendidikan. UM penerbit & percetakan.

Samudra, G. B., Suastra, I. W., & Suma, K. (2014). Permasalahan-Permasalahan yang


Dihadapi Siswa SMA di Kota Singaraja dalam Mempelajari Fisika. 4, 7.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan


Nasional,. (t.t.).

Anderson, L. W., dan Krathwohl, D. R. (2001). A Taxonomy for Learning, Teaching, and
Assesing; A Revision of Bloom’s Taxonomy of Education Objectives. Addison Wesley
Lonman Inc.

Bakar, R. (2014). The Effect Of Learning Motivation On Student’s Productive Competencies


in Vocational High School, West Sumatra. 4(6), 722–732

JPBIO, Vol. X, No. X, Bulan Tahun: XX - XX

You might also like