Professional Documents
Culture Documents
Implementasi Kebijakan
Implementasi Kebijakan
Implementasi Kebijakan
1)
Sekolah Tinggi Ilmu Soial dan Ilmu Politik Fajar Timur
2
Mata kuliah Implementasi Kebijakan Publik 3)Dosen Pembimbing :Elias Frederkus Kelen, S.Fil.,MH
4)
Mahasiswa : Gasper Oktovianus Prasso 5)Jurusan Ilmu Administrasi Negara
Abstract
1|I M P L E M E N T A S I K E B I J A K A N P U B L I K
SEKOLAH TINMGGI ILMU SOAIAL DAN ILMU POLITIK FAJAR TIMUR
Abtrak
2|I M P L E M E N T A SI KE B I J A KA N P U B L I K
SEKOLAH TINMGGI ILMU SOAIAL DAN ILMU POLITIK FAJAR TIMUR
1.1 Prolog terkait erat dengan kegiatan
Latar belakaang pembangunan kawasan, dan juga terkait
Masalah/Ringkasan Kebijakan) dengan keberadaan sumber daya alam,
sumber daya sosial- ekonomi, dan sumber
Kabupaten Belu merupakan daya manusia. Sumber daya alam dan
kawasan perbatasan antara sumber daya manusia di kabupaten Belu
Republik Indonesia dengan umumnya tampak belum dapat
Republik Demokratik Timor-Leste diunggulkan, sehingga keadaan ekonomi
(RDTL). Kabupaten ini memiliki 2 masyarakat umumnya berada pada
(dua) macam perbatasan utama kondisi yang belum memadai.
yaitu perbatasan antar negara dan Sejak diumumkannya hasil jajak
perbatasan antar kabupaten. pendapat masyarakat Timor Timur pada
Perbatasan antar negara memiliki tanggal 4 September 1999 disusul dengan
nilai strategis terkait dengan kemerdekaan RDTL tahun 2000, maka
kedaulatan negara Indonesia. posisi Kabupaten Belu menjadi sangat
Sebagai kawasan perbatasan, penting dan strategis karena menjadi
Kabupaten Belu secara geopolitik kawasan atau kawasan perbatasan negara.
menyandang predikat sebagai Kabupaten Belu saat ini telah mengalami
beranda depan negara di mata dua fase implementasi politis yang
internasional. Hal ini menyebabkan disebut sebagai fase tindakan darurat dan
pelaksanaan kegiatan percepatan fase tindakan peralihan. Sampai dengan
pembangunan semakin penting dan saat ini fase tersebut berlanjut dan
strategis. Komitmen Pemerintahan memasuki fase tindakan pengembangan.
Kabinet Indonesia Bersatu melalui Fase tindakan pengembangan menandai
Rencana Pembangunan Jangka upaya percepatan pembangunan melalui
Menengah Nasional (2009-2014) perencanaan penataan ruang kawasan
menjadikan kawasan perbatasan perbatasan pada tahun 2012. Hal ini
sebagai salah satu prioritas dimaksudkan agar upaya rehabilitasi
pembangunan. kawasan melalui pembangunan fisik
Perkembangan kawasan perbatasan dapat dilakukan pada ruang yang tepat
3|I M P L E M E N T A SI KE B I J A KA N P U B L I K
SEKOLAH TINMGGI ILMU SOAIAL DAN ILMU POLITIK FAJAR TIMUR
sesuai dengan potensi, kemampuan lahan, b. Satpur/Banpur yang terdiri dari 4
Yonif, 1 Tonkav dan 1 Denzipur
dan kebutuhannya, sehingga mampu
memberikan manfaat yang optimal bagi c. Satuan dari luar wilayah Kodam
kawasan tersebut. IX Udayana (misalnya satuan
Kostrad) yang tergabung dalam
2.1 Intisari Satgas
4|I M P L E M E N T A S I K E B I J A K A N P U B L I K
SEKOLAH TINMGGI ILMU SOAIAL DAN ILMU POLITIK FAJAR TIMUR
Kabupaten Belu merupakan salah satu kawasan-kawasan ini umumnya
kabupaten yang memiliki sifat dan memiliki sarana dan prasarana yang
dengan negara lain, dalam hal ini aspek tersebut harus lebih
kawasan yang relatif tertinggal dan non militer yang dilakukan oleh
5|I M P L E M E N T A SI KE B I J A KA N P U B L I K
SEKOLAH TINMGGI ILMU SOAIAL DAN ILMU POLITIK FAJAR TIMUR
negara) hanya menjadi domain dan 2.1.1 Prefektif
kewenangan mutlak pemerintah (Pusat)
saja. Saat ini pandangan tersebut sudah “ Land development is the process
tidak hanya bertumpu pada departemen resources. our world. This is a detail
bahwa salah satu instansi terkait yang pendekatan yang dapat dipergunakan,
dimaksud dalam uraian di atas adalah tergantung bentuk masalah dan tujuan
Salah satu upaya penulis untuk Namun demikian, peneliti dalam meneliti
mengkaji lebih jauh, mendalam dan kritis tata kelola dalam otonomi daerah ini
tupoksi pemerintah daerah dalam konteks karena melihat masalah yang cukup
otonomi daerah di kawasan perbatasan kompleks dan tujuan yang ingin dicapai
6|I M P L E M E N T A SI KE B I J A KA N P U B L I K
SEKOLAH TINMGGI ILMU SOAIAL DAN ILMU POLITIK FAJAR TIMUR
terkait dengan tujuan penelitian yaitu untuk dikumpulkan lebih banyak berupa kata
menganalisis dan mendeskripsikan bagaimana atau gambar daripada dalam wujud
tata kelola pembangunan kawasan perbatasan angka-angka.
antar negara Indonesia – Timor Leste. Selain
itu juga untuk menemukan konsep baru serta Pendekatan kualitatif yang
dimensi penting lainnya yang berperan dalam berakar dari data dan teori, berkaitan
tata kelola pembangunan kawasan perbatasan dengan pendekatan tersebut sehingga
antar negara Indonesia – Timor Leste. diartikan sebagai aturan dan kaidah untuk
menjelaskan proposisi atau perangkat
Melalui desain penelitian ini,
proposisi yang dapat diformulasikan
mengharuskan penulis melihat dan
secara deskriptif.
mendengar informan dan para nara
Penggunaan desain kualitatif
sumber berbicara yang sebenarnya
dilaksanakan sesuai dengan karakteristik
tentang keadaan dan dirinya sesuai
yang ada, yaitu peneliti yang terlibat
dengan perspektif masing-masing serta
secara langsung di lokasi penelitian,
mengamati perilaku nara sumber
mengamati dan berperan serta. Untuk
seadanya terhadap lingkungan sesuai
memperoleh informasi yang benar dan
dengan posisi dan peran masing- masing.
akurat terhadap masalah yang menjadi
Sedangkan dengan metode kualitatif
fokus penelitian, maka penulis/peneliti
diupayakan untuk memperoleh
menggunakan hipotesa kerja sebagai
kesimpulan yang mendalam tentang para
pedoman dan memberikan arah bagi
pelaku (subyek) baik kata-katanya,
kegiatan penelitian ini.Informan pada
tindakannya maupun suasananya.
penelitian ini yang berasal dari unsur
Berdasarkan desain penelitian tersebut
pemerintah ditentukan berdasarkan
kemudian dilakukan analisis dan
kriteria : kedudukan, tugas pokok, fungsi
pembahasan terhadap masalah penelitian.
dan kewenangannya. Sedangkan
Pemilihan desain kualitatif merupakan
informan dari masyarakat ditentukan
prosedur penelitian yang menghasilkan
berdasarkan kriteria : peranan,
data deskriptif berupa kata-kata tertulis
kedudukan dan ketokohannya dalam
atau lisan dan perilaku dari orang-orang
masyarakat. Selain itu penulis meluaskan
yang diamati. Penelitian kualitatif
pola informan berdasarkan teknik
bersifat deskriptif sehubungan data yang
snowball sampling. Secara rinci,
7|I M P L E M E N T A S I K E B I J A K A N P U B L I K
SEKOLAH TINMGGI ILMU SOAIAL DAN ILMU POLITIK FAJAR TIMUR
informan kegiatan penelitian ini terdiri penelitian dalam kegiatan
atas : penulisan disertasi ini adalah
1) Bupati Kabupaten Belu peneliti
2) Anggota DPRD Kabupaten Belu dari sendiri. Peneliti memiliki multi fungsi sebagai
Fraksi Demokrat alat, langsung melakukan pengamatan,
wawancara di lapangan dengan menggunakan
3) Kepala Badan Kesbangpol
Kabupaten Belu pedoman wawancara, melibatkan diri dalam
4) Kepala Bidang Sosial Budaya aktivitas bersama masyarakat setempat dengan
Bappeda Kabupaten Belu tujuan ikut melihat dan merasakan langsung
5) Sekretaris Badan Kesbangpol keadaannya sehingga data yang diperoleh
Kabupaten Belu
menjadi obyektif dan valid. Selanjutnya
6) Kepala Bidang Keamanan, peneliti melakukan pengelompokan atau
Ekonomi dan Sosial Budaya kategorisasi, menganalisis, menafsirkan dan
Badan Kesbangpol Kabupaten menginterpretasikan data serta melaporkan
Belu hasil penelitian. Dengan demikian semua
7) Kepala Bidang Penelitian Bapeda informasi dan data yang diperoleh dari hasil
Kabupaten Belu wawancara, pengamatan di lapangan serta
8) Kasubid Evaluasi dan Pelaporan dokumen-dokumen penting lainnya,
Bapeda Kabupaten Belu
seluruhnya hanya bersumber dari skenario
9) Sekretaris Dinas Kelautan dan yang disusun oleh peneliti sendiri.
Perikanan Kabupaten Belu
10) Kepala Bidang Bina Marga Dinas
Di masa yang akan datang
Pekerjaan Umum dan Perumahan
direncanakan akan dibentuk 1 Mabrigif
KabupatenBelu
dan 1 Brigade Infanteri sebagai bentukan
11) Kasdim 1605 / Belu
baru satuan pengamanan wilayah
12) Wakapolres Belu
perbatasan di NTT. Sedangkan
13) Ketua Organisasi Himpunan
berdasarkan Renstra TNI AD, ditegaskan
Keluarga Besar Asabe Eks Timor
Timur bahwa implementasi tugas TNI dalam
14) Sekretaris Organisasi Himpunan mengamankan perbatasan di Provinsi
Keluarga Besar Asabe Eks Timor
NTT yang berbatasan langsung dengan
Timur
RDTL pada dasarnya dengan
15) Sekretaris Forum Komunikasi
mengerahkan satuan-satuan yang ada di
Pemuda Ex Timor-Timur Kec.
Kodam IX Udayana. Berdasarkan
Kota Atambua Instrumen
8|I M P L E M E N T A S I K E B I J A K A N P U B L I K
SEKOLAH TINMGGI ILMU SOAIAL DAN ILMU POLITIK FAJAR TIMUR
kenyataan ini, Renstra tersebut di atas Pengolahan Bahan Keterangan. Mampu
telah mengamanatkan bahwa di masa mengolah intelijen dasar dihadapkan
yang akan datang sudah saatnya dibentuk dengan intelijen faktual/aktual menjadi
satuan khusus pengamanan perbatasan ramalan guna kepentingan intelijen taktis
yang memiliki kemampuan dan dan strategis, (2) Kemampuan Tempur,
pengetahuan khusus untuk yang meliputi : (a) Kemampuan
menanggulangi persoalan-persoalan yang melaksanakan pertahanan wilayah darat
ada di perbatasan, selain kemampuan untuk mencegah infiltrasi, menahan,
militer yang harus dikuasai oleh prajurit, melokalisir dan menggagalkan serbuan
juga harus memiliki pengetahuan tentang lawan, (b) Kemampuan
keimigrasian, penanganan pengungsi, menyelenggarakan pertahanan udara
penangkapan pelaku illegal logging, dalam rangka melindungi wilayah
perompakan dan penegakkan hukum di perbatasan dari kemungkinan ancaman
udara yurisdiksi nasional. serangan udara lawan secara terbatas, (c)
Lebih lanjut di dalam Renstra TNI AD Tahun Kemampuan melumpuhkan kekuatan
2005-2009, dikemukakan berbagai kelompok pencurian kekayaan alam di
kemampuan Satuan Pengamanan Wilayah daerah perbatasan, dan (3) Kemampuan
Perbatasan yang harus dilakukan. Berbagai
Pembinaan Wilayah, yang meliputi : (a)
kemampuan yang harus dilaksanakan tersebut
Terwujudnya kemampuan satuan
adalah sebagai berikut : (1) Kemampuan
pengamanan wilayah perbatasan,
Intelijen, yang meliputi : (a) Kegiatan
melaksanakan temu cepat dan lapor cepat
Penyelidikan. Satuan pengamanan wilayah
dalam rangka menghadapi perkembangan
perbatasan harus mampu
situasi di wilayah, (b) Terwujudnya
melaksanakan penyelidikan kemampuan komunikasi sosial dalam
dalam rangka deteksi dini di semua rangka meningkatkan kesadaran
tingkat Komando Pengamanan Wilayah masyarakat di wilayah perbatasan untuk
Perbatasan, (b) Kegiatan Pengamanan. berpartisipasi dalam penyelenggaraan
Satuan pengamanan wilayah harus pengamanan perbatasan, (c)
mampu melaksanakan pengamanan Terwujudnya kemampuan penguasaan
personel, materiil, berita, dokumen, wilayah dalam rangka perencanaan
kegiatan militer dan operasi baik bersifat penyelenggaraan pengamanan
taktis maupun strategis, (c) Kegiatan
9|I M P L E M E N T A SI KE B I J A KA N P U B L I K
SEKOLAH TINMGGI ILMU SOAIAL DAN ILMU POLITIK FAJAR TIMUR
perbatasan, (d) Terwujudnya kemampuan Kabupaten Rote seluas 3 hektar selama 20
penyelenggaraan bhakti TNI guna tahun, (c) Menyusul pemekaran sejumlah
10 | I M P L E M E N T A S I K E B I J A K A N P U B L I K
SEKOLAH TINMGGI ILMU SOAIAL DAN ILMU POLITIK FAJAR TIMUR
pembinaan pangkalan utama berikut penunjang di wilayah perbatasan seperti
pangkalanjajarannya, serta melaksanakan speedboat dan perahu karet.
dukungan dankoordinasikan guna Sedangkan Danlanud Eltari Kupang
menyelesaikan. Upaya pengamanan laut mengemukakan mengenai tupoksinya yang
dilakukan Lantamal VII secara internal strategis yaitu bahwa tugas lanud Eltari
Kupang adalah menyiapkan dan melaksanakan
dan eksternal. Secara internal
pembinaan dan pengoperasian seluruh satuan
diwujudkan dalam bentuk upaya
dalam jajarannya, pembinaan potensi
pengawasan dan pengamanan wilayah
dirgantara serta menyelenggarakan dukungan
perairan, perbatasan dan pulau terluar
operasi bagi satuan lain. Adapun fungsi Lanud
Indonesia yang diimplementasikan dalam
El Tari adalah menyelenggarakan pembinaan
bentuk gelar operasi, sementara eksternal dan penyiapan satuan dalam jajaran,
dalam bentuk kerjasama dengan negara mengumpulkan dan merekam data guna
tetangga guna mengatasi permasalahan dukungan operasi dan latihan, melaksanakan
yang menonjol pada kedua negara. Selain bekal dan pengadaan materiil bagi satuan kerja,
itu, Lantamal VII melakukan peningkatan menyelenggarakan pengadaan alutsista
101 | I M P L E M E N T A S I K E B I J A K A N P U B L I K
SEKOLAH TINMGGI ILMU SOAIAL DAN ILMU POLITIK FAJAR TIMUR
Angkut Personil masih terbatas, Ambulance, berawak
Sarana Ground Handling belum memadai,
belum terpenuhinya personil yang sesuai maupun tidak, untuk melakukan
skadron udara, terpenuhinya sarana dan oleh kekuatan Negara Asing akibat
peningkatan Operasi Udara lebih Intensif Flight Security Clearence (FSC) oleh pswt
di wilayah udara Provinsi Nusa Tenggara militer/ sipil asing akibat keterbatasan
antara lain : masuknya unsur- unsur kuat kabupaten pemekaran yang belum
Angkatan Udara Asing sewaktu-waktu di didukung oleh keberadaan Polres serta 39
wilayah NTT jika terjadi bencana alam kecamatan belum terdapat Polsek.
dengan alasan bantuan kemanusiaan tidak Adapun dukungan personil di Polda NTT
memperdulikan masalah perijinan, masuknya sebanyak 10.071 personil.
Pesawat intai bertehnologi tinggi baik
112 | I M P L E M E N T A S I K E B I J A K A N P U B L I K
SEKOLAH TINMGGI ILMU SOAIAL DAN ILMU POLITIK FAJAR TIMUR
2.1.2 Analisis/Pendapat Pribadi dan pelimpahan wewenang.
Melalui berbagai upaya dalam Struktur organisasi dengan fungsi dan tugas
melakukan pengamatan, pengkajian dan pokoknya lebih banyak berjalan secara otomatis
134 | I M P L E M E N T A S I K E B I J A K A N P U B L I K
SEKOLAH TINMGGI ILMU SOAIAL DAN ILMU POLITIK FAJAR TIMUR
Permendagri No 11 Tahun 2006 tentang Pemda tidak memiliki kewenangan dalam
Komunitas Intel Daerah pada klausul pengerahan pasukan atau penggunaan
“menimbang”, yang menjelaskan : (a) senjata.
bahwa dalam rangka penyelenggaraan
otonomi, daerah mempunyai kewajiban 4.1 Epilog
melindungi masyarakat, menjaga Implementasi kebijakan
persatuan, kesatuan dan kerukunan pembangunan bidang pertahanan dalam
nasional serta keutuhan Negara Kesatuan aspek lingkungan, menunjukkan masih
Republik Indonesia; (b) bahwa kepala lemahnya kondisi stabilitas kawasan
daerah dan wakil kepala daerah perbatasan yang disebabkan tidak
mempunyai kewajiban memelihara diserahkannya kewenangan bidang
ketenteraman dan ketertiban masyarakat; pertahanan dari pemerintah pusatkepada
(c) bahwa dalam rangka mengantisipasi pemerintah Kabupaten Belu yang
ancaman terhadap integritas nasional dan memiliki karakter khusus sebagai wilayah
tegaknya kedaulatan Negara Kesatuan yang terletak di kawasan perbatasan
Republik Indonesia, perlu dilaksanakan antar negara yang penuh dengan aneka
deteksi dini dan peringatan dini di daerah. permasalahan serta mengganggu
Berdasarkan uraian tersebut, dapat stabilitas wilayah. Penyelesaian
diketahui bahwa intelejen sebagai salah masalah di kawasan perbatasan
satu fungsi dari pembangunan bidang memerlukan penanganan sesegera
pertahanan dapat dilakukan oleh mungkin yang hanya dapat dituntaskan
Pemerintah Daerah. Hal ini menunjukkan apabila kewenangan bidang pertahanan
makna bahwa Daerah diindikasikan diserahkan kepada pemerintah daerah.
mampu memiliki kewenangan dalam Dalam implementasi kebijakan
pembangunan bidang pertahanan. pembangunan bidang pertahanan pada
Pembangunan bidang Pertahanan yang aspek hubungan antar organisasi,
dilakukan oleh Pemerintah Daerah ini menunjukkan adanya kerjasama yang
tidak sama dengan jenis pembangunan baik antara institusi TNI dengan
bidang pertahanan yang dilakukan oleh organisasi perangkat daerah dalam
Kementerian Pertahanan dan Tentara mendukung upaya pencapaian visi dan
Nasional Indonesia (TNI) mengingat misi pembangunan bidang pertahanan.
14 5 | I M P L E M E N T A S I K E B I J A K A N P U B L I K
SEKOLAH TINMGGI ILMU SOAIAL DAN ILMU POLITIK FAJAR TIMUR
Hal ini dapat diketahui dari banyaknya atas, dapat dikatakan bahwa model
organisasi perangkat daerah yang implementasi kebijakan yang
memiliki tugas untuk turut dikemukakan oleh Cheema dan
mengamankan kawasan perbatasan yang Rondinelli telah dilaksanakan oleh
sesungguhnya kewenangan tersebut pemerintah Kabupaten Belu. Namun
merupakan milik institusi TNI. model implementasi tersebut kurang
Lain halnya dengan tepat apabila diterapkan di kawasan
implementasi kebijakan pembangunan perbatasan sehubungan model
bidang pertahanan pada aspek sumber tersebut kurang memprioritaskan
daya (keuangan), menunjukkan kondisi aspek koordinasi. Peneliti
yang sangat memprihatinkan mengingat berpendapat bahwa model
pemerintah Kabupaten Belu tidak implementasi dari Cheema dan
memiliki kemampuan untuk membiayai Rondinelli dapat lebih optimal
kegiatan-kegiatan yang bernuansa diwujudkan apabila dilengkapi
pembangunan bidang pertahanan. dengan aspek koordinasi. Aspek
Hal yang perlu mendapatkan koordinasi ini menjadi penting
perhatian terdapat pada mengingat penyelenggaraan
implementasi kebijakan pemerintahan dapat berjalan secara
pembangunan bidang pertahanan baik dan optimal di Kabupaten Belu
dalam aspek karakteristik agen dikarenakan banyaknya lembaga
pelaksana yang menunjukkan masih atau institusi yang berkompeten
rendahnya kualitas sumber daya dalam mensukseskan pelaksanaan
aparat keamanan dan aparatur kebijakan pembangunan bidang
pemerintah baik dari sisi pertahanan. Selain itu, kinerja
pengetahuan, keterampilan maupun pemerintahan dapat dikatakan masih
tingkat strata pendidikan. Hal ini jauh dari pola manajerial
telah mengakibatkan lemahnya pemerintahan yang sangat
pertahanan Indonesia di Kabupaten mengedepankan aspek koordinasi
Belu sebagai kawasan perbatasan dan pelimpahan wewenang.
antar negara. 1. Saran Akademik
Berdasarkan penjelasan di Berdasarkan simpulan yang
15 6 | I M P L E M E N T A S I K E B I J A K A N P U B L I K
SEKOLAH TINMGGI ILMU SOAIAL DAN ILMU POLITIK FAJAR TIMUR
peneliti sampaikan, maka peneliti ekstensifikasi dan intensifikasi
menyampaikan saran akademik agar mampu membiayai
sebagai berikut : penyelenggaraan pemerintahan
a. Dalam aspek lingkungan, dengan optimal dalam rangka
pemerintah Kabupaten Belu melakukan pelayanan dan
hendaknya perlu mengkaji mensejahterakan masyarakat.
secara komprehensif aspek- d. Dalam aspek karakteristik agen
aspek sosial, ekonomi, politik, pelaksana, pemerintah Kabupaten
hukum, kelembagaan, budaya Belu hendaknya secara
maupun lingkungan yang dapat berkesinambungan melakukan
menguatkan pembangunan evaluasi kinerja terhadap aparat
bidang pertahanan dalam pemerintah agar mereka dapat
penyelenggaraan pemerintahan meningkatkan kualitas kemampuan
dan pelayanan publik. administratif, organisasional,
b. Dalam aspek hubungan antar teknologi, dan sumber daya
organisasi, pemerintah sehingga semakin baik dalam
Kabupaten Belu hendaknya menerapkan progran guna
mengembangkan kajian menghadapi berbagai tantangan
tentang fungsi koordinasi dalam penyelenggaraan pemerintahan
sehingga implementasi dan pelayanan kepada masyarakat.
kebijakan pembangunan e. Dari disertasi ini, peneliti
bidang pertahanan dapat lebih berpendapat bahwa faktor-faktor
optimal dalam mendukung yang dapat mendukung
penyelenggaraan proses implementasi kebijakan
pemerintahan serta pelayanan pembangunan bidang
kepada masyarakat umum. pertahanan di kawasan
c. Dalam aspek sumber daya, perbatasan meliputi 5 (lima)
pemerintah Kabupaten Belu faktor, yaitu : Kondisi
hendaknya aktif mengkaji Pertahanan, Koordinasi,
potensi sumber-sumber Kondisi
pembiayaan melalui Kewilayahan/Kawasan, Sumber
167 | I M P L E M E N T A S I K E B I J A K A N P U B L I K
SEKOLAH TINMGGI ILMU SOAIAL DAN ILMU POLITIK FAJAR TIMUR
Daya dan Hubungan Antar menyelesaikan masalah di
Lembaga. kawasan perbatasan guna
2. Saran Praktis terciptanya pembangunan bidang
a. Perlu adanya ranah pertahanan yang berkelanjutan.
implementasi kebijakan d. Pemerintah Kabupaten Belu
pembangunan bidang perlu melakukan upaya strategis
pertahanan yang mengarah guna menggali sumber
kepada pembaharuan pembiayaan secara intensifikasi
pemberian kewenangan yang dan ekstensifikasi dari dunia
ada di pemerintah pusat kepada usaha maupun masyarakat guna
pemerintah daerah melalui asas meningkatkan kualitas
desentralisasi dengan tujuan pembangunan bidang
untuk memudahkan pertahanan.
penyelesaian masalah yang
timbul apabila terjadi di
kawasan perbatasan.
b. Komitmen bersatunya
perkataan dan perbuatan serta
kemauan politik para elite
penentu kebijakan
pembangunan bidang
pertahanan perlu ditingkatkan
antara pemerintah pusat,
provinsi dan kabupaten untuk
mewujudkan stabilitas
pertahanan keamanan dalam
rangka melayani serta
melindungi masyarakat.
c. Satuan Organisasi Perangkat
Daerah hendaknya menjadi media
solusi dan integrasi dalam
178 | I M P L E M E N T A S I K E B I J A K A N P U B L I K
SEKOLAH TINMGGI ILMU SOAIAL DAN ILMU POLITIK FAJAR TIMUR
DAFTAR PUSTAKA
Garna, Yudhistira, 1999. Metode
Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian: Pendekatan
Nasional, 2000. Rencana Kualitatif. Bandung:
Pembangunan Jangka Primaco Akademika.
Menengah Nasional.
Grindle, Merilee S., 1980. Politic
and Policy Implementation in The
Trhird World,
, 2008. Buku Utama New Jersey : Princeton
Rencana Induk University Press.
Pengelolaan Kawasan
Perbatasan Negara 2009 Hogwood, Brian W & Lewis
– 2014. A.Gun. 1986. Policy Analisist for
The Real World.
Oxford: University Press.
20 | I M P L E M E N T A S I K E B I J A K A N P U B L I K
SEKOLAH TINMGGI ILMU SOAIAL DAN ILMU POLITIK FAJAR TIMUR
A. Franklin. 1986. Policy Governance Dalam
Implementation andBureaucracy, Rangka Otonomi
second edition, the Dorsey Press, Daerah, MandarMaju,
Chicago-Illionis. Bandung.
21 | I M P L E M E N T A S I K E B I J A K A N P U B L I K
SEKOLAH TINMGGI ILMU SOAIAL DAN ILMU POLITIK FAJAR TIMUR