Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 26

PROPOSAL

ROLE PLAY MANAJEMEN KEPERAWATAN


DISCHARGE PLANNING

Dosen Pembimbing :
Ahmad Vindo G. S.Kep., Ns., M.Kep
Disusun oleh :
1. Amrik Maya Juwita ( 202106003 )
2. Anggun Yuliana ( 202106005 )
3. Lativa Nuraini ( 202106029 )
4. Lina Malia Prihatiningsihtyas ( 202106032 )
5. Marika Septiana Pratiwi ( 202106036 )
6. Tatik Widyawati ( 202106050 )
7. Yoqi Putra Prasetya ( 202106061 )
8. Yulia Setiya Mlati ( 202106062 )

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Alhamdulillahirabbil’alamin, banyak nikmat yang Allah berikan sehingga segala puji
hanya layak untuk Allah SWT dan kalian semua serta alam atas segala berkat, rahmat, taufik,
serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
Manajemen Keperawatan dengan materi tentang “Discharge Planning”.
Dalam penyusunannya, penulis memaparkan hasil pembuatan proposal roleplay yang
dilakukan oleh Mahasiswa prodi Profesi Ners STIKES BHAKTI HUSADA MULIA
MADIUN. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pengajar
manajemen keperawatan dan seluruh mahasiswa prodi Profesi Ners yang telah memberikan
dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar, dari sanalah semua kesuksesan ini
berawal, semoga semua ini bias memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah
yang lebih baik lagi dalam pembuatan makalah ini.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan,
namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Madiun, 11 Mei 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN ............................................................................................................ i


KATA PENGANTAR ...................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ...................................................................................................... 1
1.2 Manfaat ................................................................................................................ 2
1.3 Tujuan .................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Discharge Planning ................................................................................ 3
2.2 Tujuan Discharge Planning .................................................................................. 3
2.3 Manfaat Discharge Planning ................................................................................ 3
2.4 Prinsip-prinsip Discharge Planning ..................................................................... 4
2.5 Jenis Discharge Planning ..................................................................................... 4
2.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Discharge Planning..................................... 5
2.7 Alur Discharge Planning ...................................................................................... 6
2.8 Persiapan Sebelum Kepulangan Pasien ................................................................ 7
2.9 Pada Hari Kepulangan Pasien ............................................................................... 7
2.10Keberhasilan Discharge Planning ........................................................................ 8
2.11Petunjuk teknis pengisian format Discharge Planning ........................................ 9

BAB III PROPOSAL


3.1 Proposal Role Play Discharge Planning .............................................................. 11

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 13
4.2 Saran .................................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 14


LAMPIRAN....................................................................................................................... 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Pelayanan keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yangmerupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan
berbentuk pelayanan biologi, psikologis, sosiologis dan spiritual yang komprehensif yang
ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat baik dalam keadaan sehat maupun
sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia (Rofi’i, M., 2011). Perawat
dituntut untuk memberikan pelayanan yang profesional dengan mengerahkan
kemampuan dan keterampilan terbaiknya untuk membantu proses kesembuhan klien.
Salah satu cara yang dapat dilakukan perawat dalam membatu klien untuk mengharapkan
kesembuhannya yaitu dengan mempersiapkan klien untuk menyusun discharge planning
(Swanberg, 2015).
Discharge planning merupakan suatu proses yang dinamis dan sistematis dari
penilaian, persiapan, serta koordinasi yang dilakukan untuk memberikan kemudahan
pengawasan pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial sebelum dan sesudah pulang.
Discharge planning merupakan proses yang dinamis agar tim kesehatan mendapatkan
kesempatan yang cukup untuk menyiapkan pasien melakukan keperawatan mandiri di
rumah. Discharge planning didapatkan dari proses interaksi ketika keperawatan
professional, pasien dan keluarga berkolaborasi untuk memberikan dan mengatur
kontinuitas keperawatan yang diperlukan oleh pasien saat perencanaan harus berpusat pada
masalah pasien yaitu pencegahan, terapeutik, rehabilitatif, serta keperawatan rutin yang
sebenarnya (Swanberg, 2015).
Discharge planning adalah suatu rencana pulang pada pasien yang ditulis di
lembar catatan perawat yang merupakan tujuan dari perencanaan perawatan pasien, yang
akhirnya bertujuan memberdayakan klien untuk membuat keputusan dan berupaya untuk
memaksimalkan potensi hidup secara mandiri, dan untuk memberdayakan pasien dengan
melalui dukungan dan sumber-sumber yang ada dalam keluarga atau masyarakat (Danim
S., 2013).
Discharge planning dilakukan oleh petugas kesehatan yang mempunyai tujuan untuk
mempercepat penyembuhan dan memperpendek lama perawatan di rumah sakit serta
mempersiapkan pasien beserta keluarga untuk dapat melakukan perawatan secara mandiri
di rumah (Firman, S. R., 2013).
1
1.2 MANFAAT
1.2.1 Bagi Pasien
1. Meningkatkan kemandirian pasien dalam melakukan keperawatan di
rumah.
2. Meningkatkan keperawatan yang berkelanjutan pada pasien.
3. Membantu pasien memiliki pengetahuan, keterampilan, dan sikap dalam
memperbaiki, serta mempertahankan status kesehatan pasien.
1.2.2 Bagi Mahasiswa
1. Terjadi pertukaran informasi antara mahasiswa dengan pasien sebagai
penerimaan pelayanan.
2. Mengevaluasi pengaruh intervensi yang terencana pada penyembuhan
pasien.
3. Membantu kemandirian pasien dalam kesiapan melakukan keperawatan di
rumah.

1.3 TUJUAN
1.3.1 Tujuan Umum
Setelah dilaksanakan praktik manajemen keperawatan diharapkan
ruang Wijaya Kusuma E mampu menerapkan Discharge Planning.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengkaji kebutuhan rencana pemulangan.
2. Mengidentifikasi masalah pasien.
3. Memprioritaskan masalah pasien yang utama.
4. Membuat perencanaan pasien pulang, yaitu mengajarkan pada pasien yang
harus dilakukan dan dihindari selama di rumah.
5. Melakukan evaluasi pada pasien selama diberikan penyuluhan.
6. Mendokumentasikan.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 DEFINISI
Discharge planning merupakan suatu proses yang dinamis dan sistematis dari
penilaian, persiapan, serta koordinasi yang dilakukan untuk memberikan kemudahan
pengawasan pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial sebelum dan sesudah pulang.
Discharge planning didapatkan dari proses interaksi ketika keperawatan professional,
pasien dan keluarga berkolaborasi untuk memberikan dan mengatur kontinuitas
keperawatan yang diperlukan oleh pasien saat perencanaan harus berpusat pada masalah
pasien yaitu pencegahan, terapeutik, rehabilitatif, serta keperawatan rutin yang sebenarnya
(Swanberg, 2015). Discharge Planning adalah proses mempersiapkan klien untuk
meninggalkan satu tingkat asuhan ke tingkat yang lain di dalam atau di luar institusi
layanan kesehatan saat ini (Kozier, 2011).

2.2 TUJUAN
Tujuan dilakukannya discharge planning adalah (Nursalam, 2015) :
a. Untuk mempersiapkan pasien dan keluarga secara fisik dan psikologis untuk di
transfer ke rumah atau ke suatu lingkungan yang dapat disetujui.
b. Menyediakan informasi tertulis dan verbal kepada pasien dan pelayanan kesehatan
untuk mempertemukan kebutuhan mereka dalam proses pemulangan.
c. Memfasilitasi proses perpindahan yang nyaman dengan memastikan semua fasilitas
pelayanan kesehatan yang diperlukan telah dipersiapkan untuk menerima pasien.
d. Mempromosikan tahap kemandirian yang tertinggi kepada pasien dan keluarga dengan
menyediakan serta memandirikan aktivitas perawatan diri.

2.3 MANFAAT
Perencanaan pulang mempunyai manfaat antara lain sebagai berikut (Nursalam,
2011).
1. Memberi kesempatan kepada pasien untuk mendapat penjaran selama di rumah
sakit sehingga bisa dimanfaatkan sewaktu di rumah.
2. Tindak lanjut yang sistematis yang digunakan untuk menjamin kontinuitas
keperawatan pasien.

3
3. Mengevaluasi pengaruh dari intervensi yang terencana pada penyembuhan pasien
dan mengidentifikasi kekambuhan atau kebutuhan keperawatan baru.
4. Membantu kemandirian pasien dalam kesiapan melakukan keperawatan rumah.

2.4 PRINSIP-PRINSIP
Prinsip-prinsip dilakukannya discharge planning adalah (Nursalam, 2015) :
1. Pasien merupakan fokus dalam perencanan pulang. Nilai keinginan dan kebutuhan
dari pasien perlu dikaji dan dievaluasi.
2. Kebutuhan dari pasien diidentifikasi. Kebutuhan ini dikaitkan dengan masalah yang
mungkin timbul pada saat pasien pulang nanti, sehingga kemungkinan masalah yang
timbul di rumah dapat segera diantisipasi.
3. Perencanaan pulang dilakukan secara kolaboratif. Perencanaan pulang merupakan
pelayanan multidisiplin dan setiap tim harus saling bekerja sama.
4. Perencanaan pulang disesuaikan dengan sumber daya dan fasilitas yang ada.
Tindakan atau rencana yang akan dilakukan setelah pulang disesuaikan dengan
pengetahuan dari tenaga yang tersedia atau fasilitas yang tersedia di masyarakat.
5. Perencanaan pulang dilakukan pada setiap sistem pelayanan kesehatan.

2.5 JENIS-JENIS
Discharge planning dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu Chesca, 1982
dalam Nursalam, 2015) :
1. Pulang sementara atau cuti (conditioning discharge). Keadaaan pulang ini dilakukan
apabila kondisi klien baik dan tidak terdapat komplikasi. Klien untuk sementara
dirawat di rumah namun harus ada pengawasan dari pihak rumah sakit atau
Puskesmas terdekat.
2. Pulang mutlak atau selamanya (absolute discharge). Cara ini merupakan akhir dari
hubungan klien dengan rumah sakit. Namun apabila klien perlu dirawat kembali,
maka prosedur perawatan dapat dilakukan kembali.
3. Pulang paksa (judicial discharge). Kondisi ini klien diperbolehkan pulang walaupun
kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk pulang, tetapi klien harus dipantau
dengan melakukan kerjasama dengan perawat puskesmas terdekat.

4
2.6 HAL-HAL YANG HARUS DIKETAHUI PASIEN SEBELUM PULANG
1. Instruksi tentang penyakit yang diderita, pengobatan yang harus dijalankan, serta
masalah-masalah atau komplikasi yang dapat terjadi.
2. Informasi tertulis tentang keperawatan yang harus dilakukan di rumah.
3. Pengaturan diet khusus dan bertahap yang harus dijalankan.
4. Jelaskan masalah yang mungkin timbul dan cara mengantisipasi.
5. Pendidikan kesehatan yang ditujukan kepada keluarga maupun pasien sendiri dapat
digunakan metode ceramah, demonstrasi, dan lain-lain.
6. Informasi tentang nomor telepon layanan keperawatan, medis, dan kunjungan rumah
apabila pasien memerlukan.

2.7 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


Faktor yang berasal dari perawat yang mempengaruhi keberhasilan dalam pemberian
pendidikan kesehatan adalah sikap, emosi, pengetahuan dan pengalaman masa lalu, yaitu
(Nursalam, 2012) :
1. Sikap yang baik yang dimiliki perawat akan mempengaruhi penyampaian
informasi kepada pasien, sehingga informasi akan lebih jelas untuk dapat
dimengerti pasien.
2. Pengendalian emosi yang dimiliki perawat merupakan faktor yang mempengaruhi
pelaksanaan pendidikan kesehatan. Pengendalian emosi yang baik akan
mengarahkan perawat untuk lebih bersikap sabar, hati-hati dan telaten. Dengan
demikian informasi yang disampaikan lebih mudah diterima pasien.
3. Pengetahuan adalah kunci keberhasilan dalam pendidikan kesehatan. Perawat
harus memiliki pengetahuan yang cukup untuk memberikan pendidikan kesehatan.
Pengetahuan yang baik juga akan mengarahkan perawat pada kegiatan
pembelajaran pasien. Pasien akan semakin banyak menerima informasi dan
informasi tersebut sesuai dengan kebutuhan pasien.
4. Pengalaman masa lalu perawat berpengaruh terhadap gaya perawat dalam
memberikan informasi sehingga informasi yang diberikan akan lebih terarah sesuai
dengan kebutuhan pasien. Perawat juga lebih dapat membaca situasi pasien
berdasarkan pengalaman yang mereka miliki.
Sedangkan faktor yang berasal dari pasien yang mempengaruhi keberhasilan
dalam pemberian pendidikan kesehatan:

5
1. Motivasi adalah faktor batin yang menimbulkan, mendasari dan mengarahkan pasien
untuk belajar. Bila motivasi pasien tinggi, maka pasien akan giat untuk mendapatkan
informasi tentang kondisinya serta tindakan yang perlu dilakukan untuk melanjutkan
pengobatan dan meningkatkan kesehatannya.
2. Sikap positif pasien terhadap diagnosa penyakit dan perawatan akan memudahkan
pasien untuk menerima informasi ketika dilakukan pendidikan kesehatan.
3. Emosi yang stabil memudahkan pasien menerima informasi, sedangkan perasaan
cemas akan mengurangi kemampuan untuk menerima informasi.
4. Kesehatan fisik pasien yang kurang baik akan menyebabkan penerimaan informasi
terganggu.
5. Tahap perkembangan berhubungan dengan usia. Semakin dewasa usia kemampuan
menerima informasi semakin baik dan didukung pula pengetahuan yang dimiliki
sebelumnya.
6. Kemampuan dalam belajar yang baik akan memudahkan pasien untuk menerima dan
memproses informasi yang diberikan ketika dilakukan pendidikan kesehatan.
Kemampuan belajar seringkali berhubungan dengan tingkat pendidikan yang dimiliki.
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang umumnya kemampuan belajarnya juga
semakin tinggi.

2.8 ALUR DISCHARGE PLANNING


Keterangan:
1. Tugas Keperawatan Primer
a. Membuat rencana discharge planning.
b. Membuat leaflet.
c. Memberikan konseling.
d. Memberikan pendidikan kesehatan.
e. Menyediakan format discharge planning.
f. Mendokumentasikan discharge planning.
2. Tugas Keperawatan Associate
Melaksanakan agenda discharge planning (pada saat keperawatan dan diakhiri ners).

6
2.9 PERSIAPAN SEBELUM HARI KEPULANGAN PASIEN
a. Anjurkan cara-cara untuk merubah pengaturan fisik di rumah sehingga kebutuhan
pasien dapat terpenuhi.
b. Berikan informasi tentang sumber-sumber pelayanan kesehatan di masyarakat kepada
pasien dan keluarga.
c. Lakukan pendidikan untuk pasien dan keluarga sesegera mungkin setelah pasien di
rawat di rumah sakit (contoh: tanda dan gejala, komplikasi, informasi tentang obat-
obatan yang diberikan, penggunaan perawatan medis dalam perawatan lanjutan, diet,
latihan, hal-hal yang harus dihindari sehubungan dengan penyakit atau oprasi yang
dijalani). Pasien mungkin dapat diberikan pamflet atau buku

2.10PADA HARI KEPULANGAN PASIEN


Biarkan pasien dan keluarga bertanya atau berdiskusi tentang berbagai isu berkaitan
dengan perawatan di rumah (sesuai pilihan).

7
1. Periksa order pulang dari dokter tentang resep, perubahan tindakan pengobatan, atau
alat-alat khusus yang diperlukan pesan harus ditulis sedini mungkin).
2. Tentukan apakah pasien atau keluarga telah mengatur transportasi untuk pulang ke
rumah.
3. Tawarkan bantuan ketika pasien berpakaian dan mempersiapkan seluruh barang-
barang pribadinya untuk dibawa pulang. Berikan privasi jika diperlukan.
4. Periksa seluruh kamar mandi dan lemari bila ada barang pasien yang masih tertinggal.
Carilah salinan daftar barang-barang berharga milik kpasien yang telah ditandatangani
dan minta satpam atau administrator yang tepat untuk mengembalikan barang-barang
berharga tersebut kepada pasien. Hitung semua barang-barang berharga yang ada.
5. Berikan pasien resep atau obat-obatan sesuai dengan pesan dokter. Periksa kembali
instruksi sebelumnya.
6. Hubungi kantor keuangan lembaga untuk menentukan apakah pasien masih perlu
membayar sisa tagian biaya. Atur pasien atau keluarga untuk pergi ke kantor tersebut.
7. Gunakan alat pengangkut barang untuk membawa barang-barang pasien.
8. berikan kursi roda untuk pasien yang tidak bisa berjalan sendiri. Pasien yang
meninggalkan rumah sakit dengan mobil ambulans akan dipindahkan dengan kereta
dorong ambulans.
9. Bantu pasien pindah ke kursi roda atau kereta dorong dengan mengunakan mekanika
tubuh dan teknik pemindahan yang benar. Iringi pasien masuk ke dalam lembaga
dimana sumber transaportasi merupakan hal yang diperhatikan.
10. Kunci kursi roda. Bantu pasien pindah ke mobil atau alat transportasi lain. Bantu
keluarga memindahkan barang-barang pribadi pasien ke dalam kendaraan tersebut.
11. Kembali ke unit dan beritahukan departemen penerimaan dan departemen lain yang
berwenang mengenai waktu kepulangan pasien.
12. Catat kepulangan pasien pada format ringkasan pulang. Pada beberapa institusi pasien
akan menerima salinan dari format tersebut.
13. Dokumentasikan status masalah kesehatan saat pasien pulang.

2.11 KEBERHASILAN DISCHARGE PLANNING


Sebuah discharge planning dikatakan baik apabila pasien telah dipersiapkan untuk
pulang, pasien telah mendapatkan penjelasan-penjelasan yang diperlukan, serta instruksi-
instruksi yang harus dilakukan, serta apabila pasien diantarkan pulang sampai ke mobil
atau alat transportasi lainnya. Kesuksesan tindakan discharge planning menjamin pasien
8
mampu melakukan tindakan perawatan lanjutan yang aman dan realistis setelah
meninggalkan rumah sakit.
Discharge planning yang berhasil adalah suatu proses yang terpusat terkoordinasi dan
terdiri dari berbagai disiplin ilmu yang memberi kepastian bahwa pasien mempunyai suatu
rencana untuk memperoleh perawatan yang berkelanjutan setelah meninggalkan rumah
sakit. Discharge planning membantu proses transisi pasien dari satu lingkungan ke
lingkungan yang lain. Proses tersebut dapat dilihat keberhasilannya dengan beberapa
indicator. Indikator hasil yang diperoleh harus ditujukan untuk keberhasilan discharge
planning pasien, yaitu:
a. Pasien dan keluarga memahami diagnosa, antisipasi tingkat fungsi, obatobatan dan
tindakan pengobatan untuk kepulangan, antisipasi keperawatan tingkat lanjut, dan
respon ynag diambil pada kondisi kedaruratan.
b. Pendidikan khusus diberikan kepada pasien dan keluarga untk memastikan perawatan
yang tepat setelah klien pulang.
c. Sistem pendukung di masyarakat dikoordinasikan agar memungkinkan pasien untuk
kembali ke rumahnya dan untuk membantu klien dan keluarga membuat koping
terhadap perubahan dalam status kesehatan pasien.
d. Melakukan relokasi pasien dan koordinasi sistem pendukung atau memindahkan
pasien ke tempat pelayanan kesehatan lain.

2.12 PETUNUJUK TEKNIS PENGISIAN FORMAT DISCHARGE PLANNING


Format Discharge Planning Terlampir (Lampiran 1)
1. No. Reg :
Diisi sesuai nomer register pasien.
2. Nama:
Diisi sesuai nama pasien.
3. Jenis kelamin:
Diisi laki laki/perempuan.
4. Tanggal MRS:
Sesuai pasien masuk RS
5. Diagnosis MRS:
Diisi oleh dokter berdasarkan pemeriksaan klinis.
6. Tanggal MRS:
Tanggal ditetapkannya pasien pulang oleh dokter.
9
7. Diagnosis KRS:
Diagnosis pasien berdasarkan pemeriksaan klinis setelah pasien diperbolehkan
pulang.
8. Dipulangkan dari RS Y dengan keadaan:
Diisi berdasar kondisi pasien pulang.
9. Tanggal/tempat kontrol:
Diisi sesuai tempat dan kontrol ketika pasien kontrol
10. Lanjutan keperawatan di rumah:
Diisi keperawatan lanjutan sesuai diagnosis sewaktu pulang (keperawatan luka, gift,
dan lain-lain).
11. Aturan diet:
Diisi berdasarkan anjuran dari ahli gizi.
12. Obat-obat yang diminum dan jumlahnya:
Diisi sesuai obat yang dibawa pulang aturannya, dosisnya, jumlahnya.
13. Aktivitas dan istirahat:
Diisi sesuai advis dokter tentang kegiatannya, dan istirahatnya di rumah.
14. Hal yang dibawa pulang (hasil laboratorium, foto, EKG):
Hasil dari pemeriksaan pasien yang diperbolehkan dibawa pulang.
15. Lain-lain:
Diisi hal di luar ketentuan di atas misal: obat obat yang di-stop/dihentikan.

10
BAB III
PROPOSAL
ROLE PLAY DISCHARGE PLANNING

3.1 PELAKSANAAN KEGIATAN :


Topik : Discharge planning perawatan pasien dengan diagnosa medis DHF
Hari/tanggal : Sabtu, 14 Mei 2022
Waktu : 08.00
Tempat : Ruang Wijaya Kusuma E
Pelaksana : Karu, Katim, Perawat Pelaksana
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien

3.2 PENGORGANISASIAN
Dokter : Anggun Yuliana
Kepala Ruangan : Tatik Widyawati
Ketua Tim : Lativa Nuraini
Perawat Pelaksana : Yulia Setiya M
Pasien : Lina Malia P
Keluarga Pasien : Marika Septiana P

3.3 METODE
1. Diskusi
2. Tanya jawab

3.4 MEDIA
1. Status klien
2. Format discharge planning (terlampir)
3. Leaflet (terlampir)
4. Obat-obatan, hasil laboratorium dan pemeriksaan penunjang

11
3.5 MEKANISME KEGIATAN
Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana
Persiapan 1. PP sudah siap dengan status pasien 10 menit Nurse PP
dan format discharge planning. station
2. Menyebutkan masalah pasien. KARU
3. Menyebutkan hal-hal yang perlu
diajarkan pada pasien dan keluarga.
4. KARU memeriksa kelengkapan
administrasi.
Pelaksanaan 1. PP menyampaikan pendidikan 30 menit Bed PP
kesehatan, melakukan demonstrasi pasien
dan redemonstrasi:
a. diet,
b. aktivitas dan istirahat,
c. minum obat teratur,
d. keperawatan diri.
2. PP menanyakan kembali pada
pasien tentang materi yang telah
disampaikan,
3. PP mengucapkan terima kasih.
4. Pendokumentasian.

3.6 EVALUASI
1. Struktur.
a. Persiapan dilakukan pada saat pasien masuk Ruang.
b. Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik.
c. Penyusunan proposal.
d. Menetapkan kasus.
2. Proses.
1.4 Kelancaran kegiatan.
1.5 Peran serta keperawatanyang bertugas.

2 Hasil.
2.1 Informasi yang disampaikan dapat diterima oleh pasien dan keluarga.

12
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Discharge Planning adalah suatu proses dimana mulainya pasien mendapatkan
pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan perawatan baik dalam proses
penyembuhan maupun dalam mempertahankan derajat kesehatannya sampai pasien
merasa siap untuk kembali ke lingkungannya. Tujuan Discharge Planning adalah untuk
mempersiapkan pasien dan keluarga secara fisik dan psikologis untuk di transfer ke
rumah atau ke suatu lingkungan yang dapat disetujui.
Manfaat Discharge Planning adalah Mengevaluasi pengaruh dari intervensi yang
terencana pada penyembuhan pasien dan mengidentifikasi kekambuhan atau kebutuhan
keperawatan baru. Prinsip-prinsip Discharge Planning adalah Pasien merupakan fokus
dalam perencanan pulang, Nilai keinginan dan kebutuhan dari pasien perlu dikaji dan dievaluasi,
Kebutuhan dari pasien diidentifikasi. Perencanaan pulang dilakukan secara kolaboratif.
Perencanaan pulang merupakan pelayanan multidisiplin dan setiap tim harus saling bekerja sama.
Discharge planning dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu: Pulang
sementara atau cuti (conditioning discharge), Pulang mutlak atau selamanya (absolute
discharge), Pulang paksa (judicial discharge). Faktor yang berasal dari perawat yang
mempengaruhi keberhasilan dalam pemberian pendidikan kesehatan adalah sikap, emosi,
pengetahuan dan pengalaman masa lalu

4.2 SARAN
Sebagai anggota tim kesehatan, perawat berkolaborasi dengan tim lain untuk
merencanakan, melakukan tindakan, berkoordinasi dan memfasilitasi total care dan juga
membantu pasien memperoleh tujuan utamanya dalam meningkatkan derajat
kesehatannya. Discharge Planning adalah suatu proses dimana mulainya pasien
mendapatkan pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan perawatan baik
dalam proses penyembuhan maupun dalam mempertahankan derajat kesehatannya
sampai pasien merasa siap untuk kembali ke lingkungannya. Jadi, sudah merupakan
usaha keras perawat demi kepentingan pasien.

13
DAFTAR PUSTAKA

Danim, S. 2013. Riset Keperawatan, Sejarah dan Metodologi. Jakarta: EGC.


Firman, S. R. 2013. Hubungan Peran Educator Perawat dalam Discharge Planning dengan
Tingkat Kepatuhan Pasien Rawat Inap untuk Kontrol di Rumah Sakit Paru.
Kozier E. 2011. Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, & Praktik. 6th ed. Jakarta:
EGC.
Nursalam. 2011. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional. 3th ed. Jakarta: Salemba Medika.
. 2012. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional. 3rd ed. Jakarta: Salemba Medika.
. 2015. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional. 5th ed. Jakarta: Salemba Medika.
Rofi'i, M. 2011 Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pelaksanaan Perencanaan
Pulang pada Perawat di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Jakarta: FIK UI.
Swanberg. 2015. Pengantar Kepemimpinan dan Manajemen Keperawtan untuk Keperawatan
Klinis. Jakarta: EGC.

14
Lampiran 1
FORMAT PERENCANAAN PULANG
DISCHARGE PLANNING No. Reg. :
Nama :
Jenis Kelamin :
Tanggal MRS Tanggal
: Bagian : KRS :
Bagian :
Dipulangkan dari RS Y dengan keadaan

obat jalan
ke RS lain
A. Kontrol:
a. Waktu:
b. Tempat:
B. Lanjutan keperawatan di rumah (luka operasi, pemasangan gift, pengobatan, dan
lain-lain)
C. Aturan diet/nutirisi:

D. Obat-Obat yang masih diminum dan jumlahnya:

E. Aktivitas dan istirahat:

Hal yang dibawa pulang (hasil laboratorium, foto, EKG, obat, lainnya):

Lain-lain:

Madiun , …………………….
Pasien/Keluarga Ners

( ) ( )

15
Lampiran 2
SURAT KONTROL

Nama Pasien
........................................................................................
Umur
........................................................................................
Alamat
........................................................................................
Diagnosis
........................................................................................
Tindakan
........................................................................................
Terapi
........................................................................................

Mohon Kontrol Kembali Ke Poli Klinik : .......................................


Pada Tanggal : .........................................
Madiun , …………………….
Dokter Penanggungjawab

( )

16
Lampiran 3
SKENARIO ROLE PLAY DISCHARGE PLANNING

Aktris atau pemeran :


Dokter : Anggun Yuliana
Kepala Ruangan : Tatik Widyawati
Ketua Tim : Lativa Nuraini
Perawat Pelaksana : Yulia Setiya M
Pasien : Lina Malia P
Keluarga Pasien : Marika Septiana P

(Di Ruang Perawat)


Perawat pelaksana, Kepala ruangan, Ketua tim sadang berdiskusi mengenai
discharge planning yang akan diberikan kepada pasien Ny. Lina dengan diagnosa DHF.
Perawat Pelaksana : “Selamat pagi Ns, saya Ns Yulia sebagai Perawat yang bertugas pada
pagi ini. Sebelumnya saya ingin menyerahkan formulir rencana
kepulangan pasien Ny. Lina di ruang WK. E. Dari hasil observasi,
keadaan pasien Ny. Lina sudah membaik. Dari hasil laboratorium
menunjukkan peningkatan trombosit dan hematokrit dan sudah normal.
Selain itu, kondisi fisik pasien bagus, sudah tidak demam lagi. Dari
segi asuhan keperawatan pasien sudah bisa pulang hari ini. Saya
berencana untuk memberikan discharge planning kepada pasien Ny.
Lina. Bagaimana pendapat Ns. Lativa ? Apakah Ns menyetujuinya?
Mungkin Ns bisa melihat format perencanaan pulang yang sudah saya
buat.”
Ketua Tim :“Apa yang difokuskan dari discharge planning ini Ns. Yulia ?”
Perawat Pelaksana : “Nanti akan diberikan penyuluhan mengenai pencegahan demam
berdarah, apa yang perlu diperhatikan saat pasien pulang nanti dan
dipersiapkan leaflet yang bisa dibawa pulang oleh pasien.”
Kepala Ruangan : “Baik kalo begitu nanti kita diskusikan lagi bersama dokter visite
hari ini.”

Dokter dan perawat pelaksana melakukan visit pagi hari di ruang WK. E, Bed
001, pada pasien Ny. Lina dengan diagnose DHF.

17
Perawat Pelaksana : “Selamat pagi, Bu. Bagaimana keadaan Ibu hari ini?”
Pasien : “Pagi. Sudah mendingan suster ,Saya sudah tidak demam lagi.”
Perawat Pelaksana : “Bagaimana tidurnya tadi malam Bu?”
Pasien : “Nyenyak suster”
Perawat Pelaksana : “Sepertinya kondisi Ibu sudah membaik, hari ini akan ada
kunjungan dari Dokter. Ibu akan dicek kondisi kesehatannya.”
Dokter : “Selamat pagi, Bu. Saya dengar dari suster yang merawat Ibu
bahwa kondisi Ibu sudah mulai membaik dan dari hasil laboratorium
juga sudah menunjukkan perkembangan yang baik, Bagaimana pola
makannya, Bu? Apakah pagi ini makanannya sudah di habiskan
Bu?”
Pasien : “Hari ini saya makan habis 1 porsi, dokter. Berbeda dengan
kemarin.
Dokter : “Sudah bagus pola makannya. Nanti lebih banyak minum air putih,
agar suhu badan ibu tetap normal dan untuk memperbaiki sistem
kekebalan tubuh ibu juga. Secara keseluruhan dari hasil pengamatan
saya, ibu sudah mengalami perkembangan kesehatan yang cukup
baik. Hanya saja perlu banyak istirahat dulu dalam beberapa hari.”
Perawat : “Baik ibu, sekarang bisa istirahat kembali. Sebelum saya
tinggalkan, apakah ibu ada pertanyaan?”
Pasien : “Tidak ada, suster.”
Perawat : “Baik kalau tidak ada, kami permisi bu.”

Di ruang perawat, dokter, kepala ruangan, ketua tim, perawat pelaksana


berdiskusi mengenai keadaan pasien Ny. Lina dan rencana pemberian terapi
selanjutnya.
Kepala Ruangan : “Dok, mengenai pasien Ny. Lina, apa sebaiknya bisa direncanakan
untuk pulang saja, dari hasil observasi yang dilakukan perawat, kondisi
pasien sudah membaik dan dari hasil laboratorium normal. Trombosit
dan hematokritnya juga sudah normal. Sebaiknya apa tidak direncanakan
pulang saja?”
Dokter : “Tadi juga saya sudah melihat hasil laboratoriumnya memang
menunjukkan peningkatan dan bisa dikatakan normal, tapi menurut saya

18
sebaiknya jangan dipulangkan dulu untuk lebih memastikan
keadaannya.”
Kepala Ruangan : “Begini Dok, dari sisi asuhan keperawatan pasien sudah bisa membaik,
intervensi keperawatan yang diberikan juga sudah tercapai, dan hanya
perlu untuk lebih banyak istirahat dan pemulihan saja di rumah. Dan
mengenai penanganan demam yang nantinya jika muncul lagi, kita sudah
merencanakan discharge planning. Discharge planning ini nantinya akan
diberikan edukasi kepada pasien mengenai yang perlu diperhatikan di
rumah nantinya.”
Ketua Tim : “Iya Dok, discharge planning ini nantinya akan diberikan oleh perawat-
perawat yang bertugas hari ini.”
Dokter : “Baik kalau begitu, saya harapkan nantinya discharge planning ini
nantinya benar-benar dilaksanakan kepada pasien dan pastikan jika
pasien juga sudah memahami apa yang harus dilakukan di rumah.”
Ketua Tim : “Iya nanti akan diberikan leaflet yang berisikan informasi penting bagi
kelurga pasien.”
Kepala Ruangan : “Iya Dok, jadi bagaimana bisa dipulangkan pasien Ny. Lina hari ini?”
Dokter : “Bisa. Pasien Ny. Lina bisa pulang hari ini, saya akan membuat surat
ijin pulangnya dan resep obat yang harus diberikan ke pasien.”
Kepala Ruangan : “Ns. Yulia, ini format discharge planning yang sudah saya setujui dan
bisa dilakukan pada pasien Ny. Lina. Bisa disiapkan untuk discharge
planning sekarang.”
Perawat Pelaksana : “Baik Ns, akan saya siapkan.”

Perawat Pelaksana Memanggil keluarga Ny. Lina


Perawat Pelaksana : “Selamat Pagi, bu.
Pasien : “Iya pagi juga suster.”
Perawat Pelaksana : “Tadi setelah dibicarakan dengan Dokter, Ny. Lina hari ini boleh
pulang, karena keadaan sudah membaik dan semua hasil pemeriksaan
juga menunjukkan peningkatan normal. Keluarga pasien bisa ikut
saya sebentar ke ruang perawat, karena ada beberapa penjelasan
terkait perencanaan pulang Ny. Lina hari ini.”
Keluarga Pasien : “Baik, suster.”

19
Keluarga pasien dan perawat pelaksana menuju keruang perawat
Ketua Tim : “Silahkan duduk dulu bu. Selamat pagi, bu. Keluarganya
Ny. Lina ?”
Keluarga pasien : “Iya, suster.”
Ketua Tim : “Begini, setelah dokter tadi melakukan pemeriksaan terhadap Ny.
Lina, dan dari hasil tindakan keperawatan, kondisi Ny. Lina sudah
membaik dan sudah bisa dilakukan perawatan dirumah.”
Keluarga Pasien : “Apa benar suster adik saya boleh pulang?”
Ketua Tim : “Iya. Pasien sudah bisa pulang hari ini, silahkan ibu menuju ke
apotek dulu menebus resep, kemudian ke ruang administrasi untuk
menyelesaikan registrasi pasien selama menjalani perawatan di RS,
kemudian bawa obat dan bukti penyelesaian administrasi ke ruang
perawat ya bu, dan untuk ruang administrasinya sudah tau kan bu ?
Keluarga Pasien : “Sudah suster”
Ketua Tim : “Baik kalau begitu, ini resepnya, dan nanti di admininistrasi cukup
menunjukkan KTP saja ya bu ”
Keluarga Pasien : “Baik suster. Saya permisi dulu”
Ketua Tim : “Ya bu, silahkan”
Keluarga pasien menuju ke apotek dan menuju ruang administrasi.

20 menit kemudian keuarga pasien Ny. Lina kembali ke Nurse Station


Keluarga Pasien : “Permisi suster”
Ketua Tim : “Ya bu, silahkan duduk dulu bu”
Keluarga Pasien : “Ini sus obatnya, dan ini bukti administrasinya”
Ketua Tim : “Baik bu saya cek dulu, jadi begini sebelum nanti Ny. Lina pulang
kami akan memberikan penyuluhan. Jadi penyuluhan ini penting
nantinya untuk menjalani selama pemulihan di rumah. Apa ibu
bersedia untuk diberikan penyuluhan ini?”
Keluarga Pasien : “Saya setuju suster, jadi saya nantinya tahu yang benar mengenai
perawatan keluarga saya dirumah.”
Ketua Tim : “Ini ada beberapa obat yang harus diminum selama dirumah,
obatnya ada 3 macam yaitu obat paracetamol (Acetaminophen) untuk
penurun panas diminum 3 x 1 maksudnya pagi, siang, sore (jika
pasien panas bisa diminum paracetamol ini, jika tidak yaa tidak usah
20
diminum). Obat vitamin B12 diminum 3 x 1. Obat Zinc sulfate
monohydrate untuk suplmen diminum 3 x 1 juga. Vitami B12 dan
obat Zinc sulfate harus habis yaa pak. Ada yang ditanyakan bu ?”
Keluarga Pasien : “Tidak suster. Insyalloh sudah jelas”
Ketua Tim : “Dan ini surat kontrol nya ya bu, jadi Ny. Lina nanti diharuskan
kontrol ke RS lagi untuk mengecek kondisi Ny. Lina, pada tanggal 21
Mei 2022 dan nanti pasien mendaftar terlebih dahulu ke tempat
pendaftaran untuk mengambil nomor antrian, surat kontrolnya di
serahkan dan nanti langsung menuju poli umum tidak perlu ke ruang
WK. E”
Keluarga Pasien : “Iya, Sus”
Ketua Tim : “Baiklah, nanti kalau ada yang ditanyakan bisa ditanyakan kepada
susternya ketika penyuluhan.”
Perawat Pelaksana : “Iya. saya minta waktunya sebentar sebelum pulang, untuk
memberikan penjelasan cara pemulihan kondisi Ny. Lina dirumah.
Ketua Tim : Baik, silahkan bu. boleh kembali ke ruang pasien.
Keluarga Pasien : “Baik, suster. Terima kasih, sus.”
Perawat Pelaksana : Sama-sama.

Perawat pelaksana memberikan Discharge Planning pada pasien dan keluarga


pasien
Perawat Pelaksana : “Selamat Pagi, bu.. Selamat Pagi. Benar dengan Ny. Lina
Pasien : “Iya benar, suster.”
Perawat Pelaksana : “Perkenakan saya Ns. Anggun hari ini kami dari perawat ruang mawar
yang bertugas pagi ini, akan memberikan penyuluhan mengenai yang
harus diperhatikan selama pemulihan dirumah. Sebelumnya ada yang
ingin ditanyakan dulu sebelum dimulai?”
Pasien dan Keluarga : “Tidak suster.”
Perawat Pelaksana : Nanti akan dijelaskan mengenai informasi-informasinya, kemudian
nanti akan ditanyakan kembali dan diakhiri dengan pemberian leaflet
yang bisa dibawa pulang. Nanti yang akan memberikan informasi adalah
teman perawat saya. Bagaimana bisa dimulai sekarang?”
Pasien dan Keluarga : “Bisa suster.”
Perawat Pelaksana : “Saya perawat Yulia akan memberikan sedikit informasi kepada Ibu
21
dan keluarga mengenai cara perawatan Ny. Lina dirumah nanti setelah
Ibu pulang dari rumah sakit. Mungkin sebelumnya sudah tahu mengenai
penyakit yang di alami?”
Pasien : “Saya menderita penyakit demam berdarah atau DHF karena gigitan
dari nyamuk, suster. Kurang lebih itu yang saya tahu.”
Perawat Pelaksana : “Ok, benar. Demam Berdarah Dengue adalah suatu penyakit menular
yang disebabkan oleh virus dengue. Cara Pencegahan utama DHF
dengan cara mengurangi vektor nyamuk demam berdarah. Beberapa hal
yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari
penyakit demam berdarah, diantaranya:
1. Melakukan kebiasaan baik, seperti makan-makanan bergizi, rutin
olahraga, dan istirahat yang cukup.
2. Perhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal dan melakukan 3M
(menguras, menutup, mengubur).
3. Fogging atau pengasapan
Sudahkah Ny. Lina dan keluarga melakukan salah satu atau mungkin
keseluruhan dari cara pencegahan yang saya sebutkan tadi?”
Pasien & Keluarga : “Belum, suster. Saya dan keluarga kurang memperhatikan lingkungan
sekitar rumah.”
Perawat Pelaksana : “Untuk itu kedepannya pencegahan yang saya paparkan tadi bisa di
terapkan.”
Perawat Pelaksana : “Selanjutnya saya akan menambahkan sedikit. Apakah tahu bagaimana
penanganan awal untuk mengatasi demam saat-saat awal terkena
DHF?”
Pasien : “Tidak tahu, suster.”
Perawat Pelaksana : “Nah, untuk penanganan awal saat demam bisa dilakukan dengan
cara melakukan kompres.
Perawat Pelaksana : “Ibu mungkin bisa menyebutkan apa saja perawatan yang dapat
dilakukan dirumah?”
Keluarga Pasien : “Istirahat yang cukup, banyak minum air putih, makan makanan yang
lunak dan tidak boleh asam atau pedas.”
Perawat Pelaksana : “Benar juga. Itu artinya Ny. Lina dan keluarga sudah mampu untuk
melakukan perawatan dirumah.”

22
Perawat Pelaksana : “Sebelum saya akhiri, apakah ada pertanyaan?”
Pasien : “Tidak ada suster.”
Perawat Pelaksana : “Baik, kalau tidak ada, saya minta keluarga Ny. Lina agar
menandatangani beberapa berkas ini dulu ya pak. Form ini berisi
persetujuan perencanaan pulang pasien.” (menyeraahkan formulir ke
keluarga pasien)
Keluarga Pasien : “Iya, Sus” (menandatangani berkas)
Perawat Pelaksana : “Baik sudah selesai, ini saya bagikan leaflet kepada Ny. Lina. Isinya
kurang lebih sama dengan apa yang saya jelaskan tadi, dan saya harap ini
bisa bermanfaat. Jangan lupa ya pak mbak nya di pantau minum obat nya
dan ingat untuk kontrol kesehatan 1 minggu lagi. Baik, sekian dari kami,
terima kasih atas kerjasamanya, semoga lekas sembuh. Selamat pagi.”
Pasien & Keluarga : “Yaa suster. Selamat pagi dan terimakasih suster.”
Perawat Pelaksana : Sama-sama bu.

23

You might also like