Professional Documents
Culture Documents
Prop. Discharge Planning
Prop. Discharge Planning
Dosen Pembimbing :
Ahmad Vindo G. S.Kep., Ns., M.Kep
Disusun oleh :
1. Amrik Maya Juwita ( 202106003 )
2. Anggun Yuliana ( 202106005 )
3. Lativa Nuraini ( 202106029 )
4. Lina Malia Prihatiningsihtyas ( 202106032 )
5. Marika Septiana Pratiwi ( 202106036 )
6. Tatik Widyawati ( 202106050 )
7. Yoqi Putra Prasetya ( 202106061 )
8. Yulia Setiya Mlati ( 202106062 )
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Discharge Planning ................................................................................ 3
2.2 Tujuan Discharge Planning .................................................................................. 3
2.3 Manfaat Discharge Planning ................................................................................ 3
2.4 Prinsip-prinsip Discharge Planning ..................................................................... 4
2.5 Jenis Discharge Planning ..................................................................................... 4
2.6 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Discharge Planning..................................... 5
2.7 Alur Discharge Planning ...................................................................................... 6
2.8 Persiapan Sebelum Kepulangan Pasien ................................................................ 7
2.9 Pada Hari Kepulangan Pasien ............................................................................... 7
2.10Keberhasilan Discharge Planning ........................................................................ 8
2.11Petunjuk teknis pengisian format Discharge Planning ........................................ 9
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 13
4.2 Saran .................................................................................................................... 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 TUJUAN
1.3.1 Tujuan Umum
Setelah dilaksanakan praktik manajemen keperawatan diharapkan
ruang Wijaya Kusuma E mampu menerapkan Discharge Planning.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengkaji kebutuhan rencana pemulangan.
2. Mengidentifikasi masalah pasien.
3. Memprioritaskan masalah pasien yang utama.
4. Membuat perencanaan pasien pulang, yaitu mengajarkan pada pasien yang
harus dilakukan dan dihindari selama di rumah.
5. Melakukan evaluasi pada pasien selama diberikan penyuluhan.
6. Mendokumentasikan.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 DEFINISI
Discharge planning merupakan suatu proses yang dinamis dan sistematis dari
penilaian, persiapan, serta koordinasi yang dilakukan untuk memberikan kemudahan
pengawasan pelayanan kesehatan dan pelayanan sosial sebelum dan sesudah pulang.
Discharge planning didapatkan dari proses interaksi ketika keperawatan professional,
pasien dan keluarga berkolaborasi untuk memberikan dan mengatur kontinuitas
keperawatan yang diperlukan oleh pasien saat perencanaan harus berpusat pada masalah
pasien yaitu pencegahan, terapeutik, rehabilitatif, serta keperawatan rutin yang sebenarnya
(Swanberg, 2015). Discharge Planning adalah proses mempersiapkan klien untuk
meninggalkan satu tingkat asuhan ke tingkat yang lain di dalam atau di luar institusi
layanan kesehatan saat ini (Kozier, 2011).
2.2 TUJUAN
Tujuan dilakukannya discharge planning adalah (Nursalam, 2015) :
a. Untuk mempersiapkan pasien dan keluarga secara fisik dan psikologis untuk di
transfer ke rumah atau ke suatu lingkungan yang dapat disetujui.
b. Menyediakan informasi tertulis dan verbal kepada pasien dan pelayanan kesehatan
untuk mempertemukan kebutuhan mereka dalam proses pemulangan.
c. Memfasilitasi proses perpindahan yang nyaman dengan memastikan semua fasilitas
pelayanan kesehatan yang diperlukan telah dipersiapkan untuk menerima pasien.
d. Mempromosikan tahap kemandirian yang tertinggi kepada pasien dan keluarga dengan
menyediakan serta memandirikan aktivitas perawatan diri.
2.3 MANFAAT
Perencanaan pulang mempunyai manfaat antara lain sebagai berikut (Nursalam,
2011).
1. Memberi kesempatan kepada pasien untuk mendapat penjaran selama di rumah
sakit sehingga bisa dimanfaatkan sewaktu di rumah.
2. Tindak lanjut yang sistematis yang digunakan untuk menjamin kontinuitas
keperawatan pasien.
3
3. Mengevaluasi pengaruh dari intervensi yang terencana pada penyembuhan pasien
dan mengidentifikasi kekambuhan atau kebutuhan keperawatan baru.
4. Membantu kemandirian pasien dalam kesiapan melakukan keperawatan rumah.
2.4 PRINSIP-PRINSIP
Prinsip-prinsip dilakukannya discharge planning adalah (Nursalam, 2015) :
1. Pasien merupakan fokus dalam perencanan pulang. Nilai keinginan dan kebutuhan
dari pasien perlu dikaji dan dievaluasi.
2. Kebutuhan dari pasien diidentifikasi. Kebutuhan ini dikaitkan dengan masalah yang
mungkin timbul pada saat pasien pulang nanti, sehingga kemungkinan masalah yang
timbul di rumah dapat segera diantisipasi.
3. Perencanaan pulang dilakukan secara kolaboratif. Perencanaan pulang merupakan
pelayanan multidisiplin dan setiap tim harus saling bekerja sama.
4. Perencanaan pulang disesuaikan dengan sumber daya dan fasilitas yang ada.
Tindakan atau rencana yang akan dilakukan setelah pulang disesuaikan dengan
pengetahuan dari tenaga yang tersedia atau fasilitas yang tersedia di masyarakat.
5. Perencanaan pulang dilakukan pada setiap sistem pelayanan kesehatan.
2.5 JENIS-JENIS
Discharge planning dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu Chesca, 1982
dalam Nursalam, 2015) :
1. Pulang sementara atau cuti (conditioning discharge). Keadaaan pulang ini dilakukan
apabila kondisi klien baik dan tidak terdapat komplikasi. Klien untuk sementara
dirawat di rumah namun harus ada pengawasan dari pihak rumah sakit atau
Puskesmas terdekat.
2. Pulang mutlak atau selamanya (absolute discharge). Cara ini merupakan akhir dari
hubungan klien dengan rumah sakit. Namun apabila klien perlu dirawat kembali,
maka prosedur perawatan dapat dilakukan kembali.
3. Pulang paksa (judicial discharge). Kondisi ini klien diperbolehkan pulang walaupun
kondisi kesehatan tidak memungkinkan untuk pulang, tetapi klien harus dipantau
dengan melakukan kerjasama dengan perawat puskesmas terdekat.
4
2.6 HAL-HAL YANG HARUS DIKETAHUI PASIEN SEBELUM PULANG
1. Instruksi tentang penyakit yang diderita, pengobatan yang harus dijalankan, serta
masalah-masalah atau komplikasi yang dapat terjadi.
2. Informasi tertulis tentang keperawatan yang harus dilakukan di rumah.
3. Pengaturan diet khusus dan bertahap yang harus dijalankan.
4. Jelaskan masalah yang mungkin timbul dan cara mengantisipasi.
5. Pendidikan kesehatan yang ditujukan kepada keluarga maupun pasien sendiri dapat
digunakan metode ceramah, demonstrasi, dan lain-lain.
6. Informasi tentang nomor telepon layanan keperawatan, medis, dan kunjungan rumah
apabila pasien memerlukan.
5
1. Motivasi adalah faktor batin yang menimbulkan, mendasari dan mengarahkan pasien
untuk belajar. Bila motivasi pasien tinggi, maka pasien akan giat untuk mendapatkan
informasi tentang kondisinya serta tindakan yang perlu dilakukan untuk melanjutkan
pengobatan dan meningkatkan kesehatannya.
2. Sikap positif pasien terhadap diagnosa penyakit dan perawatan akan memudahkan
pasien untuk menerima informasi ketika dilakukan pendidikan kesehatan.
3. Emosi yang stabil memudahkan pasien menerima informasi, sedangkan perasaan
cemas akan mengurangi kemampuan untuk menerima informasi.
4. Kesehatan fisik pasien yang kurang baik akan menyebabkan penerimaan informasi
terganggu.
5. Tahap perkembangan berhubungan dengan usia. Semakin dewasa usia kemampuan
menerima informasi semakin baik dan didukung pula pengetahuan yang dimiliki
sebelumnya.
6. Kemampuan dalam belajar yang baik akan memudahkan pasien untuk menerima dan
memproses informasi yang diberikan ketika dilakukan pendidikan kesehatan.
Kemampuan belajar seringkali berhubungan dengan tingkat pendidikan yang dimiliki.
Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang umumnya kemampuan belajarnya juga
semakin tinggi.
6
2.9 PERSIAPAN SEBELUM HARI KEPULANGAN PASIEN
a. Anjurkan cara-cara untuk merubah pengaturan fisik di rumah sehingga kebutuhan
pasien dapat terpenuhi.
b. Berikan informasi tentang sumber-sumber pelayanan kesehatan di masyarakat kepada
pasien dan keluarga.
c. Lakukan pendidikan untuk pasien dan keluarga sesegera mungkin setelah pasien di
rawat di rumah sakit (contoh: tanda dan gejala, komplikasi, informasi tentang obat-
obatan yang diberikan, penggunaan perawatan medis dalam perawatan lanjutan, diet,
latihan, hal-hal yang harus dihindari sehubungan dengan penyakit atau oprasi yang
dijalani). Pasien mungkin dapat diberikan pamflet atau buku
7
1. Periksa order pulang dari dokter tentang resep, perubahan tindakan pengobatan, atau
alat-alat khusus yang diperlukan pesan harus ditulis sedini mungkin).
2. Tentukan apakah pasien atau keluarga telah mengatur transportasi untuk pulang ke
rumah.
3. Tawarkan bantuan ketika pasien berpakaian dan mempersiapkan seluruh barang-
barang pribadinya untuk dibawa pulang. Berikan privasi jika diperlukan.
4. Periksa seluruh kamar mandi dan lemari bila ada barang pasien yang masih tertinggal.
Carilah salinan daftar barang-barang berharga milik kpasien yang telah ditandatangani
dan minta satpam atau administrator yang tepat untuk mengembalikan barang-barang
berharga tersebut kepada pasien. Hitung semua barang-barang berharga yang ada.
5. Berikan pasien resep atau obat-obatan sesuai dengan pesan dokter. Periksa kembali
instruksi sebelumnya.
6. Hubungi kantor keuangan lembaga untuk menentukan apakah pasien masih perlu
membayar sisa tagian biaya. Atur pasien atau keluarga untuk pergi ke kantor tersebut.
7. Gunakan alat pengangkut barang untuk membawa barang-barang pasien.
8. berikan kursi roda untuk pasien yang tidak bisa berjalan sendiri. Pasien yang
meninggalkan rumah sakit dengan mobil ambulans akan dipindahkan dengan kereta
dorong ambulans.
9. Bantu pasien pindah ke kursi roda atau kereta dorong dengan mengunakan mekanika
tubuh dan teknik pemindahan yang benar. Iringi pasien masuk ke dalam lembaga
dimana sumber transaportasi merupakan hal yang diperhatikan.
10. Kunci kursi roda. Bantu pasien pindah ke mobil atau alat transportasi lain. Bantu
keluarga memindahkan barang-barang pribadi pasien ke dalam kendaraan tersebut.
11. Kembali ke unit dan beritahukan departemen penerimaan dan departemen lain yang
berwenang mengenai waktu kepulangan pasien.
12. Catat kepulangan pasien pada format ringkasan pulang. Pada beberapa institusi pasien
akan menerima salinan dari format tersebut.
13. Dokumentasikan status masalah kesehatan saat pasien pulang.
10
BAB III
PROPOSAL
ROLE PLAY DISCHARGE PLANNING
3.2 PENGORGANISASIAN
Dokter : Anggun Yuliana
Kepala Ruangan : Tatik Widyawati
Ketua Tim : Lativa Nuraini
Perawat Pelaksana : Yulia Setiya M
Pasien : Lina Malia P
Keluarga Pasien : Marika Septiana P
3.3 METODE
1. Diskusi
2. Tanya jawab
3.4 MEDIA
1. Status klien
2. Format discharge planning (terlampir)
3. Leaflet (terlampir)
4. Obat-obatan, hasil laboratorium dan pemeriksaan penunjang
11
3.5 MEKANISME KEGIATAN
Tahap Kegiatan Waktu Tempat Pelaksana
Persiapan 1. PP sudah siap dengan status pasien 10 menit Nurse PP
dan format discharge planning. station
2. Menyebutkan masalah pasien. KARU
3. Menyebutkan hal-hal yang perlu
diajarkan pada pasien dan keluarga.
4. KARU memeriksa kelengkapan
administrasi.
Pelaksanaan 1. PP menyampaikan pendidikan 30 menit Bed PP
kesehatan, melakukan demonstrasi pasien
dan redemonstrasi:
a. diet,
b. aktivitas dan istirahat,
c. minum obat teratur,
d. keperawatan diri.
2. PP menanyakan kembali pada
pasien tentang materi yang telah
disampaikan,
3. PP mengucapkan terima kasih.
4. Pendokumentasian.
3.6 EVALUASI
1. Struktur.
a. Persiapan dilakukan pada saat pasien masuk Ruang.
b. Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik.
c. Penyusunan proposal.
d. Menetapkan kasus.
2. Proses.
1.4 Kelancaran kegiatan.
1.5 Peran serta keperawatanyang bertugas.
2 Hasil.
2.1 Informasi yang disampaikan dapat diterima oleh pasien dan keluarga.
12
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Discharge Planning adalah suatu proses dimana mulainya pasien mendapatkan
pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan perawatan baik dalam proses
penyembuhan maupun dalam mempertahankan derajat kesehatannya sampai pasien
merasa siap untuk kembali ke lingkungannya. Tujuan Discharge Planning adalah untuk
mempersiapkan pasien dan keluarga secara fisik dan psikologis untuk di transfer ke
rumah atau ke suatu lingkungan yang dapat disetujui.
Manfaat Discharge Planning adalah Mengevaluasi pengaruh dari intervensi yang
terencana pada penyembuhan pasien dan mengidentifikasi kekambuhan atau kebutuhan
keperawatan baru. Prinsip-prinsip Discharge Planning adalah Pasien merupakan fokus
dalam perencanan pulang, Nilai keinginan dan kebutuhan dari pasien perlu dikaji dan dievaluasi,
Kebutuhan dari pasien diidentifikasi. Perencanaan pulang dilakukan secara kolaboratif.
Perencanaan pulang merupakan pelayanan multidisiplin dan setiap tim harus saling bekerja sama.
Discharge planning dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu: Pulang
sementara atau cuti (conditioning discharge), Pulang mutlak atau selamanya (absolute
discharge), Pulang paksa (judicial discharge). Faktor yang berasal dari perawat yang
mempengaruhi keberhasilan dalam pemberian pendidikan kesehatan adalah sikap, emosi,
pengetahuan dan pengalaman masa lalu
4.2 SARAN
Sebagai anggota tim kesehatan, perawat berkolaborasi dengan tim lain untuk
merencanakan, melakukan tindakan, berkoordinasi dan memfasilitasi total care dan juga
membantu pasien memperoleh tujuan utamanya dalam meningkatkan derajat
kesehatannya. Discharge Planning adalah suatu proses dimana mulainya pasien
mendapatkan pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan perawatan baik
dalam proses penyembuhan maupun dalam mempertahankan derajat kesehatannya
sampai pasien merasa siap untuk kembali ke lingkungannya. Jadi, sudah merupakan
usaha keras perawat demi kepentingan pasien.
13
DAFTAR PUSTAKA
14
Lampiran 1
FORMAT PERENCANAAN PULANG
DISCHARGE PLANNING No. Reg. :
Nama :
Jenis Kelamin :
Tanggal MRS Tanggal
: Bagian : KRS :
Bagian :
Dipulangkan dari RS Y dengan keadaan
obat jalan
ke RS lain
A. Kontrol:
a. Waktu:
b. Tempat:
B. Lanjutan keperawatan di rumah (luka operasi, pemasangan gift, pengobatan, dan
lain-lain)
C. Aturan diet/nutirisi:
Hal yang dibawa pulang (hasil laboratorium, foto, EKG, obat, lainnya):
Lain-lain:
Madiun , …………………….
Pasien/Keluarga Ners
( ) ( )
15
Lampiran 2
SURAT KONTROL
Nama Pasien
........................................................................................
Umur
........................................................................................
Alamat
........................................................................................
Diagnosis
........................................................................................
Tindakan
........................................................................................
Terapi
........................................................................................
( )
16
Lampiran 3
SKENARIO ROLE PLAY DISCHARGE PLANNING
Dokter dan perawat pelaksana melakukan visit pagi hari di ruang WK. E, Bed
001, pada pasien Ny. Lina dengan diagnose DHF.
17
Perawat Pelaksana : “Selamat pagi, Bu. Bagaimana keadaan Ibu hari ini?”
Pasien : “Pagi. Sudah mendingan suster ,Saya sudah tidak demam lagi.”
Perawat Pelaksana : “Bagaimana tidurnya tadi malam Bu?”
Pasien : “Nyenyak suster”
Perawat Pelaksana : “Sepertinya kondisi Ibu sudah membaik, hari ini akan ada
kunjungan dari Dokter. Ibu akan dicek kondisi kesehatannya.”
Dokter : “Selamat pagi, Bu. Saya dengar dari suster yang merawat Ibu
bahwa kondisi Ibu sudah mulai membaik dan dari hasil laboratorium
juga sudah menunjukkan perkembangan yang baik, Bagaimana pola
makannya, Bu? Apakah pagi ini makanannya sudah di habiskan
Bu?”
Pasien : “Hari ini saya makan habis 1 porsi, dokter. Berbeda dengan
kemarin.
Dokter : “Sudah bagus pola makannya. Nanti lebih banyak minum air putih,
agar suhu badan ibu tetap normal dan untuk memperbaiki sistem
kekebalan tubuh ibu juga. Secara keseluruhan dari hasil pengamatan
saya, ibu sudah mengalami perkembangan kesehatan yang cukup
baik. Hanya saja perlu banyak istirahat dulu dalam beberapa hari.”
Perawat : “Baik ibu, sekarang bisa istirahat kembali. Sebelum saya
tinggalkan, apakah ibu ada pertanyaan?”
Pasien : “Tidak ada, suster.”
Perawat : “Baik kalau tidak ada, kami permisi bu.”
18
sebaiknya jangan dipulangkan dulu untuk lebih memastikan
keadaannya.”
Kepala Ruangan : “Begini Dok, dari sisi asuhan keperawatan pasien sudah bisa membaik,
intervensi keperawatan yang diberikan juga sudah tercapai, dan hanya
perlu untuk lebih banyak istirahat dan pemulihan saja di rumah. Dan
mengenai penanganan demam yang nantinya jika muncul lagi, kita sudah
merencanakan discharge planning. Discharge planning ini nantinya akan
diberikan edukasi kepada pasien mengenai yang perlu diperhatikan di
rumah nantinya.”
Ketua Tim : “Iya Dok, discharge planning ini nantinya akan diberikan oleh perawat-
perawat yang bertugas hari ini.”
Dokter : “Baik kalau begitu, saya harapkan nantinya discharge planning ini
nantinya benar-benar dilaksanakan kepada pasien dan pastikan jika
pasien juga sudah memahami apa yang harus dilakukan di rumah.”
Ketua Tim : “Iya nanti akan diberikan leaflet yang berisikan informasi penting bagi
kelurga pasien.”
Kepala Ruangan : “Iya Dok, jadi bagaimana bisa dipulangkan pasien Ny. Lina hari ini?”
Dokter : “Bisa. Pasien Ny. Lina bisa pulang hari ini, saya akan membuat surat
ijin pulangnya dan resep obat yang harus diberikan ke pasien.”
Kepala Ruangan : “Ns. Yulia, ini format discharge planning yang sudah saya setujui dan
bisa dilakukan pada pasien Ny. Lina. Bisa disiapkan untuk discharge
planning sekarang.”
Perawat Pelaksana : “Baik Ns, akan saya siapkan.”
19
Keluarga pasien dan perawat pelaksana menuju keruang perawat
Ketua Tim : “Silahkan duduk dulu bu. Selamat pagi, bu. Keluarganya
Ny. Lina ?”
Keluarga pasien : “Iya, suster.”
Ketua Tim : “Begini, setelah dokter tadi melakukan pemeriksaan terhadap Ny.
Lina, dan dari hasil tindakan keperawatan, kondisi Ny. Lina sudah
membaik dan sudah bisa dilakukan perawatan dirumah.”
Keluarga Pasien : “Apa benar suster adik saya boleh pulang?”
Ketua Tim : “Iya. Pasien sudah bisa pulang hari ini, silahkan ibu menuju ke
apotek dulu menebus resep, kemudian ke ruang administrasi untuk
menyelesaikan registrasi pasien selama menjalani perawatan di RS,
kemudian bawa obat dan bukti penyelesaian administrasi ke ruang
perawat ya bu, dan untuk ruang administrasinya sudah tau kan bu ?
Keluarga Pasien : “Sudah suster”
Ketua Tim : “Baik kalau begitu, ini resepnya, dan nanti di admininistrasi cukup
menunjukkan KTP saja ya bu ”
Keluarga Pasien : “Baik suster. Saya permisi dulu”
Ketua Tim : “Ya bu, silahkan”
Keluarga pasien menuju ke apotek dan menuju ruang administrasi.
22
Perawat Pelaksana : “Sebelum saya akhiri, apakah ada pertanyaan?”
Pasien : “Tidak ada suster.”
Perawat Pelaksana : “Baik, kalau tidak ada, saya minta keluarga Ny. Lina agar
menandatangani beberapa berkas ini dulu ya pak. Form ini berisi
persetujuan perencanaan pulang pasien.” (menyeraahkan formulir ke
keluarga pasien)
Keluarga Pasien : “Iya, Sus” (menandatangani berkas)
Perawat Pelaksana : “Baik sudah selesai, ini saya bagikan leaflet kepada Ny. Lina. Isinya
kurang lebih sama dengan apa yang saya jelaskan tadi, dan saya harap ini
bisa bermanfaat. Jangan lupa ya pak mbak nya di pantau minum obat nya
dan ingat untuk kontrol kesehatan 1 minggu lagi. Baik, sekian dari kami,
terima kasih atas kerjasamanya, semoga lekas sembuh. Selamat pagi.”
Pasien & Keluarga : “Yaa suster. Selamat pagi dan terimakasih suster.”
Perawat Pelaksana : Sama-sama bu.
23