Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 28

PROPOSAL

ROLE PLAY MANAJEMEN KEPERAWATAN


SUPERVISI PRAKTIK

Dosen Pembimbing :
Ahmad Vindo G. S.Kep., Ns., M.Kep
Disusun Oleh :

1. Amrik Maya Juwita (202106003)


2. Anggun Yuliana (202106005)
3. Lativa Nuraini (202106029)
4. Lina Malia Prihatiningsihtyas (202106032)
5. Marika Septiana Pratiwi (202106034)
6. Tatik Widyawati (202106050)
7. Yoqi Putra Prasetya (202106061)
8. Yulia Setiya Mlati (202106062)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN
2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Alhamdulillahirabbil’alamin, banyak nikmat yang Allah berikan sehingga segala puji hanya
layak untuk Allah SWT dan kalian semua serta alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta
hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Manajemen
Keperawatan dengan materi tentang “Supervisi”.
Dalam penyusunannya, penulis memaparkan hasil pembuatan proposal roleplay yang
dilakukan oleh Mahasiswa Profesi Ners STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN. Penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen pengajar manajemen keperawatan
dan seluruh mahasiswa profesi ners yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang
begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bias memberikan
sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi dalam pembuatan makalah ini.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan,
namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Madiun, 11 Mei 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN ....................................................................................................... i


KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Tujuan ....................................................................................................... 2
1.3 Manfaat ...................................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN TEORI


2.1 Definisi Supervisi ...................................................................................... 3
2.2 Tujuan Supervisi ........................................................................................ 3
2.3 Manfaat Supervisi ...................................................................................... 3
2.4 Prinsip-Prinsip Supervisi ............................................................................ 4
2.5 Pelaksana Supervisi .................................................................................... 5
2.6 Perorganisasian Peran ................................................................................. 5
2.7 Alur Supervisi ............................................................................................. 6
2.8 Peran Supervisor Dan Fungsi Supervisi Keperawatan ................................. 6
2.9 Langkah-Langkah Supervisi ........................................................................ 7
2.10 Teknik Supervisi ....................................................................................... 7

BAB III PROPOSAL


3.1 Proposal Role Play Supervisi ....................................................................... 9

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ............................................................................................... 12
4.2 Saran ......................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 13


LAMPIRAN ............................................................................................................. 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Globalisasi telah memberi dampak positif bagi setiap profesi kesehatan untuk selalu
berupaya meningkatkan kinerja profesionalnya dalam berkontribusi diberbagai kebutuhan
pelayanan kesehatan. Hal ini sejalan dengan makin meningkatnya tuntutan masyarakat akan
kualitas pelayanan kesehatan. Dalam memberikan asuhan keperawatan secara profesional
didukung dengan adanya sumber daya manusia yang bermutu, standart pelayanan, termasuk
pelayanan yang berkualitas, disamping fasilitas yang sesuai harapan masyarakat. Agar
pelayanan keperawatan sesuai dengan harapan konsumen dan memenuhi standard yang berlaku
maka perlu dilakukan pengawasan atau supervisi terhadap pelaksanaan asuhan keperawatan.
Pengawasan merupakan hak yang penting dilakukan untuk memastikan pelayanan dan
asuhan keperawatan berjalan sesuai standar mutu yang ditetapkan. Pelayanan tidak diartikan
sebagai pemeriksaan dan mencari kesalahan, tetapi lebih pada pengawasan partisipatif yaitu
perawat yang mengawasi pelaksanaan kegiatan memberikan penghargaan pada pencapaian atau
keberhasilan dan memberi jalan keluar pada hal-hal yang belum terpenuhi. Dengan demikian
pengawasan mengandung makna pembinaan (Setiadi, 2016).
Supervisi keperawatan adalah suatu proses pemberian sumber-sumber yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan tugas dalam rangka mencapai tujuan. Supervisi merupakan salah satu
bentuk kegiatan dari manajemen dan merupakan cara yang tepat untuk menjaga mutu
pelayanan keperawatan.
Supervisi adalah teknik pelayanan yang tujuan utamanya adalah mempelajari dan
memperbaiki secara bersama-sama. Kunci sukses supervisi yaitu 3 F, yaitu Fair, Feedback, dan
Follow Up (H. Burton, dalam Pier AS, 1997 : 20). Supervisi merupakan ujung tombak
tercapainya tujuan pelayanan kesehatan di rumah sakit.

1
1.2 MANFAAT
1. Bagi perawat
a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat yang disupervisi dan
meningkatkan hubungan dan suasana kerja yang lebih harmonis antara supervisor dan
perawat yang disupervisi.
b. Meningkatkan kemampuan perawat primer dan perawat associate dalam menerapkan
asuhan keperawatan dan mengurangi adanya kesalahan yang dilakukan perawat.
2. Bagi pasien
Pasien mendapat pelayanan keperawatan yang berkualitas dan sesuai dengan tuntutan
pasien.
3. Bagi Rumah Sakit
Meningkatkan pelayanan keperawatan kepada klien secara komprehensif.
4. Bagi mahasiswa
Membantu menyusun pedoman atau petunjuk tentang pelaksanaan tindakan keperawatan
sehingga tercipta pelayanan keperawatan professional

1.3 TUJUAN
1.3.1 Tujuan Umum
Mampu mengaplikasikan peran seorang kepala ruangan sebagai supervisor
dalam lingkup tanggung jawabnya, terutama dalam melakukan supervisi terhadap
Perawat Primer dan perawat assosiate dalam melakukan tindakan keperawatan.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mampu menyusun, melaksanakan atau menetapkan tujuan supervisi.
b. Mampu menilai kinerja perawat dalam melaksanakan tindakan keperawatan.
c. Mampu membimbing dan memberikan masukan terhadap staf.
d. Mampu memberikan follow-up terhadap hasil supervisi terhadap staf
e. Mampu melaksanakan dokumentasi hasil supervisi.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 DEFINISI SUPERVISI


Supervisi adalah suatu teknik pelayanan yang tujuan utamanya adalah mempelajari dan
memperbaiki secara bersama-sama (Huber, 2000). Supervisi keperawatan adalah suatu proses
pemberian sumber-sumber yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dalam rangka mencapai
tujuan.
Supervisi keperawatan adalah kegiatan pengawasan dan pembinaan yang dilakukan secara
berkesinambungan oleh supervisor mencakup masalah pelayanan keperawatan, masalah
ketenagaan dan peralatan agar pasien mendapat pelayanan yang bermutu setiap saat.

2.2 TUJUAN SUPERVISI


Tujuan pokok dari supervisi ialah menjamin pelaksanaan berbagai kegiatan yang telah
direncanakan secara benar dan tepat, dalam arti lebih efektif dan efesien, sehingga tujuan yang
telah ditetapkan organisasi dapat dicapai dengan memuaskan.

2.3 MANFAAT SUPERVISI


Manfaat yang dimaksud apabila ditinjau dari sudut manajemen dapat dibedakan atas dua
macam.
1. Meningkatkan efektivitas kerja
Peningkatan efektivitas kerja ini erat hubungannya dengan makin meningkatnya pengetahuan dan
keterampilan “bawahan”, serta makin terbinanya hubungan dan suasana kerja yang lebih
harmonis antara “atasan” dengan “bawahan”.
2. Meningkatkan efisiensi kerja
Peningkatan efisiensi kerja ini erat hubungannya dengan makin berkurangnya kesalahan yang
dilakukan oleh “bawahan”, sehingga pemakaian sumber daya (tenaga, dana, dan sarana) yang sia-
sia akan dapat dicegah.
Supervisi mempunyai tiga kegunaan.
1. Meningkatkan kemampuan supervisor dalam memberikan layanan kepada para pelaksana
kegiatan (perawat). Kemantapan kemampuan akan dialami apabila supervisor sering
melakukan supervisi.
2. Meningkatkan kemampuan para pelaksana kegiatan.

3
3. Hasil supervisi berguna untuk menyusun pedoman atau petunjuk pelaksanaan layanan
profesional kepada pelaksana kegiatan. Proses memberikan layanan, format-format yang
digunakan, catatan dan laporan supervisi, serta interaksi melalui hubungan kemanusiaan
antara supervisor dan yang disupervisi merupakan informasi yang bermanfaat untuk
menyusun patokan-patokan supervisi berdasarkan pengalaman lapangan.
Dengan demikian, supervisi berguna untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap para pelaksana kegiatan agar program itu dapat dilaksanakan dengan baik sesuai
dengan yang telah direncanakan.
Supervisi akan mencapai tingkat kegunaan yang tinggi apabila kegiatannya dilakukan
melalui tiga prinsip hubungan kemanusiaan, yaitu pengakuan dan penghargaan, objektivitas,
serta kesejawatan. Hubungan kemanusiaan mengisyaratkan bahwa supervisi dilakukan secara
wajar, terbuka, dan partisipatif. Pengakuan dan penghargaan berkaitan dengan sikap supervisor
untuk mengakui potensi dan penampilan pihak yang disupervisi dan menghargai bahwa pihak
yang disupervisi dapat dan harus mengembangkan diri.
Objektivitas berkaitan dengan informasi dan permasalahan yang telah ditemukan yang
diperlakukan oleh supervisor sebagaimana adanya, sedangkan upaya pemecahan permasalahan
dilakukan secara rasional. Kesejawatan memberi corak bahwa kegiatan pelayanan
dilangsungkan dalam suasana akrab dan kekerabatan. Hubungan kemanusian mendasari
pelayanan profesional. Titik berat hubungan kemanusiaan ialah sikap dan ekspresi yang
menunjukkan pengakuan, pujian, dan penghargaan, bukan sebaliknya yaitu mencerminkan
pengabaian, penentangan, dan makian terhadap aktivitas yang dilakukan oleh pihak yang
disupervisi.

2.4 PRINSIP-PRINSIP SUPERVISI


1. Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi.
2. Supervisi memerlukan pengetahuan dasar manajemen, keterampilan hubungan antarmanusia
dan kemampuan menerapkan prinsip manajemen dan kepemimpinan.
3. Fungsi supervisi diuraikan dengan jelas, terorganisir dan dinyatakan melalui petunjuk,
peraturan, uraian tugas, dan standar.
4. Supervisi merupakan proses kerja sama yang demokratis antara supervisor dan perawat
pelaksana.
5. Supervisi merupakan visi, misi, falsafah, tujuan, dan rencana yang spesifik.
6. Supervisi menciptakan lingkungan yang kondusif, komunikasi efektif, kreativitas, dan
motivasi.
4
7. Supervisi mempunyai tujuan yang berhasil dan berdaya guna dalam pelayanan keperawatan
yang memberi kepuasan klien, perawat, dan manajer.

2.5 PELAKSANA SUPERVISI


1. Kepala Ruangan :
a. Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan pada klien di
ruangperawatan

b. Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan pelayanan kesehatan di
rumah sakit.

c. Mengawasi perawat assosiate dalam melaksanakan praktek keperawatan diruang


perawatan.
2. Pengawas perawatan :
Bertanggung jawab dalam mensupervisi pelayanan pada kepala ruangan yang ada di
instalasinya.
3. Kepala seksi perawatan :
Mengawasi instalasi dalam melaksanakan tugas secara langsung dan seluruh perawat secara
tidak langsung (Nursalam, 2015).

2.6 PENGORGANISASIAN PERAN


1. Peran Kepala Ruangan :
a. Sebagai konsultan dan pengendali mutu perawat primer.
b. Orientasi dan merencanakan karyawan baru.
c. Menyusun jadwal dinas dan memberi penugasan pada perawat asisten.
d. Evaluasi kerja.
e. Merencanakan / menyelenggarakan pengembangan staf
f. Membuat 1- 2 pasien untuk model agar dapat mengenal hambatan yang terjadi.
2. Peran Perawat Primer :
a. Menerima klien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif
b. Membuat tujuan dan rencana keperawatan
c. Melaksanakan rencana yang telah dibuat
d. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang diberikan oleh disiplin
lain maupun perawat lain.
e. Mengadakan kunjungan rumah bila perlu
5
3. Peran Perawat Associate :
Peran Perawat Assosiate adalah melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana
yang telah disusun oleh Perawat Primer.

2.7 ALUR SUPERVISI

2.8 PERAN SUPERVISOR DAN FUNGSI SUPERVISI KEPERAWATAN


Peran dan fungsi supervisor dalam supervisi adalah mempertahankan keseimbangan
pelayanan keperawatan dan manajemen sumber daya yang tersedia.
1. Manajemen pelayanan keperawatan.
Tanggung jawab supervisor adalah :
a. Menetapkan dan mempertahankan standard praktek keperawatan.
b. Menilai kualitas asuhan keperawatan dan pelayanan yang diberikan.
c. Mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur pelayanan keperawatan,
kerjasama dengan tenaga kesehatan lain yang terkait.

6
2. Manajemen Anggaran

Manajemen keperawatan berperan aktif dalam membantu perencanaan, dan pengembangan.


Supervisor berperan dalam :
a. Membantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan dengan dana tahunan yang tersedia,
mengembangkan tujuan unit yang dapat dicapai sesuai tujuan RS.
b. Membantu mendapatkan informasi statistik untuk perencanaan anggaran keperawatan.
c. Memberi justifikasi proyeksi anggaran unit yang dikelola.
Supervisi yang berhasil guna dan berdaya guna tidak dapat terjadi begitu saja, tetapi
memerlukan praktek dan evaluasi penampilan agar dapat dijalankan dengan tepat. Kegegalan
supervisi dapat menimbulkan kesenjangan dalam pelayanan keperawatan (Nursalam, 2015).

2.9 LANGKAH-LANGKAH SUPERVISI


1. Pra supervisi
a. Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi.
b. Supervisor menetapkan tujuan
2. Pelaksanaan Supervisi
a. Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan alat ukur atau instrumen yang telah
disiapkan.

b. Supervisor mendapat beberapa hal yang memerlukan pembinaan.

c. Supervisor memanggil PP dan PA untuk mengadakan pembinaan dan klarifikasi


permasalahan.

d. Pelaksanaan supervise dengan inspeksi, wawancara, dan memvalidasi data sekunder

1) Supervisor mengklarifikasi permasalahan yang ada.


2) Supervisor melakukan tanya jawab dengan perawat.
3. Pasca Supervisi
a. Supervisor memberikan penilaian supervisi (F-Fair)
b. Supervisor memberikan Feedback dan klarifikasi
c. Supervisor memberikan reinforcement dan Follow up perbaikan

2.10 TEKNIK SUPERVISI


1. Proses supervisi keperawatan terdiri dari 3 elemen kelompok, yaitu :
a. Mengacu pada standar asuhan keperawatan.
7
b. Fakta pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pembanding untuk
menetapkan pencapaian.

c. Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan kualitas asuhan.


2. Area Supervisi.
a. Pengetahuan dan pengertian tentang cara penggunaan obat pada klien.
b. Ketrampilan dalam penggunaan obat yang dilakukan pada klien disesuaikan dengan
standar prosedur operasional.
c. Sikap penghargaan terhadap pekerjaan misalnya kejujuran, empati
3. Cara Supervisi
Supervisi dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu:
a. Langsung.
Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang berlangsung, dimana
supervisor dapat terlibat dalam kegiatan, feed back dan perbaikan.
Adapun prosesnya adalah:
1) Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu tindakan keperawatan didampingi
oleh supervisor.
2) Selama proses, supervisor dapat memberi dukungan, reinforcement dan petunjuk.
3) Setelah selesai, supervisor dan perawat pelaksana melakukan diskusi yang bertujuan
untuk menguatkan yang telah sesuai dan memperbaiki yang masih kurang.
Reinforcement pada aek yang positif sangat penting dilakukan oleh supervisor.
b. Supervisi secara tidak langsung :
Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan. Supervisor tidak melihat
langsung apa yang terjadi dilapangan sehingga mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan
balik dapat diberikan secara tertulis (Nursalam, 2015).

8
BAB III
PROPOSAL
ROLE PLAY SUPERVISI

3.1 PELAKSANAAN KEGIATAN :


Topik : Supervisi pasien Post Op Apendiks yang kondisinya lemah dan terdapat luka
jahitan pada perut kanan bagian bawah
Hari/tanggal : Rabu, 18 Mei 2022
Waktu : 08.00
Tempat : Ruang Wijaya Kusuma E
Pelaksana : Karu, Katim, Perawat Pelaksana
Sasaran : Pasien

3.2 PENGORGANISASIA
KARU : Amrrik
Katim : Yoqi
PA : Tatik
Pasien : Anggun

3.3 METODE
1. Observasi
2. Diskusi dan tanya jawab

3.4 MEDIA
1. Status klien
2. SOP rawat luka
Terlampir (Lampiran 1)
3. Format penilaian supervisi
Terlampir (Lampiran 2)

9
3.5 MEKANISME KEGIATAN
Tahap Kegiatan Tempat Waktu Pelaksana
Pra 1. Kepala ruangan memanggil dan Nurse 5 menit Karu,
Supervisi memberitahu Perawat Primer dan Perawat Station Perawat
asosiate tentang rencana kegiatan Supervisi Primer,
yang akan di supervisi Perawat
2. Kepala ruangan menjelaskan kepada asosiate
Perawat asosiate tujuan supervise.
3. Kepala ruangan menyiapkan instrument
penilaian yang akan digunakan.
4. Kepala Ruangan memberi kesempatan
kepada Perawat asosiate membaca
instrument penilaian dan klarifikasi
terhadap instrument yang akan digunakan
Pelaksanaan 1. Perawat associate mempersiapkan dan Nurse 10 menit Karu,
supervisi menyebutkan langkah-langkah sebelum station Perawat
dilakukan tindakan pemberian suntikan Primer,
insulin Perawat
2. Karu menilai pelaksanaan tindakan asosiate
pemberian suntikan insulin.berdasarkan
format supervise.
Pasca 1. Perawat Primer menginformasikan hasil Nurse 5 menit Karu,
supervisi penilaian. station Perawat
2. Karu memberikan feedback. Primer,
3. Perawat asosiate memberikan klarifikasi. Perawat
4. Karu memberikan reinforcement dan follow asosiate
up perbaikan.
5. Karu mendokumentasikan hasil supervisi.

10
3.5 EVALUASI
1. Struktur :
a. Menentukan penanggung jawab supervisi keperawatan
b. Menyusun konsep supervisi keperawatan.
c. Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik.
d. Menentukan materi supervisi.
e. Persiapan alat dan pasien
2. Proses :
a. Melaksanakan supervisi keperawatan oleh kepala ruangan dan Perawat Primer kepada
perawat asosiate
b. Perawat asosiate melaksanakan tugas sesuai dengan diskripsi tugas masing-masing
c. Mendokumentasikan hasil pelaksanaan supervisi keperawatan
d. Perawat Primer mengisi lembar penilaian sesuai petunjuk teknis
3. Hasil
a. Supervisor mampu melaksanakan supervisi secara optimal.
b. Supervisi dilaksanakan sesuai dengan rencana.
c. Supervisior mengevaluasi hasil supervisi.
d. Supervisior memberikan reward/feed back pada perawat pelaksana.

11
BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
Supervisi keperawatan adalah suatu proses pemberian sumber-sumber yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan tugas dalam rangka mencapai tujuan. Tujuan pokok dari supervisi ialah
menjamin pelaksanaan berbagai kegiatan yang telah direncanakan secara benar dan tepat.
Manfaat supervisi adalah meningkatkan efektifitas dan efesiensi kerja.
Prinsip supervisi adalah Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi, Supervisi
memerlukan pengetahuan dasar manajemen, keterampilan hubungan antarmanusia dan kemampuan
menerapkan prinsip manajemen dan kepemimpinan. Pelaksana supervisi diantaranya : Kepala Ruangan,
Pengawas perawatan, dan Kepala seksi perawatan.
Peran dan fungsi supervisor dalam supervisi adalah mempertahankan keseimbangan
pelayanan keperawatan dan manajemen sumber daya yang tersedia. Langkah-langkah supervisi
ada tiga yaitu pra supervisi, pelaksanaan supervisi, pasca supervisi.

4.2 SARAN
Sebagai tim kesehatan mahasiswa ataupun tenaga kesehatan mampu menerapkan
supervisi dalam manajemen keperawatan ketika bekerja di rumah sakit atupun sedang
menjalani praktik klinik. Serta mampu memahami manfaat, tujuan, maupun prinsip supervisi
dalam manajemen keperawatan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. 2000. Pengantar Administrasi Kesehatan, edisi ke 3. Jakarta: Bina Rupa Aksara, hlm
287–321.

Huber, D. L. Leadership and Nursing Care Management. 3rd ed. Philadelphia: Saunders Elsevier.

Nursalam. 2002. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional.


Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. 2007. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Edisi
2. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. 2011. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Edisi
3. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam. 2015. Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional


Edisi 5. Jakarta :Salemba Medika.

Marquis, B.L. dan C.J. Huston .1998. Management Decision Making for Nurses, 124. Case Studies.
Edisi 3. Philadelphia: JB. Lippincott.

Setiadi. 2016. Manajemen dan Kepemimpinan dalam Keperawatan ( Teori dan Aplikasi Praktik
bagi Mahasiswa dan Perawat Klinis). Yogyakarta : Indomedia Pustaka.

Suarli, S & Bachtiar. 2009. Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan Praktik. Jakarta :
Erlangga.

13
Lampiran 1
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
RAWAT LUKA JAHITAN
SC atau Seksio sesarea merupakan tindakan operatif untuk
melakukan pembedahan area abdomen dengan tujuan untuk
melahirkan bayi dan plasenta. Akibat dari tindakan ini akan
meninggalkan bekas luka operasi yang membutuhkan penanganan
1. Pengertian
khusus. SOP perawatan luka post SC tidak benar dilakukan maka
akan berakibat buruk terhadap penyembuhan luka. Biasanya luka
akan menjadi infeksi dan proses
penyembuhannya pun memerlukan waktu yang lebih lama.
Standar operasional Prosedur dalam melakukan perawatan luka
setelah menjalani operasi seksio Sesarea. SOP Perawatan Luka Post
SC setiap instansi Kesehatan memiliki ciri khas yang berbeda,

2. SOP Perawatan namun pada umumnya memiliki prinsip yang sama. Prinsip dalam

Luka Post SC SOP Perawatan Luka post SC diantaranya yaitu mencegah


terjadinya
Infeksi pada luka Post SC . tanda
Setiap Rumah sakit memiliki SOP perawatan luka post SC tersendiri
dan dilakukan pertama kali setelah 3 hari Post SC, namun pada
umumnya SOP perawatan Luka Post
SC dirumah sakit mengikuti Langkah – langkah Sebagai berikut :
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk melakukan
SOP perawatan Luka Post SC, Alat dan bahan yang diperlukan
3. Langkah-Langkah diantaranya adalah
Perawatan Luka - Set Steril yang terdiri atas pembungkus, kapas atau
Post SC kasa untuk membersihkan luka, com tempat untuk
larutan, arutan antiseptic, 2 pasang pinset, kasa untuk
menutup luka.
- Extra balutan dan zaif
- Gunting
- Kantong tahan air untuk tempat balutan lama
- Plester atau alat pengaman balutan

14
- Selimut mandi jika perlu untuk menutup pasien
- Alcohol untuk mengeluarkan bekas plester.
2. Menjelaskan tentang tindakan yang akan dilakukan mengenai
SOP perawatan luka Post SC kepada pasien. Pastikan pasien
mengetahui tindakan yang akan dilakukan
3. Menjaga Privasi dan tutup jendela / pintu kamar
4. Membantu pasien untuk mendapatkan posisi yang nyaman
5. Menempatkan tempat sampah pada tempat yang dapat
dijangkau. Dapat dipasang pada sisi tempat tidur
6. Mencuci tangan dengan menggunakan teknik 7 langkah
7. Menggunakan handscoon
8. Mengangkat plester atau pembalut
9. Jika menggunakan Plester angkat dengan cara menarik dari kulit
dengan hati – hati kearah luka gunakan alcohol untuk
melepaskan jika perlu.
10. Mengeluarkan balutan atau surgipad dengan tangan jika balutan
kering atau menggunakan sarung tangan jika balutan lembab.
Angkat balutan menjauhi pasien
11. Menempatkan balutan yang kotor dalam kantong plastic
12. Membuka peralatan atau set steril
13. Menempatkan Pembungkus Steril disamping luka.
14. Mengangkat Balutan paling dalam dengan pinset dan perhatikan
jangan sampai mengeluarkan drain atau mengenai luka insisi.
Jika gas dililitkan pada drain gunakan 2 pasang pinset, satu
untuk memegang drain
15. Mencatat jenis drainnya bila ada, banyaknya jahitan dan keadaan
luka
16. Membuang Kantong plastic untuk menghindari dari kontaminasi
ujung pinset dimasukkan dalam kantong kertas, sesudah
memasang balutan pinset dijauhkan dan daerah steril
17. Membersihkan luka menggunakan pinset jaringan atau arteri
dan kapas dilembabkan dengan antiseptic, lalu letakkan pinset
ujungnya lebih rendah dari pada pegangannya

15
18. Menggunakan satu kapas satu kali mengoles, bersihkan dari
insisi kearah drain :
 Bersihkan dari atas kebawah dari pada insisi dan dari tengah
keluar
 Jika ada drain bersihkan sesudah insisi
 Untuk luka yang tidak teratur seperti decubitus ulcer,
bersihkan dari tengah luka kearah luar, gunakan pergerakan
melingkar
19. Mengulangi Pembersihan sampai semua drainage terangkat
20. Mengolesi zalf ratakan zalf ( bioplasenton ) diatas luka dan
gunakan alat steril
21. Menggunakan satu balutan dengan plester atau pembalut
22. Mengamankan balutan dengan plester atau pembalut
23. Merapikan pasien kembali
24. Mengangkat peralatan dan kantong plastik yang mengangkat
peralatan dan kantong plastic yang berisi balutan kotor.
Bersihkan alat dan buang sampah dengan baik
25. Melepas handscoon
26. Mencuci tangan dengan teknik 7 langkah
27. Mendokumentasikan tindakan SOP perawatan Luka Post SC
yang sudah dilakukan laporkan adanya perubahan pada luka atau
drainage kepada perawat yang bertanggung jawab. Catat
Penggantian balutan, kaji keadaan luka dan respon pasien.

16
Lampiran 2
FORMAT SUPERVISI
Topik : Supervisi pasien Post Op Apendiks yang kondisinya lemah dan terdapatluka
jahitan pada perut kanan bagian bawah
Hari/tanggal : Rabu, 18 Mei 2022
Waktu : 08.00
Tempat : Ruang Wijaya Kusuma E
Supervisor : Kepala Ruangan dan Perawat Primer

PENCAPAIAN PENILAIAN
NO ASPEKYANG DINILAI
YA TIDAK K BK
1. Alat dipersiapkan *
2. Alat didekatkan pada pasien
3. Cuci tangan dilakukan *
4. Salam terapeutik disampaikan
5. Tindakan dan tujuan yang akan dilakukan
dijelaskan pada pasien
6. Rasa nyeri yang mungkin timbul dijelaskan
pada pasien
7. Cara untuk menurunkan rasa nyeri saat
penggantian balutan dijelaskan
8. Privacy pasien dijaga
9. Balutan dibuka dengan kapas alkohol dengan
Benar
10. Balutan kotor dimasukan ke dalam bengkok
11. Sarung tangan steril dipakai dengan benar *
12. Daerah sekitar luka dibersihkan menggunakan
kapas alkohol dengan benar
13. Luka dibersihkan dengan tetap
mempertahankan tehnik steril *
14. Luka diberi obatdengan benar
15. Luka ditutup dengan kassa steril secara benar *

17
16. Kassa difiksasi menggunakan plester / balutan
dengan benar
17. Pasien diatur pada posisi yang nyaman
18. Evaluasi terhadap respon pasien dilakukan
dengan benar
19. Alat-alat dibereskan dengan rapi
20. Cuci tangan dilakukan dengan benar
21. Terminasi dilakukan dengan baik
22. Dokumentasi dilakukan dengan benar

Keterangan :
( * ) merupakan critical point yang harus dilakukan

Nilai : Jumlah Kompeten X 100% = ................. %


22

Rekomendasi :
1. Kompeten .......................................%
2. Belum Kompeten ............................. %

Madiun, ......................................................
Kepala Ruangan Ketua Tim

( ) ( )

18
Lampiran 3
LAPORAN SUPERVISI
Tanggal :
Topik : Perawatan Luka
Supervisor : Kepala Ruangan dan Ketua Tim
Masalah Konsep Solusi Follow Up

Madiun, ......................................................
Kepala Ruangan Ketua Tim

( ) ( )

19
Lampiran 4
ROLE PLAY SUPERVISI KEPERAWATAN

Aktris/Pemeran Role Play :


KARU : Amrik
Katim : Yoqi
PA : Tatik
Pasien : Anggun

Di Ruang WK E RSUD dr. Soedono Madiun terdapat seorang pasien Post Op Apendiks
yang kondisinya lemah dan terdapat luka jahitan pada perut kanan bagian bawah, luas jahitan 7 cm. Pada hari
yang sama Kepala Ruangan akan melakukan supervisi terhadap tindakan yang akan dilakukan oleh perawat.
Diruang keperawatan, Karu menyampaikan maksud dan tujuan supervisi kepada Katim dan perawat
Asosiet.
Diruang Nurse Station
KARU : Selamat pagi, apa semuanya sudah lengkap?
Katim : Sudah Ns.
KARU : Baik, pagi ini saya akan melakukan supervisi. Jadi, tujuan untuk dilakukannya supervisi
adalah untuk mempelajari dan memperbaiki tindakan yang akan dilakukan kepada pasien kita.
Katim : Untuk sepervisi sendiri tindakan apa yang akan dilakukan Ns ?
KARU : Pada hari ini, saya akan melakukan supervisi terhadap tindakan perawatan rawat luka, hari
ini jadwalnya siapa saja Ns. Untuk perawatan Luka nya ?
Katim : Sesuai dengan jadwal hanya pasien yang bernama Ny. Diyah kamar no 8 akan dilakukan
tindakan perawatan luka dan mengganti balutan Ns.
KARU : Jadinya hari ini tugas perawat siapa yang melakukan perawatan luka dan mengganti
balutan pada pasien atas nama Ny. Diyah kamar no.8 ?
Katim : Ns x bu...
KARU : Kalau begitu silahkan dipersiapkan peralatannya terlebih dahulu Ns. x
Katim : Baik Ns, tolong untuk mempersiapkan alat dan bahannya

20
perawatan luka dan mengganti balutan
PA : Baik Ns. saya persiapkan peralatannya terlebih dahulu

5 menit setelah menyiapkan perlengkapan perawatan luka


KARU: Baik, pada hari ini kita mempunyai 1 pasien yang akan dilakukan perawatan luka dan
mengganti balutan. Jadi, untuk format penilaian yang akan dilakukan pada supervisi pada hari ini saya
akan melakukan beberapa penilaian terhadap tindakan yang akan dilakukan dan nanti saya akan
memberikan penilaian terhadap beberapa instrumen tindakan seperti teknik perawatan luka yang
benar. Ns. Tsalisa berkas supervisi dan peralatannya nya sudah dipersiapkan ?
PA : untuk peralatan sudah siap Ns
Katim : Sudah Ns. berkas supervisi Sudah di siapkan dan sudah lengkap (menyerahkan map
kepada PA Yang akan melakukan tidakan rawat luka). Mungkin ini ada beberapa
format/instrumen penilaian silahkan di baca dulu Ns.
PA : Iya Ns (menerima map).
KARU : Ada yang ingin ditanyakan dari format penilaian tersebut?
PA : Tidak ada Ns.
KARU : Bagaimana perlengkapan untuk perawatan luka? Sudah lengkap dan siap?
PA : Sudah Ns,. Ini
KARU : Coba disebutkan apa saja peralatannya (Sambil mengisi format penilaian supervisi)
PA : Untuk peralatan rawat luka nya seperti :
- Set Steril yang terdiri atas pembungkus, kapas atau kasa untuk membersihkan luka,
com tempat untuk larutan, arutan antiseptic, 2 pasang pinset, kasa untuk menutup
luka.
- Extra balutan dan zaif
- Gunting
- Kantong tahan air untuk tempat balutan lama
- Plester atau alat pengaman balutan
- Selimut mandi jika perlu untuk menutup pasien
- Alcohol untuk mengeluarkan bekas plester.
KARU : Oke, kita ke pasien sekarang ya,.

Setelah itu KARU, Katim, PA 1 ke ruangan pasien Kemudian PA 1 melakukan perawatan luka
kepada Ny. Diyah.

21
PA : Selamat pagi bu ?
Pasien : Ya selamat pagi.
PA : Perkenalkan saya Ns. X kami dari perawat ruang mawar yang bertugas pagi ini,
Bagaimana kabarnya hari ini bu?
Pasien : Luka jahitan rasannya sedikit nyeri Ns.
PA : Oohh Begitu, Baik. Kedatangan kami kesini akan merawat luka dan mengganti balutan, tujuannya luka
pada tubuh agar cepet sembuh dan tidak terjadi infeksi. Bagaimana buk apa diperbolehkan?
Pasien : Ya, silahkan Ns.
PA : Sebelum melakukan tindakan keperawatan saya akan menanyakan identitas pasien
terlebih dahulu. Ini bertujuan untuk menjaga hak pasien. Maka dari itu kami akan
memastikan dengan Benar identitas ibuk sesuai dengan gelang yang ibuk gunakan. Jadi
ibuk sebutkan nama dan alamat ibuk, sambil kami cocokan dengan identitas yang tertera
di gelang. Bisa dipahami buk ?
Pasien : Bisa Ns, nama saya Ana alamat Madiun
PA : Baik, sudah sama ya buk dengan identitas di gelang pasien, mungkin ada yg ditanyakan sebelumnya bu ?
Pasien : tidak adaNs.
PA : Baik kalau begitu bisa kami mulai yaa buk untuk perawatan luka nya.
Pasien : Ya, silahkan Ns
KARU : Sebentar, sebelum melakukan tindakan Ns. Udah pada cuci tangan semua apa belum ?
PA : Belum Ns.
KARU : cuci tangan terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan ke pasien
PA : baik Ns
PA : kami sudah cuci tangan Ns
KARU : Baik, cuci tangan sebelum menyentuh pasien itu sangat penting sekali, untuk mencegah

risiko penularan penyakit. Silahkan bisa dimulai Ns.

Proses Perawatan Luka


PA : Saya buka ya buk balutannya.
Pasien : Aduh..sakit Ns.
KARU : Membuka perbanya pelan-pelan aja tidak usah tergesa-gesa ya Ns. Agar nyeri lukanya
tidak bertambah parah
PA : Baik Ns
Katim : Jangan lupa gunakan tindakan aseptic nya Ns. Untuk mencegah infeksi

22
PA : Iya Ns

20 Menit kemudian
PA : Bu kami sudah merawat luka dan mengganti balutan, apakah ada yang ditanyakan ?
Pasien : Tidak adaNs.
PA : Ya sudah bu. Sekarang kami sudah selesai, ibu silahkan istirahat dulu kami mau kembali
ke ruangan dulu. Kalau ibu perlu bantuan ibu bisa panggil perawat di ruang perawat ya bu.
Pasien : Baik sus.

Diruangan Nurse Station.


KARU : Baik tadi saya sudah melakukan penilaian terhadap hasil kerja perawatan luka dan
pengajaran pada pasien dan keluarga teknik relaksasi pada hari ini. Untuk secara prosedur
perawatan luka dan pengajaran teknik relaksasi secara keseluruhan sudah baik, tapi tadi ada
hal- hal yang perlu kita perhatikan bersama.
PA : Apa itu Ns ?
KARU : Dalam pemasangan tadi kurangnya interksi/komunikasi kepada pasien, nah tujuan untuk komunikasi
kepada pasien dalam melakukan tindakan yaitu pertama untuk distraksi/pengalihan rasa nyeri pasien.
Sepertinya hal itu yg perlu kita perhatikan. Dan yang kedua adalah pada saat membuka
balutan usahakan untuk pelan-pelan agar pasienya tidak mengalami nyeri. Oke ada yg ingin
di klarifikasi?
Katim : saya ingin menambahi Ns. Jangan lupa ya Ns, setiap kita mau melakukan tindakan ke
pasien usahakan mencuci tangan terlebih dahulu, masih ingatkan momen cuci tangan apa
saja, coba sebutkan
PA : sebelum menyentuh pasien, sebelum melakukan tindakan, setelah menyentuh cairan tubuh
pasien, setelah menyentuh pasien, setelah menyentuh lingkungan pasien.
Katim : Baik.. Betul sekali, dan tak lupa juga perawat harus teliti dalam tindakan aseptic
karena untuk mencegah masuknya bakteri, dan tidak terjadi infeksi.
PA : Iya Ns, saya menyadari akan hal itu dan nanti akan saya perbaiki.
KARU : Ya bagus sekali, interksi dan komunikasi dalam hal ini komunikasi terapeutik sangat
penting dilakukan dan untuk semuanya sudah bagus apa yang kalian lakukan pada hari ini
pertahankan terus dan jika ada yang kurang faham bisa ditanyakan karena kami disini juga
saling bertukar ilmu, saling mengingatkan satu sama lain sepertinya hanya itu yang bisa saya

23
sampaikan., untuk kurang dan lebihnya mohon maaf, saya tutup pertamuan ini,
wasalammualaikum wr,wb.
Ka
tim : Waalaikum salam wr..wb, Terimakasih Ns atas kritik dan sarannya.

24
25

You might also like