Professional Documents
Culture Documents
Prof. Supervisi
Prof. Supervisi
Dosen Pembimbing :
Ahmad Vindo G. S.Kep., Ns., M.Kep
Disusun Oleh :
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Tujuan ....................................................................................................... 2
1.3 Manfaat ...................................................................................................... 2
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ............................................................................................... 12
4.2 Saran ......................................................................................................... 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 MANFAAT
1. Bagi perawat
a. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat yang disupervisi dan
meningkatkan hubungan dan suasana kerja yang lebih harmonis antara supervisor dan
perawat yang disupervisi.
b. Meningkatkan kemampuan perawat primer dan perawat associate dalam menerapkan
asuhan keperawatan dan mengurangi adanya kesalahan yang dilakukan perawat.
2. Bagi pasien
Pasien mendapat pelayanan keperawatan yang berkualitas dan sesuai dengan tuntutan
pasien.
3. Bagi Rumah Sakit
Meningkatkan pelayanan keperawatan kepada klien secara komprehensif.
4. Bagi mahasiswa
Membantu menyusun pedoman atau petunjuk tentang pelaksanaan tindakan keperawatan
sehingga tercipta pelayanan keperawatan professional
1.3 TUJUAN
1.3.1 Tujuan Umum
Mampu mengaplikasikan peran seorang kepala ruangan sebagai supervisor
dalam lingkup tanggung jawabnya, terutama dalam melakukan supervisi terhadap
Perawat Primer dan perawat assosiate dalam melakukan tindakan keperawatan.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Mampu menyusun, melaksanakan atau menetapkan tujuan supervisi.
b. Mampu menilai kinerja perawat dalam melaksanakan tindakan keperawatan.
c. Mampu membimbing dan memberikan masukan terhadap staf.
d. Mampu memberikan follow-up terhadap hasil supervisi terhadap staf
e. Mampu melaksanakan dokumentasi hasil supervisi.
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
3. Hasil supervisi berguna untuk menyusun pedoman atau petunjuk pelaksanaan layanan
profesional kepada pelaksana kegiatan. Proses memberikan layanan, format-format yang
digunakan, catatan dan laporan supervisi, serta interaksi melalui hubungan kemanusiaan
antara supervisor dan yang disupervisi merupakan informasi yang bermanfaat untuk
menyusun patokan-patokan supervisi berdasarkan pengalaman lapangan.
Dengan demikian, supervisi berguna untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap para pelaksana kegiatan agar program itu dapat dilaksanakan dengan baik sesuai
dengan yang telah direncanakan.
Supervisi akan mencapai tingkat kegunaan yang tinggi apabila kegiatannya dilakukan
melalui tiga prinsip hubungan kemanusiaan, yaitu pengakuan dan penghargaan, objektivitas,
serta kesejawatan. Hubungan kemanusiaan mengisyaratkan bahwa supervisi dilakukan secara
wajar, terbuka, dan partisipatif. Pengakuan dan penghargaan berkaitan dengan sikap supervisor
untuk mengakui potensi dan penampilan pihak yang disupervisi dan menghargai bahwa pihak
yang disupervisi dapat dan harus mengembangkan diri.
Objektivitas berkaitan dengan informasi dan permasalahan yang telah ditemukan yang
diperlakukan oleh supervisor sebagaimana adanya, sedangkan upaya pemecahan permasalahan
dilakukan secara rasional. Kesejawatan memberi corak bahwa kegiatan pelayanan
dilangsungkan dalam suasana akrab dan kekerabatan. Hubungan kemanusian mendasari
pelayanan profesional. Titik berat hubungan kemanusiaan ialah sikap dan ekspresi yang
menunjukkan pengakuan, pujian, dan penghargaan, bukan sebaliknya yaitu mencerminkan
pengabaian, penentangan, dan makian terhadap aktivitas yang dilakukan oleh pihak yang
disupervisi.
b. Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan pelayanan kesehatan di
rumah sakit.
6
2. Manajemen Anggaran
8
BAB III
PROPOSAL
ROLE PLAY SUPERVISI
3.2 PENGORGANISASIA
KARU : Amrrik
Katim : Yoqi
PA : Tatik
Pasien : Anggun
3.3 METODE
1. Observasi
2. Diskusi dan tanya jawab
3.4 MEDIA
1. Status klien
2. SOP rawat luka
Terlampir (Lampiran 1)
3. Format penilaian supervisi
Terlampir (Lampiran 2)
9
3.5 MEKANISME KEGIATAN
Tahap Kegiatan Tempat Waktu Pelaksana
Pra 1. Kepala ruangan memanggil dan Nurse 5 menit Karu,
Supervisi memberitahu Perawat Primer dan Perawat Station Perawat
asosiate tentang rencana kegiatan Supervisi Primer,
yang akan di supervisi Perawat
2. Kepala ruangan menjelaskan kepada asosiate
Perawat asosiate tujuan supervise.
3. Kepala ruangan menyiapkan instrument
penilaian yang akan digunakan.
4. Kepala Ruangan memberi kesempatan
kepada Perawat asosiate membaca
instrument penilaian dan klarifikasi
terhadap instrument yang akan digunakan
Pelaksanaan 1. Perawat associate mempersiapkan dan Nurse 10 menit Karu,
supervisi menyebutkan langkah-langkah sebelum station Perawat
dilakukan tindakan pemberian suntikan Primer,
insulin Perawat
2. Karu menilai pelaksanaan tindakan asosiate
pemberian suntikan insulin.berdasarkan
format supervise.
Pasca 1. Perawat Primer menginformasikan hasil Nurse 5 menit Karu,
supervisi penilaian. station Perawat
2. Karu memberikan feedback. Primer,
3. Perawat asosiate memberikan klarifikasi. Perawat
4. Karu memberikan reinforcement dan follow asosiate
up perbaikan.
5. Karu mendokumentasikan hasil supervisi.
10
3.5 EVALUASI
1. Struktur :
a. Menentukan penanggung jawab supervisi keperawatan
b. Menyusun konsep supervisi keperawatan.
c. Koordinasi dengan pembimbing klinik dan akademik.
d. Menentukan materi supervisi.
e. Persiapan alat dan pasien
2. Proses :
a. Melaksanakan supervisi keperawatan oleh kepala ruangan dan Perawat Primer kepada
perawat asosiate
b. Perawat asosiate melaksanakan tugas sesuai dengan diskripsi tugas masing-masing
c. Mendokumentasikan hasil pelaksanaan supervisi keperawatan
d. Perawat Primer mengisi lembar penilaian sesuai petunjuk teknis
3. Hasil
a. Supervisor mampu melaksanakan supervisi secara optimal.
b. Supervisi dilaksanakan sesuai dengan rencana.
c. Supervisior mengevaluasi hasil supervisi.
d. Supervisior memberikan reward/feed back pada perawat pelaksana.
11
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Supervisi keperawatan adalah suatu proses pemberian sumber-sumber yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan tugas dalam rangka mencapai tujuan. Tujuan pokok dari supervisi ialah
menjamin pelaksanaan berbagai kegiatan yang telah direncanakan secara benar dan tepat.
Manfaat supervisi adalah meningkatkan efektifitas dan efesiensi kerja.
Prinsip supervisi adalah Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi, Supervisi
memerlukan pengetahuan dasar manajemen, keterampilan hubungan antarmanusia dan kemampuan
menerapkan prinsip manajemen dan kepemimpinan. Pelaksana supervisi diantaranya : Kepala Ruangan,
Pengawas perawatan, dan Kepala seksi perawatan.
Peran dan fungsi supervisor dalam supervisi adalah mempertahankan keseimbangan
pelayanan keperawatan dan manajemen sumber daya yang tersedia. Langkah-langkah supervisi
ada tiga yaitu pra supervisi, pelaksanaan supervisi, pasca supervisi.
4.2 SARAN
Sebagai tim kesehatan mahasiswa ataupun tenaga kesehatan mampu menerapkan
supervisi dalam manajemen keperawatan ketika bekerja di rumah sakit atupun sedang
menjalani praktik klinik. Serta mampu memahami manfaat, tujuan, maupun prinsip supervisi
dalam manajemen keperawatan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, S. 2000. Pengantar Administrasi Kesehatan, edisi ke 3. Jakarta: Bina Rupa Aksara, hlm
287–321.
Huber, D. L. Leadership and Nursing Care Management. 3rd ed. Philadelphia: Saunders Elsevier.
Nursalam. 2007. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Edisi
2. Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam. 2011. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Edisi
3. Jakarta: Salemba Medika.
Marquis, B.L. dan C.J. Huston .1998. Management Decision Making for Nurses, 124. Case Studies.
Edisi 3. Philadelphia: JB. Lippincott.
Setiadi. 2016. Manajemen dan Kepemimpinan dalam Keperawatan ( Teori dan Aplikasi Praktik
bagi Mahasiswa dan Perawat Klinis). Yogyakarta : Indomedia Pustaka.
Suarli, S & Bachtiar. 2009. Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan Praktik. Jakarta :
Erlangga.
13
Lampiran 1
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
RAWAT LUKA JAHITAN
SC atau Seksio sesarea merupakan tindakan operatif untuk
melakukan pembedahan area abdomen dengan tujuan untuk
melahirkan bayi dan plasenta. Akibat dari tindakan ini akan
meninggalkan bekas luka operasi yang membutuhkan penanganan
1. Pengertian
khusus. SOP perawatan luka post SC tidak benar dilakukan maka
akan berakibat buruk terhadap penyembuhan luka. Biasanya luka
akan menjadi infeksi dan proses
penyembuhannya pun memerlukan waktu yang lebih lama.
Standar operasional Prosedur dalam melakukan perawatan luka
setelah menjalani operasi seksio Sesarea. SOP Perawatan Luka Post
SC setiap instansi Kesehatan memiliki ciri khas yang berbeda,
2. SOP Perawatan namun pada umumnya memiliki prinsip yang sama. Prinsip dalam
14
- Selimut mandi jika perlu untuk menutup pasien
- Alcohol untuk mengeluarkan bekas plester.
2. Menjelaskan tentang tindakan yang akan dilakukan mengenai
SOP perawatan luka Post SC kepada pasien. Pastikan pasien
mengetahui tindakan yang akan dilakukan
3. Menjaga Privasi dan tutup jendela / pintu kamar
4. Membantu pasien untuk mendapatkan posisi yang nyaman
5. Menempatkan tempat sampah pada tempat yang dapat
dijangkau. Dapat dipasang pada sisi tempat tidur
6. Mencuci tangan dengan menggunakan teknik 7 langkah
7. Menggunakan handscoon
8. Mengangkat plester atau pembalut
9. Jika menggunakan Plester angkat dengan cara menarik dari kulit
dengan hati – hati kearah luka gunakan alcohol untuk
melepaskan jika perlu.
10. Mengeluarkan balutan atau surgipad dengan tangan jika balutan
kering atau menggunakan sarung tangan jika balutan lembab.
Angkat balutan menjauhi pasien
11. Menempatkan balutan yang kotor dalam kantong plastic
12. Membuka peralatan atau set steril
13. Menempatkan Pembungkus Steril disamping luka.
14. Mengangkat Balutan paling dalam dengan pinset dan perhatikan
jangan sampai mengeluarkan drain atau mengenai luka insisi.
Jika gas dililitkan pada drain gunakan 2 pasang pinset, satu
untuk memegang drain
15. Mencatat jenis drainnya bila ada, banyaknya jahitan dan keadaan
luka
16. Membuang Kantong plastic untuk menghindari dari kontaminasi
ujung pinset dimasukkan dalam kantong kertas, sesudah
memasang balutan pinset dijauhkan dan daerah steril
17. Membersihkan luka menggunakan pinset jaringan atau arteri
dan kapas dilembabkan dengan antiseptic, lalu letakkan pinset
ujungnya lebih rendah dari pada pegangannya
15
18. Menggunakan satu kapas satu kali mengoles, bersihkan dari
insisi kearah drain :
Bersihkan dari atas kebawah dari pada insisi dan dari tengah
keluar
Jika ada drain bersihkan sesudah insisi
Untuk luka yang tidak teratur seperti decubitus ulcer,
bersihkan dari tengah luka kearah luar, gunakan pergerakan
melingkar
19. Mengulangi Pembersihan sampai semua drainage terangkat
20. Mengolesi zalf ratakan zalf ( bioplasenton ) diatas luka dan
gunakan alat steril
21. Menggunakan satu balutan dengan plester atau pembalut
22. Mengamankan balutan dengan plester atau pembalut
23. Merapikan pasien kembali
24. Mengangkat peralatan dan kantong plastik yang mengangkat
peralatan dan kantong plastic yang berisi balutan kotor.
Bersihkan alat dan buang sampah dengan baik
25. Melepas handscoon
26. Mencuci tangan dengan teknik 7 langkah
27. Mendokumentasikan tindakan SOP perawatan Luka Post SC
yang sudah dilakukan laporkan adanya perubahan pada luka atau
drainage kepada perawat yang bertanggung jawab. Catat
Penggantian balutan, kaji keadaan luka dan respon pasien.
16
Lampiran 2
FORMAT SUPERVISI
Topik : Supervisi pasien Post Op Apendiks yang kondisinya lemah dan terdapatluka
jahitan pada perut kanan bagian bawah
Hari/tanggal : Rabu, 18 Mei 2022
Waktu : 08.00
Tempat : Ruang Wijaya Kusuma E
Supervisor : Kepala Ruangan dan Perawat Primer
PENCAPAIAN PENILAIAN
NO ASPEKYANG DINILAI
YA TIDAK K BK
1. Alat dipersiapkan *
2. Alat didekatkan pada pasien
3. Cuci tangan dilakukan *
4. Salam terapeutik disampaikan
5. Tindakan dan tujuan yang akan dilakukan
dijelaskan pada pasien
6. Rasa nyeri yang mungkin timbul dijelaskan
pada pasien
7. Cara untuk menurunkan rasa nyeri saat
penggantian balutan dijelaskan
8. Privacy pasien dijaga
9. Balutan dibuka dengan kapas alkohol dengan
Benar
10. Balutan kotor dimasukan ke dalam bengkok
11. Sarung tangan steril dipakai dengan benar *
12. Daerah sekitar luka dibersihkan menggunakan
kapas alkohol dengan benar
13. Luka dibersihkan dengan tetap
mempertahankan tehnik steril *
14. Luka diberi obatdengan benar
15. Luka ditutup dengan kassa steril secara benar *
17
16. Kassa difiksasi menggunakan plester / balutan
dengan benar
17. Pasien diatur pada posisi yang nyaman
18. Evaluasi terhadap respon pasien dilakukan
dengan benar
19. Alat-alat dibereskan dengan rapi
20. Cuci tangan dilakukan dengan benar
21. Terminasi dilakukan dengan baik
22. Dokumentasi dilakukan dengan benar
Keterangan :
( * ) merupakan critical point yang harus dilakukan
Rekomendasi :
1. Kompeten .......................................%
2. Belum Kompeten ............................. %
Madiun, ......................................................
Kepala Ruangan Ketua Tim
( ) ( )
18
Lampiran 3
LAPORAN SUPERVISI
Tanggal :
Topik : Perawatan Luka
Supervisor : Kepala Ruangan dan Ketua Tim
Masalah Konsep Solusi Follow Up
Madiun, ......................................................
Kepala Ruangan Ketua Tim
( ) ( )
19
Lampiran 4
ROLE PLAY SUPERVISI KEPERAWATAN
Di Ruang WK E RSUD dr. Soedono Madiun terdapat seorang pasien Post Op Apendiks
yang kondisinya lemah dan terdapat luka jahitan pada perut kanan bagian bawah, luas jahitan 7 cm. Pada hari
yang sama Kepala Ruangan akan melakukan supervisi terhadap tindakan yang akan dilakukan oleh perawat.
Diruang keperawatan, Karu menyampaikan maksud dan tujuan supervisi kepada Katim dan perawat
Asosiet.
Diruang Nurse Station
KARU : Selamat pagi, apa semuanya sudah lengkap?
Katim : Sudah Ns.
KARU : Baik, pagi ini saya akan melakukan supervisi. Jadi, tujuan untuk dilakukannya supervisi
adalah untuk mempelajari dan memperbaiki tindakan yang akan dilakukan kepada pasien kita.
Katim : Untuk sepervisi sendiri tindakan apa yang akan dilakukan Ns ?
KARU : Pada hari ini, saya akan melakukan supervisi terhadap tindakan perawatan rawat luka, hari
ini jadwalnya siapa saja Ns. Untuk perawatan Luka nya ?
Katim : Sesuai dengan jadwal hanya pasien yang bernama Ny. Diyah kamar no 8 akan dilakukan
tindakan perawatan luka dan mengganti balutan Ns.
KARU : Jadinya hari ini tugas perawat siapa yang melakukan perawatan luka dan mengganti
balutan pada pasien atas nama Ny. Diyah kamar no.8 ?
Katim : Ns x bu...
KARU : Kalau begitu silahkan dipersiapkan peralatannya terlebih dahulu Ns. x
Katim : Baik Ns, tolong untuk mempersiapkan alat dan bahannya
20
perawatan luka dan mengganti balutan
PA : Baik Ns. saya persiapkan peralatannya terlebih dahulu
Setelah itu KARU, Katim, PA 1 ke ruangan pasien Kemudian PA 1 melakukan perawatan luka
kepada Ny. Diyah.
21
PA : Selamat pagi bu ?
Pasien : Ya selamat pagi.
PA : Perkenalkan saya Ns. X kami dari perawat ruang mawar yang bertugas pagi ini,
Bagaimana kabarnya hari ini bu?
Pasien : Luka jahitan rasannya sedikit nyeri Ns.
PA : Oohh Begitu, Baik. Kedatangan kami kesini akan merawat luka dan mengganti balutan, tujuannya luka
pada tubuh agar cepet sembuh dan tidak terjadi infeksi. Bagaimana buk apa diperbolehkan?
Pasien : Ya, silahkan Ns.
PA : Sebelum melakukan tindakan keperawatan saya akan menanyakan identitas pasien
terlebih dahulu. Ini bertujuan untuk menjaga hak pasien. Maka dari itu kami akan
memastikan dengan Benar identitas ibuk sesuai dengan gelang yang ibuk gunakan. Jadi
ibuk sebutkan nama dan alamat ibuk, sambil kami cocokan dengan identitas yang tertera
di gelang. Bisa dipahami buk ?
Pasien : Bisa Ns, nama saya Ana alamat Madiun
PA : Baik, sudah sama ya buk dengan identitas di gelang pasien, mungkin ada yg ditanyakan sebelumnya bu ?
Pasien : tidak adaNs.
PA : Baik kalau begitu bisa kami mulai yaa buk untuk perawatan luka nya.
Pasien : Ya, silahkan Ns
KARU : Sebentar, sebelum melakukan tindakan Ns. Udah pada cuci tangan semua apa belum ?
PA : Belum Ns.
KARU : cuci tangan terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan ke pasien
PA : baik Ns
PA : kami sudah cuci tangan Ns
KARU : Baik, cuci tangan sebelum menyentuh pasien itu sangat penting sekali, untuk mencegah
22
PA : Iya Ns
20 Menit kemudian
PA : Bu kami sudah merawat luka dan mengganti balutan, apakah ada yang ditanyakan ?
Pasien : Tidak adaNs.
PA : Ya sudah bu. Sekarang kami sudah selesai, ibu silahkan istirahat dulu kami mau kembali
ke ruangan dulu. Kalau ibu perlu bantuan ibu bisa panggil perawat di ruang perawat ya bu.
Pasien : Baik sus.
23
sampaikan., untuk kurang dan lebihnya mohon maaf, saya tutup pertamuan ini,
wasalammualaikum wr,wb.
Ka
tim : Waalaikum salam wr..wb, Terimakasih Ns atas kritik dan sarannya.
24
25