Download as rtf, pdf, or txt
Download as rtf, pdf, or txt
You are on page 1of 38

SILABUS MATA PELAJARAN

SEKOLAH DASAR
(SD)

MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN AGAMA HINDU DAN BUDI PEKERTI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2
JAKARTA, 2016DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN
A. Rasional
B. Kompetensi Setelah Mempelajari Pendidikan Agama
Hindu di Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
C. Kompetensi Setelah Mempelajari Mata Pelajaran
Pendidikan Agama Hindu di Sekolah Dasar
D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama
Hindu Sekolah Dasar
E. Pembelajaran dan Penilaian
F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi
Lingkungan dan Peserta Didik

II. KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN, DAN


KEGIATAN PEMBELAJARAN
A. Kelas I
B. Kelas II
C. Kelas III
D. Kelas IV
E. Kelas V
F. Kelas VI

1
I. PENDAHULUAN

A. Rasional

Kurikulum 2013 adalah kurikulum yang dapat menghasilkan


insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan affektif
melalui penguatan sikap, keterampilan,dan pengetahuan yang
terintegrasi. Dalam rangka mewujudkan insan Indonesia tersebut,
proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam Agama
Hindu, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir


berkaitan dengan pola pembelajaran, yaitu: 1. berpusat pada
peserta didik; 2. pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta
didik-masyarakat-lingkungan alam sumber/media lainnya); 3.
pembelajaran dirancang secara jejaring (peserta didik dapat
menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat
dihubungi, serta dapat diperoleh melalui internet); 4. pembelajaran
bersifat aktif (peserta didik didorong untuk aktif mencari informasi
melalui pendekatan saintifik); 5. belajar kelompok (berbasis tim); 6.
pembelajaran berbasis multimedia; 7.pembelajaran berbasis
pengguna(users) dengan memperkuat pengembangan potensi
khusus yang dimiliki setiap peserta didik; 8. pola pembelajaran
menggunakan ilmu pengetahuan jamak(multidisciplines); dan 9.
pembelajaran yang mengembangkan berpikirkritis.

Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:


1. mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap
spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, dengan
kemampuan intelektual dan psikomotorik; 2. sekolah merupakan
bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar
terencana, dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari
kemasyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber
belajar; 3. mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan
serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan

2
masyarakat; 4. memberi waktu yang cukup leluasa untuk
mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan
keterampilan;5. kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi
int kelas yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar
matapelajaran; 6. kompetensi inti menjadi unsur pengorganisasi
(organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi
dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai
kompetensi inti; 7. kompetensi dasar dikembangkan berdasarkan
prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan
memperkaya (enriched) antar matapelajaran dan jenjang
pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

Kompetensi, materi, dan pembelajaran Pendidikan Agama dan


Budi Pekerti dikembangkan melalui pertimbangan kepentingan
hidup bersama secara damai dan harmonis (to live together in
peace and harmony). Pembelajaran dilaksanakan berbasis aktivitas
pada kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Penumbuhan dan pengembangan sikap dilakukan sepanjang
proses pembelajaran, pembiasaan, keteladanan, dan pembudayaan
untuk mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.
Sekolah sebagai taman yang menyenangkan untuk tumbuh
berkembangnya pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa yang
menempatkan pengetahuan sebagai perilaku (behavior), tidak
hanya berupa hafalan atau verbal.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007
tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan,
disebutkan bahwa: Pendidikan Agama berfungsi membentuk
manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa serta berakhlak mulia dan mampu menjaga
kedamaian dan kerukunan hubungan inter dan antarumat
beragama (Pasal 2 ayat 1). Selanjutnya, disebutkan bahwa
Pendidikan Agama bertujuan untuk berkembangnya kemampuan
peserta didik dalam memahami, menghayati, dan mengamalkan
nilai-nilai Agama yang menyerasikan penguasaannya dalam ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni (Pasal 2 ayat 2).
Perkembangan ilmu pengetahuan,teknologi dan seni yang
sangat cepat menumbuhkan budaya-budaya baru dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Perkembangan yang pesat
tersebut menimbulkan perilaku-perilaku yang tidak baik
mempengaruhi berbagai aspek kehidupan. Pendidikan Agama
merupakan pendidikan yang berfungsi untuk membentuk manusia
Indonesia yang beriman dan bertakwa. Pendidikan Agama Hindu
memiliki berbagai konsep yang dapat memberikan kendali atau
kontrol pada umatnya untuk mengendalikan diri dari pengaruh
negatif perkembangan zaman.
Sebagai warga Negara umat Hindu memiliki konsep Dharma
Negara dan Dharma Agama, yang telah tertuang dalam pesamuhan
agung Parisada Hindu Dharma Indonesia Tahun 1963, tersurat

3
dan tersirat secara langsung maupun tidak langsung, mendukung
keutuhan NKRI, diantaranya:
1. Agama Hindu selalu mengajarkan konsep Tri Hita Karana
(hubungan harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia
dengan manusia, dan manusia dengan alam lingkungan).
2. Agama Hindu selalu menekankan ajaran Tat Twam Asi
(toleransi antar sesama) bahwa dalam diri manusia memiliki
sumber hidup yang sama.
3. Agama Hindu selalu menekankan persaudaraan pada semua
makhluk (Vasudaiva Kutumbhakam).
4. Agama Hindu selalu menjauhkan fanatisme sempit dan
radikalime yang menyimpang dari nilai-nilai Dharma.
5. Agama Hindu selalu menekankan ajaran Susila, Dharma dan
Satya.

Silabus ini disusun dengan format dan penyajian/penulisan yang


sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan oleh guru.
Penyederhanaan format dimaksudkan agar penyajiannya lebih
efisien, tidak terlalu banyak halaman namun lingkup dan
substansinya tidak berkurang, serta tetap mempertimbangkan tata
urutan (sequence) materi dan kompetensinya. Penyusunan silabus
ini dilakukan dengan prinsip keselarasan antara ide, desain, dan
pelaksanaan kurikulum; mudah diajarkan oleh guru (teachable);
mudah dipelajari oleh peserta didik (learnable); terukur
pencapainnya (measurable), dan bermakna untuk dipelajari (worth
to learn) sebagai bekal untuk kehidupan dan kelanjutan
pendidikan peserta didik.

Silabus ini bersifat fleksibel, kontekstual, dan memberikan


kesempatan kepada guru untuk mengembangkan dan
melaksanakan pembelajaran, serta mengakomodasi keungulan-
keunggulan lokal. Atas dasar prinsip tersebut, komponen silabus
mencakup kompetensi dasar, materi pembelajaran dan kegiatan
pembelajaran. Uraian pembelajaran yang terdapat dalam silabus
merupakan alternatif kegiatan yang dirancang berbasis aktivitas.
Pembelajaran tersebut merupakan alternatif dan inspiratif
sehingga guru dapat mengembangkan berbagai model yang sesuai
dengan karakteristik masing-masing mata pelajaran. Dalam
melaksanakan silabus ini guru diharapkan kreatif dalam
pengembangan materi, pengelolaan proses pembelajaran,
penggunaan metode dan model pembelajaran, yang disesuaikan
dengan situasi dan kondisi masyarakat serta tingkat
perkembangan kemampuan peserta didik.

B. Kompetensi Setelah Mempelajari Pendidikan Agama Hindu di


Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

4
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti di sekolah diharapkan
dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri
sendiri dan alam sekitar. Pendidikan Agama Hindu Dan Budi
Pekerti menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetensi agar peserta didik mampu
menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.

Adapun kompetensi pendidikan Agama Hindu pada Jenjang


Sekolah Dasar (SD) pada ranah sikap, pengetahuan dan
keterampilan sebagai berikut:

5
C. Kompetensi Setelah Mempelajari Mata Pelajaran Pendidikan Agama
Hindu di Sekolah Dasar

Kompetensi Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti di


Pendidikan Dasar dan Menengah pada jenjang SD yaitu:
I – III IV - VI
Mampu memahami dan mengenal Jenis- Mampu memahami, mengenal,
jenis ciptaan Sang Hyang Widhi; Tri menyebutkan, dan menguraikan
Pramana, ajaran Tri Kaya Parisudha, ajaran Punarbhava, orang suci,
Kitab suci Veda dengan buku biasa, Catur Pramana, Maharsi penerima
ajaran Dharmagita, mantra guru, gayatri wahyu, Hari-hari Suci agama
mantra, mantra makan, mantra Hindu, dan sejarah perkembangan
Saraswati dan doa tidur, serta sejarah agama Hindu di Indonesia secara
perkembangan agama Hindu pada abad I singkat.
di Indonesia
Mampu memahami dan mengenal Atma Mampu memahami, menguraikan,
sebagai sumber hidup, ajaran Tri Murti, dan menjelaskan ajaran Kitab
Menghindari Tri mala, Catur Paramita, suci Veda, Catur Yoga Marga,
Tokoh dalam cerita Rāmāyaṇa, sejarah Cadhu Sakti, Catur Guru, dan
perkembangan agama Hindu di daerah tempat-tempat suci agama Hindu
setempat,
Mampu memahami, mengenal dan Mampu memahami, menguraikan,
menguraikan ajaran Tri Parartha, ajaran menjelaskan dan menerapkan Isi
Daiwi Sampad dan Asuri Sampad, tokoh- Pokok Bhagavadgita, ajaran Panca
tokoh dalam Mahābhārata, nama-nama Sraddha, Tattvam Asi dalam
planet sesuai ajaran Veda, tari sakral dan Itihasa, Menghindari perilaku Sad
tari profan, dan tata cara Ripu, dan Tri Rna sebagai hutang
sembahyang.dan berdoa dalam agama yang dibawa sejak lahir.
Hindu.

D. Kerangka Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Hindu


Sekolah Dasar

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti diberikan sejak SD sampai


SMA/SMK, sebagai mata pelajaran, dan nilai-nilainya terintegrasi
dalam proses pembelajaran di sekolah. Nilai-nilai tersebut diperkuat
melalui pengkodisian aktivitas peserta didik di lingkungan sekolah,
keluarga dan masyarakat. Pada jenjangPendidikan Agama Hindu dan
Budi Pekerti SMPmengembangkan konsep-konsep dasar agama Hindu.

Kerangka Pengembangan Kurikulum Agama Hindu Dan Budi Pekerti


Kelas I s.d VI mengikuti elemen pengorganisasi Kompetensi Dasar
yaitu Kompetensi Inti.
Kompetensi Inti pada kelas I s.d VI yaitu:
Kompetensi
Kelas I Kelas II Kelas III
Inti
Menerima dan Menerima dan Menerima dan
KI 1 menjalankan ajaran menjalankan ajaran menjalankan ajaran
agama yang agama yang agama yang
dianutnya dianutnya dianutnya
Menunjukkan Menunjukkan Menunjukkan

6
perilaku jujur, perilaku jujur, perilaku jujur,
KI 2 disiplin, tanggung disiplin, tanggung disiplin, tanggung
jawab, santun, jawab, santun, jawab, santun,
peduli, dan percaya peduli, dan percaya peduli, dan percaya
diri dalam diri dalam diri dalam
berinteraksi dengan berinteraksi dengan berinteraksi dengan
keluarga, teman, keluarga, teman, keluarga, teman,
dan guru dan guru guru dan
tatangganya
Memahami Memahami Memahami
pengetahuan pengetahuan pengetahuan
faktual dengan cara faktual dengan cara faktual dengan cara
mengamati mengamati mengamati
[mendengar, [mendengar, [mendengar,
KI 3 melihat, membaca] melihat, membaca] melihat, membaca]
dan menanya dan menanya dan menanya
berdasarkan rasa berdasarkan rasa berdasarkan rasa
ingin tahu tentang ingin tahu tentang ingin tahu tentang
dirinya, makhluk dirinya, makhluk dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan ciptaan Tuhan dan ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan kegiatannya, dan kegiatannya, dan
benda-benda yang benda-benda yang benda-benda yang
dijumpainya di dijumpainya di dijumpainya di
rumah dan di rumah dan di rumah dan di
sekolah sekolah sekolah
Menyajikan Menyajikan Menyajikan
pengetahuan pengetahuan pengetahuan
faktual dalam faktual dalam faktual dalam
bahasa yang jelas bahasa yang jelas bahasa yang jelas,
dan logis, dalam dan logis, dalam sistematis dan logis,
karya yang estetis, karya yang estetis, dalam karya yang
KI 4 dalam gerakan yang dalam gerakan yang estetis, dalam
mencerminkan mencerminkan gerakan yang
anak sehat, dan anak sehat, dan mencerminkan
dalam tindakan dalam tindakan anak sehat, dan
yang mencerminkan yang mencerminkan dalam tindakan
perilaku anak perilaku anak yang mencerminkan
beriman dan beriman dan perilaku anak
berakhlak mulia berakhlak mulia  beriman dan
berakhlak mulia

Kompetens
Kelas IV Kelas V Kelas VI
i Inti
Menerima, Menerima, Menerima,
menjalankan, dan menjalankan, dan menjalankan, dan
KI 1 menghargai ajaran menghargai ajaran menghargai ajaran
agama yang agama yang
agama yang
dianutnya. dianutnya.
dianutnya
Menunjukkan Menunjukkan Menunjukkan
perilaku jujur, perilaku jujur, perilaku jujur,
disiplin, tanggung disiplin, tanggung disiplin, tanggung
jawab, santun, jawab, santun, jawab, santun,
peduli, dan percaya peduli, dan percaya peduli, dan percaya

7
KI 2 diri dalam diri dalam diri dalam
berinteraksi dengan berinteraksi dengan berinteraksi dengan
keluarga, teman, keluarga, teman, keluarga, teman,
guru, dan guru, dan guru, dan
tetangganya tetangganya serta tetangganya serta
cinta tanah air. cinta tanah air
Memahami Memahami Memahami
pengetahuan pengetahuan pengetahuan faktual
faktual dengan cara faktual dan dan konseptual
mengamati dan konseptual dengan dengan cara
menanya cara mengamati, mengamati, menanya
berdasarkan rasa menanya dan dan mencoba
KI 3 ingin tahu tentang mencoba berdasarkan rasa
dirinya, makhluk berdasarkan rasa ingin tahu tentang
ciptaan Tuhan dan ingin tahu tentang dirinya, makhluk
kegiatannya, dan dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
benda-benda yang ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
dijumpainya di kegiatannya, dan benda-benda yang
rumah, di sekolah benda-benda yang dijumpainya di
dan tempat bermain dijumpainya di rumah, di sekolah
rumah, di sekolah dan tempat bermain.
dan tempat
bermain
Menyajikan Menyajikan Menyajikan
pengetahuan pengetahuan pengetahuan faktual
faktual dalam faktual dan dan konseptual
konseptual dalam dalam bahasa yang
bahasa yang jelas,
bahasa yang jelas, jelas, sistematis, logis
sistematis dan logis, sistematis, dan kritis,
dalam karya yang logisdankritis, dalamkarya yang
KI 4 estetis, dalam dalamkarya yang estetis, dalam
gerakan yang estetis, gerakan yang
mencerminkan anak dalamgerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam mencerminkan sehat, dan dalam
anak sehat, dan tindakan yang
tindakan yang
dalam tindakan mencerminkan
mencerminkan yang mencerminkan perilaku anak
perilaku anak perilakuanak beriman dan
beriman dan beriman dan berakhlak mulia
berakhlak mulia berakhlak mulia

Ruang lingkup Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti adalah


Tri Kerangka Agama Hindu yang diwujudkan melalui konsep Tri
Hita Karana, yaitu:
a. Hubungan yang harmonis antara Manusia dengan Sang Hyang
Widhi;
b. Hubungan yang harmonis antara Manusia dengan Manusia; dan
c. Hubungan yang harmonis antara Manusia dengan Lingkungan
sekitar.

Kelima lingkup materi Agama Hindu dan Budi Pekerti dijelasakan


sebagai berikut
d. Pemahaman Kitab Suci Veda yang menekankan kepada
pemahaman Veda sebagai kitab suci, melalui pengenalan Kitab
Purana, Rāmāyaṇa, Mahābhārata, Bhagavadgita, Veda Sruti,

8
Smerti dan mengenal bahasa yang digunakan dalam Veda serta
Maharsi penerima wahyu Veda dan Maharsi pengkodifikasi
Veda.
e. Tattwa merupakan pemahaman tentang Sraddha yang meliputi
Brahman,Atma, Karmaphala, Punarbhawa dan Moksha.
f. Susila yang penekanannya pada ajaran Subha Karma dan
Asubha Karma, Tri Mala, Trikaya Parisudha, Catur Paramitha,
Catur Guru, Sad Ripu, Tri Parartha, Daiwi Sampad dan Asuri
Sampad, Tri Hita Karana dalam kehidupan, Orang Suci, dan
ajaran bhakti serta Tattvam Asi yang merupakan ajaran kasih
sayang antar sesama.
g. Acara yang penekanannya pada sikap dan praktik
sembahyang, yaitu dengan melafalkan lagu kidung keagamaan,
memahami dasar Wariga, Jyotisa, Tari Sakral, Tempat Suci, Tri
Rna, Tata Cara Bersembahyang serta mengenal Panca Yajňa.
h. Sejarah Agama Hindu menekankan pada pengetahuan sejarah
perkembangan Agama Hindu d i Indonesia, Asia dan dunia,
sehingga peserta didik memiliki pemahaman yang utuh tentang
perkembangan Hindu
.

Peta materi PAH dan Budi Pekerti SD

Kelas I Kelas II Kelas III


Jenis-jenis ciptaan Atma sebagai sumber Ajaran Tri Parartha
Sang Hyang Widhi hidup bagi makhluk untuk mencapai
hidup keharmonisan hidup
Tri Pramana sebagai Tri Murti sebagai Daiwi sampad dan
kekuatan makhluk perwujudan Sang Asuri sampad yang
hidup Hyang Widhi bersumber pada kitab
Bhagavadgita
Tri Kaya Parisudha Ajaran Tri Mala yang Tokoh-tokoh cerita
sebagai tuntunan harus dihindari dalam Mahabharata dalam
hidup manusia kehidupan sehari-hari rangka meneladani
nilai-nilai
kepemimpinan
Kitab Suci Veda dan Catur Paramitha untuk Nama-nama Planet /
Buku Biasa mencapai kehidupan astronomi dalam
yang harmonis ajaran Veda
Dharmagita dalam Tokoh-tokoh cerita Tari Sakral dan Tari
kegiatan sehari-hari Ramayana dalam profan dalam
kehidupan sehari-hari kehidupan keagamaan
Mantra guru, Gayatri Perkembangan sejarah Sembahyang dan
Mantra, mantra agama Hindu di daerah berdoa dalam ajaran
makan, mantra setempat Hindu
Saraswati, dan doa
tidur
Sejarah Perkembangan
agama Hindu pada
abad ke I di Indonesia

9
Kelas IV Kelas V Kelas VI
Punarbhava sebagai Kitab Suci Veda Isi pokok Bhagavadgita
upaya meningkatkan Sebagai Sumber sebagai tuntunan hidup
kualitas hidup Hukum Hindu

Orang Suci agama Catur Marga Yoga Panca Sraddha sebagai


Hindu yang patut dalam agama Hindu dasar meningkatkan
diteladani keyakinan
Catur Pramana dalam Kemahakuasaan Sang Tattvam Asi dalam
mencari pengetahuan Hyang Widhi sebagai ceritera Itihasa
kebenaran Cadhu Sakti
Maharsi penerima Catur Guru yang patut Sad Ripu sebagai
wahyu Veda dihormati perilaku yang harus
dihindari dalam
kehidupan sehari-hari
Hari-hari suci agama Tempat-tempat suci Tri Rna sebagai utang
Hindu. dalam agama Hindu yang dibawa sejak lahir
Sejarah perkembangan
agama Hindu di
Indonesia secara
singkat

E. Pembelajaran dan Penilaian


1. Pembelajaran

Kerangka Pembelajaran Pendidikan Agama Hindu dan budi


Pekerti, Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar
dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti yang tertuang
dalam Kompetensi Inti 3 (tiga) harus diimplementasikan dalam
kompetensi Inti 4 (empat) disesuaikan dengan materi pokok
yang diajarkan di setiap jenjang sesuai dengan Silabus
Kurikulum 2013.

Pendidik agar dapat mengaplikasikan nilai-nilai sikap yang


tertuang dalam Kompetensi Inti 1 (satu) dan 2 (dua) yang
berkaitan dengan materi pokok yang diajarkan sesuai dengan
tingkat satuan pendidikan dan jenjang masing-masing kelas
a. Mengamati yaitu pendidik memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk melakukan pengamatan dilingkungan
sekitar sesuai materi pokok pembelajaran.
b. Menanya yaitu pendidik memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk bertanya tentang hal-hal yang belum
dipahami terkait materi pembelajaran yang sedang dibahas,
maupun hal-hal yang berkaitan dengan materi yang dibahas.
c. Mengeksplor yaitu pendidik memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mendapatkan data-data yang diperlukan
sesuai dengan materi pembelajaran.

10
d. Mengasosiasi yaitu pendidik memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk menganalisis materi
pembelajaran yang sedang dibahas.
e. Mengkomunikasikan yaitu peserta didik dapat
menyampaikan hasil proses pembelajaran dari materi
pembelajaran dalam tertulis maupun lisan.
Selain metode di atas, dalam menyampaikan materi
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti pada jenjang SD
menggunakan metode 6D. Adapun keenam metode tersebut
antara lain:
a. Metode Dharma Wacana atau Metode Ceramah adalah
metode mengajar dengan ceramah secara oral, lisan, dan
tulisan diperkuat dengan menggunakan mediavisual.
Pendidik berperan sebagai sumber pengetahuan utama
atau dominan. Belajar dengan strategi Dharma Wacana
dapat memperoleh ilmu agama. Metode Dharma Wacana
termasuk dalam ranah pengetahuan dalam dimensi
Kompetensi Inti 3.
b. Metode Dharma Gītā adalah metode mengajar dengan pola
menyanyi atau melantunkan sloka, palawakya, dan
tembang. Pendidik dalam proses pembelajaran melibatkan
rasa seni yang dimiliki setiap peserta didik, terutama seni
suara atau menyanyi, sehingga dapat menghaluskan budi
pekerti dan dapat memahami ajaran Agama.
c. Metode Dharma Tula atau metode diskusi adalah metode
mengajar dengan melibatkan dua atau lebih peserta didik,
untuk berinteraksi, seperti saling bertukar pendapat dan
saling mempertahankan pendapat dalam pemecahan
masalah sehingga didapatkan kesepakatan di antara
mereka. Metode Dharma Tula digunakan untuk
memberikan kesempatan kepada peserta didik yang
memiliki kecerdasan yang berbeda-beda. Dengan
menggunakan strategi Dharma Tula, peserta didik dapat
memberikan kontribusi dalam pembelajaran.
d. Metode Dharma Yatra atau karya wisata adalah metode
pembelajaran dengan mengajak peserta didik
mengunjungi suatu tempat guna menambah wawasan
peserta didik, kemudian membuat laporandan
membukukan hasil kunjungan tersebut dalam bentuk
tugas. Mengunjungi tempat-tempat suci atau pergi ke
tempat-tempat yang dianggap terkait perkembangan
Agama Hindu. Strategi Dharma Yatra baik digunakan pada
saat menjelaskan materi tempat suci, hari suci, budaya,
dan sejarah perkembangan Agama Hindu.
e. Metode Dharma Shanti adalah metode pembelajaran untuk
menanamkan sikap saling asah, saling asih, dan saling
asuh yang penuh dengan rasa toleransi. Metode Dharma
Shanti dalam pembelajaran memberikan kesempatan
kepada peserta didik, untuk saling mengenali temannya,

11
sehingga menumbuhkan rasa saling menyayangi.
f. Metode Dharma Sadhana adalah metode pembelajaran
untuk menumbuhkan kepekaan sosial peserta didik
melalui pemberian atau pertolongan yang tulus ikhlas dan
mengembangkan sikap berbagi kepada sesamanya

2. Penilaian
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar Oleh
Pendidik Pada Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah,
bahwa ruang lingkup penilain mencangkup ranah Sikap,
Pengetahuan dan Keterampilan. Pendidikan Agama Hindu dan
Budi Pekerti mengacu pada Permen 104 dalam hal melaksanakan
penilaian peserta didik. Adapun penilaian-penilaian tersebut
antara lain:
a. Penilaian sikap dimaksudkan sebagai penilaian terhadap
perilaku peserta didik dalam proses pembelajaran kegiatan
kurikuler maupun ekstrakurikuler, yang meliputi sikap
spiritual dan sosial.
1) Sikap spiritual
Penilaian sikap spiritual antara lain: (1) ketaatan melakukan
sembahyang (puja Tri sandhya); (2) berperilaku sopan dan
santun; (3) berdoa sebelum dan sesudah melakukan
kegiatan, makan, tidur, bepergian; dan (4) toleransi dalam
beribadah; (5) konsentrasi/sadar penuh (duduk hening
sebelum dan sesudah pembelajaran, serta konsentrasi saat
proses pembelajaran).
2) Sikap Sosial
Penilaian sikap sosial (KI-2) meliputi: (1) jujur yaitu perilaku
yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai
orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan,
tindakan, dan pekerjaan; (2) disiplin yaitu tindakan yang
menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan; (3) tanggung jawab yaitu sikap dan
perilaku peserta didik untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang seharusnya dilakukan terhadap diri
sendiri, masyarakat, lingkungan, negara dan Tuhan Yang
Maha Esa; (4) santun yaitu perilaku hormat pada orang lain
dengan bahasa yang baik; (5) peduli yaitu sikap dan
tindakan yang selalu ingin memberi bantuan kepada orang
lain atau masyarakat yang membutuhkan; (6) menghargai
maksudnya menghargai pendapat orang lain dan berbagai
perbedaan yang ada; (7) percaya diri yaitu suatu keyakinan
atas kemampuannya sendiri untuk melakukan kegiatan atau
tindakan; (8) tekun yaitu sikap dan perilaku peserta didik
yang selalu berusaha melakukan tugas dengan sungguh-
sungguh; (9) mandiri yaitu perilaku yang dapat mengatur
dirinya sendiri tanpa harus selalu diingatkan; dan (10)

12
kerjasama yaitu perilaku peserta didik yang memperlihatkan
semangat kebersamaan.

Penilaian sikap menggunakan tehnik observasi, penilaian diri


dan penilaian antar teman. Penilaian pendidikan Agama Hindu
dan Budi Pekerti pada ranah sikap meliputi sikap
bersembahyang, perilaku toleran, jujur dalam berpikir, berkata,
dan berbuat, menunjukkan ketaatan dalam menjalankan Yajňa,
selalu mengucapkan syukur kehadapan Sang Hyang Widhi.

b. Penilaian Pengetahuan

Penilaian pengetahuan (KI-3) dilakukan dengan cara mengukur


penguasaan peserta didik yang mencakup pengetahuan
faktual, konseptual, dan prosedural dalam berbagai tingkatan
proses berpikir. Penilaian dalam proses pembelajaran berfungsi
sebagai alat untuk mendeteksi kesulitan belajar (assesment as
learning), penilaian sebagai proses pembelajaran (assessment
for learning), dan penilaian sebagai alat untuk mengukur
pencapaian dalam proses pembelajaran (assessment of
learning). Melalui penilaian tersebut diharapkan peserta didik
dapat menguasai kompetensi yang diharapkan. Untuk itu,
digunakan teknik penilaian yang bervariasi sesuai dengan
kompetensi yang akan dinilai, yaitu tes tulis, lisan, dan
penugasan. Prosedur penilaian pengetahuan dimulai dari
penyusunan perencanaan, pengembangan instrumen
penilaian, pelaksanaan penilaian, pengolahan, dan pelaporan,
serta pemanfaatan hasil penilaian. Untuk mengetahui
ketuntasan belajar (mastery learning), penilaian ditujukan
untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan (diagnostic)
proses pembelajaran. Hasil tes diagnostic, ditindaklanjuti
dengan pemberian umpan balik (feedback) kepada peserta
didik, sehingga hasil penilaian dapat segera digunakan untuk
perbaikan mutu pembelajaran. Penilaian KI-3 menggunakan
angka dengan rentang capaian/nilai 0 sampai dengan 100 dan
deskripsi. Deskripsi dibuat dengan menggunakan kalimat yang
bersifat memotivasi dengan pilihan kata/frasa yang bernada
positif. Deskripsi berisi beberapa pengetahuan yang sangat
baik dan/atau baik dikuasai oleh peserta didik dan yang
penguasaannya belum optimal. Teknik penilaian pengetahuan
menggunakan tes tulis, lisan, dan penugasan
Penilaian pengetahuan pada Sekolah Dasar (SD) mencakup
pengetahuan prosedural, faktual, dan konseptual tentang
ajaran agama Hindu antara lain:(1) keyakinan (Panca Sraddhā);
(2) perilaku/moral (Susīla); (3) orang suci; (4) kitab suci Veda;
(5) Sejarah perkembangan agama Hindu; (6) Nama-nama Tokoh
dalam Mahabharata; (7) Astronomi (Wariga); dan (8) Yajna.

13
c. Penilaian Keterampilan
Penilaian keterampilan dilakukan dengan mengidentifikasi
karateristik kompetensi dasar aspek keterampilan untuk
menentukan teknik penilaian yang sesuai. Tidak semua
kompetensi dasar dapat diukur dengan penilaian kinerja,
penilaian proyek, atau portofolio. Penentuan teknik penilaian
didasarkan pada karakteristik kompetensi keterampilan yang
hendak diukur. Penilaian keterampilan dimaksudkan untuk
mengetahui penguasaan pengetahuan peserta didik dapat
digunakan untuk mengenal dan menyelesaikan masalah dalam
kehidupan sesungguhnya (dunia nyata). Penilaian
keterampilan menggunakan angka dengan rentangskor 0
sampai dengan 100 dan deskripsi.Teknik penilaian yang
digunakan sebagai berikut.
1) Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja merupakan penilaian yang meminta
peserta didik untuk melakukan suatu tugas pada situasi
yang sesungguhnya dengan mengaplikasikan atau
mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan yang
dibutuhkan. Pada penilaian kinerja, penekanan
penilaiannya dapat dilakukan pada proses atau produk.
Penilaian kinerja yang menekankan pada produk disebut
penilaian produk, sedangkan penilaian kinerja yang
menekankan pada proses disebut penilaian praktik
(praktik). Penilaian praktik, misalnya; memainkan alat
musik, melakukan pengamatan suatu obyek dengan
menggunakan mikroskop, menyanyi, bermain peran,
menari, dan sebagainya. Penilaian produk, misalnya: poster,
kerajinan, puisi, dan sebagainya.
2) Penilaian Proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap
suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu
tertentu. Tugas tersebut berupa rangkaian kegiatan mulai
dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian,
pengolahan, penyajian data, dan pelaporan. Penilaian
proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman,
kemampuan pengumpulan data, kemampuan
mengaplikasikan, kemampuan inovasi dan kreativitas serta
kemampuan menginformasikan peserta didik pada muatan
tertentu secara jelas.
3) Penilaian Portofolio
Portofolio dapat berupa kumpulan dokumen dan teknik
penilaian. Portofolio sebagai dokumen merupakan
kumpulan dokumen yang berisi hasil penilaian prestasi
belajar, penghargaan, karya peserta didik dalam bidang
tertentu yang bersifat reflektif-integratif dalam kurun waktu
tertentu. Pada akhir periode, portofolio tersebut diserahkan
kepada guru pada kelas berikutnya dan orang tua sebagai
bukti otentik perkembangan peserta didik.
14
Portofolio sebagai teknik penilaian dilakukan untuk menilai
karya-karya peserta didik dan mengetahui perkembangan
pengetahuan dan keterampilan peserta didik. Akhir suatu
periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh
guru bersama-sama dengan peserta didik. Berkaitan dengan
tujuan penilaian portofolio, tiap item dalam portofolio harus
memiliki suatu nilai atau kegunaan bagi peserta didik dan
bagi orang yang mengamatinya. Guru dan peserta didik
harus sama-sama memahami maksud, mengapa suatu item
(dokumen) dimasukkan ke koleksi portofolio. Selain itu,
sangat diperlukan komentar dan refleksi dari guru atas
karya yang dikoleksi.
Berdasarkan informasi perkembangan kemampuan peserta
didik yang dibuat oleh guru bersama peserta didik yang
bersangkutan, dapat dilakukan perbaikan secara terus
menerus. Dengan demikian portofolio dapat memperlihatkan
perkembangan kemajuan belajar peserta didik melalui
karyanya.

Penilaian keterampilan mencakup dua aspek yaitu keterampilan


abstrak dan keterampilan konkret. Keterampilan abstrak adalah
bentuk keterampilan belajar berupa kemampuan dalam hal
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/data,
menalar/mengasosiasi, dan mengomuniksikan. Keterampilan
konkret adalah kemampuan persepsi, dan gerak yang dapat
diamati seperti: (1); memberi penghormatan (salam panganjali)
(2); melakukan Puja Tri Sandhya (3) Dainika Upasana
(menghafalkan mantra sehari-hari); Dharmagita (mekidung,
bhajan, kirtan); (4) mewarnai gambar; (5) membuat puisi; (6)
membuat bagan/skema/diagram

F. Kontekstualisasi Pembelajaran Sesuai dengan Kondisi Lingkungan dan


Peserta Didik

Sejalan dengan karakteristik pendidikan abad 21 yang memanfaatkan


teknologi informasi dan komunikasi, pembelajaran Pendidikan Agama
Hindu dan Budi Pekerti dalam Kurikulum 2013 juga memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi sebagai media dan sumber belajar.
Pemanfaatan TIK mendorong peserta didik dalam mengembangkan
kreativitas dan berinovasi serta meningkatkan pemahaman dan
pengetahuan Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti.
Pembelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
memanfaatkan berbagai sumber belajar seperti buku teks yang tersedia
dalam bentuk buku guru dan buku siswa. Sesuai dengan Karakteristik
Kurikulum 2013, buku teks bukan satu-satunya sumber belajar. Guru
dapat menggunakan buku pengayaan atau referensi lainnya dan
mengembangkan bahan ajar sendiri seperti LKS (Lembar Kerja Siswa).
Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti, LKS
15
bukan hanya kumpulan soal.

Pembelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti sesuai ruang


lingkup aspek materi yang diajarkan harus mampu menumbuhkan
sikap nasionalisme, mampu berkomitmen, berkontribusi, dan mampu
merancang cita-citanya sehingga berhasil dalam hidup.
Kontekstualisasi pelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
sebagai berikut:
1. pembelajaran PAH-BP dilakukan dengan menyusun perencanaan
dengan membuat RPP, membuat media pembelajaran pendukung
yang sesuai kebutuhan tempat pengajar mengajar, sehingga materi
pelajaran dapat terserap dengan baik sesuai kompetensi dasar.
2. pembelajaran PAH-BP diharapkan dapat membangun sikap bangga
terhadap agamanya, sehingga tumbuh sikap toleran, sehingga
terhindar dari sikap fanatisme sempit dan radikalisme. Guna
menumbuhkan sikap toleran (tat tvam Asi) melalui ruang lingkup
materi Kitab Suci Veda, Tattva (filsafat), Susila (etika), Acara dan
Sejarah. Pembelajaran yang dikembangkan dalam PAH-BP pada
akhirnya dapat menumbuhkan rasa nasionalisme.
3. pembelajaran PAH-BP selalu berkomitmen untuk menumbuhkan
perilaku yang anti radikalisme yang meyimpang dari Dharma,
dengan memberikan porsi materi Susila atau etika sebesar 35%
dari materi-materi yang lain. Dengan memberikan pembelajaran
etika yang lebih banyak, dapat menumbuhkan sikap toleran dan
bersikap sesuai norma-norma yang berlaku di masyarakat. Peserta
didik yang memiliki etika yang bagus dapat menciptakan
keharmonisan di masyarakat.
4. kontribusi PAH-BP mampu memberikan sumbangsih yang positif
terhadap agama, bangsa dan negara.

16
II. KOMPETENSI DASAR, MATERI PEMBELAJARAN, DAN KEGIATAN
PEMBELAJARAN

A. Kelas I
Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu

Materi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
1.1 Menerima • Jenis-jenis  Membaca buku teks
anugrah sebagai ciptaan Sang pendidikan agama Hindu dan
wujud rasa syukur Hyang Widhi budi pekerti kelas I, tentang
kehadapan Sang 1. Ciptaan Sang jenis-jenis ciptaan Sang Hyang
Hyang Widhi atas Hyang Widhi Widhi
segala ciptaan- yang hidup di  Mengamati dan
Nya; darat mengidentifikasi jenis-jenis
2. Ciptaan Sang ciptaan Sang Hyang Widhi
2.1 Peduli terhadap Hyang Widhi  Mengamati gambar makhluk
ciptaan Sang yang hidup air hidup yang hidup di darat, air,
Hyang Widhi 3. Ciptaan Sang dan udara
dalam Hyang Widhi  Mewarnai salah satu ciptaan
mewujudkan yang hidup di Sang Hyang Widhi
kehidupan yang udara  Menyajikan hasil pengamatan
harmonis; 4. Menyajikan tentang contoh-contoh ciptaan
contoh-contoh Sang Hyang Widhi
3.1 Mengenal jenis- ciptaan Sang
jenis ciptaan Sang Hyang Widhi
Hyang Widhi;

4.1 Menyajikan
contoh-contoh
ciptaan Sang
Hyang Widhi dan
karya manusia;
1.2 Menerima • Ajaran Tri  Membaca buku teks
kemahakuasaan Pramana pendidikan agama Hindu dan
Sang Hyang Widhi 1. Bagian-bagian budi pekerti kelas I, tentang
yang telah Tri Pramana Tri Pramana
menganugerahkan 2. Penjelasan  Mengamati dan
Sabda, Bayu, dan masing-masing mengedentifikasi bagian-
Idep; bagian Tri bagian Tri Pramana
2.2 Percaya diri dalam Pramana  Mencari informasi dengan
berinteraksi antar 3. Contoh ciptaan mewawancarai beberapa
makhluk yang Sang Hyang narasumber(guru) yang ada di
memiliki kekuatan Widhi yang lingkungan sekolah makhluk
Eka Pramana, Dwi memiliki hidup yang memiliki Eka, Dwi,
Pramana, dan Tri kekuatan Eka, dan Tri Pramana
Pramana untuk Dwi, dan Tri  Mengamati/menyaksikan
mewujudkan Pramana gambar-gambar yang
kehidupan yang 4. Kelebihan termasuk Eka, Dwi, dan Tri

17
harmonis; Pramana
manusia  Menyajikan hasil pengamatan
3.2 Memahami ajaran dibandingkan tentang contoh-contoh Tri
Tri Pramana makhluk Pramana
sebagai kekuatan lainnya  Menyajikan kelebihan
makhluk hidup; manusia dibandingkan
makhluk lainnya
4.2 Menyajikan hasil
pengamatan
tentang makhluk
hidup yang
memiliki Eka
Pramana, Dwi
Pramana, dan Tri
Pramana;
1.3Mensyukuri • Ajaran Tri Kaya  Membaca buku teks
Anugerah Sang Parisudha pendidikan agama Hindu dan
Hyang Widhi yang 1. Pengertian Tri budi pekerti kelas I, tentang
dilimpahkan Kaya Parisudha Tri Kaya Parisudha
kepada kita 2. Bagian-bagian  Mengamati dan
sehingga dapat Tri Kaya mengidentifikasi bagian-
berpikir baik, Parisudha bagian Tri Kaya Parisudha
berkata baik, dan 3. Menjelaskan  Mengamati gambar/ tayangan
berbuat baik; masing-masing vedio perilaku Tri Kaya
2.3Berperilaku jujur bagian Tri Kaya Parisudha
terhadap pikiran, 4. Contoh masing-  Mencari informasi dengan
kata-kata, dan masing bagian mewawancarai beberapa
perbuatan dalam Tri Kaya narasumber di lingkungan
kehidupan sehari- Parisudha sekolah berkaitan dengan Tri
hari; 5. Cerita yang Kaya Parisudha
berkaitan  Mendemonstrasikan contoh-
3.3Mengenal ajaran Tri dengan Tri Kaya contoh perilaku manacika
Kaya Parisudha Parisudha parisudha,
sebagai tuntunan  Mendemonstrasikan contoh-
hidup manusia; contoh perilaku wacika
parisudha,
4.3Menjalankan
perilaku masing-  Mendemonstrasikan contoh-
masing bagian Tri contoh perilaku kayika
Kaya Parisudha; parisudha

1.4 Membiasakan diri • Kitab suci Veda  Membaca buku teks


mengucapkan doa 1. Kitab Suci-kitab pendidikan agama Hindu dan
sebelum membaca suci yang ada di budi pekerti kelas I, tentang
kitab suci Veda Indonesia Kitab Suci Veda
dan buku biasa 2 Jenis-jenis kitab  Mengamati perbedaan kitab
2.4 Disiplin dalam suci Veda suci Veda dan buku biasa
mempelajari kitab 3. Jenis-jenis buku  Mencari informasi dengan
suci Veda dan biasa mewawancarai beberapa
buku biasa 4. Manfaat kitab narasumber di lingkungan
sebagai pedoman suci Veda dan sekolah berkaitan dengan
hidup manusia; buku biasa perbedaan kitab suci Veda
3.4 Memahami Kitab 5. Perbedaan kitab dengan buku biasa

18
suci Veda dan suci Veda dan  Menyimpulkan perbedaan
buku biasa; buku biasa kitab suci Veda dan buku
4.4 Menyajikan biasa
perbedaan antara  Melaporkan/memaparkan
kitab Veda dengan hasil kesimpulan perbedaan
buku biasa; kitab suci Veda dan buku
biasa
1.5 Menerima • Dharmagita  Membaca buku teks
Dharmagita untuk 1. Pengertian pendidikan agama Hindu dan
mewujudkan Dharmagita budi pekerti kelas I, tentang
hubungan yang 2. Jenis-jenis Dharmagita
harmonis antar Dharmagita  Mengamati dan
manusia dengan 3. Manfaat mengidentifikasi manfaat
Sang Hyang Widhi; Dharmagita Dharmagita
2.5 Percaya diri 4. Menyanyikan  Mengamati/ menonton
melantumkan salah satu demonstrasi/menyaksikan
Dharmagita dalam Dharmagita video lagu-lagu
kehidupan sehari- keagamaan(Dharmagita)
hari;  Mewarnai gambar orang yang
3.5 Mengenal ajaran sedang membaca sloka atau
Dharmagita dalam palawakia
kehidupan sehari-  Menyanyikan salah satu lagu-
hari; lagu kerohanian(Dharmagita)
4.5 Menyanyikan  Mendiskusikan manfaat
Dharmagita atau Dharmagita
lagu kerohanian  Menyinpulkan hasil
Hindu; Dharmagita
 Melaporkan/memaparkan
hasil kesimpulan tentang
manfaat Dharmagita
1.6 Membiasakan diri • Mantra guru,  Membaca buku teks
mengucapkan gayatri pendidikan agama Hindu dan
guru puja sebelum mantra,mantra budi pekerti kelas I, tentang
mulai belajar dan makan,mantra Mantra Guru Puja, Gayatri
doa sehari-hari Saraswati dan Mantra, Mantra Saraswati,
sebagai wujud puji doa tidur Doa Makan, dan Doa tidur
syukur kehadapan 1. Guru puja  Mengamati dan
Sang Hyang Widhi; 2. Gayatri Mantra mengidentifikasi beberapa
2.6 Disiplin 3. Doa makan jenis mantra
mengucapkan 4. Mantra  Mencari informasi dengan
guru puja sebelum Saraswati mewawancarai beberapa
belajar, gayatri 5. Doa tidur narasumber di lingkungan
mantra, doa sekolah berkaitan dengan
makan, dan doa Mantra Guru Puja, Gayatri
tidur dalam Mantra, Mantra Saraswati,
kehidupan sehari- Doa Makan, dan Doa tidur
hari;  Berdiskusi untuk mencari
3.6 Memahami mantra tahu tentang guru puja,
guru, gayatri mantra gayatri, doa makan,
mantra,mantra mantra saraswati, dan doa
makan,mantra tidur
Saraswati dan doa  Melafalkan pengucapan
tidur;

19
4.6 Mendemontrasikan mantra yang benar
pengucapan  Mendemonstrasikan salah
mantra guru, satu mantra atau doa
gayatri  Menyimpulkan hasil diskusi
mantra,mantra tentang guru puja, mantra
makan,mantra gayatri, doa makan, mantra
Saraswati dan doa saraswati, dan doa tidur
tidur;  Melaporkan/memaparkan
hasil diskusi
1.7 Mengucapkan puji • Sejarah agama  Menunjukkan sikap
syukur Hindu abab I di tanggungjawab merawat dan
kehadapan Sang Indonesia melestarikan peninggalan-
Hyang Widhi atas 1. Tokoh-tokoh peninggalan sejarah agama
keberhasilan para yang berperan Hindu yang dirintis oleh para
leluhur terhadap aktif dalam leluhur.
perkembangan perkembangan  Membaca buku teks
agama Hindu agama Hindu pendidikan agama Hindu dan
pada abad I di abab I di di budi pekerti kelas I, tentang
Indonesia. Indonesia sejarah agama Hindu abad I di
2.7 Bertanggungjawab 2. Peninggalan- Indonesia
atas jasa-jasa peninggalan  Mengamati dan
para leluhur agama Hindu mengidentifikasi tokoh-tokoh
terhadap abad I di yang berperan dalam
perkembangan Indonesia perkembangan agama Hindu
agama Hindu 3. Cerita abad I di Indonesia
pada abad I di perkembangan  Mengamati gambar
Indonesia. agama Hindu peninggalan-peninggalan
3.7 Memahami abad I di agama Hindu abad I di
sejarah Indonesia Indonesia
perkembangan  Mencari informasi dengan
agama Hindu mewawancarai beberapa
pada abad I di narasumber di lingkungan
Indonesia. sekolah berkaitan dengan
4.7 Menceritakan sejarah agama Hindu abad I di
secara singkat Indonesia
sejarah  Berdiskusi untuk mencari
perkembangan tahu sejarah perkembangan
agama Hindu agama Hindu abad I di
pada abad I di Indonesia
Indonesia.  Menyimpulkan hasil diskusi
 Melaporkan/memaparkan
hasil diskusi

B. Kelas II
Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu

Kompetensi Dasar Materi Kegiatan Pembelajaran

20
Pembelajaran
1.1 Menerima konsep • Atma  Meyakini adanya Atma sebagai
Atma sebagai 1.Pengertian Atma sumber kehidupan dan
sumber hidup 2. Sifat-sifat Atma menunjukkan sikap perilaku
bagi makhluk 3. 1. Fungsi Atma jujur antar sesame manusia
hidup; 4. Atma sebagai  Membaca buku teks pendidikan
2.1 Perilaku jujur sumber hidup agama Hindu dan budi pekerti
antar sesama kelas II, tentang Atma
manusia bahwa  Mengamati dan mengidentifikasi
kita bersumber sifat-sifat Atma
pada Atma;  Mencari tahu dan informasi
3.1 Memahami Atma dengan mewawancarai beberapa
sebagai sumber narasumber yang ada di
hidup bagi lingkungan sekolah berkaitan
makhluk hidup; dengan pengertian, sifat-sifat, dan
4.1 Mengilustrasikan fungsi Atma
Atma sebagai  Mengilustrasikan/
sumber hidup menggambarkan fungsi Atma
bagi makhluk bagaikan aliran listrik yang
hidup; bersumber dari Desel(Ginset)
 Mendiskusikan Atma sebagai
sumber hidup
 Menyimpulkan hasil diskusi
 Melaporkan/memaparkan hasil
diskusikan
1.2 Menerima ajaran  Meyakini Dewa Tri Murti sebagai
Tri Murti sebagai • Tri Murti manifestasi Sang Hyang Widhi
perwujudan dari 1. Pengertian Tri yang berfungsi sebai pencipta,
Sang Hyang Murti pemelihara, dan pelebur alam
Widhi; 2. Bagian-bagian semesta beserta isinya
2.2 Disiplin Tri Murti  Membaca buku teks pendidikan
melaksanakan 3. Karakteristik agama Hindu dan budi pekerti
sujud bhakti dewa Brahma kelas II, tentang Tri Murti dengan
kehadapan Sang 4. Karakteristik disiplin
Hyang Widhi dewa Wisnu  Mengamati dan mengidentifikasi
dalam wujud 5. Karakteristik bagian-bagian Tri Murti
beliau sebagai Tri dewa Siwa
 Mengamati gambar/video tentang
Murti; dewa Brahma
 Mencari tahu dan informasi
3.2 Memahami ajaran
dengan mewawancarai beberapa
Tri Murti sebagai
narasumber yang ada di
perwujudan Sang
lingkungan sekolah berkaitan
Hyang Widhi;
dengan Tri Murti
4.2 Menyajikan
 Mengamati gambar/video tentang
contoh sujud
dewa Wisnu
bhakti kehadapan
Sang Hyang Widhi  Mengamati gambar/video tentang
dalam wujud Tri dewa Siwa
Murti;  Mendiskusikan karakter dewa Tri
Murti
 Menyimpulkan karakteristik
masing-masing bagian dewa Tri
Murti

21
1.3 Memanjatkan • Tri Mala  Mengucapkan puji syukur telah
puji syukur 1. Pengertian Tri mampu menghindarkan diri dari
kehadapan Sang Mala perilaku Tri Mala
Hyang Widhi 2. Bagia-bagian  Konsisten(disiplin)
bahwa kita dapat Tri Mala menghindarkan diri dari perilaku
menghindarkan 3. Perilaku Moha Tri Mala
diri dari perilaku yang harus  Membaca buku teks pendidikan
Tri Mala; dihindari agama Hindu dan budi pekerti
2.3 Disiplin antar 4. Perilaku Mada kelas II, tentang Tri Mala
sesama untuk yang harus  Mengamati perilaku dan
menghindarkan dihindari mengidentifikasi Tri Mala yang
diri dari perilaku 5. Perilaku harus dihindari
Tri Mala; Kasmala yang  Mengamati gambar/tayangan
3.3Mengenal ajaran harus dihindari vedio perilaku Moha, Mada, dan
Tri Mala yang 6. Cara Kasmala yang harus dihindari
harus dihindari mengendalikan  Mencari tahu dan informasi
dalam kehidupan Tri Mala dengan mewawancarai beberapa
sehari-hari; narasumber yang ada di
4.3Menyajikan cara lingkungan sekolah berkaitan
menghindari dengan Tri Mala
perilaku Tri Mala  Mendiskusikan perilaku Tri Mala
dalam kehidupan yang harus dihindari dan cara
sehari-hari; menghindari Tri Mala
 Menyimpulkan hasil diskusi yang
berkaitan dengan Tri Mala yang
harus dihindari dan cara
menghindari Tri Mala
 Melaporkan/memaparkan hasil
diskusi yang telah disimpulkan

1.4 Menerima ajaran • Catur Paramitha  Menunjukkan perilaku beriman


Catur Paramitha 1. Pengertian Catur dan santun sebagai pengamalan
sebagai karunia Paramitha ajaran Catur Paramitha dalam
Sang Hyang 2. Bagian-bagian rangka mencapai kehidupan yang
Widhi untuk Catur harmonis
mencapai Paramitha  Membaca buku teks pendidikan
kehidupan yang 3. Penjelasan agama Hindu dan budi pekerti
harmonis. masing-masing kelas II, tentang Catur Paramitha
bagian Catur  Mengamati dan mengidentifikasi
2.4 Berperilaku Paramitha bagian-bagian Catur Paramitha
santun dalam 4. Contoh masing-  Mengamati gambar/tayangan
mewujudkan budi masing bagian video perilaku Catur Paramita
pekerti luhur Catur  Mencari tahu dan informasi
sesuai ajaran Paramitha dengan mewawancarai beberapa
Catur Paramitha; 5. Dampak positif
narasumber yang ada di
3.4 Mengenal ajaran perilaku Catur lingkungan sekolah berkaitan
Catur Paramitha Paramitha dengan Catur Paramitha
untuk mencapai
 Menyajikan contoh-contoh Catur
kehidupan yang
Paramitha
harmonis;
4.4 Menerapkan  Mendiskusikan dampak positif
ajaran Catur perilaku Catur Paramitha

22
Paramitha dalam  Menyimpulkan hasil diskusi
rangka
mengharmonisasi
kehidupan umat
manusia;

1.5 Menerima • Tokoh-tokoh  Meneladani dan peduli terhadap


keteladanan cerita Rāmāyaṇa tokoh-tokoh cerita Rāmāyaṇa
tokoh-tokoh 1. Tokoh-tokoh sebagai pengamalan ajaran Veda
dalam ceritera cerita Rāmāyaṇa  Membaca buku teks pendidikan
Rāmāyaṇa; 2. Tokoh-tokoh agama Hindu dan budi pekerti
2.5 Peduli terhadap cerita Rāmāyaṇa kelas II, tentang tokoh-tokoh
tokoh-tokoh yang cerita Rāmāyaṇa
dalam ceritera berperilaku  Mengamati dan
Rāmāyaṇa yang baik(Dharma) mengidentifikasikan tokoh-tokoh
telah memberikan 3. Tokoh-tokoh cerita Rāmāyaṇa
tuntunan hidup; cerita Rāmāyaṇa  Mengamati gambar/tayangan
3.5 Memahami tokoh yang vedio cerita Rāmāyaṇa
ceritera berperilaku  Mangamti tokoh-tokoh Rāmāyaṇa
Rāmāyaṇa dalam buruk(Adharma) berperilaku baik dan buruk
kehidupan 4. Meneladani  Mencari tahu dan informasi
sehari-hari; perilaku tokoh dengan mewawancarai beberapa
4.5 Menceriterakan cerita Rāmāyaṇa narasumber yang ada di
tokoh-tokoh yang berbuat lingkungan sekolah berkaitan
Rāmāyaṇa yang baik(Dharma) dengan tokoh-tokoh cerita
berperilaku Rāmāyaṇa
Dharma dan  Mendiskusikan dalam kelompok
Adharma; kecil cara meneladani tokoh-
tokoh yang berperilaku baik
 Mendemonstrasikan cara
meneladani tokoh Rāmāyaṇa yang
berperilaku baik
 Menyimpulkan hasil diskusi
meneladani perilaku yang baik
 Melaporkan/memaparkan hasil
kesimpulan
1.6 Menerima • Perkembangan  Menunjukkan sikap peduli
perkembangan sejarah agama terhadap sejarah perkembangan
sejarah agama Hindu di daerah agama Hindu di daerah setempat
Hindu sebagai setempat sebagai wujud penghormatan
wujud 1. Sejarah kepada para leluhur
penghormatan perkembangan  Membaca buku teks pendidikan
kepada leluhur. agama Hindu agama Hindu dan budi pekerti
2.6 Peduli terhadap di daerah kelas II, tentang sejarah agama
sejarah setempat Hindu di daerah setempat
perkembangan 2. Peninggalan-  Mengamati peristiwa dan
agama Hindu di peninggalan peninggalan-peninggalan agama
daerah setempat. sejarah agama Hindu
3.6 Memahami Hindu yang  Mengamati gambar peninggalan-
perkembangan ada di daerah peninggalan agama Hindu yang
sejarah agama setempat ada di daerah setempat
Hindu di daerah 3. Cara  Mencari tahu dan informasi
setempat. melestarikan

23
4.6 Menceriterakan peninggalan dengan mewawancarai beberapa
secara singkat agama Hindu narasumber yang ada di
sejarah yang di daerah lingkungan sekolah berkaitan
perkembangan setempat dengan peninggalan sejarah
agama Hindu di agama Hindu di daerah setempat
daerah setempat.  Mendiskusikan cara melestarikan
peninggalan agama Hindu
 Menyimpulkan hasil diskusi yang
berkaitan dengan melestarikan
peninggalan-peninggalan agama
Hindu
 Melaporkan/memaparkan hasil
kesimpulan diskusi

C. Kelas III
Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu

Materi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
1.1 Menerima ajaran • Tri Parartha  Menunjukkan sikap peduli
Tri Parartha 1. Pengertian Tri terhadap orang lain sebagai
untuk mencapai Parartha pengamalan ajaran Tri
kebahagiaan 2. Bagian-bagian Parartha
dalam kehidupan Tri Parartha  Membaca buku teks
sehari-hari; 3. Penjelasan pendidikan agama Hindu dan
2.1 Peduli antar masing-masing budi pekerti kelas III, tentang
sesama dalam bagian Tri Tri Parartha
menerapkan Parartha  Mengamati dan
ajaran Tri 4. Contoh masing- mengidentifikasikan bagian-
Parartha untuk masing bagian bagian Tri Parartha
mewujudkan Tri Parartha  Mengamati gambar/tayangan
kehidupan yang 5. Dampak positif vedio yang berkaitan dengan
harmonis; Tri Parartha Tri Parartha
3.1 Mengenal ajaran  Mencari tahu dan informasi
Tri Parartha dengan mewawancarai
untuk mencapai beberapa narasumber yang ada
keharmonisan di lingkungan sekolah
hidup; berkaitan dengan Tri Parartha
4.1 Mempraktikkan  Mendiskusikan pengertian
ajaran Tri Asih, Punya, Bhakti, dan
Parartha untuk dampak positif Tri Parartha
mencapai  Menyimpulkan hasil diskusi
keharmonisan yang berkaitan dengan
hidup; pengertian Asih, Punya, Bhakti,
dan dampak positif Tri
Parartha
 Melaporkan/memaparkan hasil
diskusi

1.2 Menerima
ajaran Daiwi • Pengertian  Mengamalkan ajaran Daiwi
Sampad dalam Daiwi sampad sampad dan menjauhi Asuri

24
kitab
Bhagavadgita dan Asuri sampad yang tertuang dala
untuk dijalankan sampad kitab suci Bhagavadgita
dan Asuri 1. Pengertian  Membaca buku teks
Sampad untuk Daiwi sampad pendidikan agama Hindu dan
dihindari; dan Asuri budi pekerti kelas III, tentang
2.2 Mengamalkan sampad Daiwi sampad dan Asuri
ajaran Daiwi 2. Ciri-ciri sampad
Sampad dan perilaku Daiwi  Mengamati ajaran Daiwi
menghindari sampad dan Sampad dalam kitab
perilaku Asuri Asuri sampad Bhagavadgita untuk dijalankan
Sampad; 3. Contoh dan Asuri Sampad untuk
3.2 Mengenal ajaran perilaku Daiwi dihindari
Daiwi Sampad sampad dan  Mengamati gambar-gambar
dan Asuri Asuri sampad perilaku Daiwi sampaddan
Sampad yang 4. Cara Asuri sampad.
bersumber pada mengendalikan  Mencari tahu dan informasi
kitab diri dari dengan mewawancarai
Bhagavadgita; perilaku Asuri beberapa narasumber yang ada
4.2 Mencontohkan sampad di lingkungan sekolah
ajaran Daiwi berkaitan dengan Daiwi
Sampad dan sampad dan Asuri sampad
Asuri Sampad  Mendemonstrasikan perilaku
dalam kitab Daiwi sampad dan Asuri
Bhagavadgita; sampad
 Mendiskusikan ajaran Daiwi
sampad dan Asuri sampad
 Menyimpulkan hasil diskusi
yang berkaitan dengan Daiwi
sampad dan Asuri sampad
 Mempresentasikan hasil
kesimpulan diskusi
1.3 Menerima • Tokoh-tokoh  Menunjukkan perilaku jujur
karakter yang cerita meneladani totoh-tokoh dalam
baik tokoh Mahābhārata cerita Mahābhārata sebagai
utama dalam 1. Tokoh-tokoh wujud pengamalan terhadap
Mahābhārata cerita ajaran Veda
sehingga dapat Mahābhārata  Membaca buku teks
berpikir, berkata, yang pendidikan agama Hindu dan
dan berperilaku berperilaku budi pekerti kelas III, tentang
yang baik; baik(Dharma)ya tokoh-tokoh cerita
2.3 Menunjukkan ng harus Mahābhārata
perilaku jujur diteladani  Mengamati tokoh-tokoh cerita
yang dijiwai 2. Tokoh-tokoh Mahābhārata
nilai-nilai cerita  Mengamati gambar/tayangan
kepemimpinan Mahābhārata vedio ciri-ciri tokoh yang
tokoh-tokoh yang berperilaku baik dan buruk
utama berperilaku  Mencari tahu dan informasi
Mahābhārata; buruk(Adharm dengan mewawancarai
3.3 Memahami a)yang harus beberapa narasumber yang ada
tokoh-tokoh dihindari di lingkungan sekolah
utama berkaitan dengan tokoh-tokoh
Mahābhārata cerita Mahābhārata

25
dalam rangka  Mendiskusikan ciri-ciri tokoh
meneladani nilai- yang berperilaku baik dan
nilai buruk
kepemimpinanny  Menyimpulkan hasil diskusi
a; berkaitan dengan ciri-ciri tokoh
4.3 Menceriterakan yang berperilaku baik dan
secara singkat buruk
tokoh-tokoh  Melaporkan dan memaparkan
utama dalam hasil diskusi
Mahābhārata;
1.4 Menerima nama- • Nama-nama  Menunjukkan sikap peduli
nama Planet/astrono terdap ajaran astronomi
planet/astronomi mi dalam sebagai pedoman pelaksanaan
dalam ajaran ajaran Veda upacara keagamaan
Veda; 1. Manfaat  Membaca buku teks
2.4 Peduli terhadap planet-planet pendidikan agama Hindu dan
nama-nama dalam budi pekerti kelas III, tentang
planet/astronomi kehidupan nama-nama Planet/astronomi
dalam ajaran agama Hindu dalam ajaran Veda
Veda; 2. Hubungan  Mengamati planet-planet
3.4 Mengenal nama- Planet-planet agama Hindu
nama planet dengan  Mengamati gambar jenis-jenis
/astronomi kegiatan nama planet
dalam ajaran keagamaan  Mencari tahu dan informasi
Veda; dengan mewawancarai
4.4 Menyajikan beberapa narasumber yang ada
nama-nama di lingkungan sekolah
planet berkaitan dengan nama-nama
/astronomi Planet/astronomi dalam ajaran
dalam ajaran Veda
Veda;  Mendiskusikan hubungan
planet-planet dengan upacara
keagamaan
 Menyimpulkan hasil diskusi
yang berkaitan dengan
hubungan planet-planet
dengan upacara keagamaan
 Mempresentasikan hasil
diskusi
1.5 Menerima tari • Tari akral dan  Membaca buku teks
sakral dan tari tari Profan pendidikan agama Hindu dan
profan sebagai 1. Pengertian tari budi pekerti kelas III, tentang
implementasi sacral dan tari tari sacral dan tari profane
ajaran Veda; profan  Mengamati dan
2.5 Peduli terhadap 2. Jenis-jenis tari mengidentifikasi jenis-jenis tari
karya seni, baik sacral sacral dan tari profane
tari sakral 3. Jenis-jenis tari  Mengamati gambar/tayangan
maupun tari profan vedio tari sacral dan tari
profan sebagai 4. Hubungan tari profane
bentuk sacral dengan  Mencari tahu dan informasi
pengamalan upacara dengan mewawancarai
ajaran Veda; keagamaan beberapa narasumber yang ada
3.5 Mengenal tari di lingkungan sekolah

26
sakral dan tari berkaitan dengan tari sacral
profan dalam dan tari profane
kehidupan  Mendiskusikan tari sacral dan
keagamaan; tari profane
4.5 Menyajikan tari  Menyimpulkan hasil diskusi
sakral dan tari berkaitan dengan tari sacral
profan dalam dan tari profane
kehidupan  Mempresentasikan hasil
keagamaan; diskusi
1.6 Membiasakan • Sembahyang  Membaca buku teks
diri dan berdoa pendidikan agama Hindu dan
menjalankan dalam ajaran budi pekerti kelas III, tentang
sembahyang Hindu persembahyangan
dan berdoa 1. Pengertian  Mengamati dan
dalam Sembahyang mengidentifikasikan sikap
kehidupan 2. Sikap-sikap sembahyang, sarana
sehari-hari; sembahyang persembahyangan, tujuan, dan
2.6 Disiplin 3. Sarana-sarana manfaat sembahyang
menjalankan persembahyang  Mengamti gambar/tayangan
sembahyang an vedio pelaksanaan
dan berdoa 4. Tujuan persembahyangan
dalam Persembahyang  Mencari tahu dan informasi
kehidupan an dengan mewawancarai
sehari-hari; 5. Mempraktikan beberapa narasumber yang ada
3.6 Memahami sembahyang di lingkungan sekolah
sembahyang berkaitan dengan
dan berdoa persembahyangan
dalam ajaran  Mendiskusikan sarana
Hindu. persembahyangan, sikap-sikap,
4.6 Menyajikan tujuan, dan manfaat
cara sembahyang
sembahyang  Menyimpulkan hasil diskusi
dan berdoa berkaitan dengan sikap
dalam ajaran sembahyang, sarana
Hindu; persembahyangan, tujuan, dan
manfaat sembahyang
 Mempresentasikan hasil
diskusi

D. Kelas IV
Alokasi waktu: 4 jam pelajaran/minggu

Materi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
1.1. Menerima ajaran  Ajaran  Membaca buku teks
Punarbhawa Punarbhawa pendidikan agama Hindu dan
sebagai sebagai upaya budi pekerti kelas 4, tentang
keyakinan untuk untuk punarbhawa
meningkatkan meningkatkan  Melihat gambar illustrasi
kualitas hidup. kualitas hidup Reinkarnasi / Punarbhava di
1. Pengertian papan tulis
`2.1 Mengamalkan Punarbhawa  Mencari informasi dengan

27
ajaran 2. Kelahiran mewawancarai beberapa
Punarbhawa Surga dan narasumber yang berkaitan
dalam kelahiran dengan pengertian
meningkatkan Neraka punarbhawa, kelahiran
kualitas hidup 3. Punarbava surga dan neraka
sebagai upaya punarbhawa dan cara
3.1 Memahami ajaran meningkatkan meningkatkan kualitas hidup
Punarbhawa kualitas hidup  Mendiskusikan pengertian
sebagai upaya 4. Ceritera terkait punarbhawa, ciri-ciri
untuk dengan kelahiran surga dan neraka
meningkatkan Punarbhava dan cara meningkatkan
kualitas hidup kualitas hidup;
 Menyimpulkan hasil diskusi
4.1 Menceriterakan yang berkaitan dengan
secara singkat pengertian punarbhawa,
ajaran Punarbhawa ciri-ciri kelahiran surga dan
sebagai upaya neraka dan cara
untuk meningkatkan kualitas hidup
meningkatkan
kualitas hidup

1.2 Meneladani  Orang suci  Membaca buku teks


perilaku orang suci sebagai pendidikan agama Hindu dan
agama Hindu yang Penuntun Umat budi pekerti kelas 4, tentang
patut dihormati 1. Perilaku santun orang suci
kepada Orang  Mengumpulkan berbagai
2.2 Meneladani Suci informasi dan referensi yang
perilaku orang 2. Jenis-jenis berkaitan dengan pengertian
suci agama Hindu Orang Suci yang orang suci, pengelompokan
yang patut patut di teladani jenis-jenis orang suci, tugas
dihormati 3. Upaya-upaya dan kewajiban orang suci,
meneladani cara menghormati orang suci
3.2 Mengenal orang orang suci  Mencari informasi dengan
suci agama Hindu mewawancarai beberapa
yang patut narasumber yang berkaitan
diteladani dengan orang suci
 Mendiskusikan pengertian
4.2 Menunjukkan cara orang suci, pengelompokkan
meneladani orang suci, tugas dan
perilaku orang kewajiban orang suci dan
suci agama Hindu cara menghormati orang
suci;
 Menyimpulkan hasil diskusi
yang berkaitan dengan
pengertian orang suci,
pengelompokan orang suci,
tugas dan kewajiban orang
suci dan cara menghormati
orang suci;
1.3 Menerima ajaran Catur Pramana  Membaca buku teks
Catur Pramana di 1. Cara pendidikan agama Hindu dan
dalam mencari Memperoleh budi pekerti kelas 4, tentang
pengetahuan Kebenaran pengertian catur pramana,

28
kebenaran 2. Jenis-jenis cara bagian-bagian catur
Memperoleh pramana, cara mencari
2.3 Menunjukkan Kebenaran kebenaran ilmu pengetahuan
perilaku santun 3. Contoh-Contoh melalui catur pramana, cara
terhadap Catur menghargai pendapat orang
pendapat orang Pramana lain dalam mencari
lain dalam 4. Cerita Terkait kebenaran ilmu pengetahuan
mencari Catur Pramana  Mengumpulkan berbagai
kebenaran ilmu informasi dan referensi yang
pengetahuan berkaitan dengan pengertian
berdasarkan catur pramana, bagian-
Catur Pramana bagian catur pramana, cara
3.3 Memahami ajaran mencari kebenaran ilmu
Catur Pramana pengetahuan melalui catur
dalam mencari pramana, cara menghargai
pengetahuan pendapat orang lain dalam
kebenaran mencari kebenaran ilmu
4.3 Mempraktikan pengetahuan di lingkungan
ajaran Catur keluarga, sekolah dan
Pramana dalam masyarakat
mencari
 Mendiskusikan Catur
pengetahuan
kebenaran Pramana sebagai cara
mencari kebenaran ilmu
pengetahuan.
 Menyimpulkan hasil diskusi
yang berkaitan dengan Catur
Pramana.
 Memaparkan hasil diskusi di
depan kelas dan kelompok
lain dapat menanggapi.
1.4 Menerima hasil  Menghargai  Membaca buku teks
karya Maharsi Maharsi pendidikan agama Hindu dan
penerima wahyu penerima budi pekerti kelas 4, tentang
Veda wahyu nama-nama Maharsi
1. Pengertian penerima Wahyu Veda, cerita
2.4 Peduli terhadap Sapta Rsi tentang Maharsi Penerima
hasil karya 2. Bagian-bagian Wahyu Veda, cara
Maharsi penerima Sapta Rsi menghargai hasil karya
wahyu Veda 3. Cerita singkat Maharsi Penerima Wahyu
Maharsi Veda;
3.4 Memahami penerima  Mencari beberapa informasi
Maharsi penerima wahyu dengan mewawancarai
wahyu Veda 4. Maharsi beberapa narasumber di
penyusun Veda likungan sekolah berkaitan
4.4 Menyajikan dengan Sapta Rsi
ceritera – ceritera  Mendiskusikan nama-nama
Maharsi penerima Maharsi penerima Wahyu
wahyu Veda Veda, cerita tentang Maharsi
Penerima Wahyu Veda dan
cara menghargai hasil karya
Maharsi Penerima Wahyu
Veda
 Menyimpulkan hasil diskusi

29
yang Maharsi penerima
Wahyu Veda, cerita tentang
Maharsi Penerima Wahyu
Veda dan cara menghargai
hasil karya Maharsi
Penerima Wahyu Veda.
1.5 Menerima hari-  Hari Suci  Membaca buku teks
hari suci agama 1. Pengertian Hari pendidikan agama Hindu dan
Hindu sebagai Suci budi pekerti kelas 4, tentang
proses penyucian 2. Jenis-jenis Hari pengertian Hari Suci Hindu,
diri Suci jenis-jenis Hari Suci Hindu,
3. Hari Suci manfaat Hari Suci bagi Umat
2.5 Disiplin berdasarkan Hindu dan cerita-cerita yang
melaksanakan perhitungan terkait dengan Hari Suci
hari suci agama pawokon dan Agama Hindu;
Hindu sebagai sasih  Mengumpulkan berbagai
penyucian diri dan 4. Rangkaian- informasi dan referensi yang
menjalin rangkaian Hari berkaitan dengan Hari Suci
hubungan yang Suci Hindu, jenis-jenis Hari Suci
harmonis dengan 5. Manfaat Hari Hindu, manfaat Hari Suci
sesama Suci bagi umat bagi Umat Hindu dan cerita-
Hindu cerita yang terkait dengan
3.5 Mengenal hari- 6. Cerita-cerita Hari Suci Agama Hindu.
hari suci agama terkait dengan  Mendiskusikan Hari Suci
Hindu Hari Suci Hindu, jenis-jenis Hari Suci
Hindu, manfaat Hari Suci
4.5 Menyajikan bagi Umat Hindu dan cerita-
ceritera yang cerita yang terkait dengan
berkaitan dengan Hari Suci Agama Hindu;
hari suci agama  Menyimpulkan hasil diskusi
Hindu yang berkaitan dengan Hari
Suci, jenis-jenis, manfaat
Hari Suci dan cerita-cerita
yang terkait dengan Hari
Suci Agama Hindu.
1.6 Menerima sejarah  Sejarah  Membaca buku teks
perkembangan Perkembangan pendidikan agama Hindu dan
agama Hindu di Agama Hindu budi pekerti kelas 4, tentang
Indonesia sebagai di Indonesia sejarah Perkembangan
wujud 1. Sejarah Agama Hindu di Indonesia;
penghargaan kejayaan dan  Mengamati Gambar Peta
terhadap leluhur Keruntuhan Sejarah Perkembangan
kerajaan Hindu Agama Hindu di Indonesia,
2.6 Peduli terhadap di Indonesia kejayaan Agama Hindu di
sejarah 2. Upaya-upaya Indonesia, keruntuhan
perkembangan melestarikan Agama Hindu di Indonesia
agama Hindu di peninggalan dan cara menghargai sejarah
Indonesia Hindu perkembangan agama Hindu;
3. Cerita terkait  Mengumpulkan berbagai
1.6 Memahami sejarah informasi dan referensi yang
sejarah perkembangan berkaitan dengan sejarah
perkembangan agama Hindu Perkembangan Agama Hindu
agama Hindu di di Indonesia, kejayaan

30
Indonesia secara Agama Hindu di Indonesia,
singkat keruntuhan Agama Hindu di
Indonesia dan cara
4.6 Menceriterakan menghargai sejarah
sejarah perkembangan agama Hindu;
perkembangan  Mendiskusikan sejarah
agama Hindu di Perkembangan Agama Hindu
Indonesia secara di Indonesia, kejayaan,
singkat. keruntuhan dan cara
menghargai sejarah
Menyimpulkan hasil diskusi
yang berkaitan dengan
sejarah Perkembangan
Agama Hindu di Indonesia,
kejayaan, keruntuhan Agama
Hindu di Indonesia dan cara
menghargai sejarah
perkembangan agama Hindu

E. Kelas V
Alokasi Waktu: 4 jam pelajaean/minggu

Materi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
3.5 Menjalankan  Kitab Suci Veda  Membaca buku teks
kitab Suci Veda sebagai sumber pendidikan agama Hindu
sebagai sumber Hukum Hindu dan budi pekerti kelas 5,
hukum Hindu 1. Pengertian tentang Kitab Suci Veda
Kitab Suci Veda  Mengamati gambar atau
2.1 Disiplin 2. Sumber- melalui audio visual tentang
melaksanakan sumber Hukum struktur Veda.
ajaran kitab Suci Hindu  Mengidentifikasi kitab yang
Veda sebagai 3. Contoh-contoh tergolong Veda Sruti dan
pedoman dalam Kitab Suci yang Veda Smerti
segala tindakan tergolong Veda  Mendiskusikan Veda sebagai
Sruti dan Veda sumber hukum yang harus
3.1 Memahami kitab Smerti ditaati
Suci Veda sebagai  Mendiskripsikan Kitab Veda
sumber hukum yang tergolong dalam
Hindu kelompok Veda Sruti dan
Smerti
4.1 Menyajikan  Membuat kesimpulan akan
contoh-contoh pentingnya Veda sebagai
kitab Veda Sruti pedoman hidup
dan Veda Smerti  Menyajikan tentang
sebagai sumber kelompok Veda Sruti dan
hukum Hindu Veda Smerti
 Mempresentasikan hasil
diskusi kelompok di depan
kelas

1.2 Menjalankan  Ajaran Catur  Menjalankan Ajaran Catur


ajaran Catur Marga Yoga Marga Yoga dengan disiplin

31
Marga Yoga dalam Ajaran sebagai jalan mencapai
sebagai jalan Agama Hindu Moksha
mencapai Moksha 1. Pengertian  Membaca buku teks
2.2 Disiplin Catur Marga pendidikan agama Hindu
melaksanakan Yoga dan budi pekerti kelas 5,
ajaran Catur 2. Bagian-bagian tentang pengertian Catur
Marga Yoga Catur Marga Marga Yoga.
sebagai jalan Yoga  Mengamati gambar atau
mencapai 3. Menjelaskan melalui audio visual tentang
kesempurnaan bagian-bagian aktifitas orang yang sedang
hidup (Moksha) Catur Marga sembahyang, bekerja, guru
3.2 Mengenal ajaran Yoga mengajar, bersamadi dan
Catur Marga Yoga 4. Contoh masing- kegiatan lain yang relevan.
dalam agama masing bagian  Melakukan studi pustaka
Hindu Catur Marga tentang Catur Marga Yoga
Yoga  Mencari informasi tentang
4.2 Menerapkan Catur Marga Yoga dari
ajaran Catur berbagai sumber.
Marga Yoga  Mendiskusikan ajaran Catur
sebagai jalan Marga Yoga sebagai jalan
mencapai mencapai kebahagiaan
kesempurnaan hidup
hidup  Menunjukkan gambar-
gambar bentuk pengamalan
ajaran Catur Marga Yoga
 Mendiskusikan bagian-
bagian Catur Marga Yoga
 Membuat rangkuman
tentang Catur Marga Yoga
 Mempresentasikan hasil
diskusi masing-masing
kelompok secara bergantian
didepan kelas dan kelompok
lain dapat menanggapi.

1.3 Menerima  Cadhu Sakti  Perilaku disiplin sebagai


kemahakuasaan 1. Pengertian wujud rasa tanggungjawab
Sang Hyang Widhi Cadhu Sakti atas kebesaran Sang Hyang
sebagai Cadhu 2. Bagian-bagian sebagai Cadhu Sakti
Sakti Cadhu Sakti  Membaca buku teks
3. Penjelasan pendidikan agama Hindu
2.3 Menunjukkan masing-masing dan budi pekerti kelas 5,
perilaku disiplin bagian Cadhu tentang Cadhu Sakti.
sebagai wujud Sakti  Mengamati gambar atau
rasa 4. Contoh masing- melalui audio visual tentang
tanggungjawab masing bagian pemandangan alam sekitar,
atas kebesaran Cadhu Sakti alam pegunungan, samudra,
Sang HyangWidhi dan penampakan alam
sebagai Cadhu lainnya
Sakti  Melakukan studi pustaka
dan mencari informasi
3.3 Memahami tentang Prabhu Sakti
kemahakuasaan sebagai kemahakuasaan

32
Sang Hyang Widhi Sang Hyang Widhi
sebagai Cadhu  Mendiskusikan tentang
Sakti kemahakuasaan Sang
Hyang Widhi sebagai Cadhu
4.3 Menyajikan ajaran sakti
Cadhu Sakti atas  Membuat rangkuman
kemahakuasaan tentang Cadhu Sakti
Sang Hyang Widhi  Menyajikan hasil diskusi
penguasa alam kelompok di depan kelas.
semesta

1.4 Menjalankan  Ajaran Catur  Membaca buku teks


ajaran Catur Guru sebagai pendidikan agama Hindu
Guru sebagai landasan dan budi pekerti kelas 5,
landasan bertindak tentang materi Catur Guru.
bertindak 1. Pengertian  Mengamati gambar atau
Catur Guru melalui audio visual tentang
2.4 Menunjukkan 2. Bagian Catur berbagai aktifitas yang
perilaku disiplin Guru menunjukkan perilaku
menjalankan 3. Penjelasan bhakti kepada Catur Guru.
ajaran Catur masing-masing  Mencari dan mengumpulkan
Guru sebagai bagian Catur informasi mengenai cara
wujud bhakti Guru menghormati dan
kepada guru 4. Contoh masing- menghargai Catur Guru.
3.4 Mengenal ajaran masing bagian  Melakukan wawancara
Catur Guru yang Catur Guru kepada tokoh Hindu
patut dihormati 5. Perbedaan perilaku menghormati Catur
Catur Guru Guru
dengan Tri  Mendiskusikan tentang
4.4 Menerapkan Sinanggeh pentingnya bhakti kepada
ajaran Catur Guru Catur Guru
Guru dalam 6. Cara  Menyimpulkan contoh-
kehidupan sehari- menghormati contoh Alpaka Guru Rupaka
hari Catur Guru tidak akan memperoleh Yasa
7. Implementasi (nama baik), Kerthi
ajaran Catur (kesejahteraan), Bala
Guru dalam (kekuatan), Yusa (umur
kehidupan panjang).
sehari-hari  Menyimpulkan manfaat dan
pentingnya bhakti kepada
Catur Guru
 Mempresentasikan hasil
diskusi kelompok di depan
kelas secara bergantian

1.5 Menghargai  Mengenal  Menghargai Tempat Suci


tempat-tempat Tempat Suci dalam Agama Hindu dan
suci dalam agama dalamAgama bertanggung jawab
Hindu Hindu melestarikannya
1. Pengertian  Membaca buku teks
2.5 Menunjukkan Tempat Suci pendidikan agama Hindu
perilaku 2. Bentuk dan dan budi pekerti kelas 5,
tanggungjawab Struktur tentang pengertian Tempat

33
untuk menjaga Tempat Suci Suci.
kelestarian tempat Agama Hindu  Mengamati gambar atau
suci. 3. Fungsi tempat melalui audio visual tentang
Suci berbagai macam tempat suci
3.5 Mengenal tempat- 4. Cara agama Hindu
tempat suci dalam melestarikan  Melakukan kunjungan ke
agama Hindu; Tempat Suci tempat suci dan mencatat
bagian-bagian tempat suci
4.5 Menyajikan
dan fungsinya.
bentuk dan
 Melakukan wawancara
struktur tempat
kepada tokoh Hindu tentang
suci dalam agama
sejarah tempat suci Hindu
Hindu.
di lingkungan terdekat.
 Menyimpulkan fungsi-fungsi
dari tempat suci agama
Hindu.
 Menyebutkan upaya-upaya
melestarikan tempat suci.

F. Kelas VI
Alokasi Waktu: 4 jam pelajaran/minggu

Materi
Kompetensi Dasar Kegiatan Pembelajaran
Pembelajaran
1.1 Menerima kitab  Isi pokok  Disiplin melaksanakan isi kitab
suci Bhagavadgita Bhagavadgita suci Bhagavadgita sebagai
sebagai tuntunan 1. Pengertian tuntunan hidup
hidup, Bhagavadgita  Membaca buku teks pendidikan
2. Isi pokok agama Hindu dan budi pekerti
2.1 Disiplin terhadap isi Bhagavadgita kelas VI, tentang Kitab Suci
kitab suci 3. Sloka-sloka Bhagavadgita
Bhagavadgita Bhagavadgita  Mengamati buku Bhagavadgita.
sebagai tuntunan  Membaca sloka-sloka yang
hidup. terdapat dalam Bhagavadgita.
 Mengutif sloka-sloka
3.1 Memahami isi Bhagavadgita yang sering
pokok Bhagavadgita digunakan dalam kehidupan
sebagai tuntunan sehari-hari.
hidup.  Mengadakan wawancara
kepada tokoh Hindu tentang isi
4.1 Menyajikan dengan kitab Bhagavadgita.
cara melantunkan  Mendiskusikan dengan temen
sloka-sloka dalam tentang isi Bhagavadgita
Bhagavadgita sebagai Veda ke lima (Pancama
Veda)
 Menyimpulkan makna yang
terkandung dalam sloka-sloka
Bhagavadgita
 Menyebutkan bab-bab dalam
kitab Bhagavadgita.
 Mempresentasikan hasil diskusi

34
kelompok di depan kelas
1.2 Menjalankan ajaran  Panca Sraddha  Membaca buku teks pendidikan
Panca Sraddha sebagai dasar agama Hindu dan budi pekerti
sebagai dasar keyakinan kelas VI, tentang Panca Sradha
keyakinan umat 1.Pengertian Panca  Mengamati dan megidentifikasi
Hindu Sradha Panca Sraddha sebagai dasar
2.2 Menunjukan 2. Bagian-bagian keyakinan dalam agama Hindu
perilaku disiplin Panca Sraddha  Menyebutkan dan menjelaskan
terhadap isi ajaran 3. Penjelasan bagian-bagian Panca Sraddha
Panca Sraddha masing-masing  Melaporkan/memaparkan hasil
3.2 Memahamiajaran bagian Panca kesimpulan berdasarkan
Panca Sraddha Sraddha pengamatan terhadap
sebagai dasar 4. Contoh-contoh pelaksanaan Panca Sraddha.
meningkatkan Pelaksanaan  Menampilkan hasil karya
keyakinan Panca Sraddha terkait pelaksanaan Panca
4.2 Menyajikan contoh dalam Sraddha dalam kehidupan
Panca Sraddha masyarakat. sehari-hari.
dalam kehidupan

1.3 Menjalankan ajaran  Pengertian  Membaca buku teks pendidikan


Tattvam Asi dalam Tattvam Asi agama Hindu dan budi pekerti
ceritera Itihasa kelas VI, tentang Tattvam Asi
1. Pengertian  Mengamati gambar/ video
2.3 Menunjukan
perilaku Tattvam Tattvam Asi Rāmāyaṇa / kejadian nyata
Asi yang tertuang 2. Tattvam Asi yang ada di sekitarnya.
dalam ceritera dalam  Mengamati perilaku tenggang
Itihasa; Rāmāyaṇa rasa dan toleransi dalam
3. Tattvam Asi dalam masyarakat
3.3 Memahamiajaran Mahābhārata  Mencari tahu dan informasi
Tattvam Asi dalam
4. Ceritera Tattvam dengan mewawancarai
ceritera Itihasa
Asi dalam beberapa narasumber di
4.3 Menyajikan ceritera Rāmāyaṇa dan lingkungan sekolah berkaitan
Tattvam Asi yang Mahābhārata dengan Tattvam Asi
tertuang dalam  Melaporkan/ memaparkan
Itihasa.
hasil pengamatan.
 Mendemonstrasikan manfaat
Tattvam Asi dalam kehidupan
sehari-hari dalam kehidupan
sehari-hari.
 Merangkum secara singkat
terkait dengan ajaran Tat Twam
Asi.
 Menyimpulkan manfaat ajaran
Tat Twam Asi dalam
kehidupan.
 Membuat laporan dalam
bentuk tulisan atau kliping
tentang perilaku pengamalan
ajaran Tat Twam Asi dalam
kehidupan
1.4 Menerima ajaran  Sad Ripu  Bertanggung jawab terhadap
Sad Ripu sebagai 1. Pengertian Sad komitmen untuk
perilaku yang harus Ripu menghindarkan diri dari Sad

35
dihindari 2. Bagian-bagian Ripu
Sad Ripu  Membaca buku teks pendidikan
2.4 Menunjukkan 3. Contoh-contoh agama Hindu dan budi pekerti
perilaku perilaku Sad kelas VI, tentang pengertian,
bertanggungjawab Ripu yang harus bagian-bagian, dan contoh
sebagai wujud dihindari perilaku Sad Ripu Sad Ripu
menghindari Sad 4. Cara  Mengamati gambar atau
Ripu. menghidari potongan berita tentang
perilaku Sad perbuatan yang tidak baik
3.4 Menjelaskan ajaran Ripu dalam yang harus dihindari
Sad Ripu sebagai kehidupan  Mencari tahu dan informasi
perilaku yang harus sehari-hari, dengan mewawancarai
dihindari dalam beberapa narasumber di
kehidupan sehari- lingkungan sekolah berkaitan
hari. dengan Sad Ripu
 Mengumpulkan data dampak
4.4 Menyajikan contoh buruk pengaruh Sad Ripu
perilaku Sad Ripu  Menyimpulkan pengaruh Sad
yang harus Ripu baik untuk diri pribadi
dikendalikan. dan orang lain/masyarakat.
 Menyebutkan contoh-contoh
perilaku Sad Ripu yang harus
dihindari dalam kehidupan
sehari-hari.
1.5 Menerima ajaran Tri  Tiga Hutang  Meyakini ajaran Tri Rna
Rna sebagai hutang manusia sebagai latar belakang/
manusia yang wajib 1. Pengertian Tri landasan pelaksanaan Yajňa
dibayar Rna  Membaca buku teks pendidikan
2.5 Menunjukan 2. Bagian-bagian agama Hindu dan budi pekerti
perilaku disiplin Tri Rna kelas VI, tentang Tri Rna
terhadap ajaran 3.Panca Yajňa  Mengamati dan
Panca Yajňa sebagai mengidentifikasi bagian-
sebagai pengamalan bagian Sad Ripu
pengamalan Tri dari Tri Rna  Mencari tahu dan informasi
Rna; 4. Contoh-contoh dengan mewawancarai
3.5 Memahami ajaran pelaksanaan beberapa narasumber di
Tri Rna sebagai Panca Yajňa lingkungan sekolah berkaitan
hutang yang dibawa dengan Tri Rna sebagai
sejak lahir. landasan pelaksanaan panca
4.5 Menerapkan ajaran Yajňa
Tri Rna dalam  Merangkum secara singkat
kehidupan sehari- materi Tri Rna dalam agama
hari. Hindu.
 Menyimpulkan tujuan
melaksanakan Tri Rna
 Menyebutkan contoh
pelaksanaan Tri Rna dalam
Kehidupan.
 Membuat laporan/paparan
tentang pelaksanaan Yajňa

36

You might also like