Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 7

TUMOR

Pengertian Tumor
Tumor selama ini dianggap sebagai penyakit yang mematikan bagi mayoritas orang. Namun,
anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar, karena kondisi ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu
tumor jinak dan juga tumor ganas atau umumnya  dikenal dengan kanker. Tumor jinak tidak
akan menyebar atau menyerang bagian tubuh yang lain karena hanya akan tumbuh di satu
bagian tubuh saja. 
Jika dibandingkan dengan tumor jinak, tumor yang bersifat ganas bisa menyerang jaringan di
sekitarnya, masuk ke pembuluh darah, dan juga menyebar ke bagian tubuh yang lain.
Umumnya, tumor jinak tidak akan tumbuh kembali setelah dilakukan pengangkatan,
sedangkan tumor ganas memiliki kecenderungan untuk tumbuh kembali meskipun sudah
diangkat.

Penyebab Tumor
Secara umum tumor terjadi ketika sel membelah dan tumbuh secara berlebihan di dalam
tubuh. Perlu diketahui bahwa saat sel-sel tua dalam tubuh mati, maka sel-sel yang baru akan
tumbuh dan berkembang sesuai kebutuhan.
 
Proses ini terjadi secara terkendali dalam keadaan tubuh yang normal. Ketika penambahan sel
tersebut terjadi berlebihan dan tidak terkendali, maka hal tersebut akan menyebabkan
kemunculan tumor. Sayangnya, penyebab ketidakseimbangan tersebut hingga saat ini belum
diketahui secara pasti. 

Faktor Risiko Tumor 


Ada beberapa faktor yang diduga terkait dengan tumbuhnya tumor, yaitu:
 Faktor keturunan dan kelainan genetika.
 Konsumsi minuman keras yang berlebihan.
 Kelainan pada sistem kekebalan tubuh.
 Kelebihan berat badan atau obesitas.
 Pajanan polusi udara.
 Papaparan sinar matahari yang berlebihan.
 Pajanan radiasi.
Selain itu, beberapa tumor lebih sering terjadi pada satu jenis kelamin daripada yang lain.
Sebagian jenis tumor lain juga lebih berisiko menyerang kelompok usia tertentu, seperti
anak-anak atau orang berusia lanjut (lansia). 

Gejala Tumor
Gejala yang timbul dari tumor dapat berbeda-beda, karena tergantung dari lokasi
pertumbuhan dan juga jenis tumornya. Misalnya, kanker otak yang dapat menyebabkan
gejala sakit kepala yang tidak tertahankan, muntah-muntah secara mendadak, serta kejang-
kejang.

Sementara gejala kanker paru-paru dapat berupa batuk yang berkelanjutan dan bertambah
parah, hingga akhirnya menjadi batuk darah, sesak napas, nyeri dada, serta kelelahan.
Sementara itu, jenis tumor ganas ada juga yang bahkan tidak menyebabkan gejala sampai
mencapai stadium lanjut, misalnya kanker serviks serta kanker hati. 

Secara umum gejala yang dapat mengindikasikan tumor, di antaranya:


 Sering kali merasa tidak sehat.
 Rasa lelah yang ekstrem.
 Demam dan menggigil.
 Hilangnya nafsu makan.
 Turunnya berat badan tanpa sebab yang jelas.
 Berkeringat pada malam hari.

Diagnosis Tumor 
Untuk mendiagnosis kondisi ini, dokter biasanya akan terlebih dahulu mewawancarai
pengidapnya terkait gejala dan riwayat medis yang dimiliki. Kemudian, dokter akan
melakukan pemeriksaan fisik guna mendeteksi tanda-tanda tumor pada tubuh. Namun, jika
tumor diduga tumbuh di dalam tubuh, maka dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang
seperti: 
 Pemeriksaan pencitraan seperti CT scan atau MRI. 
 Tes darah. 
 Biopsi atau pengambilan sampel jaringan tumor. 
 Rontgen dada. 
 Pemeriksaan hitung darah lengkap (CBC). 
 Tes fungsi hati. 

Pengobatan Tumor
Pengobatan kondisi ini akan bervariasi, tergantung dari jenis, keganasan tumor, hingga lokasi
di mana tumor tumbuh. Sebab, seseorang yang memiliki tumor mungkin tidak memerlukan
perawatan jika: 
 Tumornya bersifat non kanker (jinak). 
 Tumbuh di area aman di mana tumor tidak menimbulkan gejala atau masalah pada fungsi
organ tertentu. 

Terkadang tumor jinak dapat diangkat untuk alasan kosmetik atau untuk memperbaiki gejala.
Tumor jinak di dekat atau di otak dapat diangkat karena lokasinya atau efek berbahayanya
pada jaringan otak normal di sekitarnya.

Namun, jika tumor yang tumbuh bersifat ganas (akibat kanker), perawatan yang dapat
dilakukan mungkin termasuk:
 Kemoterapi. Merupakan terapi dengan obat-obatan untuk mengatasi kanker. Pengobatan
ini bekerja dengan cara menghentikan atau memperlambat pertumbuhan sel kanker. 
 Radioterapi. Perawatan ini menggunakan sinar energi berkekuatan tinggi yang
diarahkan ke area dimana sel-sel kanker berada. 
 Operasi.  Prosedur operasi dapat dilakukan sedari kanker atau tumor ganas masih berada
pada satu lokasi dan belum menyebar. 
 Imunoterapi. Perawatan ini berfungsi untuk mendorong kerja sistem imun atau
kekebalan tubuh agar lebih efektif dalam melawan penyakit, termasuk kanker.

Komplikasi Tumor 
Banyak tumor non-kanker tidak memerlukan pengobatan. Namun, beberapa tumor jinak
dapat terus tumbuh. Misalnya, tumor otak jinak dapat menekan jaringan sehat, atau organ
seperti otak. Kondisi ini berpotensi mempengaruhi kemampuan penglihatan atau bicara
seseorang.

Sementara itu, pada tumor yang bersifat ganas (kanker), sel kanker dapat melepaskan diri dari
tumor aslinya. Sel-sel tersebut dapat melakukan perjalanan dalam aliran darah (sistem
peredaran darah) atau sistem limfatik. 

Ketika sel kanker tersebut menetap di lokasi baru, seperti organ atau kelenjar, mereka akan
berkembang biak lagi, sehingga menciptakan tumor baru (kanker metastatik). Kanker yang
sudah menyebar akan lebih sulit untuk diobati dan dapat memicu beberapa komplikasi.
Misalnya seperti penurunan berat badan yang signifikan tanpa sebab yang jelas, hingga
perubahan senyawa kimia pada tubuh.  

Pencegahan Tumor
Tumor sebenarnya tidak dapat dicegah dengan metode yang spesifik. Namun, ada beberapa
langkah sederhana yang dapat kita lakukan untuk menurunkan risiko terjadinya kanker, yaitu:
 Berhenti merokok.
 Berolahraga secara teratur.
 Menerapkan pola makan bergizi seimbang.
 Menjaga berat badan yang sehat.
 Membatasi konsumsi minuman keras.
 Menghalau paparan sinar matahari, misalnya dengan menggunakan tabir surya.
 Meminimalisir pajanan senyawa kimia yang mengandung racun, misalnya dengan
mengenakan masker saat menggunakan kendaraan umum.
 Meminimalisasi paparan terhadap radiasi.
 Menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin.
KANKER

Pengertian Kanker
Kanker adalah kondisi yang ditandai dengan pertumbuhan sel abnormal tak terkendali dan
menyebar ke area sekitarnya. pertumbuhan sel abnormal ini dapat terjadi di bagian tubuh
mana pun. Biasanya, sel manusia tumbuh dan berkembang biak melalui proses yang disebut
pembelahan sel.

Pembelahan sel tersebut berfungsi untuk membentuk sel-sel baru sesuai kebutuhan tubuh.
Ketika sel-sel yang lama menjadi tua atau rusak, mereka akan mati dan digantikan dengan
sel-sel yang baru. Namun, terkadang proses pergantian tersebut rusak dan tidak berjalan
sebagaimana mestinya.

Akibatnya, sel-sel tersebut tumbuh secara abnormal dan berkembang biak ketika seharusnya
proses tersebut tidak terjadi. Sel kemudian membentuk tumor atau gumpalan jaringan, yang
bisa bersifat kanker atau tidak bersifat kanker (jinak). Proses metastasis dapat terjadi ketika
sel menyerang jaringan di sekitarnya.

Tumor jinak tidak menyebar ke jaringan di dekatnya. Saat diangkat, tumor jinak biasanya
tidak tumbuh kembali. Sedangkan tumor yang bersifat kanker terkadang tumbuh kembali.
Namun, tumor jinak terkadang bisa muncul dalam ukuran yang cukup besar. Beberapa kasus
dapat mengancam jiwa, seperti tumor jinak di otak.

Penyebab Kanker
Penyebab utama kanker adalah terjadinya perubahan (mutasi) pada gen dalam sel. Namun,
prosesnya belum tentu selalu sempurna. Saat pembelahan diri pada sel, terdapat risiko sel
baru dari pembelahan tersebut mengandung gen yang rusak atau terjadi penggandaan terlalu
banyak. 

Hal tersebut disebut sebagai mutasi gen, yang ditandai dengan perubahan struktur pada gen.
Mutasi gen berpotensi menimbulkan kanker jika terjadi lebih dari lima kali dan melibatkan
gen yang berbeda. Prosesnya memakan waktu hingga bertahun-tahun sampai membelah diri
dan membentuk sel kanker yang cukup besar. 
Saat itulah gejala-gejala baru mulai muncul dan sel-sel kanker akan tampak ketika tubuh
diperiksa. Jika kanker dialami oleh anak-anak, kerusakan gen sudah terjadi sejak dalam
kandungan atau saat baru lahir. Kanker bahkan bisa saja menyerang janin dalam kandungan. 

Faktor Risiko Kanker


Secara umum ada dua faktor penyebab kanker yang paling sering terjadi, yaitu faktor internal
dan eksternal. Faktor risiko internal terjadi jika seseorang memiliki keturunan atau riwayat
dalam keluarganya. Sedangkan faktor eksternal terjadi jika seseorang memiliki sejumlah
kondisi berikut ini:

 Perubahan hormon dalam tubuh.


 Berusia di atas 65 tahun.
 Mengonsumsi alkohol berlebihan, merokok, terkena paparan sinar matahari berlebihan,
obesitas, dan melakukan seks tidak aman.
 Mengidap ulcerative colitis, yaitu peradangan pada usus besar kolon.
 Sering terpapar bahan kimia berbahaya, seperti asbes dan benzena.

Gejala Kanker
Kamu sebaiknya mengetahui beberapa hal yang menjadi kemungkinan adanya kanker. Hal ini
dapat menjadi petunjuk bagi dan dokter, sehingga dapat menemukan dan mengobati masalah
tersebut sesegera mungkin. Perawatan bekerja efektif sejak dini, ketika tumor masih
berukuran kecil dan belum menyebar.
Berikut ini beberapa kondisi yang perlu diwaspadai:
 Rasa sakit. Rasa sakit sekujur tubuh pada pengidap kanker tulang. Sakit kepala yang
berlangsung selama berhari-hari dan tidak membaik dengan pengobatan pada pengidap
tumor otak. Rasa sakit juga bisa menjadi tanda stadium akhir kanker.
 Penurunan berat badan tanpa sebab. Hampir setengah dari pengidap kanker
mengalami penurunan berat badan tanpa sebab. Ini sering menjadi salah satu tanda yang
kerap perhatikan pertama kali.
 Kelelahan. Jika merasa lelah sepanjang waktu dan tidak membaik setelah beristirahat,
segera periksakan diri. Ini menjadi salah satu gejala leukemia atau kanker usus besar dan
perut.
 Demam. Jika tinggi atau berlangsung lebih dari 3 hari, segera periksakan diri. Beberapa
jenis kanker darah, seperti limfoma, menyebabkan demam selama berhari-hari atau
bahkan berminggu-minggu.
 Perubahan pada kulit. Mintalah dokter memeriksa tahi lalat, benjolan, atau tanda dan
bercak yang baru tumbuh di kulit. Jika menjadi lebih gelap, terlihat kuning atau merah,
gatal, atau tumbuh banyak rambut, itu bisa menjadi tanda kanker hati, ovarium, ginjal,
atau limfoma.
 Luka yang tidak sembuh. Bintik-bintik yang berdarah dan tidak kunjung hilang
merupakan tanda kanker kulit. Pada pengidap kanker mulut, luka yang tak kunjung
sembuh biasanya terjadi di mulut.
 Pendarahan yang tidak biasa. Kanker berisiko mengeluarkan darah di tempat yang
tidak seharusnya. Darah dalam feses adalah gejala kanker usus besar atau rektum.
Adanya tumor di sepanjang saluran kemih juga dapat menyebabkan adanya darah dalam
urin.
 Anemia. Ini terjadi ketika tubuh tidak memiliki cukup sel darah merah, yang dibuat oleh
sumsum tulang. Kondisi ini dapat terjadi akibat kanker, seperti leukemia, limfoma, dan
multiple myeloma.
Diagnosis Kanker
Diagnosis penyakit kanker harus dilakukan secepatnya agar penanganan dapat segera
dilakukan. Peluang sembuh semakin tinggi jika kanker didiagnosis pada stadium awal.
Langkah diagnosis dilakukan berdasarkan jenis kanker yang dialami. Berikut ini beberapa
diantaranya:
 Barium enema. Dilakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan di usus besar dan
rektum.
 Biopsi. Dilakukan dengan mengambil sampel jaringan untuk mendiagnosis kanker.
 Aspirasi sumsum tulang dan biopsi. Dilakukan untuk memberikan informasi kesehatan
pada sel darah.
 Pemindai tulang. Digunakan untuk menemukan kanker atau melihat seberapa baik
pengobatan bekerja.
 MRI payudara. Digunakan untuk melihat jaringan payudara.
 Kolonoskopi. Digunakan untuk melihat bagian dari usus besar.
 Pemindaian Computed Tomography (CT). Digunakan untuk menemukan dan
mempelajari lebih lanjut tentang kanker.
 Ujian Rektal Digital (DRE). Digunakan untuk memeriksa bagian bawah rektum dan
perut, serta panggul.
 Elektrokardiogram (EKG) dan ekokardiogram. Dilakukan untuk memeriksa masalah
pada otot jantung, katup, atau ritme.
 Endoskopi. Dilakukan untuk melihat bagian dalam tubuh.
 Tes darah okultisme feses. Dilakukan untuk memeriksa adanya darah dalam tinja.
 Mammogram. Digunakan untuk memeriksa kanker payudara.
 Tes pap. Digunakan untuk menemukan perubahan sel yang dapat menyebabkan kanker
serviks.
 USG. digunakan untuk mengetahui lokasi tumor dalam tubuh.
 Endoskopi atas. Dilakukan untuk memeriksa area kerongkongan, lambung, dan bagian
atas usus halus

Pengobatan Kanker
Pengobatan pada kanker tergantung dari jenis dan stadium dari penyakit, potensi efek
samping, dan pilihan serta kesehatan umum dari pasien. Berikut ini pengobatan kanker yang
paling umum dilakukan:
 Kemoterapi
Langkah pengobatan ini dilakukan dengan menggunakan zat kimia dalam intensitas tinggi
untuk membunuh sel kanker yang sedang bertumbuh pada tubuh. Kemoterapi paling
sering digunakan sebagai metode pengobatan kanker, karena sel penyakit ini berkembang
lebih cepat dari sel normal dalam tubuh.
 Radioterapi
Langkah pengobatan ini dilakukan dengan paparan radiasi gelombang energi tinggi
seperti, sinar-X, gama, proton, dan elektron untuk membunuh sel kanker. Selain kanker,
metode ini juga dipakai untuk mengobati pasien tumor dan gangguan pada kelenjar tiroid.
 Terapi Target
Langkah pengobatan ini dilakukan dengan menggunakan obat-obatan atau bahan kimia
lain, untuk mengidentifikasi dan menyerang sel kanker secara spesifik tanpa membunuh
sel-sel normal. Terapi ini antara lain antibodi monoklonal, penghambat tirosin kinase, dan
penghambat cyclin-dependent kinase.
Komplikasi
Penyakit kanker dan pengobatannya bisa memicu komplikasi berupa:
 Rasa sakit. Nyeri dapat disebabkan oleh kanker atau pengobatan kanker.
 Kelelahan. Kelelahan terjadi sebagai efek kemoterapi atau perawatan terapi radiasi,
tetapi biasanya bersifat sementara.
 Mual dan kesulitan bernapas. Kanker atau pengobatan kanker dapat menyebabkan
perasaan mual dan sesak napas. 
 Penurunan berat badan. Kondisi ini terjadi karena kanker mencuri makanan dari sel
normal dan menghilangkan nutrisinya. 
 Perubahan kimia dalam tubuh. Kanker dapat mengganggu keseimbangan kimia
normal dalam tubuh, sehingga meningkatkan risiko komplikasi serius. 
 Masalah otak dan sistem saraf. Kanker dapat menekan saraf terdekat dan
menyebabkan rasa sakit dan hilangnya fungsi salah satu bagian tubuh. 
 Reaksi sistem kekebalan yang tidak biasa. Sistem kekebalan tubuh dapat bereaksi
terhadap keberadaan kanker dengan menyerang sel-sel sehat. 
 Kanker yang menyebar. Saat kanker berkembang, ia dapat menyebar (bermetastasis) ke
bagian lain dari tubuh.
 Kanker yang kembali. Pengidap memiliki risiko kekambuhan kanker jika kondisi yang
dialami sebelumnya berada dalam intensitas tinggi.

Pencegahan Kanker
Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan sejak dini untuk meminimalkan risiko penyakit
kanker di kemudian hari. Berikut ini beberapa langkah tersebut:
1. Berhenti merokok. Merokok dikaitkan dengan berbagai jenis kanker, termasuk kanker
paru-paru, mulut, tenggorokan, laring, pankreas, kandung kemih, leher rahim, dan ginjal.
2. Konsumsi makanan sehat. Langkah ini dilakukan dengan konsumsi banyak buah dan
sayuran, pertahankan berat badan ideal, serta berhenti mengonsumsi alhokol.
3. Batasi daging olahan. Makan daging olahan dalam jangka waktu yang sering dapat
sedikit meningkatkan risiko terkena beberapa jenis kanker.
4. Pertahankan berat badan ideal. Hal tersebut dapat menurunkan risiko berbagai jenis
kanker, termasuk kanker payudara, prostat, paru-paru, usus besar, dan ginjal.
5. Rutin berolahraga.  Setidaknya lakukan cara ini 150 menit dalam seminggu.
6. Batasi paparan sinar matahari. Langkah ini dapat menurunkan risiko terjadinya
kanker kulit.

You might also like