Professional Documents
Culture Documents
Kegawatan Sistem Saraf
Kegawatan Sistem Saraf
Kegawatan Sistem Saraf
Tn. AD usia 42 tahun, No RM 041290, tingkat pendidikan tamat SLTA, pekerjaan Swasta, suku
jawa, menikah, agama Islam, alamat Pulogadung, Jaktim. Pasien datang melalui UGD. Keluhan
pasien, disampaikan oleh keluarganya adalah penurunan kesadaran sekitar 4 jam yang lalu.
Pasien mengalami kelemahan sisi kiri lebih lemah dibandingkan sisi kanan. Saat dilakukan peng
kajian kesadaran kualitatif pasien somnolen, GCS E3Vdisfasia M5, sesak (+), demam (+). BP
130/80 mmHg. HR 120 x/menit reguler, RR 22 x/menit, suhu 38,40C. auskultasi pulmo
vesikuler, auskultasi jantung S1 & S2 normal, auskultasi BU normal, akral hangat. Status neurologi
pupil isokor. Riwayat penyakit dahulu, pasien memiliki riwayat penyakit diabetes melitus dan hipert
ensi. Selama ini kontrol tapi tidak rutin. Riwayat penyakit keluarga, bapak pasien memiliki riwayat
penyakit hipertensi. Riwayat pengobatan, tidak disiplin dalam pengobatan DM dan HT.
Hasil pemeriksaan CT scan terdapat gambaran perdarahan pada subarachnoid. Foto Rontgen : dbn.
Hasil laboratorium Hb 11 g/dl; HCT 44%; WBC 13.000/µ: PLT 250 ribu/µL. Fungsi Ginjal :
Ureum 22 mg/dl; Kreatinin 0,9 mg/dl. Elektrolit : Natrium 142 mmol/L. Laboratorium Glukosa :
GDS 320 mg/dl. Pertanyaan :
1. Pengkajian apakah yang dikaji lebih lanjut sehubungan dengan primary survey gadar ?
2. Rumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan analisa data?
3. Tentukan kriteria hasil dan intervensi keperawatan !
JAWABAN
1. Pengkajian Primer
A. Airways (jalan nafas)
Sumbatan: Tidak ada sumbatan pada jalan nafas
a. Sirkulasi perifer
D. Disability
Tingkat kesadaran :
( ) CM () Apatis (√) Somnolent ( ) Sopor ( ) Soporocoma (Coma)
Pupil : (√) Isokor ( ) Miosis ( ) Anisokor ( ) Midriasis ( ) Pin poin
Reaksi terhadap cahaya :Pupil bereaksiterhadapcahaya
Kanan (√) Positif () Negatif
Kiri (√) Positif () Negatif
GCS : E :3 V:DISFASIA M :5
49
37
Jumlah : 8
6. Pengkajian Sekunder
a. Musculoskeletal / Neurosensoril
(-) Spasme otot
(-) Vulnus, kerusakan jarring
(-) Krepitasi
(-) Fraktur
(-) Dislokasi
(-) Kekuatan
( ) Kekuatan Otot :
3
2
3
b. Integumen
( ) Vulnus : -
( ) Luka Bakar: -
c. Psikologis
Ketegangan meningkat (-)
Fokus pada diri sendiri (-)
Kurang pengetahuan (-)
E (Exposure)
Adanya suatu trauma dapat mempengaruhi exposure, reaksi kulit, adanya tusukan dan tanda-tanda
lain yang harus diperhatikan. Dalam penilaian exposure dapat diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
16-07-2018 Natrium
(136-145) 142 mmol/L
PLT
(150000-450 .000) 250.000 %
HCT
(38,8-50) 44 %
Hemoglobin
(12,0-16.0) 11.0 g/dl
Jumlahleukosit
(4.0-10.0) 13.000 10^3
Kreatin
(0,7-1,3) 0,9 /ul
GDS (200) 320 mmol/L
ANALISA DATA
NO DATA PENDUKUNG PENYEBAB MASALAH
1 DS: Gangguan Hambatan
Keluhan pasien, disampaikan
neuromuskuler mobilitas fisik
oleh keluarganya adalah pasien
mengalami kelemahan sisi kiri
lebih lemah dibandingkan sisi
kanan
DO:
Hasil pengukuran kekuatan
otot di dapatkan eksremitas
motorik dengan nilai 5.
GCS E3Vdisfasia M5
pasien somnolen,
DO:
GCS E3Vdisfasia M5
pasien somnolen,
53
A. Diagnosis Keperawatan
1. Hambatan mobilisasi fisik berhubungan dengan gangguan neuromuskuler.
2. Hambatan komunikasi verbal berhubungan dengan gangguan sitem saraf
pusat.
3. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan mukus
berlebihan.
B. IntervensiKeperawatan
No DiagnosisKepe NOC NIC
rawatan
1. Hambatan Goal: pasien akan mempertaha Pengaturanposisi:
mobi litas fisik nkan mobilitas fisik yang 1. Imobilisasi atau topang bagian
berhu bungan efektif selama dalam pera tubuh yang
dengan watan. Terganggu dengan tepat.
gangguan Objektif: dalam jangka 2. Berikan posisi yang
neuro muskuler waktu1x24 jam perawatan terapeutik.
pasien aka n menunjukan out 3. Jangan berikan tekanan pada
comes: Pergerakan yang bagian tubuh yang terganggu.
diharapkan meningkat dari 2 Lindungi bagian tubu h yang
(banyakterganggu) terganggu.Topang leher dengan
tepat.
4. Posisikan kepala dan leher
dengan lurus
Menjadi 4 (sedikittergang gu).
Monitor neurologi:
Empat Indikator yang diambil
1. Monitor tanda-tanda vital
yaitu: keseimbangan,
2. Monitor terhadap adanya
kordinasi, gerakan otot dan
tremor.
berjalan.
3. Monitor gangguan visual.
4. Catat keluhan sakit kepala.
5. Hindari kegiatan yang bisa
meningkatkan tekanan intra kranial,
42
rat, mengenalipesan
yang diterima,
menggunakan bahasa
non verbal.