Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

TANGGUNG JAWAB KELUARGA SEBAGAI PUSAT PENDIDIKAN ROHANI:

ANALISIS ULANGAN 6:4-9

Abstract

The book of Deuteronomy is the story of the history of the Israelites as God's chosen
people, who live their lives only because of God's leadership and power. Living by loving
God with all your heart, strength and mind is the only way to experience God's power and
love. The book's actual name in Hebrew is summarized in the opening line that reads "these
are the words".
The book of Deuteronomy is addressed to the Israelites as a people who have been
bound by a Covenant with God. The messages given by Moses were intended for the
Israelites in an effort to prepare the Israelites before entering the land of Canaan. Therefore
Deuteronomy 6:4-25 is a summary of the maturing process of family faith in Israel called
Shema which must receive full attention and recognition for families in God. The confession
of faith is an acknowledgment that states the oneness and uniqueness of the Lord God of
Israel, specifically in God's relationship with His people, and how God's people should
respond to God.

Keywords: education, family, online

Abstrak

Kitab Ulangan merupakan kisah riwayat bangsa Israel sebagai umat pilihan Allah,
yang menjalani hidup hanya karena pimpinan dan kuasa Allah. Hidup dengan mengasihi
Allah dengan segenap hati, kekuatan dan akal budi merupakan jalan satu-satunya untuk
mengalami kuasa dan kasih Allah. Nama sesungguhnya kitab ini dalam Bahasa Ibrani
dirangkum dalam baris pembukaan yang berbunyi “inilah perkataan-perkataan itu”.
Kitab Ulangan ditujukan kepada kaum Israel sebagai umat yang telah diikat
Perjanjian dengan Allah. Pesan-pesan yang diberikan oleh Musa ditujukan bagi umat Israel
dalam usaha untuk mempersiapkan umat Israel sebelum masuk kedalam tanah Kanaan. Oleh
sebab itu Ulangan 6:4-25 merupakan ringkasan tentang proses pendewasaan iman keluarga di
Israel yang disebut Shema yang harus mendapat perhatian dan pengakuan penuh bagi
keluarga-keluarga dalam Tuhan. Pengakuan iman itu adalah pengakuan yang menyatakan
keesaan dan keunikan Tuhan Allah Israel, secara khusus dalam hubungan Allah dengan
umat-Nya, serta bagaimana seharusnya umat Allah merespon Allah.

Kata Kunci : pendidikan, keluarga, online

Pendahuluan
Tanggung jawab keluarga sebagai dimengerti dengan jelas, dengan kesadaran
pusat pendidikan rohani sebagai studi bahwa kelangsungan bangsa Israel sebagai
analisis terhadap kitab Ulangan 6:4-9 umat pilihan Allah itu bergantung pada
adalah sebuah topik penting yang harus ketaatannya secara teliti akan peraturan-
diimplementasikan dalam proses peraturan atau hukum-hukum yang telah
pendidikan rohani anak yang dilakukan mereka setujui sebelumnya. Dalam hal ini
oleh orang tua. Belajar adalah suatu proses disampaikan bahwa apabila anak-anak
yang memerlukan modal kesabaran dan diberikan didikan maka saat dewasa nanti,
ketekunan. Jadi jangan berharap bahwa hal itulah yang akan dijalaninya, dan anak-
pengetahuan, kepandaian dan anak yang merupakan milik pusaka dari
kebijaksanaan itu dapat diperoleh secara Tuhan seharusnya menjadi kebanggaan
instan. Tetapi pasti melalui proses. Dan dari orang tuanya, seperti anak panah di
proses pembelajaran itu dilakukan tangan pahlawan.
berulang-ulang (intensif). Setelah masa Musa, Israel
Pendidikan rohani anak secara memasuki masa kerajaan yang di bawah
Kristen adalah pola pendidikan yang komando raja Daud dan Salomo juga
berlandaskan pada nilai-nilai yang terdapat terdapat nilai-nilai dalam pendidikan
dalam Alkitab, dimana masa historis keluarga yang salah satunya: Didiklah
Perjanjian Lama menjadi landasan pada orang muda menurut jalan yang patut
saat pendidikan diajarkan dalam Perjanjian baginya, maka pada masa tuanyapun ia
Baru dengan menggunakan Taurat, Nabi- tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.
Nabi, Mazmur dan lainnya. Dalam (Amsal 22:6); Demikian juga dalam
perintah inilah umat Yahudi pada era Musa Mazmur 127:3-5 Sesungguhnya, anak-
mendasari pendidikan kepada anak-anak anak lelaki adalah milik pusaka dari pada
mereka untuk mengakui Tuhan yang Esa TUHAN, dan buah kandungan adalah
dan mengasihi Dia serta tidak melupakan suatu upah. Seperti anak-anak panah di
perbuatan-perbuatan ajaib yang telah tangan pahlawan,
dilakukanNya kepada umatNya dan demikianlah anak-anak pada masa muda.
memberikan kehidupan yang baik kepada Berbahagialah orang yang telah membuat
umatNya. penuh tabung panahnya dengan semuanya
Kitab Ulangan merupakan sumber itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila
yang banyak memberikan pandangan ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu
teologis yang memengaruhi pemikiran dan gerbang.
kehidupan orang Israel, Yahudi dan Sehingga kitab Ulangan menjadi
Kristen. Karena usia kitab Ulangan yang sebuah dasar bagi pengakuan-pengakuan
tua dan pengaruhnya yang besar dalam berikutnya dalam kepemimpinan pada nabi
pemikiran Perjanjian Lama menjadi dan raja di zaman Perjanjian Lama.
sebuah alasan baik untuk mempelajari Dengan kalimat lain bahwa sejarah
gagasan-gagasan teologis dalam kitab perkembangan setelah kitab Ulangan,
Ulangan. Dalam kitab Ulangan kita membentuk suatu pola untuk hubungan-
membaca pengulangan dan penekanan hubungan dengan tulisan berikutnya.1
kembali dari perjanjian yang dibuat antara
Allah dan bangsa Israel di Sinai. Sebelum Alkitab memaparkan suatu model
Musa wafat ia memperlihatkan tiga pendidikan atau pengajaran yang disebut
khotbahnya untuk mengingatkan mereka dengan Shema Israel (Ulangan 6:4-9),
apa arti menjadi umat pilihan Allah. Tema yaitu pembentukan iman dan karakter
pokok dari kitab Ulangan adalah setiap anak dalam konteks keluarga.
perjanjian. Kewajiban-kewajiban orang Orang tua di Israel harus melaksanakan
Israel diberitahukan dengan cara yang 1
Walter C. Kaiser, Jr, Teologi Perjanjian
sederhana supaya orang Israel dapat Lama, (__, Penerbit Gandum Mas, 2004), hal. 91
tugas dan tanggung jawab ini agar anak- didedikasikan pada Imam Besar di Bait
anak mampu mengenal, beribadah, dan Suci oleh Hana, ibunya, sebagai ucapan
taat kepada Allah pencipta langit dan syukur atas penantian yang lama untuk
bumi. Di sisi lain kelak agar anak-anak kelahiran anaknya. Kemurniannya sebagai
siap untuk menikah dan mendirikan rumah seorang anak ditekankan dalam panggilan
tangga sendiri. Sehingga mampu Tuhan kepadanya dalam Bait Suci menjadi
mengembangkan ketrampilan bekerja satu-satunya yang bisa mendengar suara
untuk dapat mencukupi keperluan rumah Tuhan.3
tangganya. Anak-anak belajar di tengah Untuk mengkaji topik diatas
keluarga, menyaksikan sendiri peranan dilakukan library research atas kitab
Allah dalam urusan sehari-hari. Hal-hal Ulangan dengan melihat keseluruhan ayat
itu merupakan tujuan global pendidikan yang ada. Selain hal itu juga dilakukan
pada sepanjang zaman, yaitu relasi field research dimana hasilnya adalah
manusia dengan Tuhan diutamakan secara mengacu kepada nilai-nilai kekristenan
khusus, anak-anak harus belajar mengenal yang tertulis dalam Alkitab dan referensi
Allah dan mengalami pengalaman pribadi buku-buku teologi. Sebagai orang tua
dengan Allah dalam setiap peristiwa yang Kristen, penerapan dengan mengajar dan
dialami, sehingga dapat melihat peranan mendidik yang dilakukan berulang-ulang
Allah dalam setiap peristiwa itu. Karena dan secara seksama, dengan tidak dibatasi
itu, tidak salah bahwasanya dalam oleh tempat dan waktu tertentu, adalah
melaksanakan pola Pendidikan atau bisa dilakukan pada saat beraktifitas rutin
pengajaran anak, para orang tua belajar dimana saja berada. Hasil implementasi
dari bangsa Israel, karena tugas Pendidikan ini, anak-anak Kristen akan menunjukkan
atau pengasuhan yang terkandung dalam buah-buahnya dimana mereka terlibat di
shema tersebut adalah mandat atau dalam pelayanan baik di gereja maupun di
perintah Tuhan yang ditujukan kepada tempat lainnya.
para orang tua.2 Itulah sebabnya untuk
Peran vital dalam proses memudahkan pengertian ini digunakan
pembelajaran adalah menggenapi sesuai istilah pendidikan rohani anak Kristen
tujuan dalam masa masa kanak-kanak untuk membedakan dengan pola asuh
sampai akhirnya dapat siap memasuki keyakinan lainnya.
tahap kedewasaan. Upacara atau ritual
keagamaan yang dikembangkan dari
zaman rabi mula-mula adalah berlanjut Latar Belakang
hingga hari ini dengan pengaruh dari
semua budaya dan negara tempat orang Kitab Ulangan merupakan kisah
Yahudi pernah tinggal. Pendekatan riwayat bangsa Israel sebagai umat pilihan
tradisionalnya untuk sebuah pembelajaran Allah, yang menjalani hidup hanya karena
dimulai dari mempelajari Kitab Imamat pimpinan dan kuasa Allah. Hidup dengan
dan pengaturan tentang persembahan. mengasihi Allah dengan segenap hati,
Alasannya adalah anak-anak dipandang kekuatan dan akal budi merupakan jalan
sebagai sesuatu yang murni dalam hati dan satu-satunya untuk mengalami kuasa dan
pikiran dan karena itu dianggap sebagai kasih Allah. Nama sesungguhnya kitab ini
potensi untuk pelayanan tertinggi kepada dalam Bahasa Ibrani dirangkum dalam
Tuhan melalui keimaman ini. Hal tersebut baris pembukaan yang berbunyi “inilah
digaungkan dalam kisah Samuel yang perkataan-perkataan itu”. Nama Ulangan
2
Heath, Warren Stanley. Keluarga 3
Helena Miller, Lisa D.Alex Pomson
Kristen: Antisipasi Pengaruh Pendidikan Global International Handbook of Jewish Education.
dalam Keluarga. (Bandung: Biji Sesawi 2016), (Springer Science+Business Media B.V. 2011)
hal. 23,29-33 hal.312-313
diambil dari kata Yunani yang berarti kitab Ulangan adalah perjanjian.
“hukum kedua” yang merupakan Kewajiban-kewajiban orang Israel
terjemahan yang sedikit kurang tepat dari diberitahukan dengan cara yang sederhana
“salinan dari hukum ini” (Ulangan 17:18). supaya orang Israel dapat mengerti dengan
jelas, dengan kesadaran bahwa
Tujuan Penulisan Kitab Ulangan kelangsungan bangsa Israel sebagai umat
pilihan Allah itu bergantung pada
Kitab ini merupakan sebuah ketaatannya secara teliti akan peraturan-
wejangan perpisahan dari Musa di mana di peraturan atau hukum-hukum yang telah
dalamnya mengulas kembali dan mereka setujui sebelumnya.
memperbaharui perjanjian Allah dengan Dalam pasal 1 dilihat bahwa
Israel untuk angkatan Israel yang baru. merupakan perkataan-perkataan yang
Jauh berbeda dengan kitab Bilangan, di diucapkan ketika umat Israel berada di
mana kitab Bilangan mencatat mengenai seberang sungai Yordan, pada saat itu
pengembaraan “angkatan keluaran” bangsa umat Israel berkemah di daratan Moab.
Israel yang suka memberontak selama 39 Kitab Ulangan berisikan perkataan-
tahun. perkataan Musa yang diucapkannya
Kitab Ulangan meliputi masa yang beberapa saat menjelang bangsa Israel
pendek, sekitar satu bulan pada satu akan masuk ke dalam tanah Kanaan dan
tempat di dataran Moab sebelah Timur juga hampir dekat dengan kematian Musa.
Yerikho dan Sugai Yordan. Tema dari Musa mengingatkan bangsa Israel tentang
kitab Ulangan ini adalah “Syema Yisrael perbuatan-perbuatan Allah yang
Yahwe Elohenu Yahwe Ehad” yang Mahakuasa, yang telah Allah kerjakan bagi
artinya “dengarlah hai Israel , Yahwe itu kepentingan bangsa Israel.
Allah kita, Yahwe itu satu” (6:4)4 kata-kata Kata Ulangan sendiri diartikan
ini merupakan pengakuan dari orang Israel sebagai sesuatu yang diulangi, secara
dan yang mempunyai arti yang besar harafiah kitab Ulangan dapat diartikan
dalam kehidupan rohani orang Israel sebagai kitab pengualangan atau kitab
sampai masa kini. Kitab Ulangan yang mengulangi. Kitab Ulangan juga
merupakan sumber yang banyak sering diistilahkan sebagai “naskah
memberikan pandangan teologis yang perjanjian” atau juga disebut sebagai kitab
memengaruhi pemikiran dan kehidupan dokumen perjanjian, yang artinya bahwa
orang Israel, Yahudi dan Kristen. Karena bangsa Israel dipanggil untuk mewujudkan
usia kitab Ulangan yang tua dan secara penuh terpilihannya bangsa Israel
pengaruhnya yang besar dalam pemikiran menjadi umat Allah melalui ketaatannya
Perjanjian Lama , maka menjadi sebuah terhadap kewajiban-kewajibannya.
alasan yang baik untuk mempelajari Ciri khas dari kitab Ulangan adalah
gagasan-gagasan teologis dalam kitab terletak pada pola penulisannya yang
Ulangan ini. mencirikan kesamaan seperti sebuah
Dalam kitab Ulangan kita dokumen perjanjian yang dibuat oleh raja-
membaca pengulangan dan penekanan raja terhadap daerah taklukkannya. Dalam
kembali dari perjanjian yang dibuat antara tradisi orang Yahud, ke lima kitab Taurat
Allah dan bangsa Israel di Sinai. Sebelum ini dianggap sebagai hasil dari tulisan
Musa wafat ia memperlihatkan khotbahnya Musa dan memang banyak pendapat yang
untuk mengingatkan mereka apa arti mendukungnya.
menjadi umat Allah. Tema pokok dari Kitab Ulangan ini ditujukan kepada kaum
Israel sebagai umat yang telah diikat
4
Dr. J. Blommendaal, Pengantar Perjanjian dengan Allah. Pesan-pesan yang
kepada Perjanjian Lama (Jakarta:BPK diberikan oleh Musa ditujukan bagi umat
Gunung Mulia, 2005), hal. Israel dalam usaha untuk mempersiapkan
60
diri umat Israel sebelum masuk kedalam Sedangkan kata SHEMA sendiri jika
tanah Kanaan. Oleh sebab itu Ulangan 6:4- ditemukan dari akar katanya yaitu
25 merupakan ringkasan tentang iman SHAMA’, maka dalam kamus Ibrani
Israel yang disebut Shema oleh orang berarti “mendengarkan” yang juga
Yahudi.5 Pengakuan iman itu adalah bermakna “mematuhi atau taat.” Disebut
pengakuan yang menyatakan keesaan dan pengakuan karena dimulai dengan kata
keunikan Tuhan Allah Israel, secara perintah “dengarlah”. Kata perintah atau
khusus dalam hubungan Allah dengan peringatan ( yang ditulis shema) ini,
umat-Nya, serta bagaimana seharusnya memang agak sulit dibedakan dengan
umat Allah merespon Allah. syarat-syarat perjanjian menurut arti yang
Tanggung jawab pendidikan dalam sempit, sebab peringatan Musa bisa
keluarga harus dijalankan karena ini ditafsirkan ketetapan, begitu juga
merupakan mandat Shema. Dalam sebaliknya.6 Sehingga hal ini dimaknai
penerapannya sebagai contoh Rasul Paulus sebagai komitmen hidup orang Israel
menandaskan mandat pendidikan ini untuk patuh pada hukum Taurat dan
kepada bapak-bapak agar mendidik anak- sekaligus sebagai pengakuan iman.
anaknya (Kolose 3:21). Hal ini bertujuan Pengakuan ini merupakan bagian utama
agar anak-anak Yahudi menempuh jalur dari Doa orang-orang Israel pada malam
pendidikan. hari dan pagi hari. Pengakuan "SHEMA
YIS'RA'EL" ( ‫ְׁש ַמע י ְִׂש ָראֵל‬ ) dipandang
Pengakuan Tentang Tuhan Dalam sebagai doa yang paling penting di dalam
Keluarga agama Yahudi dan penyebutannya dua kali
dalam sehari adalah sebuah perintah rohani
Dalam tradisi Yudaisme, atau disebut mitsyot (Mitsvot Hukum
pengakuan iman bahwa Tuhan itu Esa Taurat No. 6). Inti utama dari Credo ini
telah menjadi sebuah kewajiban yang adalah mencintai TUHAN dengan segenap
diucapkan tiap-tiap pagi dan tiap-tiap hati.
malam (Ulangan 6:4). Pengakuan ini Istilah "SHEMA" juga digunakan
disebut syema. Dalam ayat 4 disebutkan untuk merujuk kepada seluruh doa harian
mengenai Tuhan itu Esa. Ungkapan yang dimulai dengan ‫ְׁש ַמע י ְִׂש ָראֵל‬ -
mengenai “Tuhan itu Allah kita” adalah SHEMA YIS'RA'EL dan terdiri dari
merupakan ungkapan yang Musa Ulangan 6:4-9. Demikian juga di dalam
sampaikan kepada bangsa Israel untuk ibadah di Sinagoga-sinagoga. SHEMA
meyakinkan mereka bahwa Tuhan Allah menjadi salah satu bagian penting dalam
adalah milik mereka bersama, di mana ibadah Israel.
Allah telah memperlihatkan kepada Jika kita memperhatikan konteks
mereka kemuliaan dan kebesaran-Nya. dari Ulangan 6:4, maka kata-kata ini
diucapkan oleh Musa kepada bangsa
Pengakuan tentang Tuhan itu Esa (ayat 4- Israel, ketika Musa akan meninggalkan
5) Israel. Ucapan ini sebenarnya mewujudkan
suatu pengakuan iman yang ditekankan
Pengakuan atau Credo atau kepada Israel pada waktu itu, agar Israel
Syahadat dalam ibadah Israel tertuang jangan melupakannya. Pengakuan iman ini
dalam ayat 4 dan yang biasa disebut bukanlah rumusan Musa sebagai hasil
dengan "SHEMA YIS'RA'EL" (  ‫ְׁש מַ ע‬ pemikiran akalnya, yang diperolehnya
‫י ְִׂש ָראֵל‬ ) atau disingkat "SHEMA" ( ‫ְׁש מַ ע‬ ). dengan memandang kepada gejala-gejala
5
alam semesta, atau disimpulkan dari
W.S. Lasor, D.A. Hubbard, F.W. Bush,
Pengantar Perjanjian Lama 1 (Jakarta:BPK Gunung 6
Roy B. Zuck, A Biblical Theology of The
Mulia, 2004), hal. 252 Old Testament, (Jakarta: Gandum Mas, 2005), hal
147
hukum akal, melainkan didasarkan atas YHVH 'ekhâd", yang dapat diterjemahkan
pengalaman-pengalaman Musa dan seperti yang terjadi di dalam terjemahan
pengalaman-pengalaman umat Israel baru, tetapi juga dapat diterjemahkan
sendiri, sejak Tuhan Allah dengan "TUHAN adalah Allah kita,
memperkenalkan diri Nya kepada Israel TUHAN 'saja', artinya, bahwa tiada Allah
dengan melepaskan Israel dari tanah lain, yang menjadi Allah, kecuali YHVH.
perhambaan di Mesir. Di sepanjang sejarah Bagaimanapun kata 'ekhâd diterjemahkan
dari Mesir hingga di dataran Moab itu, (dengan "esa" atau "saja") di dalam
yang kira-kira 40 tahun lamanya, Tuhan hubungan pernyataan ini teranglah bahwa
Allah telah memperkenalkan diri-Nya kata 'ekhâd itu menunjukkan
kepada Israel dan telah membuktikan kepada YHVH yang khas terhadap allah-
kepada mereka dengan firman dan karya- allah yang lain, dan bertentangan dengan
Nya siapa Tuhan Allah itu. Tuhan memilih allah-allah yang lain, yang dimiliki oleh
bangsa Israel menjadi kepunyaanNya yang bangsa-bangsa di sekitar Israel.
khusus, bukan karena mereka itu besar, Dari penjelasan di atas, ungkapan
melainkan karena Dia mengasihi mereka, itu menunjukkan bahwa bagi Israel,
sehingga dipilih dan dikasihi berdasarkan firman dan karya Allah, tidak
mengakibatkan keselamatan dan ada Allah yang lain, kecuali YHVH. Hal
perjanjian.7 yang demikian yang dinyatakan oleh
Pengakuan bahwa Allah Israel Musa. Akan tetapi secara 'polemis' juga
adalah TUHAN (‫י ְהֹוָה‬ - YEHOVAH, ditunjukkan, bahwa Tuhan Allah adalah
dibaca: 'Adonay), bahwa dengan nama ini lain dibanding dengan allah-allah tadi.
Tuhan Allah memperkenalkan diri-Nya Umpamanya dewa Baal. Sekalipun oleh
sebagai sekutu Israel. Sebagai sekutu Israel para penyembahnya diakui, bahwa ada
Tuhan Allah adalah Allah yang setia, yang satu Baal, namun dewa ini disembah
memenuhi segala janji-Nya. Dengan menurut tempat dan keadaannya: ada Baal-
mengingatkan kepada nama itu Musa Berit, Baal-Gad, Baal-Hazor, Baal-Peor,
bermaksud menekankan, bahwa TUHAN dan sebagainya. Akan tetapi YHVH adalah
adalah setia, yang benar-benar telah satu, di mana saja; tidak-ada YHVH-Sinai,
memegang teguh kepada apa yang telah YHVH-Silo, YHVH-
difirmankan dan diperbuat. Bahwa Yerusalem, YHVH adalah YHVH, di
TUHAN adalah Allah yang setia, bukanlah mana saja Ia disembah. Penegasannya
suatu teori bagi Musa dan bagi bangsa dalam Ulangan 4:39 yang
Israel di dalam firman dan karya Tuhan mengatakan: Sebab itu ketahuilah pada
Allah di sepanjang sejarah Israel hingga hari ini dan camkanlah, bahwa TUHANlah
kini dan akan diteruskan di dalam Allah yang di langit di atas dan di bumi di
kelanjutan sejarah itu. bawah, tidak ada yang lain.
Nama TUHAN atau Y-H-V-H Keyakinan Yahudi inilah yang
adalah sama dengan nama yang disebutkan menjadi dasar bagi keyakinan kekristenan
di Yesaya 44:6 dan Wahyu 1:8, yaitu kepada Allah yang Esa. Pada dasarnya
bahwa Tuhan Allah adalah yang terdahulu bagi orang Kristen, Tuhan Yang Maha Esa
dan yang terkemudian. itu adalah Allah yang menyatakan diri-Nya
Selanjutnya dalam ayat 4 sebagai Bapa Yang Kekal, Yesus Kristus
disebutkan kata “esa”. Ungkapan yang dan Roh Kudus. Ketiga Yang Esa yang
diterjemahkan dengan "TUHAN itu Allah disebut Allah Tritunggal yakni Allah Bapa,
kita, TUHAN itu esa" dalam bahasa Allah Putra, dan Allah Roh Kudus. Ada
aslinya berbunyi, "YHVH 'elohêynu satu Allah namun tiga Pribadi. Ketiga
Pribadi itu dalam keesaan.
7
Roy B. Zuck, A Biblical Theology of Dengan demikian pengertian
The Old Testament, (Jakarta: Gandum Mas, 2005), keesaan Allah (Ketuhananan Yang Maha
hal. 129
Esa), berdasarkan keyakinan Kristen mengakui Tuhan sebagai Allah yang Esa,
adalah memandang Allah dalam tiga beribadah kepada-Nya, takut akan Dia,
peran, yaitu: Peran sebagai PENCIPTA melakukan apa yang baik dn benar di
langit dan bumi beserta isinya (Kejadian mata-Nya, tidak melupakan Tuhan, tidak
1:1-31), Peran sebagai PENYELAMAT mengkuti allah lain dari antara allah
untuk memperoleh hidup yang kekal bangsa-bangsa, dan tidak mencobai Tuhan.
(Yohanes 3:16), dan Peran sebagai Dari penjelasan di atas maka ayat 4
PENDAMPING kebenaran hidup bagi dan 5 dapat diringkas menjadi satu
orang-orang yang beriman sampai akhir kalimat: keesaan dan keutamaan TUHAN
zaman (Yohanes 14:15-20). merupakan dasar bagi hubungan
kerohanian yang benar. Tanpa mengetahui
Kasihilah Tuhan (ayat 5) dan mengakui keesaan Tuhan, maka kita
tidak mengasihi bahkan mengutamakan
Perintah selanjutnya yang muncul Tuhan dengan sungguh-sungguh.
dari pengakuan tentang Tuhan dalam Kebenaran di atas seharusnya
keluarga adalah mengasihi Tuhan. Dalam sudah ada dalam hati para orang tua
ayat 5 dikatakan: Kasihilah TUHAN, sebelum mereka mengajarkan firman
Allahmu , dengan segenap hatimu dan TUHAN kepada anak-anak mereka. Orang
dengan segenap jiwamu dan dengan tua hanya bisa memberikan apa yang
segenap kekuatanmu. Kata kasih dalam mereka sudah miliki. Jikalau orang tua
ayat itu berasal dari kata “Ahavah”. Kata sendiri tidak menganggap keesaan dan
ahavah adalah bentuk nominal dan dari keutamaan TUHAN sebagai hal yang
akar kata kerja “ahav”. Kata tersebut terpenting dalam kehidupan, bagaimana
sangat luas dalam pemakaiannya dan mereka dapat mengajar anak-anak mereka
merupakan kata umum dengan beragam untuk melakukan sebaliknya?
makna sesuai dengan kadarnya.
Bagi para penulis Ibrani, kata kasih Mengajarkannya berulang-ulang (ayat 6-7)
bukan hanya dalam bentuk perasaan
kepada seseorang tetapi juga menunjukkan Kitab Ulangan, selain mengisahkan
kesetiaan. Tentunya hal ini dikarenakan pengulangan kembali apa yang telah
pada ayat 4 disebutkan adanya pengakuan ditulis pada 4 kitab sebelumnya, kitab ini
atau syahadat bagi orang Yahudi. Inti juga menyarankan pengajaran kepada
utama dari pengakuan ini adalah generasi umat Allah untuk mengajarkan
mengasihi YHVH Elohim dengan segenap Taurat secara berulang-ulang. Namun
hati, kekuatan serta berkat dan makna kata berulang-ulang bukan pada
pemeliharaan Allah yang muncul atas pengertian negatif yaitu pengulangan tanpa
pengakuan iman tersebut. makna. Tetapi kitab Ulangan mengandung
Sehingga melalui ayat 5 ini, kasih suatu pengajaran dan pembelajaran Taurat
dan ketaatan haruslah dipegang erat-erat. yang secara berulang-ulang yang
Mengasihi Allah berarti menuruti segala didalamnya mengandung perenungan yang
perintahNya. Mengasihi Tuhan berarti berulang-ulang untuk pengenalan yang
menyerahkan segala proses pemikiran kita, lebih dalam kepada Allah. Dalam hal ini
serta perasaan-perasaan dan keputusan- pengulangan akan pembelajaran Alkitab
keputusan kepada Tuhan untuk dituntun ke ini tidak mengenal batas waktu selama
kehendak Allah. Mengasihi Tuhan dengan hidup kita masih memerlukan tuntunan
segenap jiwa artinya menundukkan serta Firman Tuhan.
mengabdikan segala perasaan dan nafsu- Jika kita memperhatikan ayat 7,
keinginan kepada Tuhan. sebenarnya kata "berulang-ulang" tidak
Dalam ayat 5 ini kasih merupakan ada. Dalam teks Ibrani hanya berbunyi
ketaatan pengabdian, yang ditandai dengan "haruslah kamu mengajarkan (mengasah)
kpd mereka". Kata mengajarkannya di situ dari anak-anak Anda akan membawa
digunakan kata ‫וְִׁש ַּננְָּת ם‬ – keputusasaan dan akan cenderung
Veshinan’tam dengan bentuk tenses menyebabkan
tindakan yang berlangsung terus-menerus mereka memberontak karena frustrasi
aktif: kata kerja piel (aktif) perfek orang atau tidak mampu memenuhi tuntutan-
ke-2 maskulin tunggal. Karena itu, tuntuan
Lembaga Alkitab Indonesia menegaskan Anda.8
bahwa kata mengajarkan dalam ayat ini,
dengan frasa berulang-ulang. Kata Ibrani Mengikatkannya dan menuliskannya (ayat
yang digunakan untuk kata mengajar 8-9)
adalah ‫ָׁש נַן‬ - Shanan, artinya: mengasah,
membuat tajam sesuatu (seperti tindakan Pengajaran tentang Tuhan dan
mengasah pisau/ senjata). Dan tindakan diajarkan secara berulang adalah sebuah
"mengasah" ini dilakukan secara berulang- bentuk pengajaran yang dilakukan secara
ulang.  verbal. Sedangkan ayat 8-9 lebih
Merujuk kepada Ulangan 6:7, menekankan pengajaran secara visual.
maka aspek pendidikan dari teks ini adalah Keduanya adalah bentuk tanggungjawab
suatu perintah bagi orang Israel untuk yang penting. Dengan tanpa meniadakan
mengajarkan firman Tuhan secara satu dengan yang lainnya.
berulang-ulang kepada anak-anaknya. Jikalau kita mengamati kehidupan
Ungkapan mengajarkan berulang-ulang ini bangsa Israel, sejak kecil anak-anak sudah
sangat penting dan penuh makna bagi diperkenalkan dan dikondisikan dengan
anak-anak yang belajar tentang Allah. kegiatan-kegiatan yang bernuansa relijius.
Dengan demikian, anak-anak belajar Misalnya bayi laki-laki yang disunat pada
konsep pendidikan orang Yahudi dari hari ke-8. Juga pada perayaan-perayaan
orang tua yang diperkenalkan secara tertentu, seorang ayah memimpin doa dan
berulang-ulang. menerangkan makna di balik setiap ritual.
Apakah hal ini berarti bahwa setiap Itulah adalah menjadi kebiasaan orang tua
orang tua harus menjadi seorang Yahudi. Walaupun anak-anak mungkin
pengkhotbah di rumah? Sama sekali tidak tidak sepenuhnya memahami hal itu,
demikian. Anak-anak bukan mahasiswa namun kebiasaan ini tetap perlu untuk
teologi yang setiap hari bergelut dengan dilakukan. Pada waktu anak-anak beranjak
Alkitab. Perintah ini tidak boleh dewasa, mereka akan memahami makna di
ditafsirkan secara hurufiah, seolah-olah balik setiap simbol tersebut.
tidak ada aktivitas lain yang perlu Yang perlu ditekankan di sini
dilakukan di luar pengajaran kepada anak- adalah maknanya. Kata tanda atau
anak. Maksud dari semuanya ini lambang di ayat 8-9 secara eksplisit
adalah menjadikan kehidupan sebagai mendorong kita untuk melangkah lebih
sarana pembelajaran. Orang tua bertugas jauh daripada sekadar simbol relijius. Apa
untuk mengaitkan kebenaran firman Tuhan yang ditandakan, itulah yang terpenting.
dengan setiap aspek kehidupan. Intinya, Namun sebuah tanda tidak akan berguna
bagaimana menjalani kehidupan seturut apabila tidak diarahkan pada realita yang
dengan kebenaran firman Tuhan. Ray ditandakan.
Mossholder mengatakan: Orang-orang Yahudi mempunyai
Allah tidak menginginkan Anda dan kebiasaan mengenakan tali sembahyang
anak-anak Anda menjadi begitu yang diikatkan pada lengan sebelah kiri,
memikirkan surga yang dalam bahasa Ibrani disebut  ‫ְּת פִִּלין‬ -
sehingga tidak ada baiknya hidup di Tefilin, dan pada tali sembayang itu
bumi. Keinginan kita untuk menuntut 8
Ray Mossholder, Cara Mendidik
kesempurnaan Anak, (Yogyakarta: Yayasan Andi, 1994), hal. 139
terdapat juga semacam “patam" atau benda gagasan-gagasan teologis dalam kitab
yang berbentuk kotak kecil yang berisi Ulangan.
tulisan ayat. "Patam" ini mempunyai Dalam tradisi Yudaisme,
empat bagian, dan tiap bagian itu berisi pengakuan iman bahwa Tuhan itu Esa
sepotong perkamen. Pada perkamen telah menjadi sebuah kewajiban yang
pertama tertulis Keluaran 13:1-10, yang diucapkan tiap-tiap pagi dan tiap-tiap
kedua tertulis Keluaran 13:11-16, yang malam (Ulangan 6:4). Pengakuan ini
ketiga tertulis Ulangan 6:4-9 (Shema), dan disebut syema. Dalam ayat 4 disebutkan
yang keempat Ulangan 11:13-21. Keempat mengenai Tuhan itu Esa. Ungkapan
potong kertas ini dibungkus dalam kulit mengenai “Tuhan itu Allah kita” adalah
binatang, sehingga menjadi bingkisan merupakan ungkapan yang Musa
persegi. Buntelan kecil ini kemudian diikat sampaikan kepada bangsa Israel untuk
pada dahi dengan tali kulit atau pita. meyakinkan mereka bahwa Tuhan Allah
Sehingga ayat-ayat di dalam “patam” adalah milik mereka bersama, di mana
tersebut mengingatkan perintah-perintah Allah telah memperlihatkan kepada
Allah yang harus diingat dan ditaati. Dari mereka kemuliaan dan kebesaran-Nya.
penjelasan tersebut maka ayat 8-9 memang Pengakuan tentang Tuhan Yang Esa serta
dimaknai secara secara literal oleh orang- menghidupinya dalam kasih menjadi
orang Yahudi dan disebut sebagai tanda bagian integral yang harus dihidupi dalam
Memang sangat disayangkan jika tanda- kehidupan orang Kristen. Bahkan bukan
tanda itu hanya dimaknai secara simbolis hanya itu saja, orang Kristen juga harus
tanpa disertai dengan pemahaman dan membagikan pola tanggungjawab tersebut
ketaatan. kepada keluarga. Hal itu menjadi sangat
berguna bukan hanya melestarikan
Kesimpulan perintah Tuhan tetapi menjadikan keluarga
yang berkenan kepada Tuhan.
Pendidikan rohani anak secara
Kristen adalah pola pendidikan yang Daftar Pustaka
berlandaskan pada nilai-nilai yang terdapat
dalam Alkitab, dimana masa historis Warren Stanley Heath. Keluarga Kristen:
Perjanjian Lama menjadi landasan pada Antisipasi Pengaruh Pendidikan Global
saat pendidikan diajarkan dalam Perjanjian dalam
Baru dengan menggunakan Taurat, Nabi- Keluarga. Bandung: Biji Sesawi 2016
Nabi, Mazmur dan lainnya. Dalam Helena Miller, Lisa D.Alex Pomson.
perintah inilah umat Yahudi pada era Musa International Handbook of Jewish
mendasari pendidikan kepada anak-anak Education.
mereka untuk mengakui Tuhan yang Esa Springer Science+Business Media
dan mengasihi Dia serta tidak melupakan B.V. 2011
perbuatan-perbuatan ajaib yang telah Dr. J. Blommendaal, Pengantar kepada
dilakukanNya kepada umatNya dan Perjanjian Lama (Jakarta: BPK Gunung
memberikan kehidupan yang baik kepada Mulia, 2005)
umatNya. W.S. Lasor, D.A. Hubbard, F.W. Bush,
Kitab Ulangan merupakan sumber Pengantar Perjanjian Lama 1 (Jakarta:
yang banyak memberikan pandangan BPK Gunung
teologis yang memengaruhi pemikiran dan Mulia, 2004)
kehidupan orang Israel, Yahudi dan Roy B. Zuck, A Biblical Theology of The
Kristen. Karena usia kitab Ulangan yang Old Testament, (Jakarta: Gandum Mas,
tua dan pengaruhnya yang besar dalam 2005)
pemikiran Perjanjian Lama menjadi Ray Mossholder, Cara Mendidik Anak,
sebuah alasan baik untuk mempelajari (Yogyakarta: Yayasan Andi, 1994)
Walter C. Kaiser, Jr, Teologi Perjanjian
Lama, (__, Penerbit Gandum Mas, 2004)

You might also like