Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/329325218

KESIAPAN SEKOLAH ANAK MASUK SEKOLAH DASAR

Article  in  JPUD - Jurnal Pendidikan Usia Dini · November 2018


DOI: 10.21009/JPUD.122.01

CITATIONS READS

4 5,787

1 author:

Anayanti Rahmawati
Universitas Sebelas Maret
24 PUBLICATIONS   60 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Anayanti Rahmawati on 05 September 2019.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jpud
Volume 12 Edisi 2 November 2018

JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI


DOI: https://doi.org/10.21009/JPUD.122 DOI: https://doi.org/10.21009/JPUD.122.01

PROFIL KESIAPAN SEKOLAH ANAK MEMASUKI SEKOLAH DASAR

Anayanti Rahmawati1
Mareyke Maritje Wagey Tairas2, Nur Ainy Fardana Nawangsari3
Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya
E-mail: anayanti_r@staff.uns.ac.id1, mareyke.tairas@psikologi.unair.ac.id2,
nurainy.fardana@psikologi.unair.ac.id3

ABSTRAK

School readiness is the child's readiness to enter formal school. This term in Indonesia is commonly
used to refer to child’s readiness to enter elementary school. School readiness needs to be owned
by children before entering elementary school so that children can participate in all learning
activities properly. This study aims to determine the condition of school readiness owned by children
before entering elementary school. Research method used is a survey. Data analysis was carried
out descriptively by comparing the mean score of each dimension in school readiness. Results
showed that the mean score from highest to lowest in the dimensions of school readiness were
academic knowledge dimension, physical wellbeing and motor development dimension, basic
thinking skills dimension, self-discipline dimension, social emotional maturity dimension and
communication skills dimension. Mean score dimensions in cognitive skills aspect (academic
knowledge dimension and basic thinking skills dimension) is higher than mean score in non-
cognitive skills aspect (self-discipline dimension, social emotional maturity dimension and
communication skills dimension). This condition needs to get attention because the realization of
school readiness is a combination of all dimensions in school readiness.

Keywords: School Readiness, Children, Enter Elementary School

Kesiapan sekolah merupakan kesiapan anak untuk masuk sekolah formal. Istilah ini di Indonesia
lazim digunakan untuk menyebut kesiapan sekolah anak masuk Sekolah Dasar (SD). Kesiapan
sekolah perlu dimiliki anak sebelum masuk SD agar anak dapat mengikuti semua kegiatan
pembelajaran dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi kesiapan sekolah yang
dimiliki anak-anak sebelum masuk SD. Metode penelitian yang digunakan adalah survei. Analisis
data dilakukan secara deskriptif dengan membandingkan nilai rata-rata masing-masing dimensi
dalam kesiapan sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata dari tertinggi ke
terendah dalam dimensi kesiapan sekolah adalah dimensi pengetahuan akademik, dimensi
kesejahteraan fisik dan perkembangan motorik, dimensi kemampuan berpikir dasar, dimensi disiplin
diri, dimensi kematangan sosial emosional dan dimensi keterampilan komunikasi. Nilai rata-rata
dimensi yang termasuk dalam aspek kemampuan kognitif (dimensi pengetahuan akademik dan
dimensi kemampuan berpikir dasar) lebih tinggi daripada nilai rata-rata dimensi yang termasuk
dalam aspek kemampuan non kognitif (dimensi disiplin diri, dimensi kematangan sosial emosional
dan dimensi keterampilan komunikasi). Kondisi ini perlu mendapat perhatian karena terwujudnya
kesiapan sekolah merupakan perpaduan dari semua dimensi dalam kesiapan sekolah.

Kata Kunci: Kesiapan Sekolah, Anak, Masuk Sekolah Dasar

201
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 12 Edisi 2, November 2018 E-ISSN:2503-0566

PENDAHULUAN dibandingkan dengan TK, kegiatan di


SD kurang berpusat pada anak serta
Kesiapan sekolah merupakan
lebih berorientasi pada prestasi
kesiapan anak untuk memasuki
akademik (Pianta & Kraft-Sayre,
sekolah. Di Indonesia istilah kesiapan
1999). Antisipasi menghadapi
sekolah lazim digunakan untuk
berbagai perbedaan tersebut
merujuk kesiapan anak masuk
menjadikan anak harus sudah
Sekolah Dasar (SD), sebagai sekolah
melakukan proses persiapan untuk
formal pertama anak. Masuk SD
masuk SD di masa transisi.
merupakan masa transisi, yaitu
Proses persiapan ini menurut
periode perpindahan dari Taman
Sahin dkk (2013) bertujuan untuk
Kanak-Kanak (TK) menuju SD.
menyiapkan anak menuju transisi
(Arnold, Bartlett, Gowani, & Merali,
yang lancar menuju kelas satu SD
2007) menjelaskan bahwa transisi
(Şahİn & SAK, 2013). Transisi yang
merupakan periode waktu ketika anak
lancar dari satu tingkat pendidikan ke
sudah memasuki program prasekolah
tingkat pendidikan berikutnya
hingga anak masuk SD. Masa transisi
merupakan komponen penting
ini bukanlah masa yang mudah bagi
kesiapan sekolah yang mungkin tidak
anak, karena terdapat berbagai
hanya memprediksi keberhasilan
perbedaan tuntutan antara TK dengan
sekolah anak di masa depan, tetapi
SD. Peraturan dan kebijakan di SD
juga dapat mengatur ritme perilaku
sangat berbeda dengan TK, sehingga
mereka dan ketrampilan mengatasi
anak dituntut untuk dapat melakukan
masalah sepanjang hidup mereka
berbagai penyesuaian secara cepat
(Doherty, 1997). Agar transisi
dan tepat.
berjalan dengan lancar, anak-anak
Magdalena (2013) menjelaskan
harus siap untuk sekolah (Arnold et
bahwa kondisi di SD berbeda dengan
al., 2007). Kesiapan sekolah
di TK, perbedaan tersebut
merupakan kunci utama keberhasilan
diantaranya: kegiatan di SD
transisi sekolah (Vernon-feagans &
berlangsung lebih lama, tuntutan
Blair, 2006).
untuk tidak aktif bergerak dan fokus
mendengarkan guru semakin KAJIAN TEORITIK
meningkat, meningkatnya kegiatan
rutin di sekolah, kesempatan untuk Pengertian Kesiapan Sekolah
istirahat bermain semakin berkurang, Istilah kesiapan sekolah
terjadi perubahan pola hubungan digunakan untuk menggambarkan
kedekatan antara guru-anak serta persyaratan-persyaratan yang
adanya perubahan dalam hubungan dibutuhkan anak agar dapat membuat
interpersonal dengan teman-teman transisi yang sukses dari prasekolah
anak terutama teman di satu kelas menuju sekolah formal (Cuskelly &
(Magdalena, 2013). Selain itu, jika

202
Profil Kesiapan Sekolah Anak....
Anayanti, Mareyke, & Nur Ainy

Detering, 2003). Janus dkk (2007) sendiri sesuai usia; (2) kemampuan
menyatakan bahwa kesiapan sekolah untuk mengatur emosi dan perilaku,
merupakan kemampuan anak untuk berinteraksi secara tepat dengan
memenuhi tuntutan tugas orang dewasa dan anak-anak, dan
sekolah(Janus & Offord, 2007). mengkomunikasikan kebutuhan dan
Snow (2010) menambahkan bahwa perasaannya secara efektif; (3) minat
kesiapan sekolah merupakan keadaan dan keterlibatan dengan dunia di
kompetensi anak pada saat masuk sekitarnya, mencakup motivasi
sekolah yang penting untuk belajar, keterampilan motorik,
kesuksesan di kemudian hari(Snow, pengetahuan kognitif dan
2010). kemampuan menyesuaikan diri
Kesiapan sekolah cenderung dengan tuntutan pengaturan
berfokus pada kompetensi sosial dan kelas(Piotrkowski, Botsko, &
akademik anak yang dianggap perlu Matthews, 2006).
dalam rangka mulai siap sekolah Janus dan Offord (2007)
untuk belajar (Mashburn, Pianta, menjelaskan bahwa kesiapan sekolah
Mashburn, & Pianta, 2016). Kesiapan terdiri dari lima domain
sekolah berguna untuk memprediksi perkembangan utama yaitu: (1)
prestasi di awal sekolah (Konold, kesehatan dan kesejahteraan fisik,
Pianta, Konold, & Pianta, 2005). merujuk pada kesiapan fisik anak-
Lemelin dkk (2007) menyatakan anak untuk masuk sekolah,
bahwa kesiapan sekolah berkaitan ketrampilan motorik kasar dan halus,
dengan tingkat perkembangan kesiapan untuk mengikuti semua
minimum seorang anak untuk aktivitas pembelajaran di sekolah dan
menanggapi tuntutan sekolah melalui kemandirian fisik, (2) kompetensi
kualitas kognitif, sosial dan sosial mencakup kompetensi dan
emosional(Lemelin et al., 2007). kerja sama bersama dengan orang
Berdasarkan penjelasan lain, kemampuan untuk mentaati
tersebut dapat disimpulkan bahwa peraturan, rasa ingin tahu, pendekatan
kesiapan sekolah merupakan belajar dan pemecahan masalah, (3)
kesiapan anak untuk masuk sekolah, kematangan emosional, mencakup
meliputi kompetensi-kompetensi perilaku prososial, perilaku, agresi,
yang diperlukan saat masuk sekolah kurangnya perhatian dan hiperaktif,
yang dapat menunjang kesuksesan dan perilaku kecemasan (4)
anak di sekolah. perkembangan bahasa dan kognitif,
mengacu pada kemampuan anak
Dimensi Kesiapan Sekolah untuk menggunakan bahasa dengan
Kesiapan sekolah anak secara benar, aspek kognitif bahasa dan
pribadi meliputi: (1) kesehatan dan berhitung serta keterampilan
kemampuan untuk merawat diri membaca dan berhitung dasar, minat

203
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 12 Edisi 2, November 2018 E-ISSN:2503-0566

dan memori, dan keaksaraan yang berada di sekolah selama beberapa


lebih kompleks (5) keterampilan jam tanpa melihat orang tua atau
komunikasi dan pengetahuan umum, pengasuh, memiliki rasa ingin tahu
mencakup kemampuan anak untuk tentang dunia, keinginan untuk
berkomunikasi secara jelas untuk belajar serta memiliki keterampilan
mengungkapkan kebutuhan dan sosial yang baik. Doherty (1997)
pemikiran dengan cara yang dapat menyatakan bahwa anak-anak yang
dimengerti oleh orang dewasa dan telah siap untuk sekolah memiliki
anak-anak lain, kemampuan untuk kemungkinan lebih besar untuk
memahami orang lain dan aspek mengalami kesuksesan sepanjang
pengetahuan umum(Janus & Offord, hidup karena lebih mampu untuk
2007). menyelesaikan sekolah tinggi
Pendapat hampir serupa sehingga dapat mencari pekerjaan
dinyatakan oleh Fayez dkk (2016) yang baik di masa depan serta
yang menyatakan bahwa kesiapan membuat kontribusi positif bagi
sekolah terdiri dari enam dimensi masyarakat sebagai warga negara
yaitu (1) pengetahuan akademik, (2) yang produktif (Doherty, 1997).
ketrampilan berpikir dasar, (3) Sebaliknya, anak-anak yang
kesejahteraan fisik dan tidak memiliki kesiapan sekolah
perkembangan motorik, (4) sering menunjukkan ciri-ciri negatif,
kematangan sosial emosional, (5) antara lain menunjukkan perilaku
disiplin diri dan (6) ketrampilan bermasalah di dalam kelas, kurang
komunikasi (Fayez et al., 2016). memiliki kemampuan untuk bekerja
Berdasarkan pendapat tersebut sama dengan teman maupun guru,
dapat disimpulkan bahwa kesiapan kesulitan berkomunikasi terutama
sekolah terdiri dari beberapa dimensi. untuk menyatakan perasaan dan
Penelitian ini menggunakan enam keinginannya, juga terdapat
dimensi kesiapan sekolah yang kecenderungan lebih besar untuk
dikemukakan oleh (Fayez et al., melakukan perilaku negatif seperti
2016). agresi fisik, bullying ataupun
mengganggu kegiatan teman-
Ciri-ciri Anak Siap atau Tidak temannya (Doherty, 1997). Anak-
Siap Sekolah anak dengan tingkat kesiapan sekolah
Hasil penelitian PACEY (2013) lebih rendah pada saat masuk sekolah
terhadap guru mendapatkan hasil lebih mungkin untuk mengalami
bahwa 65% guru yang menjadi kesulitan di sekolah, karena
sampel penelitian menyatakan bahwa mengalami masalah yang
anak-anak yang telah memiliki berhubungan dengan perilaku dan
kesiapan sekolah memiliki ciri-ciri ketrampilan sosial (Connell & Prinz,
antara lain: percaya diri dan senang 2002) sehingga dapat membuat anak

204
Profil Kesiapan Sekolah Anak....
Anayanti, Mareyke, & Nur Ainy

mengalami kesulitan dalam akademik dimensi disiplin diri (α=0,950),


dan perilaku di sekolah dibandingkan dimensi kematangan sosial emosional
dengan teman sebaya yang lebih siap (α=0,890), dan dimensi ketrampilan
sekolah (Konold et al., 2005). komunikasi (α=0,558).
Kurangnya kesiapan sekolah Penelitian ini merupakan
merupakan prediksi kuat terhadap penelitian populasi dengan
kesulitan kerja, kriminalitas, dan mengambil sampel penelitian seluruh
gangguan psikologis (Keating & anak TK kelas B yang berada dalam
Hertzman, 1999). Gugus V kecamatan Wonosegoro,
Berdasarkan penjelasan diatas Kabupaten Boyolali, Propinsi Jawa
dapat disimpulkan bahwa kesiapan Tengah yaitu anak-anak yang
sekolah sangat penting dimiliki anak bersekolah di TK Negeri Pembina,
karena kesiapan sekolah tidak hanya TK Aisyiyah Ketoyan, TK Kasih Ibu,
diperlukan demi terwujudnya TK Masyitoh Bolo dan TK Pertiwi
kesuksesan belajar di sekolah saja, Seworan. Jumlah seluruh sampel
melainkan juga berpengaruh terhadap penelitian 110 anak.
kesuksesan anak di masa depan. Penilaian kesiapan sekolah
Mengingat pentingnya kesiapan dilakukan secara teacher report
sekolah bagi anak maka penelitian ini dengan menggunakan instrument
dilakukan untuk mengetahui skala kesiapan sekolah yang diisi
gambaran kesiapan sekolah yang oleh guru kelas dengan pertimbangan
dimiliki anak-anak ketika akan masuk guru kelas merupakan orang yang
SD dengan harapan agar orangtua dan paling mengetahui kondisi anak.
guru dapat mempersiapkan kesiapan Sistem penilaian skala menggunakan
sekolah anak sebelum anak masuk sistem likert. Analisis data dilakukan
SD. secara deskriptif dengan
membandingkan nilai rata-rata (mean
METODE PENELITIAN score) masing-masing dimensi dalam
Metode yang digunakan dalam kesiapan sekolah.
penelitian ini adalah survei. Alat ukur Pelaksanaan pengambilan data
menggunakan Skala Kesiapan dilakukan akhir semester kedua tahun
Sekolah, hasil adaptasi skala yang pelajaran 2016/2017 karena saat akhir
disusun oleh Fayez dkk (2016) yang tahun ajaran merupakan kondisi
terdiri dari enam dimensi dengan paling tepat untuk mengetahui
masing-masing tingkat reliabilitas kondisi kesiapan sekolah anak masuk
sebagai berikut: dimensi pengetahuan SD.
akademik (α=0,905), dimensi
ketrampilan berpikir dasar (α=0,939), HASIL DAN PEMBAHASAN
dimensi kesejahteraan fisik dan Penelitian ini mendapatkan data
perkembangan motorik (α=0,894), kondisi kesiapan sekolah yang

205
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 12 Edisi 2, November 2018 E-ISSN:2503-0566

dimiliki anak-anak di Gugus V analisis statistik deskriptif untuk


kecamatan Wonosegoro kabupaten mendapatkan nilai rata-rata masing-
Boyolali. Hasil tersebut kemudian masing dimensi dalam kesiapan
dianalisis dengan menggunakan sekolah. Hasil secara lengkap dapat
dilihat pada tabel 1 berikut.

Statistics
Kesejahteraan
Ketrampilan Kematangan Fisik Dan
Pengetahuan Berpikir Sosial Perkembangan Disiplin Ketrampilan
Akademik Dasar Emosional Motorik Diri Komunikasi
N Valid 110 110 110 110 110 110
Missing 0 0 0 0 0 0
Mean 20.7545 18.5545 17.6000 19.2000 17.6182 15.6636
Median 21.5000 19.0000 18.0000 19.0000 17.0000 15.0000
Mode 22.00 19.00 18.00 18.00 17.00 14.00
Std. Deviation 3.12194 2.58644 2.44274 2.47853 2.89885 1.96426
Variance 9.747 6.690 5.967 6.143 8.403 3.858
Range 13.00 10.00 12.00 12.00 14.00 12.00
Minimum 14.00 14.00 12.00 14.00 10.00 12.00
Maximum 27.00 24.00 24.00 26.00 24.00 24.00
Tabel 1. Hasil analisis statistik deskriptif

Berdasarkan data pada tabel 1 dimensi disiplin diri, dimensi


diketahui nilai rata-rata berdasarkan kematangan sosial emosional dan
urutan paling tinggi hingga terendah dimensi ketrampilan komunikasi.
adalah dimensi pengetahuan Secara lebih jelas, urutan
akademik, dimensi kesejahteraan rangking dimensi-dimensi ini dapat
fisik dan perkembangan motorik, dilihat pada profil kesiapan sekolah
dimensi ketrampilan berpikir dasar, anak pada grafik 1 berikut.

25
1. Pengetahuan Akademis

20 2. Ketrampilan Berpikir Dasar

15 3. Kesejahteraan Fisik dan


Perkembangan Motorik
10 4. Disiplin Diri

5 5. Kematangan Sosial
Emosional
6. Ketrampilan Komunikasi
0
Profil Kesiapan Sekolah Anak

Grafik 1. Profil Kesiapan Sekolah Anak


di Gugus V Kecamatan Wonosegoro Kabupaten Boyolali Tahun 2017

206
Profil Kesiapan Sekolah Anak....
Anayanti, Mareyke, & Nur Ainy

Hasil survei yang telah kognitif anak-anak masih belum


dilakukan menunjukkan bahwa terstimulasi dengan baik.
dimensi-dimensi dalam profil Jika dicermati pada hasil survei
kesiapan sekolah tersebut dapat tersebut, terdapat kesenjangan
dikategorikan dalam aspek capaian pembelajaran antara aspek
kemampuan fisik, kognitif dan non kemampuan fisik, kognitif dan non
kognitif. Berdasarkan kategorisasi kognitif yang tercermin dalam
tersebut, dimensi kesejahteraan fisik dimensi-dimensi kesiapan sekolah.
dan perkembangan motorik yang Dimensi-dimensi yang tergolong
termasuk dalam aspek kemampuan dalam kategori aspek kemampuan
fisik, menempati rangking kedua non kognitif, memiliki capaian nilai
dalam profil kesiapan sekolah anak. rata-rata yang lebih rendah jika
Kondisi ini menandakan bahwa anak- dibandingkan dengan dimensi-
anak dalam keadaan sehat dan dimensi yang termasuk dalam aspek
sejahtera serta tidak memiliki kemampuan kognitif. Kesenjangan
kelainan dan kendala fisik yang ini perlu mendapatkan perhatian
menghambat anak untuk belajar. karena merupakan pertanda belum
Selanjutnya, dimensi pengetahuan berhasilnya stimulasi pembelajaran
akademik dan dimensi ketrampilan pada aspek kemampuan non kognitif
berpikir dasar yang termasuk dalam pada anak-anak.
aspek kemampuan kognitif, Hasil penelitian Nurhayati
menempati rangking pertama dan (2017) terhadap para guru TK di
kedua dalam profil kesiapan sekolah daerah Sleman, Yogyakarta
anak. Kondisi ini menunjukkan menyatakan bahwa guru cenderung
bahwa stimulasi pembelajaran yang berfokus mengembangkan
dilakukan pada kedua dimensi ini kompetensi anak dalam keterampilan
sudah sangat baik. Selain itu kondisi akademik melalui pembelajaran
ini juga menunjukkan bahwa matematika, membaca dan menulis
kemampuan kognitif anak-anak dengan tujuan untuk mempersiapkan
sudah sangat baik. Sedangkan anak-anak agar dapat diterima di SD
dimensi disiplin diri, dimensi favorit. Tindakan ini dilakukan guru
kematangan sosial emosional dan untuk memenuhi tuntutan orangtua
dimensi ketrampilan komunikasi yang menghendaki anak-anak
yang termasuk dalam aspek menguasai kompetensi kognitif untuk
kemampuan non kognitif menempati menghadapi tes seleksi masuk SD
rangking keempat, kelima dan favorit. Hasil serupa didapatkan dari
keenam dalam profil kesiapan penelitian Rahmawati dkk (2018)
sekolah anak. Kondisi ini terhadap guru TK dan orangtua anak
menunjukkan bahwa kemampuan non yang berpendapat bahwa faktor
kognitif dalam kesiapan sekolah

207
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 12 Edisi 2, November 2018 E-ISSN:2503-0566

dianggap lebih penting dari faktor kesiapan sekolah ini perlu


nonkognitif karena faktor kognitif diperhatikan lebih lanjut agar anak-
merupakan prasyarat bagi anak untuk anak ketika masuk SD telah memiliki
dapat diterima di SD favorit. kesiapan sekolah yang baik dalam
Meskipun terdapat peraturan keseluruhan dimensi.
yang melarang penggunaan tes
kognitif sebagai dasar untuk
penerimaan anak masuk SD KESIMPULAN
(Keputusan Menteri Pendidikan Kondisi kesiapan sekolah anak-
Nasional, 2002), namun kenyataan anak TK di Gugus V kecamatan
menunjukkan masih banyak SD Wonosegoro kabupaten Boyolali
favorit yang melakukan seleksi perlu mendapatkan perhatian karena
penerimaan murid baru dengan dasar belum tercapainya secara maksimal
tes kognitif. Kondisi ini dimensi-dimensi dalam kesiapan
menyebabkan para guru dan orangtua sekolah. Diperlukan penanganan
cenderung lebih mengutamakan khusus agar semua dimensi dalam
kesiapan sekolah dalam bidang kesiapan sekolah dapat teraih secara
kompetensi kognitif. optimal karena rendahnya salah satu
Kondisi yang terjadi pada hasil dimensi dalam kesiapan sekolah akan
survei ini pun demikian, rendahnya menghambat terwujudnya kesiapan
capaian nilai rata-rata pada sekolah secara keseluruhan.
kemampuan non kognitif anak-anak,
disebabkan karena guru lebih DAFTAR PUSTAKA
mengutamakan capaian pembelajaran Arnold, C., Bartlett, K., Gowani, S., &
kemampuan kognitif dibandingkan Merali, R. (2007). Is everybody
dengan kemampuan non kognitif ready ? Readiness , transition and
continuity : l essons , r eflections
karena tuntutan situasi dan kondisi
and m oving f orward.
lingkungan serta tuntutan dari para
orangtua. Kondisi yang terjadi ini Connell, C. M., & Prinz, R. J. (2002). The
perlu mendapatkan perhatian karena Impact of Childcare and Parent –
Child Interactions on School
terwujudnya kesiapan sekolah
Readiness and Social Skills
merupakan perpaduan dari semua Development for Low-Income
dimensi yang ada dalam kesiapan African American Children, 40(2),
sekolah. Jika salah satu dimensi 177–193.
dalam kesiapan sekolah belum Cuskelly, M., & Detering, N. (2003).
tercapai dengan baik, maka kesiapan Teacher and Student Teacher
sekolah yang dimiliki anak pun belum Perspectives of School Readiness.
dapat tercapai dengan baik. Australian Journal of Early
Childhood, 28 No. 2.
Kesenjangan capaian nilai rata-rata
antara dimensi-dimensi dalam Doherty, G. (1997). Zero to Six The

208
Profil Kesiapan Sekolah Anak....
Anayanti, Mareyke, & Nur Ainy

Basis for School Readiness, (May). 1869.

Fayez, M., Ahmad, J. F., & Oliemat, E. Magdalena, S. M. (2013). Social and
(2016). Jordanian Kindergarten and emotional competence - predictors
1st-Grade Teachers ’ Beliefs About of school adjustment. Procedia -
Child-Based Dimensions of School Social and Behavioral Sciences, 76,
Readiness Jordanian Kindergarten 29–33.
and 1st-Grade Teachers ’ Beliefs https://doi.org/10.1016/j.sbspro.20
About. Journal of Research in 13.04.068
Childhood Education, 30(3), 293–
305. Mashburn, A. J., Pianta, R. C.,
https://doi.org/10.1080/02568543.2 Mashburn, A. J., & Pianta, R. C.
016.1178195 (2016). Social Relationships and
School Readiness and School
Janus, M. A., & Offord, D. R. (2007). Readiness, 9289(May).
Development and Psychometric https://doi.org/10.1207/s15566935
Properties of the Early eed1701
Development Instrument ( EDI ): A
Measure of Children ’ s School Nasional, M. P. Penerimaan Siswa ada
Readiness *, 39(1), 1–22. Taman Kanak-kanak dan Sekolah,
https://doi.org/10.1037/cjbs200700 Pub. L. No. 051/U/2002 (2002).
1 Indonesia.

Keating, D. P., & Hertzman, C. (Eds. ). Nurhayati, W. (2017). Exploring the


(1999). Developmental health and understanding and practice of
the wealth of nations. New York: school readiness and transition to
Guilford Press. school in the Yogyakarta Province
in Indonesia.
Konold, T. R., Pianta, R. C., Konold, T.
R., & Pianta, R. C. (2005). PACEY. (2013). What Does “ School
Empirically-Derived , Person- Ready” Really Mean? Bromley.
Oriented Patterns of School
Readiness in Typically-Developing Pianta, R. C. ., & Kraft-Sayre, M. (1999).
Children : Description and Parents’ Observations about Their
Prediction to First-Grade Children’s Transitions to
Achievement Typically- Kindergarten. Young Children, 54,
Developing Children : Description 47–52.
and Prediction to First-Grade
Achievement, (January 2015), 37– Piotrkowski, C. S., Botsko, M., &
41. Matthews, E. (2006). Parents ’ and
https://doi.org/10.1207/s1532480x Teachers ’ Beliefs About Children ’
ads0904 s School Readiness in a High-Need
Community, 558(4), 537–558.
Lemelin, J., Boivin, M., Forget-dubois,
N., Dionne, G., Se, J. R., Brendgen, Rahmawati, A., Tairas, M. M. W., &
M., … Pe, D. (2007). The Genetic – Nawangsari, N. A. F. (2018).
Environmental Etiology of Children’s School Readiness Based
Cognitive School Readiness and on Teachers’ and Parents’
Later Academic Achievement in Perceptions. International Journal
Early Childhood, 78(6), 1855– of Pedagogy and Teacher

209
JURNAL PENDIDIKAN USIA DINI
Volume 12 Edisi 2, November 2018 E-ISSN:2503-0566

Education (IJPTE), 2(1), 201–212. 2015), 37–41.


https://doi.org/10.1207/s15566935
Şahİn, İ. T., & SAK, R. (2013). A eed1701
Comparison of Preschool and First
Grade Teachers ’ Views about Vernon-feagans, L., & Blair, C. (2006).
School Readiness, 13(3), 1708– Measurement of School Readiness
1713. Measurement of School Readiness,
https://doi.org/10.12738/estp.2013. 9289(June).
3.1665 https://doi.org/10.1207/s15566935
eed1701
Snow, K. L. (2010). Early Education and
Development Measuring School
Readiness : Conceptual and
Practical Considerations, (April

210

View publication stats

You might also like