Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 5

RESUME

DIABETES MELITUS ( DM)

KELOMPOK 2

Khusnul Khotimah 191FK03064

Moch Hisyam Fathurahman 211FK03012

Silfina Rahmah 211FK03014

Wine Salaisa 211FK03016

Shinta Fitriana H 211FK03018

Qurrota A'yyun 211FK03020

Nafa Hergitiani 211FK03024

Sufiyoni Ayu Prastivi 211FK03032


PENGERTIAN

A. DM TIPE 1 (KETERGANTUNGAN INSULIN)

Kelainan sistemik akibat terjadinya gangguan metabolisme glukosa yang ditandai oleh hiperglikemia
kronik. Keadaan ini diakibatkan oleh kerusakan sel- pankreas baik oleh proses autoimun maupun
idiopatik sehingga produksi insulin berkurang bahkan terhenti.

B.DM TIPE 2 (TIDAK TERGANTUNGAN INSULIN)

Kelainan sistemik akibat terjadinya gangguan metabolisme glukosa yang ditandai oleh hiperglikemia
kronik. Keadaan ini diakibatkan oleh kurangnya kemampuan pancreas memproduksi sel- ẞ.

ETIOLOGI DM

Etiologi DM tipe 1 diakibatkan oleh kerusakan sel beta pankreas karena paparanagen infeksi atau
lingkungan, yaitu racun, virus (rubella kongenital,mumps, coxsackievirus dan cytomegalovirus) dan
makanan. Beberapa teori ilmiah yang menjelaskan penyebab diabetes mellitus tipe 1 sebagai berikut :

a.Hipotesis sinar matahari

Teori "hipotesis sinar matahari,menyatakan bahwa waktu yang lama dihabiskan dalam ruangan, dimana
akan mengurangi paparan sinar matahari kepada anak-anak, yang akan mengakibatkan berkurangnya
kadar vitamin D
b. Hipotesis higiene "Hipotesis kebersihan"

Teori ini menyatakan bahwa kurangnya paparan dengan prevalensi patogen, dimana kita menjaga anak-
anak kita terlalu bersih, dapat menyebabkan hipersensitivitas autoimun, yaitu kehancuran sel beta yang
memproduksi insulin di dalam tubuh oleh leukosit.

c. Hipotesis susu sapi


Teori ini menjelaskan bahwa eksposur terhadap susu sapi dalam susu formula pada 6 bulan pertama
pada bayi dapat menyebabkan kekacauan pada sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko untuk
mengembangkan diabetes mellitus tipe 1 di kemudian hari.

MANIFESTASI KLINIS DM

1. Diabetes melitus tipe1 :

a. Poliura: Diuresis osmotik, banyak BAK


b. Polidipsia: Rasa haus yang berlebihan

c. Polifagia : Hiperglikemia yang tidak terkontrol, banyak makan


d. Penurunan berat badan hebat

e. Tanda lainya: Muntah, lemah, pandangan kabur

KLASIFIKASI

1.DM TIPE I :

- Destruksi sel b pankreas


- Defisiensi insulin absolut

2. DM TIPE II:

- Resistensi insulin
- Defisiensi insulin relatif hinggadominan

3. DM TIPE LAIN :

- Defek genetik fungsi sel b


- Defek gen kerja insulin
- Penyakit Eksokrin
- Endokrinopati
- Karena Obat Atau Zat Kimia

1. Diabetes Mellitus Tipe 1

Diabetes tipe 1 atau yang disebut Diabetes Insulin-Dependent merupakanpenyakit autoimun yang
disebabkan oleh adanya gangguan pada sistem imun atau kekebalan tubuh yang mengakibatkan
rusaknya pankreas.\ Penyakit ini biasanya muncul pada usia anak sampai remaja baik laki-laki maupun
perempuan.

2. Diabetes Melilitus tipe 2 atau yang sering disebut Diabetes Non Insulin-Dependent merupakan
Diabetes yang resistensi terhadap insulin. Insulin dalam jumlah yang cukup tetapi tidak dapat bekerja
secara optimal sehingga menyebabkan kadar glukosa darah tinggi di dalam tubuh. Pengidap penyakit
Diabetes tipe 2 biasanya terjadi pada usia diatas 40 tahun, tetapi bisa timbul pada usia 20 tahun.
1. Diabetes tipe 1
Pada diabetes tipe satu terdapat ketidakmampuan untuk menghasilkan insulin karena sel-sel beta
pankreas telah dihancurkan oleh proses autoimun. Hiperglikemi puasa terjadi akibat produkasi glukosa
yang tidak terukur oleh hati. Defisiensi insulin juga akan menggangu metabolisme protein dan lemak
yang menyebabkan penurunan berat badan. Pasien dapat mengalami peningkatan selera makan
(polifagia), akibat menurunnya simpanan kalori.

2. Diabetes tipe II
Pada diabetes tipe II terdapat dua masalah utama yang berhubungan dengan insulin yaitu resistensi
insulin dan gangguan sekresi insulin. Normalnya insulin akan terikat dengan reseptor khusus pada
permukaan sel. Sebagai akibat terikatnya insulin dengan resptor tersebut, terjadi suatu rangkaian reaksi
dalam metabolisme glukosa di dalam sel

KOMPLIKASI DM

Komplikasi yang berkaitan dengan kedua tipe DM (Diabetes Melitus) digolongkan sebagai akut dan
kronik (Mansjoer dkk, 2007). Komplikasi akut terjadi sebagai akibat dari ketidak seimbangan jangka
pendek dari glukosa darah. hipoglikemia/koma hipoglikemia. Hipoglikemik adalah kadar gula darah yang
rendah. Penatalaksanaan kegawat daruratan:

1. Pengalasan hipoglikemi dapat diberikan bolus glukosa 40% dan biasanya kembali sadar pada pasien
dengan tipe 1.

2.Tiap keadaan hipoglikemia harus diberikan 50 cc D50 W dalam waktu 3-5 menit dan nilai status pasien
dilanjutkan dengan D5 W atau D10 W bergantung pada tingkat hipoglikemia • Pada hipoglikemik yang
disebabkan oleh pemberian long-acting insulin dan pemberian diabetic oral maka diperlukan infuse yang
berkelanjutan.

3. Hipoglikemi yang disebabkan oleh kegagalan glikoneogenesis yang terjadi pada penyakit hati, ginjal,
dan jantung maka harus diatasi factor penyebab kegagalan ketiga organ ini.

PENCEGAHAN DM

Upaya pencegahan pada diabetes tipe 1, antara lain:

1.Menjalani pengobatan intensif jika terdapat anggota keluarga yang mengidap diabetes tipe 1.

2.Menjalani tes DNA untuk mengetahui adanya genpembawa atau penyakit diabetes tipe 1.
3.Menjalani pola makan sehat.

4.Rutin melakukan aktivitas fisik. Pencegahan penyakit diabetes melitus dibagi menjadi empat bagian
yaitu :

1) Pencegahan Premordial
2) Pencegahan Primer
3) Pencegahan Sekunder
4) Pencegahan Tersier

PEMERIKSAAN PENUNJANG

DIABETES MELITUS

Pemeriksaan diabetes mellitus tipe 1


diperlukan beberapa pemeriksaan seperti :

a. Pemeriksaan gula darah

b. Hemoglobin A1C, dan

c. pemeriksaan autoantibodi sel beta pancreas.


Kemudian pemeriksaan penunjang untuk diabetes mellitus tipe 2 (DM tipe 2) adalah pemeriksaan kadar
gula darah. Diabetes melitus tipe 2 didefinisikan sebagai kadar gula darah puasa ≥ 126 mg/dL, kadar gula
darah 2 jam post prandial ≥ 200 mg/dL, HbA1C ≥ 6,5, glukosa darah sewaktu ≥ 200 mg/dL.

PENATALAKSANAAN DM

Tujuan utama terapi DM adalah mencoba menormalkan aktivitas insulin dan kadar glukosa darah dalam
upaya mengurangi terjadinya komplikasi vaskuler serta neuropatik Tujuan terapeutik pada setiap tipe
DM adalah mencapai kadar glukosa darah normal tanpa terjadi hipoglikemia dan gangguan serius pada
pola aktivitas pasien. Ada lima komponen dalam penatalaksanaan DM, yaitu:

1) Diet
2) Kurus (underweight) BBR < 90%
3) Normal (ideal) BBR 90% - 110%
4) Gemuk (overweight) BBR>110%
5) Obesitas apabila BBR> 120% BBR 120%-130%

You might also like