Professional Documents
Culture Documents
Safety, Health, Environment: World Class Operation
Safety, Health, Environment: World Class Operation
Safety, Health, Environment: World Class Operation
SAFETY, HEALTH,
ENVIRONMENT
WORLD CLASS OPERATION
Presented by
WINGS Corporate University
[Non-Negotiable]
ZERO Kenaikan Biaya
LWD Loss and Waste Deployment
2. Growth and Customer ZERO Pemborosan Material
Service
FI Focus Improvement ZERO Masalah Tidak Teratasi
3. Cost and Cash
AM Autonomous Maintenance
ZERO Kerusakan Mesin
PM Professional Maintenance
Focus Improvement
03
(FI)
Autonomous Maintenance
04
(AM)
(WCO)
Professional Maintenance
05
(PM)
PILAR WORLD CLASS OPERATION
Quality Maintenance
06
(QM)
(LCS)
People Development
08
(PD)
7 / 74
PENDEKATAN WORLD CLASS OPERATION: TOP-DOWN
Daily Work
Plant Manager
Department
Head
Supervisor
EVALUASI KONDISI
TENTUKAN ARAH CAPAI TARGET
SAAT INI
● Analisis aktivitas yang akan dilakukan agar tepat sasaran dalam mencapai target
COMPASS PILLAR
SHE LWD LCS
QM yang menginformasikan
Safety, Loss and Logistic and
Quality
Health, Waste Customer keadaan dan
Maintenance
Environment Deployment Services
mengarahkan pada target
SUPPORTING PILLAR
FI AM PM PD yang bergerak sesuai
Focus Autonomous Professional People
Improvement Maintenance Maintenance Development arahan dari Compas Pillar
untuk mencapai target
Lost Time Incident Frequency Rate (LTIFR) Compliance terhadap regulasi (#)
Kecelakaan kerja kategori Lost Time Incident (LTI) (#) : Safety Behavior Observation
Fatality, LTI, Cacat Total, Cacat Sebagian, Lost Work Case, (% achievement versus target)
Fire Accident
Root cause analysis untuk accident, incident, dan near
Kecelakaan kerja kategori Non Lost Time Incident (LTI) (#): miss (#)
Medical treatment, First Aid, Near Miss, Fire Incident
One Point Lesson (OPL) terkait safety (#)
Environmental incident (#)
Major Incident, Significant Incident, Moderate Incident, Kaizen terkait safety (#)
Environment Near Incident
SAFETY FIRST
Persiapan awal
SAFETY IT’S 00 Memperkuat pencatatan data kecelakaan kerja
EVERYBODY’S JOB Memenuhi seluruh peraturan pemerintah dan klausul ISO
14001 dan ISO 45001
03 Standardisasi safety
SAFETY FIRST
Persiapan awal
SAFETY IT’S 00 Memperkuat pencatatan data kecelakaan kerja
EVERYBODY’S JOB Memenuhi seluruh peraturan pemerintah dan klausul ISO
14001 dan ISO 45001
03 Standardisasi safety
A B C D
Safety Compliance Memahami Perkuat Pencatatan Observasi Unsafe
Teori Safety Data Safety Act and Condition
1. Safety 1. Kecelakaan
Pyramid Kerja dan
Kejadian
2. Safety Lingkungan
Responsibility
Matrix 2. Kejadian
Nyaris Celaka
dan Tidak
Aman
1. Menjamin Kualitas Produk dengan menggunakan bahan baku yang berkualitas dan proses
manufaktur yang efisien
2. Mematuhi Persyaratan dan Peraturan yang berlaku melalui kerjasama yang baik dan
efektif dengan instansi terkait
4. Memastikan proses manufaktur dalam kondisi bersih dan halal sesuai dengan
persyaratan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH)
Safety Pyramid 1
1 adalah teori yang Fatality
Serious
Incident
menggambarkan hubungan 30
antara insiden dalam safety, Lost Work Days
mulai dari yang paling
29 ringan, hingga paling parah 300
Minor Injury Recordable Injuries
3000
Near Misses
300
Close Call 300,000
At risk behaviors
Jabatan / Titel Tanggung jawab Diisi dengan nomor Kegiatan-kegiatan yang Frekuensi
safety secara umum aktivitas dan diturunkan dari pelaksanaan
diberikan kode tanggung jawab kegiatan
Contoh: warna area
Memastikan Contoh: Contoh:
implementasi ● Safety Briefing ● 1 kali / tahun
kebijakan safety ● Safety Audit ● 1 kali / minggu
● Menyediakan Alat
Pelindung Diri
Kecelakaan Strategic
Saksi Team
Kerja / Business Manager Direktur
Mata Leader
Insiden Unit Leader
Notification:
Fact Sheet
Diagnosa /
Central Keputusan
Guard Tenaga
Medis Investigation Team
● Severity Analysis
● Lesson Learned
Safety
● Kategori Observasi:
● Bahaya Kimia (paparan, debu, gas, cairan) ● Bahaya Ruang Terbatas
● Bahaya Fisika (Kebisingan, Pencahayaan, Suhu) ● Bahaya Pekerjaan Panas
● Bahaya Biologi (Virus, bakteri, jamur) ● Alat Pelindung Diri (APD)
● Bahaya Ergonomi (Posisi kerja yang tidak nyaman, gerakan ● Operasional dan kondisi kendaraan
berulang) ● Kerusakan Fasilitas
● Bahaya Psikologi (Stress, beban kerja) ● Pencemaran Udara
● Bahaya listrik (Peralatan listrik, panel, kabel, LOTO, dll) ● Pencemaran Air
● Bahaya Mekanik (Terjepit, Terpeleset, Tertimpa, Tersayat) ● Limbah B3
● Bahaya Api dan Ledakan ● Limbah Non B3
● Bahaya Ketinggian ● Kebersihan area
● Bahaya dengan scaffolding ● Other:
Copyright 2022. All Rights Reserved. PT Sayap Mas Utama. 29 / 74
CONTOH
TRACKING OBSERVASI
2013 2014
INSIDEN 07 / 08 / 09 / 10 / 11 / 12 / 01 / 12 / 01 / 12 / 01 / 12 / TOTAL
2013 2013 2013 2013 2013 2013 2014 2013 2014 2013 2014 2013
Fatality 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Lost Time Accident (LTA) 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
dapat diupdate
Near Miss
untuk 62
66
menggambarkan
kondisi safety Unsafe Condition
660
523
Unsafe Act
6601
6601
SAFETY FIRST
Persiapan awal
SAFETY IT’S 00 Memperkuat pencatatan data kecelakaan kerja
EVERYBODY’S JOB Memenuhi seluruh peraturan pemerintah dan klausul ISO
14001 dan ISO 45001
03 Standardisasi safety
PETAKAN DALAM
ANALISIS SAFETY MATRIX
TENTUKAN MODEL
Analisis seluruh Data diplot dalam AREA
kecelakaan kerja dan safety matrix sesuai
REVIEW DATA Data dari safety
insiden safety mulai dengan
YEARLY matrix digunakan
dari Near Miss hingga ● Lokasi kejadian untuk menentukan
Review data dari Fatality
● Bagian cedera model area yaitu
updated Safety Analisis dapat
● Jenis kecelakaan area yang
Matrix menggunakan
(sesuai safety diprioritaskan
berbagai tools dari
pyramid) (dengan skor / risiko
Focus Improvement
● Sifat cedera tertinggi)
(FI)
● Akar penyebab
Unsafe Act
6601
6601
D16
Tilter for tube Hand injury
FAC
feeding pinch Presented
operator hand
D16
NEAR MISS Slip trip on Fall
the ladder
SAFETY FIRST
Persiapan awal
SAFETY IT’S 00 Memperkuat pencatatan data kecelakaan kerja
EVERYBODY’S JOB Memenuhi seluruh peraturan pemerintah dan klausul ISO
14001 dan ISO 45001
03 Standardisasi safety
1. Prioritization
2. Logic, Systematic and Detailed Deployment of Objectives
3. Problem Description with Sketches
4. Problem Description with What - When - Where - Who -
Which - How (5W+1H) and Gemba - Gembutsu - Genjitsu -
Genri - Gensoku (5G)
5. Root Cause Analysis (Why Why Analysis)
6. Phenomena Description
7. Technical Interview
Tahap Plan :
Penggunaan Kaizen
Tahap Plan :
Problem Description with
What - When - Where - Who
- Which - How (5W+1H)
Hose tip not hold Hot water pressure and Rigid hose not long Install rigid hose 2
Check : hose tip lowered to flow cannot reach all enough m long
2 mixer bottom tank mixer part Check : length 15 cm
Std : Hold hose tip Check cannot reach all Std : length 2m
Status : Not Good internal mixer part
Status : NG
Std : can reach all
internal mixer part
Status : Not Good
1 2
EVENT : WAJAH TERCIPRAT AIR PANAS SAAT MELAKUKAN STERIL TANGKI MODUL
1 2
Before After
Before After
SAFETY FIRST
Persiapan awal
SAFETY IT’S 00 Memperkuat pencatatan data kecelakaan kerja
EVERYBODY’S JOB Memenuhi seluruh peraturan pemerintah dan klausul ISO
14001 dan ISO 45001
03 Standardisasi safety
PDCA
DO ● Terapkan pengendalian risiko
Penundaan First Aid Lost Time Injury (LTI) Cacat, Satu Lebih dari
Probability Case (FAC) Penyakit Kerusakan mayor kematian satu
(Kemungkinan Terjadi) Kerusakan Kerusakan dan beberapa dan beberapa kematian
minor kasus First Aid Case (FAC) cedera tercatat
1 2 4 6 8 10
Very Low (Sangat Rendah) 1-4 Controlled Tidak diperlukan tindakan apapun selain mematuhi
(Terkendali) pedoman safety yang telah ada
Low (Rendah) 6 - 10 Tolerable Tidak diperlukan tambahan pengendalian risiko kecuali bila
(Dapat biaya implementasinya sangat minim (dalam hal waktu,
ditoleransi) biaya, dan usaha)
Risk Index
= Severity x Probability Makna Pengendalian Risiko
= Tingkat Keparahan x Kemungkinan
Very High (Sangat Tinggi) 36 - 100 Intolerable Risiko tidak dapat diterima
(Tidak dapat Harus menurunkan risiko ke tingkat LOW, VERY LOW, atau
ditoleransi) MEDIUM.
Pengendalian risiko harus segera diimplementasikan dalam
batas waktu tertentu dan dipantau pelaksanaannya.
Hentikan pekerjaan sebelum ada pengendalian risiko.
MA
1. Semua task /
pekerjaan di area
tertentu dituliskan dan
digolongkan termasuk
Routine atau Non
Routine
2. Asses sesuai referensi,
misalkan peraturan
yang berlaku 35 guide line from :
● Statutory UU no 1 th 1970
● 8 rule from Kementerian Tenaga Kerja
Hazards Countermeasures
Risk Level
Severity
Criteria
Types of
Risk
Risk Summary
Prediction
Graph
Task
Job
Position
Makin Efektif
Eliminasi Menghilangkan sumber bahaya
Pengendalian
Mengubah cara orang bekerja
Administratif
Makin
Kurang Efektif
159 Tolerable
134
10 1
● Pemahaman jelas
● Posisi (mudah dan jelas)
● Arah (sesuai sudut pandang operator)
● Pesan (pesan apa yang ingin disampaikan
sebaiknya berupa LAKUKAN / OK atau
TIDAK OK / JANGAN LAKUKAN)
● Warna mencolok
10 1
1. Setelah penerapan pengendalian risiko
dilakukan selama jangka waktu tertentu, Controlled Tolerable Moderate Substantial Intolerable
1. Target pilar Safety, Health, Environment (SHE) dalam World Class Operation (WCO) Berfokus pada
target ZERO Kecelakaan Kerja dan ZERO Pencemaran Lingkungan
2. Safety, Health, Environment Step 0 adalah “Persiapan Awal” yaitu memperkuat pencatatan data
safety sehingga didapatkan Updated Safety Pyramid.
3. Safety, Health, Environment Step 1 adalah “Investigasi dan analisis penyebab kecelakaan kerja”
terhadap semua safety incident agar dapat memilih model area.
5. Safety, Health, Environment Step 3 adalah “Standardisasi Safety” dengan manajemen risiko yang
dilakukan secara sistematis dalam siklus Plan - Do - Check - Act (PDCA)
THANK YOU
Presented by
WINGS Corporate University