Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

MAKALAH BAHAN BAKAR BENSIN

NAMA : MUHAMAD FIKRI HAIKAL


KELAS : 1F
MATKUL : DATA PROCESSING

Jl. Cikiray, RT.03/RW.06, Sukaraja, Kec. Sukaraja,


Kota Bogor, Jawa Barat 16156,Indonesia
Telp : (0251) 8271607
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah tentang "Bahan Bakar
Motor".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan karya ilmiah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam karya ilmiah ini. Oleh karena itu,
kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki karya ilmiah ini.

Kami berharap semoga karya ilmiah yang kami susun ini memberikan manfaat dan
juga inspirasi untuk pembaca.

Bogor, 03 Desember 2022

Penyusun

I
DAFTAR ISI
BAHAN BAKAR BENSIN
KATA PENGANTAR ....................................................................................................................... I
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... II
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................... 1
BAB II SISTEM BAHAN BAKAR ...................................................................................................... 2
A. IDENTIFIKASI MASALAH ................................................................................................... 2
B. PEMBATASAN MASALAH.................................................................................................. 2
C. RUMUSAN MASALAH........................................................................................................ 2
D. MANFAAT ......................................................................................................................... 2
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................................................... 3
A. Skema Sistem Bahan Bakar................................................................................................ 3
B. Sistem Bahan Bakar Bensin dan Komponennya ................................................................ 3
1. TANGKI BAHAN BAKAR ............................................................................................... 4
2. SALURAN BAHAN BAKAR............................................................................................. 4
3. Filter Bahan Bakar .......................................................................................................... 5
4. Pompa Bahan Bakar ...................................................................................................... 5
5. Karburator ...................................................................................................................... 6
C. Sistem Pada Bahan Bakar Bensin ...................................................................................... 7
1. Sistem Pelampung.......................................................................................................... 7
2. Primary High Speed Sistem ............................................................................................ 7
3. Secondary High Speed Sistem ........................................................................................ 8
4. Sistem Percepatan .......................................................................................................... 9
5. Sistem Tenaga (Power Sistem) ..................................................................................... 10
6. Fast Idle Mechanism .................................................................................................... 10
BAB III ......................................................................................................................................... 11
PENUTUP ..................................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSAKA........................................................................................................................ 13

II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sistem bahan bakar dalam suatu mesin merupakan suatu sistem yang sangat
dominan dalam menentukan unjuk kerja mesin .Suatu rangkaian mesin motor, akan
memberikan daya yang optimal bila seluruh sistem yang bekerja pada motor
tersebut berfungsi dengan baik begitu pula kerja pada sistem bahan bakar,
kelancaran kerja pada sistem ini akan berpengaruh besar pada efisiensi dan daya
kerja motor. Salah satu cara agar sistem bahan bakar bekerja dengan optimal
yaitu dengan perawatan dan perbaikan sistem bahan bakar.
Suatu mesin terdiri atas berbagai sistem penunjang misalnya: Sistem bahan
bakar sistem pendingin, sistem pelumasan, sistem pengapian dan kelistrikan.
Kerja sama dari seluruh sistem ini akan membuat mesin bekerja sesuai
dengan yang dikehendaki, bahkan beberapa modifikasi yang dilakukan pada
salah satu sistem saja dapat merubah kinerja suatu mesin, entah itu meningkat atau
menurun.
Setiap sistem dalam mesin terbagi lagi atas beberapa sub – sistem dimana
setiap sub – sistem terbagi atas banyak komponen yang bekerja mendukung sistem
agar berfungsi dengan baik. Salah satu cara untuk menjaga komponen – komponen
dalam suatu sistem tetap berfungsi dengan baik yaitu dengan memberikan
perawatan yang intensif dan melakukan perbaikan secara berkala jika diperlukan.
Begitu pula yang terjadi pada sistem bahan bakar sistem ini akan bekerja dengan
baik jika kita memberikan perawatan yang intensif.
Sistem bahan bakar meru pakan catu daya utama dalam usaha
penbangkitan daya motor, maka perawatan dan perbaikan mutlak diperlukan.
Berikut aka dijelaskan penbahasan mengenai sistem bahan bakar dan cara
perawatan yang sebaiknya dilakukan.

1
BAB II
SISTEM BAHAN BAKAR

A. IDENTIFIKASI MASALAH
Sistem bahan bakar akan bekerja optimal jika seluruh komponen bekerja
dengan baik sesuai dengan yang dikehendaki. Secara garis besar kendala
yang sering terjadi pada sistem bahan bakar adalah :
1. Bahan Bakar
2. Komponen yang bekerja untuk menyalurkan bahan bakar
3. Mekanisme mesin untuk menarik bahan bakar ke silinder
B. PEMBATASAN MASALAH
Pembatasan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu
mengenaikomponen dan system yang bekerja untuk menyalurkan bahan bakar
dengan karburatortype arus turun. Dalam makalah ini akan dibahas prinsip
kerja dankerusakanyangseringterjadi pada komponen sistem bahan bakar.
C. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan
masalah maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah komponen dan
system apa saja yang bekerja untuk menyalurkan bahan bakar dengan
karburator type arus turun serta bagaimana prinsip kerja dan kerusakan apa
yang sering terjadi pada komponen system bahan bakar
Tujuan diberikannya perawatan dan perbaikan sistem bahan bakar, yaitu:
1. Mencegah kerusakan mesin karena buruknya sistem bahan bakar
2. Meningkatkan efisiensi daya kerja mesin
D. MANFAAT
Manfaat yang bisa diperoleh jika sistem bahan bakar bekerja dengan baik :
1. Mendapatkan efisiensi kerja sesuai dengan yang diharapkan
2. Kenyamanan berkendara karena mesin bekerja dengan baik

2
BAB III
PEMBAHASAN
A. Skema Sistem Bahan Bakar
Sistem bahan bakar terdiri dari beberapa komponen, dimulai dari tangki
bahan bakar sampai pada charcoal canister. Bahan bakar dalam tangki
akan disalurkan ke karburator oleh pompa bensin, melalui selang dan
saringan bensin. Karburator menyalurkan ke mesin sejumlah bahan bakar
yang dibutuhkan berupa campuran udara dan bahan bakar yang
dikabutkan, dan masuk melalui manifold ke ruang silinder
B. Sistem Bahan Bakar Bensin dan Komponennya
Sistem bahan bakar berfungsi untuk mencampurkan udara dan bahan bakar
untuk selanjutnya campuran tersebut disalurkan ke ruang bakar dalam
bentuk kabut. Cara pemasukan campuran udara dan bahan bakar tersebut
ada dua macam. Ada yang dengan cara dihisap, cara ini disebut sistem
bahan bakar konvensional. Cara kedua adalah dengan cara diinjeksikan,
cara ini disebut sistem bahan bakar injeksi. Pada sistem bahan bakar injeksi
ada yang menggunakan cara mekanik dan ada yang menggunakan cara
elektronik atau yang biasa kita kenal sebagai EFI atau Electronic Fuel
Injection.

Komponen sistem bahan bakar bensin adalah sebagai berikut:

3
1. TANGKI BAHAN BAKAR

Tangki bahan bakar biasanya terbuat dari plat besi, tangki bahan
bakar terdapat dibagian belakang mobil, hal ini bertujuan untuk
menghindari bocor pada saat terjadi tabrakan. Pada bagian dalam
dilapisi dengan lapisan anti karat, Separator yang berada di dalam
tangki berfungsi untuk mencegah bahan bakar kocak atau naik-turun
pada saat mobil berjalan. Ujung pipa hisap, diletakkan dengan jarak 2–
3 cm diatas dasar tangki, hal ini bertujuan untuk mencegah terhisapnya
air dan kotoran.
2. SALURAN BAHAN BAKAR

Ada tiga saluran bahan bakar, yaitu:


a) Saluran utama yaitu untuk mengirimkan bahan bakar menuju pompa
bahan bakar
b) Saluran pengembali yaitu untuk mengembalikan bahan bakar yang
berlebihan menuju tangka
c) Saluran untuk emsisi bahan bakar, yaitu untuk menyalurkan gas hidro
karbon ke charcoal canister

4
3. Filter Bahan Bakar

Filter bahan bakar berfungsi untuk memisahkan debu ataupu air yang
terkandung didalam bensin. Saringan berfungsi untuk menghalangi laju
aliran sehingga partikel–partikel yang lebih berat massanya dari bensin
akan tetap tertinggal didasar saringan.
4. Pompa Bahan Bakar
Pompa bahan bakar ada 2 jenis yaitu :
a. Pompa bahan bakar mekanik

Cara kerja pompa bahan bakar mekanik adalah ketika roker arm
ditekan, maka arm akan menarik diafragma ke bawah, sehingga
katup inlet akan terbuka dan bensin terhisap. Pada saat arm bebeas
atau tidak ditekan pegas maka akan mengembalikan arm ke posisi
semula, sehingga diafragma akan kembali keposisi semula karena
dorongan pegas. Bensin yang ada diatas diafragma akan
mendorong katup outlet agar terbuka dan katup inlet agar menutup.
Pada saat bensin dikarburator penuh pegas tidak dapat
mengembalikan diafragma ke posisi semula sehingga pemompaan
bahan bakar terhenti .

5
b. Pompa bahan bakar elecktric

Cara kerja pompa bahan bakar elektrik yaitu jika arus listrik
mengalir ke koil, maka akan terjadi kemagnetan sehingga plunger
akan tertarik, dengan begitu maka plunger menekan pegas, inlet
valve akan terbuka dan bensin masuk ke dalam ruang A, kemudian
jika arus listrik yang mengalir ke koil terputus, maka plunger akan
kembali ke posisi semula karena ada dorongan dari pegas
pembalik. Katup Outlet akan terbuka akibat tekanan bahan bakar,
sehingga bahan bakar akan mengalir keluar. Pada saat yang sama
katup inlet akan terbuka sehingga bahan bakar akan terhisap masuk
kedalam plunger melalui saluran inlet.
Jika tekanan pada sisi outlet melebihi 0, 25 kg/cm2 maka plunger
tidak dapat bekerja
5. Karburator

Karburator berfungsi untuk membentuk atau menyediakan campuran


bahan bakar yang sesuai dengan kondisi kerja mesin. Karburator hanya
terdapat pada sistem bahan bakar manual, sedangkan pada sistem
bahan bakar elektronik EFI sudah tidak menggunakan karburator.

6
C. Sistem Pada Bahan Bakar Bensin
1. Sistem Pelampung
Fungsi dari sistem pelampung yaitu menjaga agar perbedaan tinggi
antara permukaanbensin dan bibir nosel tetap, sistem pelampung
diperlukan karena kevacuman pada venturi akan terus menyedot bensin
dari nosel utama. Sistem pelampung bekerja ketika permukaan bensin
menurun dan membuat pelampung ikut turun, sehingga membuat needle
valve membuka saluran bensin, dan mengalirkan bahan bakar sehingga
memenuhi kembakli ruang pelampung dan mengangkat pelampung yang
sekaligus menganglat needle valve dan menutup saluran bensin. Siklus ini
terus berulang sesuai dengan kebutuhan bensin didalam ruang
pelampung.
Kendala yang sering terjadi :
a. Penyumbatan air vent tube oleh kotoran, menyebabkan perbedaan
tekanan antara air horn dan ruang pelampungsehinggga campuran
yang masuk ke ruang bakar menjadi kaya, ini menyebabkan daya
mesin turun karena kekurangan udara.
b. Pembentukan kotoran diujung needle valve akan mengakibatkan
saluran bensin tidakmau tertutup, sehingga permukaan bensin
melebihi batas yang sudah ditentukan
2. Primary High Speed Sistem
Merupakan suatu sistem yang berfungsi mensuplay bensin pada saat
kendaraan berjalan sedang atau pada kecepatan tinggi. Sistem ini
menyediakan campuran udara dan bensin yang ekonomis yaitu : 16 – 18
: 1 cara kerja sistem ini yaitu pada saat throttle valve dibuka maka
kecepatan aliran udara di nosel utama bertambah dan bahan bakar
didalam ruang pelampung mengalir setelah sebelumnya dicampur
dengan udara oleh air bleder
Fungsi dan prinsip kerja komponen :

7
 Main jet
Untuk mengkontrol jumlah bensin yang disalurkan oleh primary high
speed system
 Air Bleder
Berfungsi untuk mengatomisasi bensin agar mudah untuk bercampur
dengan udara, apabila tekanan udara di nosel utama turun, udara
akan masuk ke air bleder.

“kendala yang sering terjadi : penyumbatan pada main jet akan


menyebabkan putaran mesin tidak rata dan ini akan berpengaruh pada low
speed system”

3. Secondary High Speed Sistem


Merupakan suatu sistem yang fungsinya disusun samaseperti primary
high speed sistem, tetapi karena secondary high speed sistem
direncanakan untuk bekerja bila mesinmembutuhkan out put yang besar
maka ukuran (diameter) dari pada nosel, venture dan jetdibuat lebih
besar daripada yang diberikan pada sistem primary. Mekanisme dari
systemsecondary high speed bekerja bila mesin berputar pada
kecepatan tinggi dan dibawah beban berat. Mekanisme ini ada dua
tipe, yaitu :
1. Tipe Damper Valve (bobot)
Pada tipe ini, bobot dihubungkan dengan poros throttle valve diatas
katup seconder (HSV=High speed valve). Tipe ini bekerja
berdasarkan kevakuman pada intake manifold.
Cara kerja sistem ini yaitu pada saat primary throttle valve
membuka sekitar 550, secondary throttle valve baru membuka.
Apabila putaran mesin ditambah, tekanan dibawah high speed valve
akan semakin rendah dan perbedaan tekanan di atas dan di bawah
high speed valve akan semakin besar pula. Sehingga tekanan udara
mampu melawan bobot dan terbukalah high speed valve. Sehingga
udara mengalir melalui primary ventury, secondary small ventury dan
bahan bakar mengalir ke small ventury melalui secondary main jet,

8
bercampur dengan udara dari main air bleeder dan keluar ke main
nosel.
2. Tipe vacum diaphragm
Pada tipe ini, untuk membuka secondary throttle valve, maka
secondary throttle valvedihubungkan dengan diaphragma dan
diaphragma mengambil kevakuman dari venturi. Cara kerja vakum
diaphragma yaitu bilamesin bberputar pada putaran rendah, vakum
yang dihasilkan oleh vakum bleeder pada primary masih lemah,
sehingga vakum didalam rumah diaphragma juga masih lemah, dan
secondary throttle valve belum bisa membuka. Bila secondary throttle
valve terbuka, vakum yang timbul pada rumah diaphragm menjadi
kuat dan secondary throttle valve membuka semakin besar. Hal ini
menyebabkan udara mengalir ke secondary ventury dan bahan
baker keliar dari secondary nozzle.

“Kendala yang sering terjadi : Jika secondary slow port rusak, secondary
throttle valve tidak akan terbuka dengan lembut, sehingga mesin akan mati
bila diakselerasi”

4. Sistem Percepatan
Pada saat pedal gas diinjak secara tiba-tiba, throttle valve akan
membuka secara tiba-tiba pula, sehingga aliran udara menjadi lebih
cepat. Akan tetapi karena bahan bakar lebihberat dai udara maka
bahan bakar akan datang terlambat sehingga campuran menjadi terlalu
kurus, padahal pada saat ini dibutuhkan campuran yang kaya. Untuk itu
pada karburator dilengkapi dengan sistem percepatan.
Cara kerja sistem ini yaitu pada saat pedal gas diinjak secara tibatiba
plunger pumpbergerak turun menekan bahan bakar yang ada pada
ruangan di bawah plunger pump.Akibatnya bahan bakar akan
mendorong steel ball out-let dan discharge weight kemudianbahan
bakar keluar ke primary ventury melalui pump jet. Setelah melakukan

9
penekanan tersebut, plunger pump kembali ke posisi semula dengan
adanya pegas yang ada di bawah plunger sehingga bahan bakar dari
ruang pelampung terhisap melalui steel ball inlet dan sistem percepatan
siap untuk dipakai
5. Sistem Tenaga (Power Sistem)
Primary high speed sistem mempunyai perencanaan untuk pemakaian
bahan bakar yang ekonomis, tetapi untuk menghasilkan tenaga yang
besar, maka harus ada tambahan bahan bakar ke primary high speed
sistem. Tambahan bahan bakar disupply oleh power system sehingga
campuran udara bahan bakar menjadi kaya (12-13 :1). Bila primary
throttle valve hanya terbuka sedikit (pada beban ringan) kevakuman
pada intake manifold besar, sehingga power piston akan terhisap pada
posisi atas. Hal ini akan menyebabkan power valve spring (B) menahan
power valve, sehingga power valve tertutup. Tetapi bila primary throttle
valve dibuka agak lebar (pada kecepatan tinggi atau jalan menanjak)
maka kevakuman pada intake manifold berkurang dan power piston
terdorong ke bawah aleh power valve spring (A) sehingga power
valveterbuka. Bila hal ini terjadi, bahan baker akan disupply dari power
jet dan pimary main jet ke sistem kecepatan tinggi sehingga campuran
menjadi kaya. Fungsi dan prinsip kerja komponen :
a. Primary main jet : Sebagai saluran pengubung dari pelampung
menuju nozel utama
b. Power valve : Merupakan pintu penutup dan pembuka saluran
tenaga
c. Power piston : Sebagai pengatur pembukaan piston valve
d. Power valve spring : Menekan power valve keatas saat keadaan
normal
6. Fast Idle Mechanism
Sistem ini digunakan untuk menaikkan putaran idle saat temperatur
rendah (saattemperatur rendah campuran yang dibutuhkan adalah
campuran kaya), system ini bekerjasaat katup choke masih tertutup
dengan membuka sedikit throttle valve

10
BAB III
PENUTUP
Seluruh system dan komponen yang terdapat dalam system bahan bakar
merupakankomponen yang dibuat secara presisi, dan perhitungan – perhitungan yang
diterapkan pada system bahan bakar telah diperhitungkan secara akurat, maka dari itu
sedapat mungkin hindarilah bongkar pasang yang tidak perlu pada system bahan bakar,
terutama pada komponen karburator . Modifikasi pada system bahan bakar diharapkan
tidak dilakukan, karena system bahan bakar telah diperhitungkan secara cermat, agar
mesin memperoleh tenaga yang maksimal.

Mesin mobil merupakan pembangkit tenaga (gerak), pada mesin inilah dibangkitkan
tenaga yang kemudian menlmbulkan gerak putar. Bagian-bagian motor dapat dipisahkan
menjadi dua yakni bagian yang bergerak dan bagian yang tak bergerak. Sistim yang ada
pada sebuah motor terdiri atas sistem bahan bakar, sistim pelumasan, dan sistim pendingin
Motor dibedakan dari proses kerjanya yaitu motor empat (4) takt dan motor 2 takt.
Sedangkan berdasarkan penyalaan bahan bakarnya motor juga dibedakan menjadi 2
yaitu motor bensin dan motor diesel.

Motor bensin dan motor diesel bekerja dengan torak bolak balik (naik turun pada motor
gerak). Keduanya bekerja pada prinsip 4 langkah dan prinsip ini umumnya digunakan
pada teknik mobil. Untuk motor dengan penyalaan busi disebut motor bensin dengan
menggunakan bahan bakar bensin(premium), sedangkan untuk motor diesel menggunakan
bahan bakar solar atau minyak diesel

Dalam proses pembakaran tenaga panas bahan bakar diubah ketenaga mekanikmelalui
pembakaran bahan bakar didalam motor. Pembakaran adalah proses kimia dimana
Karbondioksida dan zat air bergabung dengan oksigen dalam udara. Jika pembakaran
berlangsung maka diperlukan : a)Bahan bakar dan udara dimasukkan kedalam motor
b)Bahan bakar dipanaskan hingga suhu tinggi Pembakaran menimbulkan panas dan
menghasilkan tekanan, kemudian menghasilkan tenaga mekanik. Campuran masuk kedalam
motor mengandung udara dan bahan bakar. Perbandingan campuran kira kira 12-15
berbanding 1 setara 12-15 kg udara dalam 1 kg bahan bakar. Yaitu karbon dioksida
85% dan zat asam (Oksigen) 15 % atau 1/5 bagian dengan karbon dioksida dan zat air.

11
Zat lemas (N) tidak mengambil bagian dalam pembakaran. Jika diperhatikan lebih jauh
terdapat banyak perbedaan antara motor bensin dan motor diesel:

Perbedaan motor diesel dan bensin:

1. Gas yang diisap pada langkah motor bensin adalah campuran antara bahan
2. Bahan bakar pada motor bensin terbakar oleh loncatan bunga api busi, sedangkan
pada motor diesel oleh suhu kompresi tinggi.
3. Motor bensin menggunakan busi sedangkan motor diesel menggunakan injector
(nozzel)

Kelebihan dan kekurangan antara motor bensin dan motor diesel

Kelebihan :

 Getaran motor bensin lebih halus dan pada ukuran dan kapasitas yang sama mesin
motor bensin lebih ringan

Kekurangan :

 Motor bensin tidak tahan bekerja terus-menerus dalam waktun yang lama sedangkan
diesel sebaliknya. Dengan medan yang berat
 Motor bensin peka pada suhu yang tinggi terutama komponen system pengapiannya,
sedangkan motor diesel tahan bekerja pada suhu yang tinggi
 Bahan bakar motor bensin harus bermutu baik karena peka terhadap bahan bakar,
beda dengan dengan motor diesel hampir dapat menggunakan bahan bakar dari
berbagai jenis dan mutu. Keduanya baik motor bensin dan diesel keduanya bekerja
dengan proses 4 tak dan 2 tak, dimana motor 4 tak adalah motor yang bekerja setiap
satu kali pembakaran bahan bakamya memerlukan 4 kali langkah piston atau 2 kali
putaran poros engkol.

12
DAFTAR PUSAKA

Teknik sepeda motor jilid 1. Julius jama 2004

AHM Buku pedoman reparasi honda vario.

Jakarta PT Astra Honda Motor.

Teknik Reparasi Dan Perawatan Sepeda Motor. Drs. Daryanto.

Belajar Teknik dan Perawatan Kendaraan Ringan Mesin 4 Langkah. Marsudi, M.T

Otomotif Group.dongkrak performa motor.2011.

Teknik Sepeda Motor jilid 3.

Diklat Astra Honda Motor.

Tahun 2001, Jakarta.

Borobudur Mitra Motor 2022

Astra Daihatsu motor.

13

You might also like