Professional Documents
Culture Documents
DAKWAH
DAKWAH
DAKWAH
NAMA KELOMPOK:
B. SYARAT DAKWAH
Berdakwah dan menyiarkan ajaran Islam bukanlah hal yang mudah. Banyak hal yang harus
dimiliki, dikuasai, dan diamalkan oleh sang Pendakwah. Selain tentunya ilmu agama yang jauh
harus sudah lebih mumpuni sebelum Ia mengajari para jamaahnya. Ia pun harus memiliki
kepribadian yang benar-benar menjadi teladan bagi para jamaahnya. Karena tidak sedikit para
penceramah yang ternyata belum bisa mengamalkan apa yang disampaikan dan diajarkan kepada
jamaahnya.
Namun, kembali lagi kepada konsep bahwa tidak ada orang yang sempurna. Jika berdakwah
hanya boleh disampaikan oleh orang yang sempurna akhlaknya, maka sampai sekarang mungkin
dakwah Islam tidak akan pernah tersyiarkan, karena tidak ada dai/ustadz/penceramah yang benar-
benar sempurna.
Tetapi, terlepas dari itu semua, ada syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seorang
penceramah agama. Sudah barang tentu harus sesuai dengan Al Qur'an. Berikut ini beberapa syarat
dakwah dalam Al Qur'an.
1. Mengajak hanya kepada Allah, tidak kepada yang lain (madzhab, partai, golongan, dll.)
Tujuan berdakwah adalah menyampaikan kebenara. Menyampaikan ajaran Isalam yang
benar tanpa dicampuri tujuan untuk mengajak umat kepada golongan tertentu. Berdakwah
itu murni untuk menegakan ajaran islam.
2. Menyebarkan hikmah dan nasehat yang baik.
Allah berfirman, "Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan
pengajaran yang baik." (An-nahl 125). Mengajarkan agama dengan seruan yang keras,
pemaksaan hanya akan memunculkan keterpakasaan. Bukankah tujua dakwah adalah
mmebuat jamaah mampu beribadah dengan keihlasan kepada Allah Subhanahu wataala?
3. Memiliki keyakinan dan kemampuan meyakinkan dalam berdakwah
Dijelaskan di dalam ayat, "Katakanlah (Muhammad), 'Inilah jalanku, aku dan orang-orang
yang mengikutiku, mengajak kepada Allah dengan yakin'," (Yusuf 108). Orang yang
mengajak kepada kebaikan harus meyakini bahwa jalan yang sedang ditempuhnya adalah
jalan kebaikan. Sekaligus harus mampu menjadikan orang yang diajak merasa yakin
bahwa itu adalah sebuah kebaikan.
E. METODE DAKWAH
Secara etimologi, metode berasal dari dua kata yaitu “meta” (melalui) dan “hodos” (jalan,
cara). Dengan demikian maka dapat diartikan bahwa metode adalah cara atau jalan yang harus
dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Sumber yang lain menyebutkan bahwa metode berasal dari
bahasa Jerman methodica, artinya ajaran tentang metode. Dalam bahasa Yunani metode berasal
dari kata methodos artinya “jalan” yang dalam bahasa Arab disebut thariq. Metode berarti cara
yang telah diatur dan melalui proses pemikiran untuk mencapai suatu maksud. Menurut Syaikh
Akram Kassab, metode adalah jalan, yaitu setiap jalan yang terbentang. Metode juga berarti
orientasi dan madzhab. Metode juga berarti seni. Jika dikatakan “seseorang mengambil cara
penyampaian si Fulan”, maka ini berarti bahwa dia meniru seni penyampaiannya.
Sedangkan makna dari metode dakwah itu sendiri adalah sebagai berikut:
a. Seni berdakwah yaitu cara atau rujukan, yang mana seorang da’i di jalan Allah akan kembali
kepadanya untuk mewujudkan tujuan dakwahnya. Dari ini dapat dikatakan bahwa metode dakwah
adalah cara sukses yang dapat mempengaruhi dan sesuai dengan keadaan objek dakwah.
b. Metode dakwah adalah jalan atau cara untuk mencapai tujuan dakwah yang dilaksanakan secara
efektif dan efisien.
c. Metode dakwah adalah cara-cara yang dilakukan oleh seorang muballigh/da’i (komunikator)
untuk mencapai suatu tujuan tertentu atas dasar hikmah dan kasih sayang. Dengan kata lain,
pendekatan dakwah harus bertumpu pada suatu pandangan human oriented menempatkan
penghargaan yang mulia atas diri manusia.