Professional Documents
Culture Documents
3192 8993 1 PB
3192 8993 1 PB
PERADABAN ISLAM
Oleh:
Ibnu Rusyd*
Abstract
sebuah ilmu yang holistik (Nasr (2) Ilmu alam, (3) Ilmu metafisika,
1986) (Nasution 2010). Sifat holistik (4) Ilmu politik, dan (5)
filsafat berkaitan dengan tujuan dan yurisprudensi, yaitu fikih dan ushul
fungsi eksistensialnya dalam diri dan fikih, serta teologi dialektis atau ilmu
kebudayaan manusia. Artinya filsafat kalam.
membantu manusia memperoleh
pemahaman yang utuh akan sistem Hal senada juga dilakukan Ibnu
realitas sekaligus membantunya agar Sina (980-1037) yang membagi
mampu berperilaku sebagaimana filsafat menjadi dua: filsafat teoretis
mestinya dalam interaksi sosial . dan filsafat praktis. (Bagir 2020)
Itulah sebabnya klasifikasi ilmu menjelaskan filsafat teoretis yang
pengetahuan (selanjutnya disebut diklasifikasikan Ibnu Sina mencakup
klasifikasi ilmu saja) menempati logika (manthiq), matematika
posisi penting dalam filsafat Islam (riyadhiyyat), fisika (filsafat alam
(Madjid 2019) Nasr 1986). atau thabi’iyyat), dan metafisika (ma
Klasifikasi ilmu sebenarnya berusaha ba’da al-thabi’ah atau disebut juga
menggambarkan ―jaring laba-laba‖ ilahiyyat). Pengertian fisika di atas
antarilmu yang diakui berperan adalah ilmu tentang kelahiran dan
penting bagi pembentukan pribadi kehancuran alam semesta (generation
manusia yang utuh. Menurut Madjid and corruption) atau kosmologi,
(2019), semangat dari klasifikasi ilmu gerak, kausalitas, juga ilmu-ilmu
adalah integrasi, yang karenanya mineralogi, botani, zoologi,
filsafat Islam justru membangun meteorologi, dan astronomi, bahkan
jembatan yang menyambungkan doktrin tentang jiwa (nafs) juga
antardisiplin ilmu, dan menciptakan masuk ke dalam kategori fisika.
kesatupaduan dalam proyek Sedangkan, yang termasuk filsafat
klasifikasi ilmu. Hal ini tentu berbeda praktis adalah etika, politik, dan
dengan unsur-unsur dikotomis, ekonomi (Nasution 2010).
fragmentatif, dan diskriminatif
terhadap beberapa bentuk dan cabang Penelitian sejarah atas evolusi
ilmu yang dimiliki oleh tradisi pemikiran para filsuf Muslim
dogmatisme sains sekuler dan mengenai epistemologi mereka
ortodoksi Islam. Klasifikasi ilmu seperti yang tertuang dalam
dalam epistemologi filsafat Islam klasifikasi ilmu, menunjukkan adanya
mulai digarap secara serius oleh al- hubungan antara itu semua dengan
Farabi (872-950). Seperti yang riwayat pendidikan para filsuf, serta
dipaparkan oleh Bagir (2020) dan usaha keras mereka menerjemahkan
Madjid (2019) bahwa filsuf Muslim dan membahasakan kembali tradisi
yang digelari julukan ―Guru Kedua‖ pengetahuan Yunani. Hal ini
setelah Aristoteles ini, ditanggapi oleh sebagian sarjana
mengungkapkan cakupan filsafat sebagai bukti bahwa epistemologi
Islam meliputi: (1) Ilmu-ilmu para filsuf Muslim tidak orisinal
matematis, yaitu aritmatika, geometri, (Kuru 2020). Tanggapan umat Islam
astronomi, dan musik; juga termasuk sendiri setidaknya terbagi dua yaitu
optika, ilmu tentang berat, dan ilmu kalangan Islamis dan kalangan
tentang alat-alat mekanik dan robotik, konservatif. Menurut kalangan
Ibn Rusyd, Filsafat Islam dan Masalah… 122
manakah alam semesta berasal dan ke adalah nafs – diri atau jiwa manusia.
mana ia pergi. Tentu saja ia berasal Diri manusia merupakan tema
dari Allah dan kembali kepada Allah. penting karena hanya ia sendiri yang
Namun bagaimana persisnya ia bisa mengenal Tuhan dan kosmos.
sampai di sini dan bagaimana Cara melakukannya adalah dengan
tepatnya ia akan kembali? Tradisi mengembangkan dan memperbaiki
intelektual filsafat mengatakan bahwa kekuatan batinnya sendiri, yang
adalah mungkin untuk memverifikasi disebut dengan ―akal‖ (aql) atau
rute sebenarnya kemunculan dan ―hati‖ (qalb). Menurut Chittick
kemusnahan alam semesta (2007) apabila orang ingin
(generation and corruption of mengembangkan dan memperbaiki
universe) (Al-Attas 1981). fakultas ini, dia perlu mengetahui
seperti apakah ―diri‖ yang mereka
Psikologi spiritual adalah ranah hadapi itu. Jiwa yang sepenuhnya
pengetahuan tentang jiwa, atau diri menyadari dirinya adalah jiwa yang
manusia. Apakah manusia itu? Dari telah menyempurnakan
mana manusia berasal dan ke potensialitasnya sebagai subjek yang
manakah mereka akan pergi? mengetahui. Dengan kata lain,
Mengapa manusia begitu berbeda melalui kesadaran totalnya atas
satu sama lain? Bagaimana manusia realitasnya sendiri, jiwa tersebut telah
dapat mengembangkan potensi- menyadari sepenuhnya apa yang
potensi mereka? Bagaimana mereka Allah ciptakan. Para filsuf Muslim
bisa menjadi segala sesuatu yang menyebutnya akal aktual, intelek
seharusnya dan semestinya menjadi aktual, atau intelek yang sudah
jika mereka sepenuhnya dalam wujud teraktualisasikan seutuhnya.
manusia? (Chittick, 2007). Dan
akhirnya, etika adalah domain 3. Filsafat Sebagai Elan Vital
kebijaksanaan praktis dan hubungan Peradaban
interpersonal. Bagaimana cara
seseorang mendidik jiwanya untuk Pada dua bagian di atas saya
mematuhi perintah-perintah akal, telah mengetengahkan prinsip-prinsip
mengikuti petunjuk Tuhan, dan dan tema-tema utama dalam
melaksanakan aktivitasnya selaras epistemologi dan tradisi intelektual
dengan Allah, kosmos, dan manusia filsafat Islam. Sekarang kita akan
lainnya? Apa saja kemuliaan yang melihat letak penting filsafat dalam
harus dicapai oleh jiwa yang sehat kehidupan dan dalam berkembangnya
dan waras? Bagaimana kemuliaan- peradaban Islam. Sebelum itu, di sini
kemuliaan itu dapat menjadi watak kita perlu meluruskan satu anggapan
kedua jiwa manusia? Sama seperti al- yang menyatakan bahwa tanpa
Farabi dan Ibnu Sina, etika yang filsafat sekalipun peradaban Islam
dijelaskan oleh Chittick juga ternyata baik-baik saja. Mereka
mengarah kepada ilmu-ilmu ekonomi menunjukkan bahwa pasca-era Ibnu
dan politik. Rusyd, yakni sejak abad ke-12 hingga
ke-16 Masehi, negara-negara Islam
Penting dicatat di sini bahwa masih mampu memunculkan capaian
pusat perhatian semua ranah di atas ilmu pengetahuan yang baik. Daftar
127 Jurnal Al-Aqidah:, Volume 13, Edisi 2, Desember 2021
itu beranjak dewasa dia menjadi al- pengetahuan apa pun (Fakhry, 2018).
Kindi, al-Farabi, dan Ibnu Sina. Pentingnya kausalitas diketahui
terutama apabila kausalitas itu
Kedua adalah kebebasan ditolak. Penolakan terhadapnya
berpikir. Tumbuh kembangnya menyebabkan orang mengingkari dan
semangat hibrida kebudayaan melecehkan sebab-sebab alami
antaragama dan antarperadaban yang maupun adialami terhadap sebuah
berbeda membutuhkan prasyarat peristiwa. Dengan menolak adanya
kebebasan dalam berpikir (freedom hukum kausalitas, orang meletakkan
of thought) (Qadir 1989). Secara absolutisme tertentu yang tidak
historis Islam adalah agama yang rasional untuk menjelaskan suatu
menyediakan kebebasan seluas- kejadian. Penyangkalan sebab-sebab
luasnya dalam menuntut ilmu efisien yang diamati dalam objek-
pengetahuan dan objek indrawi dan empiris adalah
mengembangkannya. Nabi sebentuk sesat-pikir (sophistry)
Muhammad menyuruh orang-orang (Fakhry 2018).
di sekitarnya untuk menuntut ilmu
pengetahuan dari negeri China – dan Secara rasional tidak bisa
tentu dari orang-orang China. Beliau disangkal bahwa setiap tindakan atau
juga memerintahkan untuk kejadian memiliki suatu sebab yang
mengambil hikmah pengetahuan dari mendasari, apakah itu natural
mana saja datangnya ia, tanpa maupun supernatural. Kapan pun
diskriminasi agama, budaya, dan sebab suatu tindakan atau fenomena
bangsa; karena selama itu adalah tidak dapat ditentukan, maka dapat
hikmah – yang notabene pasti dianggap ia belum diketahui. Para
mengandung kebenaran – maka filsuf menyatakan bahwa
orang-orang yang bersama Nabi penyangkalan terhadap kausalitas
adalah yang paling berhak atasnya. sama saja dengan penyangkalan
Tidak ada diskriminasi dan larangan terhadap pengetahuan sekaligus, dan
oleh Allah dalam Al-Quran karenanya, juga penyangkalan
berkenaan dengan kebebasan dalam terhadap seluruh diskursus ilmiah,
berpikir. Justru Allah mencela seperti halnya yang dilakukan orang-
perbuatan zalim dan otoriter yang orang skeptis dan agnostis (Fakhry
mencoba memaksakan pendapat 2018).
kepada pihak lain (Maarif 2018).
Kebebasan berpikir yang diinspirasi Demikian itulah tiga prinsip
oleh wahyu ini kemudian mendorong utama dalam tradisi filsafat Islam
para filsuf untuk semaksimal yang menciptakan iklim kondusif
mungkin mempelajari warisan bagi berkembang biaknya sebuah
peradaban Yunani, Persia, India, dan peradaban yang adil, terbuka, dan
China. berorientasi pada kemajuan. Di
bagian ini saya telah ketengahkan
Ketiga adalah prinsip kausalitas. alasan mengapa filsafat Islam pernah
Apa pentingnya kausalitas? Menurut menjadi elan vital dari peradaban
Ibnu Rusyd, prinsip kausalitas adalah Islam yang maju dan kosmopolit.
prinsip utama dalam ilmu Sederhana sebenarnya, bahwa dengan
129 Jurnal Al-Aqidah:, Volume 13, Edisi 2, Desember 2021
bahwa dalam kurun waktu satu bulan Sekarang kita bertanya, mengapa
saja, serangan-serangan yang negara-negara Muslim tersebut
dilakukan enam belas kelompok jihad menjadi kurang damai, kurang
yang berbeda membunuh lebih dari demokratis, dan kurang berkembang?
5000 orang di Irak, Nigeria, Mengapa perhatian kaum Muslim, di
Afghanistan, dan Suriah. Setidaknya Indonesia misalnya, harus terbuang
setelah 11 September 2001, media percuma untuk pertikaian sektarian,
dunia kerap melaporkan para pelaku dalam bentuk kekerasan verbal dan
Muslim dalam terorisme, konflik tindakan? Mengapa organisasi
kecil, dan peperangan. Kuru (2020) keagamaan terang-terangan dan
melihat, menonjolnya Muslim dalam berani bertindak intoleran? Mengapa
pemberitaan semacam itu tidak dapat masih banyak yang membela mereka
dianggap hanya sebatas dan ikut larut dalam sentimen
sensasionalisme jurnalistik atau keagamaan? Mengapa Islam
sekadar bias. Data ilmiah mendukung dijadikan ideologi politik dan
sorotan yang tidak proporsional kekuasaan, dan dipertandingkan
terhadap Muslim dalam laporan secara kasar dalam kampanye-
kekerasan. Dua pertiga dari semua kampanye pemilu? Mengapa
perang dan sekitar sepertiga dari mimbar-mimbar Jumat dipakai untuk
semua konflik militer kecil pada 2009 memprovokasi massa untuk
terjadi di negara mayoritas Muslim membenci golongan yang berbeda?
(Kuru 2020). Mengapa mimbar Jumat dipakai
untuk meraup suara partai politik?
Di saat yang sama, negara Mengapa di mimbar dakwah pelaku
berpenduduk mayoritas Muslim juga terorisme dan kekerasan disanjung
mengalami tingkat otoritarianisme sebagai mujahid dan syahid?
yang tidak proporsional, yang (Burhani 2020).
menjadi faktor utama penyebab
kekerasan. Pada 2013, Freedom Masalah-masalah negara
House menggolongkan tak sampai mayoritas Muslim masa kini sungguh
seperlima dari empat puluh sembilan membingungkan, terutama mengingat
negara mayoritas Muslim merupakan pencapaian keilmuan dan sosio-
negara demokrasi elektoral, dan ekonomi negara-negara Muslim
menggolongkan tiga perlima dari 195 antara abad ke-8 dan ke-11 (Allawi,
negara di dunia sebagai negara 2010; Kuru, 2020; Rahardjo, 2012).
demokrasi elektoral. Otoritarianisme Pada rentang waktu tersebut, dunia
juga merupakan fenomena berwajah Muslim menghasilkan ahli-ahli
banyak, yang dikaitkan dengan berbagai bidang yang kreatif,
beberapa faktor, terutama misalnya al-Farabi, al-Biruni, dan
ketertinggalan sosio-ekonomi. Pada Ibnu Sina, dan berperan penting
2010, rata-rata Pendapatan Nasional dalam perdagangan antarbenua;
Bruto per kapita (GNIpc), tingkat sementara Eropa Barat waktu itu
melek huruf, lama masa sekolah, dan merupakan ―pinggiran marginal‖ saja
harapan hidup semua negara dari Dunia Lama. Pengalaman
mayoritas Muslim berada di bawah sejarah itu menunjukkan bahwa Islam
rata-rata dunia (Kuru, 2020). sebenarnya (pernah) sangat sesuai
131 Jurnal Al-Aqidah:, Volume 13, Edisi 2, Desember 2021
136