Professional Documents
Culture Documents
Skripsi Tanpa Bab Pembahasan
Skripsi Tanpa Bab Pembahasan
Skripsi
Oleh
SEPTIANA DWI MULYANI
Oleh
dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X MA Al-Fatah Natar Tahun
siswa X MIA A dan 33 siswa X MIA B yang dijadikan sampel dan diperoleh
berkriteria sedang, nilai rata-rata n-gain kemampuan berpikir kritis siswa sebesar
0,48. Berdasarkan hal tersebut, LKS berbasis multipel representasi efektif besar
dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada materi larutan elektrolit dan
non elektrolit.
Kata kunci : LKS berbasis multipel representasi, elekrolit dan non elektrolit
Oleh
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA PENDIDIKAN
Pada
2005, SMP Swadhipa 1 Natar tahun 2008, SMA Negeri 1 Natar tahun 2011.
Lampung Barat.
PERSEMBAHAN
Mamak dan Bapak, kedua manusia paling hebat sedunia yang selalu mendukung
baik materil maupun moril serta doa terbaik yang tak akan pernah henti ditujukan
untuk kesuksesan anaknya di dunia maupun di akhirat. Semoga Allah selalu me-
Suamiku (Andri) dan anakku (Annisa) yang tak pernah lelah membagi cerita,
(Q.S. Al baqarah:153)
(penulis)
SANWACANA
Puji syukur hanyalah untuk-Mu Allah, Rabb semesta alam, yang senantiasa men-
Kemampuan Berpikir Kritis Pada Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit”
sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan. Shalawat dan
Muhammad SAW, seorang yang biasa namun luar biasa karena kebiasaannya
3. Ibu Dra. Ratu Betta R, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia
4. Ibu Dr. Noor Fadiawati, M.Si. selaku Pembimbing Akademik, terima kasih
5. Bapak Drs. Tasviri Efkar, M.S. selaku Pembimbing II, terima kasih atas
Jurusan Pendidikan MIPA, terima kasih atas ilmu yang telah Bapak/Ibu
berikan.
8. Bapak Ihin Solihin Ayub, S.Pd.I selaku Kepala MA Al-Fatah, atas izin yang
dan masukkannya. Bapak Drs. Adbdul Rahman Saleh sebagai Guru Mitra
9. Emak dan Bapak yang dimuliakan Allah SWT terima kasih atas restu dan doa
Tami, Ina, Atu Eka, Ayuk Resti Semoga jalinan ukhuwah ini tetap tersimpul
erat.
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan berupa
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua. Akhirnya, semoga skripsi ini dapat
I. PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 4
E. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................. 5
xii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
2. Silabus ............................................................................................................ 42
4. Kisi-Kisi Pretes-Postes................................................................................... 68
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan reflektif berdasarkan apa yang diyakini atau yang dilakukan (Ennis, 1989).
mengingatnya pada saat mengikuti tes. Dengan pembelajaran seperti ini siswa
Hasil PISA (Program For Internasional Student Assesment) pada tahun 2015
nyata (OECD, 2016). Lemahnya tingkat berpikir kritis siswa seperti siswa belum
diperoleh bahwa, guru membelajarkan materi dengan latihan soal pada buku kimia
yang ada, guru kurang menggunakan LKS dalam pembelajaran kimia, materi yang
sumber bacaan dan tidak adanya akses internet di kawasan pondok, menyebabkan
mereka kesulitan dalam mengerjakan soal-soal yang ada, akibatnya hasil belajar
siswa pada materi kimia rendah. Upaya mengatasi masalah tersebut yaitu melalui
bacaan, mencakup soal-soal, serta dapat dengan mudah dipahami, salah satunya
pengajaran dan menghemat waktu penyajian suatu topik. LKS merupakan salah
satu sarana untuk membantu dan mempermudah dalam kegiatan belajar mengajar.
Adanya LKS maka akan terbentuk interaksi yang efektif antara siswa dengan
guru, sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar dan prestasi belajar siswa
Kurikulum 2013 terdapat pada KD pada mata pelajaran kimia kelas X yaitu 3.8
satu materi kimia kelas X SMA/MA yang sulit untuk dipahami bagi siswa yang
Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian terdahulu antara lain: Sutamiati (2015)
multipel representasi menggunakan model SiMa Yang pada materi asam basa
gunakan LKS efektif untuk menumbuhkan model mental dan penguasaan konsep
Kemampuan Berpikir Kritis Pada Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
kemampuan berpikir kritis siswa pada materi larutan elektrolit dan nonelektrolit?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
Kegunaan atau manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:
1. Bagi Guru
2. Bagi Siswa
3. Bagi Sekolah
dengan model SiMaYang tipe II dan bertujuan untuk membangun konsep siswa
rasional dan reflektif berdasarkan apa yang diyakini atau yang dilakukan
(Ennis, 1989). Kemampuan berpikir kritis yang akan diteliti pada penelitian ini
merujuk pada kemampuan berpikir kritis menurut Ennis (1989) dan mengambil
A. Efektivitas Pembelajaran
tercapai atau tidaknya suatu tujuan yang telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan
dikatakan efektif apabila kegiatan tersebut dapat mencapai tujuan yang diinginkan
struktur yang berarti dari sesuatu: suatu kata untuk suatu benda, suatu kalimat
untuk suatu keadaan hal, suatu diagram untuk suatu susunan hal-hal, suatu gambar
7
untuk suatu pemandangan. Studi kimia pada dasarnya melibatkan tiga jenis
kan representasi ini (terutama submikro) dan interpretasi. Antara tiga jenis
Chittleborough & Treagust, 2007; Gkitzia, et al., 2011 dalam (Sunyono, 2015).
internal diartikan sebagai konfigurasi kognitif individu yang diduga berasal dari
perilaku yang menggambarkan beberapa aspek dari proses fisik dan pemecahan
yang terstruktur yang dapat dilihat sebagai mewujudkan ide-ide fisik. Menurut
(Sunyono, 2015).
dapat memainkan tiga peranan utama. Pertama, mereka dapat saling melengkapi
kedua, suatu representasi yang lazim dapat menjelaskan tafsiran tentang suatu
representasi yang lebih tidak lazim; dan ketiga, suatu kombinasi representasi dapat
bekerja bersama membantu siswa menyusun suatu pemahaman yang lebih dalam
tentang suatu topik yang dipelajari. Konsep representasi adalah salah satu pondasi
8
praktik ilmiah, karena para ahli menggunakan representasi sebagai cara utama
Kimia merupakan salah satu mata pelajaran peminatan IPA yang berada di antara
bidang IPA yang lain. Hakikat kimia yang merupakan ilmu pengetahuan sub-
Esensi kimia yang tidak kasat mata dan cenderung berbeda dengan penampakan
aspek submikroskopis. Sebagai contoh, air dan logam besi secara kasat mata
9
(makroskopis) adalah sesuatu yang kontinu (malar). Pengamatan terhadap air dan
besi yang kontinu menyebabkan siswa sangat sulit memahami bahwa sesungguh-
nya air dan logam besi tersusun atas partikel-partikel (diskontinu), dan di antara
Media pembelajaran adalah alat bantu untuk menyampaikan pesan kepada siswa
adalah media berupa Lembar Kerja Siswa (LKS). Pada proses belajar mengajar,
materi dari suatu materi pokok atau submateri pokok mata pelajaran yang telah
Lembar Kerja Siswa adalah sumber belajar penunjang yang dapat meningkatkan
pemahaman siswa mengenai materi kimia yang harus mereka kuasai (Senam,
2008). LKS merupakan alat bantu untuk menyampaikan pesan kepada siswa yang
digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Melalui LKS ini akan me-
waktu, serta akan menimbulkan interaksi antara guru dengan siswa dalam proses
pembelajaran.
10
salah satu bentuk program yang berlandaskan atas tugas yang harus disele-
saikan dan berfungsi sebagai alat untuk mengalihkan pengetahuan dan kete-
rampilan sehingga mampu mempercepat tumbuhnya minat siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran.
Menurut Prianto dan Harnoko (1997) manfaat dan tujuan LKS antara lain:
Dengan adanya LKS siswa dituntut untuk mampu mengemukakan pendapat dan
Berpikir kritis dapat diartikan kemampuan yang sangat essensial untuk kehidupan,
pekerjaan dan berfungsi efektif dalam semua aspek kehidupan lainnya. Costa dan
embangkan pola penalaran yang kohesif dan logis, memahami asumsi yang men-
Seorang siswa tidak akan dapat mengembangkan berpikir kritis dengan baik,
studi yang dipelajarinya. Berpikir kritis dalam ilmukimia tidak dapat dilakukan
atau unsur dari berpikir kritis menurut Ennis (1989) yang disingkat menjadi
clarification), serta strategi dan taktik (strategy and tactics).Adapun kedua belas
Berpikir kritis sebagai salah satu komponen dalam proses berpikir tingkat
yang kohesif dan logis, inti berpikir kritis adalah deskripsi yang lebih rinci dari se-
planasi, evaluasi, pengaturan diri dan interpretasi (Liliasari, 2011). Berpikir kritis
berbeda dengan berpikir biasa. Berpikir biasa tidak mempunyai standar dan
E. Kerangka Pemikiran
yang abstrak dan menghadirkan miskonsepsi yang muncul dari pemikiran siswa
itu sendiri.
Pada dimensi makroskopis dalam pembelajaran ini siswa diminta untuk melaku-
kan praktikum sehingga panca indera yang dimiliki dapat dimanfaatkan secara
matematik.
menemukan produk kimia, yang berupa konsep, hukum, dan teori, serta
Apabila LKS berbasis multipel representasi seperti ini diterapkan pada pem-
pikir kritis sehingga kemampuan berpikir kritis siswa menggunakan LKS ini akan
lebih baik dibandingkan dengan kemempuan berpikir kritis siswa yang di-
F. Anggapan Dasar
Beberapa hal yang menjadi anggapan dasar dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
pembelajaran; dan
materi larutan elektrolit dan non elektrolit siswa kelas X MA Al-Fatah Tahun
2016-2017 diabaikan.
G. Hipotesis
LKS berbasis multipel representasi pada materi larutan elektrolit dan non
elektrolit akan menghasilkan tingkat kemampuan berpikir kritis yang lebih baik
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X MA Al-Fatah Natar
Tahun Ajaran 2016-2017 yang berjumlah 2 kelas masing-masing kelas terdiri atas
diambil sebanyak dua kelas dengan cara total sampling untuk dijadikan sampel
penelitian. Satu kelas sebagai kelas eksperimen yang diberi perlakuan dengan
LKS berbasis multipel representasi dan satu kelas lagi sebagai kelas kontrol
berbasis multipel representasi pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer
berupa skor tes kemampuan berpikir kritis kimia sebelum penerapan pembelajaran
Adapun sumber data dibagi menjadi dua kelompok yaitu seluruh siswa kelas
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas dan satu variabel terikat.
LKS, variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis kimia
siswa dalam merepresentasi pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit
19
1. Pra pendahuluan
melaksanakan penelitian.
2. Pelaksanaan penelitian
a. Tahap persiapan
instrumen tes.
Alur prosedur penelitian tersebut dapat digambarkan dalam bentuk bagan berikut:
Menentukan Sampel
Postes
1. Perangkat Pembelajaran
Hananto (2015)
21
d. Lembar Kerja Siswa (LKS) yang digunakan berjumlah 3 LKS adopsi dari
2. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah soal pretes dan postes
Tujuan analisis data yang dikumpulkan adalah untuk memberikan makna atau arti
yang digunakan untuk menarik suatu kesimpulan yang berkaitan dengan masalah,
kualitas instrument yang digunakan dalam penelitian. Uji coba instrumen di-
Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan
reliabel (Arikunto, 2006).Berdasarkan hasil uji coba tersebut maka akan di-
a. Validitas
angka kasar yang dikemukakan oleh Pearson, dalam hal ini analisis di-
b. Reliabilitas
instrument penelitian yang digunakan sebagai alat pengumpul data. Suatu alat
evaluasi disebut reliable jika alat tersebut mampu memberikan hasil yang
2003), dalam hal ini analisis dilakukan dengan menggunakan SPSS 17.0.
Multipel Representasi
Kemampuan berpikir kritis pada penelitian ini dapat ditunjukan melalui hasil skor
siswa mengerjakan soal tes yang diberikan diawal (pretes) dan diakhir (postes)
serta melalui skor n-Gain. Nilai pretes dan postes diperoleh dengan rumus
sebagai berikut :
Nilai Akhir =
rumus:
b. Perhitungan n-Gain
Nilai n-Gain merupakan perbandingan antara selisih nilai pretes dan nilai postes
dengan selisih nilai maksimum dan nilai pretes. Perbedaan signifikan nilai n-Gain
( Hake, 1999)
A. Simpulan
efektivitas LKS berbasis multipel representasi pada materi larutan elektrolit dan non
elektrolit, dapat disimpulkan bahwa LKS berbasis multipel representasi efektif dalam
meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada materi larutan elektrolit dan non
dengan eksperimen, dengan peningkatan nilai rata-rata n-Gain pada kelas kontrol
B. Saran
diterapkan dalam pembelajaran kimia, terutama pada materi larutan elektrolit dan
kritis siswa.
34
2. Bagi calon peneliti lain yang akan melakukan penelitian efektivitas LKS berbasis
.
Abdurahmat. 2008. Efektivitas Organisasi Edisi Pertama. Airlangga. Jakarta.
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. Standar Isi Mata Pelajaran Kimia
SMA/MA. BSNP. Jakarta.
Bassham, g., Irwin, W., Nardone, H., & Wallace, J. M. 2007. Critical Thinking:
A Student Introduction. 2nd Edition. Singapore: McGraww-Hill Company,
Inc.
Fraenkel, J. R., & Norman E. 2012. How to Design and Evaluate Research in
Education Seventh Edition. Now York: McGraw-Hill.
36
Gani, T., Auliah, A., & Faika, S. 2011. Penguasaan Pengetahuan Deklaratif dan
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia.
Jurnal Pendidikan Kimia , 1 (12):1-9.
Marks, J. 1985. Science and The Making of The Modern World. Heinemann
Educational Books. London.
Safitri, R. A., Sunyono, & Efkar, T. 2015. Lembar Kerja Siswa Untuk Model
Mental dan Penguasaan Konsep Asam Basa. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Kimia, 4 (1): 248-261.
Sriyono. 1992. Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA. Rineka Cipta. Jakarta.
Sutamiati, K., Sunyono, & Efkar, T. 2015. LKS Berbasis Multipel Representasi
Menggunakan Model Si mayang Pada Materi Asam Basa. Jurnal
pendidikan dan Pembelajaran Kimia, 4 (1): 236-247.