Professional Documents
Culture Documents
15-Article Text-33-1-10-20170731
15-Article Text-33-1-10-20170731
Syaiful Umela
Staf Pengajar Jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Gorontalo
Email : syumela@poligon.ac.id
Abstract
Abstrak
Ayam broiler, adalah ayam pedaging cepat tumbuh yang mampu mencapai bobot badan 1100 –
1.160 gram pada umur 30 hari. Untuk dapat mencapai tingkat produksi seperti ini diperlukan
pengelolaan / pemeliharaan yang baik dengan menerapkan teknik beternak ayam pedaging yang
benar.
Masalah utama yang dihadapi oleh peternak ialah kelemahan peternak dalam
pengetahuan (knowledge) dan pengalaman (experience) akan ketiga faktor pengelolaan usaha
ternak, yaitu ; 1) Pemuliaan (breeding), 2) Makanan (feeding), dan 3) Tatalaksana (management).
Masalah bibit ternak untuk saat ini telah dapat di atasi dengan tersedianya berbagai jenis bibit
ternak unggul dan pakan ternak di pasaran, namun masalah pengelolaan/tatalaksana belum
dikuasai dengan baik. Hal ini terlihat dari besarnya keragaman penampilan usaha peternakan
ayam pedaging dari satu peternakan ke peternakan lain dan dari satu daerah ke daerah lain. Selain
pendidikan dan pengalaman peternak, faktor keterbukaan peternak pada berbagai informasi baru
adalah faktor penting dan perlu ditambahkan pada penelitian ini.
Tujuan yang ingin dicapai oleh penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
pendidikan, pengalaman, dan keterbukaan pada informasi terhadap produktivitas usaha
peternakan ayam pedaging di Kota Gorontalo.
Metode analisis data yang digunakan untuk menduga fungsi produktivitas usaha ternak
yaitu dengan model fungsi regresi linier berganda. Variabel terpilih diuji dengan uji sidik ragam
(Anova) dengan menggunakan tingkat kepercayaan 95 persen atau = 5 persen (0,05). Untuk
melihat variabel mana yang lebih besar pengaruhnya digunakan uji korelasi parsial. Sedangkan
untuk melihat kemampuan model regresi dalam memprediksi/meramal variabel dependen (Y)
dijelaskan dengan koefisien determinasi (R2) atau R-Square.
I. Pendahuluan
peternakan dan veteriner dapat diperoleh 3. Untuk melihat variabel mana yang lebih
dengan mudah setiap saat. besar pengaruhnya digunakan uji korelasi
parsial untuk variabel yang digunakan.
Tujuan yang ingin dicapai oleh 4. Untuk melihat kemampuan model regresi
penelitian ini adalah untuk mengetahui dalam memprediksi/meramal variabel
pengaruh pendidikan, pengalaman, dan dependen (Y) dijelaskan dengan koefisien
keterbukaan pada informasi terhadap determinasi (R2) atau R-Square.
produktivitas usaha peternakan ayam pedaging
di Kota Gorontalo. III. Hasil dan Pembahasan
0,365, meskipun koefisien ini tidak nyata bisa ditingkatkan. Peningkatan yang
pengaruhnya terhadap produktivitas. dimaksud bukan hanya tingkat pendidikannya,
Koefisien ini berarti penambahan satu satuan akan tetapi juga kesesuaian bidang ilmu yang
tingkat pendidikan dapat meningkatkan diambil. Pada penelitian ini tidak ada satu
produktivitas sebesar 0,365 satuan. orangpun responden yang pendidikannya
Koefisien regresi variabel sesuai dengan bidang usaha yang digeluti.
pengalaman yang paling kecil yaitu 0,271. Ini Artinya semua responden bukan orang yang
artinya pengalaman responden sudah lebih berlatar belakang pendidikan ilmu peternakan.
baik bila dibandingkan dengan dua variabel Pada model regresi koefisiennya
lainnya. Sedangkan untuk keterbukaan cukup besar yaitu 0,365 angka ini
terhadap informasi dengan nilai koefisien menunjukkan bahwa peningkatan pendidikan
regresi 0,293. Nilai ini menunjukkan bahwa dan kesesuaian bidang yang dipilih tidak nyata
peningkatan satu satuan informasi akan pengaruhya pada peningkatan produktivitas
meningkatkan 0,293 satuan produktivitas. peternak. Hal ini disebabkan oleh bidang
Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa pendidikan peternak tidak relevan dengan
keterbukaan pada informasi masih bidang usahanya.
memungkinkan untuk ditingkatkan.
Tingkat signifikansi koefisien I.2. Pengaruh Pengalaman Terhadap
korelasi satu sisi (1-tailed) dari out put (diukur Produktivitas.
dari probabilitas) menghasilkan angka 0,000
atau praktis nol. Oleh karena probabilitas jauh Pada model fungsi regresi
di bawah 0,05 untuk variabel pengalaman dan koefisiennya yaitu 0,271, angka ini
keterbukaan pada informasi, maka korelasi menunjukkan bahwa peningkatan pengalaman
antara variabel produktivitas dengan berpengaruh nyata terhadap peningkatan
pengalaman dan keterbukaan pada informasi produktivitas seorang peternak. Artinya
sangat nyata. peningkatan pengalaman satu satuan akan
meningkatkan produktivitas sebesar 0,271
Variabel X2 X3 Yt satuan. Berdasarkan analisis korelasi
X1 0,168 0,188 0,231 diperoleh koefisien korelasi parsial sebesar
0,744. Angka ini lebih besar dibandingkan
X2 0,200 0,744
dua variabel lainnya. Artinya pengaruh
X3 0,462 variabel pengalaman lebih besar terhadap
Tabel 1. Matrik Korelasi antara Produktivitas dengan produktivitas dari pada dua variabel lainnya.
Artinya meningkatkan pengalaman akan
Hasil uji korelasi parsial di atas memberikan kontribusi yang lebih besar
menunjukkan besar hubungan antar variabel kepada produktivitas dari pada meningkatkan
produktivitas dengan variabel pendidikan pendidikan dan keterbukaan pada informasi.
dengan nilai koefisien korelasi 0,231, variabel Oleh karena itu variabel pengalaman
produktivitas dengan variabel pengalaman berpengaruh nyata perhadap produktivitas
adalah 0,744, sedangkan variabel peternak.
produktivitas dengan variabel keterbukaan
pada informasi adalah 0,462. Penelitian ini
menunjukkan korelasi antara produktivitas
dengan pengalaman lebih besar dibandingkan
dengan dua variabel bebas lainnya, artinya I.3. Pengaruh Keterbukaan Pada
variabel pengalaman lebih besar Informasi Terhadap Produktivitas.
berpengaruhnya terhadap produktivitas
dibanding variabel pendidikan dan variabel Pada model regresi koefisiennya
keterbukaan pada informasi. yaitu 0,293, angka ini menunjukkan bahwa
keterbukaan pada informasi masih bisa
ditingkatkan, karena berpengaruhya nyata
I.1. Pengaruh Pendidikan Terhadap terhadap peningkatan produktivitas peternak.
Produktivitas. Artinya peningkatan keterbukaan pada
informasi satu satuan akan meningkatkan
Pendidikan adalah salah satu variabel produktivitas sebesar 0,293 satuan.
yang sangat berpengaruh terhadap Hasil ini juga didukung oleh analisa
produktivitas seseorang. Secara total untuk korelasi parsial yang menghasilkan koefisien
semua responden, variabel pendidikan masih korelasi parsial 0,462 dengan tingkat
signifikansi 0,001 yang jauh lebih kecil dari – turut bobot panen rata-rata dan umur panen
0,05. Artinya pengaruh variabel keterbukaan rata-rata hasil penelitian ini adalah 1.897,62 ±
pada informasi lebih besar dari pada pengaruh 158,48 gram per ekor dan 37,69 ± 1,73 hari
variabel pendidikan dan lebih kecil dari untuk satu siklus produksi.
variabel pengalaman. Koefisien regresi pada model regresi
dapat dijelaskan bahwa, koefisien regresi
III.2. Pembahasan Hasil Penelitian variabel pengalaman yang paling kecil yaitu
0,271. Ini artinya pengalaman responden
Berdasarkan hasil analisis sidik sudah lebih baik bila dibandingkan dengan
ragam (Anova) terhadap seluruh responden dua variabel lainnya. Sedangkan untuk
diperoleh nilai F-hitung 24,430 dengan keterbukaan terhadap informasi dengan nilai
tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena koefisien regresi 0,293. Nilai ini
probabilitas (0,000) jauh lebih kecil dari 0,05, menunjukkan bahwa peningkatan satu satuan
maka model regresi dapat dipakai untuk informasi akan meningkatkan 0,293 satuan
menduga/memprediksi produktivitas usaha produktivitas. Koefisien regresi ini
ternak. Atau dapat dikatakan bahwa menunjukkan bahwa keterbukaan pada
pendidikan, pengalaman, dan keterbukaan informasi masih bisa ditingkatkan, demikian
pada informasi secara bersama-sama juga halnya untuk variabel pendidikan.
berpengaruh terhadap produktivitas dan model Keterbukaan pada informasi sangat
regresi yang diperoleh dapat digunakan untuk berperan sekali terhadap eksistensi usaha
memprediksi produktivitas usaha peternakan peternakan, khususnya peternakan ayam
ayam pedaging di Kota Gorontalo. pedaging dengan siklus produksi yang sangat
singkat, yaitu berkisar 37,69 ± 1,73 hari untuk
Pada model regresi (Yt), variabel- satu siklus masa pemeliharaan. Informasi
variabel yang digunakan berpengaruh nyata yang tidak menguntungkan dapat
terhadap produktivitas. Hasil penelitian ini menimbulkan gejolak terhadap eksistensi
sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan perusahaan.
oleh Mappiare (2000) bahwa faktor internal Secara keseluruhan untuk semua
tenaga kerja / karyawan meliputi keterampilan responden berdasarkan uji korelasi parsial
dan pengalaman kerja berpengaruh nyata menunjukkan besar hubungan antar variabel
terhadap produktivitas tenaga kerja. Bila produktivitas dengan tingkat pendidikan
ditinjau dari variabel yang diamati oleh memiliki nilai koefisien korelasi parsial 0,231,
Mappiare (2000) hampir sama dengan variabel produktivitas dengan pengalaman
variabel yang diamati pada penelitian ini. memiliki nilai koefisien korelasi parsial 0,744,
Hanya saja penelitian ini menambahkan satu sedangkan variabel produktivitas dengan
variabel lagi yaitu keterbukaan pada keterbukaan pada informasi memiliki nilai
informasi. Selanjutnya diperkuat oleh hasil koefisien korelasi parsial 0,462. Secara
penelitian yang dilakukan oleh Pasha (2003) teoritis, korelasi antara produktivitas dengan
bahwa tingkat pendidikan dan latihan, pengalaman lebih besar dibandingkan dengan
pengalaman, berpengaruh sangat nyata dua variabel bebas lainnya, maka variabel
terhadap produktivitas. pengalaman lebih besar berpengaruhnya
Model regresi berganda secara terhadap produktivitas dibanding variabel
keseluruhan (Yt) memperlihatkan bahwa pendidikan dan variabel keterbukaan pada
variabel yang digunakan penerapannya belum informasi.
maksimal dan masih bisa ditingkatkan,
khususnya untuk tingkat pendidikan dengan IV. Kesimpulan
koefisien regresi 0,365, meskipun koefisien ini
tidak nyata pengaruhnya terhadap Berdasarkan penelitian dapat
produktivitas, tetapi masih efektif disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
ditingkatkan. Peningkatan yang dimaksudkan 1. Secara bersama-sama pendidikan
adalah mengefektifkan pendidikan dengan responden, pengalaman responden,
memperhatikan kompetensi ilmu peserta dan keterbukaan responden pada
didik. informasi berpengaruh nyata
Dari analisa data diketahui capaian terhadap produktivitas.
bobot panen dan umur panen tidak jauh 2. Secara parsial, pendidikan
berbeda dengan standar bobot panen dan umur memberikan pengaruh tidak nyata,
panen yang direkomendasikan yaitu 1950 – sedangkan untuk pengalaman dan
2050 gram dan 26 – 42 hari . Secara berturut keterbukaan pada informasi
Cooper, Donald R. dan Schindler, Pamela S., Pasha, SR., 2003, Analisis Pengaruh
2001, Business Research Kompetensi Sumberdaya
Methods, Seventh Edition, Manusia Pelaksana Program
MCGraw-Hill, New York, USA. Terhadap Produktivitas Hasil
Inseminasi Buatan di Kab.
Davis, K., 1985, Human Behavior at Work : Bantaeng, Tesis, Pascasarjana,
Organizational, Sixth Edition, Universitas Muslim Indonesia,
McGraw-Hill Inc., USA Makassar.
De Groote, G., N. Reytens dan J. Amich Gali, Rasyaf, M., 2000, Beternak Ayam Pedaging.
1974, Fat Studies 2. The Penerbit Penebar Swadaya
Metabolic Efficiency of Energi (Anggota Ikapi), Jakarta.
Utilization on Glucosa, Soybean
oil and Different Animal Fat by Salvatore, D., 2002, Managerial Economics
Growing Chick, Poultry Sci. 50: dalam Perekonomian Global,
808 – 819. Penerbit PT. Erlangga, Jakarta.