Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN KETERSEDIAAN

SARANA PEMBUANGAN SAMPAH DENGAN PERILAKU


MEMBUANG SAMPAH RUMAH TANGGA DI DESA
BANYUKUNING KECAMATAN BANDUNGAN
KABUPATEN SEMARANG

ARTIKEL SKRIPSI

Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :
Lea Kristiana
NIM. 3201415024

JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2019
Hubungan Tingkat pengetahuan dan Ketersediaan Sarana Pembuangan
Sampah dengan Perilaku Membuang Sampah Rumah Tangga di Desa
Banyukuning Kabupaten Semarang

Lea Kristiana, Saptono Putro


Jurusan Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Abstrak

Diterima (……) Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara
Disetujui (……) pengetahuan dan ketersediaan sarana pembuangan sampah dengan perilaku
Dipublikasikan (…….) membuang sampah rumah tangga. Teknik pengumpulan data menggunakan
tes, kuesioner, dan observasi. Sampel yang digunakan sebanyak 96 responden
dengan teknik Proportional Random Sampling. Penelitian ini merupakan
Keyword : penelitian kuantitatif dengan analisis deskriptif presentase dan analisis korelasi
berganda. Hasil penelitian : hasil perhitungan menunjukkan bahwa (1) penduduk
behaviour, knowledge, waste di Desa Banyukuning memiliki tingkat pengetahuan sebesar 45,83% berada
disposal facility dalam kategori sedang; ketersediaan sarana pembuangan sampah sebesar 32,29%
berada dalam kategori buruk; dan perilaku membuang sampah rumah tangga
sebesar 61,46% berada dalam kategori buruk. (2) Ada hubungan yang positif
antara tingkat pengetahuan dengan perilaku membuang sampah rumah tangga
diperoleh 𝒓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 0,729 (kuat). (3) Ada hubungan yang positif antara
ketersediaan sarana pembuangan sampah dengan perilaku membuang sampah
rumah tangga diperoleh 𝒓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 0,764 (kuat). (4) Secara simultan
diketahui ada hubungan yang positif antara tingkat pengetahuan dan ketersediaan
sarana pembuangan sampah dengan perilaku membuang sampah rumah tangga
diperoleh 𝒓ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 sebesar 0,880 (sangat kuat).

Abstract

The purpose of this research is to know the relationship between the level
of knowledge and the availability of waste disposal facility with the disposing
behavior of household waste in Banyukuning Village, Bandungan District,
Semarang Regency. Researchers collect data using tests, questionnaires and
observations. Samples used as many as 96 respondents with Proportional
Random Sampling technique. This research is a quantitative research with a
descriptive analysis of the percentage and multiple correlation analyses. Results
of the study: the results of the calculations show that (1) residents in the
Banyukuning Village have the level of knowledge obtained 45,83% in the
medium category; the availability of waste disposal facility obtained 32,29% in
the bad category; and the disposing behavior of household waste obtained in the
bad category. (2) There is a positive relationship between the level of knowledge
with the disposing behavior of household waste obtained r count of 0,729 (strong).
(3) There is a positive relationship between the availability of waste disposal
facility with the disposing behavior of household waste obtained r count of 0,764
(strong). (4) Simultaneously known there is a positive relationship between the
level of knowledge and the availability of waste disposal facility with the
disposing behavior of household waste obtained r count of 0,880 (very strong).

2019 Universitas Negeri Semarang


Alamat Korespondensi :
Gedung C1 Lantai 2, Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
Email : geografiunnes@gmail.com

1
2

PENDAHULUAN sumbernya terlebih dahulu (Mubarak,


Indonesia merupakan suatu 2009:349). Sehingga dalam hal ini
negara yang memiliki jumlah sampah rumah tangga perlu mendapat
penduduk terbanyak, yang menempati perhatian agar hak setiap responden
urutan ke-empat di dunia setelah untuk mendapatkan lingkungan hidup
Tiongkok, India, dan Amerika Serikat yang baik dan sehat dapat terpenuhi.
(dalam Badan Pusat Statistik, 2017). Desa Banyukuning merupakan
Pertambahan penduduk dan perubahan salah satu desa di Kecamatan
pola konsumsi penduduk berdampak Bandungan yang tidak memiliki TPS
pada bertambahnya volume, jenis, dan (Tempat Penampungan Sampah),
karakteristik sampah yang semakin fasilitas pengangkutan yang tidak
beragam (UU RI No. 18 tahun 2008 tersedia, serta tempat pembuangan
tentang pengelolaan sampah). Sampah sampah pada setiap rumah tangga yang
merupakan salah satu masalah kurang diperhatikan. Seperti halnya
lingkungan yang sudah menjadi wadah sampah sebagai sarana
masalah nasional bahkan global, pembuangan sampah yang dalam
bukan hanya lokal. pengadaannya masih kurang karena
Sumber timbulan sampah di belum setiap rumah memiliki. Selain
Kabupaten Semarang, terbanyak ialah itu, setiap rumah tangga masih kurang
berasal dari sampah rumah tangga peduli dengan lingkungan, serta kurang
sebesar 3.360 m3 /hari. Ramon tersedianya lahan kosong milik pribadi
(2015:25) juga menyatakan bahwa yang cukup pada setiap rumah yang
sumber sampah pada umumnya yang dapat digunakan untuk pembuangan
paling banyak berasal dari pemukiman sampah rumah tangga sehingga
dan pasar tradisional. Sampah yang terdapat banyak tumpukan sampah
bersumber dari rumah tangga pada seperti di belakang Kantor Desa yang
umumnya minimal 75% terdiri atas merupakan lahan pertanian, lahan
sampah organik dan sisanya adalah kosong milik desa, belakang sekolah,
sampah anorganik (Maghfiroh, belakang warung-warung, selokan,
2018:119). Upaya yang dapat pinggir jalan, bahkan sungai pun
dilakukan untuk menangani menjadi alternatif tempat pembuangan
permasalahan sampah dimulai dari sampah tersebut.
3

Tujuan dari penelitian ini yaitu berganda digunakan untuk mencari ada
untuk mengathui hubungan antara atau tidaknya hubungan antar variabel
tingkat pengetahuan dan ketersediaan dalam penelitian. Perhitungan korelasi
sarana pembuangan sampah dengan untuk mengetahui kontribusi yang
perilaku membuang sampah rumah diberikan secara simultan antara
tangga di Desa Banyukuning variabel X1 dan X2 dengan variabel Y
Kecamatan Bandungan Kabupaten dengan rumus korelasi berganda
Semarang. (Siregar, 2017:352) sebagai berikut:

r2 x1. y + r2 x2. y −2(r2 x1. y .r2 x2. y .r2 x1. x2 )


Rx1 .x1 .Y =√ 1− r2 x1. x2
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan Keterangan:
penelitian deskriptif dengan analisis R𝑥1.𝑥2.𝑌 = koefisien korelasi ganda
data kuantitatif. Populasi dalam
𝑋1 = variabel bebas pertama
penelitian ini adalah seluruh kepala
𝑋2 = variabel bebas kedua
keluarga Desa Banyukuning. Sampel
Y = variabel tak bebas
yang digunakan dalam penelitian ini
Hipotesis yang diajukan dalam
sebesar 10% dari tiap sub-populasi
penelitian ini adalah:
sehingga berjumlah 96 responden
Ho = tidak ada hubungan yang
dengan menggunakan teknik
signifikan antara tingkat pengetahuan
Proportional Random Sampling.
dan ketersediaan sarana pembuangan
Teknik pengumpulan data
sampah dengan perilaku membuang
menggunakan tes, angket, dan
sampah rumah tangga.
observasi. Teknik analisis data dalam
Ha = ada hubungan yang signifikan
penelitian ini menggunakan teknik
antara tingkat pengetahuan dan
analisis deskriptif presentase dan teknik
ketersediaan sarana pembuangan
analisis korelasi berganda. Teknik
sampah dengan perilaku membuang
deskriptif presentase digunakan untuk
sampah rumah tangga.
mempresentasekan tingkat
Setelah rhitung ditemukan,
pengetahuan, ketersediaan sarana
kemudian dicari Fhitung yang kemudian
pembuangan sampah, dan perilaku
dikonsultasikan dengan Ftabel pada taraf
membuang sampah rumah tangga.
signifikansi 5% atau 0.05. Keputusan
Sementara teknik analisis korelasi
uji hipotesis adalah apabila Fhitung ≤
4

Ftabel maka Ho diterima. Namun jika Dusun Kaliwinong, Dusun Kayuapak,


Fhitung ≥ Ftabel maka Ho ditolak. Dusun Mendongan, Dusun Gentan,
Dusun Ploso, Dusun Berokan, Dusun
HASIL PENELITIAN Banaran, dan Dusun Pakisan.
a. Gambaran Umum Lokasi b. Hasil Penelitian
Penelitian Tingkat Pengetahuan Penduduk
Desa Banyukuning terletak Tingkat pengetahuan penduduk
diantara 7012’34”LS - 7016’38”LS dan di Desa Banyukuning tentang
110018’33”BT – 110022’37”BT. persampahan yang diukur dalam ranah
Desa Banyukuning memiliki kognitif meliputi mengingat,
batas-batas wilayah meliputi : (1) memahami, mengaplikasi,
sebelah Utara berbatasan dengan Desa menganalisis, mengevaluasi dan
Candi, Kecamatan Bandungan, (2) mencipta.
sebelah Timur berbatasan dengan Desa Berdasarkan hasil penelitian
Pasekan, Kecamatan Ambarawa, (3) (Tabel.1), sebagian besar responden
sebelah Selatan berbatasan dengan memiliki pengetahuan dalam kategori
Desa Genteng, Kecamatan Jambu, dan sedang yaitu sebanyak 44 responden
(4) sebelah Barat berbatasan dengan (45,83%), kemudian sebanyak 36
Desa Lanjan, Kecamatan Sumowono. responden (37,50%) dalam kategori

Tabel 1. Tingkat Pengetahuan tentang sampah di Desa Banyukuning pada Seluruh


Tingkatan Pengetahuan
Kategori Jumlah
No Rentang Presentase Presentase
Pengetahuan Responden
1 0% – 25% Sangat Rendah 0 0
2 26% – 50% Rendah 16 16,67%
3 51% – 75% Sedang 44 45,83%
4 76% – 100% Tinggi 36 37,50%
Jumlah 96 100%
Sumber: Hasil Perhitungan Data Penelitian, 2019

Luas wilayah Desa Banyukuning tinggi, sebanyak 16 responden


yaitu 924,95 Ha. Desa Banyukuning (16,67%) dalam kategori rendah.
terdiri atas 12 dusun yaitu Dusun Sementara tidak ada responden yang
Krajan, Dusun Jangglengan, Dusun memiliki pengetahuan dikategori
Kedungwangan, Dusun Tlogosari, sangat rendah.
5

Ketersediaan Sarana Pembuangan yang memiliki perilaku membuang


Sampah sampah rumah tangga dalam kategori
Berdasarkan hasil penelitian buruk yaitu sebanyak 59 responden
(Tabel.2), sebagian besar (61,46%). Kemudian sebanyak 27
responden memiliki sarana pembuangan responden (28,13%) memiliki perilaku

Tabel 2. Ketersediaan Sarana Pembuangan Sampah di Desa Banyukuning


Kategori Jumlah
No Rentang Presentase Presentase
Pengetahuan Responden
1 25% – 39% Sangat Buruk 20 20,83%
2 40% – 55% Buruk 31 32,29%
3 56% – 70% Cukup Baik 29 30,21%
4 71% – 85% Baik 16 16,67%
Jumlah 96 100%
Sumber: Hasil Perhitungan Data Penelitian, 2019

sampah dengan kategori buruk yaitu membuang sampah dalam kategori


sebanyak 31 responden (32,29%), cukup baik. Selanjutnya terdapat 10
kemudian sebanyak 29 responden responden (10,41%) memiliki perilaku
(30,21%) dalam kategori cukup baik, membuang sampah rumah tangga
selanjutnya sebanyak 20 responden dalam kategori sangat buruk.
(20,83%) dalam kategori sangat buruk, Sementara tidak ada responden yang
dan terdapat 16 (16,67%) responden memiliki perilaku membuang sampah
yang berada dalam kategori baik. rumah tangga dalam kategori baik.
Perilaku Membuang Sampah Pengujian Hipotesis
Rumah Tangga Hipotesis yang diajukan dalam
Berdasarkan hasil penelitian penelitian ini adalah ada hubungan
(Tabel.3), sebagian besar responden antara tingkat pengetahuan tentang

Tabel 3. Perilaku Membuang Sampah Rumah Tangga di Desa Banyukuning


Kategori Jumlah
No Rentang Presentase Presentase
Pengetahuan Responden
1 25% – 39% Sangat Buruk 10 10,41%
2 40% – 55% Buruk 59 61,46%
3 56% – 70% Cukup Baik 27 28,13%
4 71% – 85% Baik 0 0
Jumlah 96 100%
Sumber: Hasil Perhitungan Data Penelitian, 2019
6

persampahan (X1) dan ketersediaan diterima. Jadi kesimpulannya ada


sarana pembuangan sampah (X2) hubungan antara pengetahuan
dengan perilaku membuang sampah persampahan dengan perilaku
rumah tangga (Y). Untuk mengetahui membuang sampah rumah tangga.
ada atau tidaknya hubungan dua Hasil perhitungan diatas
variabel bebas dan satu variabel terikat menunjukkan terdapat korelasi positif
tersebut menggunakan rumus korelasi antara ketersediaan sarana
berganda. Hasil perhitungan korelasi pembuangan sampah dengan perilaku
berganda akan ditampilkan dalam membuang sampah rumah tangga
bentuk tabel sebagai berikut : yaitu sebesar 0,764, dengan taraf

Tabel 4. Korelasi antar Variabel


No Variabel Pertama Variabel Kedua Hasil Korelasi Kategori
Perilaku
1 Pengetahuan membuang sampah 0,729 Kuat
rumah tangga
Ketersediaan sarana Perilaku
2 pembuangan membuang sampah 0,764 Kuat
sampah rumah tangga
Ketersediaan
3 Pengetahuan sarana pembuangan 0,443 Sedang
sampah
Pengetahuan
Perilaku
Ketersediaan sarana
4 membuang sampah 0,880 Sangat Kuat
pembuangan
rumah tangga
sampah
Jumlah 96 100%
Sumber: Hasil Perhitungan Data Penelitian, 2019

Berdasarkan hasil perhitungan kesalahan 0.05 dan N=96, didapatkan


diatas diketahui bahwa terdapat Fhitung=132,58 dan Ftabel =3,94
korelasi positif antara pengetahuan sehingga Ho ditolak atau Ha diterima
persampahan dengan perilaku (Fhitung ≥ Ftabel ). Sehingga dapat
membuang sampah rumah tangga disimpulkan bahwa ada hubungan
yaitu sebesar 0,729, dengan taraf yang positif antara ketersediaan
kesalahan 0.05 dan N = 96, sarana pembuangan sampah dengan
didapatkan Fhitung = 106,64 dan Ftabel perilaku membuang sampah rumah
= 3,09 sehingga Ho ditolak atau Ha tangga.
7

Hasil perhitungan diatas (45,83%) di Desa Banyukuning


menunjukkan terdapat korelasi positif memiliki pengetahuan tentang sampah
antara pengetahuan persampahan berada dalam kategori sedang.
dengan ketersediaan sarana Kemudian sebanyak 31 responden
pembuangan sampah yaitu sebesar (32,29) di Desa Banyukuning memiliki
0,443, dengan taraf kesalahan 0.05 sarana pembuangan sampah dalam
dan N = 96, didapatkan Fhitung = 22,97 kategori buruk. Selanjutnya sebanyak
dan Ftabel = 3,94 sehingga Ho ditolak 59 responden (61,46%) di Desa
atau Ha diterima (Fhitung ≥ Ftabel ). Banyukuning memiliki perilaku
Jadi kesimpulannya ada hubungan membuang sampah rumah tangga
yang positif antara pengetahuan dalam kategori buruk.
persampahan dengan ketersediaan Berdasarkan hasil perhitungan
sarana pembuangan sampah. tersebut secara simultan didapatkan
Korelasi ganda untuk variabel korelasi antara tingkat pengetahuan dan
pengetahuan dan ketersediaan sarana ketersediaan sarana pembuangan
pembuangan sampah dengan perilaku sampah dengan perilaku membuang
membuang sampah rumah tangga sampah rumah tangga di Desa
terdapat korelasi positif yaitu sebesar Banyukuning memiliki derajat
0,880, dengan taraf kesalahan 0.05 hubungan positif yang sangat kuat
dan N = 96, maka didapatkan Fhitung = yaitu sebesar 0,880. Dengan kata lain
159,66 dan Ftabel = 3,09 sehingga Ho bahwa tingkat pengetahuan dalam
ditolak atau Ha diterima kategori sedang dan ketersediaan
(Fhitung ≥ Ftabel ). Sehingga dapat sarana pembuangan sampah dalam

disimpulkan bahwa ada hubungan kategori buruk, sangat mempengaruhi

yang positif antara pengetahuan dan perilaku membuang sampah rumah

ketersediaan sarana pembuangan tangga dalam kategori buruk. Semakin

sampah dengan perilaku rendah tingkat pengetahuan dan tidak

membuang sampah rumah tangga. memadainya sarana pembuangan

c. Pembahasan sampah maka semakin buruknya

Hasil perhitungan olah data perilaku dalam membuang sampah

penelitian yang dilakukan pada 96 rumah tangga. Begitu juga semakin

responden didapatkan 44 responden tinggi tingkat pengetahuan dan semakin


8

baik sarana pembuangan sampah Faktor lain yang mempengaruhi


dimungkinkan berpengaruh terhadap perilaku membuang sampah rumah
semakin baik perilaku yang dimilikinya tangga tidak baik adalah sarana dan
dalam membuang sampah. prasarana dalam mengolah sampah
Sejalan dengan hasil penelitian yang kurang memadai (N.A., Sangga,
N.A.,Sangga (2017) menyatakan 2017:26). Ketersediaan fasilitas-
bahwa ada hubungan antara fasilitas berpengaruh terhadap perilaku
pengetahuan dengan perilaku seseorang atau kelompok masyarakat
pengelolaan sampah pada karyawan di dalam pengelolaan sampah
kampus X Yogyakarta. Pengetahuan (Nurpratiwiningsih, 2015:4). Hal ini
memiliki dampak yang positif terhadap sejalan dengan hasil penelitian bahwa
perilaku seseorang dalam pengelolaan perilaku tidak baik dalam membuang
sampah rumah tangga meskipun sampah rumah tangga disebabkan
efeknya tidak signifikan (Sunarto, sarana pembuangan sampah yang tidak
2014:68). Semakin tinggi tingkat memadai, baik secara individual
pengetahuan tentang persampahan dan maupun komunal.
pengelolaannya, semakin baik pula Menurut Dewi (2006) dalam
perilaku dalam membuang sampah. Kospa, 2018:23 menyatakan bahwa
Perilaku yang didasari dengan adanya perilaku dapat dipengaruhi oleh
pengetahuan, kesadaran dan sikap akan informasi tidak langsung, misalnya
lebih langgeng. Sebaliknya apabila dengan adanya melihat pengalaman
perilaku tidak didasari pengetahuan dan orang lain yang pernah melakukannya,
kesadaran maka perilaku tidak akan serta dapat dipengaruhi oleh faktor lain
berlangsung lama (Rahayu, 2014:28). seperti pengalaman pribadi, pengaruh
Tinggi rendahnya tingkat pengetahuan dari orang lain yang dianggap penting,
dapat dipengaruhi oleh suatu informasi pengaruh kebudayaan dan lain-lain.
yang telah diterima responden. Ada kecenderungan bahwa semakin
Semakin banyak responden menerima tinggi tingkat pengetahuan dan semakin
informasi mengenai pembuangan baik sarana pembuangan sampah maka
sampah maka pengetahuan responden berpengaruh terhadap semakin baik
akan semakin baik, begitu pula dengan perilaku yang dimilikinya dalam
perilaku yang juga akan semakin baik. membuang sampah.
9

Kesimpulan (Anggota PKK) dalam Mengelola


Berdasarkan hasil analisis dan Sampah Rumah Tangga pada
pembahasan pada penelitian ini, maka Pemukiman Tradisional dan
dapat disimpulkan bahwa penduduk di Pemukiman Modern di Keurahan
Desa Banyukuning sebesar 45,83% Pudan Payung. Semarang: Edu
memiliki tingkat pengetahuan dalam Geography Unnes.
kategori sedang. Ketersediaan sarana Mubarak. 2009. Ilmu Kesehatan
pembuangan sampah di Desa Masyarakat : Teori dan Aplikasi.
Banyukuning sebesar 32,29% dalam Jakarta: Salemba Medika.
kategori buruk. Selanjutnya perilaku N.A., Sangga, Saputra, dan Surahma
membuang sampah rumah tangga di Asti Mulasari. 2017. Pengetahuan,
Desa Banyukuning sebesar 61,46% Sikap, dan Perilaku Pengelolaan
dalam kategori buruk. Sampah pada Karyawan di Kampus.
Hasil korelasi menyatakan bahwa Yogyakarta: Kesehatan Masyarakat.
ada hubungan positif antara tingkat Nurpratiwiningsih, Laelia, Purwadi
pengetahuan dan ketersediaan sarana Suhandini, dan Eva Banowati. 2015.
pembuangan sampah dengan perilaku Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
membuang sampah rumah tangga, Berbasis Masyarakat di Kelurahan
sebesar 0,880 berada dalam derajat Sekaran Kecamatan Gunungpati
korelasi yang sangat kuat. Kota Semarang. Semarang: Edu
Geography Unnes.
DAFTAR PUSTAKA Rahayu, Culia, Sri Widiati, dan Niken
Kospa, Herda Sabriyah Dara. 2018. Widyanti. 2014. Hubungan antara
Kajian Persepsi dan Perilaku Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku
Masyarakat terhadap Air Sungai. terhadap Pemeliharaan Kebersihan
VII. Palembang: Jurnal Tekno Gigi dan Mulut dengan Status
Global. Kesehatan Periodontal Pra Lansia di
Maghfiroh, Siti Aida, Puji Hardati, Posbindu Kecamatan Indhiang Kota
dan Moch Ariefin. 2018. Pengaruh Tasikmalaya. Kota Tasikmalaya:
Penyuluhan tentang Sampah Politeknik Kesehatan Kemenkes
terhadap Pengetahuan, Sikap, dan Tasikmalaya.
Perilaku Ibu Rumah Tangga
10

Ramon, Agus, dan Afriyanto, 2015.


Karakteristik Penanganan Sampah
Rumah Tangga di Kota Bengkulu.
Bengkulu: Jurnal Kesehatan
Masyarakat Andalas (JKMA).
Siregar, Syofian. 2017. Satistik
Parametrik untuk Penelitian
Kuantitatif. Jakarta: Bumi Aksara.
Sunarto, Slamet, Mohammad Bisri,
Soemarno, dan Suyadi. 2014.
Society Behavior towards
Household Waste Management in
Tulungagung. Indonesia:
International Journal of Applied
Sociology.
11

You might also like