Document

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 9

PENGARUH PENGGUNAAN AFO FLEKSIBEL TERHADAP

KESEIMBANGAN DINAMIS PADA HEMIPARETIC CEREBROVASCULAR


ACCIDENT (CVA)

Nur Rachmat, Agus Seto Nugroho, M Syafii


Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Ortotik Prostetik
Diterima : 4 Oktober 2018, Disetujui : 10 Oktober 2018
Email : nurrachmat@gmail.com

Abstract
Background: Stroke or Cerebrovascular Accident (CVA) is a primary neurologic
problem in the United States and in the World. There are approximately 2 million
people surviving from strokes that have a disability of 40% need help in daily activities
(Brunener & Suddarth, 2002). The restoration of the functioning of the limbs and the
ability to move within a community is a top priority for individual adoption after
experiencing CVA. Ankle Foot Orthosis (AFO) can be used by someone with a CVA
hemiparetic to help restrain ambulation abilities. AFO can prevent drop foot, controls
the ankle in the coronal and sagittal areas during standing and walking and improves
the stability of the knee during ambulation. Method: This research use cross sectional
study method to find out what happened now by using correlative design design
research. The researcher discusses the strength of the relationship between variables
that is dynamic balance in drop foot because CVA, when using AFO Flexible. This data
is obtained from direct measurement of dynamic balance of Flexible AFO users using
Time up and go Test. Results :Differences in the effect of AFO on the dynamic balance
of Hemiaretic Cerebrovascular Accident (CVA) patients in the intervention and control
group. The results showed the average dynamic balance of hemiaretic cerebrovascular
accident patients in the intervention group (28.20) while the mean equilibrium was
maintained in the control group (12.80). The result of statistical test with man whitney
showed p value 0,000 <0,05 so there was difference of influence of AFO use to dynamic
balance of Hemiaretic Cerebrovascular Accident (CVA) patient in intervention group
and control group. This means that the more frequently the patient uses AFO in daily
activities it can improve the optimal dynamic balance and can perform activities
independently. Conclusion: There is a difference in the effect of AFO on the dynamic
balance of Hemiaretic Cerebrovascular Accident (CVA) patients in the intervention and
control group with p value 0,000 <0.05.

Keyword: Ankle Foot Orthosis, Hemiaretic Cerebrovascular Accident, Dynamic


Balance

PENDAHULUAN terakhir, Stroke peringkat ketiga penyebab


Cedera Cerebrovaskular (CVA) kematian, dengan laju mortalitas 18%
adalah masalah neurlogik primer di sampai 37% untuk stroke pertama dan
Amerika Serikat dan di Dunia. Meskipun sebesar 62% untuk stroke selanjutnya.
upaya pencegahan telah menimbulkan Terdapat kira-kira 2 juta orang pertahan
penurunan pada kejadian beberapa tahun hidup dari stroke yang mempunyai

81
82 Jurnal Keterapian Fisik, Volume 3, No 2,November 2018, hlm 58-111

beberapa kecacatan dari angka 40% dari tahun ke tahun (Jurnal Stroke,
memerlukan bantuan dalam aktifitas 2010). Berdasarkan penelitian Riset
sehari-hari (Brunener&Suddarth, 2002). Kesehatan Dasar tahun
Stroke merupakan penyakit sistem 2007 di 33 provinsi dan 440
persarafan yang paling sering di jumpai kabupaten di Indonesia diperoleh hasil
kira-kira 200.000 kematian dan 200.000 bahwa penyakit stroke merupakan
orang dengan gejala sisa akibat stroke pembunuh utama di kalangan
pada setiap umur, tetapi yang paling penduduk perkotaan (Riskesdas, 2007).
sering pada usia 75-85 tahun. Pada setiap Secara kasar, setiap hari ada dua orang
bagian ini terminologi CVA akan dipakai Indonesia mengalami serangan stroke.
sebagai istilah umum. Banyak ahli Dalam beberapa pembelajaran
saraf dan bedah saraf menyatakan mengenai Ankle Foor Orthosis ( AFO )
penyebab CVA paling sering adalah menunjukan bahwa AFO Fleksibel
Trombosis, emboli, dan hemoragik. mempunya indikasi digunakan untuk
Stroke dapat didahului oleh beberapa drop foot dengan spasticity sedang, serta
faktor pencetus dan sering kali yang kontra indikasi berupa medio-lateral
berhubungan dengan penyakit kronis insstability, odema, serta knee
yang menyebabkan misalnya penyakit hyperextensi. AFO Fleksibel mempunyai
vaskular termasuk penyakit jantung, keuntungan berupa pergerakan pada
hipertensi, diabetes, obesitas, kolesterol, ankle masih memungkinkan terjadi,
merokok, stress, dan gaya hidup Praktis untuk dipakai, kosmetiknya bagus
(Muttaqin, 2008). serta sesuai dengan sepatu yang aman
World Health Organisation digunakan.
(WHO) menyatakan bahwa sekitar 5, 5
juta orang di dunia meninggal akibat METODE PENELITIAN
stroke pada tahun 2002 (Juniarti, 2008). Jenis penelitian ini adalah Quasy
Konferensi Stroke Internasional tahun Experimental dengan menggunakan pre
2008 yang diadakan di Wina, Austria, and post test with control design.
mengungkapkan bahwa jumlah kasus RO1 ----------------------- X ------------
stroke di kawasan Asia terus meningkat ----------- O2
(Jurnal Stroke, 2010). Projodisastro RO3 ----------------------- X ------------
(2009) dalam Juniarti (2008) ----------- O4
memperkirakan penyakit jantung dan Keterangan:
stroke akan menjadi penyebab utama O1 = Kelompok Pre Test pada penderita
kematian di dunia pada tahun 2020. Selain CVA tanpa menggunakan AFO
itu, WHO (2004) dalam Aziz et al (2008) O2 = Kelompok Post Test pada penderita
CVA tanpa menggunakan AFO Fleksibel
memprediksi bahwa jumlah kasus stroke O3 = Kelompok Pre Test pada penderita
akan meningkat sehubungan dengan CVA menggunakan AFO
peningkatan trend dalam populasi lanjut O4 = Kelompok Post Test pada penderita
usia di seluruh dunia. CVA menggunakan AFO Fleksibel
Data stroke yang dikeluarkan
oleh Yayasan Stroke Indonesia Penelitian ini dilakukan di Klinik
menyatakan bahwa penderita stroke di APOC Boyolali pada bulan Januari
Indonesia jumlahnya terus meningkat sampai dengan April 2017.
Nur Rachmat, Pengaruh Penggunaan Afo Fleksibel

Variabel Penelitian Jumlah dan Cara Penetapan Sampel


1. Variabel independen 1. Populasi Sampel dalam penelitian
Pada penelitian ini variabel ini antara lain:
independen adalah penggunaan Populasi penelitian adalah pasien
AFO Fleksibel pada pasien pria dan wanita dengan hemiparesis
Hemiparetic Cerebrovascular cerebrovascular accident (CVA). Kriteria
Accident (CVA) inklusi adalah keadaan pada subyek
2. Variabel dependen penelitian, yang berhubungan dengan
Pada penelitian ini variabel kondisi yang diteliti, meliputi (1)
dependen adalah keseimbangan mempunyai skala ashworth kurang dari
dinamis saat berjalan. 2, (2) Mampu berjalan pada jarak 10 m
tanpa menggunakan AFO tetapi dengan
Definisi Operasional menggunakan alat bantu mobilitas seperti
1. Ankle Foot Orthosis adalah jenis tongkat / kruk, (3) Mampu memahami
orthosis anggota gerak bawah yang instruksi yang di berikan.
dapat digunakan untuk Kriteria eksklusi adalah keadaan
mengkoreksi, memberikan pada subyek penelitian, yang tidak
supporting serta mencegah berhubungan dengan kondisi yang
terjadinya kecacatan pada regio diteliti, namun dapat menjadi kendala
foot dan ankle. penelitian, meliputi (1) Mempunyai
2. Ankle Foot Orthosis Fleksibel riwayat gangguan neurologic maupun
adalah jenis orthosis anggota gerak orthopedic yg signifikan, (2) Terdapat
bawah yang dapat digunakan untuk deformitas berupa kontraktur plantar
mengkoreksi,memberikan flexion ankle.(3) Tidak mampu
supporting serta mencegah memahami instruksi yang di berikan.
terjadinya kecacatan pada regio 2. Sampel.
foot dan ankle dengan desain Sampel diambil dengan Purposive
fleksibel sehingga membatasi Sampling, terdapat 20 responden sebagai
terjadinya gerakan plantarfleksi kelompok intervensi dan 20 responden
pada ankle dan foot dan sebagai kelompok perlakuan yang
memungkinkan terjadi gerakan memenuhi persyaratan dan bersedia
dorsal fleksi pada fase stance menanda tangani Lembar Persetujuan
phase Subyek (letter of consent), terdiri dari
3. TUG Test adalah test pria dan wanita.
keseimbangan dinamis untuk Instrumen penelitian yang di
mengukur kecepatan reaksi gunakan untuk mengetahui
terhadap aktivitas yang keseimbangan dinamis subyek adalah
memerlukan keseimbangan. Alat Time Up and Time Go Test. TUG Test
yang digunakan adalah sebuah adalah adalah test keseimbangan dinamis
kursi dengan sandaran dan untuk mengukur kecepatan reaksi
penyangga lengan, stopwatch dan terhadap aktivitas yang memerlukan
dinding (Wall et al, 2000). keseimbangan. Alat yang digunakan
adalah sebuah kursi dengan sandaran dan
penyangga lengan, stopwach dan dinding
84 Jurnal Keterapian Fisik, Volume 3, No 2,November 2018, hlm 58-111

(wall at al, 2000) dan setelah perlakuan menggunakan


Cara dan Metode Analisa Data, paired sample t-test jika data normal dan
langkah pertama di awali dengan menggunakan uji wilcoxon jika data tidak
persiapan ijin melakukan persetujuan normal. Dasar pengambilan keputusan
terhadap responden dan blangko apabila p < 0,05 berarti ada pengaruh yang
pengambilan data. Lalu peneliti mulai bermakna antara variable independen dan
pelaksanaan pengukuran semua subyek dependen, sehingga dapat disimpulkan
yang masuk dalam criteria inklusi, diukur bahwa hipotesis nol (H0) ditolak dan
keseimbangannya dengan Time Up and hipotesis alternatif (Ha) diterima.
Go test. Alat – alat yang diperlukan dalam Untuk mengetahui perbedaan
pelaksanaan test antara lain : kursi dengan penggunaan AFO terhadap keseimbangan
sandaran dan penyangga lengan, dinamis pada kelompok intervensi dan
stopwatch dan dinding. Prosedur test kontrol menggunakan uji independent
dijelaskan seperti berikut : posisi awal sample t-test jika data normal dan
subyek duduk bersandar pada kursi menggunakan uji man whitney jika data
dengan lengan berada pada penyangga terdistribusi tidak normal.
lengan kursi, subyek mengenakan AFO
Fleksibel yang biasa dipakai. Pada saat HASIL PENELITIAN
peneliti member aba – aba “mulai” subyek 1. Karakteristik Sampel Penelitian
berdiri dari kursi, boleh menggunakan Hasil karakteristik sampel
tangan untuk mendorong berdiri jika penelitian data kontinu meliputi waktu
subyek menghendaki. Subyek terus tempuh dan keseimbangan dinamis pada
berjalan sesuai dengan kemampuannya pasien dengan hemiparesis
menempuh jarak 3 meter menuju ke cerebrovascular accident (CVA) pada
dinding, kemudian berbalik tanpa kelompok kontrol dan kelompok
menyentuh dinding dan berjalan kembali intervensi dapat dilihat pada tabel 4.1
menuju kursi. Sesampainya didepan kursi
subyek berbalik dan duduk kembali Tabel 1. Usia Sampel Kelompok Crutch
bersandar. Waktu dihitung seak aba – aba dan Kelompok Prosthesis
“mulai” sampai subyek duduk besandar
kembali. Test ini tidak diperbolehkan
mencoba atau berlatih terlebih dahulu
(Setiawan, 2009).
Data hasil penelitian yang di dapat
akan diolah dengan bantuan program
SPSS. Jika data terdistribusi normal
dengan nilai p > 0,05 maka menggunakan
uji parametrik , sedangkan jika data
terdistribusi tidak nornal dengan nilai p <
0,05 maka menggunakan uji non
parametric. Uji hipotesis untuk
mengetahui pengaruh penggunaan AFO
terhadap keseimbangan dinamis pada
kelompok intervensi dan kontrol sebelum
Waktu Keseimbangan
Tempuh Dinamis
Variabel
Kel. Kontrol Kel. Kontrol
Pretest Postest Pretest Postest
N 20 20 20 20
Min 25,3 25,3 0,34 0,34
Max 29,7 29,7 0,39 0,39
Mean 27,7 27,6 0,36 0,36
SD 1,36 0,19 0,19
Waktu Keseimbangan
Tempuh Dinamis
Variabel
Nur Rachmat, Pengaruh Penggunaan Afo Fleksibel

Kel. Perlakuan Kel. Perlakuan


Pretest Postest Pretest Postet
N 20 20 20 20
Min 23,9 21,9 0,33 0,35
Max 30,3 28,9 0,42 0,46
Mean 26,4 24,5 0,38 0,41
SD 1,95 0,27 0,31
86 Jurnal Keterapian Fisik, Volume 3, No 2,November 2018, hlm 58-111

2. Pengaruh penggunaan AFO


terhadap keseimbangan dinamis 3. Pengaruh penggunaan AFO
pada Hemiaretic Cerebrovascular terhadap keseimbangan dinamis
Accident (CVA) sebelum dan pada Hemiaretic Cerebrovascular
setelah perlakuan pada kelompok Accident (CVA) pada kelompok
intervensi kontrol
Hasil uji normalitas dengan Hasil uji normalitas dengan
shapiro wilk diketahui bahwa pada shapiro wilk diketahui bahwa pada
kelompok intervensi diperoleh p value kelompok kontrol diperoleh p value
keseimbangan pretest sebesar 0,303 > keseimbangan pretest sebesar 0,032 <
0,05 sehingga data terdistribusi normal 0,05 sehingga data terdistribusi tidak
dan p value keseimbangan postest sebesar normal dan p value keseimbangan postest
0,383 > 0,05 sehingga data terdistribusi sebesar 0,038 < 0,05 sehingga data
normal. Karena kedua kelompok terdistribusi tidak normal. Karena kedua
perlakuan tersebut data terdistribusi kelompok perlakuan tersebut data
normal maka digunakan statistik terdistribusi tidak normal maka digunakan
parametrik yaitu uji paired sample t-test. statistik non parametrik yaitu uji wilcoxon.
Hasil penelitian pengaruh penggunaan Hasil penelitian pengaruh penggunaan
AFO terhadap keseimbangan dinamis AFO terhadap keseimbangan dinamis
pada Hemiaretic Cerebrovascular pada Hemiaretic Cerebrovascular
Accident (CVA) sebelum dan setelah Accident (CVA) pada kelompok kontrol
perlakuan pada kelompok intervensi dapat dapat dilihat pada tabel berikut :
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3. Pengaruh penggunaan AFO
Tabel 2. Pengaruh penggunaan AFO terhadap keseimbangan dinamis pada
terhadap keseimbangan dinamis pada pasien Hemiaretic Cerebrovascular
pasien Hemiaretic Cerebrovascular Accident (CVA) kelompok kontrol
Variabel Kontrol Mean Z p
Accident (CVA) kelompok intervensi value
Variabel Perlakuan Mean t p Keseimbangan Pretest
0,00 - 0,066
value Dinamis
Pretest Postest 2,50 1,84
Keseimbangan 0,38 -11,59 0,000
Dinamis Postest 0,41 Hasil penelitian menunjukkan rata-
Hasil penelitian menunjukkan rata- rata keseimbangan dinamis pasien
rata keseimbangan dinamis pasien hemiaretic cerebrovascular accident pada
hemiaretic cerebrovascular accident pada kelompok kontrol nilai pretest (0,00)
kelompok intervensi nilai pretest (0,38) sedangkan rata-rata keseimbangan
sedangkan rata-rata keseimbangan dimanis postest (2,50). Hasil uji statistik
dimanis postest (0,41). Hasil uji statistik dengan wilcoxon menunjukkan p value
dengan paired sample t-test menunjukkan 0,066 > 0,05 sehingga tidak terdapat
p value 0,000 < 0,05 sehingga terdapat pengaruh penggunaan AFO terhadap
pengaruh penggunaan AFO terhadap keseimbangan dinamis pasien Hemiaretic
keseimbangan dinamis pada pasien Cerebrovascular Accident (CVA) pada
Hemiaretic Cerebrovascular Accident kelompok kontrol.
(CVA) kelompok intervensi.
Nur Rachmat, Pengaruh Penggunaan Afo Fleksibel

4. Perbedaan Pengaruh penggunaan dinamis pasien Hemiaretic


AFO terhadap keseimbangan Cerebrovascular Accident (CVA) pada
dinamis pada Hemiaretic kelompok intervensi dan kelompok
Cerebrovascular Accident (CVA) kontrol.
pada kelompok intervensi dan
kelompok kontrol PEMBAHASAN
Hasil uji normalitas dengan Hasil penelitian dengan paired
shapiro wilk diketahui bahwa pada sample t-test menunjukkan p value 0,000
kelompok intervensi diperoleh p value < 0,05 sehingga terdapat pengaruh
keseimbangan postest sebesar 0,383 > penggunaan AFO terhadap keseimbangan
0,05 sehingga data terdistribusi normal dinamis pada pasien Hemiaretic
dan pada kelompok kontrol p value Cerebrovascular Accident (CVA)
keseimbangan postest sebesar 0,038 < kelompok intervensi hal ini berarti bahwa
0,05 sehingga data terdistribusi tidak dengan pemberian penopang pada regio
normal. Karena pada kelompok perlakuan ankle dan foot dengan menggunakan
dan kelompok kontrol terdapat data orthosis berupa AFO tersebut maka akan
terdistribusi tidak normal maka digunakan dapat mencegah terjadinya drop foot pada
statistik non parametrik yaitu uji man saat seseorang dengan hemiparesis
whitney. Hasil penelitian perbedaan cerebrovascular accident sehingga
pengaruh penggunaan AFO terhadap penyimpangan keseimbangan yang terjadi
keseimbangan dinamis pada Hemiaretic dapat di minimalisir.
Cerebrovascular Accident (CVA) pada Hasil penelitian dengan wilcoxon
kelompok intervensi dan kelompok menunjukkan p value 0,066 > 0,05
kontrol dapat dilihat pada tabel berikut : sehingga tidak terdapat pengaruh
penggunaan AFO terhadap keseimbangan
Tabel 4. Perbedaan Pengaruh Penggunaan dinamis pasien Hemiaretic
Afo Terhadap Keseimbangan Dinamis Cerebrovascular Accident (CVA) pada
Pasien Hemiaretic Cerebrovascular kelompok kontrol. Dimana permasalahan
Accident (CVA) Kelompok Intervensi utama pada penderita hemiparetic
Dan Kelompok Kontrol cerebrovascular accident ( CVA ) adalah
Variabel Perlakuan Mean Z p
value terjadinya kelemahan pada sebagian
Keseimbangan Kel.
anggota gerak baik anggota gerak atas
Dinamis Intervensi 28,20 -4,17 0,000 maupun anggota gerak bawah, pada
Kel. Kontrol 12,80
anggota gerak bawah khususnya regio
Hasil penelitian menunjukkan rata- ankle dan foot biasanya terjadi drop foot,
rata keseimbangan dinamis pasien hal ini dapat mempengaruhi
hemiaretic cerebrovascular accident pada keseimbangan dari pasien tersebut,
kelompok intervensi (28,20) sedangkan dimana pada saat fase mengayun pada
rata-rata keseimbangan dimanis pada telapak kaki pasien tersebut tidak mampu
kelompok kontrol (12,80). Hasil uji melakukan gerakan dorsal fleksi sehingga
statistik dengan man whitney dalam berjalan pasien dengan hemiparegic
menunjukkan p value 0,000 < 0,05 cerebrovascular accident akan
sehingga terdapat perbedaan pengaruh menimbulkan pinyimpangan
penggunaan AFO terhadap keseimbangan keseimbangan yang dapat berupa
88 Jurnal Keterapian Fisik, Volume 3, No 2,November 2018, hlm 58-111

abducted gait maupun circumduction gait. kelompok intervensi dan


Sehingga apabila tidak diberikan alat kelompok kontrol dengan p
bantu (ortosis) maka tidak akan bisa value 0,000 < 0,05.
mengubah keseimbangan pasien. Saran
Hasil penelitian menunjukkan rata- Bagi pasien pasien Hemiaretic
rata keseimbangan dinamis pasien Cerebrovascular Accident (CVA)
hemiaretic cerebrovascular accident pada sebaiknya menggunakan Ankle Foot
kelompok intervensi (28,20) sedangkan Orthosis dalam melakukan aktivitas
rata-rata keseimbangan dimanis pada secara fungsional agar keseimbangan
kelompok kontrol (12,80). Hasil uji dinamis meningkat terutama saat berjalan.
statistik dengan man whitney
menunjukkan p value 0,000 < 0,05 DAFTAR RUJUKAN
sehingga terdapat perbedaan pengaruh Bethesda stroke center. Stroke di
penggunaan AFO terhadap keseimbangan Yogyakarta.2007. availeble at:
dinamis pasien Hemiaretic http://www.strokebethesda.com/co
Cerebrovascular Accident (CVA) pada ntent/view//233/42/ (diposkan tgl
kelompok intervensi dan kelompok 23 September 2009)
kontrol. Hal ini berarti bahwa semakin CSPO Lecturers (2010); Lower Extremity
sering pasien menggunakan AFO dalam Orthotics Manual; Foot/Ankle
aktivitas sehari-hari maka dapat Orthotics (FO/AFO), Cambodian
meningkatkan keseimbangan dinamis School of Prosthetics&Orthorics
secara optimal dan dapat melakukan Phnom Penh, Cambodia.
aktivitas secara mandiri. Jurnal Stroke ( 2010 ). Data Penderita
Stroke di Indonesia. Avilable at :
KESIMPULAN DAN SARAN http // www.data-
Kesimpulan stroke.blogspot.com/2010
1. Terdapat pengaruh penggunaan Diposkan 21 Maret 2010)
AFO terhadap keseimbangan Feigin V ( 2007 ). Stroke. Panduan
dinamis pada pasien Hemiaretic Bergmabar Tentang Pencegahan
Cerebrovascular Accident & Pemulihan Stroke. Jakarta. PT.
(CVA) kelompok intervensi Bhuana Ilmu Populer pp 9 – 20
dengan p value 0,000 < 0,05. Price S.A dan Wilson Lorriane M.C.
2. Tidak terdapat pengaruh (2006). Patofisologi Clinical
penggunaan AFO terhadap Concepsts of Desiase Process.
keseimbangan dinamis pasien Edisi 6 Vol 2 Alih bahasa Brahm.
Hemiaretic Cerebrovascular U. EGC.Jakarta
Accident (CVA) pada Muttaqin Arif 2008. Buku Ajar Asuhan
kelompok kontrol dengan p Keperawatan Klien Dengan
value 0,066 > 0,05. Gangguan Sistem Persyarafan.
3. Terdapat perbedaan pengaruh Jakarta : Salemba Medica
penggunaan AFO terhadap Smeltzer C. Suzanne, Brenner &
keseimbangan dinamis pasien Suddarth. 2002. Buku Ajar
Hemiaretic Cerebrovascular Keperawatan Medical Bedah.
Accident (CVA) pada EGC.Jakarta
Nur Rachmat, Pengaruh Penggunaan Afo Fleksibel

Smeltzer C. Suzanne.dkk.2001. Buku Ajar


Keperawatan Medical Bedah
(Edisi 8). Jakarta : EGC
Van Excel.dkk (2005). Melanjutkan
Hidup Pasca Stroke. Diakses pada
tanggal 8 Agustus 2015 dari http://
www.bethesdastrokecenter.com
WHO. 2010. World Health Statistic 2009.
France. Available at : http //
www.who.int/helthinfo/statistic/pr
ograme/en/index.html
Yuniarti T.2008. Ensiklopedia Tanaman
Obat Tradisional. Cetakan
pertama.Yogyakarta.medpress

You might also like