LAPORAN STUDY TOUR Candigarong

You might also like

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 23

MENINGKATKAN RASA CINTA TANAH AIR

DENGAN MENGUNJUNGI OBJEK WISATA


DI BANDUNG DAN JAKARTA

LAPORAN

Disusun oleh
1. Annisa Khoirul Asna
2. Fani Novelia
3. Henis Lissa Sepriyana
4. Nida Arofah
5. Shelviana Trisna Wati

UPTD SPF SMP NEGERI 2 SUMOWONO


KABUPATEN SEMARANG
2022

1
PERSETUJUAN

Laporan yang berjudul “Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air dengan Mengunjungi
Objek Wisata di Bandung dan Jakarta” ini telah disetujui oleh Guru Mata Pelajaran
untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia Semester II Tahun Ajaran 2022/2023 di SMP
Negeri 2 Sumowono pada
hari :
tanggal :

Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Sri Ambarrawati Sri Wara Indah Harjani, S.Pd


NIP.196411102000032003 NIP.197206142021212001

2
PENGESAHAN

Laporan yang berjudul “Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air dengan Mengunjungi
Objek Wisata di Bandung dan Jakarta” ini telah disahkan oleh kepala SMP Negeri 2
Sumowono Tahun Ajaran 2022/2023 pada
hari :
tanggal :

Kepala SMP Negeri 2 Sumowono,

Kusmadi, S.Pd., M.Pd.


NIP 196909202005011006

3
MOTTO

1. Belajar sepanjang hayat.


2. Kegagalan bukan akhir segalanya.
3. Hidup tidak selalu adil.
4. Tetap fokus pada tujuan.
5. Ikuti hasratmu.
6. Hari ini adalah hari baru.
7. Kita tidak selalu mendapatkan apa yang kita inginkan.
8. Kamu bisa melewati ini.
9. Hargai diri sendiri dan orang lain.
10. Belajar memaafkan diri sendiri.
11. Jangan membandingkan bagian dalammu dengan bagian luar orang lain.
12. Kamu tidak harus menoleransi perilaku kasar.
13. Jangan biarkan siapapun atau apapun mengendalikanmu.
14. Belajar dari masa lalu, tapi jangan terjebak di dalamnya.
15. Kamu tidak harus sempurna, kamu hanya perlu mencoba yang terbaik.

4
PERSEMBAHAN

Laporan yang berjudul “Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air dengan Mengunjungi
Objek Wisata di Bandung dan Jakarta” penulis persembahkan kepada:
1. Bapak Kusmadi, S.Pd., M.Pd. selaku Kepala SMP Negeri 2 Sumowono.
2. Kepada Bapak / Ibu Guru yang telah membimbing.
3. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan dan doa.
4. Teman-teman yang telah memberikan bantuan dan dukungan.
5. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

5
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas semua
karunia yang telah dilimpahkan kepada penulis sehingga dapat membuat dan
menyelesaikan laporan yang berjudul “Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air dengan
Mengunjungi Objek Wisata di Bandung dan Jakarta” sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia tahun
ajaran 2022/2023.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan
dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, demi kebaikan dan kesempurnaan
laporan ini penulis mengharap saran yang bersifat membangun.

Sumowono, Desember 2022

Penulis

6
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................i


HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................iii
HALAMAN MOTTO ....................................................................................................iv
HALAMAN PESEMBAHAN ......................................................................................v
KATA PENGANTAR ...................................................................................................vi
DAFTAR ISI .................................................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................1


1.1 Latar Belakang ...........................................................................................1
1.2 Tujuan .......................................................................................................1
1.3 Waktu Pelaksanaan ....................................................................................1
1.4 Objek ...........................................................................................................1
1.5 Metode .........................................................................................................2

BAB II OBJEK WISATA DI BANDUNG ...................................................................3


2.1 Tangkuban Perahu ...................................................................................................3
2.2 Museum Geologi Bandung ......................................................................................3
2.3 Museum Pos Indonesia ............................................................................................4
2.4 Cibaduyut ................................................................................................................5

BAB III OBJEK WISATA DI JAKARTA ..................................................................7


3.1 Monumen Nasional (Monas) ...................................................................................7
3.2 Dunia Fantasi (Dufan) ..............................................................................................8
3.3 Taman Jaya Ancol.....................................................................................................9
3.4 Pantai dan Taman .....................................................................................................10

BAB IV PENUTUP .....................................................................................................12


4.1 Simpulan .................................................................................................................12
4.2 Saran ........................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
1. Jadwal
2. Peserta
3. Tata tertib
4. Foto objek

7
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan perkembangan dunia pariwisata di negara kita terutama
peninggalan – peninggalan bersejarah yang tersebar dari Sabang sampai Merauke
menjadi salah satu alasan diadakannya studi tour. Studi tour merupakan suatu agenda
rutin tahunan yang diselenggarakan SMP Negeri 2 Candigaron.

1.2 Tujuan Kegiatan


 Menanamkan rasa cinta tanah air dengan dibuktikan oleh kesadaran memiliki
semangat belajar yang tinggi.
 Memperkaya pengalaman para siswa menenai objek-objek tertentu dengan cara
melihat, mendengar, meraba dan merasakan sendiri bagaimana rupa atau objek
dalam keadaan aslinya.
 Mendidik dan melatih para siswa membuat karya tulis sebagai laporan observasi.

 Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah ingin mencetak lulusan yang


memiliki wawasan nasional dan internasional.

1.3 Waktu Pelaksanaan


Studi Tour dilaksanakan pada:
Hari : Senin – Rabu
Tanggal : 05 – 07 Desember 2022
1.4 Objek
 Tangkuban Perahu
 Museum Geologi Bandung
 Museum Pos Indonesia
 Cibaduyut
 Monumen Nasional ( MONAS )
 Dunia Fantasi ( DUFAN )
 Atlantis Water Adventure ( ANCOL )
 Pantai Indah Marina ( ANCOL )

8
1.5 Metode
Metode yang digunakan dalam pengerjaan karya tulis ini adalah:
 Metode Observasi; Yaitu dengan melihat langsung objek yang dikunjungi atau
diteliti.
 Metode Literatur; Yaitu dengan menggunakan media internet

9
BAB II
OBJEK-OBJEK YANG DIKUNJUNGI
DIBANDUNG

2.1 Gunung Tangkuban Parahu 

Aksara Sunda BakuLatin: Gunung Tangkuban Parahu) adalah salah


satu gunung yang terletak di Provinsi Jawa Barat, Indonesia. Sekitar 20 km ke arah
utara Kota Bandung, dengan rimbun pohon pinus dan hamparan kebun teh di
sekitarnya, Gunung Tangkuban Parahu mempunyai ketinggian setinggi 2.084 meter.
Bentuk gunung ini adalah Stratovulcano dengan pusat erupsi yang berpindah dari
timur ke barat. Jenis batuan yang dikeluarkan melalui letusan kebanyakan
adalah lava dan sulfur, mineral yang dikeluarkan adalah sulfur belerang, mineral yang
dikeluarkan saat gunung tidak aktif adalah uap belerang. Daerah Gunung Tangkuban
Parahu dikelola oleh Perum Perhutanan. Suhu rata-rata hariannya adalah 17oC pada
siang hari dan 2 °C pada malam hari.

Gunung Tangkuban Parahu mempunyai kawasan hutan Dipterokarp


Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan
gunung.

2.2 Museum Geologi Bandung

Museum Geologi didirikan pada tanggan 16 Mei 1929. Dalam perjalanannya,


museum pernah direnovasi dan dibuka kembali pada tahun 2000. Pendirian Museum
Geologi merupakan inisiatif dari Dienst van den Mijnbouw atau Dinas Pertambangan
pada masa Hindia Belanda. Saat itu, dinas tersebut menginginkan ada satu tempat
yang digunakan untuk menyimpan hasil penyelidikan tambang yang dilakukan. Pada
23 April 1927, dimulailah pembangunan gedung museum yang diarsiteki oleh Ir
Menalda van Schouwenburg. Gedung museum didesain bergaya Art Deco, melibatkan
300 pekerja bangunan, dan ditaksir menghabiskan dana 400 gulden. Memasuki masa
Perang Dunia II, pemerintah Hindia Belanda menjadikan bangunan museum sebagai
markas Angkatan udara. Koleksi yang ada di Museum Geologi kkemudian
dipindahkan ke Gedung Pensioen Fonds yang kemudian dikenal dengan Gedung
Dwiwarna. Saat masa pendudukan Jepang, Museum Geologi dikelola oleh Kogyo

10
Zimusho dan namanya diubah menjadi Chisitsu Chosasho. Sedangkan saat Indonesia
merdeka, museum ini berada di bawah pengelolaan Djawatan Tambang dan Geologi.
2.3 MUSEUM POS INDONESIA

Museum pos indonesia telah hadir sejak masa Hindia Belanda dengan nama Museum
PTT (Pos Telegrap dan Telepon) ,tepatnya pada tahun 1931 terletak dibagian sayap
kanan bawah Gedung Kantor Pusat PTT Jalan Cilaki No.73 Bandung 40115.

Museum ini dibuka untuk umum dan koleksinya terdiri dari prangko-prangko baik
dalam maupun luar negeri namun terjadinya peristiwa Perang Dunia ke II
menyebabkan Museum ini kurang terurus sebagaimana mestinya, bahkan nyaris
terlupakan. Timbulah gagasan untuk mendirikan Museum Pos dan Giro yang
koleksinya tidak hanya terdiri dari prangko-prangko tetapi juga benda-benda lainnya
berupa foto-foto, peralatan pos dan lain sebagainya yang bernilai sejarah. Untuk
mewujudkan gagasan yang sudah lama ada ini maka pada tanggal 18 Desember 1980
oleh Direksi Perum Pos dan Giro telah dibentuk sebuah panitia dengan nama Panitia
Persiapan Pendirian Museum Pos dan Giro dengan tugas utama melakukan
inventarisasi dan mengumpulkan benda-benda bersejarah yang layak dijadikan isi
Museum

Setelah bekerja beberapa bulan lamanya, Panitia telah berhasil mengumpulkan


beberapa benda yang kemudian telah pula diusahakan untuk dipamerkan kepada
umum dalam bentuk suatu Pameran Pos dan Giro yang diselenggarakan pada tanggal
27 September 1982 bersamaan pula dengan peresmian penerapan Sistem Kode Pos
Indonesia untuk keperluan intern Perum Pos dan Giro oleh Direktur Utama Perum Pos
dan Giro bertempat di ruangan lantai bawah gedung Kantor Pusat Perum Pos dan
Giro. Dan setahun kemudian pada tanggal 27 September 1983 bertepatan dengan Hari
Bakti Postel ke 38 ruangan lantai bawah tersebut oleh Menteri Pariwisata, Pos dan
Telekomunikasi, Achmad Tahir telah diresmikan sebagai museum dengan nama
MUSEUM POS DAN GIRO.

Sejalan dengan perkembangan perusahaan pos dimana terhitung tanggal 20 juni 1995
nama dan status perusahaan berubah dari Perusahaan Umum Pos dan Giro menjadi
PT. Pos Indonesia (persero). maka terjadi pula perubahan nama museum ini dari
Museum Pos dan Giro menjadi MUSEUM POS INDONESIA sampai sekarang.

11
2.4 Wisata Belanja di Cibaduyut Bandung

Sentra produksi dari kerajinan sepatu Cibaduyut hingga saat ini jadi daya tarik
utama bagi wisatawan yang berkunjung ke Bandung Selatan ini selain dari
wisata Factory Outlet yang semakin memadati tempat wisata di sini. Musim liburan
atau akhir pekan dapat dipastikan sepanjang jalan di sini akan padat oleh kendaraan
pengunjung yang dari dari luar kota contohnya Jakarta.

Cibaduyut sudah di kenal hingga keluar negeri, terutama hasil kerajinan


tangan alias handmade sekaligus diekspor hingga ke-27 negara yang ada di dunia dan
pasar utamanya negara Amerika Serikat sekitar 46%.

Dukungan pemerintah daerah dan pusat terhadap industri sepatu di sini


memang sangat besar dan berpengaruh dalam membuat namanya terangkat dan juga
promosi bahwa lokasi ini punya sepatu cibaduyut yang memiliki kualitas tinggi dan
modelnya bisa bersaing dengan berbagai jenis sepatu buatan luar negeri.

Wisatawan yang mengunjungi tempat wisata Bandung Selatan ini akan mudah
sekali memilih dan juga mencari jenis dan tipe sepatu di banyak toko yang berdiri di
sepanjang jalan raya Cibaduyut. Bahkan jalanan yang terdapat toko-toko sepatu di
kawasan ini disebut sebagai pusat penjualan sepatu paling panjang di dunia.

Harga Sepatu Cibaduyut

Masalah harga produk sepatu keluaran tempat wisata Cibaduyut ini tentunya
dari yang murah sampai yang mahal juga ada. Yang paaling menentukan harganya
tentunya adalah kualitas dan juga jenis serta modelnya. Banyak pilihan harga yang
dapat Anda temukan tinggal Anda sesuaikan dengan anggaran. Namun jika Anda
ingin menemukan yang kualitasnya baik, Anda masih bisa mendapatkannya dengan
harga mulai dari Rp100.000.

Anda yang ingin menuju lokasi belanja Cibaduyut mudah sekali. Anda dapat
menggunakan tol Cipularang jika Anda berasal dari luar kota, ambil pintu Tol Kopo.
Lalu Anda berbelok methenolone acetate ke kiri menuju jalan bypass. Dari jalan
inilah Anda ambil arah kanan kemudian lurus. Ketika tiba di perempatan lampu

12
merah yang terlihat tugu sepatu Anda tinggal belok kanan dan sudah masuk wilayah
Cibaduyut.

Mulai sekarang waktunya bagi Anda untuk mempersiapkan anggaran belanja


untuk beli produk sepatu di Cibaduyut saat liburan nanti. Anda dapat menunjukkan
rasa cinta produk dalam negeri dengan membeli sepatu di tempat wisata belanja
sepatu Cibaduyut.

Alamat Taman Cibaduyut Indah Bandung, Artikel Cibaduyut Bandung,


Cibaduyut Bandung Sepatu, Cibaduyut Bandung Shopping, Cibaduyut Patung Sepatu
Bandung, Pasar Cibaduyut Bandung Wikipedia, Sandal Cibaduyut Bandung, Toko
Cibaduyut Bandung, Tvri Cibaduyut Bandung, Wisata Cibaduyut Bandung

13
BAB III
OBJEK-OBJEK YANG DIKUNJUNGI
DI JAKARTA

3.1 MONUMEN NASIONAL 

Monumen Nasional atau yang disingkat dengan Monas atau Tugu


Monas adalah monumen peringatan setinggi 132 meter (433 kaki) yang terletak tepat
di tengah Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat. Monas didirikan untuk
mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia dalam
merebut kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Kekaisaran Belanda. Pembangunan
dimulai pada 17 Agustus 1961 di bawah perintah presiden Soekarno dan diresmikan
hingga dibuka untuk umum pada 12 Juli 1975. Tugu ini dimahkotai lidah api yang
dilapisi lembaran emas yang melambangkan semangat perjuangan yang menyala-
nyala dari rakyat Indonesia.

Tugu monas dan museum buka setiap hari mulai pukul 06:00 hingga
16:00 WIB (UTC+7) sepanjang minggu kecuali hari Senin saat tugu tutup.

Sejarah

Ide awal pendirian Monumen nasional berasal dari orang biasa yang namanya
Syarif helm bogo dan suprayit dan riski dildo olips ganteng pernah disebut-sebut atau
bahkan ditorehkan dalam prasasti. Ia adalah andreas Martokoesoemo beliau
merupakan Mantan Wali kota Jakarta Sudiro (1953-1960) dalam tulisannya di
halaman 3 harian Kompas, Rabu, 18 Agustus 1971 dengan sangat tegas menyebutkan,
ide pertama-tama pendirian Monas tidak muncul dari seorang presiden, menteri,
pemimpin partai, pun tidak dari seorang wali kota atau anggota DPR(D). “Yang
memiliki ide pertama kali adalah seorang warga negara RI biasa, seorang swasta,
warga kota sederhana dari Jakarta bernama Sarwoko Martokoesoemo,” kata Sudiro.
Setelah pusat pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia kembali
ke Jakarta yang sebelumnya berkedudukan di Yogyakarta pada tahun 1950, menyusul
pengakuan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia oleh pemerintahan
kolonial Kekaisaran Belanda pada tahun 1949, perencanaan pembangunan sebuah
Monumen Nasional yang setara dengan Menara Eiffel di lapangan tepat di

14
depan Istana Merdeka. Pembangunan Tugu Monas bertujuan mengenang dan
melestarikan perjuangan bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945,
agar terus membangkitkan inspirasi dan semangat patriotisme generasi penerus
bangsa.

Pada tanggal 17 Agustus 1954, sebuah komite nasional dibentuk


dan sayembara perancangan Monumen Nasional digelar pada tahun 1955. Terdapat
51 karya yang masuk, akan tetapi hanya satu karya yang dibuat oleh Friedrich
Silaban yang memenuhi kriteria yang ditentukan komite, antara lain menggambarkan
karakter bangsa Indonesia dan dapat bertahan selama berabad-abad. Sayembara kedua
digelar pada tahun 1960 tetapi sekali lagi tak satupun dari 136 peserta yang memenuhi
kriteria. Ketua juri kemudian meminta Silaban untuk menunjukkan rancangannya
kepada Soekarno. Akan tetapi Soekarno kurang menyukai rancangan itu dan ia
menginginkan monumen itu berbentuk lingga dan yoni. Silaban kemudian diminta
merancang monumen dengan tema seperti itu, akan tetapi rancangan yang diajukan
Silaban terlalu luar biasa sehingga biayanya sangat besar dan tidak mampu
ditanggung oleh anggaran negara, terlebih kondisi ekonomi saat itu cukup buruk.
Silaban menolak untuk merancang bangunan yang lebih kecil dan menyarankan
pembangunan ditunda hingga ekonomi Indonesia membaik. Soekarno kemudian
meminta arsitek Soedarsono untuk melanjutkan rancangan itu. Soedarsono
memasukkan angka 17, 8 dan 45 melambangkan 17
Agustus 1945 memulai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ke dalam rancangan
monumen itu.[1][2][3] Tugu Peringatan Nasional ini kemudian dibangun di areal seluas
80 hektare. Tugu ini diarsiteki oleh Friedrich Silaban dan Soedarsono mulai
dibangun 17 Agustus 1961.

3.2 DUFAN ANCOL JAKARTA

Dufan atau Dunia Fantasi merupakan tempat hiburan terbesar di Jakarta yang
menarik. Dunia Fantasi yang biasa disingkat Dufan yang terletak di kawasan Ancol
Taman Impian, Jakarta Utara, menjadi tempat tujuan rekreasi bagi warga Jakarta
maupun luar kota Jakarta, baik untuk keluarga atau kaum muda. Walaupun tempat ini
sudah tidak asing bagi warga Jakarta, tetapi ada banyak hal yang membuat
pengunjung tidak bosan untuk mengunjunginya lagi. Hal ini tidak mengherankan,

15
karena tempat wisata yang berlogo primata bekantan ini memiliki keunggulan untuk
menarik pengunjung.

Jakarta boleh berbangga karena memiliki Dufan yang memiliki


beraneka ragam permainan yang mirip dengan yang ada di negeri lain. Di kota
yang tidak terlalu banyak memiliki tempat wisata, Dufan seolah telah
menjawab kebutuhan untuk berekreasi bagi warganya. Seperti umumnya
masyarakat perkotaan yang sibuk, para keluarga umumnya memilih Dufan
Ancol untuk berlibur karena letaknya yang dekat yaitu di dalam kawasan
Ancol Taman Impian sehingga tidak perlu keluar kota. Biaya untuk berekreasi
disni tidak terlalu besar bila dibandingkan wahana yang dapat dicoba. Selain
itu, kawasan Ancol yang merupakan kawasan pantai yang ada di kota Jakarta
dapat menjadi sarana mengenalkan alam untuk anak-anak.

3.3 TAMAN IMPIAN JAYA ANCOL 

adalah sebuah taman hiburan di Jakarta Utara, Indonesia. Taman ini


dioperasikan oleh PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk. lewat anak perusahaannya PT
Taman Impian Jaya Ancol, yang pada gilirannya merupakan bagian dari
grup Pembangunan Jaya. Taman tersebut menempati luas 552 hektare (5.520.000 m2)
di wilayah Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.[1]

Sejarah

Sebelum 1966

Kawasan Ancol sebelumnya merupakan kawasan perumahan mewah model


villa yang dimiliki orang Belanda pada rentang waktu abad ke-18 hingga abad ke-19.
Namun kawasan perumahan mewah tersebut terbengkalai pada akhir abad ke-19
karena cuaca yang tidak bersahabat dan sumber air yang menjadi asin karena letaknya
di pinggir laut.

Pada awal abad ke-20, lahan perumahan mewah yang terbengkalai tersebut
diubah menjadi kawasan budidaya tiram hingga diubah menjadi rencana kawasan
wisata terpadu pada tahun 1966.

16
Setelah 1966

Sejak awal berdiri pada tahun 1966, Ancol Taman Impian atau biasa disebut
Antjol, ditujukan sebagai sebuah kawasan wisata terpadu oleh Pemerintah Provinsi
DKI Jaya. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Pemda DKI pun menunjuk PT
Pembangunan Jaya sebagai Badan Pelaksana Pembangunan (BPP) Proyek Ancol.
Pada tahun 1992, status Badan Pelaksana Pembangunan (BPP) Proyek Ancol diubah
menjadi PT Pembangunan Jaya Ancol, sehingga terjadi perubahan prosentase
kepemilikan saham, yakni 20% dimiliki oleh PT Pembangunan Jaya dan 80% dimiliki
oleh Pemda DKI Jakarta. Pada tanggal 2 Juli 2004, Ancol resmi melantai di Bursa
Efek Indonesia dan mengganti statusnya menjadi PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk.,
dengan kepemilikan saham 72% oleh Pemda DKI Jakarta, 18% oleh PT
Pembangunan Jaya, dan 10% oleh masyarakat.

Objek wisata di Ancol

Taman Impian Jaya Ancol meliputi kawasan pariwisata (rekreasi dan resor)
dan kawasan penunjang (hiburan, konvensi dan belanja), dengan luas kawasan
pariwisata mencapai 552 hektar.

3.5 PANTAI DAN TAMAN

Taman dan pantai merupakan wahana hiburan yang menawarkan kesegaran


suasana pantai bagi semua kalangan dan usia. Pantai dan Taman memiliki 5 pantai
(Pantai Festival, Indah, Elok, Ria dan Carnival Beach Club) dan Danau Impian,
sepanjang kurang lebih 5 km, dengan promenade sepanjang 4 km. Terdapat area
Beach Park di pantai Lagoon yang berisi permainan watersport seperti Banana Boat,
Donut Boat, Kayak, Swan Pedal Boat dan Permainan Aqua Fun.

Dunia Fantasi (Dufan)

Dunia Fantasi yang dibuka untuk umum pada 29 Agustus 1985, atau lebih
dikenal dengan sebutan Dufan, merupakan theme park pertama yang dikembangkan
oleh Ancol. Dufan merupakan pusat hiburan outdoor terbesar di Indonesia yang
memanjakan pengunjung dengan Fantasi Keliling Dunia, melalui berbagai content
wahana permainan berteknologi tinggi, yang terbagi dalam beberapa kawasan, yaitu:
Indonesia, Jakarta, Asia, Eropa, Amerika, Yunani, Legenda Masa Depan, Hikayat,

17
Petualangan, Indoor Dufan, dan Dunia Kartun. Dufan telah memiliki sertifikat ISO
9001:2008 sejak 2009.

Atlantis Water Adventures (AWA)

Atlantis Water Adventures (AWA) merupakan theme park kedua yang


dikembangkan oleh Ancol dan berdiri diatas lahan seluas 5 hektare. AWA merupakan
hasil revitalisasi Taman Rekreasi Air Gelanggang Renang Ancol yang akan memberi
Marina

18
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan adanya pembuatan karya tulis ini kami dapat memperoleh


manfaat yang akan kami jadikan bekal untuk kedepannya. Serta dalam pembuatan
karya tulis ini membuat kami lebih terampil dan bertanggung jawab menyelesaikan
tugas yang telah kami terima.
Dan dari beberapa objek yang telah kami kunjungi maka dapat kami
simpulkan bahwa objek- objek itu mempunyai potensi dan manfaat dalam
berpatisipasi pada pembangunan bangsa dewasa ini pada masa yang akan
mendatang, khususnya di bidang pendidikan, dan kebudayaan.
Masing-masing objek yang kami kunjungi mempunyai ciri khas masing-
masing. Sehingga tiap- tiap objek mempunyai manfaat dan daya guna yang lebih
luas.

B. Saran

Saran yang kami berikan adalah Menambah waktu kunjungan disetiap


objek wisata, sehingga
siswa mendapatkan data-data yang lebih lengkap dan tidak merasa terburu-buru.

19
20
21
22
23

You might also like