Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

Artikel ilmiah Pendidikan Geografi

Peran TNI dalam Penanggulangan Bencana Alam


(Studi Kasus Peran Korem 043/Gatam dalam Penanggulangan Bencana
Alam di Provinsi Lampung)

Nrangwesthi Widyaningrum, Muhammad Sarip Kodar, Risma Suryani Purwanto,


Agung Priambodo, Ifad Fadlurrahman
Program Studi Manajemen Bencana, Universitas Pertahanan, Bogor
Email : wnrangwesthi@gmail.com

Diterima 15 Desember 2019, Direvisi 15 Mei 2020, Disetujui Publikasi 30 Juni 2020

Abstract
Indonesia has the most complete types of disasters in the world such as floods, landslides, tidal waves,
tornadoes, drought, forest and land fires, earthquakes, tsunamis, volcanic eruptions, liquefaction and many
more. Natural disasters that occur in Indonesia often just happen and it is not predictable when it will happen.
This causes problems in handling natural disasters. Natural disaster management is not a matter of BNPB or
BPBD, one important element is the involvement of the Indonesian National Army (TNI). One of Indonesia's
regions that are vulnerable to natural disasters is Lampung Province. This research will describe how the role
of the TNI in the case study in Korem 043 / Gatam in helping to overcome natural disasters in Lampung
Province. The research method used in this research is qualitative research with a literature study approach.
The role of the TNI in disaster management in Lampung Province is inseparable from the duties and functions
of the TNI that have been mandated in Law Number 34 of 2004. Korem 043 / Gatam has taken strategic steps
both from the pre-disaster, disaster response, and post-disaster phases . TNI involvement in the process of
disaster management does not stand alone, but cooperates and synergizes with local governments.
Keywords: Disaster Management, Korem, Lampung, Natural Disasters, The Role of the TNI

Abstrak
Indonesia memiliki jenis bencana terlengkap di dunia seperti banjir, tanah longsor, gelombang pasang, puting
beliung, kekeringan, kebakaran hutan dan lahan, gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, liquifaksi dan
masih banyak lagi. Bencana alam yang terjadi di Indonesia sering kali terjadi begitu saja dan tidak terprediksi
kapan akan terjadi. Hal ini menyebabkan persoalan dalam penanganan bencana alam. Penanggulangan
bencana alam bukan masalah BNPB atau BPBD saja, salah satu elemen pentingnya adalah adanya keterlibatan
Tentara Nasional Indonesia (TNI). Salah satu wilayah Indonesia yang rentan terhadap bencana alam adalah
Provinsi Lampung. Penelitian ini akan menjabarkan bagaimana peran TNI studi kasus di Korem 043/Gatam
dalam membantu penanggulangan bencana alam yang ada di Provinsi Lampung. Metode penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi literature. Peran TNI
dalam penanggulangan bencana di Provinsi Lampung tidak lepas dari tugas dan fungsi TNI yang telah
diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 34 tahun 2004. Korem 043/Gatam telah melakukan langkah-
langkah strategis baik dari proses pra bencana, tanggap bencana, dan fase pasca bencana. Keterlibatan TNI
dalam proses penanggulangan bencana tidak berdiri sendiri, namun bekerjasama dan bersinergi dengan
pemerintah daerah.
Kata Kunci : Bencana Alam, Korem, Lampung, Penanggulangan Bencana, Peran TNI

P- ISSN :2541-125X E-ISSN :2615-4781 Vol : 5, No : 1, Juni 2020 | 40|


https://journals.unihaz.ac.id/index.php/georafflesia
Nrangwesthi Widyaningrut, et. al.
Penanggulangan Bencana Alam

A. Pendahuluan bencana. Pandangan progresif


Masyarakat Indonesia kini sudah berkembang seiring berkembangnya ilmu
tidak asing lagi dengan kata bencana pengetahuan alam dan sosial.
alam. Indonesia yang merupakan negara Berkembangnya pengetahuan
kepulauan dengan letak geografis pada mendorong timbulnya pandangan bahwa
pertemuan tiga lempang bumi, yaitu bencana adalah merupakan proses
Eurasia, Pasifik, dan Indo-Australia geofisik, geologi dan hidrometeorologi
menyebabkan posisi negara labil, mudah yang dapat mempengaruhi lingkungan
bergeser dan rawan terhadap bencana fisik dan membahayakan kehidupan
gempa bumi, tsunami, dan longsor. Secara manusia. Berdasarkan pandangan ini
geografis Indonesia berada di posisi Ring paradigma yang berkembang adalah
of Fire dimana 187 gunung api mitigasi, dimana fokus penanggulangan
membentang dari barat ke timur. bencana diarahkan pada kesiapan
Posisi geografis Indonesia juga masyarakat dalam menghadapi bahaya
ditandai dengan berbagai gejolak cuaca dengan meningkatkan kekuatan fisik
dan perubahan iklim yang dinamis, struktur bangunan untuk memperkecil
sehingga menyebabkan Indonesia rawan kerusakan yang terjadi akibat adanya
bencana alam seperti badai, topan, siklon kejadian alam (Husein, 2014).
tropis, dan banjir (Husein, 2014). Oleh Salah satu wilayah Indonesia yang
karena itu Indonesia cocok disebut dengan rentan terhadap bencana alam adalah
laboratorium bencana seperti yang Provinsi Lampung. Secara geografis
diungkapkan Kepala Badan Nasional Provinsi Lampung berada di ujung selatan
Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Pulau Sumatera dan berbtasan langsung
Monardo pada Pertemuan Ilmiah Tahunan dengan Pulau Jawa (Bappenas, 2006) dan
Riset Kebencanaan 2019 di Bogor karena berbatasan langsung dengan Samudera
Indonesia memiliki jenis bencana Hindia dan selat Sunda yang didalamnya
terlengkap di dunia seperti banjir, tanah terdapat gunung anak Krakatau memiliki
longsor, gelombang pasang, puting histori yang panjang terkait
beliung, kekeringan, kebakaran hutan dan kebencanaaan. Bencana yang tercatat
lahan, gempa bumi, tsunami, letusan pernah terjadi di Provinsi Lampung
gunung api, liquifaksi dan masih banyak diantaranya seperti Gempa Bumi 1699,
lagi. Letusan Gunung Krakatau tahun 1883,
Bencana alam yang terjadi di Gempa Bumi Liwa tahun 1994, Tsunami
Indonesia sering kali terjadi begitu saja Selat Sunda 2018, dan masih banyak lagi.
dan tidak terprediksi kapan akan terjadi. Dalam rangka penanggulangan
Hal ini menyebabkan persoalan dalam bencana alam yang terjadi di Provinsi
penanganan bencana alam. Dahulu Lampung diperlukan suatu sinergi,
penanganan bencana alam terfokus pada koordinasi, komunikasi, dan langkah-
kejadian sesaat setelah terjadi bencana langkah terencana oleh berbagai pihak,
yaitu hanya merespon keadaan darurat baik itu BNPB, BPBD Provinsi, BPBD
bencana saja. Penanganan bencana yang Kabupaten/Kota, TNI, POLRI, Ormas,
bersifat responsive ini dinilai tidak efektif LSM, akademisi, dunia usaha, dan
untuk mengurangi resiko bencana. stakeholder lainnya.
Berjalan dari pandangan Penanggulangan bencana alam
konvensional ini berkembanglah ke bukan masalah BNPB atau BPBD saja,
pandangan yang lebih progresif yang tetapi merupakan tanggung jawab
melihat bencana merupakan bagian dari bersama semua pihak atau yang dikenal
pembangunan. Oleh karena itu dilakukan dengan pentahelix, yaitu pemerintah,
pengintegrasian antara program masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan
pembangunan dan penanggulangan media. Pemerintah disini termasuk
P- ISSN :2541-125X E-ISSN :2615-4781 Vol: 5, No: 1, Juni 2020 | 41|
https://journals.unihaz.ac.id/index.php/georafflesia
Nrangwesthi Widyaningrut, et. al.
Penanggulangan Bencana Alam

didalamnya adalah keterlibatan militer B. Metode Penelitian


seperti TNI AD, TNI AL maupun TNI Metode penelitian yang digunakan
AU dengan seluruh jaringan komando dalam penelitian ini adalah penelitian
yang tersebar di seluruh wilayah Negara kualitatif dengan pendekatan studi
Kesatuan Republik Indonesia. Seiring literatur. Penelitian kualitatif yaitu metode
perubahan paradigma yang terjadi untuk mengeksplorasi dan memahami
diperlukan suatu upaya penanggulangan makna yang dipertimbangkan dari
bencana yang dilakukan oleh semua masalah sosial dan atau kemanusiaan dari
komponen bangsa sesuai peran dan fungsi individu atau sekolompok individu
masing-masing yang meliputi upaya- (Cresswell, 2009). Metode penelitian
upaya pencegahan, kesiapsiagaan, kualititatif merupakan suatu cara yang
tanggap darurat, dan fase pemulihan. Hal digunakan untuk menjawab masalah
ini diharapkan dapat meminimalisir penelitian yang berkaitan dengan data
korban yang disebabkan karena adanya berupa narasi yang bersumber dari
bencana terjadi. aktivitas wawancara, pengamatan, dan
Keterlibatan TNI dalam proses penggalian dokumen. Untuk dapat
penanggulangan bencana alam sejalan menjabarkan dengan baik tentang
dengan pasal 7 Undang-Undang RI No.34 pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran
Tahun 2004 tentang Tugas Pokok TNI peneliti, lokasi penelitian, sumber data,
yaitu Operasi Militer Selain Perang teknik pengumpulan data, analisis data,
(OMSP), diantaranya adalah membantu dan pengecekan keabsahan temuan dalam
penanggulangan bencana alam baik pada suatu proposal dan/atau laporan penelitian
tahap tanggap darurat, rehabilitasi dan diperlukan pemahaman yang baik tentang
rekonstruksi. Keterlibatan TNI ini masing-masing konsep tersebut
bertujuan untuk mencegah (Wahidmurni, 2017).
berkembangnya kerugian, baik jiwa Metode pengumpulan data dan
maupun harta benda rakyat dan membantu analisis dalam metode penelitian kualitatif
mengatasi kesulitan rakyat agar tidak berdasarkan pengamatan di lokasi
menimbulkan akibat yang mengancam penelitian. Pengambilan data lapangan
kedaulatan negara dan keselamatan dilakukan pada tanggal 20-22 November
bangsa yang dilaksanakan melalui 2019 di Provinsi Lampung. Pengumpulan
kemampuan pembinaan teritorial dan data dilakukan dengan melakukan
dukungan (Widodo, 2014). Selain itu, wawancara mendalam (indepth interview)
TNI merupakan institusi paling solid yang kepada pejabat TNI di Korem 043/Gatam,
dapat melakukan pertolongan pertama observasi, dan dokumentasi.
khususnya pada penyelamatan korban Tahap pertama adalah
(Adril, 2011). mengidentifikasi Peran Tentara Nasional
Oleh karena itu peran TNI Indonesia (TNI) dalam penanggulangan
khususnya di wilayah Korem 043/Gatam bencana alam yang sudah dilakukan
dalam penanggulangan bencan alam di sejauh ini, kemudian menganalisis peran-
Provinsi Lampung sangat penting sekali, peran tersebut dengan mengumpulkan
sebab TNI mempunyai kapasitas dan data menggunakan metode penyelidikan
memiliki kemampuan dalam partisipatif dan wawancara mendalam
melaksanakan tugas kondisi darurat sebagai data primer. Pemilihan
dengan jaringan komandonya sampai ke narasumber menggunakan teknik
tingkat daerah. Untuk itu, penelitian ini purposive sampling, yaitu Kepala Korem
akan menjabarkan bagaimana peran TNI 04/Gatam. Data sekunder diambil dari
khususnya Korem 043/Gatam dalam berbagai literature seperti laporan
membantu penanggulangan bencana alam kegiatan Penanggulangan Bencana Alam
yang ada di Provinsi Lampung. Korem 043/Gatam, jurnal, buku, internet,
P- ISSN :2541-125X E-ISSN :2615-4781 Vol: 5, No: 1, Juni 2020 | 42|
https://journals.unihaz.ac.id/index.php/georafflesia
Nrangwesthi Widyaningrut, et. al.
Penanggulangan Bencana Alam

dan berbagai sumber sastra dari lembaga dalam situasi tertentu. Dalam suatu
yang diteliti untuk mendukung informasi organisasi, peran yang dimainkan
data yang diperoleh dari hasil wawancara. seseorang akan membentuk suatu
komponen dalam hal identitas serta
C. Hasil Penelitian dan Pembahasan kemampuan orang untuk bekerja. Jadi,
1. Teori Peran suatu organisasi harus memastikan bahwa
Peran menujukkan sekelompok peran-peran telah terdefinisikan dengan
konsep yang dihubungkan bersama-sama jelas (Syahri, 2018).
kedalam satu kata. Peran merupakan suatu 2. Peran TNI secara Umum
bagian karakter-karakter yang dilakukan TNI atau Tentara Nasional
oleh seorang aktor dalam sebuah drama, Indonesia adalah bagian dari rakyat yang
suatu bagian tersebut diambil atau dipersiapkan secara khusus guna
diasumsi oleh setiap orang (Brink & melaksanakan tugas negara serta bangsa
Wood, 1994). Teori peran (role theory) dan bertugas dalam memelihara
merupakan teori yang menggabungkan pertahanan dan keamanan nasional
antara teori, orientasi, maupun disiplin (Chalim & Farhan, 2015). Peran dan
ilmu. Teori peran berawal dari sosiologi kedudukan TNI tercantum dalam Undang-
dan antropologi. Kata peran diambil dari Undang Nomor 34 Tahun 2004. Dalam
dunia theater, dimana aktor bermain Undang-undang Nomor 34 tahun 2004
sebagai tokoh tertentu dan berperilaku dijelaskan TNI berperan sebagai alat
tertentu. negara di bidang pertahanan yang
Teori peran juga menggambarkan menjalankan tugasnya sesuai dengan
bagaimana interaksi sosial dalam kebijakan dan keputusan politik negara.
terminologi aktor-aktor yang bermain Fungsinya TNI adalah sebagai
sesuai dengan apa tugas dan fungsinya penangkal untuk setiap bentuk ancaman
dalam lingkungan sosial budaya. militer dan ancaman bersenjata baik dari
Seseorang mempunyai peran tertentu, luar maupun dari dalam negeri yang
misalnya sebagai polisi, guru, siswa, mengancam kedaulatan, keutuhan
orangtua, wanita, dan lain-lain, dengan ini wilayah, serta keselamatan bangsa.
diharapkan supaya orang-orang yang Kemudian juga berfungsi sebagai
mempunyai peran tersebut berperilaku penindak terhadap setiap bentuk ancaman
sesuai dengan tugas dan fungsinya dan pemulih terhadap kondisi keamanan
masing-masing. Mengapa orang tersebut negara yang terganggu akibat kekacauan
harus mengajar kepada siswa di kelas, keamanan. Dalam melaksanakan fungsi
karena dia adalah seorang guru. Jadi TNI sebagai alat pertahanan negara, TNI
karena statusnya guru, maka dia harus merupakan komponen utama sistem
mengajarkan materi kepada siswa dan pertahanan negara.
perilaku tersebut ditentukan oleh peran Tugas pokok TNI adalah
sosialnya (Hutami, 2011). menegakkan kedaulatan negara,
Secara umum peran bisa mempertahankan keutuhan wilayah
didefinisikan sebagai expectations about Negara Kesatuan Republik Indonesia
appropriate behavior in a job position yang berdasarkan Pancasila dan Undang-
(leader, subordinate). Perilaku yang Undang Dasar Negara Republik Indonesia
diharapakan dalam suatu pekerjaan ada Tahun 1945, serta melindungi segenap
dua jenis, yaitu role perception dan role bangsa dan seluruh tumpah darah
expectation. Role perception adalah Indonesia dari ancaman dan gangguan
persepsi yang diharapkan seseorang terhadap keutuhan bangsa dan negara.
tentang cara orang itu berperilaku, dan
role expectation adalah cara orang lain
menerima sikap dan perilaku seseorang
P- ISSN :2541-125X E-ISSN :2615-4781 Vol: 5, No: 1, Juni 2020 | 43|
https://journals.unihaz.ac.id/index.php/georafflesia
Nrangwesthi Widyaningrut, et. al.
Penanggulangan Bencana Alam

Dalam melaksanakan tugas TNI pembajakan, perompakan dan


baik operasi militer untuk perang (OMP) penyelundupan.
maupun operasi militer selain perang
(OMSP) adalah sesuai dengan kebijakan 3. Peran TNI dalam Penanggulangan
dan keputusan politik negara. Tugas Bencana Alam
pokok TNI ini dilakukan dengan cara: (Studi Kasus : Peran Korem
a. operasi militer untuk perang 043/Gatam dalam Penanggulangan
b. operasi militer selain perang, yaitu Bencana Alam di Provinsi Lampung)
untuk: Bencana menurut UNISDR (2002)
1) Mengatasi gerakan separatis merupakan gangguan serius terhadap
bersenjata; keberfungsian masyarakat, sehingga
2) Mengatasi pemberontakan menyebabkan kerugian yang meluas pada
bersenjata; kehidupan manusia dari segi materi,
3) Mengatasi aksi terorisme; ekonomi, atau lingkungan, dan gangguan
4) Mengamankan wilayah itu melampaui kemampuan masyarakat
perbatasan; mengatasi dengan menggunakan
5) Mengamankan objek vital sumberdaya mereka sendiri. Sehingga
nasional yang bersifat strategis; diperlukan suatu kegiatan yang
6) Melaksanakan tugas perdamaian menyeluruh dalam mengatasi hal ini, agar
dunia sesuai dengan kebijakan tidak terjadi korban yang lebih banyak
politik luar negeri; dan meluas. Kegiatan penanggulangan
7) Mengamankan Presiden dan bencana meliputi seluruh aspek dari tahap
Wakil Presiden beserta sebelum terjadi bencana seperti mitigasi,
keluarganya; kesiapsiagaan dan pencegahan, saat
8) Memberdayakan wilayah terjadi bencana atau tanggap bencana dan
pertahanan dan kekuatan pemulihan setelah terjadi bencana.
pendukungnya secara dini sesuai Penanggulangan bencana menurut
dengan sistem pertahanan Undang-Undang No.24 Tahun 2007
semesta; menganut prinsip seperti cepat dan tepat,
9) Membantu tugas pemerintahan di prioritas, koordinasi dan keterpaduan,
daerah; berdaya guna dan berhasil guna,
10) Membantu Kepolisian Negara transparansi dan akuntabilitas, kemitraan,
Republik Indonesia dalam rangka pemberdayaan, nondiskriminatif, dan
tugas keamanan dan ketertiban nonproletisi.
masyarakat yang diatur dalam Penanggulangan bencana
undang-undang; merupakan tanggung jawab bersama,
11) Membantu mengamankan tamu tidak hanya BNPB atau BPBD saja, akan
negara setingkat kepala negara tetapi semua pihak, baik dari pemerintah,
dan perwakilan pemerintah asing militer (TNI), akademisi, media, dunia
yang sedang berada di Indonesia; usaha, dan masyarakat. Akan tetapi,
12) Membantu menanggulangi akibat dalam pelaksanaannya masih sering
bencana alam, pengungsian, dan terjadi chaos. Komponen penting dalam
pemberian bantuan kemanusiaan; penanggulangan bencana di Indonesia
13) Membantu pencarian dan salah satunya adalah adanya keterlibatan
pertolongan dalam kecelakaan TNI tanpa mengesampingkan pihak atau
(search and rescue); serta lembaga lain yang berwenang dalam
14) Membantu pemerintah dalam penanggulangan bencana. Keterlibatan
pengamanan pelayaran dan TNI dianggap penting karena TNI
penerbangan terhadap mempunyai anggota yang solid, dan

P- ISSN :2541-125X E-ISSN :2615-4781 Vol: 5, No: 1, Juni 2020 | 44|


https://journals.unihaz.ac.id/index.php/georafflesia
Nrangwesthi Widyaningrut, et. al.
Penanggulangan Bencana Alam

memiliki satuan anggota sampai tingkat itu TNI AD, TNI AL, maupun TNI AU
terkecil dalam suatu daerah. dipersiapkan dalam membantu setiap
Keterlibatan TNI dalam tahapan penanggulangan bencana.
penanggulangan bencana dan pemberian TNI memberikan penyuluhan
bantuan kemanusiaan juga bertujuan kepada masyarakat tentang bahaya
untuk mencegah semakin besaarnya terjadinya bencana dan langkah-langkah
kerugian, baik materiil maupun non antisipasi apabila terjadi bencana hal ini
materiil serta dapat membantu dalam dilakukan dalam rangka mitigasi
mengatasi kesulitan rakyat agar tidak mempersiapkan sumber daya manusia.
menyebabkan hal-hal yang mengancam Penyuluhan yang dilakukan disesuaikan
kedaulatan negara dan keselamatan dengan kondisi kebencanaan dalam
bangsa. Dalam penanggulangan bencana, wilayah masing-masing, karena daerah-
TNI menjalankan tugasnya berdasarkan daerah yang ada di Provinsi Lampung
pada Undang-Undang RI No.34 tahun tidak dipungkiri memiliki kerentanan
2004. Peran TNI dalam penanggulangan bencana yang berbeda satu dengan yang
bencana merupakan salah satu wujud lainnya. Penyuluhan ini menjadi penting
kontribusi dan partisipasi aktif dalam karena kesiapsiagaan masyarakat dan
proses pembangunan nasional serta pengetahuan yang dimiliki masyarakat
menjaga ketahanan dari berbagai ancaman menjadi dasar utama untuk menambah
dan tantangan dari alam dalam kehidupan kapasitas masyarakat guna meminimalisir
berbangsa dan bernegara (Dulkadir, korban jiwa akibat kurangnya
Armawi, & Hadmoko, 2014). pengetahuan masyarakat.
Peran aktif TNI pada satuan korem Pengetahuan menjadi penting
043/Gatam dalam penanggulangan karena dengan pengetahuan masyarakat
bencana di Provinsi Lampung merupakan menjadi tahu apa yang harus dilakukan
salah satu wujud kepedulian dan ketika bencana terjadi. Peningkatan
dukungan kepada pemerintah. Dalam kapasitas sumberdaya masyarakat lainnya
penanggulangan bencana TNI ikut serta yang dilakukan adalah dengan
baik dalam tahap mitigasi, proses tanggap mengaktifkan gerakan masyarakat untuk
darurat, dan proses pemulihan pasca ramah terhadap lingkungan, seperti tidak
bencana. membuang sampah sembarangan, dan
Peran TNI dalam tahap mitigasi melakukan gerakan penghijauan bersama
bencana di Provinsi Lampung dilakukan masyarakat. Selain itu juga menginisiasi
dengan mempersiapkan infrastruktur serta pembentukan taruna siaga bencana
mempersiapkan sumberdaya manusia agar (tagana) pada tiap desa yang berpotensi
meminimalisir akibat dari adanya terhadap bencana dengan pendampingan
bencana. Mitigasi bencana didefinisikan pelatihan oleh babinsa setempat. Mitigasi
sebagai upaya-upaya yang dilakukan lainnya yang dilakukan adalah dengan
untuk mencegah bencana atau mempersiapkan infrastruktur guna
mengurangi dampak bencana (Kendra & meminimalisir dampak bencana.
Watchendorf, 2004). Mitigasi bencana Pembangunan infrastruktur yang
merupakan upaya penanganan sebelum dilakukan diantaranya adalah membuat
terjadi bencana (Subiyantoro, 2010). tempat berkumpul/ titik kumpul yang
Mitigasi merupakan suatu tindakan aman bagi masyarakat apabila terjadi
preventif yang bertujuan guna bencana, membuat early warning system
meminimalisir kerugian yang disebabkan secara sederhana dengan memanfaatkan
oleh bencana yang berpotensi terjadi. potensi daerah yang ada sehingga bisa
Provinsi Lampung sebagai salah satu mendeteksi awal apabila terjadi bencana.
wilayah yang rentan terhadap potensi Kegiatan mitigasi yang dilakukan Korem
bencana alam, untuk itu satuan tugas baik 043/Gatam dalam penanggulangan
P- ISSN :2541-125X E-ISSN :2615-4781 Vol: 5, No: 1, Juni 2020 | 45|
https://journals.unihaz.ac.id/index.php/georafflesia
Nrangwesthi Widyaningrut, et. al.
Penanggulangan Bencana Alam

bencana diharapkan dapat memberikan membantu mendirikan dapur umum


penjelasan kepada masyarakat tentang dengan memanfaatkan sarana prasarana
kebiasaan yang salah sehingga dapat yang dimiliki dengan tetap berkoordinasi
dihindari terjadinya bencana yang timbul dengan Pemerintah Daerah, membantu
dari kecerobohan masyarakat. memperbaiki infrastruktur vital yang
Fase tanggap darurat bencana, TNI rusak dengan mengerahkan alat dan
tidak lepas untuk turut ikut serta dalam perlengkapan yang dimiliki, kemudian
penanggulangan bencana. Meski upaya- membantu menyalurkan bantuan terhadap
upaya mitigasi telah dilakukan, ketika korban yang membutuhkan agar bantuan
terjadi bencana masih saja di lapangan tersebut sampai kepada masyarakat yang
sering terjadi permasalahan dalam proses membutuhkan dan tidak terjadi
tanggap daruratnya. Tidak dipungkiri, penyimpangan, serta membantu
dalam fase tanggap darurat bencana baik Pemerintah Daerah dalam menyiapkan
itu TNI AD, TNI AU ataupun TNI AL kantung-kantung pengungsian dengan
memainkan peranan yang cukup penting. memanfaatkan sarana prasarana yang
Hal ini ditunjukkan dengan peran-peran dimiliki oleh korem. Korem 043/Gatam
yang dilakukan oleh TNI dalam fase bisa memaksimalkan peralatan yang
tanggap darurat, khusunya dalam fase dimiliki saat fase tanggap darurat serta
tanggap darurat yang terjadi di Provinsi mendata semua peralatan yang ada di
Lampung. TNI memiliki peranan untuk wilayah sehingga apabila terjadi bencana
membantu pencarian korban bencana akan mudah dalam pengerahannya.
dengan tetap berkoordinasi dengan Fase pasca bencana pun tidak lepas
instansi dan badan terkait. dari peran TNI. Dalam proses
Evakuasi menjadi salah satu hal penanggulangan bencana kegiatan
pokok yang menjadi sangat penting rehabilitasi dan rekonstruksi pasca
karena bertujuan untuk menjauhkan bencana menjadi salah satu tanggung
masyarakat dari lokasi bencana dan jawab yang cukup berat bagi pihak-pihak
menghindarkan jatuhnya masyarakat lebih yang terlibat. Hal ini tidak teerlepas dari
banyak lagi. TNI biasanya menjadi pihak upaya-upaya untuk memulihkan kondisi
pertama yang datang pada lokasi bencana fisik maupun kondisi psikis dari
untuk memberikan pertolongan dan masyarakat yang terkena musibah akibat
mencari korban akibat terjadi bencana bencana. Oleh sebab itu, proses
alam. Logistik baik berupa makanan, pemulihan baik fisik maupun kondisi
pakaian ataupun tempat tinggal sementara psikologis, serta rehabilitasi-rekonstruksi
merupakan elemen penting dalam fase menjadi sangat penting dalam fase
tanggap darurat. Kenyaataannya di tanggap darurat bencana (Fauzi, 2014).
lapangan adalah keberadaan bantuan dari Korem 043/Gatam dalam fase pasca
berbagai pihak tidak tepat sasaran, tidak bencana berperan melakukan upaya-upaya
terdistribusi dengan baik, dan seringkali seperti membantu menyediakan tenaga
terjadi chaos. medis guna memberikan pengobatan
Kondisi ini yang menyebakan kepada masyarakat, membantu
timbulnya kerentanan terkait dengan menyiapkan tenaga psikiater guna
kecurigaan masyarakat. Untuk mengatasi memulihkan kondisi psikologis
hal ini, maka TNI memainkan peranannya masyarakat terdampak bencana agar dapat
untuk mencegah semakin kacaunya pilih kembali. Membantu memberikan
distribusi logistik yang ada pada fase tenaga pengajar untuk anak-anak yang
tanggap darurat dan untuk meningkatkan terdampak bencana, membantu
kepercayaan masyarakat. Selain itu, memperbaiki sarana prasarana vital yang
kegiatan selanjutnya yang dilakukan TNI rusak akibat bencana yang terjadi agar
pada fase tanggap darurat adalah dapat segera bisa digunakan oleh
P- ISSN :2541-125X E-ISSN :2615-4781 Vol: 5, No: 1, Juni 2020 | 46|
https://journals.unihaz.ac.id/index.php/georafflesia
Nrangwesthi Widyaningrut, et. al.
Penanggulangan Bencana Alam

masyarakat, serta mengadakan kegiatan Daftar Pustaka


yang bersifat menghibur atau
membangkitkan mobilitas bagi Adril. (2011). Peran TNI Dalam
masyarakat terdampak bencana. Semua Penanggulangan Bencana Alam
hal ini dilakukan dalam membantu (Studi Kasus Peran Korem
Pemerintah Daerah terkait juga untuk 032/Wirabraja Dalam
mengatasi trauma yang dialami Penanggulangan Bencana Alam di
masyarakat sehingga roda perekonomian Sumatera Barat). [Thesis]. Jakarta:
dan kehidupan masyarakat bisa segera Program Pascasarjana Universitas
normal kembali. Indonesia.
Bappenas. (2006). Draf Final Rancangan
D. Kesimpulan dan Saran Awal Rencana Pembangunan
Peran TNI dalam penanggulangan Jangka Panjang (RPJP) Provinsi
bencana di Provinsi Lampung tidak lepas Lampung Tahun 2005-2025.
dari tugas dan fungsi TNI yang telah Lampung: Pemerintah Provinsi
diamanatkan dalam Undang-Undang Lampung.
Nomor 34 tahun 2004. Korem 043/Gatam Brink, P. J., & Wood, M. J. (1994). Basic
telah melakukan langkah-langkah Steps in Planning Nursing Research
strategis baik dari proses pra bencana, : From Question to Proposal. One
tanggap bencana, dan fase pasca bencana. Exeter Plaza: Jones & Bartlett
Keterlibatan TNI dalam proses Publisher, Inc.
penanggulangan bencana tidak berdiri Chalim, M. A., & Farhan, F. (2015).
sendiri, namun bekerjasama dan Peranan dan Kedudukan Tentara
bersinergi dengan pemerintah daerah. Nasional Indonesia (TNI) di dalam
Peran Korem 043/Gatam dalam Rancangan Undang-Undang
penanggulangan bencana alam di Provinsi Keamanan Nasional di Tinjau dari
Lampung telah dilaksanakan sesuai Perspektif Politik Hukum di
dengan manajemen bencana dengan Indonesia. Jurnal Pembaharuan
memberikan bantuan kepada Pemerintah Hukum Volume II No.1, 102-110.
Daerah mulai dari proses sebelum Cresswell, J. W. (2009). Research Design
bencana (pra bencana), pada saat tanggap Edisi 4 (Terjemahan). Yogyakarta:
bencana, dan pasca bencana. Kegiatan Pustaka Pelajar.
yang dilakukan berupa bakti TNI kepada CNN Indonesia. (2019). Kepala BNPB
masyarakat sepeti memberi sosialisasi Tak Mau Indonesia Disebut
maupun komunikasi social atau Supermarket Bencana. Diakses dari
membrikan bantuan secara langsung pada https://www.cnnindonesia.com/nasi
saat bencana terjadi. onal/20190618164205-20-
Saran yang perlu ditindaklanjuti 404336/kepala-bnpb-tak-mau-
kedepannya adalah untuk menetapkan indonesia-disebut-supermarket-
strategi dalam penanggulangan bencana bencana pada tanggal 10 Desember
mulai dari merumuskan legislasi terkait 2019.
sinergi sipil dan militer, merumuskan Dulkadir, Armawi, A., & Hadmoko, D. S.
prosedur tetap dalam penanggulangan (2014). Optimalisasi Peran Kodim
bencana antara Korem dan Pemerintah dalam Penanggulangan Bencana
Daerah. Banjir dan Implikasinya terhadap
Ketahanan Wialayah (Studi di
Kodim 0614 Kota Cirebon, Jawa
Barat). Jurnal Ketahanan Nasional
Volume 22 Nomor 1, 94-112.

P- ISSN :2541-125X E-ISSN :2615-4781 Vol: 5, No: 1, Juni 2020 | 47|


https://journals.unihaz.ac.id/index.php/georafflesia
Nrangwesthi Widyaningrut, et. al.
Penanggulangan Bencana Alam

Fauzi, L. M. (2014). Peran Tentara Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004


Nasional Indonesia dalam tentang Tentara Nasional Indonesia.
Penanggulangan Bencana di UNISDR. (2002). United Nations
Provinsi Daerah Istimewa International Strategy For Disaster
Yogyakarta. Jurnal Ilmu Politik dan Reduce.
Komunikasi Volume IV Nomor II, Wahidmurni. (2017). Pemaparan Metode
127-136. Kualitatif. Malang: UIN Maulana
Husein, R. (2014, Juni 25). Bencana di Malik Ibrahim Malang.
Indonesia dan Pergeseran Widodo, B. (2014). Konsepsi Tugas TNI
Paradigma Penanggulangan dalam Penanganan Bencana.
Bencana. Retrieved from Master of Retrieved from Kompasiana:
Government Affairs and https://www.kompasiana.com/bamb
Administration UMY: angsixnal/54f9304ca333116f068b48
http://mip.umy.ac.id/wp- 5a/konsepsi-tugas-tni-dalam-
content/uploads/2018/07/BENCAN penanganan-
A-DI-INDONESIA-DAN- bencana#:~:targetText=Hukumseba
PERGESERAN-PARADIGMA- gailandasanyangdapat%20mendasar
PENANGGULANGAN- i%20adalah%20Undang%E2%80%
BENCANA-CATATAN- 93undang,terhadap%20keutuhan%2
RINGKASAN.pdf 0bangsa%20dan%20negara.
Hutami, G. (2011). Pengaruh Konflik
Peran dan Ambiguitas Peran
Terhadap Komitmen Independensi
Auditor Internal Pemerintah
Daerah (Studi Empiris pada
Inspektorat Kota Semarang).
[Skripsi]. Semarang: Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro.
Kendra, J., & Watchendorf, T. (2004).
Creativity and Coordination in
Disaster Management. Proceeding
of the 4th Workshop for
Comparative Study on Urban
Earthquake Disaster Management,
(p. 78). Kobe, Jepang.
Subiyantoro. (2010). Selayang Pandang
Tentang Bencana. Jurnal Dialog
Penanggulangan Bencana. Volume
1 Nomor 45, 43-46.
Syahri, M. A. (2018). Peran dan
Wewenang Majelis Tuha Peut
Dalam Membuat Kebijakan Partai
Aceh (Studi Kasus Dewan Pimpinan
Partai Aceh). Jurnal Ilmiah
Mahasiswa FISIP Unsyiah, Volume
3, Nomor 1, 1-26.

P- ISSN :2541-125X E-ISSN :2615-4781 Vol: 5, No: 1, Juni 2020 | 48|


https://journals.unihaz.ac.id/index.php/georafflesia

You might also like