Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 10

Jurnal Profesi Pendidikan (JPP) P-ISSN: 2829-0828

Volume 1, Number 1, Juni 2022


https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/jpp E-ISSN: 2828-8831

Meningkatkan Aspek Kognitif Siswa Kelas 3 Pada Materi Perkalian


Melalui Model Pembelajaran PBL (Problem Based Learning)
Siti Nurlatifah1, Anugerah Ramadhan Firdaus2
1SD
Negeri Patuha, Bandung
2IKIP
Siliwangi, Cimahi
1sitinurlatifah638@gmail.com, 2 anugrah@ikipsiliwangi.ac.id

Abstract
This research was conducted to determine the scenario and implementation of learning
implementation, student responses and improvement of student learning outcomes towards
understanding the concept of multiplication material using concrete media through the Problem
Based Learning (PBL) learning model. This study uses a qualitative method. The sample is Grade 3
students at SDN Patuha, totaling 20 people. The results of this study indicate that the scenario and
implementation of the learning went well. This can be seen from student learning outcomes
towards understanding the concept of multiplication using concrete media through the Problem
Based Learning (PBL) learning model with satisfactory results and 100% passing. This is evidence
with the average student learning outcomes of 86.55 (very good) which means an increase in
students' cognitive aspects by using concrete media through the Problem Based Learning (PBL)
learning model. Thus the solution so that students can understand the concept of multiplication is
with concrete media and Problem Based Learning (PBL) learning models.
Keywords: understanding mathematical concepts, concrete media, PBL

Abstrak
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui skenario dan implementasi penerapan
pembelajaran, respon siswa dan peningkatan hasil belajar siswa terhadap pemahaman konsep
materi perkalian menggunakan media konkret melalui model pembelajaran Problem Based
Learning (PBL). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Sampelnya adalah siswa Kelas 3
SDN Patuha yang berjumlah 20 orang. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa skenario
dan implementasi pembelajaran berlangsung dengan baik. Ini terlihat dari hasil belajar siswa
terhadap pemahaman konsep perkalian menggunakan media konkret melalui model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dengan hasil memuaskan dan lulus 100% . Hal ini
menjadi bukti dengan rata-rata hasil belajar siswa 86,55 (baik sekali) yang berarti adanya
peningkatan aspek kognitif siswa dengan menggunakan media konkret melalui model
pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Dengan demikian solusi agar siswa dapat
memahami konsep perkalian yaitu dengan media konkret dan model pembelajaran Problem
Based Learning (PBL).

Kata Kunci: pemahaman konsep matematika, media konkret, PBL

Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan Media
Manipulatif Untuk Siswa Sekolah Dasar| 1
Jurnal Profesi Pendidikan (JPP) P-ISSN: 2829-0828
Volume 1, Number 1, Juni 2022
https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/jpp E-ISSN: 2828-8831

PENDAHULUAN
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan interaktif antara guru dan siswa
dimana siswa mengalami secara langsung untuk memahami, merespon, dan mencapai
tujuan belajar (Kelana & Wardani, 2021). Pada pembelajaran matematika, siswa dapat
dilatih untuk menumbuhkembangkan cara berfikir kritis, logis, kreatif, efektif dan
sistematis serta membantu perkembangan kepribadian dan daya nalarnya (Djuanda,
Hairun, & Suharna, 2019).
Pembelajaran matematika merupakan pembentukan pola pikir dalam
pemahaman suatu pengertian maupun dalam penalaran suatu hubungan. Pada proses
pembelajaran matematika, pemahaman konsep matematis merupakan bagian yang
sangat penting. Hal ini karena pemahaman konsep merupakan landasan penting untuk
menyelesaikan persoalan-persoalan matematika maupun persoalan dalam kehidupan
sehari-hari.
Menurut Hendriana, Rohaeti, & Sumarmo (2021), indikator pemahaman konsep
matematis meliputi a) menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari; b)
mengklasifikasi objek-objek berdasarkan dipenuhi tidaknya persyaratan yang
membentuk konsep tersebut; c) mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep; d)
menerapkan konsep secara logis; e) memberikan contoh atai contoh kontra (lawan
contoh) dari konsep yang dipelajari; f) menyajikan konsep dalam berbagai bentuk
representasi matematis (tabel, grafik, diagram, sketsa, model matematika, atau cara
lainnya); g) mengaitkan berbagai konsep dalam matematika maupun di luar
matematika; h) mengembangkan syarat perlu dan/atau syarat cukup suatu konsep.
Siswa yang berada di jenjang pendidikan sekolah dasar pada umumnya berada
pada fase operasional konkret. Pada fase ini siswa memiliki kemampuan berfikir untuk
mengoperasikan kaidah-kaidah logika, akan tetapi masih dengan objek yang bersifat
konkret. Menurut Merdja (2022:47-57) Kurangnya media pembelajaran yang menjadi
penyebab kesulitan anak dalam pemahaman konsep pada mata pelajaran matematika
karena perkembangan kognitif pada anak usia sekolah dasar berada pada tahap
operasional konkret.Oleh karena itu, untuk meningkatkan aspek kognitif siswa kelas 3
pada materi perkalian dibutuhkan media pembelajaran berupa benda konkret.
Dalam proses pembelajaran, pemilihan dan penggunaan media yang tepat dapat
menarik perhatian siswa untuk belajar. Tindakannya melalui penggunaan media
konkret yang merupakan segala benda yang dapat dilihat, disentuh, didengar, dan
dirasakan sehingga siswa bisa mengalami pembelajaran secara langsung. Hal ini
dikarenakan siswa dapat menggunakan apa saja yang ada di sekitarnya sebagai media
pembelajaran yang lebih kontekstual, seperti penggunaan kancing, gelas plastik, bola
kecil, kaleng, kardus, karet gelang, tutup botol, dan lain-lain.

2 | Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan Media
Manipulatif Untuk Siswa Sekolah Dasar
Jurnal Profesi Pendidikan (JPP) P-ISSN: 2829-0828
Volume 1, Number 1, Juni 2022
https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/jpp E-ISSN: 2828-8831

Menurut (Salim,2020)Penggunaan media dalam pembelajaran matematika dapat


dijadikan alternatif solusi bagi guru untuk membantu peserta didik menguasai prinsip
dan konsep matematika secara benar.Media benda konkret sangat cocok digunakan
dalam pembelajaran matematika pada materi perkalian di kelas 3.Dengan
menggunakan media konkret akan memudahkan siswa dalam memahami materi
pelajaran.Berdasarkan penelitian piaget (dalam Trianto, 2007: 15), ada empat tahap
dalam perkembangan kognitif dari setiap individu yang berkembang secara kronologis
yaitu(1) tahap sensori motor (2) tahap praoperasi (3) tahap operasi konkret dan (4)
tahap operasi formal.Tahap operasi konkret dimulai sekitar umur 7 tahun sampai
sekitar umur 11 tahun, yaitu anak memahami operasi logis dengan bantuan benda
benda konkret dan anak sudah memiliki sudut pandang yang berbeda secara objektif
dalam mengamati suatu objek.Kemampuan yang tampak pada fase ini adalah
kemampuan dalam proses berpikir untuk mengoperasikan kaidah-kaidah logika,
meskipun masih terikat dengan objek yang masih bersipat konkret.Dari usia
perkembangan kognitif, siswa SD kelas rendah masih terikat dengan objek konkret yang
dapat ditangkap oleh panca indera.Oleh karena itu dalam mempelajari suatu konsep
diperlukan pengalaman melalui benda-benda nyata (konkret) yaitu media
pembelajaran yang dapat digunakan sebagai jembatan bagi siswa untuk berpikir
abstrak. Sejalan dengan itu menurut Patmonodewo (2003: 27) menjelaskan bahwa
kognitif adalah pengertian yang luas mengenai berpikir dan mengamati, jadi merupakan
tingkah laku yang mengakibatkan orang memperoleh pengetahuan atau yang
dibutuhkan untuk menggunakan pengetahuan. Artinya bahwa dengan memiliki
kemampuan kognitif anak menggunakan alat berpikirnya untuk mengamati,
menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa guna
memecahkan masalah seefektif dan seefisien mungkin dalam mencapai tujuan. Semakin
banyak stimulasi yang diperoleh anak saat berinteraksi dengan lingkungan, semakin
cepat berkembang fungsi pikirnya.
Upaya lain yang dilakukan agar siswa dapat memahami konsep pembelajaran
matematika adalah dengan merancang pembelajaran yang tepat. Kelana & Wardani
(2021) menjelaskan bahwa bahwa model pembelajaran problem based learning
menyajikan kepada siswa suatu masalah yang autentik dan bermakna serta
memberikan dalam melakukan penyelidikan. Ketika siswa dihadapkan pada situasi
dimana konsep diterapkan maka belajar akan semakin bermakna dan meluas. Model
pembelajaran ini dapat meningkatkan kepercayaan diri dan kemandirian siswa.
Dengan menggunakan kombinasi model pembelajaran dengan media
pembelajaran yaitu model pembelajaran problem based learning berbantuan media
konkret maka diharapkan siswa lebih mudah memahami konsep matematika.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan upaya yang dilakukan oleh guru dalam
memahamkan konsep matematika menggunakan model problem based learning
berbantuan media konkret pada siswa sekolah dasar.

METODE

Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan Media
Manipulatif Untuk Siswa Sekolah Dasar| 3
Jurnal Profesi Pendidikan (JPP) P-ISSN: 2829-0828
Volume 1, Number 1, Juni 2022
https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/jpp E-ISSN: 2828-8831

Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode kualitatif.


Menurut Sugiyono (2010) kualitatif merupakan metode yang digunakan untuk
mendeskripsikan dan menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik bersifat
alamiah maupun rekayasa manusia,yang lebih memperhatikan mengenai karakteristik,
kualitas, keterkaitan antar kegiatan. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SD
Negeri Patuha dengan sampel siswa kelas 3, Bandung yang berjumlah 20 orang yang
terdiri dari 11 orang siswa laki-laki dan 9 orang siswa perempuan. Sampel diasumsikan
memiliki karakter dan kondisi yang sama.
Prosedur penelitian yang penulis lakukan meliputi tahap persiapan, pelaksanaan
dan evaluasi. Analisis data berdasarkan data yang diperoleh selanjutnya dikembangkan
pola hubungan tertentu. Data dianalisis secara kualitatif serta diuraikan dalam bentuk
deskriptif.
Indikator pemahaman konsep matematis yang digunakan dalam penelitian yaitu
mampu mengklasifikasi objek-objek berdasarkan dipenuhi tidaknya persyaratan yang
membentuk konsep tersebut, mampu mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep;
mampu memberikan contoh atau contoh kontra (lawan contoh) dari konsep yang
dipelajari; mampu menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis
(tabel, grafik, diagram, sketsa, model matematika, atau cara lainnya).

4 | Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan Media
Manipulatif Untuk Siswa Sekolah Dasar
Jurnal Profesi Pendidikan (JPP) P-ISSN: 2829-0828
Volume 1, Number 1, Juni 2022
https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/jpp E-ISSN: 2828-8831

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil
Hasil pembelajaran matematika terhadap pemahaman konsep perkalian
menggunakan media konkret melalui model pembelajaran problem based learning
(PBL) dilakukan dengan beberapa tahapan penelitian. Di antaranya adalah pengajaran
dan pemberian tes. Skenario dan implementasi pemahaman konsep matematis
menggunakan model pembelajaran problem based learning (PBL) diukur menggunakan
instrument penelitian berupa lembar wawancara dan lembar tes yang diberikan kepada
siswa. Penerapan pengajaran yan dilakukan adalah selama 2x pertemuan.
Dengan implementasi pembelajaran menggunakan langkah model pembelajaran
problem based learning (PBL) adalah sebagai berikut: 1) orientasi siswa pada masalah.
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan peralatan atau perlengkapan yang
dibutuhkan, mengajukan fenomena atau cerita untuk memunculkan masalah,
memotivasi siswa terlibat dalam pemecahan masalah yang dipilihnya. 2)
mengorganisasi siswa untuk belajar. Guru membantu siswa mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut 3)
membimbing penyelidikan individual maupun kelompok. Guru mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen, untuk mendapat
penjelasan pemecahan masalah 4) mengembangkan dan menyajikan hasil karya. Guru
membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti
laporan dan model 5) menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Guru
membantu siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dalam
proses-proses yang mereka gunakan.

Gambar 1. Media konkret


Berdasarkan hasil observasi atau pengamatan guru terhadap skenario dan
implementasi pembelajaran dari pemahaman konsep matematis pada materi perkalian
dalam kategori baik.

Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan Media
Manipulatif Untuk Siswa Sekolah Dasar| 5
Jurnal Profesi Pendidikan (JPP) P-ISSN: 2829-0828
Volume 1, Number 1, Juni 2022
https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/jpp E-ISSN: 2828-8831

Hasil belajar siswa SD Negeri Patuha kelas 3 terhadap pembelajaran matematika


pada materi Perkalian dengan menggunakan media konkret melalui model
pembelajaran problem based learning (PBL) diukur dengan menggunakan tes sebanyak
15 soal yang terdiri dari 10 soal pilihan ganda dan 5 soal uraian terbatas. pembelajaran
konsep perkalian menggunakan media konkret terhadap model PBL, dan pembelajaran
konsep perkalian menggunakan media konkret untuk meningkatkan aspek kognitif
siswa. Adapun hasil belajar siswa tersebut dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. Daftar hasil belajar siswa terhadap pembelajaran matematika dengan
menggunakan media konkret terhadap model pembelajaran problem
based learning.
Daftar Nilai Siswa KKM=75
KETERANGAN
NO NAMA SISWA SKOR NILAI BELUM
LULUS
LULUS
1 ALG 28 92 v
2 AFA 27 90 v
3 AH 24 80 v
4 AR 29 95 v
5 AAI 27 90 v
6 BR 24 80 v
7 BA 24 80 v
8 DS 24 80 v
9 ER 27 90 v
10 EL 27 90 v
11 GLA 26 87 v
12 GH 26 87 v
13 GR 24 80 v
14 HZ 24 80 v
15 MZ 24 80 v
16 MDA 30 100 v
17 MRK 27 90 v
18 NYN 24 80 v
19 RK 27 90 v
20 SDH 27 90 v
Jumlah 520 1731
Rata-Rata 26 86,55

6 | Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan Media
Manipulatif Untuk Siswa Sekolah Dasar
Jurnal Profesi Pendidikan (JPP) P-ISSN: 2829-0828
Volume 1, Number 1, Juni 2022
https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/jpp E-ISSN: 2828-8831

Berdasarkan uraian dari tabel diatas menunjukan lulus 100% artinya nilai hasil belajar
siswa diatas KKM dengan perolehan rata-rata sebesar 86,55.Jadi, dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran materi perkalian dengan menggunakan media pembelajaran
berupa benda konkret dan model pembelajaran problem based learning dapat
meningkatkan aspek kognitif siswa.

Pembahasan
Hasil penelitian berkaitan dengan skenario dan implementasi penerapan
pembelajaran serta respon siswa terhadap pemahaman konsep perkalian menggunakan
media pembelajaran berupa benda konkret melalui model pembelajaran problem based
learning (PBL), ada atau tidaknya peningkatan aspek kognitif siswa serta kesulitan-
kesulitan yang dialami siswa saat pembelajaran.
Skenario dan implementasi penerapan pemahaman konsep perkalian
menggunakan media pembelajaran berupa benda konkret melalui model pembelajaran
problem based learning (PBL) berjalan dengan baik. Hal ini tidak terlepas dari
proses perancangan

Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan Media
Manipulatif Untuk Siswa Sekolah Dasar| 7
Jurnal Profesi Pendidikan (JPP) P-ISSN: 2829-0828
Volume 1, Number 1, Juni 2022
https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/jpp E-ISSN: 2828-8831

pembelajaran yang disusun. Menurut Amin, dkk (2021) ciri utama dari model
pembelajaran problem based learning (PBL) diantaranya adalah pengajuan masalah
atau pertanyaan, keterkaitan dengan disiplin ilmu yang lain, penyelidikan yang autentik,
menghasilkan dan memamerkan hasil karya, dan kolaborasi. Model problem based
learning (PBL) dapat mengembangkan pemikiran kritis dan kreatif siswa.
Respon siswa terhadap pemahaman konsep perkalian menggunakan media
pembelajaran berupa benda konkret melalui model pembelajaran problem based
learning (PBL) adalah positif. Hal ini dibuktikan dengan hasil belajar siswa yang
memperoleh rata-rata 86,55. Dari hasil analisis terhadap hasil belajar siswa pada
praktek pembelajaran di kelas 3 SDN Patuha yang dilaksanakan pada hari kamis
tanggal 25 agustus 2022 pada pukul 10.00 sampai dengan pukul 11.00 maka, diperoleh
nilai sebagai berikut:yang memperoleh nilai 100 sebanyak 1 siswa dengan jumlah skor
30, yang memperoleh nilai 95 sebanyak 1 siswa dengan jumlah skor 29, yang
memperoleh nilai 92 sebanyak 1 siswa dengan jumlah skor 28, yang memperoleh nilai
90 sebanyak 7 siswa dengan jumlah skor 27, yang memperoleh nilai 87 sebanyak 2
siswa dengan jumlah skor 26, yang memperoleh nilai 80 sebanyak 8 siswa dengan
jumlah skor 24. Menurut Altaftazani, dkk (2020) minat adalah perasaan yang
mendorong siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Dalam penelitian ini minat siswa
adalah positif. Hal ini berarti dalam proses belajar mengajar, minat merupakan salah
satu faktor yang besar pengaruhnya terhadap prestasi belajar. Menurut Tafonao
(2018), media pembelajaran dapat mempermudah siswa memperoleh pemahaman
terhadap materi yang diajarakan secara tepat dan cepat. Dengan kata lain, bantuan
media pembelajaran sangat membantu kemampuan siswa dalam mempelajari materi
secara konkrit, bukan hanya menalar yang mengakibatkan siswa lebih mudah dalam
memahami materi pembelajaran
Pembelajaran matematika pada materi perkalian dengan menggunakan media
pembelajaran berupa benda konkret dan model pembelajaran problem based learning
dapat meningkatkan aspek kognitif siswa dengan hasil rata-rata siswa 86,55 (baik
sekali). Berdasarkan penelitian dari Tristanti (2017) yang menyatakan bahwa ada
pengaruh model pembelajaran PBL terhadap pemahaman konsep matematika siswa.
Hal ini disebabkan yang lain, penyelidikan yang autentik, menghasilkan dan
memamerkan hasil karya, dan kolaborasi. Model problem based learning (PBL) dapat
mengembangkan pemikiran kritis dan kreatif siswa.

KESIMPULAN
Berdasarkan pada paparan hasil di atas, kesimpulan yang dapat diambil pada
penelitian ini yaitu:

8 | Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan Media
Manipulatif Untuk Siswa Sekolah Dasar
Jurnal Profesi Pendidikan (JPP) P-ISSN: 2829-0828
Volume 1, Number 1, Juni 2022
https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/jpp E-ISSN: 2828-8831

1. Skenario dan implementasi penerapan pemahaman konsep perkalian


menggunakan media pembelajaran berupa benda konkret melalui model
pembelajaran problem based learning (PBL) berjalan dengan baik.
2. Hasil belajar siswa terhadap pemahaman konsep perkalian menggunakan media
pembelajaran berupa benda konkret melalui model pembelajaran problem based
learning (PBL) memuaskan dengan hasil nilai rata-rata 86,55 serta ketuntasan
belajarnya lulus 100% ini dibuktikan dengan nilai diatas KKM.
3. Adanya peningkatan pemahaman konsep matematis pada konsep perkalian
dengan menggunakan media pembelajaran berupa benda konkret melalui model
pembelajaran problem based learning (PBL).

DAFTAR PUSTAKA
Altaftazani, D. . H., Arga, H. S. P., Kelana, J. B., & Ruqoyyah, S. (2020). ANALISIS
PEMBELAJARAN DARING MEMBUAT SENI KOLASE MENGGUNAKAN MODEL
PROJECT BASED LEARNING PADA MASA PANDEMI COVID 19. 7(2), 185–191.
https://doi.org/10.22460/p2m.v7i2p%25p.2006.
Amin, A. K., Degeng, N. S., Setyosari, P., & Djatmika, E. T. (2021). The Effectiveness of
Mobile Blended Problem Based Learning on Mathematical Problem Solving.
International Journal of Interactive Mobile Technologies.
https://doi.org/10.3991/IJIM.V15I01.17437.
Djuanda, M., Hairun, Y., & Suharna, H. (2019). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif
Siswa melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together
(NHT) pada Materi Lingkaran. Delta-Pi: Jurnal Matematika Dan Pendidikan
Matematika.
Hendriana, H., Rohaeti, E. E., & Sumarmo, U. (2021). Hard Skills dan Soft Skills Matematik
Siswa. Bandung: PT Refika Aditama.
Kelana, J. B., & Wardani, D. S. (2021). MODEL PEMBELAJARAN IPA SD. Cirebon:
Edutrimedia Indonesia.
Merdja,J., & Restianim, V (2022). Penggunaan Batang Napier Sebagai Media
Pembelajaran Bagi Guru Matematika SDK Onekore 1.Jurnal Pendidikan Tambusai,
6(2), 47-57.
Patmonodewo
Salim, A., & Utama, A.H.(2020).Evaluasi Sumatif Ketepatan Pemilihan Media
Pembelajaran Tepat Guna di Sekolah Dasar (SD) Se-Kota Banjarmasin. Jurnal
Penelitian Tindakan dan Pendidikan, 6(2).
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
Syamsuddin, A. (2018). Media Pembelajaran Manipulatif dan Pengaruhnya terhadap
Hasil Belajar Siswa. In Prosiding Seminar Nasional Administrasi Pendidikan &
Manajemen Pendidikan, 205–211.
Tafonao, T. (2018). PERANAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN

Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan Media
Manipulatif Untuk Siswa Sekolah Dasar| 9
Jurnal Profesi Pendidikan (JPP) P-ISSN: 2829-0828
Volume 1, Number 1, Juni 2022
https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/jpp E-ISSN: 2828-8831

MINAT BELAJAR MAHASISWA. Jurnal Komunikasi Pendidikan.


https://doi.org/10.32585/jkp.v2i2.113.
Trianto, M. P. (2016). Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik: Bagi anak usia
dini. Prenada Media.
Tristanti, L. B. (2017). PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI
DAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
BANGUN RUANG SISWA. AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika.
https://doi.org/10.24127/ajpm.v6i3.1131.
Merdja, J., & Restianim, V. (2022). Penggunaan Batang Napier Sebagai Media Pembelajaran
bagi Guru Matematika SDK Onekore I. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(2), 47-57.
Salim, A., & Utama, A. H. (2020). Evaluasi Sumatif Ketepatan Pemilihan Media Pembelajaran
Tepat Guna di Sekolah Dasar (SD) Se-Kota Banjarmasin. Jurnal Penelitian Tindakan dan
Pendidikan, 6(2).
Trianto, M. P. (2016). Desain pengembangan pembelajaran tematik: Bagi anak usia dini.
Prenada Media.

10 | Peningkatan Pemahaman Konsep Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning Berbantuan
Media Manipulatif Untuk Siswa Sekolah Dasar

You might also like