Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: - Vol.

Strategi Pemberdayaan Petani Kelapa Di Desa Selumbung


Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem

NI PUTU MIRAH SINTYA SUSANTI, NYOMAN PARINING,


I GUSTI AYU AGUNG LIES ANGGRENI

Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Udayana


Jl. PB. Sudirman Denpasar 80232
Email: mirahsintya6@gmail.com
pariningnyoman6@gmail.com

Abstract

Coconut Farmer Empowerment Strategy in Selumbung Village, Manggis


District, Karangasem Regency

Selumbung Village is one of the villages in the Manggis District, which has an
area of 665,225 Ha with a topography of plains and hills and is located ± 4 km from
the center of the Manggis District Government. Selumbung Village has abundant
potential resources for farming rice fields, moorlands, hills and coconut plantations.
Selumbung Village is one of the coconut producing villages in Manggis District,
Karangasem Regency. Selumbung village has a fairly good coconut commodity.
The purpose of this study was to identify internal and external factors, to
formulate alternatives and to determine strategies that from the empowerment of
coconut farmers in Selumbung Village, Manggis District, Karangasem Regency.
The results of the study show that the internal factor that is a strength in the
Empowerment of Coconut Farmers is that the Selumbung village coconut has better
fruit than fruit in other areas. While the internal factors that The weakness in Coconut
Farmer Empowerment is that it is not optimal yet processed coconut fruit in
Selumbung Village so that the selling power is still low. Then from external factors
that become opportunities in Coconut Farmer Empowerment is a wide market share in
various regions. Meanwhile, external factors that pose a threat consist of not having
much capital owned by coconut farmers in developing their business. Coconut Farmer
Empowerment Strategy is obtained from the results of the SWOT Matrix.

Keywords : Potential, Coconut, Strategy, Farmer Empowerment

1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Kelapa adalah tanaman yang memiliki manfaat yang serba guna. Kelapa
merupakan tanaman yang terpenting di Bali karena digunakan setiap hari. Kelapa dua
varietas yaitu kelapa dalam dan kelapa genjah. Negara agraris adalah sebagian besar
mata pencaharian penduduknya berada pada sektor pertanian. Indonesia merupakan

https://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA 1
Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: - Vol. -
negara agraris karena sebagian besar sebagai petani bercocok tanam. Indonesia sendiri
merupakan negara yang memiliki area perkebunan kelapa terluas di dunia.

Harga buah kelapa bulat di Provinsi Bali Tahun 2020 memiliki harga yang berbeda
sebagai berikut : Kelapa bulat di Kabupaten Jembrana harganya Rp.5.393, Kebupaten
Tabanan Rp. 4.300, Kabupaten Badung harganya Rp. 4.471, Kabupaten Bangli
harganya Rp.3.392, Kabupaten Karangasem harganya Rp. 5.000, dan Kabupaten
Buleleng harganya Rp. 5165. (Distanpangan, 2020). Bedasarkan harga kelapa bulat
terlihat bahwa harga kelapa bulat di Karangasem merupakan salah satu komoditi yang
memiliki harga tertinggi.
Desa Selumbung merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Manggis
memiliki luas wilayah 665.225 Ha dengan tofografi dataran dan perbukitan serta letak
± 4 Km dari pusat Pemerintahan Kecamatan Manggis. Desa Selumbung memiliki
potensi sumber daya yang melimpah pertanian sawah, ladang/tegalan, perbukitan dan
kebun kelapa.Desa Selumbung merupakan salah satu desa penghasil tanaman kelapa
di Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem. Desa selumbung memiliki komoditi
kelapa yang cukup baik. Tanaman Kelapa di Desa Selumbung memiliki keunggulan
pada buahnya, buah besar dan daging kelapa tebal di lihat dari harga kelapa bulat di
kabupaten karangasem sehingga apabila dimanfaatkan dengan pengolahan yang baik
akan bernilai ekonomi yang tinggi. Desa selumbung memiliki potensi kelapa yang
dijadikan sumber pelindung dan memberdayakan masyarakat desa. Sebagian besar
penduduk Desa Selumbung profesi sebagai petani. Petani kelapa merupakan seseorang
yang mengarap lahan dan memperoleh hasil lahan yang digarap. Petani kelapa perlu
di perhatikan dalam berusahatani supaya berkembang. Hasil panen buah kelapa Petani
di Desa Selumbung masih banyak dijual butiran. Perlu pengembangan olahan kelapa
ke arah produksi langsung agar mendapatkan nilai tambah dapat meningkatkan
pendapatan petani.
Strategi dilakukan dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam dan budaya
setempat. Pemberdayaan adalah upaya memandirikan masyarakat lewat perwujudan
potensi yang ada. Potensi adalah sebuah kekuatan atau keunggulan yang dimiliki oleh
seseorang atau daerah yang memiliki kemungkinan untuk dikembangkan dan bisa
menjadi bermanfaat secara optimal.
Sehubungan dengan desa selumbung merupakan kawasan penghasil kelapa yang
memiliki potensi untuk dapat berkembang dan petani kelapa Desa Selumbung yang
masih banyak menjual butiran belum memanfaatkan hasil panen dengan maksimal
sehingga produksi belum maksimal. Dengan tujuan agar petani kelapa di Desa
Selumbung mendapatkan peningkatan penghasilan sehingga usaha komoditas kelapa
berkembang bagi petani di Desa Selumbung bisa lebih maju dan buah kelapa di Desa
Selumbung bisa dikenal oleh masyarakat luas.

1.2 Rumusan Masalah


1. Faktor-faktor apa saja yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman
dalam pemberdayaan petani kelapa di Desa Selumbung, Kecamatan Manggis,
Kabupaten Karangasem?
2. Bagaimana rumusan alternatif strategi pemberdayaan petani kelapa di Desa
Selumbung, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem?
3. Strategi apa yang tepat dalam merumuskan pemberdayaan petani kelapa di Desa
Selumbung, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem?

https://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA 2
Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: - Vol. -

1.3 Tujuan Penelitian


1. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman dalam pemberdayaan petani kelapa di Desa Selumbung,
Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem.
2. Untuk merumuskan rumusan alternatif strategi pemberdayaan petani kelapa di
Desa Selumbung, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem.
3. Untuk menentukan strategi yang tepat dalam pemberdayaan petani kelapa di
Desa Selumbung, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem.

2. Metode Penelitian
2.1 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan Desa Selumbung Kecamatan Manggis, Kabupaten
Karangasem. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan September sampai Desember
2021. Pemilihan lokasi penelitian secara sengaja (purvosive sampling) yang di
dasarkan atas pertimbangan – pertimbangan tertentu.
2.2 Data dan Metode Pengumpulan
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan
data kuantitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yakni data primer
dan data sekunder. Menurut Toharudin (2021) Data primer adalah data yang
diperoleh secara langsung memberikan data dari lokasi penelitian kepada
pengumpul data. Data primer berupa hasil wawancara oleh peneliti kepada
informan dan responden penelitian. Menurut Idrus (2021)) Data sekunder adalah
data yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang mendukung diperoleh secara
tidak langsung. Data sekunder yang diperoleh berupa jurnal, buku online, buku
profil Desa Selumbung dan situs dari internet. Metode pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara dan dokumentasi. Dokumentasi
adalah pengumpulan data tertulis atau tercetak dan benda – benda yang mempunyai
keterangan untuk dikumpulkan mengenai penelitian (Sugiyono, 2020).
Pengumpulan dilakukan dengan mengambil foto atau gambar yang berhubungan
mengenai penelitian yang telah terdapat di lokasi penelitian dengan mengkaji
dokumen dengan penelitian ini
2.3 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah keseluruhan subjek atau totalitas subjek penelitian yang dapat
berupa; orang, benda, suatu hal yang di dalamnya dapat diperoleh dan atau dapat
memberikan informasi atau data penelitian (Siyoto dan Sodik, 2015). Populasi dalam
penelitian ini adalah 494 populasi. Pengambilan sampel menggunakan rumus Slovin.
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan simple random sampling: dikatakan
simple atau sederhana sebab pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara
acak, tanpa memperhatikan strata yang terdapat dalam populasi tersebut. Cara ini dapat
lakukan jika anggota populasi dianggap memiliki keadaan yang sama atau homogen
(Siyoto dan Sodik, 2015). Sampel dalam penelitian ini berjumlah 84 orang meliputi: 6
banjar (banjar dinas bukit catu, banjar dinas kaleran, banjar dinas kelodan, banjar dinas
tengah, banjar dinas kanginan, banjar dinas anyar).

https://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA 3
Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: - Vol. -
2.4 Penentuan Informan Kunci
Informan kunci adalah orang yang memberikan informasi tentang situasi dan
kondisi latar belakang penelitian yang bersifat mendalam yang di pilih secara sengaja
(purposive). Artinya dengan memilih narasumber yang mengetahui dan memberikan
imformasi mengenai Desa Selumbung, Petani dan Kelapa.

2.5 Variabel Penelitian dan Pengukuran


Variabel adalah pengelompokkan secara logis dari dua atau lebih variabel yang
menjadi objek pengamatan penelitian, sering juga disebut sebagai faktor yang berperan
dalam penelitian atau gejala yang akan diteliti (Noor, 2017). Berikut ini variabel,
indikator, parameter dan pengukuran dalam penelitian ini.
Tabel 1.1
Variabel, Indikator, Parameter dan Pengukuran Strategi Pemberdayaan Petani
Kelapa Di Desa Selumbung Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem
Variabel Indikator Parameter Pengukuran
Faktor Kekuatan 1. Kesesuaian lokasi dan iklim
internal tanaman kelapa.
2. Umur tanaman kelapa.
3. Keunggulan buah kelapa
4. Pengalaman petani
5. Proses pembibitan dan
budidaya tanaman kelapa.
6. Buah kelapa panen sepanjang Skor
tahun
7. Perluasan dan diversifikasi
olahan kelapa
8. Keamanan Desa Selumbung
pada tanaman kelapa
9. Penjualan hasil ke daerah lain
10. Sumber mata air dan tradisi
budaya
Kelemahan 1. Proses panen tanaman kelapa
2. Penanganan pascapanen
(pengolahan hasil panen )
3. Tenaga ahli dan sarana
prasarana
4. Akses jalan ke tempat
membeli kelapa
5. Ikatan kekeluargaan Skor
6. Penguasaan informasi dan
berinovasi
7. Permodalan dan pekerjaan
lain petani
8. Hama pada tanaman kelapa
9. Kelompok belum terorganisir

https://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA 4
Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: - Vol. -
Faktor Peluang 1. Kebijakan pemda tentang
eksternal tanaman kelapa
2. Pupuk untuk kelapa
3. Kemajuan teknologi
informasi dan kedatangan Skor
wisawatan
4. Pangsa pasar kelapa luas
5. Pelatihan pemanfaatan kelapa
6. Kemudahan kredit umkm
Ancaman 1. Harga kelapa berfluktasi.
2. Keterlibatan tengkulak
3. Pekerjaan di sektor lain Skor
4. Persaingan usaha sejenis
5. Munculnya investor asing.

2.6 Metode Analisis Data


Analisis data di lakukan setelah berbagai data terkumpul dan menganalisa
dengan teknik analisa deskriptif. Analisis deskriptif untuk menganalisis data dengan
cara mengambarkan atau mendeskripsikan data yang sudah terkumpul (Sudaryana dan
Agusiady,2022). Analisis deskriptif yakni menggambarkan data – data dan membahas
mengenai Strategi Pemberdayaan Petani Kelapa di Desa Selumbung Kecamatan
Manggis Kabupaten Karangasem. Analisis data yang dilakukan dengan tahapan yakni
tahapan pertama pengumpulan data, tahapan kedua analisis data EFAS dan IFAS,
tahaapan ketiga matriks SWOT dan tahapan keempat matriks QSPM.

3. Hasil dan Pembahasan


3.1 Analisis IFAS (Internal Factors Analysis Summary)
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada sampel penelitian maka
diperoleh faktor internal yang dimiliki oleh pemberdayaan petani kelapa di desa
Selumbung Kecamatan Manggis Karangasem disertai pemberian rating, bobot dan
penjelasan singkat berdasarkan hasil wawancara. Nilai total skor faktor internal
sebesar 3,43 yang menunjukkan nilai tersebut lebih dari 2,50 yang berarti bahwa
faktor-faktor internal relatif kuat. Kekuatan yang paling berpengaruh berdasarkan
nilai bobot yang diberikan yaitu tanaman kelapa merupakan tanaman perkebunan yang
berumur panjang hingga puluhan tahun sehingga dapat dimanfaatkan dalam jangka
waktu yang panjang. Faktor lainnya yang juga sebagai kekuatan walaupun nilai
bobotnya terendah yaitu petani yang menanam kelapa sudah berpengalaman cukup
lama (turun-temurun). Hal ini dikarenakan menanam kelapa dan perawatannya
termasuk mudah dan tidak memerlukan teknik yang khusus sehingga setiap orang
dapat melakukan perawatan kelapa dengan baik. Sedangkan kelemahan yang
memiliki bobot tinggi yaitu proses panen tanaman kelapa belum menggunakan mesin
masih sederhana menggunakan tenaga manusia untuk memanjat tanaman kelapa.
Faktor yang menjadi kelemahan lainnya yaitu terbatasnya tenaga ahli mengenai teknis
pemeliharaan pada tanaman kelapa dan sarana prasarana berupa mesin dan tempat
mengolah kelapa.

https://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA 5
Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: - Vol. -
3.2 Analisis EFAS (External Factors Analysis Summary)
Berdasarkan hasil penyebaran kuesioner kepada sampel penelitian maka
diperoleh faktor eksternal yang dimiliki oleh petani kelapa di desa Selumbung
Kecamatan Manggis Karangasem disertai pemberian rating, bobot dan penjelasan
singkat berdasarkan hasil wawancara. Nilai total skor faktor eksternal sebesar 3,07
yang menunjukkan nilai tersebut lebih dari 2,50 yang berarti bahwa faktor-faktor
eksternal relatif kuat. Peluang yang paling besar berdasarkan bobot yang diberikan
oleh sampel yaitu pangsa pasar kelapa luas baik dalam negeri maupun luas negeri
sehingga petani memiliki peluang dalam memasarkan kelapa di seluruh wilayah.
Faktor lainnya yang menjadi peluang namun nilai bobotnya lebih rendah yaitu
kebijakan pemerinta dalam melindungi tanaman kelapa karena melihat dominan dari
masyarakat berprofesi menjadi petani kelapa. Faktor lainnya yang menjadi peluang
yaitu kemajuan teknologi informasi dan kedatangan wisatawan sebagai media
membantu dalam promosi tanaman kelapa serta dapat memebrikan celah pekerjaan
bagi masyarakat luas. Sedangkan faktor-faktor yang menjadi ancaman dalam
pemberdayaan petani kepala di desa Selumbung yaitu munculnya investor asing
dengan manajemen yang lebih baik dalam mengolah kelapa sehingga penjualan kelapa
dalam bentuk berbagai olahan memiliki banyak pesaing. Ancaman lainnya yaitu
banyaknya pekerjaan lain yang terlihat lebih menggiurkan sehingga perlahan petani
meninggalkan pekerjaannya sebagai petani kelapa.
3.3 Matriks Internal-Eksternal (IE)
Berdasarkan hasil analisis maka diperoleh perhitungan dari IFAS nilai total skor
sebesar 3,43 dan dari perhitungan EFAS total skor sebesar 3,07. Lebih jelasnya
disajikan pada matriks IE dibawah ini.

Gambar 1
Matriks IE
Berdasarkan gambar 5.1 nilai IFAS dan EFAS berada pada sel pertama yang
termasuk kedalam sel I dimana strategi pertumbuhan (growth strategi). Pada sel
pertama juga termasuk dalam growth strategi adalah merupakan pertumbuhan itu
sendiri. Hal ini berarti strategi yang dilakukan oleh petani kelapa di desa Selumbung
dalam tahap pertumbuhan untuk mencapai target dengan baik sehingga usaha yang
dilakukan harus dipertahankan dan ditingkatkan agar hasil yang diperoleh tetap baik.

https://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA 6
Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: - Vol. -
3.4 Strategi Alternatif Pemberdayaan Petani Kelapa di Desa Selumbung
Menurut Rangkuti (2006) Matriks SWOT terdiri dari empat set alternative strategis
yaitu :
a. Strategi SO yaitu memanfaatkan seluruh kekuatan untuk mengumpulkan dan
memanfaatkan peluang sebesar - basarnya
b. Strategi ST dibuat berdasarkan bagaimana organisasi menggunakan kekuatan yang
dimiliki untuk mengatasi ancaman
c. Strategi WO yakni pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan
kelemahan yang ada.
d. Strategi WT didasarkan pada kegiatan yang berusaha meminimalkan kelemahan
yang dimiliki serta menghindari ancaman yang ada.
Maka dari itu dapat dirumuskan strategi alternatifnya sebagai berikut.
1. Strategi SO
Strategi SO (strengths-opportunities) memanfaatkan seluruh kekuatan yang di
miliki untuk mengambil peluang sebesar-besarnya. Strategi dilaksanakan dengan
melihat sumber potensi sumber daya alam yang dimiliki Desa Selumbung yang
merupakan kawasan penghasil kelapa. Mengoptimalkan promosi buah kelapa dengan
kelebihan yang dimiliki sehingga dapat menarik banyak peminat untuk membeli buah
kelapa dari petani di Desa Selumbung. Strategi yang pertama yaitu dengan cara
memanfaatkan kondisi alam Desa Selumbung yang baik dalam perkembangan
pertanian. Strategi yang kedua adalah memberdayakan pupuk kepada tanaman kelapa
agar buah yang di hasilkan lebih berkualitas, dengan cara secara rutin melakukan
pemeliharaan pemupukan menggunakan pupuk ternak atau pupuk daun-daun pada
tanaman kelapa. Strategi yang ketiga yaitu memberdayakan media informasi sebagai
media promosi dengan menampilkan keunggulan buah kelapa dengan cara
mengoptimalkan promosi buah kelapa dengan kelebihan yang di miliki sehingga
dapat menarik banyak peminat untuk membeli buah kelapa dari petani di Desa
Selumbung.
2. Strategi ST
Strategi ST (strengths-threats) di buat dengan menggunakan kekuatan yang di
miliki untuk menghindari dan mengatasi ancaman yang ada. Strategi yang pertama di
lakukan yaitu dengan cara memanfaatkan kondisi iklim yang ada untuk pemanfaatan
optimalisasi panen kelapa sepanjang tahun. Strategi kedua dilakukan dengan cara
mengoptimalkan kelebihan daging buah dalam promosi melalui media online atau
media offline. Strategi yang ketiga yaitu memanfaatkan kelebihan kelapa yang di
miliki dalam menggait investor untuk bekerjasama, dengan cara memperhatikan
kelebihan kelapa yang dimiliki untuk menggait investor dalam pemasaran buah
kelapa.
3. Strategi WO
Strategi WO (weaknesses-opportunities) strategi dibuat dengan memanfaatkan
peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi yang
pertama dilakukan memanfaatkan promosi dengan teknologi dengan baik. Strategi
yang kedua dengan cara memanfaatkan pelatihan kelapa pada pasca panen. Strategi
ketiga yaitu memanfaatkan kelompok petani kelapa dalam memberdayakan proses
penanaman dan panen dengan lebih baik dengan cara memperhatikan kelompok
petani buah kelapa agar dapat saling berbagi informasi terbaru mengenai tanaman
kelapa.

https://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA 7
Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: - Vol. -
4. Strategi WT
Strategi WT (weaknesses-threats) didasarkan pada kegiatan meminimalkan
kelemahan yang ada serta menghindari ancaman. Strategi yang pertama di lakukan
dengan cara mengoptimalkan kelompok petani kelapa dalam berbagi informasi
mengenai usaha. Adanya wadah untuk petani mempermudah berkomunikasi
mengenai tanaman kelapa. Strategi kedua yaitu mengoptimalkan odal yang dimiliki
dengan menggait investor dalam bekerjasama dengan cara emperhatikan modal yang
dimiliki petani untuk meningkatkan hasil produksi pasca panen buah kelapa.

3.5 Strategi Paling Tepat Dalam Pemberdayaan Petani Kelapa Desa Selumbung
Berdasarkan hasil perhitungan TAS yang telah dilakukan didapat beberapa
alternatif strategi, alternatif startegi yang paling diminati dan diperioritaskan yang
nantinya dapat diterapkan yaitu memanfaatkan kondisi iklim dan lokasi yang
digunakan sebagai lahan untuk menanam kelapa sehingga pemberdayaan petani
melalui potensi kelapa menjadi lebih optimal dengan skor 6,39. Pemanfaatan buah
kelapa yang dapat dijadikan menjadi berbagai macam olahan dapat meningkatkan daya
jual yang dimiliki oleh kelapa. Pengetahuan mengenai pemanfaatan buah kelapa harus
dimiliki oleh petani kelapa khususnya di Desa Selumbung agar daya jual kelapa
menjadi lebih tinggi. Selain daya jual yang lebih tinggi, harga jual produk olahan juga
lebih tinggi daripada buah kelapanya secara langsung sehingga hal ini dapat
meningkatkan penghasilan petani kelapa di Desa Selumbung Kecamatan Manggis
Karangasem.

4. Simpulan dan Saran


4.1 Simpulan
Berdasarkan hasil annalisis dan pembahasan maka di tarik kesimpulan sebagai
berikut.
1. Faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam
pemberdayaan petani kelapa di Desa Selumbung, Kecamatan Manggis,
Kabupaten Karangasem. Faktor internal terdiri dari kekuatan dan kelemahan
yang dimiliki oleh petani kelapa di Desa Selumbung. Kekuatan terdiri dari buah
kelapa desa Selumbung memiliki buah yang lebih bagus dari buah di daerah
lainnya. Kelemahan terdiri dari belum optimalnya olahan buah kelapa di Desa
Selumbung sehingga daya jual olahan masih rendah. Sedangkan dari faktor
eksternal terdiri dari peluang dan ancaman. Peluang yang dimiliki petani kelapa
yaitu pangsa pasar yang luas di berbagai wilayah. Ancaman terdiri dari belum
banyak modal yang dimiliki petani kelapa dalam mengembangkan olahan
kelapa.
2. Strategi alternatif pada pemberdayaan petani kelapa yaitu : strategi SO yaitu
mengoptimalkan promosi buah kelapa dengan kelebihan yang dimiliki sehingga
dapat menarik banyak peminat untuk membeli buah kelapa dari petani di desa
selumbung. Selanjutnya strategi ST yaitu memperhatikan kelebihan kelapa yang
dimiliki untuk menggait investor dalam pemasaran buah kelapa. Untuk strategi
WO yaitu memperhatikan kelompok petani buah kelapa agar dapat saling
berbagi informasi terbaru mengenai tanaman kelapa. Terakhir strategi WT yaitu

https://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA 8
Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: - Vol. -
memperhatikan modal yang dimiliki petani untuk meningkatkan hasil produksi
pasca panen buah kelapa.
3. Keputusan strategi yang tepat untuk memberdayakan petani kelapa di Desa
Selumbung yaitu dengan strategi pertumbuhan yang agresif (growth-oriented
strategy). Alternatif strategi yang paling tepat digunakan yaitu memanfaatkan
kondisi iklim dan lokasi yang digunakan sebagai lahan untuk menanam kelapa
sehingga pemberdayaan petani melalui potensi tanaman kelapa menjadi lebih
optimal.

4.2 Saran
Berdasarkan simpulan yang diberikan pada hasil penelitian ini, maka dapat
diberikan saran terhadap hasil penelitian yang diperoleh. Adapun saran yang dapat
diberikan adalah sebagai berikut.
1. Bagi petani kelapa Desa Selumbung Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem,
hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan bahwa kebun kelapa di Desa Selumbung
memiliki manfaat yang penting sebagai sumber daya ekonomi dan sebagai sumber
pelindung. Oleh karena itu, kelapa di Desa Selumbung harus tetap terpelihara dan
tetap bertahan dengan kualitas baik sehingga hasil panen meningkat dengan
optimal serta tanaman kelapa di Desa Selumbung bisa dikenal oleh masyarakat
luas. Desa Selumbung memiliki sumber daya yang berlimpah dan tradisi budaya
beragam. Desa Selumbung dapat menjadikan potensi kelapa sebagai pendukung
dalam pendapatan.
2. Adanya dukungan dari pihak Desa Selumbung dalam menampung hal –hal yang
berkaitan dengan petani dan kelapa agar selanjutnya bisa menyampaikan kepada
pemerintah. Perlu adanya kegiatan terhadap olahan kelapa dalam bentuk pelatihan
yang dilakukan secara terus menerus selain dijual butiran di Desa Selumbung.
3. Bagi Mahasiswa dan Universitas, hasil penelitian ini dapat menjadi acuan teori
untuk penelitian selanjutnya yang ingin membahas mengenai strategi
memberdayakan petani kelapa.

5. Ucapan Terima Kasih


Ucapan terima kasih penulis tujukan kepada seluruh pihak yang telah
mendukung penelitian ini yaitu perbekel Desa Selumbung, dosen pembimbing, dosen
penguji, keluarga serta teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Semoga penelitian ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.

https://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA 9
Jurnal Agribisnis dan Agrowisata ISSN: - Vol. -

Daftar Pustaka
Distanpangan. 2020. Harga Kelapa Bulat menurut Kabupaten Tahun 2020. Kota
Denpasar.
Idrus, S. 2021. Menulis Skripsi Sama Gampangnya Membuat Pisang Goreng Penting
Ada Niat & Kemauan. [Buku on-line]. Malang. Literasi Nusantara. Diakses
pada 09 Mei 2022.
Noor, J. 2017. Metodologi Penelitisn Skripsi, Tesis, Disertasi dan Karya Ilmiah.
Jakarta. Kencana. Diakses pada 09 September 2021.
Profil Desa Selumbung. 2021. Profil Desa Selmbung Kecamatan Manggis Kabupaten
Karngasem Tahun 2021.
Rangkuti, F. 2006. Teknik Mengukur Dan Strategi Meningkatkan Kepuasan
Pelanggan. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.
Sudaryana, B dan Agusiady, H. R. R. 2022. Metodologi Penelitian Kuantitatif. [Buku
on-line]. Yogyakarta. CV Budi Utama. Diakses 31 Mei 2022
Sugiyono, P. D. 2020. Buku metode penelitian kualitatif. Alfabeta,CV. Bandung.
Siyoto, D. S dan Sodik, M. A. 2015. Dasar Metodologi Penelitian. Internet. [Buku on-
line]. Karanganyar-Klodangan. Literasi Media Publishing. Diakses pada 9
September 2021.
Toharudin, M. 2021. Penelitian Tindakan Kelas Teori Dan Aplikasinya Untuk
Pendidik Yang Profesional. [Buku on-line]. Jawa Tengah. Lakeisha. Diakses
pada 09 Mei 2022.

https://ojs.unud.ac.id/index.php/JAA 10

You might also like