Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

Bul.

Plasma Nutfah 28(2):173–184

Inventarisasi Makrofita Akuatik Berpotensi Fitoremediator


di Perairan Kecamatan Sungai Raya, Kubu Raya, Kalimantan Barat
(Inventory of Aquatic Macrophytes which have Potential for Phytoremediation in Aquatic Areas
of Sungai Raya District, Kubu Raya, West Kalimantan)

Dahlia Wulan Sari*, Elliska Murni Harfinda, Tia Nuraya, dan Widya Rahayu
Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan Barat, Jl. Parit Derabak, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya 78122,
Kalimantan Barat, Indonesia
*E-mail: dahliawulansari@gmail.com

Diajukan: 14 Maret 2022; Direvisi: 17 September 2022; Diterima: 19 Desember 2022

ABSTRACT
Land use around rivers in Sungai Raya District, Kubu Raya Regency for dwelling, and agriculture land has the potential to degrade
water quality. The contamination of waste into waters can disrupt an ecosystem and even human health. Phytoremediation is a
conventional and environmentally friendly method use of plant to reduce the concentrations or toxic effects of contaminants in the
environments. It is important to carry out an inventory of aquatic macrophytes to discover the types and the habitat of aquatic
macrophytes, which have potential for phytoremediation. This research was conducted using an exploratory method at Parit
Cabang Kiri, Parit Derabak, and Parit Sembin at Sungai Raya District, Kubu Raya Regency, West Kalimantan. Samples of aquatic
macrophytes were preserved as wet preservation and identified using an identification book. This study found eight types of
aquatic macrophytes consisting of 3 types free-floating, 2 types rooted-floating, 1 type submersed, and 2 types emergent. The most
diverse types of aquatic macrophytes were found at the Parit Derabak with the highest phosphate content. Based on the literatures,
these observed microphytes: Salvinia molesta D.S. Mitch., Limnobium laevegatum (Humb. & Bonpl. ex Willd.), Lemna minor L.,
Nymphaea alba L., Cabomba aquatica Aubl., Ceratophyllum demersum Sw., and Leersia hexadra L. have the potential as
phytoremediators of heavy metals. Species that can degrade organic waste and azo dyes were C. demersum Sw. and L. minor L.,
while C. demersum Sw. and Ipomoea sp. L. play an important role in reducing the nutrient content in the waters. One microphyte,
i.e., L. hexandra L. has potential role as phytoremediator of oil waste.
Keywords: Bioremediation, heavy metals, nutrients, water quality, wastewater.

ABSTRAK
Pemanfaatan lahan di sekitar sungai untuk pemukiman dan lahan pertanian di Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya
berpotensi menurunkan kualitas perairan. Kontaminasi limbah di perairan dapat membahayakan ekosistem hingga kesehatan
manusia. Fitoremediasi merupakan salah satu metode konvensional dan ramah lingkungan untuk memperbaiki kualitas air. Oleh
karena itu, inventarisasi makrofita akuatik penting dilakukan untuk mengetahui jenis dan kondisi habitat makrofita akuatik.
Penelitian dilakukan dengan metode eksploratif/penjelajahan di Parit Cabang Kiri, Parit Derabak, dan Parit Sembin di Kecamatan
Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Sampel makrofita akuatik yang diperoleh disimpan sebagai awetan basah
dan diidentifikasi menggunakan buku identifikasi. Penelitian ini menemukan 8 spesies makrofita akuatik yang terdiri dari 3 tipe
free floating, 2 tipe rooted floating, 1 tipe submersed dan 2 tipe emergent. Jenis makrofita akuatik yang paling beragam ditemukan
di Parit Derabak dengan kandungan fosfat tertinggi. Berdasarkan kajian literatur spesies Salvinia molesta D.S. Mitch., Limnobium
laevegatum (Humb. & Bonpl. ex Willd.), Lemna minor L., Nymphaea alba L., Cabomba aquatica Aubl., Ceratophyllum
demersum Sw., dan Leersia hexadra L. berpotensi sebagai fitoremediator logam berat. Spesies yang dapat men-degradasi limbah
organik dan pewarna azo adalah C. demersum Sw. dan L. minor L. Spesies C. demersum Sw. dan Ipomoea sp. L. juga berperan
dalam mengurangi kandungan nutrien di perairan. Selain itu, spesies L. hexandra L. juga berpotensi fitoremediator limbah minyak.
Kata kunci: Bioremediasi, logam berat, nutrien, kualitas perairan, air limbah.

Hak Cipta © 2022, BB Biogen


174 Buletin Plasma Nutfah Vol. 28 No. 2, Desember 2022:173–184

PENDAHULUAN hati hingga menyebabkan kematian pada ikan


(Pratiwi 2020). Beberapa jenis logam berat dilapor-
Masyarakat di Kecamatan Sungai Raya, kan sangat berbahaya bagi manusia. Manusia dapat
Kabupaten Kubu Raya memanfaatkan air sungai/ terpapar logam berat melalui konsumsi makanan
parit untuk berbagai kebutuhan harian seperti man- yang mengandung logam berat maupun penyerapan
di dan mencuci. Untuk memudahkan akses terha- melalui kulit. Paparan logam berat yang berlebihan
dap sumber air tersebut, masyarakat bermukim tersebut dapat menyebabkan gangguan kesehatan
serta melakukan kegiatan seperti bertani di sekitar pada anak-anak, gangguan pernafasan, syaraf, me-
sungai/parit. Selain itu, tidak jarang saluran pem- nyebabkan kanker, serta penyakit kardiovaskuler
buangan rumah tangga juga mengalir ke sungai/ (Al Osman et al. 2019).
parit. Pemanfaatan lahan untuk permukiman, ke- Untuk menekan berbagai efek bahan pence-
giatan pertanian, dan perkebunan di sekitar sungai mar yang ditimbulkan oleh pencemaran di perairan,
berpotensi menurunkan kualitas perairan (Pasisingi perlu adanya upaya remediasi. Polutan di perairan
et al. 2014). Air limbah rumah tangga yang tidak dapat didegradasi melalui beberapa cara, salah
diolah bisa mengandung banyak pencemar seperti satunya dengan memanfaatan makrofita akuatik
pestisida, minyak, pewarna, fenol, sianida, organik atau dikenal dengan fitoremediasi. Fitoremediasi
beracun, fosfor, padatan tersuspensi, serta logam merupakan teknik untuk mengurangi zat beracun
berat seperti Cd, Cu, Zn, As, Pb, Cr, Fe, Ni, dan yang terdapat di lingkungan dan diyakini menjadi
Mg (Pakdel dan Peighambardoust 2018; Drozdova salah satu metode konvensional yang ramah
et al. 2019). Kegiatan pertanian di seki-tar sungai lingkungan (George dan Gabriel 2017). Makrofita
menyebabkan peningkatan kadar nitrat, amoniak, akuatik menjadi salah satu produsen di perairan
fosfat, dan residu pestisida di perairan. Bahan yang mampu menciptakan mikrohabitat yang di-
cemaran tersebut masuk ke badan air me-lalui butuhkan oleh biota air sebagai tempat berlindung,
saluran air disekitar lahan pertanian serta banjir dan mencari makan, daerah pengasuhan, serta tempat
erosi saat hujan (Mateo-Sagasta dan Turral 2018). memijah. Makrofita akuatik juga dapat berperan
Konsumsi air minum pada balita dengan kan- dalam memperbaiki kondisi kualitas perairan
dungan nitrat mencapai 10 mg/l dapat mengurangi (Astuti dan Indriatmoko 2018).
kemampuan darah dalam mengedarkan oksigen, Makrofita akuatik digolongkan menjadi 3
akibatnya bayi akan lemas dan berwarna kebiruan kelompok berdasarkan tipe vegetasinya, yaitu
hingga menyebabkan kematian pada tingkatan surface flow (SF), free floating macrophyte (FFM),
yang lebih parah (Wedin dan Sorensen 2013). dan floating emergent macrophyte (FEM) (Fonder
Pengayaan nutrien di perairan seperti nitrat dan dan Headley 2013). Makrofita akuatik juga dike-
fosfat dapat memicu pertumbuhan alga beracun lompokkan sebagai submersed plants, free floating
yang berbahaya bagi organisme perairan dan ma- plants, rooted floating plants, dan emergent plants
nusia. Selain itu juga berpotensi mengurangi ke- (Lembi 2009). Makrofita akuatik memiliki ke-
anekaragaman organisme perairan khususnya tum- mampuan sebagai fitoremediator, akumulator
buhan. Tingginya bahan organik di perairan akan logam berat, dan biofilter (Astuti dan Indriatmoko
memicu pertumbuhan dekomposer dan menyebab- 2018; Xia et al. 2022). Beberapa penelitian meng-
kan berkurangnya oksigen terlarut di perairan ungkapkan bahwa makrofita akuatik mampu me-
(Mateo-Sagasta dan Turral 2018). nyerap bahan pencemar baik organik maupun
Polutan logam berat di perairan juga sulit anorganik (Ali et al. 2020). Kayu apu (Pistia sp.)
untuk dihilangkan dan tidak dapat terurai secara dan eceng gondok (Eicchornia crassipes) diketahui
hayati. Logam berat tersebut dapat dengan mudah dapat menurunkan kandungan bahan organik dan
masuk dalam rantai makanan dan terakumulasi sangat efektif menurunkan kandungan fosfat (-PO4)
dalam tubuh biota (Gall et al. 2015). Logam berat di perairan (Astuti dan Indriatmoko 2018)
dengan konsentrasi yang tinggi dapat membahaya- Beberapa jenis mikrofita akuatik seperti mendong
kan ikan dan mengakibatkan kerusakan insang dan (Fimbristylis umbellaris), eceng gondok
2022 Inventarisasi Makrofita Akuatik Berpotensi Fitoremediator …: D.W. Sari et al. 175

(Eicchornia crassipes), kiambang (Salvinia Parit Derabak, dan Parit Sembin yang terletak di
molesta), kangkung (Ipomoea aquatica), dan Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya,
teratai (Nymphaea sp.) digunakan untuk Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Peng-
fitoremediasi limbah cair dengan konsep ambilan sampel dilakukan pada 20 Januari 2022
wastewater garden di Bali (Irawanto 2017). pada pukul 08.00−11.30 WIB. Lokasi pengambilan
Makrofita akuatik jenis ekor kucing (Typha sampel dapat dilihat pada Gambar 1.
latifolia) dan eceng gondok (Eicchornia crassipes)
dilaporkan dapat mendegradasi logam Cr dan Hg, Prosedur Penelitian
sedangkan kiambang (Salvinia molesta), kangkung
(Ipomoea aquatica), dan Hydrilla verticillata me- Pengamatan jenis makrofita akuatik dilaku-
nyerap logam Hg (Irhami et al. 2018). Penggunaan kan dengan metode eksploratif/penjelajahan
makrofita akuatik dinilai cukup efektif dalam men- dengan mengambil seluruh sampel makrofita akua-
degradasi berbagai bahan polutan (Kustiyaningsih tik yang ditemukan di lokasi penelitian (Nurdiana
et al. 2020). 2013). Sampel makrofita akuatik diambil menggu-
Penelitian ini merupakan penelitian dasar nakan serokan/jaring ikan. Sampel selanjutnya di-
yang bertujuan untuk mendapatkan informasi jenis simpan sebagai awetan basah dengan menambah-
dan kondisi habitat makrofita akuatik di perairan kan alkohol 70% dalam wadah plastik serta diberi
Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya keterangan tanggal dan lokasi pengambilan sampel.
yang memiliki potensi sebagai fitoremediator. Data Identifikasi sampel makrofita akuatik langsung
yang diperoleh dalam penelitian ini dapat menjadi dilakukan pada hari yang sama di Laboratorium
dasar penelitian selanjutnya untuk pemanfaatan Terpadu Universitas Nahdlatul Ulama Kalimantan
makrofita akuatik dalam memperbaiki kualitas Barat menggunakan buku identifikasi A Manual of
perairan. Aquatic Plants (Fassett 1940). Pengamatan juga di-
lakukan untuk mengetahui persen penutupan
makrofita akuatik dihitung pada transek kuadrat
BAHAN DAN METODE 1 × 1 m2 pada tiap lokasi pengamatan dengan peng-
ulangan pada 3 titik pengamatan. Penentuan titik
Lokasi Kajian dan Waktu Penelitian pengamatan dilakukan dengan metode purposive
Pengambilan sampel makrofita akuatik di- random sampling.
lakukan pada tiga lokasi yaitu Parit Cabang Kiri, Faktor kimia dan fisika perairan yang di-
amati meliputi suhu, pH, fosfat (P), dan nitrat (N).

Gambar 1. Peta lokasi pengambilan sampel.


176 Buletin Plasma Nutfah Vol. 28 No. 2, Desember 2022:173–184

Pengukuran suhu dan pH dilakukan secara in situ perairan dengan pH asam (George dan Gabriel
sebanyak tiga kali ulangan. Suhu diukur dengan 2017).
menggunakan termometer raksa dan pH diukur Kandungan nitrat di lokasi pengamatan
dengan pH meter ATC dengan akurasi 0,01. Peng- masih sesuai dengan baku mutu air sungai, se-
ukuran nilai N dan P dilakukan dengan mengambil dangkan kandungan fosfat pada Perairan Parit
500 ml air di lokasi penelitian menggunakan botol Cabang Kiri dan Parit Derabak melebihi baku mutu
plastik kemudian diberi label tanggal dan lokasi air sungai menurut PP Nomor 22 Tahun 2021.
pengambilan. Sampel air disimpan dalam coolbox Kandungan fosfat yang cukup tinggi di kedua
dan analisis di Laboratorium Fakultas Pertanian lokasi penelitian tersebut diduga berasal dari
Universitas Tanjungpura secara spektrofotometri limbah rumah tangga dan kegiatan pertanian yang
menggunakan metode SNI 06.6989.31.2005 dan ada disekitarnya. Sumber masukan fosfat di perair-
SNI 6989.79:2011 (BSN 2005, 2011). an sungai dapat berasal dari limbah pengolahan air
Data persen tutupan makropita akuatik dan limbah, kegiatan pertanian, limbah domestik per-
kondisi fisika-kimia perairan yang diperoleh diuji kotaan, pupuk kandang, kebocoran dari septic tank
dengan One Way Anova. Apabila terdapat perbeda- dan pelapukan alami dari tanah dan batuan (Paytan
an yang signifikan pada masing-masing stasiun dan McLaughlin 2012). Limbah domestik juga
maka dilanjutkan dengan uji Tukey menggunakan diketahui mengandung bahan organik, nutrien dan
software IBM SPSS 23. Parameter perairan yang berbagai bahan kimia (Mustafa dan Hayder 2020).
berpengaruh terhadap persen tutupan dan jenis
makrofita diketahui dengan melakukan analisis Jenis dan Potensi Makrofita Akuatik
komponen utama/principal component analysis Makrofita akuatik yang ditemukan di lokasi
(PCA) menggunakan software Minitab 17. penelitian sejumlah 8 spesies yang meliputi 3
spesies dengan tipe vegetasi berupa free floating, 1
HASIL DAN PEMBAHASAN spesies dengan tipe vegetasi submersed, 2 spesies
mewakili tipe vegetasi rooted floating dan 2
Kondisi Habitat spesies tipe emergent (Tabel 2).
Makrofita akuatik yang tergolong tipe
Hasil pengamatan parameter perairan me- vegetasi free floating yaitu Salvina molesta D.S.
nunjukkan suhu perairan di ketiga lokasi adalah Mitch., Limnobium laevegatum (Humb. & Bonpl.
28°C (Tabel 1) dan merupakan kisaran suhu ex Willd.), dan Lemna minor L. (Gambar 2).
optimum untuk pertumbuhan makrofita akuatik Perairan Parit Derabak ditemukan spesies
(Jayadi et al. 2017). Nilai pH yang teramati me- makrofita akuatik dengan tipe vegetasi free floating
nunjukkan bahwa perairan bersifat asam berkisar plant paling lengkap sedangkan Stasiun Parit
antara 5,30−5,87. Beberapa makrofita akuatik Cabang Kiri dan Parit Sembin masing-masing
seperti Lemna minor L. mampu tumbuh pada kisar- hanya ditemukan 1 spesies. Salvinia molesta D.S.
an pH 4 (Ullah et al. 2022), Glossostigma Mitch. merupakan free floating plant yang ditemu-
elatinoides dengan pH optimum 5 (Niki dan Amaki kan pada seluruh stasiun pengamatan, hal ini
2014), bahkan Salvinia molesta D.S. Mitch. akan karena pertum-buhan spesies ini tidak dibatasi oleh
efektif dalam menyerap logam Fe pada kondisi

Tabel 1. Kondisi perairan di lokasi penelitian.


Parameter
Lokasi
Suhu (ºC) pH Nitrat (N) (mg/l) Fosfat (P) (mg/l)
Parit Cabang Kiri 28a 5,87b 0,60a 1,20b
Parit Derabak 28a 5,30a 1,20b 5,06c
Parit Sembin 28a 5,35a 1,80c 0,27a
Angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda di dalam kolom yang sama menunjukkan perbedaan
yang nyata (p<0,05) pada uji Tukey.
2022 Inventarisasi Makrofita Akuatik Berpotensi Fitoremediator …: D.W. Sari et al. 177

Tabel 2. Tipe vegetasi makrofita akuatik di Perairan Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya.
Tipe Spesies Famili Asal
Free floating Salvinia molesta D.S. Mitch. Salviniaceae Brazil
Limnobium laevigatum Hydrocharitaceae Amerika Tengah dan Selatan
(Humb. & Bonpl. ex Willd.)
Lemna minor L. Araceae Afrika, Asia, Eropa dan Amerika utara
Rooted floating Nymphaea alba L. Nymphaeaceae Eropa, Afrika Utara, Asia Barat Daya, India, Cina, dan Rusia.
Cabomba aquatica Aubl. Cabombaceae Amerika Selatan
Submersed Ceratophyllum demersum L. Ceratophyllaceae Amerika Utara
Emergent Leersia hexandra Sw. Poaceae Amerika, Afrika, India, Cina, Asia Tenggara dan Australia
Ipomoea sp. L. Convolvulaceae Amerika Selatan

A B C D

E F G H

Gambar 2. Jenis makrofita akuatik di Perairan Desa Parit Baru, Kecamatan Sungai Raya. A = Salvinia molesta D.S. Mitch.,
B = Limnobium laevigatum (Humb. & Bonpl. ex Willd.), C = Lemna minor L., D = Nymphaea alba L., E = Cabomba
aquatica Aubl., F = Ceratophyllum demersum L., G = Leersia hexandra Sw., dan H = Ipomoea sp. L.

kandungan nutrien seperti N dan P pada perairan Cabang Kiri dan Parit Derabak, sedangkan spesies
(Henry-Silva et al. 2008). Spesies Limnobium C. aquatica Aubl. hanya ditemukan di Perairan
laevigatum (Humb. & Bonpl. ex Willd.) pertum- Parit Sembin. Persentase tutupan makropita akuatik
buhannya dipengaruhi oleh ketersediaan nutrien di di lokasi penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.
perairan. Konsentrasi nutrien yang rendah dapat Spesies makrofita akuatik paling banyak
menyebabkan klorosis dan tingkat kematian yang ditemukan di Perairan Parit Derabak yaitu 6 spesies
tinggi pada tanaman (Aponte dan Pacherres 2013). sedangkan paling sedikit ditemukan di Perairan
Tipe vegetasi rooted floating yang ditemu- Parit Sembin sebanyak 3 spesies. Perairan Parit
kan di lokasi penelitian sebanyak dua spesies yaitu Derabak juga memiliki persentase tutupan makro-
Nymphaea alba L. dan Camboba aquatica Aubl. fita akuatik tertinggi. Berdasarkan analisis kompo-
Spesies N. alba L. ditemukan di Perairan Parit nen utama, persentase tutupan makrofita akuatik
178 Buletin Plasma Nutfah Vol. 28 No. 2, Desember 2022:173–184

Tabel 3. Persentase tutupan makropita akuatik di lokasi penelitian.


Spesies Persentase tutupan (%)
Parit Cabang Kiri Parit Derabak Parit Sembin
Salvinia molesta D.S. Mitch. 12,00 21,33 13,67
Limnobium laevigatum (Humb. & Bonpl. ex Willd.) 0,00 7,33 0,00
Lemna minor L. 0,00 12,00 0,00
Nymphaea alba L. 10,33 5,67 0,00
Cabomba aquatica Aubl. 0,00 0,00 23,67
Ceratophyllum demersum L. 7,67 10,67 0,00
Leersia hexandra Sw. 9,67 0,00 0,00
Ipomoea sp. L. 12,00 7,33 12,33
Persen penutupan total (%) 51,67ab 64,33b 49,67a
Angka yang diikuti oleh huruf yang berbeda di dalam baris yang sama menunjukkan perbedaan yang nyata (p<0,05) pada uji Tukey.

Biplot of Persen Tutupan, ..., Jenis


2

Nitrat

1
Second Component

Suhu
Persen Tutupan
0 Fosfat
Jenis

-1 pH

-2
-2 -1 0 1 2 3
First Component

Gambar 3. Grafik analisis komponen utama kelimpahan plankton dengan parameter fisika–kimia perairan.

dan jumlah spesies yang ditemukan dipengaruhi terlalu tinggi dapat menyebabkan pertumbuhan
oleh kadar fosfat dan suhu perairan (Gambar 3), di tanaman yang berlebihan (O’Hare et al. 2018).
mana persentase tutupan dan jumlah spesies ter- Salvina molesta D.S. Mitch merupakan
tinggi ditemukan pada stasiun dengan kadar fofat spesies makrofita akuatik yang termasuk tipe
tertinggi. Salah satu faktor yang menyebabkan ke- vegetasi free floating plant atau tumbuhan yang
ragaman spesies dan tingginya persentase tutupan hidup mengapung di permukaan air dan akarnya
makrofita akuatik di Perairan Parit Derabak adalah berada di dasar perairan. Makrofita ini merupakan
tingginya kandungan nutrient khususnya fosfat. tumbuhan invasif yang berasal dari Brazil. Salvina
Fosfat merupakan makro nutrien yang dibutuhkan molesta D.S. Mitch. diketahui dapat terdistribusi
makrofita akuatik. Namun, kandungan nutrien yang secara mudah melalui fragmentasi dengan laju
2022 Inventarisasi Makrofita Akuatik Berpotensi Fitoremediator …: D.W. Sari et al. 179

pertumbuhan yang tinggi (Wahl et al. 2020). Di banyak terakumulasi pada bagian daunnya (San
beberapa negara maju spesies dari famili Juan et al. 2018). Spesies L. laevegatum (Humb. &
Salviniaceae ini dianggap sebagai gulma namun Bonpl. ex Willd.) juga dapat digunakan untuk
juga memiliki sifat fitoremediasi yang baik pengolahan larutan yang tercemar radioaktif seperti
(Chandanshive et al. 2016; Andama et al. 2017; uranium (de Araujo et al. 2022) serta mampu
George dan Gabriel 2017; Nithya et al. 2021). mengurangi kandungan Mn (82%), Cu (52%), Zn
Salvina molesta D.S. Mitch. diketahui dapat (56%), dan Ag (71%) (Olkhovych et al. 2016).
menjadi agen bioremediator untuk air limbah Lemna minor L. merupakan makrofita
tekstil dan mampu mendegradasi pewarna azo akuatik yang penyebarannya subkosmopolitan dan
Rubine GFL hingga hingga 97% dalam waktu 72 diketahui merupakan spesies asli dari Afrika, Asia,
jam. Penggunaaan S. molesta D.S. Mitch. pada Eropa, dan Amerika Utara (Guo et al. 2016).
pengolahan limbah juga mampu menurunkan kadar Lemna minor L. bersifat invasif di luar habitat
chemical oxygen demand (COD) dan biochemical alaminya (Paolacci et al. 2018). Spesies ini di-
oxygen demand (BOD) sebesar 76% dan 82% ketahui memiliki laju pertumbuhan yang tinggi dan
(Chandanshive et al. 2016) serta menurunkan ke- mengandung protein yang cukup tinggi, karbo-
keruhan hingga 94% (Mustafa dan Hayder 2020). hidrat, lemak, serta berbagai macam trace element.
Penggunaan S. molesta D.S. Mitch. pada fitore- Oleh sebab itu, L. minor L. telah dimanfaatkan
mediasi logam berat efektif menghilangkan Fe secara luas dalam bidang farmasi serta makanan
pada media asam dan Zn pada media basa dalam ternak (Guo et al. 2016; Al-Snafi 2019). Lemna
10 hari (George dan Gabriel 2017). Salvina minor L. diketahui juga berpotensi sebagai
molesta D.S. Mitch. mampu mereduksi kandungan fitoremediator untuk berbagai jenis logam berat.
fosfat pada limbah Palm Oil Mill Effluent (POME) Makrofita ini mampu mengurangi kandungan Cd,
sebesar 95% setelah 16 hari (Ng dan Chan 2017) Cu, dan Pb pada limbah industri campuran hingga
dan mampu mereduksi hingga 95% fosfat serta 80%, se-dangkan untuk kandungan Ni mencapai
75% nitrat yang terkandung dalam limbah budi- 99% (Bokhari et al. 2015). Selain itu, L. minor L.
daya ikan (Xia et al. 2022). Penggunaan S. molesta juga memiliki potensi untuk bioremediasi limbah
D.S. Mitch. untuk remediasi limbah domestik dapat orga-nik, logam berat, limbah pertanian, obat-obat-
menurunkan amonia (90,47%), nitrat (92,1%), dan an, produk perawatan sehari-hari, limbah radioak-
fosfat (82,7%) (Mustafa dan Hayder 2020). tif, limbah minyak bumi, pewarna, hingga bahan
Limnobium laevegatum (Humb. & Bonpl. ex beracun (Ekperusi et al. 2019). Lemna minor L.
Willd.) merupakan makrofita akuatik yang tergo- dapat dimanfaatkan juga untuk membantu mengu-
long dalam tipe vegetasi free floating seperti hal- rangi cemaran pewarna azo yang digunakan dalam
nya S. molesta D.S. Mitch. Limnobium laevegatum industri tekstil. Berdasarkan hasil penelitian, L.
(Humb. & Bonpl. ex Willd.) merupakan makrofita minor L. mampu mengurangi cemaran Methylene
akuatik yang berasal dari Amerika Tengah dan Blue (MB) hingga 80,56±0,44% selama 24 jam
Selatan serta merupakan spesies invasif dibeberapa (Imron et al. 2019).
tempat termasuk Asia. Pemanfaatan L. laevegatum Nymphaea alba L. atau dikenal sebagai lili
(Humb. & Bonpl. ex Willd.) sebagai tanaman air tersebar luas di Asia Barat Daya, India, Cina,
penghias akuarium diduga menjadi salah satu hingga Rusia. Kandungan pada N. alba L. telah
penyebab distribusinya yang luas (Howard et al. dimanfaatkan sebagai obat-obatan baik secara
2016). Limnobium laevegatum (Humb. & Bonpl. tradisonal dan modern (Lakshmi et al. 2013).
ex Willd.) merupakan hiperakumulator logam berat Nymphaea alba L. juga diketahui dapat meng-
seperti Pb, Cr, Ni, dan Zn. Akumulasi logam berat akumulasi Cr dan Cd pada bagian akar, batang,
pada L. laevegatum (Humb. & Bonpl. ex Willd.) serta daunnya. Logam berat tersebut diserap oleh
terdapat di bagian akar dan juga daun dengan akar selanjutnya ditranslokasikan ke organ tanaman
konsentrasi tertinggi pada bagian akarnya (Arán et yang berada di udara. Namun, paparan Cr pada N.
al. 2017). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pb alba L. tersebut juga dapat mengurangi kandungan
terakumulasi pada bagian akar sedangkan Zn lebih klorofil pada daun (Khan et al. 2016).
180 Buletin Plasma Nutfah Vol. 28 No. 2, Desember 2022:173–184

Cabomba aquatica Aubl. merupakan makro- Tipe vegetasi emergent yang ditemukan di
fita akuatik yang berasal dari Amerika Selatan. seluruh stasiun pengamatan adalah Ipomoea sp. L.
Spesies ini diketahui memiliki aktifitas antijamur Makrofita ini telah dikenal luas dan dimanfaatkan
yang tinggi (Malathy dan Stanley 2015). Cabomba sebagai bahan pangan. Spesies Ipomoea sp. L.
aquatica Aubl. diminati sebagai tanaman hias sering kali dimanfaatkan juga untuk fitoremediasi
untuk akuarium (Matthews et al. 2013), sedangkan limbah. Ipomoea aquatica L. diketahui mampu
kemampuan C. aquatica Aubl. dalam mengurangi mendegradasi nitrat, fosfat, COD, dan warna per-
kadar Fe pada perairan mencapai 56,61% (Afriza et airan masing-masing senilai 21,5, 90,9, 86,3, dan
al. 2020). Cabomba aquatica Aubl. juga mampu 95,3% pada limbah POME. Namun, kandungan
mengurangi nilai TSS (37,67%) dan meningkatkan limbah POME dengan konsentrasi tinggi akan
kandungan oksigen terlarut (77,5%) (Afriza et al. mempengaruhi pertumbuhan dan menyebabkan
2019). kerusakan struktur akar (Zulfahmi et al. 2021).
Tipe vegetasi submerged plant hanya dite- Ipomoea sp. dilaporkan juga mampu menyerap
mukan satu spesies yaitu Ceratophyllum demersum sianida cukup tinggi (Sidauruk dan Sipayung
L. C. demersum L. ditemukan di Perairan Parit 2015).
Cabang Kiri dan Parit Derabak. Spesies ini Spesies makrofita akuatik yang ditemukan di
memiliki potensi yang baik sebagai fitoremediator seluruh stasiun pengamatan memiliki potensi
untuk limbah Bisphenol A, limbah pewarna MB, sebagai fitoremediator. Potensi yang dimiliki oleh
Pb, bahan organik, dan nutrien di perairan tiap-tiap spesies berbeda-beda, sehingga peman-
(Kulasekaran et al. 2014; Chen et al. 2015; Ewadh faatan makrofita akuatik tersebut harus disesuaikan
2020; Zhao et al. 2021). C. demersum L. diketahui dengan kondisi perairan dan jenis limbah yang
memiliki toleransi yang tinggi terhadap cemaran akan diremediasi.
limbah Pb hingga mencapai konsentrasi 40 M
(Chen et al. 2015). Makrofita ini dapat mengurangi KESIMPULAN
kadar BOD (94,6−96,9%), COD (93,3−96,8%),
fosfat (93,5−98,3%), ammonia (97,2−99,2%) dan Jumlah makrofita akuatik yang ditemukan di
kekeruhan (94,5−98,7%) (Kulasekaran et al. 2014). stasiun pengamatan sebanyak 8 spesies yang terdiri
Spesies C. demersum L. juga dapat membantu dari 3 tipe vegetasi yaitu free floating, 2 rooted
mengurangi cemaran limbah valium sebanyak 50% floating, 1 submersed dan 2 emergent. Fospat dan
(Jiang et al. 2018). Spesies ini juga dapat suhu perairan merupakan parameter yang paling
mengakumulasi Cd dan Pb masing-masing sebesar mempengaruhi jenis dan persentase tutupan makro-
2.668,33 mg/kg bobot kering dan 22.504,10 mg/kg fita akuatik. Persentase tutupan dan jenis makrofita
bobot kering selama 5 hari (Dogan et al. 2018). akuatik yang paling tinggi ditemukan di Perairan
Leersia hexandra Sw. adalah makrofita Parit Derabak dengan kandungan fosfat tertinggi.
akuatik dengan tipe vegetasi emergent plant dan Spesies makrofita akuatik yang ditemukan di lokasi
merupakan akumulator logam berat. L. hexandra pengamatan memiliki potensi sebagai fitoremedia-
Sw. digunakan dalam pengolahan air limbah dan tor yang spesifik. Pemanfaatan makrofita akuatik
dapat menurunkan kandungan Cr, Cu, dan Ni tersebut harus disesuaikan dengan kondisi perairan
sebesar 84,4−100%, 97,1−93,8% dan 89,3−94,3% dan jenis limbah yang akan diremediasi.
(You et al. 2013; Liu et al. 2019). Penggunaan L.
hexandra Sw. untuk pengolahan limbah industri
minyak mampu mereduksi kan-dungan minyak UCAPAN TERIMA KASIH
total hingga 76,7±4% setelah 180 hari (Orocio-
Carrillo et al. 2019). Spesies L. hexandra Sw. juga Ucapan terima kasih disampaikan kepada
mampu tumbuh normal pada kondisi lingkungan Universitas Nahdlatul Ulama yang telah mem-
yang tercemar logam berat dengan konsentrasi berikan dana dan fasilitas untuk pelaksanaan
tinggi (Liu et al. 2019). penelitian. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada mahasiswa Program Studi Managemen
2022 Inventarisasi Makrofita Akuatik Berpotensi Fitoremediator …: D.W. Sari et al. 181

Sumber Daya Perairan atas bantuannya dalam Lingkungan, 19 (2), 183−190. doi: 10.29122/
pengumpulan sampel. jtl.v19i2.2063.
Bokhari, S.H., Ahmad, I., Mahmood-Ul-Hassan, M. &
Mohammad, A. (2015) Phytoremediation potential
DAFTAR PUSTAKA of Lemna minor L. for heavy metals. International
Journal of Phytoremediation, 18 (1), 25–32. doi:
Afriza, H., Mukarlina, M. & Rousdy, D.W. (2019) 10.1080/15226514.2015.1058331.
Pengaruh tumbuhan tumbuhan kabomba (Cabomba Badan Standardisasi Nasional (BSN) (2005) Air dan air
aquatica Aubl.) terhadap kadar TSS, DO, dan COD limbah–Bagian 31: Cara uji kadar fosfat dengan
limbah cair Laboratorium Kimia FMIPA Untan. spektrofotometer secara asam askorbat. [Online]
Jurnal Protobiont, 8 (3), 18–22. doi: 10.26418/ Tersedia pada: www.bsn.go.id [Diakses 5 Januari
PROTOBIONT.V8I3.36721. 2022].
Afriza, H., Mukarlina & Rousdy, D.W. (2020) Pengaruh Badan Standardisasi Nasional (BSN) (2011) Air dan air
tumbuhan kabomba (Cabomba aquatica Aubl.) limbah-Bagian 79: Cara uji nitrat (NO3-N) dengan
terhadap kadar logam besi (Fe) dan tembaga (Cu) spektrofotometer UV-visibel secara reduksi
limbah cair Laboratorium Kimia FMIPA Untan. kadmium. [Online] Tersedia pada: www.bsn.go.id
Jurnal Sains & Teknologi Lingkungan, 12 (1), 1– [Diakses 5 Januari 2022].
11. doi: 10.20885/JSTL.VOL12.ISS1.ART1. Chandanshive, V.V., Rane, N.R., Gholave, A.R., Patil,
Al Osman, M., Yang, F. & Massey, I.Y. (2019) Exposure S.M., Jeon, B.H. & Govindwar, S.P. (2016)
routes and health effects of heavy metals on Efficient decolorization and detoxification of textile
children. BioMetals 2019 32:4, 32(4), 563–573. doi: industry effluent by Salvinia molesta in lagoon
10.1007/S10534-019-00193-5. treatment. Environmental Research, 150, 88–96.
Al-Snafi, A.E. (2019) Lemna minor: Traditional uses, doi: 10.1016/J.ENVRES.2016.05.047.
chemical constituents and pharmacological effects- Chen, M., Zhang, L.L., Li, J., He, X.J. & Cai, J.C. (2015)
A review. IOSR Journal of Pharmacy, 9 (8), 6–11. Bioaccumulation and tolerance characteristics of a
Ali, S., Abbas, Z., Rizwan, M., Zaheer, I. E., Yavas, I., submerged plant (Ceratophyllum demersum L.)
Ünay, A., Abdel-Daim, M.M., Bin-Jumah, M., exposed to toxic metal lead. Ecotoxicology and
Hasanuzzaman, M. & Kalderis, D. (2020) Environmental Safety, 122, 313–321. doi: 10.1016/
Application of floating aquatic plants in J.ECOENV.2015.08.007.
phytoremediation of heavy metals polluted water: A de Araujo, L.G., Vieira, L.C., Canevesi, R.L.S., da Silva,
review. Sustainability, 12(5), 1–33. doi: E.A., Watanabe, T., de Padua Ferreira, R.V. &
10.3390/su12051927. Marumo, J.T. (2022) Biosorption of uranium from
Andama, M., Ongom, R., Lukubye, B. & Andama, M. aqueous solutions by Azolla sp. and Limnobium
(2017) Proliferation of Salvinia molesta at Lake laevigatum. Environmental Science and Pollution
Kyoga landing sites as a result of anthropogenic Research, 29, 45221–452291.doi: 10.1007/S11356-
influences. Journal of Geoscience and Environment 022-19128-8.
Protection, 5, 160–173. doi: 10.4236/ Dogan, M., Karatas, M. & Aasim, M. (2018) Cadmium
gep.2017.511012. and lead bioaccumulation potentials of an aquatic
Aponte, H. & Pacherres, C.O. (2013) Growth and macrophyte Ceratophyllum demersum L.: A
propagation of Limnobium laevigatum laboratory study. Ecotoxicology and Environmental
(Hydrocharitaceae) under different nutrient Safety, 148, 431–440. doi: 10.1016/
concentrations. The Biologist (Lima), 11 (1), 69–78. J.ECOENV.2017.10.058.
Arán, D.S., Harguinteguy, C.A., Fernandez-Cirelli, A. & Drozdova, J., Raclavska, H., Raclavsky, K., &
Pignata, M.L. (2017) Phytoextraction of Pb, Cr, Ni, Skrobankova, H. (2019) Heavy metals in domestic
and Zn using the aquatic plant Limnobium wastewater with respect to urban population in
laevigatum and its potential use in the treatment of Ostrava, Czech Republic. Water and Environment
wastewater. Environmental Science and Pollution Journal, 33 (1), 77–85. doi: 10.1111/WEJ.12371.
Research, 24 (22), 18295–18308. doi: 10.1007/ Ekperusi, A.O., Sikoki, F.D. & Nwachukwu, E.O. (2019)
S11356-017-9464-9. Application of common duckweed (Lemna minor)
Astuti, L.P. & Indriatmoko, I. (2018) Kemampuan in phytoremediation of chemicals in the
beberapa tumbuhan air dalam menurunkan environment: State and future perspective.
pencemaran bahan organik dan fosfat untuk Chemosphere, 223, 285–309. doi: 10.1016/
memperbaiki kualitas air. Jurnal Teknologi J.CHEMOSPHERE.2019.02.025.
182 Buletin Plasma Nutfah Vol. 28 No. 2, Desember 2022:173–184

Ewadh, M. (2020) Removal of methylene blue by coontail Jurnal Protobiont, 6 (2), 51–62. doi: 10.26418/
(Ceratophyllum demersum) using phytoremediation PROTOBIONT.V6I2.20803.
concept. Plant Archives, 20 (1), 2677–2682. Jiang, B., Xing, Y., Zhang, B., Cai, R., Zhang, D. & Sun,
Fassett, N.C. (1940) A manual of aquatic plants. London, G. (2018) Effective phytoremediation of low-level
McGraw-Hill Publishing Company, Ltd. heavy metals by native macrophytes in a vanadium
Fonder, N. & Headley, T. (2013) The taxonomy of mining area, China. Environmental Science and
treatment wetlands: A proposed classification and Pollution Research, 25 (31), 31272–31282. doi:
nomenclature system. Ecological Engineering, 51, 10.1007/S11356-018-3069-9.
203–211. doi: 10.1016/J.ECOLENG.2012.12.011. Khan, A.S., Hussain, M.W. & Malik, K.A. (2016) A
Gall, J.E., Boyd, R.S. & Rajakaruna, N. (2015) Transfer of possibility of using waterlily (Nymphaea alba L.)
heavy metals through terrestrial food webs: A for reducing the toxic effects of chromium (Cr) in
review. Environmental Monitoring and Assessment, industrial wastewater. Pakistan Journal of Botany,
187 (4), 1–21. doi: 10.1007/S10661-015-4436-3 48 (4), 1447–1452.
George, G.T. & Gabriel, J.J. (2017) Phytoremediation of Kulasekaran, A., Gopal, A. & John Alexander, J. (2014) A
heavy metals from municipal waste water by study on the removal efficiency of organic load and
Salvinia molesta Mitchell. The Saudi Journal of some nutrients from sewage by Ceratophyllum
Life Sciences, 2 (3), 108–115. doi: 10.21276/haya. demersum L. Journal of Materials and
Guo, C., Li, Z., Niu, L., Liao, W., Sun, L., Wen, B., Nie, Environmental Science, 5 (3), 859–864.
Y., Cheng, J. & Chen, C. (2016) A nanopore- Kustiyaningsih, E., Irawanto, R., Surabaya, N., Doktor, P.,
structured nitrogen-doped biocarbon electrocatalyst Lingkungan, I., Universitas, P. & Penulis, B. (2020)
for oxygen reduction from two-step carbonization Pengukuran total dissolved solid (TDS) dalam
of Lemna minor biomass. Nanoscale Research fitoremediasi deterjen dengan tumbuhan Sagittaria
Letters, 11 (1), 1–6. doi: 10.1186/S11671-016- lancifolia. Jurnal Tanah Dan Sumberdaya
1489-3/FIGURES/5. Lahan, 7 (1), 143–148. doi: 10.21776/
Henry-Silva, G.G., Camargo, A.F.M. & Pezzato, M.M. UB.JTSL.2020.007.1.18.
(2008) Growth of free-floating aquatic macrophytes Lakshmi, T., Madhusudhanan, N. & Rajendran, R. (2013)
in different concentrations of nutrients. Nymphaea alba Linn-An overview. Research
Hydrobiologia, 610 (1), 153–160. doi: 10.1007/ Journal of Pharmacy and Technology, 6 (9).
S10750-008-9430-0/METRICS. 974−977.
Howard, G.W., Hyde, M.A. & Bingham, M.G. (2016) Lembi, C.A. (2009) Identifying and managing aquatic
Alien Limnobium laevigatum (Humb. & Bonpl. ex vegetation. Formerly Purdue Extension Publication
Willd.) Heine (Hydrocharitaceae) becoming WS-21-W, 1−19.
prevalent in Zimbabwe and Zambia. BioInvasions Liu, Z., Lin, H., Cai, T., Chen, K., Lin, Y., Xi, Y. &
Records, 5 (4), 221–225. doi: 10.3391/ Chuond, K. (2019) Effects of Phytoremediation on
bir.2016.5.4.05. industrial wastewater. IOP Conference Series:
Imron, M.F., Kurniawan, S.B., Soegianto, A. & Earth and Environmental Science, 371 (3), 032011.
Wahyudianto, F.E. (2019) Phytoremediation of doi: 10.1088/1755-1315/371/3/032011.
methylene blue using duckweed (Lemna minor). Malathy, R. & Stanley, S.A. (2015) Studies on the
Heliyon, 5 (8), e02206. doi: 10.1016/ potential therapeutic effects on the aquatic
J.HELIYON.2019.E02206. macrophytes namely Cabomba aquatica,
Irawanto, R. (2017) Fitoremediasi lingkungan dalam Ceratophyllum demersum and Hygrophila
Taman Bali. Local Wisdom: Jurnal Ilmiah Kajian corymbosa. Journal of Chemical and
Kearifan Lokal, 2 (4), 29–35. doi: 10.26905/ Pharmaceutical Research, 7 (4), 479−483.
lw.v2i4.1382. Mateo-Sagasta, J & Turral, H. (2018) Global drivers of
Irhami, I., Pandia, S., Purba, E. & Hasan, W. (2018) water pollution from agriculture (Chapter II). In:
Analisis limbah tumbuhan fitoremediasi (Typha Mateo-Sagasta, J., Zadeh, S.M. & Turral, H. (eds.)
latifolia, enceng gondok, kiambang) dalam More people, more food, worse water? A global
menyerap logam berat. Jurnal Serambi review of water pollution from agriculture. Rome,
Engineering, 3 (2), 344−351. doi: 10.32672/ Food and Agriculture Organization of the United
JSE.V3I2.439. Nations & Colombo, International Water
Jayadi, I.F., Linda, R. & Setyawati, T.R. (2017) Struktur Management Institute, pp. 15−36.
komunitas makrofita akuatik di Sungai Embau Matthews, J., Beringen, R., Lamers, L.P.M., Odé, B., Pot,
Kecamatan Hulu Gurung Kabupaten Kapuas Hulu. R., van der Velde, G., van Valkenburg, J.L.C.H.,
Verbrugge, L.N.H. & Leuven, R.S.E.W. (2013)
2022 Inventarisasi Makrofita Akuatik Berpotensi Fitoremediator …: D.W. Sari et al. 183

Risk analysis of the non-native Fanwort (Cabomba steadfast? Frontiers in Chemistry, 6, Article 207.
caroliniana) in the Netherlands. Heyendaalseweg, doi: 10.3389/FCHEM.2018.00207/BIBTEX.
Radboud University Nijmegen. Pasisingi, N., Pratiwi, N.T.M. & Krisanti, M. (2014)
Mustafa, H.M. & Hayder, G. (2020) Performance of Pistia Kualitas perairan Sungai Cileungsi bagian hulu
stratiotes, Salvinia molesta, and Eichhornia berdasarkan kondisi fisik-kimia. Depik, 3 (1), 56–
crassipes aquatic plants in the tertiary treatment of 64. doi: 10.13170/depik.3.1.1376.
domestic wastewater with varying retention times. Paytan, A. & McLaughlin, K. (2012) Tracing the sources
Applied Sciences, 10 (24), 1−19. doi: and biogeochemical cycling of phosphorus in
10.3390/APP10249105. aquatic systems using isotopes of oxygen in
Ng, Y.S. & Chan, D.J.C. (2017) Wastewater phosphate. In: Hoefs, J. (ed.) Advances in isotope
phytoremediation by Salvinia molesta. Journal of geochemistry. Switzerland, Springer Nature, pp.
Water Process Engineering, 15, 107–115. doi: 419–436. doi: 10.1007/978-3-642-10637-8_21.
10.1016/J.JWPE.2016.08.006. Pratiwi, D.Y. (2020) Dampak pencemaran logam berat
Niki, T. & Amaki, W. (2014) Micropropagation of terhadap sumber daya perikanan dan kesehatan
ornamental aquatic plants, glossostigma, manusia. Jurnal Akuatek, 1 (1), 59–65.
microcarpaea, and limnophila. Acta Horticulturae, San Juan, M.R.F., Albornoz, C.B., Larsen, K. & Najle, R.
1055, 369–373. doi: 10.17660/ (2018) Bioaccumulation of heavy metals in
ACTAHORTIC.2014.1055.77. Limnobium laevigatum and Ludwigia peploides:
Nithya, T.G., Priya, S. & Kamaraj, M. (2021). Their phytoremediation potential in water
Bioremediation of heavy metals using–A freshwater contaminated with heavy metals. Environmental
aquatic weed. In: Aravind, J., Kamaraj, M., Devi, Earth Sciences, 77 (404), 1–8. doi: 10.1007/
P.M. & Rajakumar, S. (eds.) Strategies and tools S12665-018-7566-4
for pollutant mitigation. New York, Springer Cham, Sidauruk, L. & Sipayung, P. (2015) Phytoremediation of
pp. 337–353. doi: 10.1007/978-3-030-63575-6_16. contaminated land at Medan industrial area by
Nurdiana, D.R. (2013) Inventarisasi tumbuhan air di ornamental plants. Jurnal Pertanian Tropik, 2 (2),
Kebun Raya Cibodas. Depik, 2 (1), 6−9. doi: 178–186. doi: 10.32734/JPT.V2I2.2901.
10.13170/depik.2.1.481. Ullah, H., Gul, B., Khan, H., Ur Rehman, K., Zeb, U. &
O’Hare, M.T., Baattrup-Pedersen, A., Baumgarte, I., Roomi, S. (2022) Evaluating the impact of pH on
Freeman, A., Gunn, I.D.M., Lázár, A.N., Sinclair, the growth and nutritional prole of Lemna minor L.
R., Wade, A.J. & Bowes, M.J. (2018) Responses of (A sustainable alternative for Pakistan’s feed sector)
aquatic plants to eutrophication in rivers: A revised (Research Square, Preprint). doi: 10.21203/rs.3.rs-
conceptual model. Frontiers in Plant Science, 9, 2229512/v1.
451. doi: 10.3389/FPLS.2018.00451/BIBTEX. Wahl, C.F., Diaz, R., Ortiz-Zayas, J., Piedras, R.R. & Rico,
Olkhovych, O., Svietlova, N., Konotop, Y., Karaushu, O. P. (2020) Assessing Salvinia molesta impact on
& Hrechishkina, S. (2016) Removal of metal environmental conditions in an urban lake: Case
nanoparticles colloidal solutions by water plants. study of Lago Las Curias, Puerto Rico. Aquatic
Nanoscale Research Letters, 11 (1), 1–7. doi: Invasions, 15 (4), 562–577. doi: 10.3391/
10.1186/S11671-016-1742-9/FIGURES/4. ai.2020.15.4.02.
Orocio-Carrillo, J.A., Rivera-Cruz, M.D,C., Manuel Wedin, L. & Sorensen, F. (2013) Nitrate in drinking water.
Aranda-Ibañez, E.M., Trujillo-Narcía, A., In: University of Alaska Fairbanks, Cooperative
Hernández-Galvez, G. & Remedios Mendoza- Extension Service. http://www.atsdr.cdc.gov/toxfaq.
López, M.R. (2019) Hormesis under oil-induced Xia, C.M., Muniandy, D., Chan, D. & Chieh, J. (2022) Fed
stress in Leersia hexandra Sw. used as batch phytoremediation regime for enhanced
phytoremediator in clay soils of the Mexican humid nutrient removal by Salvinia molesta on fish farm
tropic. Ecotoxicology, 28 (9), 1063–1074. doi: wastewater. ASEAN Engineering Journal, (1), 49–
10.1007/S10646-019-02106-1. 56. doi: 10.11113/AEJ.V12.16610.
Pakdel, P.M. & Peighambardoust, S.J. (2018) A review on You, S.H., Zhang, X.H., Liu, J., Zhu, Y.N. & Gu, C.
acrylic based hydrogels and their applications in (2013) Feasibility of constructed wetland planted
wastewater treatment. Journal of Environmental with Leersia hexandra Swartz for removing Cr, Cu,
Management, 217, 123–143. doi: 10.1016/ and Ni from electroplating wastewater.
J.JENVMAN.2018.03.076. Environmental Technology, 35 (2), 187–194. doi:
Paolacci, S., Jansen, M.A.K. & Harrison, S. (2018) 10.1080/09593330.2013.822006.
Competition between Lemna minuta, Lemna minor, Zhao, C., Zhang, G. & Jiang, J. (2021) Enhanced
and Azolla filiculoides. Growing fast or being phytoremediation of bisphenol A in polluted lake
184 Buletin Plasma Nutfah Vol. 28 No. 2, Desember 2022:173–184

water by seedlings of Ceratophyllum demersum and Widhiarso, W. (2010) Prosedur analisis regresi dengan
Myriophyllum spicatum from in vitro culture. variabel dummy. Fakultas Psikologi UGM
International Journal of Environmental Research (Manuskrip). Tidak Dipublikasikan.
and Public Health, 18 (810), 1−14. doi: 10.3390/
IJERPH18020810.
Zulfahmi, I., Kandi, R.N., Huslina, F., Rahmawati, L.,
Muliari, M., Sumon, K.A. & Rahman, M.M. (2021)
Phytoremediation of palm oil mill effluent (POME)
using water spinach (Ipomoea aquatica Forsk).
Environmental Technology & Innovation, 21,
101260. doi: 10.1016/J.ETI.2020.101260.

You might also like