TK185201

Transport Phenomena Lanjut

Prof. Heru Setyawan

Departemen Teknik Kimia
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
https://elkimkor.com
Dasar-Dasar Proses Perpindahan
Buku
• R.B. Bird, W.E. Stewart, E.N. Lightfoot,
Transport Phenomena, 2nd ed., John Wiley &
Sons, New York, 2002.

2
TUJUAN • Memiliki pandangan yang masuk akal
tentang perpindahan panas.
MATERI INI
• Menyadari beberapa mode perpindahan dan
asal fisiknya.
• Dengan diberikan keadaan fisik, mampu
melihat gejala perpindahan yang relevan.
• Menghargai pentingnya persamaan
kecepatan dan bisa menggunakannya untuk
menghitung kecepatan perpindahan.
• Mulai memperoleh apresiasi tentang
terminologi dan konsep fisika yang
mendukung subyek perpindahan panas.
KONSEP BESAR

TK185201
Transport Phenomena Lanjut
Reaktor SS 316 4000 galon Kilang minyak

5
 1.5 ! Relevance of Heat Transfer 33

qxd 3/6/06 10:21 AM Page 34

c01.qxd 3/6/06 10:21 AM Page 35

Bilah turbin gas

Menunjukkan Sinar X
34
lubang injeksi
Chapter 1
gas
Introduction
!
1.6 ! Units and Dimensions lintasan 35

dingin dalam
(a) (b)

FIGURE 1.10 Gas turbine blade. (a) External view showing holes for injection of cooling
gases. (b) X ray view showing internal cooling passages. (Images courtesy of FarField
Keratin
Technology, Ltd., Christchurch, New Zealand.)
Epidermal layer

Epidermis
Basal cell layer
high operating temperatures and large internal temperature gradients can cause the
delicate polymeric materials within the fuel cell to fail. The hydrogen fuel cell is the
Sebaceous gland
type that might eventually be used for automotive applications and is an electro-
chemical reactor that will cease operating if its internal components are contami- Dermis
Sensory receptor

nated with impurities. Water, in bothSweat theglandliquid and vapor phases, exists within
every hydrogen fuel cell, but commonly used substances in internal combustion en-
Nerve fiber
gines such as antifreeze cannot be utilized in a fuel cell. What are the heat transfer
mechanisms that must be controlled toHair follicle
avoid freezing of pure water within the fuel
cell engine when a vehicle of the future is parked overnight in a cold region? How
FIGURE 1.11
might your knowledge of internal forced convection, evaporation, or condensation be Subcutaneous layer
A finned heat sink Vein and fan assembly
applied to control the operating(left)
temperatures and enhance
and microprocessor
the durability of a fuel cell?
(right).
Exploded view Artery
Due to the information technology revolution of the last two decades, strong in-
FIGURE 1.12 Morphology of human skin.
dustrial productivity growth has brought an improved quality of life worldwide.
Rakitan pembuang panas sirip
Manyininformation
Further improvements technology
microprocessor breakthroughs
technology Morfologi
are currently have limited bykulit
been enabled manusia
ourby advances in heat
dan ability
mikroposesor transfer engineering that have ensured
to cool these tiny devices. Policy makers have voiced the precise
concernthe
rates. Therefore,
control
about
veinsour
of
and abil-
temperatures of sys-
arteries exist in a counterflow heat exchange arrangement
tems
ity to continually reduce theranging in size from
cost of computing nanoscale
and, in turn
with as
integ rated ciblood
a society,
warm,
rcuitsexchanging
arteriolarcontinue
, to
themicroscale storage
thermal energy with the cooler, venular blood
m edi a including compact discs,
growth in productivity that has marked the last 25 years, to large d
specifically
through a ta cente rs
citing the
the intervening filled
solidneed with heat-generating
tissue. Networks of smaller capillaries can also affect
ANALOGI PROSES
PERPINDAHAN

TK185201
Transport Phenomena Lanjut
 Mengapa Ir. Kimia Perlu Belajar Proses
Perpindahan
Jawab: • Sejauh ini yang anda pelajari baru sampai stoichiometry/neraca energi.

Bagaimana perbedaan
kimia diwujudkan dalam
Mengapa momentum,perilaku fase makroskopisBagaimana perilaku kimia
Panas, masa bergerak Dalam reaksi dicerminkan
Kearah gradient Secara makroskopis
Transport, thermodinamika,
Kinetika reaksi
• Kita perlu menuju kedalam detail untuk merancang, mengoptimisasi peralatan –
detail pemodelan, bukan detail kimia.
• Kita perlu tahu “alasannya” agar mampu merancang proses baru (biokimia,
nanoscopic).
• Fenomena didorong oleh melekatnya ke hukum dasar; jika kita tahu hukum-
hukum tersebut, kita memahami fenomena lebih baik.

8
 Proses
Perpindahan
Momentum

Energi
PROPERTY

Masa

Gradien dalam properti menyebabkan FLUX dari

Property tersebut MENURUNI gradien dalam properti.

9
 Kuantifikasi Properti

Bagaimana mengkuantifikasi jumlah properti yang

dipindahkan?
Sifat fisika apa yang mengatur perpindahan properti
(momentum, energi dan masa)?

Untuk menjawab pertanyaan

tersebut, perlu ditinjau kasus
perpindahan yang sangat sederhana.

10
Perpindahan Panas

- - H
T
+ Bahan + T1
murni
T0
z

Pemanas listrik yang Pemanas listrik yang

diset pada T0 untuk Mula-mula diset pada T0,
semua waktu kemudian diubah ke T１.

11
Perpindahan Massa

Larutan yang
diperhatikan H
CA

CA1
CA0
z

Penampung dengan Penampung dengan z

fluida yang fluida yang konsentrasi
konsentrasinya CA0 awalnya CA0, yang
Kemudian diubah ke CA1

12
Perpindahan Momentum

H
vx
Fluida kental,
Mis.: madu vx1
vx0
z

Pelat dengan Pelat dengan kecepatan z

kecepatan vx0 = 0 mula-mula vx0 = 0 yang
kemudian diubah ke vx1 = V

13
Persamaan Transport Molekuler/Difusi

gaya penggerak
Laju proses perpindahan =
tahanan
dG
y z = -d
dz
z2 G2
y z ò dz = -d ò dG
z1 G1

d (G1 - G2 )
yz =
z2 - z1
Dibutuhkan gaya penggerak (driving force)
untuk mengatasi tahanan untuk memindahkan
property

14
Proses Perpindahan

Bisa menjadi suatu problema yang sangat kompleks.

Insinyur Kimia mempelajari perpindahan karena
desain dan operasi satuan operasi teknik kimia
sangat tergantung pada sifat perpindahan bahan.

Seberapa jauh perlu tahu?

15
 Proses Perpindahan
Skala Pengetahuan Ph.D. teknik, spesialis perpindahan

Ph.D. teknik

Sarjana Teknik Desain unit

Perbaikan

Operasi

Bukan insinyur

16
Hukum Perpindahan

Neraca Menghitung profil sederhana dari

Mikroskopis v(x,y,z,t), T(x,y,z,t)

Neraca Memahami dan menggunakan

Makroskopis korelasi data untuk sistem kompleks

17
Dasar-Dasar Perpindahan

Flux - definisi: (formatnya sama untuk semua tipe

perpindahan, momentum, energi, massa)

æ Besaran property ö
ç yang dipindahkan ÷
fluxæ dalam arah ºè ø
ö
ç yang diberikan ÷
è ø (waktu)(luas )
• Lebih banyak yang bisa dipindahkan jika luas kontaknya lebih besar
• Lebih banyak yang dipindahkan jika waktu yang diijinkan lebih lama

18
3 Hukum Perpindahan

viskositas

µ æ d (rv x ) ö
Flux momentum: t zx = - ç ÷ Hukum Newton
r è dz ø
Flux Momentum = shear stress
difusivitas panas

𝑑 𝜌𝐶" 𝑇
Flux panas: 𝑞! = −𝛼 Hukum Fourier
𝑑𝑧

difusivitas molar
æ d (c A ) ö
Flux molar:
*
J Az = - DAB ç ÷ Hukum Fick
è dz ø

flux Koefisien gradient

transport

19
 Momentum Massa Energi
Besaran perpindahan 𝜌𝑢! 𝐶" 𝜌𝐶# 𝑇
per volume
Koefisien µ [kg.m–1s–1] DAB [m2.s–1] k [J.m–1s–1K–1]
perpindahan
Difusivitas [m2.s–1] n = µ/r DAB a = k/rCp
Flux 𝑑 𝑑 𝑑
𝜏!$ = −𝜈 𝜌𝑢! 𝐽$ = −𝐷"% 𝐶 𝑞$ = −𝛼 𝜌𝐶# 𝑇
𝑑𝑧 𝑑𝑧 " 𝑑𝑧
Hukum Newton Fick Fourier
Bilangan transfer tak 𝑢𝐿 𝜈 𝜈 𝐶# 𝜇
Re = Sc = Pr = =
berdimensi 𝜈 𝐷"% 𝛼 𝑘

Besaran analog dalam proses perpindahan

20
DASAR-DASAR TK185201
PERPINDAHAN Transport
PANAS Phenomena Lanjut
Perpindahan panas (atau
panas) adalah energi termal
yang berpindah karena beda
suhu.

22
MODE PERPINDAHAN PANAS

Konduksi melalui Konveksi dari Pertukaran panas

padatan atau fluida permukaan ke fluida radiasi antara dua
diam bergerak permukaan
T1 > T2 TS > T¥
T1 T2 Permukaan T1
Fluida bergerak T¥
Permukaan T2
q q1
q
TS q2
MODE PERPINDAHAN PANAS
Konduksi

• Perpindahan panas yang akan terjadi melalui media

Konveksi

• Perpindahan panas yang akan terjadi antara permukaan dan fluida

bergerak ketika suhunya berbeda

Radiasi

• Semua permukaan dengan suhu tertentu memancarkan energi dalam

bentuk gelombang elektromagnetik
• Tanpa ada campur tangan media, ada perpindahan panas bersih oleh
radiasi antara dua permukaan yang suhunya berbeda.

24
KONDUKSI

T T1 > T2

x0 qx qx

x T2

Keterkaitan perpindahan panas konduksi dengan difusi energi karena

aktivitas molekul.

25
KONDUKSI 1D

Pada keadaan tunak:

T
&'
𝑞! = −𝑘
&!
T1
qx T(x) '#('$ '$('# ∆'
𝑞! = −𝑘 =𝑘 =𝑘
) ) )
T2
x
L

26
KONVEKSI

Hukum pendinginan Newton

𝑞 = ℎ 𝑇+ − 𝑇,

q = flux panas konveksi

h = koefisien perpindahan panas
konveksi

Perkembangan lapisan batas

dalam perpindahan panas
konveksi.

27
PROSES PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI

Aliran
Aliran q apung
paksa Udara Komponen
panas pada q
PCB

a) b) Udara
Udara
lembab Tetesan
Air q air
dingin
q a) Konveksi paksa
Gelembung
Air
uap b) Konveksi alami
Pelat c) Pendidihan
c) d) d) Pengembunan
panas

28
 Proses h (W/m2.K)
Konveksi bebas
Gas 2-25
Cairan 50-1000
Konveksi paksa
Gas 25-250
Cairan 100-20.000
Konveksi dengan perubahan fasa
Pendidihan atau pengembunan 2500-100.000

Koefisien perpindahan panas konveksi

 that is emitted by the surface originates from the thermal energy of matter bounded
by the surface, and the rate at which energy is released per unit area (W/m2) is
RADIASI
termed the surface emissive power E. There is an upper limit to the emissive power,
which is prescribed by the Stefan–Boltzmann law

RADIASI
Batas atas daya emisi Flux panas yang diemisikan oleh
Eb ! !T 4s (1.4)
dinyatakan oleh hukum permukaan nyata: 𝐸 = 𝜀𝜎𝑇 .
absolute temperature (K) of the surface and ! is +the Stefan–
where Ts is the(radiasi
Stefan-Boltzmann 𝑄2 4 .ideal
Boltzmann const ant (! 5.67 𝑞/0& = =! K𝜀𝐸).-Such
10 𝑇+. −an𝑇sur
#8
benda hitam): ! " W/m 𝑇+ − a surface
𝛼𝐺 = 𝜀𝜎is called
radiator or blackbody. 𝐴
𝐸 𝜀𝑇+.flux emitted by a real surface is less than that of a blackbody at the
- =heat
The
same temperature and is given by𝑞/0& = ℎ/ 𝐴 𝑇+ − 𝑇sur
Konstanta Boltzmann:
E ! "!T 4s (1.5)
𝜎 = 5.67 ✕10−8 W/m2·K4 ℎ/ = 𝜀𝜎 𝑇+ − 𝑇sur 𝑇+1 + 𝑇sur1

𝜀 = emisiviti
⍺ = absorptiviti
Gas Gas
T∞, h T∞, h

G E
Surroundings
q"conv at Tsur q"rad q"conv

Surface of emissivity Surface of emissivity Ts > Tsur, Ts > T∞

ε , absorptivity α, and ε = α , area A, and
temperature Ts temperature Ts
(a) Antara permukaan
(b) dan lingkungan
Pada permukaan
yang besar
FIGURE 1.6 Radiation exchange: (a) at a surface and (b) between a surface and large
SOAL
Sebuah panel plastik luasnya A = 1 ft2 dan tebalnya Y = 0,252 in. didapatkan
memindahkan panas pada laju 3,0 W pada keadaan tunak dengan suhu T0 =
24,00°C dan T1 = 26,00°C yang dikenakan pada dua permukaan utamanya.
Berapakah konduktivitas plastik dalam kal/cm×s×K pada 25°C?

Hitung kehilangan panas per m2 luas permukaan untuk dinding isolator yang
terdiri dari 254 mm bahan isolasi serat (k = 0,048 W/m×K) dimana suhu dinding
dalam adalah 352,7 K dan suhu dinding luar 297,1 K.

Dinding tanur industri dibangun dari batu lempung bakar dengan tebal 0,15 m yang
memiliki konduktivitas panas 1,7 W/m.K. Pengukuran yang dilakukan selama
operasi keadaan tunak mengungkapkan suhu 1400 dan 1150 K pada permukaan
dalam dan luar. Berapa laju kehilangan panas melalui dinding yang ukurannya 0,5
m kali 1,2 m?
Pekan depan:
Pengantar konduksi