Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 7

Komunikasi Antara Ojek Online Terhadap Costumer

Muhamad Rafif Febrian1, Ronaldi Afrial2


Universitas Putra Indonesia YPTK Padang
E-mail : 1mhdrafi140201@gmail.com, 2afrial897@gmail.com
\

Abstract
The rapid development of communication technology provides social change in
society. Many businesses have started to emerge by taking advantage of the
development of this communication technology, one of which is the emergence of
the Ojek Online transportation service provider business. The existence of Ojek
Online actually provides a solution and answers various public concerns about
public transportation services. The traffic jams in the capital and people's fears
about the safety of public transportation have been answered by the presence of
Ojek Online, which provides convenience and comfort for its users. The presence
of online motorcycle taxis that apply appropriate communication technology when
people need safe transportation facilities and can be a solution when traffic jams
are a research focus that is considered necessary to be constructed in this study.
What's more, by combining transportation services with the sophistication of
Internet technology so that it is easier for people to place orders, find out the rates
of transportation costs, destination locations and driver identification which is a
new form of innovation in the world of transportation business, in-depth, thorough
and comprehensive research results are obtained. about the development of
appropriate communication technology. The results of this study will later provide
contributions and concepts, especially in the application of innovation in the form
of appropriate communication technology that can make changes to the social
system of society.

Keyword: Development, Communication, Online Motorcycle Taxi.


Abstrak

Perkembangan teknologi komunikasi yang cukup pesat memberikan perubahan


sosial masyarakat. Banyak bisnis mulai bermunculan dengan memanfaatkan
perkembangan teknologi komunikasi tersebut, salah satunya adalah kemunculan
bisnis penyedia layanan jasa transportasi Ojek Online. Adanya Ojek Online
ternyata memberikan solusi dan menjawab berbagai kekhawatiran masyarakat
akan layanan transportasi umum. Kemacetan ibukota dan ketakutan masyarakat
dengan keamanan transportasi umum sudah dijawab dengan kehadiran Ojek
Online yang memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi penggunanya.
Kehadiran Ojek Online yang menerapkan teknologi komunikasi tepat guna di saat
masyarakat membutuhkan sarana transportasi aman dan bisa menjadi solusi saat
macet merupakan fokus penelitian yang dianggap perlu dikonstruksikan dalam
penelitian ini. Terlebih lagi, dengan penggabungan layanan transportasi dengan
kecanggihan teknologi Internet sehingga masyarakat lebih mudah melakukan
pemesanan, mengetahui rate biaya transportasi, lokasi tujuan dan identifikasi
driver yang merupakan suatu bentuk inovasi baru dalam dunia bisnis transportasi,
maka didapatkan hasil penelitian secara mendalam, menyeluruh dan
komprehensif. tentang perkembangan teknologi komunikasi tepat guna. Hasil
penelitian ini nantinya akan memberikan kontribusi dan sumbangan konsep
terutama dalam penerapan inovasi berupa teknologi komunikasi tepat guna yang
dapat memberikan perubahan pada sistem sosial masyarakat.

Kata Kunci: Perkembangan,Komunikasi,Ojek Online.


PENDAHULUAN
Kemajuan reknologi di bidang transportasi menjadi kenyataan sosial budaya yang terjadi di
masyarakat, bahwa saat ini internet sangar berpengaruh kepada masyarakat dalam menjalani
kehidupan. Melihat kejadian yang seperti itu, perusahaan ojek memberikan solusi baru untuk
mempermudah perjalanan. Dimana saat ini masyarakat tidak perlu lagi pergi ke pangkalan ojek,cukup
dengan hanya mengunduh sebuah aplikasi kita bisa memesan transportasi online sesuai kebutuhan.
Menurut hasil riset Pusat Kajian Komunikasi Departemen ilmu Komnikasi Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas indonesia (Puskakom UI) yang dilakukan pada 6-11 April 2017, masyarakat
lebih memilih menggunakan transportasi online karena merasa nyaman dan aman.

Di indonesia sendiri telah berkembang sebuah perusahaan ojek Online yang sudah dikenal
masyarakat yaitu Go-Jek. Go-Jek sendiri adalah pelopor ojek online pertama di Indonesia, perusahaan
ini bergerak di bidang jasa layanan transportasi sebagai perantara yang menghubungkan antara para
driver dengan pelanggan. Go-Jek merupakan berbagai macan pelayanan dan fasilitas dengan
teknologi modern untuk memuaskan konsumen.

Go-Jek hadir menawarkan hal yang didambakan oleh seluruh lapisan masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan dan aktivitas sehari-hari. Begitupun yang terjadi di kalangan mahasiswa/i, Go-Jek telah
menjadi alat transportasi kekinian yang digunakan oleh mahasiswa menggantikan peran ojek
konvvensional.
Menurut situs Medium.com, ada beberapa faktor yang menjadikan alasan mahasiswa lebih memilih
menggunakan transportasi Online dibandingkan dengan transportasi konvensional :

Ojek online lebih praktis dan transparan.


Untuk menggunakan Go-Jek, pelanggan hanya perlu memesan melalui aplikasi, secara otomatis
driver yang akan menghampiri lokasi dimana pelanggan berada. Selain itu, pelanggan juga bisa
langsung mengetahui tarif yang harus dibayarkan.

Ojek online relatif murah.


Mahasiswa sangat senang dengan adanya ojek online karena selain praktis, juga menawarkan harga
yang relatif murah daripada ojek pangkalan Dengan harga yang terjangkau maka mahasiswa dapat
menghemat pengluaran untuk membeli kebutuhan lainnya.

Ojek online lebih cepat.


Bagi mahasiswa yang memiliki tempat tinggal yang cukup jauh, waktu harus dimanfaatkan dengan
baik agar tidak terlambat. Secara hitungan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan , ojek
online lebih cepat dibandingkan angkutan umum lainnya. Kehadiran ojek online memberikan
pemgaruh yang positif di kalangan mahasiswa karena mempermudah aktivitas perkuliahan

Kemampuan orang berkomunikasi yang baik sangat diperlukan seseorang untuk berinteraksi dengan
orang lain. Terutama jika segala aktivitas yang dilakukan sehari-hari harus berhubungan dengan
orang lain yang dimana orang tersebut harus memilki kemampuan untuk bisa berkomunikasi dengan
baik.

Salah satu pekerjaan yang berkomunikasi dan berhadapan langsung dengan orang lain adalah driver
transportasi online. Driver transportasi online dituntut untuk bisa berkomunikasi yang baik dengan
pelanggan. Tetapi kejadian yang sering kita lihat menunjukan bahwa masih banyak driver transportasi
online yang belum bisa untuk berkomunikasi dengan baik.

Dalam penelitian ini penulis melihat ada suatu permasalahan yang timbul dari konsumen transportasi
online yang berimbas pada kepuasan pelanggan. Dilansir dari laman Mediakonsumen.com, yaitu
antara lain driver marahhanya karena ditanya plat nomor, driver tidak sopan dan tidak ramah hanya
karena lama menunggu pelanggan, driver tidak memilki etika, driver tidak sopan dan berbicara kasar
yang melecehkan dan merendahkan pelanggan.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan survey yang mendeskripsikan hubungan
komunikasi anatara ojek online dengan costumer.penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang
komunikasi anatara ojek online dengan costumer dalam melakukan interaksi dengan costumer ,proses interaksi
ojek online dengan costumer ini bersifat jasa dan transportasi.penelitian ini berusaha menggambarkan situasi
atau kejadian

Pada penelitian ini menggunakan kuesioner dengan 4 alternatif jawaban yaitu sangat setuju “SS” dengan skor
4,setuju “S” dengan skor 3,tidak setuju ”TS” dengan skor 2 dan sangat tidak setuju “STS” dengan skor
1.pemilihan empat alternatif jawaban berguna untuk memberikan kebebasan menjawab dari costumer yg
menjadi responden

KAJIAN PUSTAKA
a) Komunikasi Tepat Guna
Dewasa ini perkembangan teknologi komunikasi berlangsung demikian pesatnya sehingga para ahli
menyebut gejala ini sebagai suatu revolusi. Sekalipun kemajuan tersebut masih dalam perjalanannya, tapi sejak
sekarang sudah dapat diperkirakan terjadinya berbagai perubahan di bidang komunikasi maupun di bidang-
bidang kehidupan lain yang berhubungan, sebagai implikasi dari perkembangan keadaan yang dimaksud.
Perubahan-perubahan yang kelak terjadi, terutama disebabkan berbagai kemampuan dan potensi teknologi
komunikasi tersebut, yang memungkinkan manusia untuk saling berhubungan dan memenuhi kebutuhan
komunikasi mereka secara hampir tanpa batas (Nasution, 1989). Perkembangan teknologi saat ini yang paling
signifikan terlihat adalah perkembangan komunikasi yang bahkan dapat memberikan perubahan sosial di dalam
masyarakat. Disini dapat dikatakan bahwa teknologi komunikasi merupakan suatu penerapan ilmu pengetahuan
untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan komunikasi. Teknologi komunikasi juga dijelaskan
juga sebagai “alat perangkat keras, struktur organisasi dan nilai-nilai sosial yang digunakan, untuk
mengumpulkan, memproses, dan mempertukarkan informasi dengan orang lain” (Rogers : 1986). Teknologi
komunikasi juga bisa dikatakan tepat guna jika penggunaannya memang sesuai (tepat guna) dengan kebutuhan
dan kondisi yang ada pada masa kini. Teknologi komunikasi tepat guna ini bisa juga dijadikan solusi bagi
permasalahan dalam masyarakat. Adapun teknologi komunikasi tepat guna tersebut pastinya memiliki kriteria
yaitu :
a. Apabila teknologi komunikasi itu dapat mempergunakan semaksimal dan seluas mungkin
sumber-sumber yang tersedia di suatu tempat .
b. Apabila teknologi komunikasi tersebut sesuai dengan keadaaan ekonomi dan sosial
masyarakat setempat
c. Apabila teknologi komunikasi membantu memecahkan masalah dan persoalan yang
sebenarnya ada di dalam masyarakat.

Perkembangan teknologi komunikasi yang diadopsi oleh Bisnis Gojek dan Grab Bike menjawab ketiga
persyaratan tersebut di atas. Adanya bisnis Gojek dan Grab Bike ini memanfaatkan semua sumber-sumber yang
ada semaksimal mungkin. Kemudian, penggunaannya juga sesuai dengan keadaaan ekonomi dan sosial di
Indonesia terutama wilayah di Jakarta dan sekitarnya. Terlebih lagi adalah, Gojek dan Grab Bike ini
memberikan solusi dan membantu memecahkan masalah serta persoalan di masyarakat, terutama masalah
kemacetan

b) Teori Difusi Inovasi


Sesuatu hal yang baru dan menyebabkan perubahan dalam masyarakat selalu berhubungan dengan difusi
inovasi. Difusi Inovasi juga dijabarkan sebagai proses dimana suatu inovasi dikomunikasikan melalui saluran
tertentu dalam jangka waktu tertentu di antara para anggota suatu sistem sosial (the process by which an
innovation is communicated through certain channels overtime among the members of a social system)
(Rogers: 1983).
Difusi Inovasi pada dasarnya terdiri dari dua padanan kata yaitu difusi dan inovasi. Inovasi adalah suatu
gagasan, praktek, atau benda yang dianggap/dirasa baru oleh individu atau kelompok masyarakat. Ungkapan
dianggap/dirasa baru terhadap suatu ide, praktek atau benda oleh sebagian orang, belum tentu juga pada
sebagian yang lain. Kesemuanya tergantung apa yang dirasakan oleh individu atau kelompok terhadap ide,
praktek atau benda tersebut. Sedangkan difusi dapat dianggap sebagai suatu jenis perubahan sosial yaitu suatu
proses perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi sistem sosial (Rogers:1983).
Dari kedua padanan kata di atas, maka difusi inovasi adalah suatu proses penyebar serapan ide-ide atau hal-hal
yang baru dalam upaya untuk merubah suatu masyarakat yang terjadi secara terus menerus dari suatu tempat ke
tempat yang lain, dari suatu kurun waktu ke kurun waktu yang berikut, dari suatu bidang tertentu ke bidang
yang lainnya kepada sekelompok anggota dari sistem sosial.
Dengan adanya difusi inovasi inilah bisa memberikan pengaruh positif dengan diadopsinya suatu inovasi (ilmu
pengetahuan, tekhnologi, bidang pengembangan masyarakat) oleh anggota sistem sosial tertentu sehingga
inovasi ini bisa berguna bagi kehidupan sosial di dalam masyarakat tersebut. Sistem sosial dapat berupa
individu, kelompok informal, organisasi sampai kepada masyarakat

c) Komponen dalam Difusi Inovasi


Proses difusi inovasi terdapat 4 (empat) komponen pokok, yaitu: suatu inovasi, yang dikomunikasikan melalui
saluran komunikasi tertentu, dalam jangka waktu dan terjadi diantara anggota-anggota suatu sistem sosial
(Rogers : 1983).
1. Inovasi. Berkaitan dengan gagasan, tindakan atau barang yang dianggap baru oleh seseorang atau
masyarakat. Disini, penting sekali adanya kebaruan inovasi diukur secara subjektif menurut pandangan individu
yang menerimanya. Konsep baru ini terbentang antara konsep pengenalan, persuasi dan keputusan
menggunakannya (adopsi)
2. Saluran komunikasi, adalah alat untuk menyampaikan pesan-pesan inovasi dari sumber kepada
penerima. Jika komunikasi dimaksudkan untuk memperkenalkan suatu inovasi kepada khalayak yang banyak
dan tersebar luas, maka saluran komunikasi yang lebih tepat, cepat dan efisien, adalah media massa. Tetapi jika
komunikasi dimaksudkan untuk mengubah sikap
atau perilaku penerima secara personal, maka saluran komunikasi yang paling tepat adalah saluran
interpersonal.
3. Jangka waktu, yakni proses keputusan inovasi dari mulai seseorang mengetahui sampai memutuskan
untuk menerima atau menolaknya. Pengukuhan terhadap keputusan itu sangat berkaitan dengan dimensi waktu.
Paling tidak dimensi waktu terlihat dalam (a) proses pengambilan keputusan inovasi, (b) keinovatifan seseorang
(relatif lebih awal atau lebih lambat dalam menerima inovasi), dan (c) kecepatan pengadopsian inovasi dalam
sistem sosial.
4. Sistem sosial merupakan kumpulan unit yang berbeda secara fungsional dan terikat dalam kerjasama
untuk memecahkan masalah dalam rangka mencapai tujuan bersama.

d) Proses Putusan Inovasi


Dalam Proses Difusi Inovasi, pastinya terdapat penerimaan ataupun penolakan suatu inovasi yang menjadi
keputusan penerimanya. Penerimaan atau penolakan suatu inovasi adalah keputusan yang dibuat
seseorang/individu dalam menerima suatu inovasi. Menurut Rogers (1983), proses pengambilan keputusan
inovasi adalah proses mental dimana seseorang/individu berlalu dari pengetahuan pertama mengenai suatu
inovasi dengan membentuk suatu sikap terhadap inovasi, sampai memutuskan untuk menolak atau menerima,
melaksanakan ide-ide baru dan mengukuhkan terhadap keputusan inovasi. Pada awalnya Rogers (1983)
menerangkan bahwa dalam upaya perubahan seseorang untuk mengadopsi suatu perilaku yang baru, terjadi
berbagai tahapan pada seseorang tersebut, yaitu:
1. Tahap Awareness (Kesadaran), yaitu tahap seseorang tahu dan sadar ada terdapat suatu
inovasi sehingga muncul adanya suatu kesadaran terhadap hal tersebut.
2. Tahap Interest (Keinginan), yaitu tahap seseorang mempertimbangkan atau sedang
membentuk sikap terhadap inovasi yang telah diketahuinya tersebut sehingga ia mulai
tertarik pada hal tersebut.

3. Tahap Evaluation (Evaluasi), yaitu tahap seseorang membuat putusan apakah ia menolak
atau menerima inovasi yang ditawarkan sehingga saat itu ia mulai mengevaluasi.

4. Tahap Trial (Mencoba), yaitu tahap seseorang melaksanakan keputusan yang telah dibuatnya
sehingga ia mulai mencoba suatu perilaku yang baru.

5. Tahap Adoption (Adopsi), yaitu tahap seseorang memastikan atau mengkonfirmasikan


pengalaman di lapangan ternyata proses adopsi tidak berhenti segera setelah suatu inovasi
diterima atau ditolak. Kondisi ini akan berubah lagi sebagai akibat dari pengaruh lingkungan
penerima adopsi.

Oleh sebab itu, Rogers (1983) merevisi kembali teorinya tentang keputusan tentang inovasi yaitu: Knowledge
(pengetahuan), Persuasion (persuasi), Decision (keputusan), Implementation (pelaksanaan), dan Confirmation
(konfirmasi).

1. Tahap pengetahuan. Dalam tahap ini, seseorang belum memiliki informasi mengenai inovasi baru. Untuk itu
informasi mengenai inovasi tersebut harus disampaikan melalui berbagai saluran komunikasi yang ada, bisa
melalui media elektronik, media cetak, maupun komunikasi interpersonal diantara masyarakat. Tahapan ini juga
dipengaruhi oleh beberapa karakteristik dalam pengambilan keputusan, yaitu: (1) Karakteristik sosial-ekonomi,
(2) Nilai -nilai pribadi dan (3) Pola komunikasi.
2. Tahap persuasi. Pada tahap ini individu tertarik pada inovasi dan aktif mencari informasi/detail mengenai
inovasi. Tahap kedua ini terjadi lebih banyak dalam tingkat pemikiran calon pengguna. Inovasi yang dimaksud
berkaitan dengan karakteristik inovasi itu sendiri, seperti: (1) Kelebihan inovasi, (2) Tingkat keserasian, (3)
Kompleksitas, ( 4) Dapat dicoba dan (5) Dapat dilihat.
3. Tahap pengambilan keputusan. Pada tahap ini individu mengambil konsep inovasi dan menimbang
keuntungan/kerugian dari menggunakan inovasi dan memutuskan apakah akan mengadopsi atau menolak
inovasi.
4. Tahap implementasi. Pada tahap ini mempekerjakan individu untuk inovasi yang berbeda-beda tergantung
pada situasi. Selama tahap ini individu menentukan kegunaan dari inovasi dan dapat mencari informasi lebih
lanjut tentang hal itu.
5. Tahap konfirmasi. Setelah sebuah keputusan dibuat, seseorang kemudian akan mencari pembenaran atas
keputusan mereka. Tidak menutup kemungkinan seseorang kemudian mengubah keputusan yang tadinya
menolak jadi menerima inovasi setelah melakukan evaluasi.

Dengan kelima tahapan dalam difusi inovasi akan memberikan penjelasan secara rinci mengenai proses adopsi
dan putusan inovasi mengenai penggunaan transportasi Ojek Online ini dalam masyarakat.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Interaksi Sosial Ojek Online dan Costumer dalam Proses interaksi
Kompetensi sosial adalah kemampuan dosen untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif
dan efisien dengan costumer, sesama ojek online, dan masyarakat. Manusia merupakan makhluk
sosial yang tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain. Oleh karena itu, ojek online sebagai manusia
perlu berinteraksi dengan manusia lainnya. Interaksi sosial yang menjadi syarat utama terjadinya
aktivitasaktivitas sosial ini merupakan hubungan sosial yang dinamis.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada ojek onlice dan para costumer ditemukan bahwa
hubungan interaksi costumer dan ojek online berjalan dengan baik. Berdasarkan hasil wawancara
dengan beberapa costumer terungkap bahwa
hubungan interaksi berjalan dengan baik.cotumertidak mengalami kesulitan ketika hendak
berkomunikasi dengan driver, khususnya dalam proses per orderan. Namun demikian ada beberapa
costumer juga yang mengatakan ada sebagian ojek online yang sulit untuk berinteraksi dengan
costumer karena driver yang bersangkutan memang jarang ada
mengatakan bahwa interaksi sosial adalah proses sosial yang menyangkut hubungan timbal balik
antarpribadi, kelompok, maupun pribadi dengan kelompok. Interaksi sosial tersebut merupakan
syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Oleh karena itu, sudah menjadi keharusan jika ojke
online bisa menyediakan waktu untuk berinteraksi dengan costumer Karena lewat interkaksi
tersebut akan terjadi hubungan timbal-balik antara ojek online dan costumer. Jika ada driver yang
tidak mau berinteraksi tentu saja transfer pengetahuan dari driver ke costumer tidak akan berjalan
dengan baik.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Interaksi Sosial Ojek Online dan Costumer dalam Proses
Interaksi
Berdasarkan hasil penelitian terungkap dengan jelas bahwa ada tiga faktor yang oleh costumer
dianggap sebagai faktor yang mempengaruhi hubungan interaksi antara ojek onlice dan costumer
dalam proses interaksi. Tiga faktor tersebuat adalah: (1) kesiapan ojek online dalam melayani, (2)
komunikasi ojek online dengan costumer, (3) kepribadian ojek online dan costumer.

Hasil Angket Kemampuan Dasar Menggunakan Internet


No Kemampuan Dasar Ya Tidak
1 Apakah anda pernah 100% 0%
menggunakan aplikasi ojek online
2 Apa ada permasalahan yang anda 55% 45%
alami ketika memesan ojek online

3 Apakah mengerti bagaimana cara 88% 12%


Memesan ojek online

4 Apakah pesanan makanan sampai 66% 34%


Sesuai waktu pada aplikasi ojek online
5 Apakah pesanan paket paket barang 66% 34%
Sesuai dengan waktu pada aplikasi

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Interaksi ojek online dan costumer dalam proses sudah berjalan dengan baik.
Interaksi ojek online dan costumer dalam proses interaksi dipengaruhi oleh faktor kesiapan ojek
online selama melayani, komunikasi ojk online terhadap costumer dan kepribadian ojek online dan
costumer.
Saran
Bagi ojek online agar selalu menjalin komunikasi yang baik dengan para costumer, karena
komunikasi merupakan syarat terjadi interaksi yang baik antara ojek online dan csotumer.
Bagi ojek online agar selalu mempersiapkan pelayanan dengan baik dan selalu menyediakan fasilitas
untuk costumer.

DAFTAR PUSTAKA

1. Utaminingrum, Kartika Ayu. YouTube sebagai Media Pembelajaran Budaya Korea Selatan (Studi Kasus
pada Anggota Komunitas Cover Dance Soulmate Community). Diss. Bakrie University, 2015. Patton,
Michaael Quinn. 2001. Qualitative Research and Evaluation Methods. Sage Publication : United States Of
America

2. Helaluddin. (2018). Mengenal Lebih Dekat dengan Pendekatan Fenomenologi: Sebuah Penelitian Kualitatif.
Uin Maulana Malik Ibrahim Malang. Hermana, D., Barlian, U. C., Organisasi, K., Pendahuluan, A., &
Behavior, O. (2004).

3. Anindhita, Wiratri. Analisis Penerapan Teknologi Komunikasi Tepat Guna Pada Bisnis Transportasi Ojek
Online (Studi Pada Bisnis Gojek Dan Grab Bike Dalam Penggunaan Teknologi Komuniasi Tepat Guna Untuk
Mengembangkan Bisnis Transportasi, vol.V. no.2, Tahun 2014, hal 71

4. Lumentut, Gracia, Pola Komunikasi Pemimpin Organisasi Dalam Meningkatkan Motivasi Kerja Anggota Di
Lpm (Lembaga Pers Mahasiswa) Inovasi Unsrat. Acta Diurna. Vol. I, no.I,tahun 2017 Hal 4

5. Rafael & Billy, Pengaruh Harga Dan Promosi Grab Terhadap Brand
Image Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen Pengguna Transportasi Berbasis Online,vol.
1.no.3 tahun 2013, hal 5

6. Rahmawati, Amrina, Pola Komunikasi Pemandu Wisata (Guide) Kampung Wisata Batik Kauman Surakarta.
Rural and Development.Vol. I, no.I, Tahun 2013, hal.6

7. Rifaldi, Kadunci & Sulistyowati, 2016. Pengaruh Kualitas Pelayanan Transportasi Online Gojek Terhadap
Kepuasan Pelanggan Pada Mahasiswa/I Administrasi Niaga Politeknik Negeri Jakarta.Vol.II, no.3, Tahun.
2017, hal. 121

8. Prasetyo, Irfan Agus, and Rukiyah Rukiyah. "Literasi Informasi Pengendara Ojek Online (Go-Jek) Tembalang
Semarang Saat Bertugas." Jurnal Ilmu Perpustakaan 8.3 (2019): 30-39.

9. Prasetyo, Irfan Agus, and Rukiyah Rukiyah. "Literasi Informasi Pengendara Ojek Online (Go-Jek) Tembalang
Semarang Saat Bertugas." Jurnal Ilmu Perpustakaan 8.3 (2019): 30-39.

10. Zamhari, Zamhari. "Ekuitas Merek Dan Komunikasi Pemasaran Terpadu Pada Moda Ojek Online Lokal
‘Walan’Di Pangkalpinang." Jurnal Manajemen dan Bisnis Jayakarta 3.1 (2021): 66-71.

You might also like