Professional Documents
Culture Documents
Fitoremediasi
Fitoremediasi
Abstract
The selection of plant species for phytoremediation activities is very important in the
conservation of soil, water, plant, and animal life to create a conducive environment within a
community or ecosystem. Plant survival is one indication for the selection of phytoremediation
plants. This study aims to determine the survival of some plants in void areas of coal mining.
Types of plants used are surface water plants species and the edge of void plant species. The
plants of surface water area consisting of Kiambang (Salvinia sp.), Enceng gondok (Eichornia
crassipes), Genjer (Limnocharis flava), and Kangkung (Ipomoea aquatica). The plants which
planted on edge of void were purun tikus (Eleocharis dulcis) and Bamban (Donax canniformis).
Time of observation time was 6 months. Data were analyzed using a tabular matrix that
contained the percentage of plant life/period time. The growth of the plant is specifically
defined according to the color visibility and the development of plant form. The results of the
study found that the highest surface survival species were Kiambang (Salvinia sp.) and
Kangkung (Ipomoea aquatica). Both of them still survive for 6 months of observation. The
growth percentage of these two plants at the end of the observations are 36% and 20%
respectively. Enceng gondok (Eichhornia crassipes) has a survival for 4 months. Whole water
plant growth was depressed by indications of death, tendencies to yellowish-brownish or
blackish, and smaller body parts. Purun tikus (Eleocharis dulcis) and Bamban (Donax
canniformis JURZQ RQ WKH HGJH RI YRLGV KDYH D KLJK VXUYLYDO %RWK RI WKHP VKRZHG •
survival at the end of observation time.
38
Ketahanan Hidup Beberapa Jenis Tumbuhan Di Kawasan Void Bekas Tambang Batubara (Kissinger dan Pitri,
R. M. N.)
pengelolaan void menjadi bagian penting void bekas tambang. Kegiatan ini
seperti tercantum dalam Peraturan merupakan proses penting bagi konservasi
Pemerintah Nomor 78 Tahun 2010 tentang tanah, air dan biodiversitas tumbuhan dan
Reklamasi dan Pascatambang dan Peraturan hewan di lingkungan bekas tambang batu
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral bara.
Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014
tentang Pelaksanaan Reklamasi Tujuan Penelitian
Pascatambang pada Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral dan Batubara. Tujuan pelaksanaan penelitian adalah
Fitoremediasi adalah suatu proses atau menentukan ketahanan hidup beberapa jenis
kegiatan memediasi kembali kawasan atau tanaman persatuan waktu dalam kegiatan
areal yang tercemar menggunakan fitoremediasi di kawasan void bekas
tumbuhan. Kegiatan fitoremediasi dapat tambang batubara.
dilaksanakan pada lahan bekas tambang
batubara yang terdegradasi dan tercemar
seperti kawasan void tambang. Perbaikan METODE PENELITIAN
void dengan pendekatan fitoremediasi akan
menghantarkan kita kepada pemanfaatan Waktu dan Lokasi Penelitian
lebih lanjut void yang relatif aman serta
mencegah potensi pencemaran air Penelitian tentang ketahanan hidup
Fitoremediasi merupakan upaya yang tanaman di kawasan void tambang
dilakukan untuk mengelola dan memulihkan dilaksanakan selama 6 bulan. Lokasi
kualitas air agar dapat memenuhi standar pengamatan adalah kawasan void bekas
mutu lingkungan. Terpenuhinya standar tambang batubara desa Rantau Nangka
mutu lingkungan akan membantu dalam Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten
proses pemanfaatan lahan void tahap Banjar Kalimantan Selatan.
berikutnya.
Beberapa tanaman telah banyak Bahan dan Peralatan Penelitian
diteliti dalam kaitannya dengan kegiatan
pemulihan lahan bekas tambang, baik Bahan tanaman yang digunakan
berupa air di dalam void maupun daratan di adalah tanaman yang ditanam di atas
sekitar void. Konsentrasi penelitian tentang permukaan air dan yang ditanam di tepian
tanaman fitoremediasi lebih banyak pada atau berbatasan dengan void. Tanaman air
kemampuan menyerap atau menjerap yang diuji ketahanan hidupnya dalam
terhadap logam berat yang berada di dalam perairan void adalah Kiambang (Salvinia
dan sekitar void bekas tambang. Hasil sp.), Enceng gondok (Eichornia crassipes),
penelitian tentang ketahanan hidup tanaman Genjer (Limnocharis flava), dan Kangkung
fitoremediasi per satuan waktu relatif (Ipomoea aquatica). Tanaman air ini
terbatas. Penelitian ini dilakukan untuk dikumpulkan dari perairan rawa lebak
mendeskripsikan ketahanan hidup beberapa daerah Martapura. Tanaman yang
tanaman yang ditempatkan pada permukaan dikumpulkan sebelum diintroduksi ke
air void maupun tanah yang berbatasan dan perairan void ditampung sementara di kolam
relatif masih terendam air dari void bekas buatan (Gambar 1). Hal ini dilakukan agar
tambang batubara. Upaya menemukan jenis tanaman yang baru diambil dari lapangan
tanaman yang tahan terhadap lingkungan tidak stress dan tidak rusak. Tanaman tepian
void bekas tambang batubara merupakan void yang dipilih dalam penelitian adalah
suatu upaya konservasi dalam purun tikus (Eleocharis dulcis) dan bamban
menyelamatkan lingkungan perairan dan (Donax canniformis).
darat, perbaikan terhadap siklus rantai Peralatan yang dipergunakan adalah
makanan yang terjadi di dalam dan sekitar bangunan kotak apung terbuat dari bamboo.
39
EnviroScienteae Vol. 14 No. 1, April 2018: 38-45
Di setiap sisi kotak bambu diberi paranet tanaman juga dicatat sebagai keterangan
yang digantung pemberat, agar tanaman tambahan
tidak dapat keluar jauh dari kotak bambu. 3. Karakterisasi sifat fisik, kimia tanah dan
Peralatan lain yang digunakan adalah linggis kualitas air void
dan atau cangkul untuk membuat lubang Karakterisasi sifat fisik, kimia tanah dan
penanaman bagi tanaman di tepian void. kualitas air void dilakukan dengan
Penanaman dilakukan secara acak dan melakukan kajian literatur dari berbagai
bercampur antara semua jenis tanaman. sumber data.
Analisis Data
40
Ketahanan Hidup Beberapa Jenis Tumbuhan Di Kawasan Void Bekas Tambang Batubara (Kissinger dan Pitri,
R. M. N.)
Tabel 1. Tekstur, permiabilitas dan berat isi tanah di lokasi reklamasi dan revegetasi
(%) Permeabilitas Berat Isi
Lokasi Tekstur Tanah
Pasir Debu Liat (cm.jam-1) (g/cm3)
Lokasi 1 20,00 36,00 44,00 Liat 3,21 Sedang 1,23
Lokasi 2 38,00 30,00 32,00 Lempung berliat 0,02 Lambat 1,44
Lokasi 3 32,00 43,00 25,00 Lempung 4,82 Sedang 1,27
Lokasi 4 10,00 41,00 49,00 Liat berdebu 7,33 Agak cepat 1,77
3,30 2,6 1,19 0,09 2,56 33 31 0,14 0,02 2,36 1,34 13,39 29
3,60 4,98
SM SM R SR SR S S R SR R S R R
Lokasi 2
3,70 3,2 0,70 0,06 3,00 35 11 0,08 0,06 2,26 1,67 12,78 32
3,80 0,36
SM SM SR SR SR S R SR R R S R R
Lokasi 3
3,60 3,1 0,31 0,03 2,70 28 12 0,14 0,08 2,82 1,62 11,31 41
3,00 1,94
SM SM SR SR SR S R R SR R S R S
Lokasi 4
7,20 6,8 1,01 0,09 4,00 51 52 0,30 0,10 9,09 9,09 17,53 100
0,00 0,26
N N SR SR R T T R R S T R T
41
EnviroScienteae Vol. 14 No. 1, April 2018: 38-45
berkisar antara 0,26 me/100 g hingga 8,00 terangkat ke atas. Secara keseluruhan sifat
me/100 g. Hal ini menunjukkan bahwa kimia tanah di sekitar void menunjukkan
kemasaman tanah disebabkan oleh Al cukup bahwa tanah relatif tidak subur.
dominan dalam kompleks pertukaran tanah.
Kemungkinan lain aadalah kemasaman Karakteristik kualitas air di lokasi void
bersumber dari oksidasi batuan yang
mengandung senyawa pirit (FeS2). Indikasi Pengambilan sampel air untuk analisis
ini ditunjang oleh kandungan besi dan sulfat kualitas air void di lokasi pengamatan
larut cukup tinggi. Basa-basa tukar yang dilakukan dengan metode terstandar. Baku
ditunjukkan oleh nilai Ca, Mg, Na dan K mutu dari Peraturan Gubernur no. 36/2008
umumnya tergolong rendah. Kecuali pada tentang Baku Mutu Limbah Cair digunakan
tanah-tanah pada lokasi sampel 4 terlihat sebagai pembanding. Kualitas air void
bahwa nilai Ca tukar relatif tinggi, diduga tertera dalam Tabel 3.
berasal dari bahan batuan kaya Ca yang
Hasil analisis kualitas air kebutuhan akan air bukan saja dari segi
menunjukkan beberapa parameter kualitas kuantitas, tetapi juga dalam hal kualitas
air seperti pH, Mn, SO4, Hg tidak memenuhi harus baik.
standar baku mutu. Batuan dan mineral
bekas penambangan batubara relatif masih Ketahanan Hidup Tanaman di Lingkungan
banyak berada di permukaan tanah. Void Bekas Tambang Batubara
Senyawa mineral dari batuan dan tanah yang
terpapar langsung dengan udara dan air akan Hasil pengamatan selama 6 bulan
teroksidasi akan terpapar dan mengalir ke terhadap ketahanan hidup tanaman
perairan void sehingga berdampak pada permukaan air void tertera dalam Tabel 4.
menurunkan kualitas air. Paparan senyawa Dua jenis tanaman yang masih
mineral yang teroksidasi akan terlarut dalam dominan bertahan hidup yakni Ki ambang
perairan void yang tertutup dan terkurung (Salvinia sp.) dan kangkung (I.aquatica).
mengakibatkan akumulasi yang akan terus Persentase tumbuh yang paling tinggi dalam
bertambah dan terkonsentrasi di dalam void. kurun waktu 6 bulan adalah jenis Ki
Status air di lingkungan void masih ambang. Deskripsi hasil tanaman yang
mengandung beberapa senyawa/unsur yang diintroduksi ke perairan void setelah 6 bulan
dapat membahayakan bagi kesehatan terlihat pada Gambar 2.
manusia, walaupun masih dalam batas Kiambang merupakan tumbuhan air
kelayakan bagi kehidupan biota akuatik. yang mampu menurunkan Seng (Zn) sebesar
Pengelolaan lingkungan perairan void 49 % dan menurunkan TSS sebesar 70%
diperlukan sebagai suatu petunjuk untuk (Nurhidayah dkk. 2014). Tanaman
menilai perairan tersebut apakah masih kiambang (Salvinia molesta) memiliki
layak digunakan sesuai dengan kemampuan menyerap ion logam Cu (II)
peruntukannya atau tidak. Mengingat dalam air, sehingga dapat digunakan untuk
42
Ketahanan Hidup Beberapa Jenis Tumbuhan Di Kawasan Void Bekas Tambang Batubara (Kissinger dan Pitri,
R. M. N.)
menurunkan konsentrasi ion logam Cu (II) 4 bulan bertahan tumbuh. Jenis Enceng
baik dalam perairan maupun air limbah gondok dapat tumbuh pada selang waktu
(Yuliani dkk. 2013). Morfologi daun Ki yang lebih pendek dibandingakan dengan
ambang yang kecil dengan perakaran jenis Ki ambang dan kangkung. E.crassipes
yang panjar dan lebat merupakan merupakan tumbuhan yang paling
kelebihan tanaman bioakumulator ini mampu menurunkan kadar Cr
tanpa menghambat penetrasi cahaya ke (Kromium) air limbah batik persentase
dalam perairan. Kangkung (I.aquatica) sebesar 49,56% (Upit dkk. 2011). Genjer
terpapar merkuri sampai mencapai (L.flava) walaupun memiliki ketahanan
konsentrasi 5 ppm dalam masa penanaman hidup paling rendah, tetapi juga memiliki
15 hari (Sinulingga H. dkk, 2015). jenis kemampuan dalam mengakumulasi polutan
kangkung merupakan tumbuhan yang perairan. Hasil penelitian Juhaeti dkk (2004)
toleran di lahan tailing pertambangan emas menemukan bahwa tanaman genjer dapat
dan mampu mengakumulasi sianida dalam mengakumulasi sianida sebesar 9,59 ppm
jumlah yang cukup besar dengan dalam tubuhnya. Kenampakan penotifik dari
konsentrasi akumulasi sebesar 35,70 ppm bagian tubuh enceng gondok juga menjadi
(Juhaeti dkk. 2005). lebih kecil dan jumlah individunya
Jenis lain yang tumbuh tetapi dalam berkurang akibat beberapa tanaman mati
waktu yang relatif pendek adalah jenis (Gambar 3).
Enceng gondok (E. crassipes), yaitu selama
a
b
Gambar 2. Tanaman air yang adaptif dan bertahan (a: kiambang, b; kangkung)
43
EnviroScienteae Vol. 14 No. 1, April 2018: 38-45
Tanaman air lain yang ditanam di dan Enceng gondok E.crassipes ke dalam
tanah yang berbatasan dan terendam perairan void, karena jenis ini telah dikenal
perairan void adalah purun tikus (Eleocharis memiliki kemampuan tumbuh dan
dulcis) dan tanaman bamban (Donax beradaptasi dengan lingkungan perairan
canniformis). Persentase tumbuh kedua void. Proses penggenangan void seiring
tanaman ini di atas 95%. Kenampakan waktu telah berkembang menjadi ekosistem
penotifik kedua tanaman ini dilingkungan sumberdaya perairan, tetapi masih belum
void terdeskripsi pada Gambar 4. diikuti dengan perkembangan kondisi
kualitas air yang optimal bagi manusia dan
biota akuatik karena terkendala oleh tidak
adanya outlet yang membuat air mengalir.
sehingga diperlukan teknologi untuk
mempercepat proses recovery dengan model
mengaplikasikan teknologi aerasi.
Implementasi tanaman fitoremediasi
hendaknya dapat dilakukan dalam jumlah
massal dan besar agar adaptasi jenis di
kawasan void dapat ditingkatkan.
Gambar 4. Tanaman purun tikus dan Penanaman tanaman penutup tanah dan
bamban di tepian void pohon di bagian tebing di atas void sangat
penting untuk mengurangi muatan suspensi
Tanaman Purun Tikus dapat yang akan memasuki perairan void dan
digunakan dalam fitoremediasi. Tanaman ini menambah beban pencemaran air.
memiliki kemampuan menurunkan BOD
sebesar 64%, kemudian COD dapat
diturunkan sebesar 17%, dan menurunkan KESIMPULAN
Kekeruhan sebesar 80%. Purun tikus relatif
lebih tahan terhadap pH rendah. Penggunaan Tanaman permukaan air yang
purun tikus dalam pengelolaan limbah memiliki kemampuan hidup tinggi (di atas 6
pabrik karet dianjurkan untuk dipilih bulan) adalah Kiambang (Salvinia sp.) dan
((Nurhidayah dkk. 2014). Belum kangkung (Ipomoea aquatica). Tanaman air
teridentifikasi hasil penelitian tentang lain yang memiliki kemampuan lama hidup
penggunaan bamban dalam fitoremediasi. yang lebih rendah dari kedua jenis
Penelitian tentang bamban masih kepada sebelumnya adalah jenis Enceng gondok
pemanfaatan etnobotani baik sebagai bahan (Eleocharis dulcis). Tanaman permukaan air
kerajinan atau pengobatan. Liyanti dkk. secara keseluruhan pertumbuhan tanaman
(2015) mengemukakan bahwa bamban oleh terhambat dengan indikasi kematian dan
masyarakat tradisional desa di Kalimantan kecenderungan berwarna kuning kecoklatan
Barat adalah sebagai bahan anyaman dan sampai kehitaman, bagian tubuhnya
kerajinan. Bamban juga diindikasikan mengecil. Jenis tanaman di tepi void dan
berkhasiat sebagai bahan pengobatan. langsung berbatasan dengan perairan yang
Ekstrak metanol daun bamban memiliki memiliki kemampuan hidup tinggi adalah
aktivitas anti bakteri terhadap bakteri tikus (Eleocharis dulcis) dan tanaman
Staphylococcus aureus. Golongan senyawa bamban (Donax canniformis). Persentase
yang memiliki aktivitas antibakteri adalah ketahanan hidup ke dua jenis ini adalah
senyawa fenolik dan saponin (Hidayatullah • 7LJD MHQLV WDQDPDQ SHUPXNDDQ DLU
dkk. 2017) dan 2 jenis tanaman tepian void dapat
Introduksi tanaman air dilakukan direkomendasikan untuk kegiatan
dengan menempatkan jenis Kiambang fitoremediasi sekitar void bekas tambang.
(Salvinia sp.), kangkung (Ipomoea aquatica)
44
Ketahanan Hidup Beberapa Jenis Tumbuhan Di Kawasan Void Bekas Tambang Batubara (Kissinger dan Pitri,
R. M. N.)
45