Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

PKM- PENGELOLAAN PEMBUATAN PETIS UDANG

DI UD. MURNI SIDOARJO

Samsul Huda
Siti Naviah
Yola Berta Calvinanda
Universitas Dr. Soetomo Surabaya
Email : samsulhuda@unitomo.ac.id, titieknaviah@gmail.com, bertayo@gmail.com

Received : June 19th 2019 Revised : July 17th 2019 Accepted : Sep 2th 2019

ABSTRACT
Petis is a processed product from brown to black with thick, clay and elastic texture. It
functions as a mixture added to traditional foods to give a special flavor. The service
location was determined purposively in the Sekardangan District of Sidoarjo as a partner
place. The location is close to farms and cold storage areas, the scale of production is
small to medium, the status of individual businesses. The purpose of the activity is to
provide alternative solutions to some of the problems faced by producers in order to
develop sustainably. The results of this service concluded that: the existence and
sustainability of raw materials influenced the success of the shrimp paste processing
industry, especially the creation of products that have competitiveness in terms of both
quantity and quality. The account management and numbering process, facilitates the
orderliness of financial data transactions, so that the decisions taken by the owner in
developing his business are based on financial concrete conditions, based on the analysis
it is known that the business is categorized as worth 1.49, the return value of capital is 2
years, added value is Rp. .25,850 while the profit rate is 87.10% due to efficiency in the
use of production factor costs.

Keywords: Petis, raw materials, added value

ABSTRAK
Petis merupakan produk olahan berwarna cokelat sampai hitam dengan tektur kental, liat
dan elastis. Fungsinya sebagai campuran yang ditambahkan pada makanan tradisional
untuk memberikan citarasa khusus. Lokasi pengabdian ditentukan seara purposive di
Kecamatan Sekardangan Sidoarjo sebagai tempat mitra. Lokasinya dekat dengan
pertambakan dan daerah pabrik (cold storage), skala produksinya kecil sampai menengah,
status usaha milik perorangan. Tujuan kegiatan adalah memberikan solusi alternatif
terhadap beberapa permasalahan yang dihadapi oleh produsen agar dapat berkembang
berkesinambungan. Hasil pengabdian ini menyimpulkan bahwa : keberadaan dan
keberlanjutan bahan baku mempengaruhi keberhasilan industri pengolahan petis udang,
terutama terciptanya produk yang mempunyai daya saing dalam hal ketepatan baik
kuantitas maupun kualitas. Proses menejemen akun dan penomoran, memudahkan
tertibnya transaksi data keuangan, sehingga keputusan yang diambil oleh pemilik dalam
mengembangkan usahanya didasarkan pada kondisi konkret keuangan, berdasarkan
analisis diketahui usaha tersebut dikatagorikan layak dengan nilai 1,49, nilai kembali
modal selama 2 tahun, nilai tambah Rp.25.850 sedangkan tingkat keuntungan sebesar
87.10% karena adanya efisiensi dalam penggunaan biaya faktor produksi.

Kata kunci : Petis, bahan baku, nilai tambah.

PENDAHULUAN Kecamatan Sekardangan


Analisis Situasi terletak pada bagian Timur dari

PKM-Pengelolaan ................. (Samsul-Siti-Yola) hal. 121 - 127 121


kabupaten Sidoarjo tepatnya Jl. Wahidin pemilik dapat memperhitungkan
II/80 Sidoarjo terdapat Usaha Industri keuntungan yang diperoleh,
Rumah Tangga (IRT) Petis Udang. mengetahui berapa tambahan
Mereka menggantungkan hidupnya pada modal yang dicapai, dan juga
jenis usaha ini berupa Industri Rumah dapat mengetahui bagaimana
Tangga (IRT) dengan memperkerjakan 5 keseimbangan hak dan kewajiban
orang tenaga kerja tetap. Keberadaannya yang dimiliki. Sehingga setiap
usaha ini perlu dipertahankan karena keputusan yang diambil oleh
kegiatanya dilakukan secara turun pemilik dalam mengembangkan
temurun, beberapa kecamatan lainya usahanya termasuk kebutuhan
juga terdapat usaha yang sama, namun tenaga kerja didasarkan pada
mereka bekerja secara sendiri sendiri, kondisi konkret keuangan yang
kondisi ini perlu dikembangkan agar dilaporkan secara lengkap bukan
mempunyai posisi tawar yang lebih kuat hanya didasarkan pada asumsi
agar berdapak pada pengembangan semata. Terhadap kondisi umum
perekonomian setempat. usaha pada usaha produksi petis
Rencana usulan kegiatan udang sapi ini dapat diprediksikan
PPM-NP yang akan dilakukan oleh Tim akan terus berkembang jika dilihat
pelaksana diarahkan untuk memberikan jumlah produk yang dihasilkan
solusi alternatif terhadap beberapa dan kebutuhan bahan baku yang
permasalahan yang dihadapi oleh IRT terus mengalami peningkatan dan
UD. “Murni” kecamatan Sekardangan konsumen yang terus berdatangan.
Sidoarjo agar dapat berkembang dan Kondisi tersebut menuntut
mampu bersaing dengan industri- kualitas (hygienis) dan jaminan
industri lainnya dengan menejemen mutu produk yang konsisten serta
bahan baku, keuangan yang tertib dan berdaya saing, oleh karena itu
akuntabel. melalui usulan program PK-MTP
Permasalahan ini diupayakan untuk memberikan
Berdasarkan hasil identifikasi solusi alternatif terhadap beberapa
dan analisis situasi didapatkan beberapa permasalahan yang telah
permasalahan yang perlu segera dicara diidentifikasi .
solusi alternatifnya yaitu :
a. Permasalahan kualitas mutu Solusi Dan Target Luaran
(hygienis) dan kuantitas produksi. Berdasarkan permasalahan
Pada IRT tersebut proses yang teridentifikasi maka kerangka
penggorengan dan penirisan serta konsep solusi alternatif yang
penyuwiran dilakukan secara ditawarkansebagai berikut :
manual dengan tenaga kerja 1. Pada proses produksi. Solusi
harian, sehingga kondisi tersebut alternatif terhadap permasalahan
sangat mempengaruhi proses produksi difokuskan pada 2
performance produk. hal yaitu : Proses dan jaminan
b. Permasalahan bidang manajemen. tersedianya bahan baku (udang)
Permasalahan manajemen yang sebagai bahan utama pembuatan
paling menonjol pada produsen petis udang. Proses penanganan
(IRT) tersebut adalah job bahan baku udang selama
deskripsi dan pengelolaan transporasi, baik kualitas maupun
keuangan dalam usahanya kuantitas. Hal ini akan menentukan
tersebut. Padahal dengan adanya mutu produk akhir petis udang.
laporan keuangan akan 2. Pada aspek manajemen. Pada aspek
memungkinkan pemilik manajemen difokuskan pada
memperoleh data dan informasi pengembangan pengelolaan sistem
yang tersusun secara sistematis. keuangan yaitu : Pembuatan akun
Adanya laporan keuangan, dan penomoran. Merancang dan

122 Media Mahardhika Vol. 18 No. 1 September 2019


menyajikan pembuatan akun dan Pada pelaksanaan program ini
penomoran (data) yang memadai membutuhkan partisipasi mitra.
untuk produsen petis udang (IRT) Partisipasi mitra tersebut antara
terhadap kegiatan transaksi- lain ádalah: Bersedia berdiskusi
transaksi yang terjadi selama dan berpartisipasi aktif bersama tim
kuartal akhir. pelaksana dalam pelaksanaan
3. Pencatatan ke dalam jurnal umum. program pelatihan dan
Selama proses usahanya pendampingan, ikut memberikan
berlangsung produsen petis udang saran dan masukan dalam
(IRT) tidak pernah melakukan mendesain akun penomoran, serta
pencatatan transaksinya. Catatan menyiapkan tenaga kerja terampil
dilakukan secara tradisional dan dan bersedia bekerjasama secara
sangat sederhana dengan berkelanjutan (kegiatan tahun
mendeskripsikan setiap transaksi berikutnya adalah pengenalan
yang terjadi dan diteruskan pada penggunaan teknolgi (iptek)
pembuatan neraca lajur atau kertas pengemasan (packaging).
kerja atau worksheet, karena itu
diperlukan pembuatan buku neraca HASIL
lajur yang lebih konprehensif. Kecamatan Sekardangan
Sidoarjo merupakan salah satu
METODE PENELITIAN kabupaten di Jawa Timur dengan posisi
Berdasarkan solusi yang jarak dari kampus ke lokasi Mitra 18.28
ditawarkan diaplikasikan dalam km dengan waktu
beberapa bentuk tahapan kegiatan tempuh 1,5 jam. Pada lokasi ini terdapat
diantaranya : 1 (satu) mitra bergerak pada produk
1. Diskusi dan Penyamaan presepsi. “Petis udang”. Keberadaanya
Diskusi antara tim pelaksana mempunyai kontribusi terhadap
dengan mitra guna menyamakan perekonomian setempat serta berperan
presepsi, mencari solusi penting dalam hal penciptaan tenaga
permasalahan yang teridentifikasi. kerja utamanya warga sekitar
Hal ini dimaksudkan untuk berkelanjutan.
menghindari adanya konflik dalam Berdasarkan dari tujuan awal
pelaksanaan implementasi, Program Pengabdian Pada masyarakat
kegiatan dilaksanakan oleh ketua ini adalah memberikan solusi alternatif
pelaksana sebagai ahli bidang terhadap beberapa permasalahan yang
teknologi dan menejemen dihadapi oleh produsen agar dapat
perikanan . berkembang berkesinambungan. Secara
2. Membuat desain/alur menejemen rinci proses pendampingan tersebut
”handling” bahan baku dalam sebagai berikut :
proses produksi dan akun dan
penomoran tiap kegiatan transaksi Pengadaan bahan baku
selama kuartal akhir, kegiatan Tahapan proses produksi
dilaksanakan oleh anggota 1 dan 2 dimulai dari persiapan bahan baku
sebagai ahli bidang Agribisnis utama udang, kenyataanya memang
bidang perikaan. Pelatihan dan belum ada jaminan mengenai mutu
pendampingan bidang manajerial, bahan baku dan ketersediannya,
meliputi : Penanganan dan sehingga pada pendampingan dan
pengadaan keberlanjutan bahan penyuluhan ini dikenalkan dan
baku. dijelaskan bagaimana pengaruhnya
3. Cara merancang dan menyajikan terhadap hygienis, keberlanjutan dan
pembuatan akun dan penomoran mutu akhir petis yang dihasilkan.
serta menganalisis berdasarkan Fermentasi yang tepat dapat
transaksi-transaksi yang terjadi. meningkatkan meningkatkan

PKM-Pengelolaan ................. (Samsul-Siti-Yola) hal. 121 - 127 123


antioksidan dan nilai gizi (Peralta, usaha. Pada proses produksi keberadaan
2008), limbah produk prtis udang layak bahan baku baik kuantitas maupun
digunakan sebagai pakan ikan untuk kualitas menentukan keberlangsungan
memenuhi kebutuhan nutrisinya (Wong, industri, bahan tersebut diperoleh dapat
2016), sedangkan produknya sendiri diperoleh dari alam ataupun produk
merupakan sumber nutrisi dan antioksi akhir dari perusahaan. Pengadaan bahan
alami yang baik (Prapasuwannakul, baku tersebut memerlukan suatu
2015) kaya akan lemak dan protein prosedur standar (diantaranya melalui
(Aleman, 2018) dan sebagai suplemen MOU untuk menjaga keberlangsungan
bernilai tinggi (Bueno Solano, 2009). bahan), sehingga didapatkan mutu
Secara rinci permasalahan tersebut produk yang maksimal dan
diuraikan pada model disain diagram berkelanjutan. Guna mencapai
tulang ikan pada Gambar 1 berikut : efektifitas proses transaksi, pelaksanaan
kegiatan ini diperlukan beberapa divisi
diantaranya: divisi gudang berperan
mengajukan pembelian bahan baku
sesuai kebutuhan, divisi pembelian
bertugas menentukan pemasok/suplier,
Kemampuan
teknologi harga, jenis sesuai standar perusahaan,
Jaminan
mutu divisi akuntansi melakukan pencatatan
Industri
serta divisi keuangan bertanggung jawab
Konsumen Mutu bahan atas pembayaran bahan baku.
baku Sedangkan disain penanganan dan
pengadaan/pembelian bahan baku pada
Gambar 2 berikut :

Gambar 1. Model Disain Diagram


Tulang Ikan

Penanganan bahan baku


Keberlanjutan dan keberhasilan
industri pengolahan bidang
perikanan/petis udang utamanya
kegiatan dalam bidang produksi
tergantung pada keberadaan dan kualitas
bahan baku sehingga tercipta suatu
produk yang mempunyai daya saing
utamanya dalam hal ketepatan dalam hal
kuantitas maupun kualitas, bahkan untuk
memenuhi standar ekpor diperkenankan
menggunakan iradiasi 1-7 kGy dengan
sinar gama pada proses penyaringan
bahan baku udang (Chung, 2019).
Bahkan selama proses penyimpanan
bahan baku dapat menggunakan
pardaxin dan natrium erythorbate untuk
menjaga kesegaran (Hsu, 2010). Apabila
kondisi ini dapat dipenuhi, maka terjadi Keterangan :
keseimbangan antara persediaan bahan 1. Surat Permintaan Pembelian (SPP).
dan tingkat produksi, sehingga 2. Surat Permintaan Penawaran Harga
perusahaan dapat mempertahankan (SPPH)
posisi labanya sepanjang menyangkut 3. Surat Order Pembelian (SOP).
biaya bahan baku dan keberlanjutan 4. Laporan Penerimaan Barang (LPB).

124 Media Mahardhika Vol. 18 No. 1 September 2019


5. Surat Perubahan Order (SPO).
6. Bukti Kas Keluar (BKK).

Disain Menejemen Akun dan


Penomoran.
Pembuatan kode/ penomoran
dimaksudkan untuk menggolongkan pos
atau rekening transaksi, tiap kode
memiliki makna tersendiri, untuk
memudahkan dalam melihatnya. Proses Penjualan luar usaha
penomoran ini dibagi menjadi 6 kategori Bunga bank (6.1)………………………
jenis akun, diantaranya aset, liabilitas, Beban luar usaha
ekuitas, pendapatan, harga pokok Laba rugi luar usaha (7.1) …………….
penjualan dan beban. Analisis pendapatan usaha
Keuntungan (8.1) ……………………..
Katagori kode Asset. (TR) 197.504.000,- - (TC)
Kode aset dibagi menjadi dua 132.126.667,- = 65.377.333,-
golongan meliputi aset lancar dan aset
tetap. Aset lancar (Current Assets) Analisis kelayakan
merupakan aset yang bisa dengan BCR (9.1)……..…………………….
mudah dicairkan atau dalam jangka (TR/TC) : 1.40 …………………(layak)
waktu singkat bisa dengan mudah Analisis kembali modal
diuangkan. Aset tetap (Long Term Kembali modal (10.1)….…………….
Investment) merupakan harta bergerak Analisis nilai tambah
dan non-bergerak yang digunakan dalam Nilai tambah (11.1) ………………….
masa bertahun-tahun serta tidak
dimaksudkan untuk dijual. Adapun Aspek menejemen
rincian hasil analisis pembuatan petis Berdasarkan hasil analisa
udang dan kelayakan usaha terdapat menejemen untuk biaya investasi
pada Tabel 1,2 dan 3 berikut : peralatan adalah sebesar
Rp.41.176.667,- sedangkan total biaya
operasional sebesar Rp.90.950.000,-
pendapatan terdapat 180 kg petis nomer
1 dengan harga rata rata Rp. 35.000,-,
petis nomer 2 sebesar 6.4 kg dengan
harga Rp.43.000,-, sedangkan ampas
bahan baku sebesar 1500 kg dengan
harga Rp.2.200,-, sehingga didapatkan
pendapatan selama satu bulan (20 hari)
sebesar Rp.197.504.000,-. Keuntungan
per bulan adalah total pendapatan-total
biaya operasional yaitu Rp.197.504.000-
132.126.667,- = Rp.65.377.333,- atau
keuntungan setiap operasional kegiatan
produksi sebesar Rp.3.268.867,-.
Sedangkan untuk menghitung lama balik
modal adalah Total biaya investasi
dibagi keuntungan yaitu
Rp.132.126.667,- : 65.377.333,- = 2
tahun. Sedangkan hasil analisa nilai
tambah berdasarkan Hayami (1987)

PKM-Pengelolaan ................. (Samsul-Siti-Yola) hal. 121 - 127 125


didapatkan nilai tambah sebesar sebesar 87.10% dimana hal ini
Rp.25.850, hal ini dipengaruhi oleh dipengaruhi adanya efisiensi dalam
efisiensi penggunaan faktor produksi. penggunaan biaya faktor produksi.
Secara rinci perhitungan nilai tambah
produksi petis udang terdapat pada
Tabel 4 berikut :
SARAN
a. Perlu koordinasi dengan dan MOU
dengan pihak perusahaan/industri
pengolah udang dalam hal
penyediaan bahan baku petis yang
berkualitas baik dan berkelanjutan.
b. Pada produksi petis udang dalam
jumlah besar, diperlukan
mekanisasi dalam proses produksi
agar didapatkan produk seragam,
hygiene, berkualitas dan efisien
dalam proses produksi.

DAFTAR PUSTAKA
Target Luaran Buku
Luaran dari program ini adalah : Hayami Y, Kawagoe T, Morooka Y,
Menghasilkan produk Petis udang Siregar M. 1987. Agricultural
dengan kualitas dan performance yang Marketing and Processing in
lebih baik agar segmentasi pasar lebih Upland Java A Perspective
berkembang. Merancang dan From A Sunda Village. Bogor :
menyajikan pembuatan akun dan CPGRT Centre.
penomoran (data) terhadap kegiatan
transaksi-transaksi yang terjadi selama Internet
kuartal akhir. Alemán, A., González, F., Arancibia,
M., & Montero, P. (2017). PT
KESIMPULAN SC. Innovative Food Science
Berdasarkan hasil and Emerging Technologies,
pendampingan dan penyuluahn selama (2017), #pagerange#. http://doi.
proses pembuatan petis udang dapat org/10.1016/j.ifset.2018.04.018
disimpulkan sebagai berikut : Bueno-solano, C., López-cervantes, J.,
1. Pada tahapan keberadaan dan Campas-baypoli, O. N., &
keberlanjutan bahan baku Lauterio-garcía, R. (2009).
mempengaruhi keberhasilan Chemical and biological
industri pengolahan petis udang characteristics of protein
utamanya, terutama terciptanya hydrolysates from fermented
produk yang mempunyai daya shrimp by-products, 112, 671–
saing dalam hal ketepatan baik 675. http://doi.org/10.1016/
kuantitas maupun kualitas. j.foodchem.2008.06.029
2. Proses menejemen akun dan Chung, N., Ameer, K., Jo, Y., & Kwon,
penomoran, memudahkan dan J. (n.d.). Comparison of
menertibkan tertibnya transaksi electronic sensing techniques
data keuangan, sehingga diketahui for screening dried shrimps
nilai kelayakan usaha sebesar 1,49, irradiated using three types of
nilai kembali modal selama 2 approved radiation with
tahun, nilai tambah Rp.25.850 standard analytical methods.
sedangkan tingkat keuntungan Food Chemistry, 286(2019),

126 Media Mahardhika Vol. 18 No. 1 September 2019


395–404. http://doi.org/10.1016/ fermentation, 111, 72–77.
j.foodchem.2019.02.038 http://doi.org/10.1016/j.foodche
Hsu, W., Lai, Y., & Wu, S. (2010). m.2008.03.042
Effects of the anti-microbial Prapasuwannakul, N., & Suwannahong,
peptide pardaxin plus sodium K. (1877). Chemical
erythorbate dissolved in composition and antioxidant
different gels on the quality of activity of Klongkone shrimp
Paci fi c white shrimp under paste. Procedia - Social and
refrigerated storage. Food Behavioral Sciences, 197,
Control, (2016), 1–8. 1095–1100.
http://doi.org/10.1016/j.foodcon http://doi.org/10.1016/j.sbspro.
t.2016.09.025 2015.07.351
Peralta, E. M., Hatate, H., Kawabe, D., Wong, M., Mo, W., Choi, W., Cheng,
Kuwahara, R., Wakamatsu, S., Z., & Man, Y. (n.d.). Recycle
Yuki, T., & Murata, H. (2008). food wastes into high-quality
Improving antioxidant activity fish feeds for safe and quality
and nutritional components of fish production. Environmental
Philippine salt-fermented Pollution, (2016). http://doi.org/
shrimp paste through prolonged 10.1016/j.envpol.2016.06.035

PKM-Pengelolaan ................. (Samsul-Siti-Yola) hal. 121 - 127 127

You might also like