Refleksi Pelaksanaan Pembelajaran Marwan Sopha

You might also like

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

REFLEKSI PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Penulis : Marwan Sopha, S.Pd.


Satuan Pendidikan : SD Islam Al Azhar 46 GDC
Kelas : V (Lima)
Semester : 1 (Satu)
Tahun Ajaran : 2020 – 2021

A. LATAR BELAKANG
Indonesia, bahkan dunia saat ini sedang menghadapi permasalahan yang serius,
dimana dunia sedang dihadapkan dengan Pandemi Covid-19 dari pertengahan Maret
2020 hingga saat ini. Segala aktifitas masyarakat dibatasi dan dipantau secara langsung
oeh pemerintah.
Dalam pandemi Covid-19 tersebut memberikan banyak perilaku baru yang wajib
dilakukan oleh masyarakat seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan
sebelum dan sesudah bertemu dan memasuki sebuah ruangan. Selain itu terdapat
kebijakan pembatasan bersakala sosial atau disingkat PSBB yang dilakukan di beberapa
kota dan provinsi besar.
Untuk membatasi penyebaran pandemi Covid-19, pemerintah Indonesia telah
mengeluarkan kebijakan pencegahan dari hulu ke hilir pada sektor pendidikan. Sistem
pendidikan Indonesia mengalami transformasi yang begitu luar biasa dari segala lini
kegiatan termasuk pembelajaran tatap muka antara guru dan murid yang kini
mengalami kendala.
Ditengah Covid-19, pembelajaran tatap muka antara guru dan murid digantikan
dengan sistem pembelajaran metode baru yang berlaku dalam jangka panjang yang
dikenal dengan pembelajaran daring. Pembelajaran daring adalah pembelajaran yang
dilakukan secara daring, menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial.
Pembelajaran daring merupakan pembelajaran yang dilakukan tanpa melakukan tatap
muka secara langsung, tetapi melalui platform yang telah tersedia.
Adapun macam-macam platform pembelajaran daring yang biasa dipakai,
diantaranya WhatsApp, Zoom, Google Classroom, Google Forms, dan adapun yang
bekerja sama dengan pemerintah adalah Meja kita, Quipper School, Zenius, Cisco Webex,
Rumah Belajar, Microsoft Office 365, Kelas pintar, Ruang Guru, Google for Education,
dan masih banyak lagi. . Pemberlakukan pembelajaran daring sesuai dengan peraturan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait Surat Edaran Nomor 4
Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat
Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).
Dalam pembelajaran daring, tidak hanya siswa yang mengalami kendala dalam
pembelajaran daring, akan tetapi pendidik juga menghadapi masalah yang kompleks
dalam segala aspek. Karena, dasarnya pembelajaran daring merupakan hal yang baru,
segala kendala harus diatasi dan disertai jalan keluar agar siswa dapat mengikuti proses
pembelajaran daring dengan baik. Dengan penggunaan platform baru seperti google
meet atau zoom meeting, tidak dapat dipungkiri bahwa pembelajaran tidak kondusif dan
efektif pembelajaran tatap muka sebelumnya. Jadi, pada kesempatan ini, sayaberharap
refleksi saya dapat membuat studi lebih baik.

1. Permasalahan
Permasalahan yang timbul diawal-awal sampai dengan sekarang ketika pelaksanaan
pembelajaran secara daring, dinataranya adalah sebagai berikut:
a) Di awal pembelajaran daring, banyak siswa yang belum dapat mengopersikan
platform zoom secara baik.
b) Saat proses pembelajaran berlangsung, siswa tidak memerhatikan penjelasan
dari guru dengan baik, diantaranya mematikan kamera dan menghidupkan
microphone saat gru sedang menjelaskan.
c) Terkendala sinyal, baik dari siswa maupun guru.
d) Siswa merasa jenuh karena pembeajaran daring sudah berlangsung hampir 1
tahun setengah, sehingga minat belajar siswapun menurun.
e) Masih ada siswa yang terlambat dalam pengumpulan tugas yang diunggah ke
Google Classroom, sehingga setiap saat guru harus mengingatkan. hal ini
dikarenakan masih ada beberapa siswa yang belum paham cara mengunggah
pada Google Classroom.
2. Perbaikan
Perbaikan atau solusi yang dapat saya sampaikan dalam proses pembelajaran
daring, terdiri dari persiapan, pelaksanaan, dan penutup.
1) Persiapan
Persiapan yang saya lakukan, diantaranya adalah sebagai berikut:
a) Diberikan tutorial yang disertai dengan penjelasan tentang penggunaan
platform zoom secara detail, diantaranya cara mengunduh aplikasi zoom,
mulai mengaplikasikannya/memulainya, menjelaskan fitur-fitur yang ada
pada zoom (menyalakan/mematikan microphone, on/off camera, raise hand,
dan fitur lainnya). Serta bagaimana cara agar leave dari platform zoom.
b) Diberikan tutorial yang disertai dengan penjelasan tentang penggunaan
Google Classroom, diantaranya melihat tugas yang diberikan oleh guru
sampai dengan men-download serta meng-upload-nya setelah tugas
tersebuut dikerjakan.
c) Guru membuat grup WhatsApp baik dengan orang tua murid ataupun murid.
Grup ini dibuat agar memudahkan koordinasi untuk kegiatan proses
pembelajaran.
d) Guru membuat perangkat pembelajaran, seperti RPP saat daring disertai
dengan bahan ajar, media ajar, lembar kerja peserta didik (LKPD), dan juga
instrumen soal (soal evaluasi).
e) Guru membuat tata tertib saat pelaksanaan pembelajaran secara daring.
f) Guru mengirimkan materi dan bahan ajar yang sudah dipadatkan melalui
Google Classroom, sehari sebelum pembelajaran berlangsung agar orang tua
murid dan murid dapat mempelajari materi tersebut.
g) Bagi siswa yang tidak mengikuti pembelajaran secara daring, diberikan
rekaman pembelajaran.

2) Pelaksanaan
Pelaksanaan yang saya lakukan dalam proses pembelajaran daring adalah sebagai
berikut:
a) Guru menginformasikan link zoom pada siswa melalui grup Whatsapp.
b) Guru mengaktifkan platform zoom agar murid bisa bergabung.
c) Guru memastikan semua murid sudah bergabung pada platform zoom.
d) Materi yang disampaikan oleh guru lebih dipersingkat, yang terpenting poin
pada pembelajaran/materi tersebut sudah tersampaikan dengan baik. Hal ini
dikarenakan berada di depan laptop terlalu lama, tidak baik untuk kesehatan
mata.
e) Guru menyampaikan tata tertib pelaksanaan pembelajaran secara daring.
Bagi yang melanggar, akan diberi sanksi.
f) Tugas yang diberikan, harus segera dikerjakan, diselesaikan, dan diunggah
pada Google Classroom, sesuai dengan waktu yang sudah diberikan.
g) Guru memeriksa hasil pekerjaan siswa dan memberikan nilai.

3) Penutup
Guru menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada seluruh siswa yang telah berpartispasi dan aktif dalam kegiatan
pembelajaran secara daring melalui berbagai macam aplikasi/platform. Gurupun
menyampaikan permohonan maaf atas segala kesalahan yang dilakukan, baik
disengaja ataupun tidak disengaja. Tak lupa, sebagai seorang pendidik, guru selalu
mengingatkan pesan kepada para siswa agar senantiasa mengikuti protokol
kesehatan di saat pandemi ini.

B. TANGGAPAN ORANG TUA, GURU, dan SISWA


a) Tanggapan Orang Tua siswa
Tanggapan orang tua pada kegiatan proses belajar secara daring diantaranya
sangat disayangkan dan merasa keberatan karena kegiatan pembelajaran secara
daring membuat siswa menjadi malas dalam belajar, mengurangi nilai kesopanan,
serta mengerjakan tugaspun masih harus selalu diingatkan dan dipaksa, Tak hanya
itu, orang tua juga ikut bekerja keras dalam tercapainya kegiatan pembelajaran
secara daring ini dengan baik. Sinyal di tempat siswapun menjadi kendala saat
proses pembelajaran secara daring.
b) Tanggapan Guru
Sebagai guru, sayapun merasakan bahwa pembelajaran secara daring ini kurang
efektif. Hal ini dikarenakan guru dan siswa tidak dapat beratatap muka secara
langsng yang membuat materi yang disampaiakn guru masih kurang maksimal.
Selain itu, belajar secara daring membuat pribadi guru harus semakin kreatif dan
inovatif. Hal ini dikarenakan guru harus selalu membuat media ajar yang menarik.

c) Tanggapan Siswa
Saat awal pembelajaran daring ini, mungkin saja siswa merasa senang belajar
dari rumah dan tidak harus ke sekolah. Tapi lambat laun, siswapun merasa jenuh
akan kegiatan pembelajaran daring ini dan ingin pandemi covid-19 ini segera hilang
agar kegiatan belajarn dapat dilaksanakan secara tatap muka. Para siswa mengaku
sangat rindu dengan canda tawa teman-teman yang tidak bisa didapatkan saat
pembelajaran daring dan juga nasihat yang diberikan secara langsung oleh
bapak/ibu guru. Selain itu, pembelajaran yang diberikan oleh guru akan
diperhatikan dengan sangat baik.

C. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN MODA DARING ZOOM MEETING


a) Kelebihan
1) Guru dapat memantau proses kegiatan belajar siswa dengan baik.
2) Banyak fitur-fitur pada zoom meeting yang menunjang guru dalam
menyampaikan materi ajar.
3) Saat share screen, guru dapat melihat kegiatan yang siswa lakukan.
4) Kolaborasi belajar lengkap antara siswa, wali murid, dan guru.
5) Guru menyampaikan materi lebih jelas dibandingkan hanya menggunakan WA.
6) Guru menjadi lebih terlatih dalampenggunan ICT.
b) Kekurangan
1) Membutuhkan paket internet yang lebih besar.
2) Ketersediaan sarana terbatas seperti gawai ataupun laptop.
3) Siswa masih perlu pembiasaan dalam penggunaan platform zoom.
4) Sinyal yang kurang baik/kuat menjadi penghambat siswa dalam mengikuti
pembelajaran .
D. PENUTUP
1) Kesimpulan
Terdapat hikmah dari Pandemi covid-19 ini, salah satunya adalah membuat
pengajar/guru menjadi lebih inovatif dan aktif dalam hal IT, serta mengikuti
perkembangan zaman. Guru dituntut secara langsung untuk menguasai segala
sesuatu yang berhubungan dengan ilmu teknologi, harus pandai membuat media
ajar yang menarik, serta mampu mengoperasikan aplikasi-aplikasi penunjang saat
pembelajaran secara daring. Selain itu, para siswapun dapat mengikuti
perkembangan zaman, dimana saat ini zaman serba teknologi yang membuat para
siswa terkadang lebih hebat dari gurunya.
2) Saran
Dalam pembelajaran daring seperti ini, orang tua siswa/wali siswa, guru,
kepala sekolah dan pihak pemangku kebijakan, yaitu dinas pendidikan dan
kebudayaan agar selalu bekerja sama untuk mencari solusi yang terbaik agar
kegiatan pembelajaran daring yang akan diberikan kepada siswa tidak terhambat
walaupun siswa di rumah dan tetap menerima dan mendapatkan pembelajaran
dengan baik.

Depok, Juli 2021


Mengetahui,
Ka. SD Islam Al Azhar 46 Wali Kelas 6 Madinah

Hj. Enung Nur’aeni, M.Pd. Marwan Sopha, S.Pd.

You might also like