Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Gambaran Iklim Keselamatan Pada Pekerja Generasi Millenial PT.

X Tahun 2022

GAMBARAN IKLIM KESELAMATAN PADA PEKERJA


GENERASI MILENIAL PT.X TAHUN 2022
Fierdania Yusvita
Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul, DKI Jakarta
Jl. Arjuna Utara No.9, Kebon Jeruk, Jakarta Barat
fierdania@esaunggul.ac.id

Abstract
Safety climate is a worker's perception of how the organization pays attention to
and applies work safety. A good safety climate shows a safety culture in a
workplace that is built in a positive direction. Millennial workers are the largest
workforce in Indonesia at this time as well as being one of the determinants of the
optimal realization of a national safety culture. The purpose of this study was to
identify a description of the safety climate in millenial workers at PT.X. This study
used a quantitative method with an analytical survey research design through a
cross sectional approach which was carried out on 155 respondents. Data
collection in this study used primary data obtained based on interviews using the
NOSACQ-50 questionnaire. The results showed that the safety climate in millenial
workers was in the fairly good category, with an average score of 3. It means the
safety climate dimension needs a certain improvement. The dimension of worker
safety commitment is the dimension with the highest average score of 3.10 and the
dimension of management's fairness to workers regarding work safety has the
lowest average score of 2.92. It is suggested to increase millenial worker
participation, empowerment and effective risk communication in dealing with
safety issues at Indonesia so that the current safety climate at PT.X can be
optimized.
Keywords: Safety Climate, Safety, NOSACQ-50

Abstrak
Iklim Keselamatan merupakan persepsi pekerja tentang bagaimana organisasi
memperhatikan dan menerapkan keselamatan kerja. Iklim keselamatan yang baik
menunjukkan budaya keselamatan di sebuah tempat kerja terbangun ke arah yang
positif. Pekerja generasi milenial adalah angkatan kerja terbesar di Indonesia saat
ini sekaligus menjadi salah satu penentu terwujudnya budaya keselamatan nasional
secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran iklim
keselamatan pada pekerja generasi milenial di PT.X. Penelitian ini menggunakan
jenis penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian survey analitik melalui
pendekatan cross sectional yang dilakukan terhadap 155 orang pekerja generasi
milenial di PT.X. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan data primer
yang diperoleh berdasarkan hasil wawancara dengan menggunakan kuesioner
NOSACQ-50. Hasil penelitian menunjukkan iklim keselamatan pada responden
berada dalam kategori cukup baik, dengan nilai skor rata-rata sebesar 3,01, artinya
diperlukan perbaikan dalam beberapa dimensi iklim keselamatan. Dimensi
komitmen pekerja terhadap keselamatan di tempat kerja merupakan dimensi
dengan perolehan skor rata-rata tertinggi yakni sebesar 3,10 dan dimensi keadilan
manajemen terhadap pekerja tentang keselamatan kerja memperoleh skor rata-rata
terendah yakni sebesar 2,92. Disarankan untuk meningkatkan partisipasi pekerja
millenial, pemberdayaan serta komunikasi risiko yang efektif dalam menangani
isu-isu keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sehingga iklim keselamatan di PT.X
dapat lebih optimal.
Forum Ilmiah Volume 20 No 1 Januari 2023 1
Gambaran Iklim Keselamatan Pada Pekerja Generasi Millenial PT. X Tahun 2022

Kata kunci : Iklim Keselamatan, Keselamatan Kerja, NOSACQ-50

Pendahuluan 2017). Iklim keselamatan kerja


Konsep keilmuan kesehatan dan mempunyai peranan penting terhadap
keselamatan kerja (K3) ditujukan untuk pembentukan budaya keselamatan di
pengelolaan bahaya dan risiko di tempat tempat kerja melalui sikap (attitudes) yang
kerja sehingga dapat mewujudkan sistem diekspresikan dalam perilaku keselamatan
kerja yang sehat dan selamat, baik bagi (safety behavior) setiap pekerja (Sukapto,
pekerja, organisasi, proses kerja dan Djojosubroto & Christian, 2019).
lingkungan (Alli, 2018). Penerapan K3 di Pengukuran iklim keselamatan
tempat kerja dapat dilakukan melalui dapat dilakukan dengan menggunakan
beberapa pendekatan, antara lain beberapa instrumen, salah satunya adalah
pendekatan sistem, pendekatan Nordic Occupational Safety Climate
engineering dan pendekatan perilaku Questionnaire (NOSACQ-50). NOSACQ-
(Syaaf, 2011). Perilaku pekerja merupakan 50 merupakan alat ukur iklim keselamatan
aspek penting yang menjadi perhatian para yang ditemukan oleh peneliti keselamatan
ahli di bidang K3 karena berdasarkan teori dari wilayah Nordik yang telah teruji
Heinrich, sekitar 80% insiden di tempat validitasnya. NOSACQ-50 telah menjadi
kerja disebabkan secara langsung oleh alat yang dipercaya oleh berbagai
perilaku tidak aman (unsafe act) organisasi internasional dan perusahaan
(Sridharan, 2022). Pendekatan perilaku dalam mempredikasi motivasi safety,
terus berkembang dari waktu ke waktu, tingkat keselamatan kerja yang dirasakan
menjadi satu bagian dalam konsep budaya pekerja, serta perilaku pekerja sendiri.
keselamatan (safety culture) (Cooper, NOSACQ-50 terdiri dari lima puluh
2018). pertanyaan yang mencakup tujuh dimensi
Budaya keselamatan merupakan yakni Prioritas Manajemen Terhadap
sebuah perspektif tentang keyakinan akan Keselamatan Kerja, Dukungan Partisipasi
jaminan keselamatan di sebuah tempat Manajemen Terhadap Iklim Keselamatan,
kerja. Budaya keselamatan setidaknya Keadilan Manajemen Terhadap Pekerja
tersusun atas tiga aspek utama yang saling tentang Keselamatan Kerja, Komitmen
berkaitan yakni iklim keselamatan, Pekerja Terhadap Keselamatan di Tempat
perilaku berbasis keselamatan dan sistem Kerja, Prioritas Keselamatan Pekerja dan
manajemen keselamatan (Cooper, 2018). Pengelolaan Bahaya dan Risiko di Tempat
Iklim keselamatan merupakan persepsi Kerja, Pembelajaran, komunikasi
bersama antara pekerja dan manajemen keselamatan dan kepercayaan terhadap
terhadap komitmen, kebijakan serta kompetensi keselamatan rekan kerja serta
berbagai program dan implementasi terkait Kepercayaan terhadap keefektifan sistem
keselamatan di tempat kerja, jika iklim keselamatan kerja.. Kesimpulan dari
kerja sebuah perusahaan berada pada perhitungan iklim keselamatan
kategori baik menandakan budaya menggunakan instrumen NOSACQ-50
keselamatan dalam perusahaan tersebut terbagi menjadi empat kategori yakni baik
berjalan menuju arah yang positif (jika nilai rata-rata ≥3,3), cukup baik (jika
(Hasibuan & Lubis, 2018). Iklim nilai rata-rata berada pada rentang 3-3,29),
keselamatan dapat menentukan sejauh cukup rendah (jika nilai rata-rata berada
mana kontribusi keselamatan kerja di pada rentang 2,7-2,99) dan rendah (jika
dalam proses kerja secara umum nilai rata-rata <2,7) (Kines, P., etc, 2011).
(Hartaningrum, Mualifatul & Haidar,
Forum Ilmiah Volume 20 No 1 Januari 2023 2
Gambaran Iklim Keselamatan Pada Pekerja Generasi Millenial PT. X Tahun 2022

Berdasarkan studi yang dilakukan kenyamanan serta kepastian akan jaminan


oleh Zulfirman pada Tahun 2021 tentang keselamatan dan kesehatan kerjanya
analisis iklim keselamatan di sebuah (Perspectives, 2019). Penelitian tentang
perusahaan di Balikpapan-Kalimantan iklim keselamatan dilakukan untuk
Timur dapat diketahui bahwa terdapat tiga mengetahui dan mengevaluasi
dimensi iklim keselamatan yang memiliki implementasi keselamatan kerja
skor rata-rata di bawah 3,3 yakni dimensi berdasarkan persepsi pekerja milenial di
pemberdayaan manajemen keselamatan PT.X.
kerja, dimensi keadilan manajemen
keselamatan kerja dan dimensi prioritas Metode Penelitian
keselamatan pekerja disertai tidak Penelitian ini menggunakan jenis
toleransinya risiko bahaya (Zulfirman & penelitian kuantitatif dengan rancangan
Djunaidi, 2021). Studi yang dilakukan penelitian survey analitik dan
oleh Annisa pada Tahun 2021 tentang menggunakan pendekatan cross sectional
survey iklim keselamatan di sebuah yaitu rancangan penelitian yang dilakukan
perusahaan manufaktur menunjukkan untuk mengetahui variable independen dan
bahwa iklim keselamatan berada di tingkat dependen di mana pengukurannya
yang baik di mana dimensi komitmen dilakukan pada satu waktu (Sabri &
manajemen memiliki nilai paling baik Hastono, 2018). Pengumpulan data pada
(Annisa & Lestari, 2021). Pada Tahun penelitian ini menggunakan data primer
2020, Fargnoli dan Lombardi melakukan yang diperoleh berdasarkan hasil
studi tentang iklim keselamatan kuesioner. Kuesioner yang digunakan
berdasarkan NOSACQ-50 di sebuah adalah Nordic Occupational Safety
perusahaan bidang pertanian di Italia, di Climate Questionnaire (NOSACQ-50).
mana hasil studi menunjukkan bahwa Responden akan diminta untuk menjawab
iklim keselamatan responden berada pada lima puluh pernyataan yang terbagi dalam
tingkat yang rendah terutama pada dimensi tujuh dimensi. Adapun pernyataan dalam
komitmen keselamatan dan prioritas dalam kuesioner terbagi menjadi pernyataan
pengelolaan bahaya dan risiko (Fargnoli & positif dan pernyataan negatif dengan
Lombardi, 2020). Berdasarkan ketiga hasil empat pilihan jawaban yakni sangat setuju,
studi di atas dapat disimpulkan bahwa setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju.
mengetahui nilai iklim keselamatan Hasil total skor rata-rata (mean)
termasuk dimensinya dapat menjadi menunjukkan gambaran iklim keselamatan
evaluasi terkait penerapan K3 dalam kerja, yang terbagi dalam empat kategori
organisasi khususnya berdasarkan yakni baik (mean ≥ 3,30), cukup baik (3<
perspektif sumber daya manusianya. mean<3,30), cukup buruk (2,7 < mean <
PT. X merupakan sebuah 2,99) dan buruk (mean < 2,70). Sampel
perusahaan jasa konstruksi di Jakarta Pusat pada penelitian ini adalah pekerja generasi
yang memiliki banyak pekerja generasi milenial di PT.X yang berjumlah 155
milenial. Pekerja Generasi Milenial orang. Analisis penelitian menggunakan
merupakan angkatan kerja terbesar di analisis univariat untuk menguraikan
Indonesia (Ali & Purwandi, 2016). Pekerja distribusi frekuensi dimensi iklim
generasi milenial adalah yang berusia pada keselamatan.
rentang 20-40 Tahun saat studi ini
dilaksanakan. Generasi pekerja milenial Hasil dan Pembahasan
dikenal sebagai pekerja dengan tingkat Gambaran iklim keselamatan pada
kreatifitas yang tinggi yang membutuhkan pekerja generasi milenial di PT.X
ruang untuk produktifitas dan jaminan
Forum Ilmiah Volume 20 No 1 Januari 2023 3
Gambaran Iklim Keselamatan Pada Pekerja Generasi Millenial PT. X Tahun 2022

dilakukan dengan mengidentifikasi dan milenial di PT.X adalah 3, yang artinya


memperoleh total skor nilai rata-rata adalah level iklim keselamatan di PT.X
perhitungan dari lima puluh pernyataan berada dalam kategori cukup baik (fairly
yang tersusuan dalam tujuh dimensi pada good). Hal ini menandakan bahwa perlu
kuesioner NOSACQ-50. Ketujuh dimensi adanya peningkatan penerapan iklim
tersebut adalah Prioritas Manajemen keselamatan pada dimensi-dimensi
Terhadap Keselamatan Kerja, Dukungan tertentu, terutama dimensi yang memiliki
Partisipasi Manajemen Terhadap Iklim nilai rata-rata di bawah 3.
Keselamatan, Keadilan Manajemen Adapun hasil iklim keselamatan
Terhadap Pekerja tentang Keselamatan pada pekerja generasi milenial jika
Kerja, Komitmen Pekerja Terhadap digambarkan pada radar chart adalah
Keselamatan di Tempat Kerja, Prioritas sebagai berikut :
Keselamatan Pekerja dan Pengelolaan
Bahaya dan Risiko di Tempat Kerja,
Pembelajaran, komunikasi keselamatan
dan kepercayaan terhadap kompetensi
keselamatan rekan kerja serta Kepercayaan
terhadap keefektifan sistem keselamatan
kerja. Berikut merupakan nilai rata-rata
setiap dimensi iklim keselamatan
berdasarkan NOSACQ-50 :
Tabel 1
Nilai Rata-rata Dimensi Iklim
Keselamatan Pada Pekerja Generasi
Milenial di PT.X

Dimensi Nilai Gambar


Rata-rata Nilai rata-rata Tujuh Dimensi Iklim
Prioritas Manajemen Terhadap 3,05 Keselamatan di PT.X
Keselamatan di Tempat Kerja
Dukungan Partisipasi Manajemen 2,95 Berdasarkan hasil penelitian pada
Terhadap Iklim Keselamatan
tabel 1 dan gambar 1 dapat diketahui
Keadilan Manajemen Terhadap 2,92
bahwa dimensi dengan nilai rata-rata
Pekerja tentang Keselamatan Kerja
Komitmen Pekerja Terhadap 3,10
tertinggi (3,10) adalah dimensi komitmen
Keselamatan di Tempat Kerja pekerja terhadap keselamatan di tempat
Prioritas Keselamatan Pekerja dan 2,96 kerja, sedangkan dimensi dengan nilai
Pengelolaan Bahaya dan Risiko di rata-rata terendah adalah keadilan
Tempat Kerja manajemen terhadap pekerja tentang
Pembelajaran, komunikasi 2,94 keselamatan kerja (2,92).
keselamatan dan kepercayaan Hasil penelitian ini sesuai dengan
terhadap kompetensi keselamatan studi yang dilakukan oleh (Zulfirman dan
rekan kerja Djunaidi, 2021) yang menunjukkan bahwa
Kepercayaan terhadap keefektifan 3,08 iklim keselamatan di PT.XYZ berada
sistem keselamatan kerja
dalam kategori cukup baik dengan dimensi
Nilai Rata-rata Total 3
komitmen pekerja terhadap keselamatan
Berdasarkan Tabel 1 dapat kerja adalah dimensi nilai rata-rata
diketahui nilai rata-rata total iklim tertinggi. Hasil ini juga sesuai dengan
keselamatan pada pekerja generasi studi yang dilakukan oleh (Annisa dan
Forum Ilmiah Volume 20 No 1 Januari 2023 4
Gambaran Iklim Keselamatan Pada Pekerja Generasi Millenial PT. X Tahun 2022

Lestari, 2021) yang menunjukkan nilai Mikkelsen, K.L., Olsen, E., Pousette, A.,
rata-rata iklim keselamatan di sebuah Tharaldsen, J., Tomasson, K., 2011).
perusahaan manufaktur berada pada Komitmen pekerja terhadap keselamatan
kategori cukup baik. Hasil penelitian juga di tempat kerja merupakan aspek penting
sejalan dengan studi yang dilakukan dalam membentuk iklim dan budaya
(Sukapto, Djojosubroto dan Christian, keselamatan sehingga disarankan pada
2019) yang menunjukkan bahwa iklim PT.X untuk dapat terus mempertahankan
keselamatan berada pada kategori cukup atmosfir sistem keselamatan sehingga
baik dan dimensi komitmen pekerja motivasi pekerja, khususnya pekerja
terhadap keselamatan kerja merupakan milenial di PT.X untuk berkontribusi
salah satu dimensi dengan perolehan nilai terhadap performa keselamatan organisasi
rata-rata tertinggi. dapat lebih optimal.
Berdasarkan Tabel 1 dan Gambar Dimensi kepercayaan terhadap
1 dapat diketahui bahwa terdapat tiga keefektifan sistem keselamatan kerja
dimensi dengan nilai rata-rata > 3 yakni memperoleh nilai skor rata-rata tertinggi
prioritas manajemen terhadap keselamatan kedua yakni 3,08. Dimensi ini
di tempat kerja, komitmen pekerja menunjukkan persepsi baik dari responden
terhadap keselamatan di tempat kerja, dan menunjukkan kepercayaan pekerja
kepercayaan terhadap kefektifan sistem terhadap keefektifan kebijakan organisasi,
keselamatan kerja. Dimensi Komitmen prosedur dan praktik serta sistem
Pekerja Terhadap Keselamatan di Tempat keselamatan yang dibangun oleh
Kerja merupakan dimensi dengan nilai manajemen dan organisasi. Hasil
rata-rata tertinggi. Dimensi ini penelitian menunjukkan bahwa 93,54%
mencerminkan komitmen pekerja dalam menyatakan bahwa pelatihan keselamatan
menerapkan keselamatan kerja, saling adalah sebuah hal yang penting di tempat
mendukung antar rekan kerja demi kerja, 90,96% responden menyatakan
tercapainya keselamatan kerja, adanya bahwa perencanaan awal tentang
kepedulian terhadap keselamatan rekan keselamatan kerja merupakan hal yang
kerja, ikut bertanggung jawab terhadap utama serta 83,22% responden
keselamatan orang lain di tempat kerja, menyatakan bahwa memastikan tujuan
memiliki kemampuan mengelola bahaya keselamatan bagi pekerja adalah hal yang
dan risiko, dan menjaga perilaku untuk mutlak. Berdasarkan (Cooper, 2018)
tetap patuh terhadap aturan keselamatan. diketahui bahwa kepercayaan pekerja
Pernyataan pada kuesioner untuk dimensi terhadap sistem manajemen keselamatan
ini terdiri dari tiga pernyataan positif dan yang baik dapat meningkatkan keterlibatan
tiga pernyataan negatif. Berdasarkan pekerja untuk berperilaku aman dan
jawaban responden, dapat diketahui menerapkan budaya keselamatan di tempat
90,32% responden memperdulikan kerja. Pekerja milenial di PT.X
keselamatan orang lain di tempat kerja. menunjukkan persepsi yang baik terhadap
Sebesar 82,58% responden merasa harus keselamatan kerja dan ini adalah sebuah
bertanggung jawab terhadap keselamatan peluang baik untuk meningkatkan
orang lain di tempat kerja. Motivasi pembangunan budaya keselamatan lebih
keselamatan tidak hanya ditentukan oleh optimal, disarankan agar PT.X terus
faktor kepemimpinan maupun kebijakan konsisten menerapkan kebijakan dan
pemimpin terkait keselamatan di tempat sistem keselamatan serta performa
kerja, namun dapat juga ditentukan oleh keselamatan yang baik.
interaksi dan dukungan dalam kelompok Dimensi Prioritas Manajemen
kerja (Kines, P., Lappalainen, J., terhadap keselamatan kerja memeperoleh
Forum Ilmiah Volume 20 No 1 Januari 2023 5
Gambaran Iklim Keselamatan Pada Pekerja Generasi Millenial PT. X Tahun 2022

nilai rata-rata 3,05 dan masuk dalam menyeluruh sesegera mungkin sedangkan
kategori cukup baik. Dimensi ini dimensi dengan nilai rata-rata ≥ 3 artinya
menunjukkan persepsi pekerja terhadap diperlukan perbaikan pada beberapa
prioritas dan komitmen manajemen, subdimensi tertentu.
misalnya persepsi terhadap manajemen Keadilan Manajemen terhadap
dalam memprioritaskan dan menjamin pekerja tentang keselamatan kerja
keselamatan pekerja dalam melakukan merupakan dimensi dengan nilai rata-rata
pekerjaannya, persepsi terhadap paling kecil dalam penelitian ini (2,92).
kemampuan manajemen dalam menangani Dimensi ini menunjukkan persepsi pekerja
permasalahan keselamatan kerja dan yang merasa bahwa manajemen masih
kemampuan manajemen untuk kurang akurat dalam melakukan
memberikan dukungan kepada pekerja investigasi jika ditemukan insiden di
seperti penyedian peralatan kerja dan tempat kerja sehingga akar masalah tidak
lingkungan kerja yang aman dan selamat. tergali dengan tepat dan menimpakan
Hasil penelitian menunjukkan 94,19% kesalahan pada pekerja serta adanya
responden menyatakan bahwa tidak ada kekhawatiran pekerja terhadap sanksi jika
pengabaian dari manajemen ketika pekerja melaporkan near-miss serta kurang
terdeteksi bahaya dan risiko keselamatan adilnya manajemen memperlakukan
di tempat kerja, 94,83% responden pekerja yang terlibat dalam kecelakaan.
menyatakan bahwa manajemen Hal ini ditunjukkan oleh 85,16%
menunjukkan kepedulian ketika ditemukan responden yang menyatakan bahwa
pekerja atau orang lain di tempat kerja manajemen selalu menyalahkan pekerja
mengabaikan keselamatan dan 83,22% ketika terjadi kecelakaan, 77, 41% pekerja
responden menyatakan bahwa manajemen merasa takut terhadap sanksi yang
tidak memberikan toleransi ketika pekerja diberikan jika harus melaporkan adanya
melakukan tindakan tidak aman saat kecelakaan di tempat kerja, namun 80%
bekerja. PT.X menunjukkan komitmen responden juga menyatakan bahawa
terhadap penerapan keselamatan dengan manajemen mendengarkan dengan
menerapkan sistem keselamatan serta seksama semua orang yang terlibat dalam
melakukan audit internal dan juga kecelakaan. Manajemen PT.X disarankan
eksternal. untuk meningkatkan keterlibatan dalam
Hasil penelitian menunjukkan melakukan kontrol terhadap penerapan
terdapat empat dimensi yang memperoleh sistem keselamatan termasuk terhadap
nilai rata-rata < 3 yakni dukungan penanganan kecelakaan di tempat kerja.
partisipasi manajemen terhadap iklim Ruang komunikasi yang sudah terbuka
keselamatan, keadilan manajemen akan semakin baik dengan meningkatkan
terhadap pekerja tentang keselamatan sosialisai dan edukasi serta investigasi dan
kerja, prioritas keselamatan pekerja dan manajemen komunikasi yang sistematis
pengelolaan bahaya dan risiko di tempat kepada seluruh pekerja sehingga persepsi
kerja serta pembelajaran, komunikasi pekerja terhadap keadilan manajemen juga
keselamatan dan kepercayaan terhadap akan semakin baik.
kompetensi keselamatan rekan kerja. Dimensi lainnya yang masih
Dimensi dengan nilai rata-rata < 3 (rentang berada di bawah 2,99 adalah Prioritas
nilai rata-rata 2,7-2,99) menunjukkan Keselamatan Pekerja dan Pengelolaan
bahwa dimensi iklim keselamatan tersebut Bahaya dan Risiko di Tempat Kerja,
berada pada kategori cukup buruk (fairly Dukungan Partisipasi Manajemen
low) yang menandakan perlu dilakukan Terhadap Iklim Keselamatan, dan
upaya peningkatan dan perbaikan secara Pembelajaran, komunikasi keselamatan
Forum Ilmiah Volume 20 No 1 Januari 2023 6
Gambaran Iklim Keselamatan Pada Pekerja Generasi Millenial PT. X Tahun 2022

dan kepercayaan terhadap kompetensi dan level iklim keselamatan pun akan
keselamatan rekan kerja. Pada ketiga semakin optimal.
dimensi ini diketahui beberapa pernyataan
yang merupakan persepsi mayoritas Daftar Pustaka
responden. Sebanyak 90,32% responden Ali, H. and Purwandi, L. (2016) ‘Indonesia
menyatakan bahwa mereka bekerja banyak 2020: The Urban Middle Class
melakukan pelanggaran aturan Millenials’, Alvara Research Center,
keselamatan agar dapat menyelesaikan (Februari 2016), pp. 1–32.
pekerjaannya tepat waktu, 86,45% Alli, B. O. (2018) Fundamental Principles
responden berpersepsi bahwa manajemen of Occupational Health and Safety,
tidak menerima saran mereka terkait ILO. Available at:
keselamatan, dan 81,29% responden https://www.researchgate.net/publica
menyatakan mereka jarang membicaran tion/269107473_What_is_governanc
tentang keselamatan di tempat kerja. e/link/548173090cf22525dcb61443/
Pernyataan-pernyataan ini menandakan download%0Ahttp://www.econ.upf.
perlunya perbaikan yang sistematis edu/~reynal/Civil
terhadap komunikasi, sosialisasi, wars_12December2010.pdf%0Ahttp
keterlibatan pekerja dalam performa s://think-
keselamatan kerja serta alur asia.org/handle/11540/8282%0Ahttp
penatalaksanaan sistem keselamatan di s://www.jstor.org/stable/41857625.
PT.X sehingga iklim keselamatan dapat Annisa, L. and Lestari, F. (2021) ‘Safety
meningkat dan masuk pada kategori yang Climate Survey Among Employees
baik karena iklim keselamatan merupakan in a Feminine Care Products
aspek yang tidak terpisahkan pada Manufacturing Company’, Jurnal
pembentukan budaya keselamatan di Ilmu Kesehatan Masyarakat, 12(2),
tempat kerja. pp. 164–180. doi:
10.26553/jikm.2021.12.1.164-180.
Kesimpulan Cooper, M. D. (2018) The Safety Culture
Berdasarkan pemaparan pada Construct: Theory and Practice. doi:
penelitian ini, dapat diketahui bahwa level 10.1007/978-3-319-95129-4_5.
iklim keselamatan di PT.X berada dalam Fargnoli, M. and Lombardi, M. (2020)
kategori cukup baik (fairly good). Hal ini ‘NOSACQ-50 for safety climate
menandakan bahwa perlu adanya assessment in agricultural activities:
peningkatan penerapan iklim keselamatan A case study in central Italy’,
pada dimensi-dimensi tertentu, terutama International Journal of
dimensi yang memiliki nilai rata-rata di Environmental Research and Public
bawah 3. dimensi dengan nilai rata-rata Health, 17(24), pp. 1–20. doi:
tertinggi (3,10) adalah dimensi komitmen 10.3390/ijerph17249177.
pekerja terhadap keselamatan di tempat Hartaningrum, P., Mualifatul, B. and
kerja, sedangkan dimensi dengan nilai Haidar, N. (2017) ‘Penilaian Safety
rata-rata terendah adalah keadilan Climate Pekerja Terhadap Status
manajemen terhadap pekerja tentang Karyawan Dan Tingkat
keselamatan kerja (2,92). Disarankan PENDIDIKAN (Studi Kasus pada
untuk dapat meningkatkan atmosfir sistem Pekerja Workshop Di PT PAL
keselamatan sehingga motivasi pekerja, Indonesia)’, Seminar K3, 1(1), pp.
khususnya pekerja milenial di PT.X untuk 246–251. Available at:
berkontribusi terhadap performa https://journal.ppns.ac.id/index.php/s
keselamatan organisasi dapat lebih optimal eminarK3PPNS/article/view/149.
Forum Ilmiah Volume 20 No 1 Januari 2023 7
Gambaran Iklim Keselamatan Pada Pekerja Generasi Millenial PT. X Tahun 2022

Hasibuan, C. F. and Lubis, N. R. (2018) Masyarakat, 5(2), pp. 1303–1309.


‘Evaluasi Penerapan Safety Climate doi: 10.31004/prepotif.v5i2.1938.
Menggunakan NOSAQ-50 Di
Perusahaan Perkebunan PT. XYZ’,
Elkawnie, 4(2). doi:
10.22373/ekw.v4i2.3597.
Kines, P., Lappalainen, J., Mikkelsen,
K.L., Olsen, E., Pousette, A.,
Tharaldsen, J., Tomasson, K., & T.
(2011) ‘Nordic Safety Climate
Questionnaire (NOSACQ-50): A
new tool for diagnosing occupational
safety climate’, International
Journal of Industrial Ergonomics,
41, pp. 634–646.
Perspectives, D. I. (2019) ‘Generasi
Milenial dalam Bagi Sumber Daya
Manusia Indonesia atau Ancaman’,
Generasi Milenial dalam Industri
4.0: Berkah Bagi Sumber Daya
Manusia Indonesia atau Ancaman,
(edisi pertama September), pp. 25–
36.
Sabri, L. and Hastono, S. P. (2018)
Statistik Kesehatan. 10th edn.
Jakarta: Rajawali Press.
Sridharan, M. (2022) Heinrich Law and
industrial safety, Think Insight.
Available at:
https://thinkinsights.net/strategy/hein
rich-law/ (Accessed: 13 September
2022).
Sukapto, P., Djojosubroto, H. and
Christian, D. (2019) ‘Implementasi
NOSACQ-50 , JSA dan
Participatory Ergonomics untuk
Mewujudkan Lingkungan Kerja
yang Nyaman , Selamat , dan
Humanum ( Studi Kasus )’,
10(November), pp. 337–345.
Syaaf, R. Z. (2011) ‘Konsep dan Teori-
teori Perilaku Dalam Bidang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja’,
in Dasar-dasar K3, p. 13.
Zulfirman, D. E. and DJUNAIDI, Z.
(2021) ‘Analisis Iklim Keselamatan
Kerja Di Pt. Xyz Balikpapan 2021’,
PREPOTIF : Jurnal Kesehatan
Forum Ilmiah Volume 20 No 1 Januari 2023 8

You might also like